KTI Presentation

47
KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI FREKUENSI SERANGAN DISPEPSIA PADA MASA UJIAN MAHASISWA FK UMI ANGKATAN 2010 Fahrin Husain 110 210 0050 Nurfadlianty Mashuri 110 210 0134 Pembimbing : Dr. Hj. Erlin Syahril, Sp.Rad Dr. Yani Sodiqah

description

presentasi kti

Transcript of KTI Presentation

Slide 1

KARYA TULIS ILMIAHFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI FREKUENSI SERANGAN DISPEPSIA PADA MASA UJIAN MAHASISWA FK UMI ANGKATAN 2010Fahrin Husain110 210 0050Nurfadlianty Mashuri110 210 0134Pembimbing :Dr. Hj. Erlin Syahril, Sp.RadDr. Yani SodiqahPENDAHULUANLatar BelakangDispepsia merupakan keluhan yang sangat umum, terjadi pada lebih dari seperempat populasi

Salah satu penyebabnya adalah faktor psikis yang berhubungan dengan kecemasan, kelelahan, depresi, dan emosional

Mahasiswa S1 adalah usia dewasa muda dengan tingkatan stress yang cukup tinggi. Tingkat stress yang paling tinggi dialami pada masa ujian.

RUMUSAN MASALAHApakah faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi serangan dispepsia pada masa ujian mahasiswa FK UMI angkatan 2010?TUJUAN PENELITIANTujuan UmumMengetahui faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi serangan dispepsia pada masa ujian mahasiswa FK UMI angkatan 2010

Tujuan KhususMengetahui distribusi dan frekuensi serangan dispepsia pada masa ujian mahasiswa FK UMI angkatan 2010 menurut gejala subjektif.Mengetahui pengaruh tingkat stress terhadap frekuensi serangan dispepsia dengan mahasiswa FK UMI angkatan 2010 pada masa ujian

Mengetahui pengaruh pola makan terhadap frekuensi serangan dispepsia dengan mahasiswa FK UMI angkatan 2010 pada masa ujianMengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap frekuensi serangan dispepsia dengan mahasiswa FK UMI angkatan 2010 pada masa ujian

Manfaat PenelitianBagi masyarakatHasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi masyarakat khususnya ibu di kelurahan tersebut guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang dispepsia.

Bagi instansi pemerintah dan instansi terkait lainnyaHasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi instansi terkait dan pemerintah dalam melihat kendala kendala dalam masyarakat yang merupakan halangan dalam mencapai tujuan pemerintah mengatasi masalahmasalah kesehatan dan pendidikan.

Bagi penelitiHasil penelitian ini dapat digunakan bagi peneliti sebagai pengalaman berharga dan wadah latihan untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima di bangku perkuliahan.

TINJAUAN PUSTAKATinjauan Umum Tentang Dispepsia Dispepsia berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys- (buruk) dan peptein (pencernaan).

Berdasarkan konsensus International Panel of Clinical Investigators, dispesia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman di daerah perut bagian atas. Menurut Kriteria Roma III, dispepsia fungsional didefinisikan sebagai sindrom yang mencakup satu atau lebih gejala-gejala berikut: perasaan penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa terbakar di ulu hati,TINJAUAN UMUM TENTANG MASA UJIANMasa ujian adalah rentang waktu dimana mahasiswa harus menghadapi ujian setiap blok, dalam hal ini dicatat dalam 5 kali ujian blok. Setiap blok rata rata terdapat 3 kali ujian, yaitu ujian praktikum, ujian Clinical Skill Lab atau OSCE, dan ujian teori.

Tinjauan Umum Tentang Mahasiswa FK UMI Angkatan 2010Mahasiswa FK UMI angkatan 2010 adalah Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan dan mengikuti semester berjalan di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang memulai proses belajarnya pada tahun 2010. Proses pembelajaran berupa sistem blok yang dijalani selama kurang lebih satu bulan dan diakhiri dengan ujian.

Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitiana. Tingkat stresStres adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh perubahan-perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal yang menantang, mengancam atau merusak terhadap keseimbangan atau ekuilibrium dinamis seseorang. Sedangkan menurut WHO, stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan)

b. Pola makanPola makan adalah suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk mengonsumsi makanan.3c. Kualitas tidur Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur sehingga tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, susah berkonsentrasi, dan sering menguap atau mengantuk

HIPOTESIS PENELITIANHa: Ada pengaruh antara tingkat strees, pola makan, dan kualitas tidur dengan kejadian dispepsia pada masa ujian.

H0 : Tidak ada pengaruh antara tingkat strees, pola makan, dan kualitas tidur dengan kejadian dispepsia pada masa ujian.

Kerangka Teori

Kerangka konsep

Variabel PenelitianVariabel BebasVariabel bebas dalam penelitian ini, yaitu :Tingkat stressPola makanKualitas TidurVariabel TerikatVariabel terikat pada penelitian ini adalah frekuensi serangan dispepsia pada masa ujian.

Definisi operasional dan kriteria objektifFrekuensi serangan dispepsiaFrekuensi serangan dispepsia adalah berapa kali gejala subyektifdispepsia pada 5 kali masa ujian.Kriteria objektif :Frekuensi tinggi (1):Jika mahasiswa angkatan 2010 FK UMI mengalami serangan dispepsia > 2 kali dalam 5 kali ujianFrekuensi rendah (2):Jika mahasiswa angkatan 2010 FK UMI mengalami serangan dispepsia 2 kali dalam 5 kali ujianTidak mengalami (3):Jika mahasiswa angkatan 2010 FK UMI tidak mengalami serangan dispepsia dalam 5 kali ujian.

2. Masa Ujian Angkatan 2010 FK UMI Masa ujian adalah rentang waktu dimana mahasiswa harus menghadapi ujian setiap blok, dalam hal ini dicatat 5 kali dalam ujian blok.

3. Jenis KelaminSampel terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang mengalami serangan dispepsia.

4. Tingkat stressTingkat stress adalah seberapa besar stress mempengaruhi frekuensi serangan dispepsia yang dialami Mahasiswa FK UMI angkatan 2010 pada masa ujian yang dapat mempengaruhi seseorang secara psikologis atau sosial, seperti timbulnya kecemasan, kelelahan, depresi atau stress emosional. Untuk menilai stressnya dinilai dari 10 nomor kuisioner dengan skoring :

Sering= 2Kadang-kadang= 1Tidak= 0Jumlah nilai maksimal untuk tingkat stress adalah 20.

Kriteria Objektif :Tingkat stress tinggi (1):Jika sering mengalami gejala subyektif stress pada masa ujian. Dengan menjawab > 50 % pertanyaan tentang tingkat stress.Tingkat stress rendah (2):Jika tidak pernah atau kadang-kadang mengalami gejala subyektif stress pada masa ujian. Dengan menjawab 50 % pertanyaan tentang tingkat stress.

5. Pola makanPola makan adalah suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk mengonsumsi makanan. Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Jadi pola makan juga ikut menentukan kesehatan bagi tubuh kita. Pola makan tidak hanya mengartikan keteraturan jadual tetapi juga kualitas makanan dan porsinya. Untuk menilai pola makan dinilai dari 10 nomor kuisioner dengan dua jenis pertanyaan :

Pertanyaan Positif : Ya= 1Tidak= 0Pertanyaan Negatif : Ya= 0Tidak= 1

Jumlah nilai maksimal untuk pola makan adalah 10.Kriteria ObjektifPola makan sehat (1):Jika frekuensi makan teratur dan sering mengonsumsi menu sehat. Dengan menjawab > 50 % pertanyaan tentang pola makan. Pola makan tidak sehat (2):Jika frekuensi makan tidak teratur sering mengonsumsi menu yang tidak sehat. Dengan menjawab 50 % pertanyaan tentang pola makan.

6. Kualitas TidurKualitas tidur adalah tidur ideal yang yang tidak harus memiliki kuantitas yang tinggi, seperti yang dikatakan oleh Carol Ash, direktur kesehatan Sleep for Life, di Hillsboroughm N.J, tetapi dapat dinilai dari nyenyaknya tidur.Untuk menilai kualitas tidur dinilai dari 10 nomor kuisioner dengan dua jenis pertanyaan :

Pertanyaan Positif : Sering= 2Kadang-kadang= 1Tidak= 0Pertanyaan Negatif : Sering= 0Kadang-kadang= 1Tidak= 2Jumlah nilai maksimal untuk kualitas tidur adalah 20.

Kriteria ObjektifBaik (1):Jika merasa segar saat bangun tidur. Dengan menjawab > 50 % pertanyaan tentang kualitas tidur.Tidak baik (2): Jika hanya kadang-kadang atau tidak merasa segar saat bangun tidur. Dengan menjawab 50 % pertanyaan tentang kualitas tidur.

METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectionalPopulasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek penelitian, yaitu semua mahasiswa angkatan 2010 FK UMI. Populasi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti bukan hanya jumlah obyek/subyek yang dipelajari.

Dalam penelitian ini sampelnya adalah mahasiswa FK UMI angkatan 2010. Teknik samplingnya menggunakan non probability/ non random sampling dengan cara total sampling (sampling jenuh) yaitu menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel.Instrument yang digunakan adalah kuisioner (daftar pertanyaan) dan Komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data serta mengolah data hasil penelitian.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANGambaran Lokasi PenelitianFakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK-UMI), didirikan di Makassar, pada tanggal 8 Juni 1992Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia periode sekarang adalah :Dekan: Prof.dr.H. Syarifuddin Wahid, PhD, Sp.PA (K),Sp.F, DFMWakil Dekan I: Dr.dr.Hj. Siti Maisuri T. Chalid, Sp.OG(K)Wakil Dekan II: dr.Hj. Suliati P. Amir, Sp.MWakil Dekan III: Dr.dr.H. Nasrudin A. M, Sp.OGWakil Dekan IV: Drs. Muh. Said P, M.AgDalam proses belajar mengajar terdapat banyak fasilitas yang menunjang proses tersebut. VISIMenjadi program studi yang menghasilkan dokter yang bermutu, bermartabat dengan dijiwai nilai-nilai islam, mengabdi kepada kepentingan umat dan kemakmuran bangsa secara berkelanjutan melalui penerapan prinsip tata kelola tang baik.MISI1.Meningkatkan mutu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi berlandaskan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan nilai-nilai islam.2.Mengembangkan dan memperkuat manajemen program studi yang mandiri, berkarakter dan mempunyai tata kelola yang baik.3.Meningkatkan kompetensi segenap civitas akademika yang bercirikan profesionalitas dan bermartabat.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil penelitian

Karakteristik Umum Responden

Frekuensi Dispepsia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DISPEPSIA

Tingkat Stres

Pola Makan

Distribusi Kualitas Tidur

Pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi dispepsia

Pengaruh Tingkat Stres terhadap Dispepsia

Pengaruh Pola Makan terhadap Dispepsia

Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Dispepsia PEMBAHASANDari hasi penelitian diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami frekuensi serangan dispepsia yang tinggi (42,2%). El-Serag dan Talley (2004) melaporkan bahwa sebagian besar pasien dengan uninvestigated dyspepsia, setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata memiliki diagnosis dispepsia fungsional.17 Hal ini dapat dikategorikan sebagai dispepsia yang terjadi pada masa ujian disertai dengan faktor-faktor yang mencetuskan munculnya dispepsia.

Pengaruh tingkat stres terhadap dispepsiaDari hasil uji chi-square didapatkan p value < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stress dengan dispepsia. Berdasarkan uji korelasi dengan metode pearson menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara frekuensi serangan dispepsia dengan tingkat stress. Semakin tinggi tingkat stress maka semakin meningkatkan frekuensi serangan dispepsia.Dari faktor psikologis, adanya stres akut dapat memengaruhi fungsi gastrointestinal dan mencetuskan keluhan pada orang sehat.Morrel (1991) menyimpulkan keluhan dispepsia, merupakan keluhan yang berarti dari pasien-pasien dengan adanya gangguan psikiatri, terutama anxietas, depresi atau ciri kepribadian.40Pengaruh pola makan terhadap dispepsiaDari hasil uji chi-square didapatkan p value < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pola makan dengan dispepsia. Berdasarkan uji korelasi dengan metode pearson menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara frekuensi serangan dispepsia dengan pola makan. Semakin tidak sehat pola makan maka semakin meningkatkan frekuensi serangan dispepsia.

Salah satu penyebab yang menimbulkan terjadinya dispepsia fungsional, yaitu faktor diet dan lingkunganMakan tidak teratur, frekuensi makan 2 kali per hari, memiliki kebiasaan minum minuman berkarbonasi atau minuman yang mengandung kafein seperti kopi, dan mengkonsumsi lemak