Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3....

30

Transcript of Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3....

Page 1: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana
Page 2: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

2

MERDEKAUNTUKBICARAAmicusCuriaedalamperkaraNo.1303/Pid.B/2019/PNJkt.Pst,No.1304/Pid.B/2019/PNJkt.Pst,danNo.1305/Pid.B/2019/PNJkt.Pstatasnama(1)PaulusSuryantaGinting,(2)CharlesKossay,(3)AmbrosiusMulaitAls.Ambo,(4)IsayWenda,(5)AnesTabuniAls.DanoAnesTabuni,dan(6)ArinaElopereAls.WenebitaGwijangge Penulis:GenovevaAliciaK.S.MayaErasmusA.T.NapitupuluDesainCover:GenovevaAliciaK.S.MayaFoto:FatimahHuurinJannahNovrianArbi/ANTARAFOTOLisensiHakCipta:

ThisworkislicensedunderaCreativeCommonsAttribution4.0InternationalLicenseISBN:Diterbitkanoleh:InstituteforCriminalJusticeReform(ICJR)JalanKompleksDepartemenKesehatanBlokB4,PasarMinggu,JakartaSelatan12520Phone/Fax:021-7981190Dipublikasikanpertamakali:Maret2020

Page 3: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

3

DAFTARISI

DAFTARISI.......................................................................................................................3

BABI.................................................................................................................................4

PernyataanKepentinganInstituteforCriminalJusticeReform(ICJR)SebagaiAmici.4

BABII...............................................................................................................................6

PosisiAmicusCuriaedalamPeradilandiIndonesia....................................................6

BABIII..............................................................................................................................9

KronologiKasus...........................................................................................................9

BABIV............................................................................................................................13

MakarTidakDitujukanUntukMengkriminalisasiEkspresiPolitikyangSah............13

BABV..............................................................................................................................19

PerbuatandalamMakarHarusBerkonsekuensiLogisDenganTujuanMakar..........19

BABVI............................................................................................................................21

ParaTerdakwaMemilikiHakatasKebebasanBerekspresidanBerpendapat,SertaEkspresiPolitikyangSahTidakDapatDipidanadenganMakar................................21

ReferendumMerupakanBagianDariKetatangeraanIndonesiadanMerupakanEkspresiPolitikyangSah...........................................................................................26

BABVII...........................................................................................................................29

Kesimpulan................................................................................................................29

PROFILLEMBAGA..........................................................................................................30

Page 4: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

4

BABI

PernyataanKepentinganInstituteforCriminalJusticeReform(ICJR)SebagaiAmici

1. ICJR adalah organisasi non pemerintah yang berdiri sejak 2007 dengan mandatsebagai organisasi kajian independen yang memfokuskan diri pada reformasisistem peradilan pidana, reformasi hukum pidana, dan reformasi hukum padaumumnya. ICJRberusahamengambilprakarsamemberidukungandalamkonteksmembangunpenghormatanterhadapprinsipnegarahukumdansecarabersamaanmembangun budaya hak asasi manusia dalam sistem peradilan pidana danreformasihukumpidana;

2. SebagaiOrganisasiNonPemerintahyangtumbuhdanberkembangsecaraswadaya,ICJR,ataskehendakdankeinginansendiriditengahmasyarakatyangdidirikanatasdasarkepedulianuntukdapatmemberikanperlindungandanpenegakanhakasasimanusia serta berkeadilan di Indonesia sebagaimana tertuang Dalam AnggaranDasardan/atauAnggaranRumahTangga ICJRdisebutkandengan tegasmengenaitujuan didirikannya organisasi, dan Para Pemohon juga telah melaksanakankegiatansesuaidenganAnggaranDasar-nya;

3. Dalam Pasal 4 AnggaranDasar ICJR, dinyatakan bahwa Perkumpulan berasaskanpada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusiasebagaimanadiaturdalamUUDNegaraRepublikIndonesiaTahun1945,DeklarasiUniversalHakAsasiManusia,danKovenanInternasionalHakSipildanPolitiksertaperjanjian-perjanjian internasional lain di bidang hak sipil dan politik yang telahdiratifikasiolehNegaraRepublikIndonesia;

4. Selanjutnya pada ketentuan Pasal 6 Anggaran Dasar Perkumpulan dinyatakanbahwaPerkumpulan ICJRbertujuanuntuk (1)Mendorongpembentukkanhukumyang berkeadilan serta mengupayakan reformasi peradilan dan (2) Mendorongkebijakan pembaharuan peradilan pidana yang berorientasi pada nilai-nilai hakasasimanusiadankebebasandasar;

5. Dalam mencapai maksud dan tujuannya ICJR telah melakukan berbagai macamusaha/kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, sebagaimana halnya telahmenjadipengetahuanumum(notoirefeiten);

6. ICJR Turut aktif dalam setiap proses pengambilan kebijakan negara, termasukdalam pembentukan beragam peraturan perundang-undangan, dengan caramemberikansejumlahmasukankritis,sertahasilstudi,dalamrangkamemastikanbahwa setiap kebijakan yang dihasilkan selaras dengan kewajiban negara untukmenghormati,memenuhidanmelindungihakasasimanusia setiapwarganegara.Dan Secara aktif menyelenggarakan berbagai pelatihan dalam rangka pengutankapasitas para penyelenggara negara, baik legislatif, pemerintah maupun aparat

Page 5: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

5

penegak hukum, sehingga dalam kinerjanya senantiasa memastikandiaplikasikannyaprinsip-prinsipperlindunganhakasasimanusia;

7. ICJR terus-menerus melakukan kampanye publik dalam rangka peningkatankesedaranwarga negara akan hak-hak konstitusionalnya yang dijamin oleh UUD1945, termasukdidalamnyahakatas informasidanhakataskeadilan.KampanyePemohon dapat dilihat disitus resmi masing-masing Pemohon di www.icjr.or.id,www.reformasikuhp.org,www.hukumanmati.web.id,danwww.pantaukuhap.id;

8. ICJRmenerbitkanberbagaimacambukumaupunbentuk-bentukpublikasi lainnyadalamrangkamendorongpartisipasimasyarakatdalamsetiapprosespengambilankebijakannegaramaupundalampenyelenggaraannegarasecaraumum,khususnyagunamemastikanpengintegrasianprinsip-prinsipperlindunganhakasasimanusiadalam penyelenggaraan negara, publikasi digital ICJR dapat dilihat di situs resmiICJRdiwww.icjr.or.id;

9. Terkaitisuperadilandansistemperadilanpidana,ICJRmerupakanorganisasiyangkerapmelakukanpemantauandanpenelitianterhadapkasus-kasusyangterjadidiseluruh Indonesia atas praktek dan implementasi aturan mengenai peradilan.Beberapapenelitiandanpaperpolicydapatdilihatdiwww.icjr.or.id.

Page 6: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

6

BABII

PosisiAmicusCuriaedalamPeradilandiIndonesia

10. “Amicuscuriae”atau“FriendsoftheCourt”merupakanmerupakankonsephukumyang berasal dari tradisi hukum Romawi, yang kemudian berkembang dandipraktikkan dalam tradisi common law. Melalui mekanisme Amicus curiae ini,pengadilan diberikan izin untuk mengundang pihak ketiga guna menyediakaninformasiataufakta-faktahukumberkaitandenganisu-isuyangbelumfamiliar;

11. AmicuscuriaeyangdalambahasaInggrisdisebut“friendofthecourt”,diartikan“Apersonwhoisnotapartytoalawsuitbutwhopetitionsthecourtorisrequestedbythecourttofileabriefintheactionbecausethatpersonhasastronginterestinthesubject matter”. Karena itu dalam Amicus curiae ini, pihak yang merasaberkepentingan terhadap suatu perkara memberikan pendapatya kepadapengadilan;

12. Dengandemikian, Amicus curiae disampaikan oleh seseorang yang tertarik dalammempengaruhi hasil dari aksi, tetapi bukanmerupakanpihak yang terlibat dalamsuatu sengketa; atau dapat juga seorang penasihat yang diminta oleh pengadilanuntuk beberapa masalah hukum, sebab seseorang dimaksud memiliki kapasitasyangmumpuniuntukmasalahhukumyangsedangdiperkarakandipengadilan,danorang tersebut bukan merupakan pihak dalam kasus bersangkutan, artinyaseseorang tersebut tidak memiliki keinginan untuk mempengaruhi hasil perkarayangmelibatkanmasyarakatluas;

13. Dalam tradisi common law, mekanisme Amicus curiae pertama kalinyadiperkenalkan pada abad ke-14. Selanjutnya pada abad ke-17 dan 18, partisipasidalamAmicuscuriaesecaraluastercatatdalamAllEnglandReport.DarilaporaninidiketahuibeberapagambaranberkaitandenganAmicuscuriae:

a. Fungsi utama Amicus curiae adalah untuk mengklarifikasi isu-isu faktual,menjelaskanisu-isuhukumdanmewakilikelompok-kelompoktertentu;

b. Amicus curiae, berkaitan dengan fakta-fakta dan isu-isu hukum, tidak harusdibuatolehseorangpengacara(lawyer);

c. Amicus curiae, tidak berhubungan penggugat atau tergugat, namunmemilikikepentingandalamsuatukasus;

d. IzinuntukberpartisipasisebagaiAmicuscuriae.

14. DiAmerikaSerikat,sebelumterjadinyakasusGreenv.Biddlepadaawalabadke19,lamasekalipengadilanmenolakuntukmemperbolehkanpartisipasiAmicuscuriaedalam proses peradilan. Namun, sejak awal abad 20, Amicus curiae memainkanperanan penting dalam kasus-kasus yang menonjol (landmark) dalam sejarah

Page 7: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

7

hukumAmerikaSerikat,sepertimisalnyakasus-kasushaksipildanaborsi.Bahkan,dalam studi yangdilakukan tahun1998,Amicus curiae telahberpartisipasi dalamlebih dari 90 persen kasus-kasus yangmasuk keMahkamah Agung (US SupremeCourt);

15. Sementara untuk Indonesia, Amicus curiae meski belum banyak dikenal dandigunakan oleh akademisi maupun praktisi, akan tetapi praktik ini mulaibermunculandiberbagaikasus.Amicuscuriaemulaidigunakandalamkasus-kasusdiPengadilanNegeridibawahMahkamahAgungyakni:

a. Amicus curiae yang diajukan kelompok pegiat kemerdekaan pers kepadaMahkamah Agung terkait dengan peninjauan kembali kasus majalah TimeversusSoeharto.

b. Amicuscuriaedalamkasus“PritaMulyasari”diPengadilanNegeriTangerang,dimana Amicus curiae diajukan sebagai informasi pelengkap bagi MajelisHakim yang memeriksa perkara Prita Mulyasari. Dalam No Perkara:1269/PID.B/2009/PN.TNG Kasus: “Prita Mulyasari Vs. Negara RepublikIndonesia, PidanaPenghinaan adalahPembatasanKemerdekaanBerpendapatyang Inkonstitusional” Amicus curiae (Komentar Tertulis) diajukan oleh :ELSAM,ICJR,IMDLN,PBHIdanYLBHI,Oktober2009.

c. Amicus curiae dalam kasus “Upi Asmaradana” di Pengadilan Negeri Makasardimana Amicus curiae diajukan sebagai tambahan informasi untuk majelishakim yangmemeriksa perkara. Amicus curiae (Komentar Tertulis) diajukanoleh:olehInstituteforCriminalJusticeReform(ICJR)April2010

d. Amicus curiae yang diajukan untuk mendukung Peninjauan Kembali kasusErwin Arnada. Amicus Brief (Komentar Tertulis) Untuk digunakan sebagaibahanpertimbanganbagiMajelisHakimPeninjauanKembalipadaMahkamahAgung RI Pada Kasus Erwin Arnada Vs. Negara Republik Indonesia DelikKesusilaandanKemerdekaanPersdalamPerkaraMajalahPlayboydiIndonesiaDiajukanOleh:IndonesiaMediaDefenseLitigationNetwork(IMDLN),Institutefor Criminal Justice Reform (ICJR), dan Lembaga Studi dan AdvokasiMasyarakat(ELSAM).Jakarta,2011

e. Amicus curiae untuk Kebijakan Bailout Century. Amicus curiae Kasus:“Pembunuhan Atas Indra Pelani di Pengadilan Negeri Muara Bulian dalamPerkaraNomor: 75/PID. B/2015/PN.MBNdanNomor: 76/PID. B/2015/PN.MBN.

f. Amicus curiae (Sahabat Pengadilan) Dalam Kasus Florence Sihombing PadaPerkara Nomor 382/Pid.Sus/2014/PN.Yyk Di Pengadilan Negeri Yogyakarta,DiajukanOlehInstituteforCriminalJusticeReform(ICJR),tahun2015.

Page 8: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

8

g. AmicuscuriaeDalamSidangPerkaraPembunuhanBerencanaTerhadapAktivisTaniSalimKancilDanTosan&PelanggaranIzinUsahaTambangOlehPt.ImmsDanKepalaDesaSelokAwar-Awar,Hariyono,DiPantaiWatuPecak,Lumajang,JawaTimurLembagaBantuanHukumJakarta,Maret2016

h. Amicus curiae terkait Permohonan Praperadilan Ketetapan PenyampinganPerkara Kejaksaan Agung Republik Indonesia (TAP-012/A/JA/03/2016 danTAP-013/A/JA/03/2016) dalam Perkara No. 35/Pid.Prap/2016/PN.JKT.SEL.danPerkaraNo. 22/Pid.Prap/2016/PN.JKT.SELDi PengadilanNegeri JakartaSelatandiajukanolehInstituteforCriminalJusticeReform(ICJR),2016

i. Amicus curiae Dalam Kasus Yusniar Pada Nomor Register Perkara: PDM-856/Mks/Euh.2/10/2016 Di Pengadilan Negeri Makasar, diajukan olehInstituteforCriminalJusticeReform(ICJR)Februaritahun2017

j. Amicus curiae Dalam Kasus WA Pada Nomor Register Perkara: 6/PID.SUS-Anak/2018/JMB Di Pengadilan Tinggi Jambi, diajukan oleh Institute forCriminalJusticeReform(ICJR)Agustustahun2018

k. Amicus curiae Dalam Kasus Samin, Sukma, dan Nanto Pada nomor RegisterPerkara:397/PID.B/2018/PN.IDM,diajukanolehInstitute forCriminal JusticeReform(ICJR)Desembertahun2018

l. AmicusCuriaedalamperkaraPeninjauanKembaliKasusBaiqNurilMaknundiMahkamah Agung, diajukan oleh Institute for Criminal Justice Reform (ICJR)Januaritahun2019

m. AmicusCuriaedalamPerkaraPermohonanPraPeradilanKasusOnrizaldengannomor registerperkara99/Pid.Pra/2019/PNMdn,diajukanoleh Institute forCriminalJusticeReform(ICJR)Desembertahun2019

16. Selain beragam Amicus curiae di Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung, Amicuscuriae juga dipraktikkan dalam berbagai perkara di Mahkamah Konstitusi. Dalamperkara-perkara di Mahkamah Konstitusi, posisi Amicus Curiae dinyatakan sebagaibukti/keteranganyangbersifatAdInformandum.KeberlakukanAmicusCuriaedalamsistemhukumIndonesiapadaumumnyadidasarkanpadaketentuanPasal5ayat (1)UUNo.48Tahun2009tentangKekuasaanKehakiman,yangmenyatakan:“HakimdanHakimKonstitusiwajibmenggali,mengikuti,danmemahaminilai-nilaihukumdanrasakeadilan yang hidup dalam masyarakat.” Oleh karena itu, tidak berlebihan apabilamekanisme ini dapat digunakan sebagai salah satu strategi yang dapat digunakanuntukmengklarifikasi prinsip-prinsiphukum, terutamakasus-kasus yangmelibatkanberbagaiundang-undangataupasal-pasalyangkontroversial.

Page 9: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

9

BABIII

KronologiKasus

17. Bahwa pada 18 Agustus 2019 di Asrama Jayawijaya, Lenteng Agung, JakartaSelatan,PaulusSuryantaGinting,CharlesKosay,AmbrosiusMulait,danIsayWenda,bersamadenganAnesTabunials.DanoAnesTabuni,TansyaMariam,danbeberapakorwildananggotapersatuanmahasiswadanpemudaPapuayangadadi Jakartamelakukanpertemuanuntukmempersiapkanunjuk rasadi depanMabesTNIADdan depan Istana Negara guna merespon insiden dugaan rasisme di SurabayaterhadapmasyarakatPapuayangakandilaksanakanpada22Agustus2019dengantuntutan menolak rasisme, menyuarakan perlunya referendum bagi masyarakatPapuadanmenuntutkemerdekaanPapua;

18. Bahwapada22Agustus,bertempatdiDepanMabesTNIADdanIstanaNegaraRIsekitarpukul10.00WIB,paraTerdakwabersama-samadenganAnesTabunialiasDano Anes Tabuni dan peserta demo lainnya sekira 100 orangmelakukan unjukrasadengantuntutanmenolakrasisme,menyuarakanreferendumbagiPapuadanmenuntut kemerdekaan Papua. Para Terdakwa melakukan aksinya dengan caramembuka baju, mengibarkan Bendera Bintang Kejora, dan melukis wajah sertadadamerekadenganBenderaBintangKejora;

19. Bahwa kemudian pada 25 Agustus 2019 Para Terdakwa bersama dengan AnesTabuni alias Dano Anes Tabuni, Tansya Mariam, beberapa Korwil serta anggotapersatuan Mahasiswa dan pemuda Papua di Jakarta kembali mengadakanpertemuan untuk teklap aksi unjuk rasa tanggal 28 Agustus 2019 yangdirencanakan akan bertempat di depan Istana Presiden. Rapat teklap ini dihadiriolehkuranglebih15-17orangbertempatdiSekretariatFRI-WPLenteng;

20. Bahwadalampertemuan tersebut para Terdakwamenyepakati untukmelakukangerakan unjuk rasa di depan Mabes TNI AD dan di depan Istana Negara gunameresponinsidendugaanrasismediSurabayaterhadapmasyarakatPapua;

21. Bahwa tuntutan aksi tersebut adalah untukmenolak rasisme,menolak kebijakanotonomikhususPapua,menuntuthakmenentukannasibsendiriataureferendumdanmenuntutkemerdekaanPapua;

22. Bahwa dalam pertemuan tersebut disepakati pula beberapa hal, diantaranyaditunjuknya IssayWenda sebagai koordinator investigasi, Charles Kessay sebagaikoordinator umum aksi, Dano Tabuni sebagai koordinator lapangan danpenunjukanMichaelHimanuntukmencetakspandukaksi;

23. Bahwa dalam rapat teklap aksi tersebut, tidak ada agenda ataupun kesepakatanforumuntukmembawabenderabintangkejorakeaksi28Agustus2019diIstana;

Page 10: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

10

24. BahwanotulenrapattersebutadalahAmrosiusMulaitdandokumennotulensiadadilaptopAmrosiusMulait;

25. Bahwa pada 27 Agustus 2019, Dano Tabuni mengantarkan surat pemberitahuanaksi ke Polda Metro Jaya dan telah menandatangani 3 surat pernyataan yangdiberikanolehKepolisian;

26. Bahwa pada 27 Agustus 2019, bertempat di Asrama Jayawijaya, Lenteng Agung,ParaTerdakwakembalimengadakanrapatuntukmematangkanrencanaaksiunjukrasayangakandilaksanakan28Agustus2019;

27. Bahwapada28Agustus2019kemudianterjadiaksimahasiswaPapuabertempatdidepanMabesTNIADdandepanIstanaPresidendengan jumlahmassasekira100orangdengantuntutan:

a. Meminta pemerintah Republik Indonesia melakukan referendum diPapuaagarPapuamenjadiNegaraPapuaMerdekayangmemisahkandiridariNegaraKesatuanRepublikIndonesia

b. Menuntut diprosesnya orang-orang yang berbuat rasis terhadapmahasiswaPapuadiSurabaya,menuntutkemerdekaanataureferendumbagi Papua atau diadakannya referendum bagi Papua dengan maksuduntuk melepaskan wilayah Papua dan Papua barat dari NKRI danmengibatkanbenderaBintangKejorasebagaisimbolPapuaMerdeka;

28. Bahwapadaaksi tersebut IssayWendadanCharlesKossaydatang terlambatdanoleh karenanya aksi diikordinatori oleh Dhano Tabuni. Ketika keduanya hadirmerekamelihatmassaaksi sudahmengibatkanbenderabintangkejoradanArinaEloperemukanyaberlukiskanbenderabintangkejora;

29. Bahwa Issay Wenda dan Charles Kossay tidak mengetahui sumber berkibarnyabenderabintangkejora;

30. BahwaPolisisempatmelakukanpenahanan,namunkarenajumlahmassaaksiyangmembeludakkemudianPolisimembiarkanbenderabintangkejoraberkibar;

31. Bahwadidalamaksiini,PaulusSuryantaGintingdidugamengundangmediaasinguntukmeliputaksidemonstrasiyangdiikutidenganpengibaranbenderatersebut;

32. Bahwakemudiansetelahaksiselesai,mahasiswaberkumpuldiLBHJakarta;

33. Bahwapada30Agustus2019,sekitarpukul19.30,CharlesKossaydanDanoAnesTabuni kemudian ditangkap di asrama Lani Jaya Depok oleh petugas dari PoldaMetroJayaberjumlah50orangdanberpakaianpremandengankronologisebagaiberikut:

Page 11: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

11

a. BahwadiasramaLaniJayaDepok,tiba-tibamunculkuranglebih50orangpolisi berpakaian preman yang memaksa masuk asrama denganmenggunakan senjata laras pendek dan menodongkan pistol danmencekikleherpenghuniasrama;

b. Bahwasetelahberhasilmasukkeasrama,Polisimengumpulkanpenghuniperempuandanlaki-lakisecaraterpisahdandimintauntuktiarap;

c. Bahwa Polisi tidak menggunakan ataupun memperlihatkan tanpapengenaldan tidakmembawa saksi dari perwakilanRT/RWserta tidakmemperlihatkansuratizinpenggeledahandanpenyitaan;

d. Bahwa pada penangkapan itu, Polisi melakukan penyitaan terhadaptelepon genggam Dano Tabuni dan Charles Kossay, ToA, selendang,spanduk,sertasurat-suratmilikkoordinatorwilayahLaniJaya

e. Bahwa setelah itu Polisi membacakan surat penangkapan untuk DanoTabuni dan Charles Kossay atas perbuatan makar terkait pengibaranbenderabintangkejoradidepanIstanaNegara.

34. Bahwa setelahmelakukan penangkapan terhadap Charles Kossay danDanoAnesTabuni, pada31Agustus2019kepolisianmenangkap IssayWendadanAmrosiusMulait setelah mereka melakukan aksi solidaritas meminta pembebasan CharlesKossay dan Dano Anes Tabuni. Issay Wenda dan Ambrosius Mulait ditangkapdengan memperlihatkan surat perintah penangkapan dengan status tersangka,bersamaan dengan itu polisi kemudian memborgol Issay Wenda dan AmbrosiusMulaitdanmembawamerekakeMakoBrimob;

35. Bahwapadasaatpenangkapan,Polisi jugamelakukanpenyitaanterhadaptelepongenggamIssayyangkemudiandibukaolehPenyidiksertadompet;

36. Bahwa di hari yang sama, sekitar pukul 18.00WIB, Ariana Elopere, Norince, danNalianaditangkapdiAsramaNduga,JalanKebunRayaIITebetoleh5(lima)oranganggota kepolisian yang berpakaian preman yangmengaku ingin bertanya-tanyatentangBudayaPapuadanmengantarundangan;

37. Bahwa pada saat penangkapan Ariana Elopere, Norince, dan Naliana, Polisi jugamelakukanpenggeledahandanpenyitaanterhadaptelepongenggamketiganya;

38. Bahwapadasaatpenangakapandanpenggeledahansertapenyitaanini,Polisitidakmenunjukkansuratpenangkapandanpenyitaansamasekali;

39. Bahwa masih pada 30 Agustus 2019, Polisi yang berpakaian preman jugamelakukanpenangkapanterhadapPaulusSuryantadiPlazaIndonesia;

40. Bahwa berdasarkan kronologi kejadian yang telah diuraikan di atas, PenyidikmenilaiPaulusSuryantaGinting,CharlesKosay,AmbrosiusMulait,danIsayWenda

Page 12: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

12

telah menjadi inisiator dalam pertemuan-pertemuan persiapan aksi yangmelibatkan pengibaran bendera bintang kejora, dan menjadi narator sertapenghubung media asing yang mengangkat isu kemerdekaan Papua denganreferendum;

41. Bahwa berdasarkan kronologi kejadian yang telah diuraikan di atas, PenuntutUmum kemudian mendakwa Paulus Suryanta Ginting, Charles Kosay, AmbrosiusMulait, Isay Wenda, Anes Tabuni, dan Arina Elopere dengan perbuatan Makardengan maksud untuk memisahkan Provinsi Papua dan Papua Barat dari NKRI,sebagaimanadimaksuddidalamketentuanPasal106KUHPjo.Pasal55ayat(1)ke-1KUHPatauPasal110ayat(1)KUHP;

Page 13: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

13

BABIV

MakarTidakDitujukanUntukMengkriminalisasiEkspresiPolitikyangSah

42. Bahwa ketentuanmengenaimakar diatur di dalambeberapa pasal KitabUndang-UndangHukumPidana,yangmerupakanterjemahandariWvSNIyangdiberlakukandiIndonesiaberdasarkanUndang-UndangNomor1Tahun1946tentangPeraturanHukumPidana;

43. Bahwapasal-pasaltersebutadalah:

(1) Pasal87

Dikatakanadamakaruntukmelakukansuatuperbuatan,apabilaniatuntuk itutelah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud dalampasal53.

(2) Pasal104

Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, ataumeniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancamdengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjarasementarapalinglamaduapuluhtahun.

(3) Pasal106

Makar denganmaksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara,diancamdenganpidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama duapuluhtahun.

(4) Pasal107

(1) Makardenganmaksuduntukmenggulingkanpemerintah,diancamdenganpidanapenjarapalinglamalimabelastahun.

(2) Para pemimpin dan pengatur makar tersebbut dalam ayat 1, diancamdengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementarapalinglamaduapuluhtahun

(5) Pasal139a

Makardenganmaksudmelepaskanwilayah ataudaerah laindan suatunegarasahabat untuk seluruhnya atau sebagian dari kekuasaan pemerintah yangberkuasadisitu,diancamdenganpidanapenjarapalinglamalimatahun.

Page 14: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

14

(6) Pasal139b

Makar dengan maksud untuk meniadakan atau mengubah secara tidak sahbentukpemerintahannegarasahabatataudaerahnyayanglain,diancamdenganpidanapenjarapalinglamaempattahun.

(7) Pasal140

(1) Makar terhadap nyawa atau kemerdekaan raja yang memerintah ataukepalanegarasahabat,diancamdenganpidanapenjarapalinglamalimabelastahun.

(2) Jika makar terhadap nyawa berakibat kematian atau dilakukan denganrencanaterlebihdahulu,diancamdenganpidanapenjarapalinglamaduapuluhtahun.

(3) Jika makar terhadap nyawa dilakukan dengan rencana terlebih dahulumengakibatkan kematian, diancam dengan pidana mati atau pidanapenjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama duapuluhtahun.

44. Bahwa ketentuan Pasal 106 KUHP yang digunakan Penuntut Umum di dalamdakwaannya terhadap Paulus Suryanta Ginting, Charles Kosay, Ambrosius Mulait,Isay Wenda, Anes Tabuni, dan Arina Elopere sebelum diterjemahkan ke dalamBahasaIndonesiaberbunyisebagaiberikut:

"Deaanslagondernomenmethetoogremekomhet grondgibiedvanden staatgeheel of gedeeltlijk omder vreemde heerschappij te brengen of om een deeldaarvan aff te scheiden. Wordt gestraft met levenslange gevangeisstraft oftijdlr...vantenhoogstetwintingjaem"

45. Bahwakemudian ketentuanPasal 106 tersebut diterjemahkanberdasarkanKUHPterjemahanBPHNsebagai:

"Makardenganmaksud supaya seluruh atau sebagianwilayahnegara jatuhketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara,diancamdenganpidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama duapuluhtahun."

46. Bahwakata "aanslag"dalampasal tersebutdiWVsNI,dalamKUHPditerjemahkansebagaikata"makar";

47. Bahwa dalammembaca delik makar, Majelis Hakim tidak dapat membaca secaraterpisah Pasal 106 KUHP dengan ketentuan yang ada di dalam Pasal 87 buku IKUHP;

Page 15: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

15

48. BahwadalamPasal87KUHPdisampaikanbahwa:

"Dikatakanadamakaruntukmelakukansuatuperbuatan,apabilaniatuntukitutelah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud dalampasal53.

49. BahwaPasal53ayat(1)KUHPmenyatakan:

"Mencobamelakukankejahatandipidana, jikaniatuntukitutelahternyatadariadanya permulaan pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukansemata-matadisebabkankarenakehendaknyasendiri."

50. Bahwa jika melihat konstruksi dalam Pasal 87 KUHP, maka ketentuan Pasal 106KUHPharusdibacasebagai:

"Permulaanpelaksanaandenganmaksudsupayaseluruhatausebagianwilayahnegara jatuhke tanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara,diancamdengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementarapalinglamaduapuluhtahun"

51. Bahwa pertanyaan selanjutnya kemudian adalah perbuatan apakah yang dapatdikatakan sebagai permulaan pelaksanaan sebagai perwujudan dari niat dalamketentuanPasal106KUHP;

52. BahwapermulaanpelaksanaanmenurutMoeljatno1memiliki3(tiga)syarat:

(1) Secaraobjektifapayangdilakukanterdakwaharusmendekatikepadadelikyang dituju. Atau dengan kata lain, harus mengandung potensi untukmewujudkandeliktersebut.

(2) Secara subjektif, dipandang dari sudut niat, harus tidak ada keraguan lagi,bahwayangtelahdilakukanolehterdakwaitu,ditujukanataudiarahkapadadelikyangtertentutadi.

(3) Bahwaapayangdilakukanolehterdakwamerupakanyangbersifatmelawanhukum.

53. Meskipun terdapapat perdebatan mengenai apakah makar harus dalam bentukserangan (aanslag),2 dimana dalam terjamahan aslinya, makar memang disebut

1Moeljatno,HukumPidanaDelik-DelikPercobaan.Yogyakarta-Surabaya,FHUGM,UniversitasAirlanggadanUII,1993.2Bahwauntukdapatmelihathaltersebut,perluuntukdiketahuimaknasesungguhnyadarimakaryangmerupakanterjemahandariaanslag;- Prof. Noyon dan Prof. Langemeijer, mengartikan makar sebagai tindak kekerasan atau setidak-

tidaknyamerupakanpercobaan-percobaanuntukmelakukantindakkekerasan.NamunProf.NoyondanProfLangemeijermenekankanbahwatidaksetiapaanslagselaluharusdiartikansebagaitindakkekerasan karena dalam praktek orang juga dapat menjumpai beberapa aanslag yang dilakukantanpadidahuluidengankekerasan;

Page 16: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

16

serangan(aanslag),namundalampenelusuransecarahistorisyangdilakukanolehImamNasima,3 terlihat jelas bahwadelikmakar harusmemiliki konsekuensi kuatantara perbuatan dan tujuan, sehingga ekspresi politik tidak dapat dikategorikansebagaidelikmakar;

54. BahwaapabiladitelusurididalampembahasanWvSNIyangtermuatdidalamMvT,diketahuibahwayangdimaksudkansebagai"aanslag"didalamketentuanPasal107KUHPadalahsebagaiberikut:

" De Raad van Statemaakte de opmerking, dat het begrip van aanslag zondermeer te onbestemd is om in een Wetboek van Strafregt strafbaar te wordengesteld. (Zie advies, ad artt. 118, 119, 125 [109, 110, 116]). De Regeringantwoordde (zie rapport), dat eene aanvulling overbodig scheen, omdat in deaangehaaldeartikelenniet,onbepaaldvaneenaanslagmaarvaneenaanslagopden persoon wordt gesproken, en de uitdrukking elke daad van geweld (metinbegrip van de poging) omvat, welke ondernomen wordt tegen de in dieartikelen genoemde hooge personen, die niet valt in eene zwaarderestrafbepaling.EeneminderheidderCommissiewasvanoordeel,datdestrekkingvanaanslag indeartt.100en101 juistookdoordezetoelichtingderRegeringnietduidelijkis.Immershetgeldthiernieteenaanslagopdenpersoon.Moetnudesniettegenstaandetochalleenaandadenvangeweldwordengedacht?Ditzouechter niet overeenstemmen met, de bepaling van art. 88 [79]. waarvan destrekking veel verder reikt. Aan 17 den andere kant zou het begrip te ruimkunnenwordenopgevat.Vooralinhetgevalvanart.101zoudeonbestemdheidvanaanslagtotverkeerdepraktischegevolgenkunnenleiden,enpogingen,doormiddel van geschriften of vereenigingen ondernomen om den grond wettigenregeringsvorm langs vreedzamen weg te veranderen, als strafbare aanslagvolgensart.101kunnenwordengequalificeerd.

- -DjokoPrakoso, berdasarkankesimpulanbuku “TindakPidanaMakarManurutKUHP” yangditulis

dan diterbitkan pada 1985, kata “Makar”merupakan terjemahan dari kata “Aanslag” yang berarti“Serangan”.KUHPkitatidakmemberikandefenisinyanamunhanyapenafsiranyangotentik(khusus)yangterdapatdalamPasal87KUHP;

- -Wirjono Prodjodikoro juga menggunakan kata “Makar” sebagai terjemahan kata “Aanslag”, yangmenurutbeliauadalah“Serangan”.SehinggadapatdipahamibahwamenurutWirjonoProdjodikoro,“Aanslag”adalah“Serangan";

- -R.SoesilodalamkomentarnyaterkaitKUHP,disebutkanbahwa“aanslag(makarataupenyerangan)itubiasanyadilakukandenganperbuatankekerasan”.Bahwakemudianperbuatanmakar(aanslag)ditujukan tergantung pada tujuannya, sebagai contoh di dalam Pasal 106 KUHP obyek dalampenyeranganiniadalahkedaulatanatasnegara;

Bahwa disebutkan pula dalam beberapa kamus Bahasa Belanda, "aanslag" diartikan sebagai"gewelddadige aanval" yang dalam Bahasa Inggris diterjemahkan sebagai "violent attack"; Bahwa"aanslag" juga memiliki arti yang sama dengan onslaught dalam Bahasa Inggris yang artinya adalah"violentattack,fierceattack"atausegalaseranganyangbersifatkuat(vigorious);3KeteranganAhliImamNasimadalamputusanMKNo.7/PUU-XV/2017

Page 17: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

17

Terjemahan:

DewanNegaramengatakanbahwapengertian ‘aanslag’ (serangan) sudahpastiterlalu samar untuk (dapat) dipidana di dalam Kitab Hukum Pidana. (Lihatpendapat, ad artt. 118, 119, 125 [109, 110, 116]). Pemerintah telahmenjawab(lihat laporan), yang tampaknya berlebihan untuk ditambahi lagi, karena, didalam pasal-pasal yang dikutip, serangan tidak selalu dimaksudkan sebagaiseranganterhadapdiriseseorang,sertaistilahtersebutmeliputisetiaptindakankekerasan (termasuk percobaan untuk itu), yang diambil (dan ditujukan)terhadaporang-orangpentingyangtercantumdidalamartikel-artikeltersebut,yangtidaktermasukdidalamsuatuketentuanpidanayangmemberatkan."

55. BahwadidalamMvTtersebutnampakadanyaperdebatanmengenaiperbuatanapayangdapatdigolongkankedalamaanslag;

56. Bahwaapabilamerujukkepadaterjemahanbebas,bunyiketentuanPasal106KUHPdalamteksaslinyaberbunyisebagaiberikut:

"Serangan yang dilakukan dengan maksud membawa wilayah negara untuksebagianatauseluruhkedalamkekuasaanasingataumemisahkandiridarinyadiancamdengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementaraselama-lamanya20tahun"

57. Bahwa serangan di atas dalam konteksnya dapat pula dikaitkan pada semuaperbuatanyangdilakukandalamkonteksperjuanganbersenjatakelompokseparatisbaik yang ingin memerdekakan diri sendiri atau bergabung dengan negara lain.Perjuanganuntukmencapaitujuaninilahyangmunculdalamragamtindakpidana,termasukpembunuhan,dst;

58. Bahwa semua tindak pidana (umum) sepanjang dilakukan denganmaksud-tujuanmembentuk negara terpisah atau bergabung dengan negara lain (atau dalamkonteks perjuangan memisahkan diri dari Negara Indonesia secara melawanhukum)dapatdikenakanketentuanPasalini;

59. Bahwa dalam memaknai serangan sebagai elements of crime dalam pasal-pasalmakar dapat dilihat sebagai 2 hal: secara khusus adalah tindak pidana yangberkaitandenganupayamenghilangkannyawadanperampasankemerdekaan,dankategori kedua adalah serangan dalam arti umum yang dapat mencakup tindakpidana apapun sepanjangditujukan (dandapat dibuktikanper kaitannya) dengantujuan (maksud atau kesengajaan pelaku) untuk memisahkan diri. Ini digunakanuntukmembedakannya dari penggantian negara/pemerintahanmelalui jalur-jalurkonstitusional;4

4 Widati Wulandari dan Tristam P. Moeliono, Problematika Pengertian Aaanslag-Aanslag tot en feit:PerbandinganMakardalamKUHP,WvSNI,danSr.

Page 18: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

18

60. Bahwa lebih lanjutminoritas dari anggota Komisi atau perancangWvSNImenilaiketidakjelasan pengertian "aanslag" di dalam Pasal 106 dan Pasal 107 akanmenyebabkan dampak-dampak praktis yang keliru, serta percobaan-percobaanyang dilakukan dengan tulisan, atau serikat-serikat, untuk mengubah bentukpemerintahan yang konstitusional melalui jalan damai, yang dianggap sebagai"aanslag"yangdapatdipidana;5

61. Bahwaperdebatanterjaditerkaitpotensipelangaranhakberserikatdanhakuntukmengeluarkanpendapat;6

62. Bahwa kemudian Komisi tetap beranggapan penafsiran mengenai perbuatan apasajayangtermasukdidalam"aanslagdenganmaksudsupayaseluruhatausebagianwilayah negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayahnegara" aman untuk diserahkan kepada yurisprudensi yang dapat menemukancukuparahanbagipengertianumumsuatupercobaanyangdapatdipidana,untukmembedakan aanslag yang dimaksud disini dari kegiatan akademis atau diskusi-diskusi politik. Komisi juga beranggapan bahwa istilah aanslag mungkin secarabahasa hanya akan menimbulkan keberatan terkait dampak praktis yang keliru.Namun,perubahandaribentukpemerintahanataupenerustahtajugadapatdicapaimelaluicarayangtaklayakuntukdipidana;

63. Bahwadariperdebatantersebutdapatdiketahuibahwa"aanslag"yangdimaksuddidalamPasal106tidakmencakupkegiatanyangmerupakancaramengubahbentukpemerintahan yang konstitusional melalui jalan damai dan bahwa tidak semuaperubahan bentuk pemerintahan patut untuk dipidana, dikarenakan juga dapatdicapaimelaluicarayangtaklayakuntukdipidana;

5KeteranganAhliImamNasimadalamputusanMKNo.7/PUU-XV/20176Ibid.

Page 19: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

19

BABV

PerbuatandalamMakarHarusBerkonsekuensiLogisDenganTujuanMakar

64. BahwaistilahaanslagdidalamPasal106harusdibacadandimaknaidalamkontekskejahatan yang ditujukan terhadap keselamatan negara, sehingga serangan yangdimaksuddidalamketentuanpasaltersebutharusdipahamidandikaitkandenganada/tidaknyaancamanterhadapkeselamatannegara;7

65. BahwaperludiperhatikanpulaketentuanlainyangberhubungandenganPasal106KUHP,yakniketentuanPasal110ayat(4)KUHPyangmenyatakanbahwa:

"Tidakdipidanabarang siapayang ternyatabermaksudhanyamempersiapkanataumemperlancarperubahanketatanegaraandalamartianumum"

66. Bahwa untuk dapat lebih mudah melihat perbuatan apa sebenarnya yang dapatdikatakan sebagai makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayahnegarajatuhketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara,makaMajelisHakimharusmemperhatikankonstruksiPasal106KUHP;

67. BahwaunsurdelikdalamPasal106KUHPadalahsebagaiberikut:

(1) Makar

(2) Dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara

68. Bahwa dengan memerhatikan unsur di dalam delik tersebut, makar atau aanslagyangdilakukanoleh si pembuatnyaharusdimaknaidilakukandengan tujuanataudengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ke tanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara;

69. BahwajikakembalikedalamkonstruksimakardidalamPasal87KUHP,makadapatdikatakanbahwaniatyangtelahdiwujudkandalampermulaanpelaksanaan,harusmerupakanperbuatanyangsecaralogisberkonsekuensipadatujuandariperbuatanmakardalamPasal106,yakniuntukmembuatseluruhatausebagianwilayahnegarajatuhketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara;

70. Bahwauntuk dapat didakwadengan Pasal 106KUHP, seorang harus benar-benarmengetahui dan menghendaki perbuatan yang dilakukan akan berakibat pada"jatuhnyaseluruhatausebagianwilayahnegaraketanganmusuhatauterpisahnyasebagiandariwilayahnegara";

7WidatiWulandaridanTristamP.Moeliono,Loc.Cit.

Page 20: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

20

71. Bahwa dicantumkannya unsur "dengan maksud" dalam Pasal 106 jugamenunjukkan pula adanya corak kesengajaan sebagai maksud di dalam deliktersebut,yaknikesengajaansebagaimaksud;

72. Bahwamenurut Vos, kesengajaan sebagaimaksud artinya adalah bahwapembuatdelik menghendaki akibat perbuatannya. Andaikata pembuat sebelumnya sudahmengetahui bahwa akibat perbuatannya tidak akan terjadi, maka sudah tentu iatidakpernahmelakukanperbuatannya;8

73. Bahwa perlu diperhatikan pula keseluruhan unsur dalam Pasal 106 KUHP harusdikaitkan pada tujuan yang tercantum: yakni untuk memisahkan diri dari ikatannegarasecaramelawanhukum;9

74. Bahwadalamdakwaanyangdibuat olehPenuntutUmum,harusdapat ditemukanadanya kondisi-kondisi yang secara faktual menunjukkan adanya perbuatan yangsecaralogisdapatmenunjukkanniatpelakuuntukmencapaitujuantersebut;

8EddyO.S.Hiariej,Prinsip-PrinsipHukumPidana,CahayaAtmaPustaka,Yogyakarta,2016.9Ibid.

Page 21: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

21

BABVI

ParaTerdakwaMemilikiHakatasKebebasanBerekspresidanBerpendapat,SertaEkspresiPolitikyangSahTidakDapatDipidanadenganMakar

75. Bahwa dalam kerangka interasional, hak atas kebebasan bereskrpesi danberpendapat dan ekspresi politik dijamin pelaksanaannya di dalam Article 19UniversalDeclarationofHumanRights,yangberbunyisebagaiberikut:

"Everyonehastherighttofreedomofopinionandexpression;thisrightincludesfreedomtoholdopinionswithout interferenceand toseek, receiveand impartinformationandideasthroughanymediaandregardlessoffrontiers."

Terjemahan:

"Setiaporangberhakataskebebasanmempunyaidanmengeluarkanpendapat;dalam hal ini termasuk kebebasan menganut pendapat tanpa mendapatgangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan keterangan-keterangan dan pendapat dengan cara apa pun dan dengan tidakmemandangbatas-batas."

76. BahwadalamKovenan InternasionalHakSipildanPolitikyang telahdiratifikasiolehIndonesiamelaluiUUNomor12Tahun2005,dalamPasal19ayat(1)dan(2)diaturpulaketentuanmengenaihakataskebebasanberpendapat:

(1) Setiaporangberhakuntukberpendapattanpacampurtangan.

(2) Setiaporangberhakataskebebasanuntukmenyatakanpendapat;hak initermasukkebebasanuntukmencari,menerimadanmemberikaninformasidanpemikiranapapun,terlepasdaripembatasan-pembatasansecaralisan,tertulis, atau dalam bentuk cetakan, karya seni atau melalui media lainsesuaidenganpilihannya.

77. BahwaselaindiakuididalamUniversalDeclarationofHumanRights,kebebasanbereskpresi dan berpendapat serta ekspresi politik juga merupakan hak setiapwarganegara yangdijamin olehNegara dan secara tegas disampaikandi dalamPasal28Eayat(3)UUD1945;

78. BahwadalamPasal28Eayat(3)UUD1945dinyatakanbahwa:

"Setiaporangberhakataskebebasanberserikat,berkumpuldanmengeluarkanpendapat"

79. Bahwa dalam menjalankan hak ini, terdapat limitasi tertentu yang harusdiperhatikan,sebagaimanadicantumkandalamPasal28Jayat(2)UUD1945yangberbunyi:

Page 22: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

22

"Dalammenjalankanhakdankebebasannya,setiaporangwajibtundukkepadapembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-matauntukmenjaminpengakuansertapenghormatanatashakdankebebasanoranglaindanuntukmemenuhituntutanyangadilsesuaidenganpertimbanganmoral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatumasyarakatdemokratis."

80. Bahwa pembatasan tersebut juga dimuat di dalam Kovenan Sipol yang telahdiratifikasimelaluiUUNomor12Tahun2005dalamPasal19ayat(3):

"Pelaksanaan hak-hak yang dicantumkan dalam ayat 2 pasal inimenimbulkankewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenaipembatasantertentu,tetapihakinihanyadapatdilakukansesuaidenganhukumdansepanjangdiperlukanuntuk:

(1) Menghormatihakataunamabaikoranglain;

(2) Melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum atau kesehatan ataumoralumum."

81. Bahwa sebagai turunan atas perlindungan terhadap hak atas kebebasanberserikat,berkumpuldanmengeluarkanpendapat,dibentuklahUndang-UndangNomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di MukaUmum yang pada pokoknya mengatur mengenai tata cara menyampaikanpendapatdimukaumumyangdiperbolehkan;

82. Bahwa apabila merujuk pada praktik di Eropa, dalam European Convention onHumanRights,disampaikanbahwa:

"Everyone has the right to freedom of expression. This right shall includefreedom to hold opinions and to receive and impart information and ideaswithoutinterferencebypublicauthorityandregardlessoffrontiers.ThisarticleshallnotpreventStates fromrequiringthe licensingofbroadcasting, televisionorcinemaenterprises.

Theexerciseofthesefreedoms,sinceitcarrieswithitdutiesandresponsibilities,may be subject to such formalities, conditions, restrictions or penalties as areprescribedbylawandarenecessaryinademocraticsociety, intheinterestsofnational security, territorial integrity or public safety, for the prevention ofdisorderorcrime,fortheprotectionofhealthormorals,fortheprotectionofthereputationor the rightsof others, forpreventing thedisclosureof informationreceived inconfidence,or formaintaining theauthorityand impartialityof thejudiciary."

Terjemahan:

Page 23: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

23

"Setiaporangmemilikihakataskebebasanberekspresi.Termasukdidalamhakiniadalahhakuntukmemilikipendapatdanmenerimadanmemberi informasidan gagasan tanpa adanya intervensi dari otoritas publik dan terlepas daripembatasan. Pasal ini tidak boleh digunakan untuk membatasi negara darikewajibanlisensipenyiaran,TV,danperfilman.

Pelaksanaan dari kebebasan ini, dikarenakan kebebasan ini disertai dengantugas dan tanggung jawab, dapat menjadi subjek formalitas, syarat, danpembatasan,atauhukumansesuaidenganketentuanperundang-undangandanperludidalammasyarakatdemokratis,atasdasarkeamanannegara, integritaswilayahataukeamannapublik,untukpencegahankejahatan,untukmelindungikesehatan ataumoral, untuk perlindungan reputasi dan hak orang lain, untukmencegahpenyebaran informasi rahasia, atauuntukmempertahankanotoritasdanimparsialitasyudikatif."

83. Bahwa dalam praktik pelaksanaan Artikel 10 ECHR ini, setiap orang yangmenyatakan opini politiknya berkaitan dengan isu yang sangat kontroversial,harusdapatmelakukannyadengantanpaketakutanakanpenyerangandannegarajustru memiliki kewajiban untuk melakukan tindakan supaya orang ini dapatmelaksanakanhaknyadenganaman;10

84. BahwadalamkerangkaECHR, dikatakanbahwa limitasi dalampelaksanaanhakuntuk menyampaikan opini politik hanya dapat diterima di dalam masyarakatdemokratisapabilaPemerintahdapatmembuktikan:

(1) Bahwaorangyangmenyampaikanpendapatnyamemilikimaksuduntukmenghasutaudiensuntukberbuatkekerasan

(2) Bahwaakanadabahayayangberdampakseriusyangakanterjadi

(3) Bahwa tidak ada cara lain untuk menghentikan orang yangmenyampaikanpendapat

85. BahwadalamkasusSternTaulatsdanRouraCapellerav.Spain,EuropeanCourtofHuman Rights menegaskan penjatuhan pidana kepada warga negara yangdilakukan oleh Spanyol merupakan pelanggaran terhadap Artikel 10 ECHR.PengadilanmenegaskanbahwatindakanyangdilakukanSterndanRouradenganmembakar foto keluarga kerajaan merupakan sebuah ekspresi politik berupaketidaksetujuan terhadap monarki yang mana perbuatan tersebut tidakmelampaui derajat provokasi yang diperbolehkan untuk menyampaikan pesanberisikritikdalamkerangkakebebasanberekspresi.Lebihlanjut,Pengadilanjugamenegaskan bahwa maksud dari Stern dan Roura melakukan hal tersebutbukanlah untuk menghasut siapapun melakukan kekerasan terhadap raja, dan

10AndreasSvahn,FreedomofPoliticalExpression,Tesis,FacultyofLund,2006,hal.74.

Page 24: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

24

peilaku-perilakusepertiiniharusdiinterpretasikansebagaiekspresisimbolikdariketidakpuasandanprotes;11

86. Bahwa dari kasus ini dapat dilihat ekspresi politik dapat dilakukan melaluiberbagaimacambentuk,selamatidakmelampauilimitasidalampelaksanaanhakyangadalahtidakmenghasutuntukberbuatkekerasandantidakadabahayayangseriusyangakanterjadisebagaidampaknya;

87. Bahwa kemudian di Indonesia sendiri, terdapat berbagai limitasi yang harusdipenuhi dalam penyampaian pendapat di muka umum, yang kesemuanyadisampaikandidalamketentuanUUNomor9Tahun1998;

88. Bahwa dalam keadaan tertentu sebagaimana diatur dalam UU Nomor 9 Tahun1998 demonstrasi dapat dibubarkan oleh pihak yang berwajib, namun padadasarnyakegiatandemonstrasitersebuttidakdilarangpelaksanaannyadanjustruwajib untuk dihormati oleh Pemerintah dalam hal ini aparat yang bertanggungjawab;

89. Bahwa dengan demikian, demonstrasi di Indonesiamerupakan perwujudan hakuntukberekspresidanberpendapatsertaberekspresipolitikyangtidakdilarangdanjustrudilindungipelaksanaannya;

90. Bahwa dalam kronologi kejadian diketahui bahwa Paulus Suryanta Ginting,Charles Kosay, Ambrosius Mulait, IsayWenda, Anes Tabuni, dan Arina Elopereterlibat di dalam demonstrasi sebagai respon atas adanya peristiwa rasismeterhadapmahasiswapapuadiSurabaya;

91. Bahwabeberapapoinisuyangsebelumnyadibicarakandidalamrapatteklapaksipada26Agustus2019adalahaksirasismeterhadapPapua,pengungsiandiNduga,sertalemahnyajaringaninternetdiPapua.RapatinidihadiriolehCharlesKossay,AmbrosiusMulait,sertaIsayWenda;

92. Bahwa aksi pada tanggal 28 Agustus tersebut telah pula diberitahukan kepadaPoldaMetroJayaolehDanoTabuniselakuKoordinatorLapanganaksi28Agustus2019;

93. Bahwa berdasarkan uraian dakwaan yang disampaikan oleh Penuntut Umum,unjuk rasa yang dilakukan oleh Paulus Suryanta Ginting, Charles Kosay,Ambrosius Mulait, Isay Wenda, Anes Tabuni, dan Arina Elopere dilaksanakandenganmengajukanbeberapatuntutan:

a. MemintapemerintahRImelakukanreferendumdiPapua

11SternTaulatsdanRouraCapellerav.Spain,applicationnumber51168/15,lihatdalamhttps://globalfreedomofexpression.columbia.edu/cases/stern-taulats-roura-capellera-v-spain/

Page 25: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

25

b. Menuntut diprosesnya orang-orang yang berbuat rasis terhadapmahasiswaPapuadiSurabaya

94. Bahwa atas tuntutan inilah kemudian Paulus Suryanta Ginting, Charles Kosay,AmbrosiusMulait, IsayWenda,AnesTabuni,danArinaEloperedidakwadengantindak pidana makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayahnegarajatuhketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara;

95. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di dalam bagian sebelumnya, konstruksimakar di dalam kerangka hukum pidana nasional Indonesia, dimaknai sebagaipermulaan pelaksanaan yang dilakukan denganmaksudmencapai suatu tujuantertentu, yang dalam Pasal 106 KUHP, adalah untuk menjatuhkan seluruh atausebagianwilayahnegaraketanganmusuhatauuntukmemisahkansebagiandariwilayahnegara;

96. Bahwamengenai permulaan perlaksanaan seperti apakah yang dapat dikatakansebagaimakar,beberapaahlimenyatakanpendapatnyabahwahaltersebutharusberupa serangan, atau perbuatan-perbuatan lain yang secara langsungberkonsekuensi logis pada tercapainya tujuan di dalam pasal makar yangdidakwakan;

97. BahwaperludiingatpuladidalamPasal110ayat(4)KUHPdiberikanpembatasanbahwa barangsiapa yang ternyata bermaksud hanya mempersiapkan ataumemperlancarperubahanketatanegaraandalamartianumumtidakdipidana;

98. Bahwatindakandemonstrasitanpakekerasanyangdilakukandenganmelakukanorasi, mengajukan tuntutan, dan mengibarkan simbol tertentu secara logistidaklahdapatdisebutsebagaisuatupermulaanpelaksanaanuntukmenjatuhkanseluruhatausebagianwilayahnegarake tanganmusuhatauuntukmemisahkansebagiandariwilayahnegara;

99. Bahwa apabila memang tuntutan yang diajukan dalam demonstrasi untukmelakukanreferendumtersebutmerupakanperbuatanyangdimaksudPenuntutUmum sebagai tindak pidana makar, maka Penuntut Umum telah salah dalammemahamikonstruksipasalmakar;

100. Bahwa dengan mengajukan tuntutan untuk melakukan referendum tidak sertamerta sebagian atau seluruh wilayah negara akan jatuh ke tangan musuh atausebagiandariwilayahnegaraakanterpisah;

101. BahwaperludiperhatikanpulabahwadalamMvTPasal106WvSNIyangdiadopsioleh IndonesiamenjadiKUHP,disampaikanapabilamakaryangdimaksudkandidalamketentuanPasal106dan107WvSNIdiperuntukkanbagi:12

12GeschiedenisvanHetWetboekvanStrafrechtvoorNed.-Indie,hal193.

Page 26: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

26

"Theparticipantsinthearmedresistanceofaself-governinglandscape,providedthatthisresistanceisbasedonnon-recognitionoftheDutchauthorityandasaresult,separationfromapartoftheterritoryoftheState"

Terjemahan:

Orangyangterlibatdalamperlawananbersenjatayanginginmenentukannasibsendiri dan dalam kondisi tidakmengakui PemerintahanBelanda, dan sebagaihasilnyainginmemisahkandiridariNegara);

102. Bahwa dalam peristiwa demonstrasi ini, peserta yang terlibat jelas bukanmerupakan kelompok bersenjata yang tidak mengakui keberadaan PemerintahIndonesia, dan upaya yang dilakukan pun merupakan upaya penyampaianpendapatdanekspresipolitikyangsahuntukdilakukandandilaksanakandenganmenghormati hak-hak dan kebebasan orang lain, aturan hukum yang berlaku,sertaketertibandankeamananumum;

ReferendumMerupakanBagianDariKetatangeraanIndonesiadanMerupakanEkspresiPolitikyangSah

103. Bahwa dengan mengajukan tuntutan supaya Pemerintah Indonesia melakukanreferendumdiPapuadanPapuaBarat,justrumenunjukkanadanyapenghormatanpesertademonstrasiterhadappemerintahanyangberlakudidaerahtersebut,danmakadari itumemintadengancarayangdiperbolehkandalamkerangkahukumyaknireferendum;

104. Bahwa referendumpada dasarnyamerupakan suatumekanisme jajak pendapatkepadamasyarakatyangbertujuanuntukmengambilsuatukeputusan;13

105. Bahwa referendumbukanlahhal yangbarudi Indonesia, danpermintaanuntukmelakukan referendum telah pernah terjadi dan referendum pun pernahdilakukandiTimorTimurpada30Agustus1999;14

106. Bahwa referendum tersebut merupakan langkah yang diambil Presiden B.J.Habibie, dimana dirinya memberikan pilihan kepada Timor Timur, atas dasaranalisis cost and benefit, apakah menerima otonomi khusus dalam NKRI ataumenolakotonomikhususyangmenyebabkanpemisahandariIndonesia;15

13 Merujuk pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, referendum adalahreferendumadalahkegiatanuntukmemintapendapatrakyatsecaralangsungmengenaisetujuatautidaksetuju terhadap kehendak Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk mengubah Undang-Undang Dasar1945;14 Tirto, Referendum Timor Leste: Jalan Panjang Kemerdekaan Sebuah Bangsa,https://tirto.id/referendum-timor-leste-jalan-panjang-kemerdekaan-sebuah-bangsa-bFyB15 Wikipedia, Referendum Kemerdekaan Timor Leste 1999,https://id.wikipedia.org/wiki/Referendum_kemerdekaan_Timor_Leste_1999

Page 27: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

27

107. Bahwasetelahreferendumtersebutdilaksanakan,hasilnya78,50%menghendakiadanya pemisahan dari Indonesia, sehingga kemudian Timor Timur lepas dariwilayahNKRIdanbergabungmenjadinegaraanggotaPBBpada20Mei2002;16

108. Bahwa artinya dari peristiwa tersebut dapat diketahui bahwa referendummerupakan salah satu bentuk perubahan ketatanegaraan yang dikenal dalampraktikketatanegaraandiIndonesia;

109. Bahwa meskipun Indonesia tidak memiliki mekanisme ketatanegaraan yangdiatur dalam tataran perundang-undangan mengenai referendum untuk tujuanmenentukan nasib suatu daerah, namun demikian praktik ketatanegaraanmerupakan sebuah sumber hukum ketatanegaraan, menunjukkan Indonesiamemiliki sejarah untuk melangsungkan referendum dan hal tersebut sangatmungkindilakukan;

110. Bahwa apabila dikaitkan dengan peristiwa ini, permintaan untuk melakukanreferendumyangdisuarakanolehparademonstranadalahsuatupermintaanyangsah sebagai sebuah ekspresi politik, sebab melihat sejarah ketatanegaraanIndonesia,haltersebutsangatlahmungkinuntukdilakukan;

111. Bahwa permohonan tersebut diajukan di dalam demonstrasi sebab keputusanuntuk melaksanakan referendum hanyalah berada di tangan Presiden sebagaiKepalaPemerintahanyangsah.HaltersebutmenunjukkanbahwaPaulusSuryantaGinting, Charles Kosay, Ambrosius Mulait, IsayWenda, Anes Tabuni, dan ArinaElopere masih mengakui kekuasaan Pemerintahan Indonesia terhadap wilayahPapuadanPapuaBarat,dantidakkemudianmemisahkanwilayahtersebutbegitusaja;

112. Bahwa permohonan referendum tersebut untuk dapat mencapai tujuan harusterlebihdahuludisetujuiPresiden, yangartinyademonstrasi yangmemohonkanreferendum tidak serta merta berdampak pada terpisahnya Papua dan PapuaBaratdariNKRI;

113. Bahwaperlukembaliditegaskan,dalamPasal110ayat(4)KUHP,disampaikan:

"Tidakdipidanabarang siapayang ternyatabermaksudhanyamempersiapkanataumemperlancarperubahanketatanegaraandalamartianumum."

114. Bahwamakadari itumengingat seluruhkondisiyang telahdisampaikandiatas,perbuatan demonstrasi yang menuntut dilaksanakannya referendum untukkemerdekaan Papua dan Papua Barat, yang dilakukan Paulus Suryanta Ginting,Charles Kosay, Ambrosius Mulait, IsayWenda, Anes Tabuni, dan Arina Eloperejelasbukanlahmerupakansuatuperbuatanmakar,dikarenakandemonstrasiyang

16 Julian Duplain, Q&A East Timor Referendum,http://news.bbc.co.uk/2/hi/special_report/1999/05/99/east_timor/429053.stm

Page 28: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

28

dilakukan merupakan suatu bentuk pelaksanaan dari hak atas kebebasanberekspresidanberpendapatdanekspresipolitiknya;

115. Bahwa tuntutan yang disampaikan di dalam demonstrasi tersebut, jugamerupakan sebuah bentuk ekspresi politik yang sah, sebab dalam praktiknyatuntutantersebutpernahdilaksanakandiIndonesia,danmerupakansuatubentukmekanismeperubahanketatanegaraansecaraluas;

Page 29: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

29

BABVII

Kesimpulan

116. Bahwa ekspresi politik merupakan bagian dari kebebasan berekspresi danberpendapat yang keberadaannya dijamin oleh UUD 1945 dan instrumen HAMinternasional lainnya. Praktik-praktik penegakan hak ini menunjukkan bahwaekspresipolitiktidakdapatdibatasikecualimelaluibatasan-batasanyangsah;

117. Bahwadenganmemerhatikanhaktersebut,ekspresipolitikyangsahtidakdapatdipidana,melainkanharusdilindungiolehnegara;

118. Bahwa praktik referendum dan ekspresi untuk meminta referendum sudahmenjadibagiandaripraktikketatanegaraandi Indonesia.Sebelumnya, Indonesiasudah pernah melakukan referendum untuk memutuskan apakah Timor Timurakanmemisahkan diri dari NKRI atau tidak. Hal ini, dilakukan dengan sah danbukanmerupakansebuahupayamakar;

119. Bahwadalampembuktiandelikmakarharusberkolerasiantaraperbuatandengantujuan makar, bahwa perbuatan harus berkonsekuensi logis dengan tujuandilakukannyamakaryaituseluruhatausebagianwilayahnegara jatuhketanganmusuhataumemisahkansebagiandariwilayahnegara;

120. Bahwa ekspresi politik yang sah yaitu meminta adanya referendum jelas-jelastidakdapatmengakibatkanseluruhatausebagianwilayahnegarajatuhketanganmusuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara. Selain itu, hal ini jugatidak sesuai dengan original intent adanya pasal makar, yaitu tidak dapatditujukanuntukmenyasarekspresipolitikwarganegara.

121. Bahwa dengan demikian, perbuatan Paulus Suryanta Ginting, Charles Kosay,AmbrosiusMulait, IsayWenda, Anes Tabuni, dan Arina Eloperemenyampaikanekspresi politiknya sebagai perwujudan dari pelaksanaan hak kebebasanberekspresidanberpendapatdilindungiolehkonstitusidantidakdapatdipidanadengan makar. Sehingga, Paulus Suryanta Ginting, Charles Kosay, AmbrosiusMulait, Isay Wenda, Anes Tabuni, dan Arina Elopere harus dinyatakan tidakterbukti melakukan perbuatan makar sebagaimana didakwakan oleh pentututumumdandibebaskandarisegalatuntutanhukum.

Page 30: Merdeka untuk Bicara finalicjr.or.id/wp-content/uploads/2020/03/Merdeka-untuk... · 2020. 3. 26. · pada Pancasila dan berlandaskan pada prinsip–prinsip hak asasi manusia sebagaimana

30

PROFILLEMBAGAInstitute for Criminal Justice Reform, disingkat ICJR, merupakan lembaga kajianindependen yangmemfokuskan diri pada reformasi hukum pidana, reformasi sistemperadilan pidana, dan reformasi hukum pada umumnya di Indonesia. Salah satumasalah krusial yang dihadapi Indonesia pada masa transisi saat ini adalahmereformasihukumdansistemperadilanpidananyakearahyangdemokratis.Dimasalalu hukum pidana dan peradilan pidana lebih digunakan sebagai alat penompangkekuasaanyangotoriter,selaindigunakanjugauntukkepentinganrekayasasosial.Kinisaatnyaorientasidaninstrumentasihukumpidanasebagaialatkekuasaanitudirubahke arah penopang bagi bekerjanya sistem politik yang demokratis danmenghormatihak asasi manusia. Inilah tantangan yang dihadapi dalam rangka penataan kembalihukumpidanadanperadilanpidanadimasatransisisaatini.Dalamrangkamenjawabtantangan tersebut, maka diperlukan usaha yang terencana dan sistematis gunamenjawab tantangan baru itu. Suatu grand design bagi reformasi sistem peradilanpidana dan hukum pada umumnya harusmulai diprakarsai. Sistem peradilan pidanasepertidiketahuimendudukitempatyangsangatstrategisdalamkerangkamembangunthe Rule of Law, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sebab demokrasihanya dapat berfungsi dengan benar apabila ada pelembagaan terhadap konsep theRuleof Law.Reformasi sistemperadilanpidanayangberorientasipadaperlindunganhakasasimanusiadengandemikianmerupakan“conditiosinequonon”denganprosespelembagaan demokratisasi di masa transisi saat ini. Langkah-langkah dalammelakukantransformasihukumdansistemperadilanpidanaagarmenjadilebihefektifmemangsedangberjalansaatini.Tetapiusahaituperlumendapatdukunganyanglebihluas. Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) berusaha mengambil prakarsamendukung langkahlangkah tersebut.Memberidukungandalamkonteksmembangunpenghormatan terhadap the Rule of Law dan secara bersamaanmembangun budayahakasasimanusiadalamsistemperadilanpidana.InilahalasankehadiranICJR.Sekretariat:Jl.KompleksDepartemenKesehatanBlokB4,PasarMinggu,JakartaSelatan-12520Phone/Fax:02127807065Email:[email protected]