COVER PO REVISI - Perkopindo

37
DEWAN PIMPINAN PUSAT PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA ( DPP - PERKOPINDO ) O D N I P O K R E P Nomor : 02 Tahun 2020 PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA PERATURAN Nomor : 02 Tahun 2020 TENTANG SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN PUSAT, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG DAN KARYAWAN PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA PERATURAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA ( DPP - PERKOPINDO ) TENTANG SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN PUSAT, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG DAN KARYAWAN PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

Transcript of COVER PO REVISI - Perkopindo

Page 1: COVER PO REVISI - Perkopindo

DEWAN PIMPINAN PUSATPERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

( DPP - PERKOPINDO )

ODNIPO

KR

EP

Nomor : 02 Tahun 2020

PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

PERATURAN

Nomor : 02 Tahun 2020

TENTANG

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN PUSAT,

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN DAERAH,

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG DAN KARYAWAN

PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

PERATURAN

DEWAN PIMPINAN PUSATPERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

( DPP - PERKOPINDO )

TENTANG

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN PUSAT,

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN DAERAH,

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG DAN KARYAWAN

PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

Page 2: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 1 -

DEWAN PIMPINAN PUSAT PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

PERATURAN PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

NOMOR : 02 TAHUN 2020

Tentang

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN PUSAT, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN

DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG DAN KARYAWAN PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PIMPINAN PUSAT PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia, pada pasal 31

pasal 42 dan pasal 50 yang mengamanatkan kepada Dewan

Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan

Cabang Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia untuk

membentuk Sekretaritat Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia sesuai dengan tingkatannya ;

b bahwa Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat, Sekretariat Dewan

Pimpinan Daerah, dan Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia dibentuk untuk

memberikan dukungan atas kelancaran Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia dalam

menjalankan tugas sesuai dengan tujuan dan fungsi organisasi

untuk mewujudkan visi dan misi Perkumpulan Kontraktor

Profesional Indonesia ;

Page 3: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 2 -

c. bahwa untuk melaksanakan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas perlu disusun dan

tetapkan Peraturan Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia Tentang Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat,

Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah, Sekretariat Dewan

Pimpinan Cabang dan Karyawan Perkumpulan Kontraktor

Profesional Indonesia ;

Mengingat : 1.

2

Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan ;

Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa

konstruksi;

3.

4.

Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor : AHU-0050107.AH.01.07.TAHUN2016

Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan

Kontraktor Profesional Indonesia ;

Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional

Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Persyaratan Asosiasi Perusahan

Yang Diberikan Kewenangan Verifikasi Dan Validasi Awal

Permohonan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi ;

5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan

Kontraktor Profesional Indonesia ;

Memperhatikan : Hasil Rapat Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Kontraktor

Profesional Indonesia ;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL

INDONESIA TENTANG SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN

PUSAT, SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN DAERAH,

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG DAN KARYAWAN

PERKUMPULAN KONTRAKTOR PROFESIONAL INDONESIA

Page 4: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 3 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Maksud

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

(1) Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia selanjutnya

disingkat PERKOPINDO adalah Perkumpulan Kontraktor

Profesional Indonesia sebagaimana yang telah disahkan

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-

0050107.AH.01.07.TAHUN 2016 Tentang Pengesahan

Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia.

(2) Dewan Pimpinan Pusat adalah Dewan Pimpinan Pusat

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia selanjutnya

disingkat DPP PERKOPINDO sebagai pelaksana organisasi di

tingkat Pusat

(3) Dewan Pimpinan Daerah adalah Dewan Pimpinan Daerah

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia selanjutnya

disingkat DPD PERKOPINDO sebagai pelaksana organisasi di

tingkat Provinsi

(4) Dewan Pimpinan Cabang adalah Dewan Pimpinan Cabang

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia selanjutnya

disingkat DPC PERKOPINDO sebagai pelaksana organisasi di

tingkat Kabupaten/Kota.

(5) Kesekretariatan adalah Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat,

Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah, dan Sekretariat Dewan

Pimpinan Cabang Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia.

Pasal 2

Tujuan

Peraturan ini memiliki tujuan :

(1) Sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi

Page 5: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 4 -

Kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat, Kesekretariatan

Dewan Pimpinan Daerah, dan Kesekretariatan Dewan

Pimpinan Cabang Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia.

(2) Untuk mewujudkan tata kelola kelembagaan yang lebih baik,

tertib dan tepat fungsi.

(3) Untuk mewujudkan keseragaman struktur kesekretariatan

disemua tingkatan sehingga koordinasi menjadi mudah,

terarah dan maksimal.

BAB II

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN PUSAT

Pasal 3

Pembentukan dan Fungsi Sekretariat

Dewan Pimpinan Pusat

(1) Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia membentuk Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia yang

berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

(2) Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat melaksanakan fungsi

administrasi, ketatausahaan, dan rumah tangga serta layanan

keanggotaan.

Pasal 4

Struktur Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat

Struktur Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :

(1) Direktur Eksekutif

(2) Biro – Biro :

a. Biro Umum

b. Biro Keuangan

c. Biro Sertifikasi Badan Usaha

d. Biro Rumah Tangga

Page 6: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 5 -

Pasal 5

Direktur Eksekutif

(1) Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat dipimpin oleh Seorang

Direktur Eksekutif

(2) Direktur Eksekutif diangkat oleh Ketua Umum yang diambil

dari unsur karyawan tetap dilingkungan kesekretariatan

Dewan Pimpinan Pusat

(3) Direktur Eksekutif bertanggung jawab kepada Ketua Umum

melalui Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum.

(4) Direktur Eksekutif melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Merencanakan dan mengatur jalannya Kesekretariatan

Dewan Pimpinan Pusat.

b. Mengkoordinir dan mengkomunikasikan Biro-Biro agar

dapat berjalan secara maksimal, efektif dan efisien

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap

Karyawan dalam melaksakan tugasnya.

d. Melaksanakan rapat-rapat kesekretariatan sekurang-

kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan.

e. Melaksanakan Koordinasi, supervisi dan pengawasan

terhadap jalannya kesekretarian Dewan Pimpinan Daerah

dan Kesekretarian Dewan Pimpinan Cabang.

f. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan

Pimpinan Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan peraturan organisasi

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia.

g. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Dewan

Pimpinan Pusat setiap awal bulan kepada Ketua Umum

melalui Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum.

h. Melaporkan perkembangan kesekretarian Dewan Pimpinan

Daerah dan Kesekretarian Dewan Pimpinan Cabang

kepada Ketua Umum melalui Sekretaris Jenderal dan

Bendahara Umum.

Page 7: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 6 -

Pasal 6

Biro Umum

(1) Biro Umum dipimpin oleh Kepala Biro yang diangkat oleh

Ketua Umum dari Karyawan Tetap Kesekretariatan Dewan

Pimpinan Pusat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Biro dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Biro Umum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Menerima, mendisposisikan, dan mengarsipkan surat

masuk.

b. Mempersiapkan mendistribusikan dan mengarsipkan surat

keluar.

c. Melaksanakan dan mempersiapkan dukungan administrasi

yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan

organisasi Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia.

d. Melaksankan dan mempesiapkan kelengkapan rapat-rapat

dilingkungan Dewan Pimpinan Pusat.

e. Melaksanakan tugas-tugas kehumasan organisasi.

f. Menerima telpon, faks, dan email dan segera

mengkomunikasikannya sesuai dengan maksud dan tujuan

dari telpon, faks dan email yang masuk.

g. Bertindak sebagai operator dalam pengelolaan web

organisasi.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur

Eksekutif.

Pasal 7

Biro Keuangan

(1) Biro Keuangan dipimpin oleh Kepala Biro yang diangkat oleh

Ketua Umum dari Karyawan Tetap Kesekretariatan Dewan

Pimpinan Pusat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Biro dapat dibantu

Page 8: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 7 -

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Biro Keuangan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Mengelola kas kecil yang diberikan oleh Bendahara Umum.

b. Mengeluarkan dana dari Kas kecil untuk keperluan harian

kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

c. Melakukan pembayaran terhadap hak-hak karyawan.

d. Malakukan fasilitasi terhadap operasional Dewan Pimpinan

Pusat.

i. Melaksanakan tindakan keuangan lainnya yang diberikan

oleh Dewan Pimpinan Pusat sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan peraturan organisasi

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia.

e. Mencatat dan membukukan dana masuk dan keluar pad

akas kecil.

f. Melaporkan keadaan kas kecil kepada Bendaha Umum

melalui Direktur Eksekutif.

Pasal 8

Biro Rumah Tangga

(1) Biro Rumah Tangga dipimpin oleh Kepala Biro yang diangkat

oleh Ketua Umum dari Karyawan Tetap Kesekretariatan

Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Biro dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Biro Rumah Tangga melaksanakan tugas dan kewajiban

sebagai berikut :

a. Merencanakan kebutuhan barang inventaris

kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

b. Mengelola dan mendistribuskan penggunaan barang

inventaris kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

c. Melakukan perawatan terhadap barang inventaris

kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

d. Mengelola ruangan dan penempatan ruangan dengan

Page 9: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 8 -

memperhatikan keindahan, kerapian dan kebersihan

kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

e. Melakukan pengadaan barang dan ATK untuk keperluan

kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

f. Melaksanakan urusan terkait :

- Listrik

- Telpon

- Air

g. Melaksanakan urusan dapur kesekretariatan Dewan

Pimpinan Pusat.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur

Eksekutif

Pasal 9

Biro Sertifikasi Badan Usaha

(1) Biro Sertifikasi Badan Usaha dipimpin oleh Kepala Biro yang

diangkat oleh Ketua Umum dari Karyawan Tetap

Kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Biro dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Biro Sertifikasi Badan Usaha melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai berikut :

a. Menerima dan melakukan verifikasi dan validasi data atas

permohonan keanggotaan.

b. Menerima dan melakukan verifikasi dan validasi data atas

permohonan perpanjangan keanggotaan

c. Melakukan pelayanan Aproval yang diajukan oleh Dewan

Pimpinan Daerah.

d. Melola database keanggotaan.

e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur

Eksekutif.

Page 10: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 9 -

BAB III

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN DAERAH

Pasal 10

Pembentukan dan Fungsi Sekretariat

Dewan Pimpinan Daerah

(1) Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia membentuk Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia yang

berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.

(2) Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah melaksanakan fungsi

administrasi, ketatausahaan, dan rumah tangga serta layanan

keanggotaan.

Pasal 11

Struktur Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah

Struktur Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari :

(1) Direktur Daerah

(2) Bagian – Bagian :

a. Bagian Umum

b. Bagian Keuangan

c. Bagian Rumah Tangga

d. Bagian Sertifikasi Badan Usaha:

Pasal 12

Direktur Daerah

(1) Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah dipimpin oleh Seorang

Direktur Daerah

(2) Direktur Daerah diangkat oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah

yang diambil dari unsur karyawan tetap dilingkungan

kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah

(3) Direktur Daerah bertanggung jawab kepada Ketua melalui

Sekretaris dan Bendahara Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Direktur Daerah melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Merencanakan dan mengatur jalannya Kesekretariatan

Page 11: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 10 -

Dewan Pimpinan Daerah.

b. Mengkoordinir dan mengkomunikasikan Bagian-Bagian

agar dapat berjalan secara maksimal, efektif dan efisien

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap

Karyawan dalam melaksakan tugasnya.

d. Melaksanakan rapat-rapat kesekretariatan sekurang-

kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan.

e. Melaksanakan Koordinasi, supervisi dan pengawasan

terhadap jalannya kesekretariatan Dewan Pimpinan

Cabang.

f. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan

Pimpinan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan peraturan organisasi

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia.

g. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Dewan

Pimpinan Daerah setiap awal bulan kepada Ketua melalui

Sekretaris dan Bendahara Dewan Pimpinan Daerah.

h. Melaporkan perkembangan kesekretariatan Dewan

Pimpinan Cabang kepada Ketua melalui Sekretaris dan

Bendahara Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 13

Bagian Umum

(1) Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Bagian yang diangkat

oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah dari Karyawan Tetap

Kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Bagian Umum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Menerima, mendopisisikan, dan mengarsipkan surat

masuk.

b. Mempesiapkan mendistribusikan dan mengarsipkan surat

keluar.

Page 12: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 11 -

c. Melaksanakan dan mempersiapkan dukungan administrasi

yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

peraturan organisasi Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia.

d. Melaksankan dan mempesiapkan kelengkapan rapat-rapat

dilingkungan Dewan Pimpinan Daerah.

e. Melaksanakan tugas-tugas kehumasan organisasi tingkat

daerah.

f. Menerima telpon, faks, dan email dan segera

mengkomunikasikannya sesuai dengan maksud dan tujuan

dari telpon, faks dan email yang masuk.

g. Bertindak sebagai operator dalam pengelolaan web

organisasi.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur Daerah.

Pasal 14

Bagian Keuangan

(1) Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Bagian yang diangkat

oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah dari Karyawan Tetap

Kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Bagian Keuangan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Mengelola kas kecil yang diberikan oleh Bendahara

Dewan Pimpinan Daerah.

b. Mengeluarkan dana dari Kas kecil untuk keperluan harian

kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

c. Melakukan pembayaran terhadap hak-hak karyawan.

d. Malakukan fasilitasi terhadap operasional Dewan

Pimpinan Daerah.

e. Melaksanakan tindakan keuangan lainnya yang diberikan

oleh Dewan Pimpinan Daerah sesuai dengan ketentuan

Page 13: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 12 -

peraturan perundang-undangan dan peraturan organisasi

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia.

f. Mencatat dan membukukan dana masuk dan keluar pada

kas kecil.

g. Melaporkan keadaan kas kecil kepada Bendaha melalui

Direktur Daerah.

Pasal 15

Bagian Rumah Tangga

(1) Bagian Rumah Tangga dipimpin oleh Kepala Bagian yang

diangkat oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah dari Karyawan

Tetap Kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Bagian Rumah Tangga melaksanakan tugas dan kewajiban

sebagai berikut :

a. Merencanakan kebutuhan barang inventaris

kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

b. Mengelola dan mendistribuskan penggunaan barang

inventaris kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

c. Melakukan perawatan terhadap barang inventaris

kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

d. Mengelola ruangan dan penempatan ruangan dengan

memperhatikan keindahan, kerapian dan kebersihan

kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

e. Melakukan pengadaan barang dan ATK untuk keperluan

kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

f. Melaksanakan urusan terkait :

- Listrik

- Telpon

- Air

g. Melaksanakan urusan dapur kesekretariatan Dewan

Pimpinan Daerah.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur

Page 14: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 13 -

Daerah

Pasal 16

Bagian Sertifikasi Badan Usaha

(1) Bagian Sertifikasi Badan Usaha dipimpin oleh Kepala Bagian

yang diangkat oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah dari

Karyawan Tetap Kesekretariatan Dewan Pimpinan Daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian dapat dibantu

oleh Staf sesuai dengan kebutuhan.

(3) Bagian Sertifikasi Badan Usaha melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai berikut :

a. Menerima dan melakukan verifikasi dan validasi data atas

permohonan keanggotaan.

b. Menerima dan melakukan verifikasi dan validasi data atas

permohonan perpanjangan keanggotaan

c. Melakukan meneruskan permohonan Aproval kepada

Dewan Pimpinan Pusat.

d. Melola database keanggotaan.

e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur

Daerah.

BAB IV

SEKRETARIAT DEWAN PIMPINAN CABANG

Pasal 17

Pembentukan dan Fungsi

Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang

(1) Dewan Pimpinan Cabang Perkumpulan Kontraktor

Profesional Indonesia membentuk Sekretariat Dewan

Pimpinan Cabang Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota.

(2) Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah dipimpin oleh Seorang

Direktur Cabang.

(3) Direktur Cabang diangkat oleh Ketua Dewan Pimpinan

Cabang yang diambil dari unsur karyawan tetap dilingkungan

kesekretariatan Dewan Pimpinan Cabang

Page 15: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 14 -

(4) Direktur Cabang melaksanakan tugas administrasi,

ketatausahaan, dan rumah tangga serta layanan

keanggotaan.

(5) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Cabang dapat

dibantu oleh Staff Kesekretariatan Dewan Pimpinan Cabang

sesuai dengan kebutuhan.

(6) Direktur Cabang bertanggung jawab kepada Ketua melalui

Sekretaris dan Bendahara Dewan Pimpinan Cabang.

BAB V

KARYAWAN PERKOPINDO

Pasal 18

Penerimaan Karyawan PERKOPINDO

(1) Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan

Dewan Pimpinan Cabang menerima karyawan

PERKOPINDO sesuai dengan tingkatannya.

(2) Jumlah penerimaan karyawan PERKOPINDO disesuaikan

dengan rencana kebutuhan dan kemampuan keuangan

masing-masing kesekretariatan sesuai dengan tingkatannya..

(3) Tata cara penerimaan karyawan ditetapkan oleh Ketua

Umum ditingkat pusat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah

ditingkat provinsi dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang

ditingkat kabupaten/Kota.

(4) Penerimaan Karyawan dilakukan dengan cara yang lazim,

terbuka dan selektif.

(5) Calon Karyawan yang diterima adalah yang memenuhi

persyaratan usia, pendidikan, keahlian sesuai dengan

kebutuhan dan persyaratan jabatan yang ditetapkan.

Pasal 19

Perjanjian Kerja

(1) Hubungan Kerja Karyawan dimulai dengan Perjanjian Kerja

(2) Perjanjian Kerja dilakukan secara tertulis dengan Surat

Perjanjian Kerja

(3) Surat Perjanjian Kerja dibuat dan dilaksanakan sesuai

Page 16: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 15 -

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

(4) Untuk pertama kalinya dalam penerimaan karyawan

kesekretariatan, Surat Perjanjian Kerja ditandatangani oleh

Katua Umum bersama Karyawan untuk tingkat Pusat, Ketua

Dewan Pimpinan Daerah untuk tingkat Provinsi dan Ketua

Dewan Pimpinan Cabang untuk tingkat Kabupaten/Kota.

(5) Bilamana struktur kesekretariatan sudah berjalan

sebagaimana mestinnya, Surat Perjanjian Kerja

ditandatangani oleh Direktur Eksekutif bersama karyawan,

Direkrur Daerah bersama karyawan dan Direktur Cabang

bersama karyawan dengan terlebih dahulu meminta

persetujuan dari Ketua Umum, Ketua Dewan Pimpinan

Daerah dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang sesuai dengan

tingkatannya.

Pasal 20

Perjanjian Kerja Waktu Tententu

(1) Perjajian Kerja untuk waktu tertentu didasarkan atas jangka

waktu atau selesainya suatu pekerjaan tertentu.

(2) Perjanjian kerja waktu tertentu tidak mensyaratkan adanya

masa percobaan kerja.

(3) Perjanjian kerrja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan

untuk pekerjaan yang bersifat tetap.

(4) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang atau

diperbaharui.

(5) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diadakan untuk

kegiatan dengan waktu paling lama 6 (enam) bulan dan

dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling

lama 3 (tiga) bulan.

(6) Selama karyawan terikat dalam perjanjian kerja untuk waktu

tertentu tidak dihitung sebagai masa kerja karyawan.

Page 17: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 16 -

Pasal 21

Penjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu melalui tahapan

sebagai berikut :

a. Masa magang paling lama 3 (tiga) bulan

b. Masa percobaan kerja minimal 6 (enam) bulan dan dapat

diperpanjang 1 (satu) kali masa percobaan kerja.

(2) Masa magang dan masa percobaan dimaksudkan untuk

menumbuhkan dedikasi dan loyalitas serta menumbuhkan

kemampuan bersosialisasi dilingkungan kesekretariatan.

(3) Karyawan selama masa magang dan masa percobaan tidak

dapat memenuhi standar kerja yang telah ditentukan, dapat

diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau diberhentikan baik

sebelum masa Surat Perjanjian Kerja berakhir atau pada saat

habisnya masa Surat Perjanjian Kerja.

Pasal 22

Karyawan Tetap

(1) Karyawan sebagaimana dimaksud pasal 21 ayat (1) dan ayat

(2) yang dinilai memiliki kinerja baik dalam melaksanakan

tugasnya dinyatakan lulus dan diangkat sebagai Karyawan

Tetap.

(2) Karyawan Tetap ditetapkan dengan Keputusan Tentang

Pengangkatan Karyawatan Tetap yang ditandatanggani oleh

Ketua Umum untuk Karyawan Tetap Sekretariat Dewan

Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah untuk

Karyawan Tetap Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah, dan

Ketua Dewan Pimpinan Cabang untuk Karyawan Tetap

Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang.

(3) Karyawan harus menandatangani Fakta Integritas sebelum

diberikannya Keputusan tentang Pengangkatan Karyawan

Tetap sebagaimana dimaksud ayat (2).

Page 18: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 17 -

BAB VI

JABATAN

Pasal 23

Penempatan Jabatan

(1) Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Kontraktor Profesional

Indonesia menetapkan Struktur Kesekretariatan

sebagaimana dimaksud pada pasal 4, pasal 11 dan pasal 17.

(2) Pengisian dan penempatan Karyawan pada Jabatan sesuai

dengan struktur kesekretariatan dilakukan oleh Dewan

Pimpinan Pusat, Dewam Pimpinan Daerah dan Dewan

Pimpinan Cabang sesuai dengan tingkatannya, dengan

memperhatikan kualifikasi yang dimiliki oleh karyawan.

(3) Pengisian dan penempatan jabatan sebagaimana dimaksud

ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Ketua Umum, Ketua

Dewan Pimpinan Daerah dan Ketua Dewan Pimpinan

Cabang sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 24

Perubahan Jabatan

(1) Sekretaris Jenderal, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah,

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang dapat mengusulkan alih-

tugas karyawan pada jabatan tertentu sesuai dengan

tingkatannya.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud ayat (1) dibahas dan

diputuskan didalam Rapat Dewan Pimpinan sesuai dengan

tingkatannya.

(3) Perubahan Jabatan Kesekretariatran ditetapkan dengan

Keputusan.

(4) Perubahan Jabatan dapat bersifat Promosi, Mutasi, dan

Demosi.

Page 19: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 18 -

BAB VII

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KARYAWAN

Pasal 25

Penilaian Prestasi Kerja

(1) Sekretaris Jenderal, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah,

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang secara berkala menilai

prestasi kerja Karyawan Kesekretariatan sesuai dengan

tingkatannya.

(2) Hasil penilaian prestasi kerja sebaimana dimaksud ayat (1)

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

kenaikan gaji dan atau promosi jabatan serta pemberian

bonus karyawan.

Pasal 26

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

(1) Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

Karyawan, PERKOPINDO memberikan kesempatan kepada

Karyawan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan

melalui pendidikan dan pelatihan didalam maumpun diluar

PERKOPINDO.

(2) Biaya keikut-sertaan Karyawan dalam pendidikan dan

pelatihan ditanggung oleh PERKOPINDO sesuai dengan

tingkatannya.

(3) Selama menjalani pendidikan dan pelatihan yang ditugaskan,

Karyawan tetap mendapatkan gaji penuh dengan semua

fasilitas dan tunjangan yang menjadi haknya.

(4) Karyawan yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan yang

sifatnya berjenjang, terlebih dahulu harus menandatangani

Surat Perjanjian yang berisi ketentuan pendidikan.

BAB VIII

HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN

Pasal 27

Hak Karyawan

(1) Setiap Karyawan berhak mendapatkan tugas dan pekerjaan

Page 20: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 19 -

sesuai dengan posisinya yang ditetapkan berdasarkan

Keputusan PERKOPINDO sesuai dengan tingkatannya.

(2) Setiap Karyawan berhak atas imbalan berupa gaji, tunjangan

dan pendapatan lain yang ditetapkan sesuai dengan

pekerjaan dan tanggungjawabnya.

(3) Setiap karyawan berhak atas waktu dan hari istirahat kerja

serta cuti.

(4) Setiap karyawan berhak atas penggantian biaya perawatan

dan pengobatan atas penyakit yang diderita sesuai peraturan

yang berlaku.

(5) Setiap karyawan diikut-sertakan dalam Jaminan Kesehatan

dan Jaminan Ketenagakerjaan sesuai sesuai dengan

ketentua peraturan perundang–undang yang berlaku.

(6) Setiap karyawan yang terancam dan atau terkena tindakan

hukum oleh yang berwajib dalam rangka menjalankan tugas

yang diberikan oleh PERKOPINDO, berhak memperoleh

pembelaan hukum dari PERKOPINDO sesuai dengan

tingkatannya.

Pasal 28

Kewajiban Karyawan

(1) Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan penuh

kesadaran dan tanggung jawab.

(2) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk

kepentingan orgnisasi

(3) Memelihara dan meningkat keutuhan, kekompakan,

persatuan dan kesatuan sesama karyawan Kesekretariatan.

(4) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

(5) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik

PERKOPINDO dengan sebaik – baiknya.

(6) Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugas.

(7) Memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap

bawahannya.

(8) Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi

Page 21: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 20 -

kerjanya.

(9) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan kariernya.

Pasal 29

Keteritiban Masuk Kerja

(1) Setiap Karyawan wajib masuk bekerja pada hari kerja sesuai

dengan jam kerja yang telah ditentukan.

(2) Tidak dibenarkan datang terlambat atau pulang lebih cepat

dari jam yang telah ditentukan, kecuali telah mendapat izin

dari atasan yang diberi wewenang.

(3) Mengisi daftar hadir :

a. Sebelum dan sesudah bekerja, setiap karyawan wajib

mengisi sendiri daftar hadir di tempat yang telah

disediakan.

b. Karyawan yang tidak mengisi daftar hadir atau pengisian

daftar hadir oleh orang lain, dianggap tidak hadir atau

tidak masuk kerja.

(4) Ijin tidak masuk kerja

a. Karyawan yang tidak dapat masuk bekerja, wajib meminta

izin kepada atasannya yang berwenang.

b. Karyawan yang tidak masuk bekerja tanpa alasan yang

jelas dapat diberikan peringatan oleh atasan yang

berwewenang.

Pasal 30

Tata Tertib Kerja

(1) Setiap karyawan wajib memeriksa peralatan kerja masing –

masing sebelum mulai bekerja atau akan meninggalkan

pekerjaan sehingga benar – benar tidak akan menimbulkan

kerusakan atau bahaya yang akan mengganggu pekerjaan

(2) Seiap karyawan wajib memelihara ketertiban dan kebersihan

di tempat kerja, serta menjaga dan memelihara kondisi dan

keselamatan barang inventaris yang berada dibawah

tanggung jawabnya.

Page 22: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 21 -

(3) Setiap karyawan wajib bersikap, berperilaku, berpakaian

yang pantas dan sopan. Bagi mereka yang bekerja pada

bagian tertentu yang karena sifat pekerjaannya memerlukan

kseragaman dan atau peralatan perlindungan diri, diharuskan

memakai pakaian kerja dan alat pengaman yang telah

ditentukan dan disediakan oleh Kesekretariatan..

(4) Apabila karyawan menemui hal–hal yang dapat

membahayakan keselamatan karyawan dan atau organiasi

harus segera melaporkan kepada atasannya atau bidang lain

yang terkait.

Pasal 31

Pengawasan Berlakunya Tata Tertib Kerja

(1) Semua unsur Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan

Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan atasan bekewajiban

mengawasi dan memberikan bimbingan serta petunjuk

terhadap Karyawan dalam menjalankan tugasnya sesuai

dengan tingkatannya.

(2) Karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan

tata tertib dapat dikenakan sanksi sesuai dengan perbuatan

yang dilakukan.

Pasal 32

Rahasia Jabatan

(1) Karyawan diwajibkan menyimpan semua rahasia yang

bersangkutan dengan organisasi..

(2) Karyawan tidak dibenarkan menyimpan di luar

kesekretariatan, memperlihatkan kepada pihak ketiga atau

membawa keluar catatan atau dokumen–dokumen yang

bersifat rahasia tanpa ijin khusus dari Dewan Pimpinan

sesuai dengan tingkatannya.

(3) Pada waktu pemetusan hubungan kerja semua surat–surat,

catatan atau dokumen–dokumen yang berkaitan dengan

pekerjaan dan organisasi harus diserahkan oleh karyawan

kepada atasannya.

Page 23: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 22 -

BAB IX

LARANGAN BAGI KARYAWAN

Pasal 33

Penggunaan Milik Kesekretariatan

(1) Setiap karyawan dilarang menyalah-gunakan, memiliki,

menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau

meminjamkan data, fasilitas, barang, dokumen atau surat

berharga milik organisasi.

(2) Setiap karyawan dilarang membawa ke luar lingkungan

Kesekretariatan barang Inventaris tanpa ijin tertulis dari

penanggungjawab.

(3) Setiap karyawan dilarang menggunakan barang inventaris

untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan lainnya,

selain kepentingan Organisasi.

(4) Barang inventaris sebagaimana dimaksud ayat (1) ayat (2),

termasuk barang-barang bekas pakai atau barang-barang

yang tidak dipergunakan lagi.

Pasal 34

Pencegahan bahaya Kebakaran

(1) Setiap karyawan tidak boleh merokok di tempat-tempat yang

dilarang merokok yang ditentukan oleh Kesekretariatan.

(2) Setiap karyawan dilarang melakukan perbuatan yang dapat

menimbulkan kebakaran di lingkungan kesekretariatan.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut di atas sehingga

menimbulkan kerugian akan dikenakan hukuman pemutusan

hubungan kerja, tanpa mengurangi kewajiban untuk

membayar segala kerugian berdasarkan perundang-

undangan yang berlaku.

Pasal 35

Larangan Menerima Pemberian

(1) Setiap karyawan dilarang menerima komisi dari pembelian

atau jasa untuk kepentingan pribadi.

(2) Setiap karyawan dilarang untuk meminta atau menerima

Page 24: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 23 -

hadiah yang diketahui atau diduga ada hubungannya dengan

kedudukan atau jabatan karyawan di sekretariatan atau

hadiah tersebut merupakan imbalan langsung maupun tak

langsung dari pelaksanaan tugas kesekretariatan.

(3) Hadiah sebagaimana dimaksud ayat (1) ayat (2) adalah

pemberian dalam bentuk uang, barang maupun fasilitas dan

lain sebagainya termasuk pemberian potongan harga dan

komisi.

Pasal 36

Larangan Kerja Rangkap di Luar

(1) Setiap karyawan kesekretariatan PERKOPINDO dilarang

bekerja rangkap di asosiasi jasa konstruksi lainnya, baik

sebagai karyawan maupun sebagai pengurus.

(2) Setiap karyawan dilarang bekerja rangkap di

Instansi/Perusahaan lain kecuali untuk hal-hal yang akan

mendapat pertimbangan seperti:

a. Pengajar atau Dosen tidak tetap.

b. Menurut penilaian Dewan Pimpinan mempunyai fungsi

sosial dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama

karyawan dan Oganisasi.

Pasal 37

Larangan Melakukan Tindakan Yang Bertentangan Dengan

Peraturan Perundang-Undangan

(1) Setiap karyawan tidak diperkenankan melakukan tindakan

yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

(2) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud

ayat (1) dikenakan sanksi hingga hukuman pemutusan

hubungan kerja.

Page 25: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 24 -

BAB X

PENGGAJIAN

Pasal 38

Penetapan Gaji

(1) Dewan Pimpinan Pusat menetapkan sistem dan peraturan

penggajian yang berlaku di PERKOPINDO dan diatur dalam

ketentuan tersendiri

(2) Kenaikan gaji karyawan ditetapkan sebagai berikut :

a. Karyawan Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat ditetapkan

oleh Dewan Pimpinan Pusat dengan Keputusan Ketua

Umum.

b. Karyawan Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah

ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dengan

Keputusan Ketua Dewan Pimpinan Daerah.

c. Karyawan Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang

ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang dengan

Keputusan Ketua Dewan Pimpinan Cabang.

(3) Besar kenaikan gaji merujuk pada laju inflasi, prestasi &

kondite karyawan serta kemampuan keuangan organisasi

dimasing-masing tingkatan.

(4) Penetapan gaji terendah tidak kurang dari upah minimal yang

ditetapkan oleh Pemerintah setempat.

Pasal 39

Komponen Gaji

(1) Komponen gaji karyawan terdiri atas:

a. Gaji Pokok.

b. Tunjangan Tetap

- Tunjangan Jabatan

c. Tunjangan Tidak Tetap

- Tunjangan Operasional lainnya sesuai kebutuhan

dan kebijakan organisasi

(2) Tunjangan jabatan diberikan kepada karyawan yang

menempati jabatan struktural dalam keksekretariatan.

(3) Tunjangan operasional lainnya diberikan kepada karyawan

Page 26: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 25 -

yang menjalankan tugas tertentu yang dalam pelaksanaan

kerja membutuhkan pengeluaran biaya seperti komunikasi,

perjalanan dinas dan lainnya.

(4) Pengaturan besaran tunjangan tetap dan tidak tetap diatur

dalam surat keputusan tersendiri.

Pasal 40

Pembayaran Gaji

Gaji karyawan dibayarkan selambatnya pada hari kerja terakhir

pada bulan yang bersangkutan/

BAB XI

KESEJAHTERAAN

Pasal 41

Program Jaminan Ketenagakerjaan Dan Jaminan Kesehatan

(1) Karyawan PERKOPINDO diikutsertakan dalam program

Jamanan Ketanagakerjaan dan Jaminan Kesehatan.

(2) Jaminan Ketenagakerjaan dan Jaminan Kesehatan

sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 42

Konsumsi

(1) Kesekretariatan menyediakan fasilitas konsumsi kepada

karyawan atau bila tidak diberikan dalam bentuk natura

maka wajib diberikan dalam bentuk uang tunai.

(2) Pengaturan waktu pemberian dan besarnya fasilitas

konsumsi diatur dalam surat keputusan tersendiri.

Pasal 43

Tunjangan Hari Raya Keagamaan

(1) Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR) diberikan kepada

Karyawan Tetap dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bagi Karyawan yang pada saat tanggal Hari Raya telah

bekerja sebagai Karyawan Tetap minimal selama 1(satu)

tahun diberikan 1 (satu) kali THR atau sesuai

Page 27: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 26 -

kemampuan perusahaan.

b. Bagi Karyawan yang pada saat tanggal Hari Raya telah

bekerja sebagai karyawan tetap di bawah 1 (satu) tahun

jumlah THR yang diberikan dihitung proporsional, yaitu

1/12 dari THR untuk tiap bulan masa kerja yang genap.

c. Karyawan yang sebelum saat tanggal Hari Raya telah

berhenti bekerja dari Perusahaan tidak berhak atas THR.

d. Besaran THR adalah Gaji Pokok ditambah Tunjangan

Jabatan setelah dikurangi zakat dan pajak.

(2) Bagi karyawan honorer dan kontrak diberikan THR yang

besarannya akan ditentukan oleh Dewan Pimpinan sesuai

dengan tingkatannya.

Pasal 44

Uang Duka Kematian

(1) Bila Karyawan meninggal dunia bukan karena kecelakaan

kerja, di samping mendapatkan uang pesangon dan uang

jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepada

keluarganya atau ahli warisnya diberikan:

a. Gaji/Upah dalam bulan yang sedang berjalan.

b. Uang duka.

c. Santunan kematian yang dilaksanakan melalui program

Jaminan Ketenagakerjaan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

(2) Bila Karyawan meninggal dunia karena kecelakaan kerja, di

samping mendapatkan uang pesangon dan uang jasa sesuai

dengan peraturan yang berlaku, kepada keluarga nya atau

ahli warisnya diberikan:

a. Gaji/Upah dalam bulan yang sedang berjalan.

b. Uang duka.

c. Santunan kecelakaan kerja yang dilaksanakan melalui

program jaminan Ketenagakerjaan sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

(3) Bila yang meninggal adalah istri/suami karyawan, anak

karyawan, orang tua (bukan mertua) karyawan maka akan

Page 28: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 27 -

diberikan uang duka.

(4) Besarnya uang duka ditetapkan tersendiri berdasarkan

keputusan Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 45

Pinjaman

(1) Untuk meringankan beban Karyawan, Kesekretariatan

memberikan bantuan keuangan berupa pinjaman tanpa

bunga bagi Karyawan untuk keperluan yang dianggap

penting dan mendesak.

(2) Pinjaman diberikan kepada karyawan yang telah bekerja

minimal 1 (satu) tahun.

(3) Besarnya pinjaman maksimal adalah 3 (tiga) kali kali gaji total

dan harus lunas paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu)

tahun.

(4) Pinjaman dapat diberikan atau ditolak tergantung kondisi

keuangan PERKOPINDO dimasing-masing tingkatan

(5) Permintaan pinjaman berikutnya akan diproses apabila

pinjaman sebelumnya telah dibayar lunas 1 (satu) bulan

sebelum permohonan baru diajukan.

Pasal 46

Penghargaan Masa Kerja

Karyawan berhak mendapatkan penghargaan dari PERKOPINDO

atas dedikasinya untuk setiap masa kerja 5 (lima) tahun secara

terus menerus sebagai karyawan.

BAB XII

PERJALANAN DINAS

Pasal 47

Perjalanan Dinas

(1) Perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar kota, daerah atau

ke luar negeri yang dilakukan dalam rangka tugas dan atas

perintah atau persetujuan lebih dahulu dari Dewan Pimpinan

sesuai dengan tingkatannya

Page 29: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 28 -

(2) Besarnya biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud

ayat (1) dengan keputusan Ketua Umum, Ketua Dewan

Pimpinan Daerah, dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang

sesuai dengan tingkatannya dengan mempertimbangkan

efesiensi dan kemampuan keuangan organisasi.

(3) Karyawan yang melakukan perjalan dinas harus dibekali

dengan Surat Tugas dari Ketua Umum, Ketua Dewan

Pimpinan Daerah, dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang

sesuai dengan tingkatannya.

(4) Karyawan sebagaimana dimaksud ayat (3) wajib membuat

laporan perajalan dinas, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari

setelah dilakukannya perjalanan dinas.

BAB XIII

WAKTU KERJA DAN JAM KERJA

Pasal 48

Hari Kerja dan Jam Kerja

(1) Jam kerja Kesekretariatan Dewan Pimpinan Pusat,

Keekretariatan Dewan Pimpinan Daerah, dan

Kesekretariatan Dewan Pimpinan Cabang mengikuti jam

kerja yang berlaku pada jm kerja Pemerintah Nasional dan

atau jam kerja Pemerintah Daerah setempat .

(2) Hari dan jam kerja yang bersifat khusus ditentukan tersendiri

oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan

Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 49

Hari Libur

(1) Hari libur PERKOPINDO adalah hari libur resmi yang

dinyatakan libur oleh Pemerintah dan atau Pemerintah

Daerah dan atau kebijakan Dewan Pimpinan Pusat

Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia sesuai

kebutuhan.

(2) Hari libur karena adanya kebijakan dari Dewan Pimpinan

Pusat Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia harus

Page 30: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 29 -

ditetapkan dengan Keputusan dan diditribusikan ke Dewan

Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang dan pihak-pihak

terkait.

(3) Hari libur sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat bersifat local

karena alasan penting dan atau kebutuhan di daerah.

Pasal 50

Ijin Tidak Masuk Kerja Karena Sakit

(1) Apabila karyawan tidak hadir kerja pada hari kerjanya karena

sakit maka secepatnya yang bersangkutan/keluarganya

wajib menyampiakan ke Sekretariat secara lisan atau secara

tertulis.

(2) Karyawan yang tidak hadir kerja pada hari kerjanya lebih dari

2 (dua) hari karena sakit diharuskan membawa Surat

Keterangan Dokter atau surat keterangan lainnya yang dapat

menerangkan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi sakit.

Pasal 51

Ijin Meninggalkan Pekerjaan

Dengan Mendapatkan Upah Penuh

(1) Dalam hal-hal penting, karyawan dapat diberi ijin untuk tidak

hadir pada hari kerjanya dengan mendapat upah penuh yaitu

untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:

a. Kematian suami/isteri, orang tua/mertua atau anak/ menantu

b. Kematian anggota keluarga dalam satu rumah

c. Pernikahan karyawan

d. Pernikahan anak karyawan

e. Khitanan anak

f. Isteri melahirkan atau keguguran kandungan

(2) Bila keperluan-keperluan seperti tersebut pada ayat (1)

berlangsung di luar kota, maka lamanya ijin tidak hadir

disesuaikan..

(3) Untuk keperluan-keperluan tersebut pada butir (1) di atas,

kecuali untuk kematian dan kelahiran, karyawan diharuskan

mengajukan permohonan ijin kepada atasannya selambat

Page 31: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 30 -

lambatnya 2 (dua) minggu sebelumnya.

Pasal 52

Tidak Hadir Tanpa Ijin/Mangkir

(1) Karyawan yang tidak hadir pada hari kerjanya tanpa ijin atau

tanpa adanya pemberitahuan dianggap tidak hadir tanpa

iji/mangkir diberikan sanksi berupa surat peringatan.

(2) Ketentuan lebih lanjut berkanaan karyawan yang tidak hadir

tanpa ijin/mangkir akan diatur lebih lanjut.

BAB XIV

CUTI

Pasal 53

Ketentuan Cuti

(1) Kesekretariatan PERKOPINDO disemua tingkatan

diberlakukan ketentuan Cuit bagi karyawan Tetap

PERKOPINDO.

(2) Ketentuan cuti bagi Karyawan Tetap PERKOPNDO

mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Pasal 54

Jenis Cuti

(1) Karyawan Tetap berhak mendapatkan Cuti Tahunan dan Cuti

Melahirkan

(2) Lamanya waktu cuti yang diberikan sesuai dengan yang

diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 55

Prosedur Pengajuan Cuti

(1) Permohonan cuti diajukan paling lambat 2 minggu

sebelumnya.

(2) Untuk kepentingan PERKOPINDO, Kesekretariatan dapat

menunda waktu cuti karyawan.

(3) Penundaan waktu cuti sebagaimana dimaksud ayat (2),

karyawan yang bersangkutan diberikan kompensasi berupa

Page 32: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 31 -

cuti tambahan yang lamanya ditentukan oleh Dewan Pimpinan

Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Cuti melahirkan tidak dapat dilakukan penundaan dengan

alasanpun.

BAB XV

SANkSI

Pasal 56

Ketentuan Sanksi

(1) Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan yang

melanggar ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja dan

peraturan organsiasi atau kesepakaran kerja bersama dapat

dikenakan sanksi.

(2) Apabila pelanggaran tersebut diatas mengakibatkan kerugian

bagi organisasi maka selain dikenakan sanksi, karyawan wajib

mengganti kerugian kepada organisasi

(3) Jenis sanksi yang diberikan adalah pemberian surat

peringatan pertama, kedua dan ketiga.

(4) Setelah surat peringatan ketiga, dapat dilakukan pemutusan

hubungan kerja.

Pasal 57

Pemberian Surat Peringatan

(1) Surat Peringatan satu, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan

menurut urut-urutannya, tapi dinilai dari besar kecilnya

pelanggaran yang dilakukan karyawan.

(2) Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka

surat peringatan pertama berlaku untuk jangka 6 (enam)

bulan.

(3) Apabila karyawan melakukan pelanggaran sebelum

berakhirnya masa berlaku surat peringatan pertama, maka

seketika itu surat peringatan kedua diterbitkan, yang

mempunyai jangka waktu berlaku selama 6 (enam) bulan

sejak diterbitkannya peringatan kedua.

(4) Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum

Page 33: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 32 -

surat peringatan kedua habis masa berlakunya, maka

seketika itu diterbitkan surat peringatan ketiga (terakhir) yang

berlaku selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya

peringatan ketiga.

(5) Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum

surat peringatan ketiga (terakhir) habis masa berlakunya,

maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja.

(6) Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya

surat peringatan sudah terlampaui, dan karyawan yang

bersangkutan melakukan pelanggaran kembali maka surat

peringatan yang diterbitkan adalah kembali sebagai

peringatan pertama, kedua atau ketiga sesuai besar kecilnya

pelanggaran yang dilakukan karyawan.

(7) Tenggang waktu 6 (enam) bulan dimaksudkan sebagai upaya

mendidik karyawan agar dapat memperbaiki kesalahannya

dan sebagai waktu evaluasi terhadap kinerja karyawan yang

bersangkutan.

Pasal 58

Skorsing

(1) Selama proses Pemutusan Hubungan Kerja, baik organisasi

maupun karyawan harus tetap melaksanakan segala

kewajibannya.

(2) Perusahaan dapat melakukan tindakan skorsing kepada

karyawan yang sedang dalam proses Pemutusan Hubungan

Kerja dengan tetap wajib membayar upah dan hak-hak

lainnya yang biasa diterima karyawan.

BAB XVI

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 59

Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja

Hubungan kerja antara karyawan dengan PERKOPINDO putus

karena:

(1) Karyawan mengundurkan diri

Page 34: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 33 -

(2) Karyawan mencapai usia pensiun dan atau selesai masa

kontrak dan tidak diperpanjang.

(3) Karyawan melakukan pelanggaran terhadap peraturan

organisasi dan kesepakatan kerja

(4) Karyawan sakit berkepanjangan

(5) Karyawan meninggal dunia

(6) Karyawan tidak hadir tanpa ijin/ mangkir 5 (lima) hari berturut-

turut

(7) Karyawan ditahan oleh pihak berwajib.

Pasal 60

Pemutusan Hubungan Kerja Karena Pengunduran Diri

(1) Karyawan yang ingin memutuskan hubungan kerjanya

dengan PERKOPINDO, wajib mengajukan permintaan

berhenti secara tertulis sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan

sebelumnya. Permohonan tersebut diajukan kepada Ketua

Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah, dan

Ketua Dewan Pimpinan Cabang.

(2) Sebelum berhenti karyawan tersebut harus memenuhi syarat:

a. Menyerahkan kembali semua milik Organisasi yang

berada dalam penguasaannya dan atau di bawah

tanggung jawabnya, yang meliputi seluruh barang

inventaris dan surat-surat serta naskah-naskah lain baik

dalam bentuk asli maupun rekaman/copy.

b. Melakukan serah terima pekerjaan.

c. Menyelesaikan hutang-hutang dan kewajiban-kewajiban

keuangan lainnya dengan organisasi.

d. Tidak terikat dalam ikatan dinas dan atau pendidkan

yang dalam pembiayaan organisasi

e. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal

mulai pengunduran diri.

Page 35: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 34 -

Pasal 61

Pemutusan Hubungan Kerja Karena mencapai Usia Pensiun

(1) Seorang karyawan yang telah mencapai usia genap 50 tahun,

akan diputuskan hubungan kerjanya dengan hormat dari

organisasi.

(2) Pemutusan hubungan kerja sebagaimana ayat (1) akan

disampaikan secara tertulis kepada karyawan yang

bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun

sebelumnya.

(3) Pemutusan hubungan kerja tersebut dilakukan pada akhir

bulan.

Pasal 62

Pemutusan Hubungan Kerja Pelanggaran Peraturan Organisasi

dan Kesepakatan Kerja

Karyawan tetap melakukan pelanggaran pada saat surat peringatan

ketiga (terakhir) belum habis masa berlakunya dapat dilakukan

pemutusan hubungan kerja.

Pasal 63

Pemutusan Hubungan Kerja Karena Sakit Berkepanjangan

PERKOPINDO dapat melakukan pemutusan hubungan kerja setelah

melampaui batas 6 (enam) bulan kepada karyawan yang

mengalami sakit berkepanjangan dan menurut keterangan dokter

tidak sehat jasmani dan atau rohani untuk melanjutkan pekerjaan

Pasal 64

Pemutusan Hubungan Kerja Karena Meninggal Dunia

Apabila karyawan meninggal dunia, maka hubungan kerja secara

otomatis putus.

Pasal 65

Pemutusan Hubungan Kerja Karena Mangkir

Karyawan yang tidak masuk kerja selama 7 (tujuh) hari kerja

berturut-turut tanpa ijin resmi sebelumnya dan karyawan tidak dapat

Page 36: COVER PO REVISI - Perkopindo

- 35 -

memberikan keterangan dengan bukti yang sah yang dapat diterima

oleh perusahaan, dan telah dipanggil oleh perusahaan 2 (dua) kali

secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena

dikualifikasikan mengundurkan diri.

Pasal 66

Pemutusan Hubungan Kerja Karena Ditahan Pihak Berwajib

1. Dalam hal Karyawan ditahan pihak yang berwajib karena

diduga melakukan tindak pidana bukan atas pengaduan

PERKOPINDO, maka kesekretariatan tidak wajib membayar

gaji

2. PERKOPINDO dapat melakukan pemutusan hubungan kerja

terhadap karyawan yang setelah 6 (enam) bulan tidak dapat

melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya karena dalam

proses perkara pidana.

3. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum

masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud berakhir dan

karyawan dinyatakan tidak bersalah, maka PERKOPINDO

wajib mempekerjakan karyawan kembali.

4. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum

masa 6 (enam) bulan berakhir dan karyawan dinyatakan

bersalah, maka PERKOPINDO dapat melakukan pemutusan

hubungan kerja kepada karyawan yang bersangkutan

BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 67

Ketentuan Peralihan

(1) Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat, Sekretariat Dewan

Pipinan Daerah dan Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang

PERKOPINDO yang telah terbentuk sebelum keputusan ini

ditetapkan, tetap dinyatakan sah dan akan dilakukan

penyesuaian sebagaimana mestinya.

(2) Dewan Pimpinan Daerah yang baru terbentuk di Provinsi dan

Dewan Pimpinan Cabang yang baru terbentuk di

Page 37: COVER PO REVISI - Perkopindo