Post on 02-Feb-2016
description
Kelompok 5 GENAP
• MARNITHA BATOSAU• MARSHA PAULA M. MANSA• MEGA MARCHELLYNA KOGOYA• MEGA TRIVENA MOWOKA• MEIRANTY DWI P. NINGGRUM• MITAH SILVA• MONICA CAROLINE MOLENAAR• MUHAMMAD RIDWAN• MUSA BARANA LANDE• NAOMI DOROTI DEDAIDA• NI LUH PUTU ASRIANI DEWI• NINING MENTARI MUIS• NOVA MARCELINA SADA
• NURFITRIA• NURLELA• OBAJA YOHANES ANOGA• ORYZA AYUNI IKANINGTYAS• PAULINA NOVICE WEYAI• RACHMAWAN WIJAYA• RAHEL A. F. BISAY• RAHMAWATI• RAHMAWATI RAMADHAN• RANNU ANGRAINI• RESA SUGARA INAN KABES• VIKTUR TIBUL
ROTAVIRUS
Sifat-sifat Rotavirus yang Penting untuk Diketahui
Famili: Reoviridae
Virion: Ikosahedral, berdiameter 60-80 nm, memiliki kapsid dengan tiga lapisan protein, yaitu lapisan luar: VP4 dan VP7; lapisan dalam: VP6; serta inti (core): VP2
Genom: RNA untai ganda
Selubung: tidak ada
Replikasi: Sitoplasma
Ciri khas:• Resisten terhadap kloroform, eter, fluorokarbon, sesium klorida, surfaktan non ionik, dan larutan pH 4-9.• Inaktivasi dilakukan dengan penambahan surfaktan ionik seperti SDS, etanol, fenol, dan formaldehid• Transmisi melalui kontal oral-fekal
• Pengelompokan rotavirus secara serologi membagi rotavirus kedalam 7 serogrup, yaitu grup A-G, namun yang menginfeksi manusia hanya grup A, B, dan C.
• Rotavirus grup A paling banyak ditemukan di seluruh dunia menyebabkan diare akut pada anak-anak berusia dibawah 5 tahun. Jenis ini juga dapat menimbulkan diare ringan pada anak yang berumur lebih tua dan orang dewasa.
• Grup B sebenarnya lebih umum ditemukan pada babi dan sapi, disebut juga adult diarrhea rotavirus (ADRV) yang ditemukan pada orang dewasa di China dan India.
• Sedangkan grup C baru ditemukan pada beberapa kasus diare sporadik, pertama kali dilaporkan di Jepang dan Inggris.
Patogenesis• Replikasi virus dalam sel intestinal menyebabkan kerusakan
dan disfungsi sel. Partikel rotavirus ditemukan dalam jumlah yang banyak pada feses penderita.
• Kerusakan dan gangguan fungsi sel intestinal menyebabkan sekresi cairan intestinal dan menyebabkan diare hebat pada penderita khususnya anak-anak umur dibawah 5 tahun.
Gejala klinik• Masa inkubasi penyakit berlangsung cepat, biasanya
kurang dari 4 hari. • Gejala infeksi rotavirus ditandai dengan demam tinggi,
mual, dan muntah. diare dapat terjadi selama 3-9 hari. • Sering ditemukan nekrosis dan enterokolitis, serta
gastroenteritis berdarah pada bayi yang baru lahir.• Disamping itu juga ditemukan gejala malabsorbsi
laktosa, lemak, dan diare kronis.
Diagnosis Laboratorium
• Metode yang sering digunakan untuk mendeteksi rotavirus adalah berbagai macam metode serologi, antara lain Complex Fixation (CF), Radio Immunoassay (RIA), Enzim Immunoassay (EIA), dan Enzim Link immunosorbent Assay (ELISA).
• Namun, karena teknik serologi tidak dapat mendeteksi gen spesifik secara molekuler maka untuk penentuan galur lebih baik menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Pengobatan
Belum ada obat antiviral yang spesifik dan efektif
untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh rotavirus
Pencegahan• Pencegahan terbaik adalah dengan program imunisasi. Beberapa
jenis vaksin rotavirus telah tersedia, antara lain:• Rotashield, merupakan vaksin tetravalen yang berasal dari 4
serotipe rotavirus hidup yang dilemahkan. Namun vaksin ini dapat menyebabkan efek samping berupa intussusception, 3-20 hari setelah vaksinasi.
• RotaTeq, merupakan vaksin hidup yang diberikan secara oral. Efektifitas vaksin RotaTeq sangat tinggi, dapat mereduksi kejadian gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus.
• Rotatix, yaitu vaksin hidup monovalen yang mengandung serotipe G1P[8]. Vaksin ini aman, tidak menyebabkan efek samping, dan dapat mengurangi angka kesakitan sampai dengan 96%, serta terbukti dapat ,menghindari infeksi beberapa serotipe rotavirus.
• Virus dalam genus ini yang dipelajari oleh ahli biologi molekular, diketahui tidak menyebabkan penyakit pada manusia.
• Reovirus menyebabkan banyak infeksi yang tidak nyata, karena kebanyakan orang sudah memiliki antibodi serum sebelum masa dewasa muda.
• Reovirus menjadi sistem model yang penting dalam penelitian mengenai patogenesis infeksi virus ditingkat molekular.
• Sifat patogenik reovirus, terutama ditentukan oleh spesies protein yang ditemukan di kapsid terluar virion.
REOVIRUS
CALICIVIRUS
Sifat-sifat Calicivirus yang Penting untuk Diketahui
Famili: Caliciviridae
Virion: berbentuk bulat dengan ikosahedral simetris, berdiameter 27-35 nm, memiliki cekungan yang menyerupai cangkir dipermukaan kapsid
Genom: RNA beruntai-tunggal polaritas positif, linear, sens-positif, tidak bersegmen; berukuran 7,4-8,3 kb; mengandung protein yang terkait dengan genom (VPg)
Protein: Polipeptida yang dipecah dari poliprotein prekursor; kapsid tersusun atas protein tunggal
Selubung: tidak ada
Replikasi: Sitoplasma
Norwalk virus• Virus norwalk pertama kali terdeteksi pada
penderita diare dan gastroenteritis pada tahun 1968 di Norwalk, Ohio.
• Virus ini ditemukan pada 40% penderita wabah endemik gastroenteritis.
• Transmisinya, sekitar 40% melalui makanan yang terkontaminasi dan 52% berasal dari makanan laut.
Gejala klinik• Sebagian besar infeksi tidak menimbulkan gejala spesifik• Masa inkubasi berkisar antara 12-96 jam dan rata-rata gejala
infeksi muncul sekitar 24 jam• Gejala utama mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, malaise,
dan diare berat. Namun masa diare ini biasanya lebih singkat daripada diare yang disebabkan oleh rotavirus.
• Penularan penyakit melalui oral fekal dan dapat juga melalui muntahan.
• Virus norwalk menyebar melalui air minum dan makanan yang terkontaminasi.
Diagnosis Laboratorium• Virus Norwalk dapat diidentifikasi dari feses
penderita • Antibodi dapat dideteksi dalam serum
menggunakan immune electron microscopic dan teknik imunoesai
• RNA virus Norwalk dapat diidentifikasi dalam feses dengan cara PCR
Pengawasan• Belum ada pengobatan antiviral yang spesifik
atau vaksin untuk virus Norwalk dan golongan calicivirus lainnya.
• Pola hidup sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun dan pengawasan terhadap kualitas air minum merupakan tindakan pencegahan yang penting dan dianjurkan.