Post on 06-Jul-2018
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
1/15
KONSEP AKHLAK
ETIKA ISLAM DALAMPERILAKU DOKTER PERAWAT
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
2/15
OLEH :
ANSINA DWI GUNAR
(10100109020)
IRNA HERLIANI
(10100109024)
YULIANA SETIAWATI
(10100109029)
INTAN ARVIANTY
(10100109030)
MARETTA PRIHARDINI
(10100109032)
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2009
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
3/15
TUJUAN
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
ISI
KESIMPULAN
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
4/15
TUJUAN
a. Memahami pengertian akhlak menurut pandangan islam
b. Mengetahui ciri-ciri akhlak lslam serta dapat mengaitkannyadengan kehidupan sehari-hari
c. Mengetahui konsep akhlak dan etika Islam dalam perilakukehidupan dokter tenaga medis
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
5/15
PENA!U"UAN
Tenaga medisan dapat dideskripsikan sebagai suatu tindakan, kebijakanpengaruh, suatu prinsip etis atau suatu cara hidup di dunia. Tenaga medisan
sebagai etik tidak hanya dipandang sebagai suatu revolusi dilema eyik, tetapi
juga sebagai cara bagaimana seseorang saling bertingkah laku. Etik tenaga
medis dan dokter atau yang termasuk dalam tenaga medis dihbungkan dengan
hubungan antar masyarakat dan dengan karakter serta sikap tenaga medis
terhadap orang lain, dan tidak kalah pentingnya adalah perlakuan tenaga medisyang harus bisa berlandaskan dengan ajaran dan syariat islam.
Seorang tenaga medis profesional aka memiliki perasaan empati pada
orang lain. Tenaga medis harus bisa memahami situasi yang dialami orang lain
dan mencoba sebanyak mungkin memahami kehidupan dan pengalaman orang
lain. Pemberi tenaga medissan profesional akan mampu melakukan perubahanpada diri sendiri dan terutama pada orang lain apalagi bila semua tindakan
tenaga medisan berlandaskan pada kode etikdan ajaran Islam.
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
6/15
Masalah yang timbul dalam dunia kesehatan terutama pada tenaga medis
yang melakukan tindakan medis dalam meraat orang lain adalah karena
tidak memiliki landasan akhlak yang diajarkan. Sehingga menimbulkan
kesalahan besar pada persepsi masyarakat tentangnya. Tanpa kode etik
dan dasar moral, tenaga medisan dapat dengan mudahterkikis di lingkunganyang menekankan penyembuhan teknis dan tidak melihat seseorang dalam
konteks nilai dan kehiduoan tertentu. Terdapat beberapa kode untuk tenaga
medis professional yang semuanya merefleksikan autonomi ! penentuan
nasib diri oleh klien ", kemurahan hati dengan bertindak baik, nonmaleficiency
!penghindaran dari bahaya", keadilan dimaksudkan dengan memperlakukan
semua secara adil, serta prinsip sekunder dari kejujuran dengan berbicara
sejujurya berdasarkan kebenaran yang ada, dan kesetiaan memegang janji
dan tidak menyebarluaskan kerahasiaan klien sebagai penghormatan pada
klien. Semua ini pun berkaitan erat dengan ajaran islam yang selalu
memerintahkan setiap manusia untuk hidup saling menghargai dan
menolong yang lainnya dalam keadaan membutuhkan pertolongan. #tolong$
menolong kamu dalam kebajikan, janganlah kamu tolong menolong dalam
kejahatan%
dan ayat yang menyebutkan& #barang siapa menyelamatkan satu nyaa,
maka seolah$olah ia telah menyelamatkan umat manusia seluruhnya%
'S (l$Maidah, )&*+,
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
7/15
Sistem pelayanan kesehatan yang Islami dapat tercipta bila faktor$faktor
i baah ini mendukung &
Petugas kesehatan & !baik dokter, tenaga medis, parademic, petugas$Petugas maupun bagian administrasi"
$ berakhlak dan berprilaku islami
$ ramah ! senyum sebagian dari iman "
$ memiliki sifat yang memenuhi - konsep akhlak dalam islam & yaitu farirnest
!adil", accountabilitas amanah !bertanggung jaab", transparency !jujur",
consistent !isti/omah"$ dapat menahan haa nafsunya
$ menolong berdasarkan atas habluminannas dan habluminallah$sebisa mungkin diusahakan agar dokter atau tenaga medis memeriksa dan
meraat pasien yang sudah baligh sesama jenis !laki$laki dengan laki$laki,
perempuan dengan perempuan, kecuali anak$anak yang belum mengerti"
0erdasarkan yang tertera dalam (l$'ur1an
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
8/15
0ila dikaitkan dengan kebudayaa, maka seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, dokter adalh suatu profesi yang berhubungan langsung
dengan manusia sebagai laan interaksinya dalam konteks makhluk yang
sama berbudaya. 2arena itu seorang dokter harus mengetahui segala
hal yang berkaitan dengan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
makhluk sosial. 3ntuk membangun nilai$nilai sosial itu agar tetap menjadi
landasan bagi setiap dokter terutama sebagai dokter muslim dalam
menjalani kehidupan profesinya yang luas, maka disinilah pengetahuan
kebudayaan menjadi konsep dasar dalam membanun jati diri sebagai
ketugas layanan kesehatan.
Sehubungan dengan itu, penggunaan konsep perilaku disini berada dalam
Pengertian ketunggalannya degan konsep kebudayaan. Perilaku seseorang,
Sedikit atau banyak, terkait dengan pengetahuan, nilai dan norma dalam
4ingkungan$lingkungan sosialnya, demikian juga halnya dengan seorang
okter. 3ntuk proses hulu, lingkungan pendidikan yang baik tentu akan
Mengantar seseorang untuk berperilaku yang baik pula.
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
9/15
Ilmu kedokteran khususnya kedokteran umum yang menangani manusia
5elas sangat paralel dengan pengetahuan budaya yang berkaitan dengan
6asil kesadaran manusia. Segala penalaran dokter sebagai manusia akan
Sama dengan penalaran budi manusia. Ilmu kedokteran yang selalu
Memikirkan jasmani dan rohani manusia akan selalu dituntut 7leh keadaan
lingkungan masyarakat. Salah pikir dari seorang dokter berarti akan
0ertentangan dengan hati nurani manusia yang melekat dalam pribadi
Sang dokter. Sebaliknya kesuksesan dokter akan selalu menjunjung tinggi
an mengangkat nama harumnya karena segala kesuksesan itu tentu
ilandasi oleh budipikiran manusia secara sadar
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
10/15
TINJAUAN PUSTAKA
5ika kita mengamati sejenak, akan disadari betapa kita telah jauh
menyimpang dari idealisme sebagai dokter. 8enomena ini telah
mendunia dan juga telah menyebar ke dalam negara kita. 0ukan
hanya praktek medis dan tenaga medisan pasien yang menyimpang
dari idealisme sosial, bahkan konsep humanisme menjadi sesuatuyang asing dalam pendidikan kedokteran dan dalam bidang penelitian
kedokteran. 0enar bahea etika kedokteran termasuk dalam kurikulum
pada beberapa sekolah kedokteran, namun diduga hal tersebut hanya
sebagai metode resmi untuk menenangkan hati mereka. 2enyataannya,
dibutuhkan lebih dari sekedar memasukkan subjek etika kedoteran ke
dalam kurikulum agar lulusan kedokteran menjadikan humanisme danperilaku etis sebagai sifat kedua mereka.
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
11/15
2arena tuntutan akan kompetensi profesi yang semakin meningka, dokter$
dokter berlomba dalam menyempurnakan sisi keilmuannya. 2egamangan
menghadapi masyarakat yang gemar menggugat, ketakutan melakukanmalpraktek, peningkatan kejahatan moral oleh praktisi medis, semua hal$hal
tersebut menyebabkan para dokter sangat fokus pada keahlian medis mereka.
mereka menjadi sangat perhatian dalam menangani keluhan fisik pasien,
yang penting pasien sembuh dari derita fisiknya. Mereka tidak perlu repot$
repot menangani jia kategori gila !silahkan ke ahli jia kalau jia anda
terganggu"
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
12/15
ISI
6umanisme dan etika dalam praktek kedokteran meraat orang sakit pada
level fundamental berakar pada jia manusia dan humanisme.Misalnya seorang ibu yang meraat anak atau bayinya yang
sedang sakit, kenalankeluarga sekitarnya menaarkan bantuan berupa
sarannasihat dimanapun diinginkan, sementara seorang anita tua diantara
para arga merespon permintaan bantuan ibu tadi. Mereka semua tidak
memiliki motif yang berkaitan dengan uang dalam memberikan bantuan,
tetapi dilandasi atas dasar belas kasih. Pada level yang berbeda,sejak jaman dahulu orang$orang suci, pendeta, tabib, dan dukun telah
meraat orang$orang sakit karena adanya keyakinan baha penyakit adalah
manifestasi dari pengaruh iblis yang dilakukan dengan perantaraan Tuhan
atau makhluk supernatural atau manusia lain. Motif mereka dalam
menyembuhkan orang sakit mungkin tidak sepenuhnya untuk kepentingan
orang sakit tersebut karena mereka memperoleh keuntungan dalam tatanansosial atas bantuan tersebut, disamping adanya kekuasaan dan otoritas yang
iberikan pada mereka dalam masyarakat.
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
13/15
Saat hal tersebut dikaitkan dengan profesi dokter, kita diyakinkan baha
masalah sosialnya berakar pada sikap humanisme, belas kasih pada
penderitaan pasien, dan keinginan untuk memberikan pelayanan kesehatan.okter praktek dan spesialis saat ini memiliki hubungan dokter$pasien 9one$to$
one1 yang unik dan sangat pribadi, melibatkan kepatuhan, ketergantungan, dan
kepercayaan yang utuh dari pasien terhadap otoritas, pengetahuan, dan
keterampilan dokternya.
engan otoritas tersebut trciptalah unsur keajiban sosial untuk melayani
dengan belas kasih kepada mereka yang percaya dan bergantung pada kita.Prinsip$prinsip etika telah tertuang secara lengkap dalam Islam, yaitu dalam ilmu
tentang akhlak. 0ahkan ilmu ini tidak terbatas kepada profesi dokter saja, tapi
memayungi semua insan yang mengaku sebagai muslim.
5adi, saat sekarang pun, prinsip etika sudah harus kita jalankan karena akhlak
yang sumbernya jelas dari (llah S:T berimplikasi pada akhirat yang mengikat
muslim yang berakal dan deasa, yaitu kita semua.
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
14/15
ari segi keterampilan, kompetensi yang dikehendaki dijelaskan oleh
masing$masing sub divisi pendidikan kedokteran. engan sistem integrasi
yang baru diterapkan, seorang dokter maupun tenaga medis dan tenagamedis lain diharapkan memiliki keterampilan klinis yang
lebih terarah. Selain itu, seorang dokter dan tenaga medis yang profesional
harus mempunyai basis keta/aan dan mengamalkan konsep akhlak dan
etika Islam serta aplikasinya dalam kehidupan
dengan berbekal akhlak dan etika Islam tersebut diharapkan seorang
dokter maupun tenaga medis dapat selalu menanamkan nilai$nilaiketuhanan dalam pelayanan kesehatan.
8/16/2019 PRESENTASI HUMANIORA
15/15