Post on 10-Feb-2021
Pendahuluan Ainol Yaqin
M
E
T
O
D
O
L
O
G
I
S
T
U
D
I
I
S
L
A
M
Pertemuan ke-1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Outline
• Kontrak Perkuliahan
• Pendahuluan
Kontrak Perkuliahan
Nama mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Jumlah SKS : 2 sks
Semester : Ganjil
Prasyarat : -
Identifikasi mata Kuliah
Deskripsi
Mata kuliah ini memberikan pemahaman dasar dan wawasan
tentang Islam, baik dari segi ruang lingkup ajarannya, sejarah
dan perkembangannya, maupun metode pengembangan pemi-
kiran Islam.
• Mahasiswa dapat memahami metode dan ruang lingkup kajian
Islam, serta dapat mengembangkan model-model pendekatan dalam
kajiannya. .
Tujuan
1) Pengantar Metodologi Studi Islam
2) Islam dan Studi Agama
3) Urgensi dan Tujuan Studi Islam
4) Studi Kawasan Islam
5) Beberapa Pendekatan Studi Islam
6) Ruang Lingkup Studi Islam
7) Islam Sebagai Sumber Ajaran
8) Sumber dan Karakteristik Ajaran Islam
9) Metode Memahami Sumber Ajaran Islam
10) Islam dan Gagasan Universal
11) Dinamika Islam Kontemporer
Silabus
Kehadiran 10%
Tugas 20%
Presentasi 20%
UTS 25%
UAS 25%
Penilaian
A : 90 – 100
A– : 85 – 89
B+ : 80 – 84
B : 75 – 79
B– : 70 – 74
C+ : 65 – 69
C : 60 – 64
C– : 55 – 59
Tidak Lulus < 55
Nilai Mutu
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam,
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif,
Emile Dermenghem, Muhammad and The Islamic Tradition,
Gustave E.Von Grunebaum, Islam Kesatuan dalam Keragaman,
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya,
Harun Nasution, Filsafat Agama,
Ira Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam,
J. Suyuthi Pulungan, Universalisme Islam,
Mahmud Syaltout, alIslam Aqidah wa Syari’ah
Nasruddin Razak, Dienul Islam,
dan buku-buku terkait Metodologi Studi Islam lainnya.
Referensi
• Isi Data di:
febiuinbanten.wordpress.com
Pendahuluan
Metodologi Studi Islam
Metodologi terdiri dari : Method dan Logos.
Method adalah cara atau langkah-langkah, sedangkan logos berarti ilmu.
Metodologi Studi Islam
Berdasarkan pendapat Kaflan, metodologi mengandung unsur-unsur:
1. Pengkajian (study) 3. Penjelasan (ekplanasi)
2. Penggambaran (deskripsi) 4. Pembenaran (justifikasi)
Metodologi terdiri dari : Method dan Logos.
Method adalah cara atau langkah-langkah, sedangkan logos berarti ilmu.
Menurut Ahmad Tafsir (1992) metodologi adalah cara yang paling cepat dan
tepat dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini ilmu tentang cara studi Islam.
Abraham Kaflan yang dikutip Abuy Sodikin (2002) menjelaskan bahwa
metodologi adalah pengkajian dengan penggambaran (deskripsi), penjelasan
(explanasi) dan pembenaran (justifikasi).
Abuy Sodikin, 2002, Metodologi Studi Islam. Insan Mandiri, Bandung
Ahmad Tafsir (Ed.), 1992, Metoda Mempelajari Islam, Yayasan Nurjati, Cirebon
Studi berasal dari bahasa Inggris, study, artinya mempelajari atau mengkaji,
yang berarti pengkajian terhadap Islam secara ilmiah, baik Islam sebagai
sumber ajaran, pemahaman, maupun pengamalan.
Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata salima dan aslama. Salima
mengandung arti selamat, tunduk dan berserah. Aslama juga mengandung
arti kepatuhan, ketundukan, dan berserah.
Orang yang tunduk, patuh dan berserah diri kepada ajaran Islam disebut
muslim, dan akan selamat dunia akhirat. Secara istilah, Islam adalah nama
sebuah agama samawi yang disampaikan melalui para Rasul Allah,
khususnya Rasulullah Muhammad SAW, untuk menjadi pedoman hidup
manusia.
Studi berasal dari bahasa Inggris, study, artinya mempelajari atau mengkaji,
yang berarti pengkajian terhadap Islam secara ilmiah, baik Islam sebagai
sumber ajaran, pemahaman, maupun pengamalan.
Hingga sekarang umat Islam Indonesia masih banyak yang beranggapan
bahwa Islam, agama yang bersifat sempit. Anggapan ini timbul karena salah
dalam mengartikan hakikat Islam. Kekeliruan itu terjadi karena kurikulum
pendidikan hanya menekankan pada aspek ibadah, tauhid, Alquran, Sunnah.
Itupun mengajarkannya hanya menurut satu madzhab dan aliran saja, jadi
identik dengan pengajian Islam.
Sebagai contoh, kajian akibat buruk dari rokok, munculnya fatwa MUI (Majelis
Ulama Indonesia) tentang “Rokok”, kemudian terbit fatwa bahwa merokok
hukumnya haram dengan alasan dapat menimbulkan penyakit. Kemudian
apakah persoalannya selesai, dan apakah fatwanya dipatuhi?
Sebagai contoh, kajian akibat buruk dari rokok, munculnya fatwa MUI (Majelis
Ulama Indonesia) tentang “Rokok”, kemudian terbit fatwa bahwa merokok
hukumnya haram dengan alasan dapat menimbulkan penyakit. Kemudian
apakah persoalannya selesai, dan apakah fatwanya dipatuhi?
Ternyata fatwa tersebut belum menyelesaikan masalah. Karena rokok terkait
dengan banyak hal, misalnya tenaga kerja, ekonomi, kesehatan, bukan
semata-mata urusan fikih. Maka menyelesaikannya harus secara
komprehensif melibatkan banyak pihak. Contoh di atas menggambarkan
bahwa pemahaman masyarakat terhadap Islam masih bersifat parsial belum
utuh. Yang demikian boleh jadi akibat proses pengkajian Islam belum tersusun
secara sistematis dan tidak disampaikan dengan pendekatan dan metode
yang tepat.
Oleh karena itu, metode diperlukan agar dapat menghasilkan pemahaman
Islam yang utuh dan komprehensif
Metodologi Studi Islam (MSI) adalah prosedur yang ditempuh dalam
mempelajari Islam dengan cepat, tepat dan menyeluruh, yakni dari berbagai
aspeknya dan berbagai alirannya.
Karenanya MSI mempunyai arti penting dalam menempuh prosedur studi
Islam yang dapat mengubah pemahaman masyarakat Muslim Indonesia dari
pemahaman semula yang sempit menjadi pemahaman yang luas. Dari sikap
yang ekstrim menjadi sikap yang toleran, bijaksana. Sikap toleran tidak berarti
akidahnya lemah. Akidah adalah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara
berkeyakinan. Akidah merupakan fondasi ajaran Islam secara keseluruhan, di
atas akidah itulah keseluruhan ajaran Islam berdiri dan didirikan.
Karena kedudukan akidah demikian penting, maka akidah seseorang muslim
harus kuat. Dengan kuat akidahnya akan kuat pula keislamannya secara
keseluruhan. Untuk memperkuat akidah perlu dilakukan sekurang-kurangnya
dua hal:
1. Mengamalkan keseluruhan ajaran Islam sesuai kemampuan secara
sungguh-sungguh.
2. Mempertajam dan memperluas pengertian tentang ajaran Islam.
Karena kedudukan akidah demikian penting, maka akidah seseorang muslim
harus kuat. Dengan kuat akidahnya akan kuat pula keislamannya secara
keseluruhan. Untuk memperkuat akidah perlu dilakukan sekurang-kurangnya
dua hal:
1. Mengamalkan keseluruhan ajaran Islam sesuai kemampuan secara
sungguh-sungguh.
2. Mempertajam dan memperluas pengertian tentang ajaran Islam.
Jadi, akidah dapat diperkuat dengan pengamalan, pengalaman dan
pemahaman.
Objek Studi Islam
(1) Sumber ajaran yakni Alquran dan Hadits,
(2) Pemikiran Dasar Islam, yang meliputi Kalam, Falsafat dan tasawuf,
(3) Fikih dan Pranata Sosial,
(4) Sejarah Kebudayaan Islam,
(5) Dakwah,
(6) Pendidikan Islam,
(7) Bahasa dan Sastera Arab,
Materi Makalah dan Presentasi
1. ISLAM
a) Pengertian Islam
b) Universalisme Islam
c) Dimensi Baru dari Kedatangan Islam
d) Islam Sebagai Jalan Tengah
e) Islam Menyatukan Bangsa-Bangsa Dunia
2. URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM
a. Pengertian Studi Islam
b. Urgensi Studi Islam dalam Kehidupan
c. Tujuan Studi Islam
d. Rasa Ingin Tahu Manusia (Human Quest for Knowledge)
3. STUDI KAWASAN ISLAM
a. Arti dan Asal-Usul Studi Kawasan Islam
b. Orientalisme: Melihat Islam Kritis
c. Oksidentalisme: Menjawab Islam Sejati
d. Dunia Islam sebagai Objek Studi Antara Timur dan Barat
5. BEBERAPA PENDEKATAN STUDI ISLAM (Bagian II)
a. Pendekatan Historis
b. Pendekatan Kebudayaan
c. Pendekatan Psikologis
d. Pendekatan Interdisipliner
4. BEBERAPA PENDEKATAN STUDI ISLAM (Bagian I)
a. Pendekatan Teologis
b. Pendekatan Antropologis
c. Pendekatan Sosiologis
d. Pendekatan Filosofis
6. RUANG LINGKUP STUDI ISLAM (Bagian I)
a. Bidang Agama
b. Bidang Ibadah
c. Bidang Akidah
d. Bidang Ilmu dan Kebudayaan
e. Bidang Pendidikan
7. RUANG LINGKUP STUDI ISLAM (Bagian II)
a. Bidang Sosial
b. Bidang Kehidupan Ekonomi
c. Bidang Kesehatan
d. Bidang Politik
e. Bidang Pekerjaan
8. ISLAM SEBAGAI SUMBER AJARAN
a. Otensitas Ajaran Islam
b. Karakteristik Ajaran Islam
c. Dimensi Ajaran Islam
d. Memahami Ajaran Islam Dalam Struktur Islam, Iman dan Ihsan
e. Munculnya Aliran Pemikiran Islam
9. SUMBER DAN KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
a. Sumber Ajaran Islam: Primer dan Sekunder
b. Sifat Dasar Ajaran Islam
c. Karakter Islam: Antara Normativitas dan Historisitas
d. Moralitas Islam: Ibadah, Pendidikan, Ilmu dan Sosial
e. Islam dan Wacana Pembaharuan
10. METODE MEMAHAMI SUMBER AJARAN ISLAM (Bagian I)
a. Metodologi Ulumul Tafsir
b. Metodologi Ulumul Hadits
c. Metodologi Filsafat dan Teologi (Kalam)
d. Metodologi Tasawwuf dan Mistis Islam
e. Metodologi Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah
11. METODE MEMAHAMI SUMBER AJARAN ISLAM (Bagian II)
a. Metodologi Pemikiran Modern
b. Metodologi Pendidikan Islam
c. Metodologi Tekstualitas dan Kontekstualitas
d. Metodologi Muqaranah Madzhab
12. ISLAM DAN GAGASAN UNIVERSAL
a. Islam dan Globalisasi
b. Modernisme dan Puritanisme Islam
c. Gerakan Fundamentalisme dan Radikalisme Islam
d. Islam: Eksklusif dan Inklusif
e. Islamisasi Sains
f. Pluralisme Agama-Agama
13. DINAMIKA ISLAM KONTEMPORER
a. Post Modernisme dan Neomodernisme Islam
b. Islam Liberal
c. Islam Kultural dan Islam Struktural
d. Postradisionalisme Islam
Buatlah Makalah (format bebas),
Semua Makalah Presentasi harap dikumpulkan tanggal 25 Agustus 2018,
dalam bentuk pdf/word di blog:
febiuinbanten.wordpress.com
Terima Kasih