Post on 21-Nov-2020
0 | P a g e
Nama Kelompok : Lestari Agro Anugerah Luas Lahan Tanam : > 100 ha Bussines Project : Iwan Eka Saputra
Contact : 0856 2461 6080 / iwan.unpad@yahoo.com
1 | P a g e
I. EXECUTIVE SUMMARY
Kebutuhan kayu dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun, sementara hutan di Indonesia semakin
krisis. Saat ini Jabon merupakan kayu yang cukup populer sebagai bahan baku vinir, kayu lapis, dan pulp.
Produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, cetakan beton juga memerlukan kayu ini. Permintaan
ekspor pun terus meningkat. Dapat tumbuh pada dataran rendah hingga dataran tinggi. Keuntungan
Dari 1 ha akan diperoleh sekitar 700 m3. Dengan harga saat ini Rp.1.000.000/m3 pada umur tanaman 5
tahun.
Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan satu diantara jenis kayu yang pertumbuhannya sangat
cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl
Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil
uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi,
diantaranya adalah:
1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
2. Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self
purning)
1. PROFIL TANAMAN
Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu
jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya
sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayunya
berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat,
yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan
kayu lapis maupun kayu gergajian.
Jabon (Antocephalus Codamba) Merupakan salah
satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat
dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan
ekologi tumbuh pada :
Ketinggihan (10-2000m dpl), Curah hujan (1250-
3000m/th), Perkiraan suhu (100 C – 400 C), Kondisi
tanah dengan PH (4,5 – 7,5)
2 | P a g e
Karakter Tanaman
Tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat.
Lingkar batang pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm.
Jabon cepat tumbuh pada umur 4—6 tahun dan Mencapai usia optimal panen pada usia 10-15
tahun.
Usia 5-6 th sudah dapat dipanen. Pertumbuhan diameter pohon antara 5-10 cm/tahun
Kelas Kayu
Kelas Keras: III
Kelas Awet: V
Karakteristik Kayu
Karena warna kayunya kuning terang sampai putih, sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh
industri kayu.
Kerapatan kayu (density) 290-560 Kg/M3 pada kadar air 15%,
Tekstur kayu bagus.
Berserat lurus,kurang mengkilat (redup) dan tidak berbau.
Mata kayu sedikit karena Percabangan kurang.
Kayu Jabon gampang dikerjakan baik dengan alat tradisonal maupun mesin.
mudah dikeringkan, mudah dipotong dan diketam, mudah dipaku, dibor dan dilem.
Menghasilkan permukaan kayu yang halus.
Penyusutan kayu rendah, Penyusutan radial 0,8% dan penyusutan tangensial 2,1%,
Kelenturan modulus (Modulus Elasticity) berkisar 7,700—9,300 N/mm2
Nama Botanis
Anthocephalus chinensis (Lamk.) A. Rich. ex Walp. syn. Anthocephalus cadamba Miq, famili
Rubiaceae.
Nama Daerah
Seuribee eik, Gempol, pepohong, snex. Seribu naik, Jabon, jabun, hanja, kelampeyan,
kelampaian (Jw); galupai. galupai bengkal, harapesn, johan, kalam¬pain, kelampai, kelempi,
kiuna, lampaian, pelapai¬an. selapaian, serebunaik (Smt); ilan, kelampayan, taloh, tawa telan.
tuak, tuneh, tuwak (Kim); bance, pute. loeraa, pontua, suge manai, sugi manai, pe¬kaung. toa
(Slw); gumpayan. kelapan. mugawe, sencari INTB); aparabire, masarambi (lJ),
3 | P a g e
Nama di Negara Lain
Gao (Vnl); kadam (Bma, Fr, Gm, Ind, It, NI, Pak, Sp, UK, USA); laran (Sb); kelempayan (Mly);
selimpoh, limpoh, entipong, sempayan (Swk); bangkal (Bm); mau-Iettan-she (Bma); kaataan
bangkal (PI).
Daerah Penyebaran
Seluruh Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kali¬mantan Selatan, Kalimantan Timur, seluruh
Sula¬wesi, Nusa Tenggara Barat, Irian Jaya.
Habitus
Tinggi pohan dapat mencapai 45 m dengan pan¬jang batang bebas cabang 30 m, diameter
sampai 160 Cm. Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, berbanir
sampai ketinggi¬an 1,50 m, kulit luar berwarna kelabu-coklat sam¬pai coklat, sedikit beralur
dangkal.
4 | P a g e
2. SIFAT-SIFAT KAYU JABON
Sifat Fisik
Ciri Umum:
Warna Kayu teras berwarna putih semu-semu kuning muda, lambatlaun menjadi kuning semu-
semu gading, kayu gubal tidak dapat dibedakan dari kayu teras.
Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar.
Arah serat lurus, kadang-kadang ag8k berpadu.
Permukaan kayu licin atau agak licin.
Permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap.
Pori bergabung 2-3 dalam arah radial, jarang so¬liter, diameter 130-220 µ, frekuensi 2-5 per
mm2.
Parenkim agak jarang, dapat dilihat di bawah loupe 10x seperti garis-garis pendek yang
ter¬sebar, seringkali 2-3 garis bersambungan dalam arah tangensial di antara iari-jari dan
bersing¬gungan dengan pori, atau membentuk garis-garis panjang yang halus dan merupakan
jaringan se¬perti jala dengan jari-jari
Jari-jari uniseriat, tinggi 580 µ, lebar 44 µ, fre¬kuensi 2-3 per mm.
Panjang serat 1.979 µ dengan diameter 54 µ, tebal dinding 3,2 µ dan diameter lumen 47,6 µ
Sifat Fisis
Berat jenis: 0,42 (0,29-0,56)
kelas kuat: III-IV
Penyusutan sampai kadar air 12% adalah 3,0% (R) dan 6,9 %(T)
Sifat Mekanis
Keteguhan lentur static
Tegangan pada batas proporsi (kg/cm2) b 294 k 387
Tegangan pad a batas Patah (Kg/CM) b 516 k 691
Modulus elastisitas (1.000 Kg/Cm2 b 5,4 k 68,0
Usaha sampai batas proporsi (kgm/dm3) b 0.3 k 0.80
Usaha sampai batas patah (kgm/dm3 b 5.4 k 6.0
Keteguhan Pukul
Radial (Kgm/Dm3) b 20.2 k 22.3
Tangensial Kgm/dm3) b 20.6 k 24.2
Keteguhan tekan sejajar Tegangan Maksimum (Kg/Cm2) b 279 k 374
Kekerasan (JANKA)
Ujung (kg/cm3) b 275 k 374
Sisi (kg/cm2) b 239 k 268
Keteguhan Geser
Radial(Kg/Cm2) b 36.6 k 48.4
Tangensial (kg/cm2) b 46.4 k 59.1
5 | P a g e
Keteguhan belah
Radial(Kg/Cm) b 36.2 k 36.1
Tangensial (kg/cm) b 55.0 k 55.1
Keteguhan tarik tegak lurus arah
Radial (kg/cm2) b 32.6 k 25.0
Tangensial (kg/em2) b 38.4 k 31.4
Sifat Kimia
Kadar:
Selulosa 52,4%
Lignin 25,4%
Pentosan 16.2%
Abu 0.8%
Silika 0,1%
Kelarutan
Alkohol-benzena 4.7%
Air Dingin 1.6%
Air panas 3,1%
NaOH1 8,4%
Nilai Kalor 4.731 call/g
PENGOLAHAN
Keawetan
Kayu jabon dimasukkan ke dalam kelas awet V, demikian juga berdasarkan percobaan kuburan
jenis kayu ini termasuk kelas awet V. Daya ta¬hannya terhadap rayap kayu kering termasuk
ke¬las II. sedangkan daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas IV-V
Keterawetan
Keterawetan kayu jabon termasuk kelas sedang
Pengeringan
Kayu jabon termasuk mudah dikeringkan dengan sedikit cacat berupa pecah dan retak ujung
serta sedikit mencekung. di samping itu karena mudah diserang jamur biru, maka kayu jabon
perlu dike¬ringkan secara cepat di udara terbuka
Pengeringan alami
Pengeringan papan tebal 2,5 cm dari kadar air 82% sampai kadar air 14% memerlukan waktu 38
hari.
Pengeringan dalam dapur pengering
Bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 57-76,5ºC dengan kelembaban nisbi 70-30%.
6 | P a g e
Pengerjaan
Kayu jabon dilaporkan mudah digergaji. Hasil pe¬ngujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa
kayu jabon dapat dibentuk, dibuat lubang persegi dan diamplas dengan hasil baik, sedangkan
penyerutan, pemboran dan pembubutan hanya memberi hasil sedang saja.
Kegunaan
Kayu jabon dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi, mebeler,
bahan plywood (kayu lapis/tripleks), Papan, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak-anak,
Alas sepatu, korek api, konstruksi darurat yang ringan, cocok untuk pulp serat pendek yang
memproduksi kertas kualitas sedang, dan sebagai Silvikultur.
Venir
Kayu jabon mudah dibuat venir tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92° untuk
tebal venir 1,5 mm.
Kayu lapis
Perekatan venir kayu jabon dengan urea-formal-dehida menghasilkan kayu lapis yang memenuhi
persyaratan standar Indonesia, Jepang dan Jerman.
Tempat Tumbuh
Jabon umumnya tumbuh pada tanah alluvial lem¬bab di pinggir sungai dan di daerah peralihan
an-tara tanah rawa dan tanah kering yang kadang¬-kadang digenangi air. Selain itu dapat juga
tum-buh dengan baik pada tanah liat, tanah lempung
podsolik coklat, tanah tuf halus atau tanah lem¬pung berbatu yang tidak sarang. Jenis ini
memerlukan iklim basah hingga kemarau kering di dalam hutan gugur daun dengan tipe curah
hu-jan A dan D, mulai dari dataran rendah sampai ke¬tinggian 1.000 m dari permukaan laut
Permudaan
Permudaan alam banyak sekali terdapat ter¬utama pada tempat-tempat terbuka seperti pada
bekas tebangan, bekas jalan sarad atau bekas perladangan. Jabon termasuk jenis pionir yang
dapat membentuk kelompok hutan alam murni pada tempat yang bebas persaingan cahava.
Permudaan buatan banyak dilakukan di Jawa Timur. Biji disemaikan lebih dahulu di dalam bak
kecambah, kemudian setelah tumbuh dan men¬capai tinggi 3 cm dipindahkan ke bedeng
pe¬nyapihan atau ke dalam bumbung. Setelah men¬capai tinggi 20-30 cm ditanam di lapangan
pada permulasn musim hujan. Penanaman dapat pula dilakukan dengan cabutan atau stump.
Jarak ta¬nam 3 m x 2 m. Pertumbuhan jabon termasuk cepat, sehingga pada umur 3 tahun harus
di¬lakukan penjarangan pertama dan pada umur 25 tahun sudah dapat menghasilkan kayu
per¬tukangan
7 | P a g e
Buah
Pohon jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus. Buahnya merupakan buah
maje¬muk berbentuk bulat dan lunak, mengandung biji yang sangat kecil. Jumlah biji kering
udara 18¬26 juta butir per kg. Jumlah buah 33 butir per kg atau 320 butir per kaleng minyak
tanah. Buah yang berukuran sedang dapat menghasilkan se¬kitar 8.300 pohon. Biji yang telah
dikeringkan dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat dalam ruangan yang sejuk dapat tahan
selama satu tahun
Hama dan Penyakit
Tanaman muda biasa dimakan binatang liar se¬perti rusa dan banteng. Serangga dan jamur
Gloeosporium anrhocephali Desm and Mont. menyerang daun yang menyebabkan defoliasi dan
mati pucuk.
Pembahasan
1. Kayu Jabon digunakan untuk korek api, Slet (pinsil), sumpit sebab kayu jabon ringan, serat
lebih halus sehingga mudah pengejaan sewaktu di olah menggunakan mesinatu sewaktu masuk
kemesin pengolahan.
2. Sebagai Peti pembungkus atau peti kemas selain mempunyai keteguhan gesek, keteguhan
pukul dan cukup ringan bisanya di guanakan sebagai paking box sebelum barang yang di kemas
di muat atau dimasukkan kedalam container sewaktu pengiriman barang sebelum di kirim
terlebih dahulu di sterilkan (Fumigation) dan kayu jabon tahan terhadap serangan jamur perusak.
3. Kayu Jabon juga sebagai bahan kerajinan tangan berupa hiasan atau mainan di karena
menpunyai sifat kayu yang lunak serat lebih halus sehingga mudah dalam pengerjaaanya.
4. Kayu Jabon juga dapatdi gunakan sebagai bahan baku kerta (pulp) dikarenakan
mempunyaisifat kimiayaitu memilikikandunga selulosa cukup tinggi ± 52.4% dan panjang serat
1.979.
5. Kayu Jabon dapat di guanan sebagai kontruk darurat ringan yang bersifat sementara dan
jangka waktu pendek mengingat kayu jabon termasuk kelas awet IV-V yang tidak terlalu lama
apalagi bila di luar out door. Tapi kayu abon tidak cocok untuk kontruksi bangunan permanen.
6. Kayu jabon sebagai veneer atau bahan baku kayu lapis (plywood) karena memiliki serat yang
harus, berat kayu tergolong ringan, pada umumya bentuk batang silindris sehinnga tidak bayak
bahan yang terbuang sewaktu masuk mesin rotary (pengupasan). Dan memunyai tingkat keuletan
8 | P a g e
sehigga veneer yang di hasil kan tidak mudah robek atau patah mengingat panjang serat cukup
tinggi. Untuk sekarang ini banyak di gunakan seperti yang di gunakan pada salah sayu
perusahaan plywood di kab Cirebon jawa barat.
7. Untuk pengembangan dan pembudidayaan jenis kayu jabon untuk sekarang ini banyak di
lakukan oleh perusaahan atau industry primer/penggergajian dan industry plywood pada lahan
kritis atau yang terbuka mengingat jenis ini mudah tumbuh pada lahan terbuka yang cukup
mendapat cahaya matahari. Seperti yang dilakukan PT. Serayu Makmur Kayunindo di kab
Cirebon.
3. PROSPEK KAYU JABON
Kebutuhan kayu untuk pasar global pada tahun 2008 saja mengalami kekurangan yang semakin
meningkat tajam sementara pada saat yang bersamaan terjadi proses penyempitan kawasan hutan.
9 | P a g e
Kenyataan tersebut telah membuka pasar yang lebar bagi siapapun yang melakukan investasi dalam
bidang perkayuan ini.
Kawasan hutan tropika mengalami kerusakan yang cukup parah. Penebangan tanpa diimbangi dengan
upaya regenerasi serius menjadi penyebab utama masalah ini. Kerusakan hutan di kawasan tropika
meningkat suhu bumi dan menipisnya kadar oksigen bumi. Kenyataan tersebut telah ikut mendorong
organisasi international perkayuan (ITTO) untuk ikut serta menentukan masa depan perdagangan kayu
tropika. Organisasi ITTO telah mengumumkan beberapa langkah untuk melindungi hutan tropika yang
telah dilaksanakan mulai tahun 2002. menjelang abad yang mendatang, ITTO menggunakan syarat
bahwa kayu-kayu tropika tidak boleh diekspor kecuali kayu tersebut merupakan hasil pengolahan. Oleh
karena itu sangat diperlukan program pembudidayaan kayu secara komersial untuk menghasilkan kayu
bermutu dengan nilai yang lebih tinggi.
Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang
pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinders dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan
tanpa terlihat serat, yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu
gergajian.
Jabon (Antocephalus Codamba) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat
dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggihan (10-2000m dpl), Curah hujan (1250-3000m/th), Perkiraan suhu (100 C – 400 C), Kondisi
tanah dengan PH (4,5 – 7,5)
Jabon (Anthocephalus cadamba) Merupakan satu diantara jenis kayu yang pertumbuhannya sangat
cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl
Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil
uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi,
diantaranya adalah:
1. Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
2. Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
3. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
4. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self
purning)
Bentuk Kayu
Kayu jabon (Anthocephalus cadamba) lebih bagus daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya
silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah
dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat, Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu
jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya.
10 | P a g e
Batang
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih
kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat
mata kayu dan susutnya rendah.
Keunggulan Jabon (Antocephalus Cadamba)
Jabon memiliki beberapa keunggulan di bandingkan dengan tanaman kayu rimba lainnya. Selain daya
tumbuhnya yang sangat cepat, tingkat kelurusannya juga tinggi, berbatang silinder dan cabang yang ada
pada masa pertumbuhan akan rontok dengan sendirinya ketika pohon meninggi. Sifat ini
menguntungkan karena tidak memerlukan pemangkasan. Kayunya berwarna putih agak kekuningan
tanpa terlihat serat sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis (playwood), mebeler, bahan
bangunan non kontruksi, maupun kayu gergajian, tanaman Jabon menpunyai usai optimal berkisar 12
tahun tetapi pada usia 6 – 8 tahun sudah dapat di tebang (Ǿ 30 up).
Penanaman dan Perawatan
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan perlakuan khusus
dalam budidayanya
Pertumbuhan
pertumbuhan Jabon sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan
dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di
tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama
dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
Nilai Ekonomi
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan
secara serius dan benar, dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah
dipanen pada usia 8-10 tahun dengan asumsi harga terendah dan batang terkecil, pada setiap batang
jabon diperoleh
Pemasaran
Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, sangat dibutuhkan pada
industri kayu lapis (playeood).meubelair dan bahan bangunan non kontruksi, sehingga dalam pemasaran
kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan kami telah melakukan kerjasama dengan
industri kayu lapis yang siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
11 | P a g e
Tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m
Diameter batang rata-rata
maka tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga
perkubik saat ini Rp 1.000.000,- Jadi harga 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp
1.500.000
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang
tinggi, sedangkan penyediaan kayunya semakin terbatas. Dalam 1Ha lahan tanaman jabon yang bisa
ditanam sebanyak 500 batang dengan jarak 4×5 m
Industri Yang Menyerap Kayu Jabon
banyak sekali penyerap kayu jabon diantaranya kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti
buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi, dan banyak lagi yang
lainnya. kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.
Peluang Investasi
Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena saat ini
pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri
tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin
meningkat terus.
4. PROSES PEMBUDIDAYAAN
12 | P a g e
CARA BUDIDAYA POHON JABON
Sebelumnya saya jelaskan masalah metode ukuran jarak tanam pohon jabon pada umumnya :
*Jabon dapat hidup pada ketinggian 0-1000 dpl (dari permukaan laut)*
Pola Hutan Rakyat Umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m. namun hasil pertumbuhan
dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya digunakan
masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya ibarat hutan.
Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m.
jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab
radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur
13 | P a g e
hara ditanah oleh akar pohon, jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan
pohon jabon tetapi bisa juga menggunakan jarak 4 x 4 m tergantung kondisi lahan, jabon dapat
hidup pada tanah Alluvial lembab (Pinggir sungai), Tanah liat, tanah lempung, podsolik coklat,
tanah daerah yang ada pasang surut, iklim basah dan tropis.
Cara Tanam :
Buka Lobang Lebar.25 Cm x Panjang.25 Cm x dalam 60 cm. (Lihat Gambar.)
Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang
berbentu kerucut kebawah untuk akar setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian
baru tanam),kemudian tusuk lubang endapan kompos tersebut dengan kayu/tombak sehingga
berbentuk lubang yg sesuai untuk tempat semayaman akar,masukkan bibit yang polibagnya
sudah dibuka/disobek kedalam,Masukan akar terlebih dahulu lurus kebawah,lalu isi tanah
kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm,hingga tersisa lubang 10 cm sebagai
kantong air.
Perawatan :
Semprot Pestisida secara aktip per 1 atau 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan
gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak pengusida sudah tidak perlu
disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis dimakan ulat sebab daun sudah banyak.
Pemupukan :
untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan Minimal cukup sampai usia 3 tahun, (sudah
bagus, karna untuk 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari serasah yang terdekomposisi
secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi
serasah 3-6 tahun, yang mana jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (Masam) - 7,5 (Basah), Masam :
Unsur Mikronya banyak & Unsur Makronya sedikit, Basah : Unsur Makronya banyak &
Mikronya sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang + NPK, Periode pemupukan 1-2
kali/setahun.
14 | P a g e
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH BAIK, PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA
MENDEKATI USIA PANEN YAITU 5 SAMPAI 6 TAHUN, AGAR HASIL LEBIH
MAKSIMAL) *CARA PEMANENAN GUNAKAN METODE PENJARANGAN, PANEN 50-
70%,TANAM KEMBALI 70%, SISA 30% UNTUK PANEN PERIODE KE II BERSAMAAN
PANEN KELANJUTAN DARI TANAM ULANG, JANGAN TEBANG HABIS/GUNDUL,
PENJARANGAN MINIMAL DISISAKAN 10% . BEGITU SETERUSNYA
BERKELANJUTAN*
awal tanam - 1 Tahun : NPK 1 sendok makan (tabur jgn kena/menumpuk pada batang pangkal)
1 Tahun - 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 05 kilo + NPK 2,5 On
2 Tahun - 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 10 kilo + NPK 5,0 On
Dapat juga hanya dengan kompos :
1 Tahun - 2 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 Kilo
2 Tahun - 3 Tahun : Kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang 20 kilo
Kompos sangat penting peranannya,kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang berperan sebagai
absorbent yg dapat menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation
didalam tanah. tampa kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang tanah semakin lama semakin jenuh,jika
tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat
mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan akan menguap
atau tercuci, kompos memperbarui kondisi tanah dan menjadikan tanah disekitar pangkal
pohon/akar menjadi lembab dan subur, dengan kompos pupuk yang diberikan dapat mengurai
dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut. *PUPUK KANDANG
YANG BELUM MATANG TIDAK BAIK DIGUNAKAN UNTUK PEMUPUKAN, PUPUK
KANDANG YANG SUDAH MATANG DITUNJUKAN DARI TIDAK BERBAU
KOTORAN,TAPI BERBAU HUMUS(TAHAH) DAN TIDAK PANAS*
Perawatan Kebersihan disekitar pohon,agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat
maksimal diserap akar pohon, minimal perawatan sampai usia 1 tahunan, Sampah serasah di
kumpulkan menjadi Ring keliling Pohon dengan radius jarak 1 meter, agar serasah cepat
terdekomposisi bermanfaat menjadi Hara ,serasah disiram Bakteri Pengurai agar cepat
Permentasi,untuk selebihnya dapat juga dibiarkan,sebab daya serap akar sudah kuat.
15 | P a g e
5. Financial Analysis
Analisis Modal Tanah 5 Ha
Pembibitan banyaknya Biaya Total
Bibit butiran 2 lot Rp.3.000.000
Rp. 23.000.000,-
Bibit umur 3 bulan 2000 pohon/ Ha Rp.20.000.000
Harga 1 Lot Sebesar Rp.1.500.000 Bibit butiran untuk skala 5 Ha
Persiapan Lahan Pembibitan dan Penanaman selama 1 bulan
Pembibitan sekitar 3-4 bulan
Penanaman bibit yang berumur 3 bulan sampai panen selama 5 tahun
Pemupukan Banyaknya Biaya
Rp. 16.000.000,-
Mesin Perajang Kompos 1 Buah Rp.12.000.000
tempat pengolahan 2 Tempat Rp.4.000.000
Pemupukan dengan kompos organik
Mesin ini sangat penting, karna harga pupuk saat ini mahal sekali
Pekerja 4 Orang Rp.3.000.000/bulan
Rp. 12.000.000
Gaji per-orang sebesar Rp.750.000 Pemberian Gaji Selama 4 Bulan Pertama
Membuat Pupuk
Merawat
Membibitkan
Menanam
Penanaman Banyaknya Biaya
Rp. 10.000.000
Penggemburan Lahan 5 Ha Rp. 5.000.000
Pembuatan Lubang Tanam 10.000 Lubang Rp. 5.000.000
Biaya Penggemburan dengan mesin traktor
Pembuatan Lubang Tanam menggunakan mesin
Biaya Penggemburan dan Pembuatan Lubang dengan sistem borongan
Investasi Awal Rp. 61.000.000
16 | P a g e
Biaya Perawatan Berkala Selama 5 tahun per 5 ha
Perawatan Banyaknya Biaya Total
Penebangan Dahan
3 Bulan sekali 2jt per 3 bulan 40jt Pemberian pupuk
Pemotongan rumput
Pembuatan Kompos 3 Bulan sekali 1jt per 3 bulan 20jt
Biaya Perawatan Berkala dikeluarkan setiap 3 bulan sebesar 3jt Biaya perawatan dengan sistem borongan pada pekerja
Total Biaya Perawatan selama 5 tahun per 5 ha Rp. 60jt
ANALISIS Paket 1 Ha
Investasi per Ha : Rp. 20,000,000,- (untuk tanaman yang akan ditanam bulan November 2011)
Lahan : 1 Ha
Bibit : 700 batang setelah dilakukan penjarangan dari 2000 bibit kecil
Masa panen : 5 – 6 tahun
Ukuran panen : diameter pohon rata-rata 40 cm up
Tinggi pohon : tinggi bebas cabang 12 meter
Volume kayu : rata-rata 1,3 m3
Estimasi harga kayu : Rp. 850.000,- / m3
Hasil panen / Ha = Volume x Jumlah pohon x harga kayu per m3 = 1,3 x 700 x Rp. 850.000,- =
Rp. 773.500.000,-
Biaya yang dikeluarkan pada panen antara lain:
1. Biaya tebang dan angkut per pohon Rp. 100.000,- x 700 = yaitu Rp. 70.000.000,-
2. Sumbangan kas desa 2,5% yaitu Rp. 17.587.500,-
3. Zakat 2,5% yaitu Rp. 17.587.500,-
Setelah dikurangi biaya tersebut diatas, maka masih tersisa Rp. 668.225.000,-
Maka perhitungan keuntungan berdasarkan proporsi didapatkan:
1. Investor 40% = Rp. 267.290.000,-
2. Petani pemilik lahan 40% = Rp. 267.290.000,-
3. Pengelola (Lestari Agro Anugerah ) 20% = Rp. 133.645.000,-