Jurnal Mata Presentasi

download Jurnal Mata Presentasi

of 18

Transcript of Jurnal Mata Presentasi

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    1/18

    Mahesa Bonang110.2008.144

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    2/18

    Keterlibatan Viral Dalam

    Patogenesis dan ManifestasiKlinis Pterygium Ophthalmica

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    3/18

    Pterigium dapat menyebabkan astigmatis irreguler,

    jaringan parut kornea, pembatasan motilitas okular,atau peradangan permukaan mata yang kronis

    Mutasi limbal stem sel proses peleburan lapisanBowman, remodeling matriks, proliferasi sel dan

    angiogenesis diantaranya penyebabnyakemungkinan virus

    Penyakit mata yang berhubungan dengan matahari(ophthalmoheliosis)

    Prevalensi yang lebih tinggi di daerah-daerah yangterletak di daerah antara 40 di dekat khatulistiwa

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    4/18

    Gambar 1. (A) Nasal bilateral pterygium. (B dan C) Tingkat kemajuanlesi pada permukaan kornea mata kanan dan kiri ditunjukan saatkeadaan abduksi.

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    5/18

    Pterigium

    Virus HPV(Palingbanyak

    dilaporkan)

    Paparandebu, angin,bahan iritan

    Radiasi sinarUV

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    6/18

    A. Kerusakan limbal fokal oleh karena sinar UV memicumigrasi mutasi limbal stem cell ke central kornea.

    B. Defisiensi limbal stem cell menyebabkankonjungtivalisasi kornea

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    7/18

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    8/18

    Radiasi SinarUV

    Mutasi berlebihgen suppressortumor p53 padalimbal stem sel

    TGF- meningkat

    Pengaturan berlebihan pada sistemkolagenase, migrasi seluler dan

    angiogenesis

    Timbul jaringanfibrovesikular,

    seringkalidisertai dengantanda inflamasi

    Virus yangtidak aktif

    Virus Aktif(protein E6

    dan E7)

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    9/18

    Deteksi terhadap virus onkogenik, termasuk HPV,CMV, HSV atau EBVStudi dari Yunani terdeteksi HSV pada 22-45% danCMV pada 40% pada pterygia yang diperiksa.di Taiwan Chen et al meneliti peran HSV dipterygium, di mana prevalensi hanya 5% yangdilaporkan.

    Studi lain dari Turki terdeteksi DNA EBV pada 10%dari pterygia yang diperiksa

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    10/18

    Piras et al menseleksi pasien dari dua populasigeografis, Italia dan Ekuador. HPV terdeteksi disemua pterygia pasien dari Italia, tetapi hanya 21%dari pterygia dari Ekuador.Perbedaan dalam prevalensi deteksi virusonkogenik pada pterygium dapat dijelaskan oleh

    faktor-faktor etnis atau geografis atau denganpenggunaan teknik laboratorium yang berbeda.

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    11/18

    Infeksi HPV telah sangat berkorelasi denganpatogenesis dan kekambuhan papilomakonjungtiva conjunctival intraepithelialneoplasia (CIN) dan squamous cell carcinoma ofthe conjunctiva (SCCC)Menggunakan metode non-invasif untukmemperoleh sel virus pada permukaan okuli

    Teknik sitologi eksfoliasi

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    12/18

    HPV adalah virus yang tidak memiliki kapsul dengansimetri ikosahedral, terdiri dari genom DNA beruntaiganda melingkar. HPV menyebabkan infeksi padakulit dan selaput lendir daerah anogenital danorofaringDiagnosis infeksi virus dibuat didasarkan pada deteksiDNA HPV pada sampel spesimen biopsi padapterigium yang didapat.

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    13/18

    Real-time PCR atau PCR kuantitatif (qPCR)memungkinkan deteksi cepat dan kuantifikasi dari viral load selama berbagai siklusReverse transcriptase-PCR (RT-PCR) merupakan ujikualitatif yang memungkinkan identifikasi ekspresigen virus dengan menggunakan reverse transcriptase

    Kombinasi dari dua teknik, RT-PCR kuantitatif ataureal-time RT-PCR (QRT-PCR), dianggap sebagai ujipilihan pertama untuk mendeteksi ekspresi gen viruskarena menggabungkan keunggulan kuantitatif dan

    kualitatif dari dua metode

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    14/18

    Teknik bedah yang digunakan: bare sclera closure,

    sliding conjunctival flap, penggunaan autologouskonjungtiva dan cangkok limbal atau selaputamniotik.-iradiasi dan penggunaan mitomycin C atau 5-

    fluorouracil. Efek samping nekrosis corneoscleral,defisiensi stem sel limbal dan tingkat kekambuhan variabel. B-iradiasi: pembentukan katarak.

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    15/18

    (A) Gambaran intraoperatif dari eksisi nasal dan temporal pterygium.(B) Nasal pterygium telah dieksisi dan lukanya ditutup dengan konjungtival autograf yang

    diambil dari area konjungtiva bulbi superior.(C) Temporal pterygium telah dieksisi dan luka ditutup dengan konjungtival flap lokal.(D) Penampang akhir dari prosedur yang dilakukan

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    16/18

    Interferon adalah golongan protein dengan antivirus,antiproliferatif, sifat antiangiogenetic danimunomodulator.IFN- -2b dalam bentuk tetes mata telah berhasildigunakan sejauh ini dalam pengelolaan CIN danpapiloma konjungtiva.IFN- -2b juga telah dilaporkan untuk mencegahterulangnya pterygium

    Efek samping yang dilaporkan lebih rendah dari padamitomycin C dan %-fluorouracil.

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    17/18

    a. Pterygium adalah lesi fibrovascular berbentuk sayap daripermukaan mata, tumbuh di daerah konjungtiva bulbinasal dan temporal, lebih sering dari bagian nasal, danmenyerang epitel kornea yang berdekatan

    b. Perubahan neoplastik dari limbal stem sell berkaitandengan paparan sinar ultraviolet (UV).

    c. Beberapa penelitian telah menunjukkan keterlibatan virusHPV dalam patogenesis lesi neoplastik konjungtiva,termasuk papiloma dan karsinoma sel skuamosa.

    d. Jika HPV yang terlibat dalam patogenesis pterygium ataukekambuhannya antivirus atau vaksinasi mungkinpilihan baru dalam terapi pterygium.

  • 8/12/2019 Jurnal Mata Presentasi

    18/18