fraktur colles (Referat)

download fraktur colles (Referat)

of 24

description

www

Transcript of fraktur colles (Referat)

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Sejak jaman Hipocrates sampai awal abad 19, fraktur distal radius masih disalah artikan sebagai dislokasi dari pergelangan tangan. Abraham Colles (1725 1843) pada tahun 1814 mempublikasikan sebuah artikel yang berjudul On the fracture of the carpal extremity of the radius. Sejak saat itu fraktur jenis ini diberi nama sebagai fraktur Colles sesuai dengan nama Abraham Colles. Fraktur Colles adalah fraktur yang terjadi pada tulang radius bagian distal yang berjarak 1,5 inchi dari permukaan sendi radiocarpal dengan deformitas ke posterior, yang biasanya terjadi pada umur di atas 45-50 tahun dengan tulang yang sudah osteoporosis. Kalau ditemukan pada usia muda disebut fraktur tipe Colles.1Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa terjadi pada pergelangan tangan. Umumnya terjadi karena jatuh dalam keadaan tangan menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan lanjut usia. Bila seseorang jatuh dengan tangan yang menjulur, tangan akan tiba-tiba menjadi kaku, dan kemudian menyebabkan tangan memutar dan menekan lengan bawah. Jenis luka yang terjadi akibat keadaan ini tergantung usia penderita. Pada anak-anak dan lanjut usia, akan menyebabkan fraktur tulang radius. Insidensinya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada tangan yang terentang.1 Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang tangan berusaha menahan badan dalam posisi terbuka dan pronasi. Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis radius distal yang akan menyebabkan patah radius 1/3 distal di mana garis patah berjarak 2 cm dari permukaan persendian pergelangan tangan. Fragmen bagian distal radius terjadi dislokasi ke arah dorsal, radial dan supinasi. Gerakan ke arah radial sering menyebabkan fraktur avulsi dari prosesus styloideus ulna, sedangkan dislokasi bagian distal ke dorsal dan gerakan ke arah radial menyebabkan subluksasi sendi radioulnar distal.1Momok cedera tungkai atas adalah kekakuan, terutama bahu tetapi kadang-kadang siku atau tangan. Dua hal yang harus terus menerus diingat : (1) pada pasien manula, terbaik untuk tidak mempedulikan fraktur tetapi berkonsentrasi pada pengembalian gerakan; (2) apapun jenis cedera itu, dan bagaimanapun cara terapinya, jari harus mendapatkan latihan sejak awal.1Kejadian fraktur Colles cukup tinggi, tetapi sampai sekarang masih banyak perbedaan mengenai klasifikasi, cara reposisi, metoda fiksasi, faktor yang mempengaruhi hasil akhir serta prognosis. Hasil yang baik dapat dicapai dengan diagnosa yang tepat, reposisi yang akurat, fiksasi yang adekuat serta rehabilitasi yang memadai. Reposisi tertutup biasanya tidak sulit, tetapi sulit untuk mempertahankan hasil reposisi, terutama pada fraktur kominutif. Selama ini metoda fiksasi yang banyak dianut adalah dengan gips sirkuler panjang sampai di atas siku dengan posisi siku fleksi 900, lengan bawah pronasi, pergelangan tangan fleksi dan deviasi ulna seperti yang dianjurkan oleh Salter atau Walstrom yang dikenal dengan Cotton Loader. Pada penelitian selanjutnya ternyata metoda ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu angka peranjakan ulang yang tinggi, dan mengakibatkan malunion, penekanan saraf medianus, kaku sendi, nyeri dan gangguan fungsi pergelangan tangan.1

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAAN2.1. Definisi

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Cedera yang digambarkan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan, dengan pergeseran dorsal fragmen distal.1.22.2. Anatomi

Radius bagian distal bersendi dengan tulang karpus yaitu tulang lunatum dan navikulare ke arah distal, dan dengan tulang ulna bagian distal ke arah medial. Bagian distal sendi radiokarpal diperkuat dengan simpai di sebelah volar dan dorsal, dan ligament radiokarpal kolateral ulnar dan radial. Antara radius dan ulna selain terdapat ligament dan simpai yang memperkuat hubungan tersebut, terdapat pula diskus artikularis, yang melekat dengan semacam meniskus yang berbentuk segitiga, yang melekat pada ligamen kolateral ulna. Ligamen kolateral ulna bersama dengan meniskus homolognya dan diskus artikularis bersama ligament radioulnar dorsal dan volar, yang kesemuanya menghubungkan radius dan ulna, disebut kompleks rawan fibroid triangularis (TFCC = triangular fibro cartilage complex).1.2Gerakan sendi radiokarpal adalah fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi radius dan ulna. Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90 derajat oleh karena adanya dua sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi lunatum-kapitatum dan sendi lain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah gerak rotasi.1

Gambar 1a. Sudut normal sendi radiokarpal di bagian ventral (tampak lateral)

Gambar 1b. Sudut normal yang dibentuk oleh ulna terhadap sendi radiokarpal

Sendi radiokarpal normalnya memiliki sudut 1 - 23 derajat pada bagian palmar (ventral) seperti diperlihatkan pada gambar 1a. Fraktur yang melibatkan angulasi ventral umumnya berhasil baik dalam fungsi, tidak seperti fraktur yang melibatkan angulasi dorsal sendi radiokarpal yang pemulihan fungsinya tidak begitu baik bila reduksinya tidak sempurna. Gambar 1b memperlihatkan sudut normal yang dibentuk tulang ulna terhadap sendi radiokarpal, yaitu 15 - 30 derajat. Evaluasi terhadap angulasi penting dalam perawatan fraktur lengan bawah bagian distal, karena kegagalan atau reduksi inkomplit yang tidak memperhitungkan angulasi akan menyebabkan hambatan pada gerakan tangan oleh ulna.2.3

2.3. Insidensi

Insidensi fraktur radius distal (fraktur colles) pada manula yang berkorelasi dengan osteopenia dan peningkatan insidensi dengan peningkatan usia, dengan secara parallel dengan peningkatan insidensi fraktur panggul.2 Fraktor risiko untuk fraktur radius distal (fraktur colles) pada manula termasuk penurunan densitas mineral tulang, jenis kelamin wanita, ras kulit putih, riwayat keluarga dengan frajtur colles dan menopause dini.22.4. Patofisiologi dan Mekanisme CederaTrauma yang menyebabkan fraktur di daerah pergelangan tangan biasanya merupakan trauma langsung, yaitu jatuh pada permukaan tangan sebelah volar atau dorsal. Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal. Dislokasi ini menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan bila dilihat dari samping menyerupai garpu.2.4

Benturan mengena di sepanjang lengan bawah dengan posisi pergelangan tangan berekstensi. Tulang mengalami fraktur pada sambungan kortikokanselosa dan fragmen distal remuk ke dalam ekstensi dan pergeseran dorsal. (Apley & Solomon, 1995) Garis fraktur berada kira-kira 3 cm proksimal prosesus styloideus radii. Posisi fragmen distal miring ke dorsal, overlapping dan bergeser ke radial, sehingga secara klasik digambarkan seperti garpu terbalik (dinner fork deformity).3Mekanisme yang umum terjadi pada individu muda antara lain terjatuh dari ketinggian, kecelakaan kendaraan bermotor, atau cedera selama berolahraga. Pada orang lanjut usia, fraktur radius distal terjadi akibat mekanisme energy rendah, seperti terjatuh saat berdiri. Mekanisme yang paling sering terjadi adalah terjatuh pada posisi berdiri. Mekanisme yang paling sering adalah terjatuh dengan posisi tangan terulur dan pergelangan dalam posisi dorsofleksi. Fraktur distal radius terjadi ketika pergelangan dorsofleksi yang bervariasi antara 40 dan 90 derajat, dengan derajat lebih rendah dari gaya yang dibutuhkan pada sudut yang lebih kecil.4

Gambar 1c. Fraktur colles terjadi karena terpeleset dengan posisi tangan outstretched pada wanita usia tua.1Radius awalnya gagal dalam ketegangan pada aspek volar, dengan fraktur yang menyebarkan pada bagian dorsal, sedangkan kekuatan lentur saat menginduksi tekanan kompresi terdapat kominusi dorsal. Impaction cancellous dari metaphysis lebih lanjut mengkonpromais stabilitas dorsal. Selain itu, gaya akibat pergeseran mempengaruhi pola cedera, sering melibatkan permukaan artikular.5Cedera energy tinggi (seperti trauma berkendara) dapat menyebabkan pergeseran secara signifikan atau comminuted unstable fracture pada distal radius.52.5. Klasifikasi

Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari radius distal. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem klasifikasi oleh Frykman. Berdasarkan sistem ini maka fraktur Colles dibedakan menjadi 4 tipe berikut :6Tipe IA : Fraktur radius ekstra artikuler

Tipe IB : Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler

Tipe IIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal

Tipe IIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal

Tipe IIIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radioulnar

Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radioulnar

Tipe IVA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal dan sendi radioulnar

Tipe IVB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal dan sendi radioulnar

Gambar 2. Klasifikasi fraktur Colles2.6. Trauma/Kelainan yang Berhubungan

Fraktur ekstensi radius distal sering terjadi berbarengan dengan trauma atau luka yang berhubungan, antara lain:2.7 1. Fraktur prosesus styloideus (60 %)

2. Fraktur collum ulna

3. Fraktur carpal

4. Subluksasi radioulnar distal

5. Ruptur tendon fleksor

6. Ruptur nervus medianus dan ulnaris

2.7. Manifestasi Klinis

Fraktur ini dikenali dengan (seperti halnya Colles jauh sebelum radiografi diciptakan) dengan sebutan deformitas garpu makan malam, dengan penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan tangan digerakkan. Selain itu juga didapatkan kekakuan, gerakan yang bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena. Namun begitu, styloid prosess test lebih berguna. Ada enam displacement klasik pada fraktur colles.2.8

Gambar 3. Dinner fork deformity

Tabel 1. Displacement klasik pada fraktur colles

2.8. Diagnosis

Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi tidak menimbulkan kesulitan. Secara klinis dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah tulang Colles. Bila fraktur terjadi tanpa dislokasi fragmen patahannya, diagnosis klinis dibuat berdasarkan tanda klinis patah tulang. 2.9Pemeriksaan radiologik juga diperlukan untuk mengetahui derajat remuknya fraktur kominutif dan mengetahui letak persis patahannya. Pada gambaran radiologis dapat diklasifikasikan stabil dan instabil. Stabil bila hanya terjadi satu garis patahan, sedangkan instabil bila patahnya kominutif. Pada keadaan tipe tersebut periosteum bagian dorsal dari radius 1/3 distal tetap utuh. Terdapat fraktur radius melintang pada sambungan kortikokanselosa, dan prosesus stiloideus ulnar sering putus. Fragmen radius (1) bergeser dan miring ke belakang, (2) bergeser dan miring ke radial, dan (3) terimpaksi. Kadang-kadang fragmen distal mengalami peremukan dan kominutif yang hebat.10

Gambar 4. (a) deformitas garpu makan malam, (b) fraktur tidak masuk dalam sendi pergelangan tangan, (c) Pergeseran ke belakang dan ke radial

Proyeksi AP dan lateral biasanya sudah cukup untuk memperlihatkan fragmen fraktur. Dalam evaluasi fraktur, beberapa pertanyaan berikut perlu dijawab:21. Adakah fraktur ini juga menyebabkan fraktur pada prosesus styloideus ulna atau pada collum ulna ?

2. Apakah melibatkan sendi radioulnar ?

3. Apakah melibatkan sendi radiokarpal ?

Proyeksi lateral perlu dievaluasi untuk konfirmasi adanya subluksasi radioulnar distal. Selain itu, evaluasi sudut radiokarpal dan sudut radioulnar juga diperlukan untuk memastikan perbaikan fungsi telah lengkap.22.9. Evaluasi Radiologi

Sisi posteroanterior dan lateral dari wrist harus difoto, dengan sisi oblik yang lebih jauh dari posisi fraktur, jika memungkinkan. Gejala gejala pada shoulder atau elbow harus dievaluasi secara radiografi.2 Gambaran wrist kontralateral dapat membantu dalam menilai pasien dengan variasi ulnar normal dan scapholunate angle.2 Computed tomography scan (CT scan) dapat membantu untuk menunjukkan keterlibatan intraartikular.2 Hubungan Radiografi normal.2 Inklinasi radial : rata rata 23 derajat (rentang,13 sampai 30 derajat) Radial length: rata - rata 11 mm (rentang, 8 sampai 18 mm).

Palmar (volar) tilt: rata rata 11 sampai 12 derajat (rentang, 0 sampai 28 derajat).

Gambar . Pengukuran radiografi normal pada distal radius.2 2.10. PenatalaksanaanParameter radiogafi yang dapat diterima pada penyembuhan radius pada pasien antara lain :2

Panjang Radius : dalam 2 sampai 3 mm dari pergelangan kontralateral

Palmar tilt : netral (0 derajat)

Intraarticular step-off: