KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian...

44
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KENANGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENGASIH II KULON PROGO YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta Disusun Oleh: DIAN SEPTIANA NPM : 1307007 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN YOGYAKARTA 2010

Transcript of KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian...

Page 1: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KENANGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS

PENGASIH II KULON PROGO YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:

DIAN SEPTIANA NPM : 1307007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

YOGYAKARTA 2010

Page 2: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KENANGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS

PENGASIH II KULON PROGO YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh Dian Septiana

NPM: 1307007

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

Tanggal : Agustus 2010

Menyetujui:

Jabatan Nama tanda tangan Tanggal

Penguji I Supiyati, SSiT.,M.Kes …………….. …………. NIP.19591014 199203 2 002

Penguji II Tyasning Yuni Astuti, S.ST …………….. ...………. NPP.2008.13.52

Penguji III Endah Puji Astuti, S.SiT …………….. …………. NPP. 2008.13.63

Mengesahkan,

Ketua Program Studi DIII kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta

Tri Sunarsih, S.ST.,M.kes

NPP. 2007.13.36

iv

Page 3: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 9 Agustus 2010

( Dian Septiana)

v

Page 4: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk mendapat gelar Ahli Madya Kebidanan

dengan judul “Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di

Posyandu Kenanga Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta”.

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang telah membimbing, memberi semangat, dan memberikan petunjuk serta

penjelasan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Sri Werdati, SKM., M.Kes, selaku Ketua STIKES Ahmad Yani Yogyakarta.

2. Tri Sunarsih,S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKES

Ahmad Yani Yogyakarta.

3. Supiyati, SSiT.,M.Kes, selaku dewan penguji

4. Tyasning Yuni Astuti, S.ST, selaku pembimbing I penyusunan Karya Tulis

Ilmiah yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan-masukan

kepada penulis dengan baik.

5. Endah Puji Astuti,S.SiT, selaku pembimbing II penyusunan Karya Tulis Ilmiah

yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dengan baik.

6. dr. Lestaryono, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.

7. dr. Susilo Pradyarto, selaku Kepala Puskesmas Pengasih II Kulon Progo.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

vii

Page 5: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

8

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya

institusi pendidikan kesehatan dan masyarakat pada umumya. Terutama yang

berkaitan dengan pelayanan kebidanan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak yang akan menambah bobot dan manfaat

untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Yogyakarta, Agustus 2010

Penulis

viii

Page 6: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN…………………………………………… i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………… v

HALAMAN MOTTO………………………………………………………. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… . vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................. xiv

INTISARI. ...................................................................................................... xv

ABSTRAK. .................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

............................................................................................................

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................. 9

B. Kerangka Teori ............................................................................. 28

C. Kerangka Konsep ......................................................................... 29

D. Hipotesa ........................................................................................ 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ......................................................................... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 31

ix

Page 7: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

10

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 31

D. Hubungan Antar Variabel ............................................................ 32

E. Definisi Operasional ..................................................................... 33

F. Populasi dan Sampel .................................................................... 34

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ........................................... 35

H. Jalannya Penelitian ....................................................................... 36

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ......................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.. ........................................................................... 39

B. Pembahasan. .................................................................................. 47

C. Keterbatasan penelitian…….. ....................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ................................................................................... 58

B. Saran. ............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

Page 8: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian……………………………………………….. 7

Tabel 2.1 Baku Antropometri menurut Standar WHO-NCHS ...................... 16

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Posyandu Kenanga.......................................................................................... 40

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis pendidikan di Posyandu Kenanga ........................................................................ 41

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis pekerjaan di Posyandu Kenanga ...................................................................... 41

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anak dalam keluarga di Posyandu Kenanga ...................................................... 42

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan suami di Posyandu Kenanga ........................................................................ 42

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber pendapatan keluarga di Posyandu Kenanga ...................................................... 43

Tabel 4.7 Distribusi karakteristik balita berdasarkan umur balita di Posyandu Kenanga ......................................................................... 43

Tabel 4.8 Distribusi karakteristik balita berdasarkan jenis kelamin balita di Posyandu Kenanga ....................................................................... 44

Tabel 4.9 Distribusi karakteristik balita berdasarkan urutan anak dalam keluarga balita di Posyandu Kenanga .......................................... 44

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendapatan keluarga ....................................................................................... 45

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status gizi balita ..... 45

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita ............................. 45

xi

Page 9: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 28

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 29

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel .......................................................... 32

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

xii

Page 10: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Ijin Studi Pendahuluan Ke Puskesmas Pengasih II Kulon Progo

Lampiran 3 Ijin Studi Pendahuluan Ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

Lampiran 4 Surat Balasan dari Puskesmas Pengasih II Kuulon Progo

Lampiran 5 Surat Balasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo

Lampiran 6 Surat Uji Validitas Ke Badan Meteorologi Propinsi DIY

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian dari Bappeda Kulon Progo

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari Sekretaris Daerah

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian dari Kantor Pelayanan Terpadu

Lampiran 10 Surat Balasan dari Kelurahan Desa Karangsari

Lampiran 11 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 12 Informed Consent

Lampiran 13 Angket Tingkat Pendapatan Keluarga

Lampiran 14 Hasil Uji Validitas

Lampiran 15 Standar Baku Berat Badan Anak Umur 0-36 Bulan Ditimbang Dengan Timbangan Dacin

Lampiran 16 Standar Baku Berat Badan anak Umur 37-60 Bulan Ditimbang Berdiri

Lampiran 17 Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Perempuan Usia 0-59 Bulan Menurut Berat Badan Dan Umur (BB/U)

Lampiran 18 Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Laki-Laki Usia 0-59 Bulan Menurut Berat Badan Dan Umur (BB/U)

Lampiran 19 Rumus Perhitungan Z-Score

Lampiran 20 Tabel Kendall Tau

Lampiran 21 Hasil Penelitian

Lampiran 22 Lembar Konsultasi KTI

xiii

Page 11: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

14

RELATIONSHIP WITH FAMILY INCOME LEVEL INFANT NUTRITION IN THE REGION OF WORK POSYANDU KENANGA

COMPASSIONATE HEALTH CARE II KULON PROGO YOGYAKARTA

Dian Septiana1, Tyasning Yuni A.S.ST2, Endah Puji Astuti, S.SiT3

Abstract

Background : Nutritional status is the state of the body as a result of food consumption and use of nutrients. In distinguishing between good nutritional status, less, worse and more. Nutritional status of children affected by income, employment, education and social skills of the family. As an example along with the high incomes will be higher the nutritional status of a person. Based on data from the health profile in the year 2009, children under five suffering malnutrition in the Special Province of Yogyakarta (DIY) there were 198 children, 1829 children under five malnutrition, 16 385 children with good nutrition, and 626 infants and children with better nutrition. Based on preliminary studies conducted at Boxwood posyandu found malnutrition at 1.59%, low nutrient status of 31.74%, good nutritional status at 65.08% and better nutritional status at 1.59%. Research Purpose : To know the relationship between family income levels with nutritional status of children in the Kenanga area IHC Health Center Compassionate II Kulon Progo Yogyakarta. Research Methods : Descriptive study with cross sectional approach. The sampling technique used was purposive sampling with the subject of all toddlers in the neighborhood health center Boxwood. The total sample of 50 toddlers. Data collection techniques used were questionnaires and scales that have been tested under five validity and reliability. Data analysis using kendall tau. Research Result : Family income level poor category with good nutritional status and there is no correlation between family income level is less with good nutritional status of children with significant value of 0.675 count ≥ 0.05, indicating that Ho is accepted and Ha is rejected. Conclusion : There is no correlation between family income levels with nutritional status of children in the working area Boxwood IHC Health Center Compassionate II Kulon Progo Yogyakarta. Keywords : level of family income, nutritional status of children Bibliography : 16 books (2000-2009) Number of pages : xiii, 61 pages, tables 1 to 12, Annex 1 till 16

1Student of DIII STIKES A. Yani Yogyakarta 2Lecturer of STIKES A. Yani Yogyakarta 3Lecturer of STIKES A.Yani Yogyakarta

xiv

Page 12: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

15

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KENANGA WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PENGASIH II KULON PROGO YOGYAKARTA

Dian Septiana1, Tyasning Yuni A.S.ST2, Endah Puji Astuti, S.SiT3

INTISARI

Latar Belakang : Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi baik, kurang, buruk dan lebih. Status gizi balita dipengaruhi oleh pendapatan, lapangan kerja, pendidikan dan kemampuan sosial dari keluarga. Sebagai contoh seiring dengan tingginya pendapatan maka akan semakin tinggi pula status gizi seseorang. Berdasarkan data dari profil kesehatan pada tahun 2009, anak balita penderita gizi buruk di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat 198 anak ,1.829 anak balita gizi kurang, 16.385 balita gizi baik, dan 626 anak balita dengan gizi lebih. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu Kenanga ditemukan status gizi buruk sebesar 1,59%, status gizi kurang sebesar 31,74%, status gizi baik sebesar 65,08% dan status gizi lebih sebesar 1,59% Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta. Metode penelitian : Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan subjek semua balita di Posyandu Kenanga. Jumlah sampel sebanyak 50 balita. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan timbangan balita yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data menggunakan kendall tau. Hasil Penelitian: Tingkat pendapatan keluarga termasuk kategori kurang dengan status gizi balita baik dan tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga kurang dengan status gizi balita baik dengan nilai signifikan hitung 0,675 ≥ 0,05, menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta. Kata kunci : tingkat pendapatan keluarga, status gizi balita Kepustakaan : 16 buku (2000-2009) Jumlah halaman : xii, 61 halaman, tabel 1 s.d 12, lampiran 1 s.d 16 1Mahasiswa DIII STIKES A. Yani Yogyakarta 2Dosen Pembimbing 1 STIKES A. Yani Yogyakarta 3Dosen pembimbing 2 STIKES A.Yani Yogyakarta

xv

Page 13: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 14: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal tersebut

dapat terwujud melalui terciptanya masyarakat bangsa dan negara yang ditandai

oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan

merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik

Indonesia. Derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dengan beberapa indikator

yaitu angka kesakitan dan angka kematian ibu, bayi, dan balita (Depkes. R.I,

1999).

Proses tumbuh kembang merupakan proses utama dan sesuatu yang

penting bagi balita. Status gizi merupakan alat pengukuran pertumbuhan. Status

gizi balita merupakan gambaran status gizi masyarakat. Rendahnya status gizi

pada balita menjadi masalah pada sumber dan manusia, dimana salah satu

dampak gizi buruk pada balita adalah menurunkan kecerdasan. Sejak bayi lahir,

kebutuhan zat gizi akan terpenuhi dengan pola penyusuan yang optimal.

Kecukupan gizi menjamin kesehatan manusia sejak dari janin dikandungan

hingga lanjut usia. Gizi yang cukup dan baik juga membentuk kecerdasan otak,

Page 15: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

2

jiwa, dan sosialnya. Oleh karena itu, kecukupan gizi sangat dibutuhkan untuk

membentuk generasi mendatang yang kuat dan berkualitas (Soetjiningsih, 1995).

Status gizi balita dipengaruhi oleh pendapatan, lapangan kerja,

pendidikan dan kemampuan sosial dari keluarga. Sebagai contoh seiring dengan

tingginya pendapatan maka akan semakin tinggi pula status gizi seseorang. Hal

ini dikarenakan tingkat pendapatan mempengaruhi daya beli keluarga terhadap

pangan. Sehingga kualitas bahan pangan yang di beli juga menurun. Dari

berbagai faktor penyebab masalah gizi, kemiskinan dinilai memiliki peranan

penting dalam status gizi balita. (Supariasa, 2001).

Hal itu juga didukung oleh keadaan keluarga yang sebagian besar bekerja

sebagai ibu rumah tangga, sehingga untuk memenuhi kebutuhan makanan yang

bergizi untuk balita tidak akan mencukupi. Penghasilan orangtua dimana ayah

adalah satu-satunya yang dapat diandalkan sebagai penopang keluarga dalam

memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari dan belum lagi untuk kebutuhan

material lainnya. Keadaan ini yang menyebabkan kebutuhan gizi bagi keluarga

khususnya anak balita belum tercukupi sehingga anak balita mengalami status

gizi kurang (Anonim, 2003).

Rendahnya status gizi balita dan kesehatan penduduk di Indonesia di

tunjukkan dengan hasil pemantauan status gizi yaitu sekitar 5 juta anak menderita

gizi kurang (berat badan menurut umur), dan 1,5 juta anak menderita gizi buruk.

Dari hasil pemantauan status gizi balita didapatkan jumlah anak balita

penderita gizi buruk di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

terdapat 198 atau sekitar 1,04% balita mengalami gizi buruk, 1.829 atau 9,61%

Page 16: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

balita gizi kurang, 16.385 atau 86,11% balita gizi baik dan 626 atau 3,29% balita

gizi lebih (Dinkes Propinsi DIY, 2009).

Status gizi yang tepat akan berpengaruh pada pencapaian prestasi dan

konsentrasi anak juga bisa dikatakan baik. Peranan orangtua pada masa ini sangat

berpengaruh karena pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat bergantung pada

metode dan cara orangtua dalam penentuan dan penyajian makanan pada anak.

Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang

pesat, sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kg berat badannya.

Pendapatan suatu keluarga merupakan salah satu unsur yang dapat

mempengaruhi status gizi. Hal ini menyangkut daya beli keluarga untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi makan ( Rokhana, 2005).

Menurut data BPS Kabupaten Kulon Progo tahun 2007-2008, balita

dengan gizi buruk jumlahnya mencapai 241 anak dan prosentasenya sekitar

0,85% dari total balita yang jumlahnya 28.255 anak. Pada pertengahan tahun

2009, jumlah balita penderita gizi buruk sudah berkurang menjadi sekitar 0,5%.

Hasil pemantauan status gizi (PSG) berdasarkan Indikator BB/U di

Kabupaten Kulon Progo tahun 2009 jumlah balita yang sebanyak 27.313 anak.

Dari hasil penimbangan di posyandu diperoleh hasil balita yang ditimbang

sebanyak 22.428 anak. Adapun hasilnya adalah sebagian besar balita mempunyai

status gizi baik dengan jumlah 19.625 anak (87,50%), status gizi kurang dengan

jumlah 2.355 anak (10,50%), dan status gizi buruk dengan jumlah 215 anak

(0,96%) (PSG Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo tahun 2009).

Page 17: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

4

Berdasarkan data dari Puskesmas Pengasih II didapatkan jumlah balita

1.328 anak. Sebagian besar status gizi baik (86,53%), status gizi kurang

(11,74%), status gizi lebih (1,13%) dan status gizi buruk (0,59%). Berdasarkan

pendataan di Dusun Dukuh wilayah kerja Puskesmas Pengasih II ditemukan

balita dengan status gizi buruk. Posyandu Kenanga merupakan posyandu di

Dusun Dukuh. Dari hasil laporan ditemukan status gizi buruk sebesar 1,59%,

status gizi kurang sebesar 31,74%, status gizi baik sebesar 65,08%, dan status

gizi lebih sebesar 1,59%. Penduduk di Dusun Dukuh mempunyai pekerjaan yang

berbeda-beda diantaranya PNS sebesar 7,94%, wiraswasta sebesar 42,86% dan

buruh sebesar 47,6% ( Laporan dari Puskesmas Pengasih II, 2009).

Berdasarkan pendataan yang dilakukan di Dusun Dukuh, pendapatan

yang diperoleh dari tiap keluarga berbeda-beda. Rata-rata pendapatan yang di

peroleh dari PNS sebesar Rp 1.200.000,00, wiraswasta Rp 800.000,00, dan buruh

< Rp 600.000,00 ( Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo, 2009).

Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “ Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi

Balita Di Posyandu Kenanga Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo

Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan masalah

penelitian yaitu “ Adakah hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status

gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kulon

Progo Yogyakarta ?”

Page 18: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan

status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II

Kulon Progo Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk diketahuinya tingkat pendapatan keluarga di Posyandu Kenanga

wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta.

b. Untuk diketahuinya status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah

kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta.

c. Untuk diketahuinya hubungan antara tingkat pendapatan keluarga

dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas

Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Praktis

a. Bagi kader Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II

Diharapkan mengambil tindakan dalam menerapkan program

kesehatan untuk mengatasi status gizi balita dengan melibatkan orangtua

sebagai penentu dalam pemenuhan makanan bagi balita dan meningkatkan

pelayanan yang diberikan terhadap balita.

Page 19: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

6

b. Bagi institusi pelayanan kesehatan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat digunakan untuk

menambah wawasan mahasiswa jurusan DIII kebidanan mengenai status

gizi balita yang sampai saat ini belum bisa tercapai dan sebagai bahan

referensi bagi peneliti selanjutnya.

c. Bagi ibu balita di Posyandu Kenanga

Diharapkan dapat menambah wawasan bagi keluarga mengenai

pentingnya status gizi pada anak balita.

d. Bagi penulis

1) Dapat menambah wawasan tentang pemantauan status gizi balita yang

dihubungkan dengan tingkat pendapatan keluarga di Posyandu

Kenanga.

2) Pengalaman bagi peneliti tentang hubungan tingkat pendapatan

keluarga dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga.

3) Dapat menjadi pedoman bagi peneliti selanjutnya untuk

mengembangkan penelitian berikutnya.

2. Teoritis

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian tentang

status gizi balita. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan peneliti dan pembaca tentang hubungan pendapatan keluarga

dengan status gizi balita.

Page 20: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa sudah pernah dilakukan oleh:

No Nama peneliti dan judul

Populasi dan teknik pengambilan

sampling

Analisa data dan rumus

Hasil penelitian

1. 2. 3.

Eta Sri sartika Hubungan pola asuh ibu dengan status gizi anak bawah lima tahun (balita) di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo

Nurhayati Hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita di posyandu desa Gulurejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo. Khoiru nisa Adhyaningrum Hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan

Populasi: semua ibu yang mempunyai balita yang ada di Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo sebanyak 820 ibu dan balita. Sampel: ibu dan anak balita dengan kriteria inklusi yaitu anak balita, bersedia menjadi subjek penelitian, dan hadir di posyandu pada saat penelitian dilakukan. Populasi: seluruh ibu-ibu dan anak balita yang datang ke posyandu pulo dengan jumlah 43orang. Teknik penelitian observasional. Teknik pengambilan sampel: random sampling. Populasi: seluruh ibu balita dan balita di Desa Baturetno, Banguntapan, Bantul pada bulan

Uji statistic yang digunakan adalah uji chi square dan pengolahan data menggunakan program SPSS for windows 11 Rumus spearman rank.langkah olah data status gizi balita menggunakan indeks perhitungan BB/U berdasar rumus Z-skor Analisa data : Chi Square Penentu status gizi menggunakan

Pola asuh mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan status gizi anak bawah lima tahun. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan keluarga dengan

Page 21: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

8

4.

status gizi balita di Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2009.

Dian septiana Hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Yogyakarta.

April 2009 sejumlah 102 balita. Sampel: semua ibu balita dan balita yang berada pada Posyandu Kenanga1 Kalangan, Kenanga 2 Kalangan dan Cendana 2 yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 68 balita. Jenis penelitian dengan metode survey analitik. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Populasi: semua ibu balita dan balita yang berada di Dusun Dukuh dengan jumlah 63 balita. Sampel: ibu balita dan balita yang datang di Posyandu Kenanga jumlahnya 50 balita. Jenis penelitian dengan metode deskriptif. Pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

standar baku Harvard dengan persentil (%) median berat badan /umur. Teknik analisis kuantitatif dengan uji korelasi Kendall tau.

status gizi balita di Desa Baturetno, Banguntapan, Bantul. Tidak ada hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Yogyakarta.

Page 22: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Dusun Dukuh termasuk wilayah Desa Karangsari, Kecamatan

Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Batas-batas wilayah Dusun Dukuh

sebagai berikut:

Sebelah utara : Dusun Kopat

Sebelah timur : Dusun Cekelan

Sebelah selatan : Tambak

Sebelah barat : Dusun Josutan

Dusun Dukuh terdiri dari 545 kepala keluarga dengan rata-rata jumlah

anggota keluarga adalah 4 orang termasuk kepala keluarga. Mayoritas

penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai buruh ( Monografi

Dusun Dukuh 2010).

Dusun Dukuh termasuk wilayah kerja Puskesmas Pengasih II. Dusun

Dukuh mempunyai posyandu dengan jumlah balita yang aktif melakukan

penimbangan adalah 63 balita. Posyandu Kenanga adalah salah satu

Posyandu yang terletak di Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo.

Posyandu Kenanga mempunyai petugas kader sejumlah 6 orang. Pelayanan

yang diberikan di Posyandu Kenanga yaitu penimbangan balita, Pemberian

makanan tambahan, dan pengobatan lansia.

39

Page 23: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

40

2. Karakteristik

Subjek penelitian ini adalah seluruh ibu balita dan balita di Posyandu

Kenanga dan didapatkan sebanyak 80 balita. Dari 80 balita hanya mengambil

50 balita yang aktif melakukan penimbangan pada saat Posyandu yang

memiliki kriteria penelitian yaitu balita umur 12 bulan-60 bulan dan aktif

melakukan penimbangan setiap bulannya.

a. Karakteristik responden

Karakteristik responden yang diambil yaitu berdasarkan umur,

pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, penghasilan tetap, pendapatan, anak

ke-, dan jenis kelamin.        

1) Umur

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur

di Posyandu Kenanga tahun 2010 Umur Frekuensi Prosentase 21-30 tahun 27 54,0% 31-40 tahun 21 42,0% 41-50 tahun 1 2,0% 51-60 tahun 1 2,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar umur ibu yang terbanyak adalah umur 21-30 tahun yaitu 27

responden (54,0%), sedangkan responden yang mempunyai umur

41-50 tahun yaitu 1 responden (2,0%) dan umur 51-60 tahun yaitu 1

responden (2,0%).

Page 24: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

2) Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis pendidikan

di Posyandu Kenanga tahun 2010 Jenis Pendidikan Frekuensi Prosentase SD 19 38,0% SLTP 13 26,0% SLTA 18 36,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar responden mempunyai pendidikan SD yaitu 19 responden (

38,0%), sedangkan ibu yang mempunyai pendidikan SLTP yaitu 13

responden (26,0%).

3) Jenis pekerjaan

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis pekerjaan

di Posyandu Kenanga tahun 2010 Jenis pekerjaan Frekuensi Prosentase IRT 33 66,0% Swasta 3 6,0% Buruh 14 28,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer,2010

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar pekerjaan ibu yang terbanyak adalah IRT yaitu 33 responden

(66,0%), dan yang paling sedikit adalah swasta yaitu 3 responden

(6,0%).

Page 25: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

42

4) Jumlah Anak

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anak

dalam keluarga di Posyandu Kenanga tahun 2010. Jumlah anak Frekuensi Prosentase 1 22 44,0% 2 16 32,0% 3 8 16,0% 4 3 6,0% 5 1 2,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar jumlah anak 1 yaitu 22 responden ( 44,0%), sedangkan ibu yang

mempunyai jumlah anak 5 yaitu 1 responden (2,0%).

5) Pekerjaan Suami

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan suami

di Posyandu Kenanga tahun 2010. Pekerjaan suami Frekuensi Prosentase PNS 3 6,1% Swasta 9 18,4% Wiraswasta 9 18,4% Buruh 28 57,1% Total 49 100,0%

Sumber : data primer ,2010

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar pekerjaan suami pada ibu balita di Posyandu Kenanga tahun

2010 adalah buruh yaitu 28 orang (57,1%), sedangkan pekerjaan

suami pada ibu balita di Posyandu Kenanga tahun 2010 yang paling

sedikit adalah PNS yaitu 3 orang (6,1%).

Page 26: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

6) Sumber Pendapatan Keluarga

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber pendapatan

keluarga di Posyandu Kenanga tahun 2010. Sumber Pendapatan

Keluarga Frekuensi Prosentase

Diri sendiri 1 2,0% Suami 46 92,0% Diri sendiri dan Suami 3 6,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa sebagian

besar sumber pendapatan keluarga ibu balita di Posyandu Kenanga

adalah suami yaitu 46 orang (92,0%), dan yang paling sedikit adalah

sumber pendapatan keluarga yang berasal dari diri sendiri yaitu

1 orang (2,0%).

b. Karakteristik balita di Posyandu Kenanga

Karakteristik balita di Posyandu Kenanga dalam penelitian ini

meliputi umur, jenis kelamin, dan urutan anak dalam keluarga. Untuk lebih

jelasnya karakteristik balita di Posyandu Kenanga disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

1) Umur balita

Tabel 4.7 Distribusi karakteristik balita berdasarkan umur balita

di Posyandu Kenanga tahun 2010. Karakteristik umur Frekuensi Prosentase

10-20 bulan 13 26,0% 21-30 bulan 6 12,0% 31-40 bulan 11 22,0% 41-50 bulan 9 1,8% 51-60 bulan 11 22,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer, 2010

Page 27: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

44

Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa balita di

Posyandu Kenanga paling banyak berumur 10-20 bulan yaitu 13 anak

(26,0%), sedangkan yang paling sedikit umur 21-30 bulan yaitu 6 anak

(12,0%).

2) Jenis kelamin

Tabel 4.8 Distribusi karakteristik balita berdasarkan jenis kelamin balita

di Posyandu Kenanga tahun 2010 Karakteristik jenis kelamin Frekuensi Prosentase Laki-laki 28 56,0% Perempuan 22 44,0% Total 50 100%

Sumber : data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin

balita di Posyandu Kenanga paling banyak laki-laki yaitu 28 anak

(56,0%), sedangkan yang paling sedikit perempuan yaitu 22 anak

(44,0%).

3) Urutan anak dalam keluarga

Tabel 4.9 Distribusi karakteristik balita berdasarkan urutan anak dalam keluarga

balita di Posyandu Kenanga tahun 2010 Karakteristik urutan anak dalam

keluarga Frekuensi Prosentase

1 (satu) 23 46,0% 2 (dua) 16 32,0% 3 (tiga) 7 14,0% 4 (empat) 3 6,0% 5(lima) 1 2,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer, 2010

Page 28: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa urutan anak dalam

keluarga balita di Posyandu Kenanga paling banyak anak ke-1 yaitu 23 anak

(46,0%), sedangkan yang paling sedikit anak ke-5 yaitu 1 anak (2,0%).

3. Hasil penelitian

a. Analisa univariat

1) Pendapatan keluarga

Pengertian responden tentang pendapatan keluarga diukur dengan

wawancara dan angket. Berikut hasil jawaban responden yang

dikategorikan dalam tingkat pendapatan keluarga.

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendapatan keluarga Tingkat Pendapatan

Frekuensi Prosentase

Kurang 25 50,0% Cukup 22 44,0% Baik 3 6,0% Total 50 100,0%

Sumber: data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar tingkat pendapatan kurang yaitu 25 responden (50,0%) dan yang

paling sedikit adalah tingkat pendapatan baik yaitu 3 responden (6,0%).

2) Status gizi

Untuk dapat melihat status gizi balita diukur dengan timbangan dan

umur balita, setelah itu menggunakan rumus perhitungan yang akan

disesuaikan dengan standar status gizi yang ada. Hasil status gizi sudah

dikategorikan dalam kriteria masing-masing.

Page 29: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

46

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status gizi balita

Status gizi Frekuensi Prosentase Kurang 10 20,0% Baik 38 76,0% Lebih 2 4,0% Total 50 100,0%

Sumber : data primer,2010

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menujukkan bahwa sebagian besar

status gizi balita adalah baik yaitu 38 anak (76,0%) dan status gizi lebih

yaitu 2 anak (4,0%).

b. Analisa bivariat

Berdasarkan data-data dari 50 responden yang aktif mengikuti

Posyandu dan melakukan penimbangan balita di Posyandu Kenanga tahun

2010, setelah ditabulasikan dan dihitung sesuai karakteristik kemudian

dilakukan cross tabulation seperti di bawah ini:

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungan tingkat pendapatan

keluarga dengan status gizi balita. Tingkat Pendapatan

Status gizi total ד p Lebih Baik Kurang

F % F % F % F %

Baik 0 0 3 6,0 0 0 3 6,0 0,058 0,675

Cukup 1 2,0 15 30,0 6 12,0 22 44,,0

Kurang 1 20,0 20 40,0 4 8,0 25 50,0

Total 2 40,0 38 76,0 10 20,0 50 100,0

Sumber : data primer, 2010

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa dari 50

responden ternyata 20 responden (40,0%) mempunyai tingkat pendapatan

Page 30: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

kurang dengan status gizi baik, 15 responden (30,0%) mempunyai tingkat

pendapatan cukup dengan status gizi baik, dan 3 responden (6,0%)

mempunyai tingkat pendapatan baik dengan status gizi baik. Berdasarkan

data tersebut dapat disimpulkan bahwa status gizi balita dalam penelitian

ini adalah baik dengan tingkat pendapatan yang kurang.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat

pendapatan keluarga dengan status gizi balita digunakan dengan teknik

kendall tau. Teknik analisis dalam penelitian ini digunakan dengan

menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS for windows.

Dari tabel 4.12 di atas terlihat bahwa correlation coefficient antara

tingkat pendapatan keluarga dengan stattus gizi balita adalah sebesar

0,058, sedangkan untuk nilai signifikan sebesar 0,675. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai signifikan 0.675 > 0,05 yang berarti bahwa Ho

diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan yang positif antara tingkat pendapatan keluarga dengan status

gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II

Kulon Progo Yogyakarta.

B. Pembahasan

1. Tingkat Pendapatan Keluarga

Berdasarkan karakteristik yang sudah ditentukan diperoleh hasil bahwa

tingkat pendapatan keluarga balita di Posyandu Kenanga tergolong kurang.

Jika dilihat dari sumber pendapatan maka sumber pendapatan yang diperoleh

Page 31: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

48

hanya berasal dari suami. Apabila sumber pendapatan hanya dari 1 orang maka

untuk mencukupi kebutuhan juga kurang.

Tingkat pendapatan keluarga juga dipengaruhi oleh sumber pendapatan

yang berasal dari suami saja sehingga pemenuhan kebutuhan keluarga menjadi

tanggung jawab suami. Pendapatan yang diperoleh dari suami tidak bisa

mencukupi kebutuhan keluarga. Penghasilan keluarga akan berpengaruh

terhadap daya beli keluarga termasuk makanan.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada 35 responden (70,0%)

mempunyai penghasilan tetap dan 15 responden (30,0%) mempunyai

penghasilan tidak tetap. Dengan penghasilan tetap yang diperoleh setiap

bulannya, ibu bisa mengelola uang yang dihasilkan setiap bulannya agar cukup

untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Kemudian untuk keluarga yang

penghasilannya tidak tetap bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam

sayur-sayuran yang bisa di konsumsi.

Tingkat pendapatan keluarga yang kurang dipengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya tingkat pendidikan respoden yang sebagian besar SD. Dari tingkat

pendidikan yang rendah juga berpengaruh pada pekerjaan yang di dapat,

sehingga sebagian besar pekerjaan keluarga hanya sebagai buruh. Jika dilihat

dari jumlah pendapatan keluarga, sebagian besar pendapatan yang masuk

dalam kategori kurang sebanyak 25 responden (50,0%). Hal itu dikaitkan

dengan jenis pekerjaan suami yaitu buruh, penghasilan yang diperoleh dari

seorang buruh hanya sedikit dan termasuk dalam kategori kurang.

Page 32: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Pendapatan yang diperoleh keluarga balita adalah pendapatan yang

berupa uang sama seperti yang disampaikan oleh Mulyanto Sumardi,

pendapatan berupa uang yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang

bersifat regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra

prestasi yang bersumber dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok.

Menurut teori dari Mulyanto (2000) menyebutkan bahwa salah satu

faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah jumlah anggota keluarga. Pada

kenyataannya sesuai dengan hasil penelitian, dengan jumlah anggota keluarga

yang banyak, tidak menjadi penentu pendapatan. Misalnya, bertambahnya

jumlah anggota karena anak, maka pendapatan yang diperoleh juga tetap sama.

Jika bertambahnya anggota keluarga karena saudara atau keponakan yang

sudah bekerja dan punya penghasilan tetap, maka kemungkinan bisa

berpengaruh terhadap pendapatan keluarga.

Menurut Supariasa (2001), pendapatan keluarga juga mempengaruhi

daya beli pangan sehingga dengan pendapatan yang kurang, daya beli keluarga

terhadap pangan juga menurun. Akan tetapi, sebagian keluarga balita ada yang

memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya dengan menanam sayur-

sayuran yang bisa di konsumsi, sehingga meskipun bahan pangan yang dibeli

kurang, tapi semuanya bisa dicukupi dengan sayur-sayuran yang ditanam oleh

ibu balita.

Kemudian dilihat dari keaslian penelitian sebelumnya menurut Supariasa

(2001), mengemukakan bahwa pekerjaan dapat menggambarkan tingkat

pendapatan keluarga. Keluarga miskin dicerminkan oleh profesi atau mata

Page 33: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

50

pencaharian yang biasanya adalah buruh atau pekerja kasar yang berpendidikan

rendah sehingga tingkat pengetahuan pangan dan pola asuh keluarga juga

kurang berkualitas. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Khoiru nisa A,

sebagian besar suami mempunyai pekerjaan wiraswasta sehingga pendapatan

yang diperoleh masuk dalam kategori baik dan hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi

balita. Sedangkan pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita.

Dari hasil penelitian, jumlah anggota keluarga pada balita dengan status

gizi baik tertinggi adalah 3 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Supariasa

(2001) yang menyatakan bahwa data sosial yang mempengaruhi adalah

keadaan keluarga baik besarnya, jumlah anak dalam keluarga khususnya anak

yang hidup dan menjadi tanggungan keluarga akan menggambarkan beban

keluarga dan perhatian orang tua terhadap perkembangan balitanya.

Kemudian jika dihubungkan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan ditempat yang berbeda didapatkan hasil bahwa tingkat pendapatan

keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan status gizi balita,

sedangkan dipenelitian yang dilakukan di Dusun Dukuh didapatkan hasil tidak

ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita.

Berdasarkan hasil penelitian dari 50 responden ternyata 40,0% mempunyai

tingkat pendapatan kurang dengan status gizi baik. Dari perbandingan tersebut

bisa disimpulkan bahwa status gizi balita di Posyandu Kenanga tidak

dipengaruhi pendapatan keluarga tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya

Page 34: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

yang tidak diteliti pada saat penelitian. Faktor-faktor tersebut diantaranya

adalah pendidikan, jumlah anak, dan pola asuh anak. Tingkat pendapatan yang

besar tidak bisa menjadi ukuran tingkat status gizinya juga baik.

2. Status Gizi Balita

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa status gizi tertinggi adalah status

gizi baik dengan jumlah balita 38 anak (76,0%). Status gizi anak dipengaruhi

oleh jumlah anak, anak ke-, dan jumlah pendapatan keluarga.

Di Posyandu Kenanga juga ditemukan status gizi kurang yaitu 10 orang

(20,0%). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh penyakit infeksi. Anak yang

dalam kondisi sakit atau menderita suatu penyakit mengakibatkan

pertumbuhan badannya terganggu dan hal itu bisa mempengaruhi status gizi

balita.

Di Posyandu Kenanga sebagian besar status gizi baik dengan pendapatan

kurang, status gizi baik mungkin dipengaruhi faktor lain misalnya pola

pengasuhan anak. Ibu rumah tangga akan memberikan perhatian secara penuh

dan bisa memantau anak secara maksimal. Selain itu waktu yang diberikan

kepada anak juga lebih banyak. Hal itu sesuai dengan pendapat Soekirman

(2000) mengungkapkan bahwa faktor penyebab tidak langsung yang

mempengaruhi status gizi balita adalah pola asuh anak.

Untuk mengukur status gizi digunakan standar acuan berdasar tabel

WHO-NCHS yang sesuai dengan ahli gizi dari IPB, Prof Dr.Ir. Ali

Khomsan.,MS. Jika dilihat dari jumlah anggota keluarga dan jumlah anak

maka 46,0% memiliki anggota keluarga berjumlah 3 orang dan balita

Page 35: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

52

merupakan anak pertama sehingga perkembangan anak selalu menjadi

perhatian khusus. Hal ini sesuai juga dengan pendapat Supariasa (2001) bahwa

kemampuan sosial juga mempengaruhi status gizi balita.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada 38 balita (76,0%) dengan

status gizi baik, 10 balita (20,0%) dengan status gizi kurang, dan 2 balita

(4,0%) dengan status gizi lebih. Status gizi kurang masih ditemukan di

Posyandu Kenanga. Hal itu bisa disebabkan asupan makanan yang diperoleh

balita tidak sesuai dengan gizi yang dibutuhkan balita.

3. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita

Dari hasil analisis kendall tau didapatkan bahwa correlation coefficient

antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita adalah sebesar

0,058, sedangkan untuk nilai signifikan sebesar 0,675. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai signifikan 0.675 > 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang positif antara

tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Posyandu Kenanga

wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai status gizi baik

yaitu 20 balita (40,0%), hal ini berarti balita di Posyandu Kenanga status

gizinya baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai tingkat

pendapatan kurang yaitu 25 responden (50,0%), hal ini berarti tingkat

pendapatan keluarga balita di Posyandu Kenanga kurang.

Page 36: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

Dari hasil penelitian menyebutkan bahwa tingkat pendapatan tidak

mempengaruhi status gizi balita, tetapi status gizi balita dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang lainnya misalnya pola pengasuhan anak. Dari hasil

penelitian sebagian besar ibu sebagai ibu rumah tangga sehingga ibu dapat

menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan secara maksimal terhadap anak

agar dapat tumbuh kembang dengan sebaik-baiknya. Pada penelitian masih

ditemukan status gizi kurang meskipun dalam prosentase 20,0%. Hal itu bisa

disebabkan karena kurangnya konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi

yang pernah diderita oleh beberapa balita. Semakin bertambah usia anak maka

semakin bertambah pula kebutuhannya. Konsumsi makanan dalam keluarga

dipengaruhi jumlah dan jenis pangan yang di beli, pemasakan, distribusi dalam

keluarga dan kebiasaan makan secara perorangan. Timbulnya gizi kurang

bukan saja karena makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak

yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang diare atau

demam, akhirnya dapat menderita gizi kurang. Sebaliknya anak yang makan

tidak cukup baik maka daya tahan tubuhnya (imunitas) dapat melemah,

sehingga mudah diserang penyakit infeksi, kurang nafsu makan, dan akhirnya

mudah terkena gizi kurang (Soekirman, 2000). Sehingga disini terlihat

interaksi antara konsumsi makanan yang kurang dan infeksi merupakan dua hal

yang saling mempengaruhi.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 38,0% ibu balita tingkat

pendidikannya rendah, menurut Sri Kardjati, menyebutkan tinggi rendahnya

tingkat pendidikan ibu erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan terhadap

Page 37: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

54

perawatan kesehatan, kesadaran terhadap kesehatan dan gizi anak-anak serta

keluarganya. Selain itu, pendidikan berpengaruh pula pada faktor sosial

ekonomi lainya seperti pendapatan, pekerjaan, kebiasaan hidup, makanan,

perumahan dan tempat tinggal. Akan tetapi, pada kenyataannya di Dusun

Dukuh meskipun tingkat pendidikannya rendah, ibu balita mempunyai

pengetahuan yang baik tentang pentingnya status gizi. Hal itu disebabkan

karena ibu mendapatkan informasi melalui kader posyandu yang setiap

bulannya memberikan penjelasan pentingnya status gizi anak. Dari hal

tersebut, mendorong ibu balita memunculkan pemikiran-pemikiran dan

mencari cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar tercipta status gizi

yang baik.

Jika dilihat dari tingkat pendapatan keluarga, pendapatan yang masuk

kategori kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bisa memperoleh

status gizi balita yang baik. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya anggota

keluarga yang memanfaatkan sumber daya alam disekitarnya. Semua keluarga

tanpa memandang pendapatannya, harus mengetahui batas tertinggi persediaan

pangan yang tersedia dihubungkan dengan pertumbuhan penduduk. Banyak

sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan dan pemeliharaan manusia,

salah satunya adalah pangan. Oleh karena itu, petani ataupun buruh dapat

menanam cukup pangan di sawah guna menyediakan zat gizi yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan kesehatan keluarganya. Selain itu juga menyediakan

kebutuhan keluarga dan pendapatan melalui tanaman perdagangan yang

dihasilkan. Meskipun sebagian besar anggota keluarga bekerja sebagai buruh

Page 38: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

dengan tingkat pendapatan yang kurang, selain mendapatkan penghasilan yang

berupa uang, buruh juga mendapatkan upah tambahan berupa beras yang bisa

sebagai penunjang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kemudian jumlah anak dalam keluarga juga mempengaruhi status gizi

balita. Ibu yang mempunyai satu anak akan memperhatikan makanan yang di

konsumsi oleh balita dan keluarganya karena anggota keluarga belum

mempunyai suatu beban yang berat untuk mengurus anaknya dibandingkan

dengan yang mempunyai anak lebih dari satu, orangtua tidak bisa memberikan

perhatian penuh pada setiap anaknya dan kurang memperhatikan makanan

yang di konsumsi anggota keluarganya. Ibu mempunyai beban yang berat

untuk berusaha mencukupi kebutuhan dengan jumlah anggota keluarga yang

banyak.

Jika dilihat dari faktor lain yang tidak diteliti seperti penyakit infeksi

juga mempengaruhi status gizi balita. Menurut Soehardjo (2003)

menyebutkan bahwa status gizi atau tingkat konsumsi pangan merupakan

bagian penting dari status kesehatan seseorang. Tidak hanya status gizi yang

mempengaruhi kesehatan, tetapi status kesehatan juga mempengaruhi status

gizi. Penyakit infeksi bisa menyebabkan status gizi balita kurang. Gangguan

gizi dan rawan infeksi merupakan suatu pasangan yang erat. Infeksi bisa

berhubungan dengan gangguan gizi melalui beberapa cara yaitu:

mempengaruhi nafsu makan, dapat juga menyebabkan kehilangan bahan

makanan karena diare atau muntah-muntah, dan mempengaruhi metabolisme.

Nafsu makan anak yang disebabkan tidak seimbangnya antara pemasukan

Page 39: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

56

nutrisi dengan pengeluaran cairan dari dalam tubuh yang berkelanjutan

mengakibatkan status gizi balita kurang.

Terciptanya status gizi yang baik di Posyandu Kenanga juga

dipengaruhi oleh pihak Puskesmas. Petugas puskesmas yang memberikan

penyuluhan secara intensif dan memberikan makanan tambahan di Posyandu

Kenanga setiap bulannya akan mengakibatkan status gizi balita menjadi lebih

baik.

Dari penjelasan tersebut bisa memperkuat hasil penelitian yang telah

dilakukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga

kurang dengan status gizi balita baik. Status gizi baik bisa dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang mempengaruhi status gizi balita. Pada penelitian

sebelumnya didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara tingkat pendapatan

keluarga dengan status gizi balita. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendapatan keluarga menjadi faktor terbesar yang

mempengaruhi status gizi balita. Akan tetapi, jika hasil penelitian tersebut

diterapkan di Dusun Dukuh yang sebagian besar tingkat pendapatannya

kurang dengan status gizi balita baik, maka hasil penelitian tersebut tidak

berlaku. Hasil penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi balita, dari

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan

keluarga tidak mempengaruhi status gizi balita, akan tetapi status gizi balita

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada saat penelitian

yang bisa menjadi penentu status gizi balita.

Page 40: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti merasakan adanya beberapa kelemahan yaitu:

1. Penelitian hanya terbatas pada faktor predisposisi berupa pendapatan

responden dan keluarga tanpa disertai faktor-faktor yang mendukung lainnya,

seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, asupan makanan, dan pola

pengasuhan anak yang mempengaruhi status gizi balita.

2. Pada saat pengisian angket, ibu balita lebih konsentrasi dengan balitanya

sehingga dalam pengisian angket ada yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti membantu ibu dalam pengisian angket

yaitu dengan membacakan seluruh pertanyaan yang diajukan dan ibu balita

hanya memberikan jawaban yang sesuai.

Page 41: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan

status gizi balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II

Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta dapat disimpulkan:

1. Tingkat pendapatan keluarga balita sebagian besar adalah kurang yaitu

sebanyak 25 orang (50,0%).

2. Status gizi balita yang berkunjung ke Posyandu Kenanga adalah baik yaitu

sebanyak 38 balita (76,0%)

3. Tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi

balita di Posyandu Kenanga wilayah kerja Puskesmas Pengasih II Kulon

Progo Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan r hitung > r

tabel (0,675 > 0,05).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran yang

diajukan antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya

a. Agar dapat mengembangkan lagi wawasan tentang tingkat pendapatan

keluarga dengan status gizi terutama status gizi balita sekarang dan untuk

meneliti faktor-faktor lain yang belum diteliti.

58

Page 42: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi status gizi balita.

2. Bagi Puskesmas Pengasih II

a. Petugas puskesmas memberikan makanan tambahan setiap bulannya

kepada balita yang mengalami gizi kurang.

b. Memberikan perhatian khusus kepada keluarga balita yang memiliki

tingkat pendapatan kurang agar tetap dapat memberikan asupan makanan

dengan gizi yang baik terhadap balitanya.

c. Mengingatkan kepada ibu balita untuk selalu menimbang anak balitanya

setiap sebulan sekali secara rutin untuk memantau pertumbuhan balita

tersebut.

d. Melibatkan kader sebagai perantara informasi dan himbauan kepada ibu

balita karena kader berinteraksi langsung dengan ibu balita.

3. Bagi ibu balita

Ibu balita dengan pendapatan kurang dapat memperhatikan makanan yang di

konsumsi anaknya dan keluarga dengan tingkat pendapatannya baik

diharapkan tetap memberikan asupan makanan yang bergizi, sehingga

kebutuhan balita tercukupi dengan baik.

Page 43: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

60

DAFTAR PUSTAKA

Adyaningrum, Khoiru nisa. (2009). Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan Status Gizi Balita Di Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Tahun 2009

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. (2009). Pemantauan Status Gizi Balita Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009. Kulon Progo

Djaeni, A. (2002). Ilmu Gizi jilid I. Jakarta: Dian Rakyat

Fatimah, Siti. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Status Gizi Pada Balita Di Posyandu IV Desa Kincang Tahun 2009

Hidayat, Aziz A. (2009). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Salemba Medika

Laporan Pemantauan status gizi (PSG) Balita Puskesmas Pengasih II Tahun 2009. Kulon Progo

Mulyanto. (2000). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi. Di unduh tanggal 16 juli 2010 (www. wordpress.com)

Notoadmodjo, S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. (2003). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmojdo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta

Nurhayati. (2009). Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Posyandu Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009

Pemerintah Propinsi DIY. (2008). Upah Minimum Propinsi 2008. Di unduh tanggal 20 Maret 2010 (www.dinkesdiy.com)

Riwidikdo, H. (2008). Statistika Terapan dengan R versi 2.5.1. Yogyakarta: Mitra Cendekia

Page 44: KTI Dian Septiana - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1192/2/Dian Septiana_1307010_nonfull.pdf · KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh Dian Septiana NPM: 1307007 Telah Dipertahankan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

Sartika, Eta Sri. (2009). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak bawah lima Tahun (balita) Di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo Tahun 2009

Soegianto, B. (2002). Baku Antropometri WHO-NCHS (Z-Score). Surabaya: Akademi Gizi Surabaya

Soehardjo, (2003). Status Gizi dan Kesehatan. Di unduh tanggal 16 juli 2010 (www. Statusgizi.com)

Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian.CV Alfabeta: Bandung

Supariasa, I Dewa Nyoman,dkk. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC