MODAL INTELEKTUAL DAN

135

Transcript of MODAL INTELEKTUAL DAN

Page 1: MODAL INTELEKTUAL DAN
Page 2: MODAL INTELEKTUAL DAN
Page 3: MODAL INTELEKTUAL DAN

MODAL

INTELEKTUAL DAN

MANAJEMEN

PENGETAHUAN Pendahuluan untuk Manajemen Pengetahuan dalam Teori Dan

Praktek Serta Siklus Manajemen Pengetahuan

Arman Maulana, S.Sy., M.M.

Siti Rosmayati, SST., M.M.

Page 4: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

2

MODAL INTELEKTUAL DAN

MANAJEMEN PENGETAHUAN

Penulis: 1. Arman Maulana, S.Sy., M.M.

2. Siti Rosmayati, SST., M.M.

Editor: Arman Maulana

Tata Letak: Arman Maulana

Sampul: Guepedia

Diterbitkan Oleh:

Guepedia

The First On-Publisher in Indonesia

E-mail: [email protected]

Fb. Guepedia

Twitter. @guepedia

Website: www.guepedia.com

ISBN : 978-623-270-344-5

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

All right reserved

Page 5: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

3

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada suara-suara hati

yang bersifat mulia. Sumber ilmu pengetahuan, Sumber

segala kebenaran, Sang Maha Cahaya, Penabur cahaya

ilham, pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang

terindah, Sang Kekasih tercinta yang tak terbatas

pencahayaan cinta-Nya bagi umat, Allah Subhanahu wa

Ta‘ala. Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad

SAW, yang telah memberikan serta menyampaikan

kepada kita semua ajaran Rukun Iman dan Rukun Islam

yang telah terbukti kebenarannya, serta makin terus

terbukti kebenarannya.

Alhamdulillah penulistelah menyelesaikan buku

dengan judul Modal Intelektual dan Manajemen

Pengetahuan Pendahuluan untuk Manajemen

Pengetahuan dalam Teori Dan Praktek Serta Siklus

Manajemen Pengetahuan. Penulis mengucapkan terima

kasih kepada keluarga, sahabat, rekan-rekan teman

mahasiswa, dan pihak-pihak lainnya yang membantu

secara moral dan material bagi tersusunnya buku Modal

Intelektual Dan Manajemen Pengetahuan. Buku ini tentu

masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan

saran yang membangun sangat diperlukan agar buku ini

bisa lebih baik nantinya untuk memberikan dukungan

pengetahuan di kalangan perguruan tinggi.

Bandung, 29 April 2020

Penulis

(Penulis)

Page 6: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

4

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................ 3

Daftar Isi ................................................................. 4

Bab 1 Pendahuluan Manajemen Pengetahuan

Dalam Teori Dan Praktek ........................................ 3

Bab 2 Pengantar Manajemen Pengetahuan .............. 5

Bab 3 Multidisciplinary Nature Of

Knowledge Management (Sifat Multidisiplin

Manajemen Pengetahuan) ........................................ 13

Bab 4 Konsep Analisis Teknik .................................. 49

Bab 5 Sejarah Manajemen Pengetahuan .................. 55

Bab 6 Perspektif Organisasi Tentang

Manajemen Pengetahuan ......................................... 68

Bab 7 Model Manajemen Pengetahuan .................... 78

Daftar Pustaka ........................................................ 128

Sinopsis ................................................................... 131

Tentang Penulis ....................................................... 132

Page 7: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

5

BAB 1

PENDAHULUAN MANAJEMEN

PENGETAHUAN DALAM TEORI DAN

PRAKTEK

Bab ini memberikan pengantar untuk studi

Knowledge Management (KM). Sejarah singkat konsep

manajemen pengetahuan diuraikan, mencatat bahwa

banyak KM ada sebelum istilah yang sebenarnya mulai

populer digunakan. Kurangnya konsensus tentang apa

yang merupakan definisi yang baik dari KM dibahas, dan

teknik analisis konsep digambarkan sebagai sarana

untuk mengklarifikasi kebingungan konseptual yang

bertahan tentang apa itu KM. Akar multidisiplin dari KM

disebutkan, bersama dengan kontribusi mereka untuk

disiplin. Dua bentuk utama pengetahuan, diam-diam

dan eksplisit, dibandingkan dan dikontraskan.

Pentingnya KM saat ini untuk individu, untuk komunitas

praktik, dan untuk organisasi dijelaskan, bersama

dengan peran dan tanggung jawab KM yang muncul yang

Page 8: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

6

diperlukan untuk memastikan implementasi KM yang

sukses.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Gunakan kerangka kerja dan bahasa yang jelas

untuk konsep manajemen pengetahuan.

2. Tetapkan konsep manajemen pengetahuan utama

seperti modal intelektual, pembelajaran dan

memori organisasi, taksonomi pengetahuan, dan

komunitas praktik menggunakan analisis konsep.

3. Berikan tinjauan umum tentang sejarah

manajemen pengetahuan dan identifikasi tonggak

penting.

4. Jelaskan peran dan tanggung jawab utama yang

diperlukan untuk aplikasi manajemen

pengetahuan.

B. Latar Belakang

Di zaman sekarang ini perkembangan kemajuan

tehnologi dan pengetahuan sangatlah bermanfaat bagi

kepentingan suatu organisasi. Maka dari itu kita harus

mengetahui bagaimana menguasai atau mengatasi

banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari

segala penjuru dunia. Suatu organisasi pasti akan

berhubungan langsung dengan masyarakat, sebagai

pihak yang di jadikan sasaran. Untuk itu suatu

organisasi seharusnya membutuhkan informasi yang

menyangkut perilaku masyarakat atau respon

masyarakat terhadap kinerja organisasinya.maka dari itu

suatu organisasi memerlukan suatu manajemen

pengetahuan untuk membantu organisasi tersebut

mencapai tujuannya.

Page 9: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

7

Manajemen merupakan suatu cara untuk

merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir,

memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk

suatu tujuan. Sedangkan pengetahuan adalah data dan

informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi,

pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang

kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak

bentuk, contoh, koran, majalah, email, e-artikel, mailing

list, e-book, kartu nama, iklan, dan manusia. Serta

proses atau kegiatan merencanakan, mengumpulkan

dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data

dan informasi yang telah digabung dengan berbagai

bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam

sumber yang kompeten. Manajemen Pengetahuan suatu

disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan

performa seseorang atau organisasi, dengan cara

mengatur dan menyediakan sumber ilmu yang ada saat

ini dan yang akan datang. Jadi manajemen pengetahuan

bukanlah suatu fenomena baru, tetapi merupakan suatu

cara yang menerapkan integrasi antara teknologi dengan

sumber pengetahuan yang kompeten.Dengan adanya

manajemen pengetahuan maka akan terjamin kinerja

yang baik dalam suatu organisasi.

Kemampuan untuk mengelola pengetahuan

(knowledge) menjadi semakin penting dalam ekonomi

pengetahuan saat ini. Penciptaan dan difusi

pengetahuan telah menjadi faktor yang semakin penting

dalam daya saing. Semakin banyak, pengetahuan

dianggap sebagai komoditas berharga yang tertanam

dalam produk terutama produk teknologi tinggi

(especially high-tech products) dan dalam pengetahuan

tacit karyawan yang sangat mobile selalu berpindah dan

bergerak dengan aktifnya. Meskipun pengetahuan

semakin dipandang sebagai komoditas atau aset

intelektual, ia memiliki beberapa karakter paradoks yang

Page 10: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

8

secara radikal berbeda dari komoditas berharga lainnya.

Karakteristik pengetahuan ini meliputi:

1. Penggunaan pengetahuan tidak mengkonsumsinya.

2. Transfer pengetahuan tidak menyebabkan

kehilangannya. Pengetahuan berlimpah, tetapi

kemampuan untuk menggunakannya langka.

3. Banyak pengetahuan organisasi yang berharga

keluar dari pintu pada penghujung hari.

Munculnya Internet dan World Wide Web telah

membuat sumber pengetahuan yang tidak terbatas

tersedia bagi kita semua. Para pakar sedang

mengumumkan fajar Era Pengetahuan menggantikan

Era Industri. Empat puluh tahun yang lalu, hampir

setengah dari semua pekerja di negara-negara industri

membuat atau membantu membuat untuk merancang

sesuatu, proporsi yang menjadi bisnis manufaktur pada

saat itu turun sekitar 20%. Manufaktur padat karya

dengan kumpulan besar tenaga kerja yang relatif murah,

relatif homogen dan manajemen hierarkis telah

memberikan jalan bagi organisasi berbasis pengetahuan.

Ada lebih sedikit orang yang melakukan lebih banyak

pekerjaan. Hirarki organisasi dikesampingkan karena

pekerjaan pengetahuan menuntut kolaborasi yang lebih

besar. Satu-satunya kemajuan berkelanjutan

perusahaan berasal dari apa yang secara kolektif

diketahui, seberapa efisien menggunakan apa yang

diketahui, dan seberapa cepat ia memperoleh dan

menggunakan pengetahuan baru (Davenport dan Prusak,

1998). Organisasi di Zaman Pengetahuan adalah

organisasi yang belajar, mengingat, dan bertindak

berdasarkan informasi, pengetahuan, dan pengetahuan

terbaik yang tersedia.

Page 11: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

9

Semua perkembangan ini telah menciptakan

kebutuhan yang kuat untuk pendekatan yang disengaja

dan sistematis untuk menumbuhkan dan berbagi basis

pengetahuan perusahaan yang dipenuhi dengan

pelajaran yang berharga dan berharga yang dipelajari

dan praktik terbaik. Dengan kata lain, untuk menjadi

sukses di lingkungan organisasi yang menantang saat

ini, perusahaan perlu belajar dari kesalahan masa lalu

mereka dan tidak menemukan kembali roda waktu akan

berputar. Pengetahuan organisasi tidak dimaksudkan

untuk menggantikan pengetahuan individu tetapi untuk

melengkapinya dengan membuatnya lebih kuat, lebih

koheren, dan lebih luas aplikatif. Manajemen

pengetahuan merupakan pendekatan yang jelas dan

sistematis untuk memastikan pemanfaatan penuh basis

pengetahuan organisasi, ditambah dengan potensi

keterampilan individu, kompetensi, pemikiran, inovasi,

dan gagasan untuk menciptakan organisasi yang lebih

efisien dan efektif. Iaccoca Institute dari negara

Pennsylvania Amerika Serikat menemukan bahwa ―CEO,

ketika ditanya berapa banyak pengetahuan yang tersedia

untuk organisasi yang benar-benar digunakan, lalu

merespons 'hanya sekitar 20%.' Namun jika angka ini

mewakili pemanfaatan kapasitas produksi rata-rata, itu

hanya akan menjadi diterima oleh CEO level bawah‖.

Manajemen Pengetahuan (KM) pada awalnya

didefinisikan sebagai proses menerapkan pendekatan

sistematis untuk menangkap, struktur, manajemen, dan

penyebaran pengetahuan di seluruh organisasi untuk

bekerja lebih cepat, menggunakan kembali praktik

terbaik, dan mengurangi pengerjaan ulang yang mahal

dari proyek ke proyek. KM sering dicirikan oleh

pendekatan "pack rat" untuk konten: "simpan, mungkin

berguna di masa depan." Banyak dokumen cenderung

disimpan, mesin pencari canggih kemudian digunakan

Page 12: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

10

untuk mencoba mengambil beberapa konten, dan sistem

KM yang berskala besar dan mahal untuk dibangun.

Solusi manajemen pengetahuan telah terbukti paling

berhasil dalam menangkap, menyimpan, dan penyebaran

pengetahuan berikutnya yang telah diberikan secara

eksplisit khususnya pelajaran yang dipetik dan praktik

terbaik.

Fokus dari manajemen modal intelektual

(intellectual capital management, ICM), di sisi lain adalah

pada potongan-potongan pengetahuan yang bernilai

bisnis bagi organisasi - disebut sebagai modal intelektual

atau aset (Bontis dan Nikitopoulos, 2001). Meskipun

beberapa di antaranya lebih terlihat (misalnya, paten,

kekayaan intelektual), mayoritas terdiri dari

pengetahuan, pengalaman, pengalaman, dan keahlian

yang cenderung berada dalam kepala satu atau beberapa

karyawan (Klein, 1998; Stewart, 1997). ICM dicirikan

oleh lebih sedikit konten karena konten difilter dan

dinilai, dan hanya yang terbaik yang diinventarisasi

("sepuluh teratas," misalnya). Konten ICM cenderung

lebih mewakili pemikiran nyata seseorang (informasi

kontekstual, pendapat, cerita) karena penekanannya

pada pengetahuan dan pengetahuan yang dapat

ditindaklanjuti. Akibatnya, upaya lebih murah dan fokus

bergeser ke pembelajaran (pada tingkat individu,

komunitas, dan organisasi) daripada membangun sistem.

Definisi manajemen pengetahuan yang baik

mencakup penangkapan dan penyimpanan perspektif

pengetahuan, bersama dengan penilaian aset intelektual.

Sebagai contoh:

Manajemen pengetahuan adalah koordinasi yang

disengaja dan sistematis dari orang-orang, teknologi,

proses, dan struktur organisasi organisasi untuk

menambah nilai melalui penggunaan kembali dan

Page 13: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

11

inovasi. Koordinasi ini dicapai melalui penciptaan,

berbagi, dan penerapan pengetahuan serta melalui

pemberian pelajaran berharga yang diperoleh dan

praktik terbaik ke dalam memori perusahaan untuk

mendorong pembelajaran organisasi yang berkelanjutan.

Ketika ditanya, sebagian besar eksekutif sering

menyatakan bahwa aset terbesar mereka adalah

pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan mereka.

Mereka juga selalu menambahkan bahwa mereka tidak

tahu bagaimana mengelola pengetahuan ini! Adalah

penting untuk mengidentifikasi pengetahuan yang

bernilai dan juga berisiko hilang bagi organisasi, melalui

pensiun, pergantian, dan persaingan menggunakan

modal intelektual atau pendekatan aset. Selain itu,

pendekatan manajemen pengetahuan selektif atau

berbasis nilai harus bertingkat tiga. Artinya, itu juga

harus diterapkan pada tiga tingkat organisasi: individu,

kelompok atau komunitas, dan organisasi itu sendiri.

Cara terbaik untuk mempertahankan pengetahuan yang

berharga adalah mengidentifikasi

aset intelektual dan kemudian memastikan bahwa

bahan warisan diproduksi dan kemudian disimpan

sedemikian rupa untuk membuat pengambilan di masa

depan dan digunakan kembali semudah mungkin

(Stewart, 2000). Produk sampingan yang nyata ini perlu

mengalir dari individu ke individu, antara anggota

komunitas praktik, dan, tentu saja, kembali ke

organisasi itu sendiri, dalam bentuk pembelajaran,

praktik terbaik, dan memori perusahaan.

Banyak upaya manajemen pengetahuan (KM)

sebagian besar berkaitan dengan menangkap,

menyusun, dan berbagi pengetahuan yang dimiliki oleh

orang-orang dalam organisasi. Meskipun masih ada

Page 14: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

12

kurangnya konsensus tentang apa yang merupakan

definisi KM yang baik (lihat bagian selanjutnya), ada

kesepakatan luas mengenai tujuan organisasi yang

melakukan KM. Nickols (2000) merangkum tujuan-

tujuan ini sebagai berikut: "tujuan dasar manajemen

pengetahuan adalah untuk meningkatkan pengetahuan

untuk keuntungan organisasi." Beberapa motif

manajemen jelas: hilangnya orang-orang terampil melalui

pergantian, tekanan untuk menghindari reinventing the

wheel, tekanan untuk inovasi di seluruh organisasi

dalam proses serta produk, manajemen risiko, dan

tingkat percepatan di mana pengetahuan baru

diciptakan . Beberapa tujuan manajemen pengetahuan

umum adalah untuk:

Fasilitasi transisi yang lancar dari mereka yang

pensiun ke penerus mereka yang direkrut untuk mengisi

posisi mereka.

Minimalkan kehilangan memori perusahaan karena

gesekan dan pensiun. Identifikasi sumber daya kritis dan

bidang pengetahuan kritis sehingga perusahaan

―mengetahui apa yang diketahui dan melakukannya

dengan baik dan mengapa.‖

Bangun perangkat metode yang dapat digunakan

bersama individu, kelompok, dan organisasi untuk

membendung potensi hilangnya modal intelektual.

Page 15: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

13

BAB 2

PENGANTAR MANAJEMEN PENGETAHUAN

A. Manajemen Pengetahuan

Sebuah survei informal yang dilakukan oleh

penulis mengidentifikasi lebih dari 100 definisi yang

diterbitkan tentang manajemen pengetahuan, dan di

antaranya, setidaknya 72 bisa dianggap sangat baik! KM

adalah bidang studi multidisiplin yang mencakup banyak

bidang. Temuan ini seharusnya tidak mengejutkan,

karena menerapkan pengetahuan untuk bekerja

merupakan bagian integral dari sebagian besar kegiatan

bisnis. Namun, bidang KM terdapat sindrom "Three Blind

Men and an Elephant ". Bahkan, kemungkinan ada lebih

dari tiga perspektif berbeda tentang KM, dan masing-

masing mengarah pada ekstrapolasi yang berbeda dan

definisi yang berbeda.

Page 16: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

14

Manajemen pengetahuan didefinisikan oleh mereka

sebagai keseluruhan proses membangkitkan nilai

organisasi dari modal intelektual organisasi dan aset

berbasis pengetahuan. Kebanyakan, usaha

pembangkitan nilai dari asset tersebut melibatkan

seluruh karyawan, departemen-departemen, divisi-divisi

dan bahkan perusahaan lain dalam berbagi untuk

menemukan praktik yang terbaik. Mereka juga

mengungkapkan bahwa penting dicatat bahwa definisi

tersebut sama sekali bukanlah teknologi. Ketika

manajemen pengetahuan sering difasilitasi oleh teknologi

informasi, tidak berarti teknologi adalah manajemen

pengetahuan.

Sebagai seorang ahli manajemen pengetahuan,

Karl Eric Sveiby menyatakan tidak menyukai istilah

―manajemen pengetahuan‖ . Menurutnya, pengetahuan

adalah kecakapan manusia, tidak ada yang bisa

mengelola kecuali oleh individunya sendiri . Menurutnya

manajemen pengetahuan adalah seni menciptakan nilai

dari aset tak berbentuk (intangible asset). “Knowledge

management is a process to embrace knowledge as a

strategic asset to drive sustainable business advantage

and promote a “one firm” approach to identify, capture,

evaluate, enhance and share a firm’s intellectual capital.”

Manajemen Pengetahuan adalah suatu proses untuk

merangkul pengetahuan sebagai aset strategis untuk

mendorong keuntungan bisnis yang berkelanjutan dan

mempromosikan‗satu perusahaan‘pendekatan untuk

mengidentifikasi, menangkap, mengevaluasi,

meningkatkan dan berbagi modal intelektual

perusahaan. Suatu proses merangkul pengetahuan

sebagai aset strategis agar dapat terus menerus memacu

keuntungan bisnis dan mempertimbangkan pendekatan

―sebuah perusahaan‖ untuk mengidentifikasi,

menangkap, mengevaluasi, meningkatkan dan membagi

Page 17: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

15

modal intelektual perusahaan adalah Manajemen

Pengetahuan.

Pengertian mana yang termasuk menjadi

manajemen pengetahuan dan yang bukan merupakan

manajemen pengetahuan dibedakan oleh James Boomer.

Menurutnya yang termasuk manajemen pengetahuan

adalah sebagai berikut:

Sistem berorientasi pada orang, proses, dan

prosedur.

Fokus pada meningkatkan pencapaian bisnis.

Jangka panjang, inisiatif yang berkelanjutan.

Dan yang bukan termasuk manajemen

pengetahuan adalah sebagai berikut:

Sistem berorientasi pada teknologi.

Teknologi tunggal atau teknik yang dapat

memecahkan permasalahan Manajemen.

B. Definisi Manajemen Pengetahuan

Definisi manajemen pengetahuan yang ditulis oleh

Rebecca O. Barelay dan Philip C. Murray karena

pemahamannya yang dekat dengan kegiatan organisasi

bisnis. Mereka mendefinisikan manajemen pengetahuan

sebagai aktifitas bisnis yang meliputi dua aspek:

1. Treating the knowledge component of business

activities as an explicit concern of business reflected in

strategy, policy, and practice at all levels of the

organization. Memperlakukan komponen pengetahuan

dalam aktivitas bisnis sebagai suatu perhatian bisnis

secara jelas yang dicerminkan dalam strategi,

Page 18: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

16

kebijakan, dan praktk pada semua level (tingkatan)

organisasi .

2. Making a direct connection between an organization’s

intellectual assets both explicit[recorded] and tacit

[personal know-how] and positive business results.

Membuat koneksi langsung antara aset intelektual

organisasi baik eksplisit (terekam) dan tacit

(pengetahuan pribadi) dan hasil bisnis positif.

Pemahaman tersebut memberi pemahaman yang

jelas tentang manajemen pengetahuan dan posisi

teknologi informasi dalam manajemen pengetahuan.

Dengan demikian, diketahui bahwa teknologi hanyalah

sebuah alat dan manajemen pengetahuan membutuhkan

teknologi untuk efektivitas praktiknya.

Pengertian Knowledge Management atau

Manajemen Pengetahuan Pemahaman konsep

pengetahuan dan informasi menimbulkan berbagai

penafsiran berbeda-beda . Para ahli dibidang informasi

menyebutkan bahwa informasi adalah pengetahuan yang

disajikan kepada seseorang dalam bentuk yang dapat

dipahami; atau data yang telah diproses atau ditata

untuk menyajikan fakta yang mengandung arti .

Sedangkan pengetahuan berasal dari informasi yang

relevan yang diserap dan dipadukan dalam pikiran

seseorang. Sedangkan pengetahuan berkaitan dengan

apa yang diketahui dan dipahami oleh seseorang.

Informasi cenderung nyata, sedangkan pengetahuan

adalah informasi yang diinterpretasikan dan

diintegrasikan.

Page 19: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

17

C. Definisi Knowledge Management menurut para ahli

Menurut Bassi, Knowledge Management is the

process of creating, capturing and using knowledge to

enhance organizational performance. Artinya, Manajemen

Pengetahuan adalah proses menciptakan, menangkap,

dan menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan

kinerja organisasi.

Menurut Blake, Knowledge Management is the

process of capturing a company’s collective expertise

wherever it resides- in databases, on papers, or in

people’s head- and distributing it to wherever it can help

produce the biggest payoffs. Artinya, Manajemen

Pengetahuan adalah proses menangkap keahlian kolektif

perusahaan di mana pun ia berada di basis data, di atas

kertas, atau di kepala orang dan mendistribusikannya ke

mana pun ia dapat membantu menghasilkan hasil

terbesar.

Menurut Koina dalam Siregar (2005) Knowledge

Management adalah suatu disiplin yang mempromosikan

suatu pendekatan terintegrasi terhadap

pengidentifikasian, pengelolaan dan pendistribusian

semua asset informasi suatu organisasi, sedangkan

Laudon (2002) Knowledge Management berfungsi

meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari

lingkungannya dan menggabungkan pengetahuan dalam

suatu organisasi untuk menciptakan, mengumpulkan,

memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan

organisasi tersebut. Teknologi informasi memainkan

peranan penting dalam manajemen pengetahuan sebagai

pemungkin proses bisnis yang bertujuan yang bertujuan

untuk menciptakan, menyimpan, memelihara dan

mendiseminasikan pengetahuan.

Menurut Kim yang dikutip Siregar (2005) bahwa

pengetahuan adakalanya dikategorikan sebagai

Page 20: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

18

terstruktur, tidak terstruktur, eksplisit atau implicit .

Jika pengetahuan diorganisasikan dan mudah

didiseminasikan disebut pengetahuan terstruktur.

Pengetahuan yang tidak terstruktur dan dipahami, tetapi

tidak dengan jelas dinyatakan adalah pengetahuan

implicit. Pengetahuan implisit juga disebut tacit

(dipahami tanpa dikatakan), yaitu keahlian dan

pengalaman pekerja yang belum didokumentasikan

secara formal Untuk mengkonversi pengetahuan implisit

ke dalam pengetahuan eksplisit, pengetahuan tersebut

harus diekstraksi dan diformat.

Davenport dan Prusak (1998) memberikan metode

mengubah informasi menjadi pengetahuan melalui

kegiatan yang dimulai dengan huruf C: comparation,

consequences, connections dan conversation. Pengertian

pengetahuan menurut Davenport dan Prusak is

knowledge is a fluid mix of framed experience, values,

contextual information, and expert insight that provides a

framework for evaluating and incorporating new

experiences and information. It originates and is applied in

the minds of knowers. In organizations, it often becomes

embedded not only in documents or repositories but also in

organizational routines, processes, practices and norms.

,Artinya bahwa pengetahuan adalah campuran fluida

dibingkai pengalaman, nilai, informasi kontekstual, dan

wawasan ahli yang memberikan kerangka untuk

mengevaluasi dan menggabungkan pengalaman-

pengalaman baru dan informasi. Itu berasal dan

diterapkan dalam pikiran seseorang. Dalam organisasi,

sering kali menjadi tertanam bukan hanya dalam

dokumen atau repositori tetapi juga dalam organisasi

rutinitas, proses, praktik dan norma-norma.

Page 21: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

19

D. Pengertian knowledge management dari perspektif proses/teknologi

Knowledge management adalah sebuah konsep

dimana informasi diubah menjadi pengetahuan dan

tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan bagi orang

yang membutuhkan.

Knowledge Management System adalah

penyimpanan virtual terhadap informasi relevan yang

kritis untuk tugas-tugas harian pada organisasi .

Knowledge Management adalah pendekatan

sistematis untuk mengelola penggunaan informasi untuk

meyediakan aliran pengetahuan yang memungkinkan

pengambilan keputusan yang efisien dan efektif .

Knowledge Management merupakan suatu

paradigma pengelolaan informasi yang berasal dari

pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya

tertanam dalam benak dan pikiran setiap manusia. Maka

dari itu perlu dibangun suatu mekanisme penyebaran

informasi dan pengalaman dari sumber daya manuisa

yang ada agar terjadi peningkatan pengetahuan dari

masing-masing pelaku kegiatan di dalam suatu

organisasi. Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

knowledge management adalah suatu rangkaian kegiatan

yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi,

menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan

pengetahuan (transfer pengetahuan) untuk digunakan

kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi

tersebut. Kegiatan ini terkait langsung dengan

perpustakaan yang ditujukan untuk mencapai suatu

hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan

kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang

lebih tinggi. Sedangkan transfer pengetahuan sebagai

salah satu aspek dari Knowledge Management dalam

Page 22: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

20

berbagai bentuk, telah sejak lama dilakukan oleh

perpustakaan. Contohnya adalah melalui Knowledge

Sharing dalam kerja, magang, pelatihan profesional,

workshop dan lain-lain .

Makna dari Manajemen Pengetahuan atau

Knowledge Management adalah untuk mewakili

pendekatan terencana dan sistematis untuk menjamin

penggunaan penuh dasar pengetahuan organisasi,

ditambah keahlian, kompetensi, pemikiran, inovasi, dan

ide individual potensial untuk menciptakan organisasi

yang lebih efisien, efektif dan terarah. Yang perlu

diperhatikan dari pengertian knowledge management

adalah bahwa knowledge management bukan tentang

memanajemen atau mengorganisasi buku, jurnal, men-

search internet untuk customer atau menyusun material

untuk disirkulasikan . Tetapi hal ini adalah bagian dari

prosesknowledge management. Kemudian inti dari

knowledge management ada tiga, yaitu sumber daya

manusia, teknologi, budaya pembelajaran/ berbagi

pengetahuan .

E. Memahami Pengetahuan

Untuk memperlihatkan hubungan antara data,

informasi, dan pengetahuan, Tuomi pada tahun 2000

mengumpulkan definisi tersebut adalah sebagai berikut:

Spek, R.v.d and Spijkervet, A. mendefinikan dalam

Knowledge Management : Dealing Intelligently with

knowledge. Utrecht : Kenniscentrum CIBIT, (1997:

21), Data adalah simbol yang belum diinterpretasi,

informasi adalah data yang sudah diberi makna, dan

Page 23: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

21

pengetahuan adalah sesuatu yang memungkinkan

orang memahami.

Davenport, T.H. Information Ecology mendefinikan

dalam : Mastering the Information and Knowledge

Environment. New York : Oxford University Press,

(1997: 9). Data adalah hasil observasi terhadap dunia

luar, informasi adalah data yang mengandung

relevansi dan tujuan penggunaan, dan pengetahuan

adalah informasi yang memiliki nilai atau kegunaan.

Sveiby, K.E. mendefinikan dalam The New

Organizational Wealth : Managing and Measuring

Knowledge – based Assets. San Fransisco : Berret-

Koehler, (1997: 42), Informasi tidak bermakna, tetapi

menjadi pengetahuan yang bermakna setelah

diinterpretasikan.

Wig, K.M, Knowledge Management Foundation :

Thingking about Thingking How People and

Organizations Create, Represent and Use Knowledge.

Arlington, TX :Schema Press, (1993: 73), Informasi

terdiri dari fakta dan data yang terorganisasi untuk

menggambarkan situasi dan keadaan tertentu,

sementara pengetahuan terdiri dari kebenaran dan

keyakinan, perspektif dan konsep, penilaian dan

harapan.

Nonaka, I and Takeuchi, H. The knowledge Creating

Company : How Japanese Company Create the

Dynamics of Innovation. Oxford : Oxford University

Press, (1995: 58), Informasi berawal dari suatu aliran

pesan – pesan bermakna, tetapi lalu menjadi

pengetahuan setelah komitmen dan keyakinan

muncul akibat dari pesan – pesan tersebut.

Page 24: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

22

Dapat diambil suatu kesimpulan dari definisi-

definisi yang tersebut diatas mengenai data , informasi

dan pengetahuan sebagai berikut ;

1. Data

Merupakan suatu kumpulan angka atau fakta

objektif mengenai sebuah kejadian atau hal tanpa

konteks dan penafsiran . Data disebut juga sebagai data

mentah, karena bentuk fakta maupun angka tersebut

tidak bermanfaat bagi yang menggunakannya apabila ia

tidak mempunyai nilai dan makna. Data merupakan

bahan baku yang harus diolah dan disusun terlebih

dahulu sedemikian rupa sehingga berubah sifat dan

fungsinya menjadi informasi. Untuk itu, data dapat

diubah menjadi informasi dengan menambah nilainya

melalui konteks, kategorisasi, kalkulasi, koreksi, dan

pengendapan .

2. Informasi

Adalah data yang diorganisasikan atau dikelola

sehingga mempunyai arti . Informasi dikemas sebagai

sebuah pesan, biasanya dalam bentuk dokumen atau

komunikasi yang terdengar atau terlihat (audio visual)

dan bertujuan untuk mengubah cara pandang

penerimanya terhadap sesuatu, yang berpengaruh pada

penilaian dan tingkah laku. Selanjutnya, informasi yang

terdiri dari data yang sudah diolah akan memiliki nilai

dan mulai bermanfaat bagi yang menggunakannya.

Page 25: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

23

3. Pengetahuan

Informasi yang telah memiliki nilai dan kegunaan

disebut Pengetahuan. Pengetahuan merupakan

pemahaman seseorang yang didapatkannya dari

informasi. Pengetahuan tidak terletak pada informasi,

akan tetapi terletak pada diri seseorang. Karena dengan

didukung oleh pengalaman yang dimiliki seseorang itu,

maka informasi yang semula telah tersedia selanjutnya

dikembangkan dan terus dilakukan pembaharuan

hingga akhirnya terbentuk menjadi sumber

pengetahuan.

Pengetahuan adalah kebiasaan, keahlian atau

kepakaran, keterampilan, pemahaman, atau pengertian

yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui

proses belajar. Seseorang memperoleh pengetahuan

melalui konteks (pengalaman) dan pemahaman.

Manakala orang mempunyai konteks, seseorang dapat

merangkai berbagai hubungan dari pengalaman.

Semakin besar konteks, semakin besar variasi

pengalaman yang bisa ditarik darinya. Semakin besar

orang memahami pokok perihal, semakin orang bisa

menenunjukkan pengalaman masa lalu (konteks) ke

dalam pengetahuan baru dengan menyerap (absorbing),

melakukan (doing), berinteraksi (interacting), dan

berefleksi (reflecting).

Menurut Cleveland (1982) pemahaman adalah

suatu rangkaian dari data, informasi, pengetahuan, dan

kebijaksanaan (wisdom). Data muncul sepanjang riset

(research), penciptaan (creation), pengumpulan

(gathering), dan penemuan (discovery). Informasi

mempunyai konteks . Data diubah menjadi informasi

dengan mengorganisasikannya sedemikian rupa

Page 26: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

24

sehingga kita dapat dengan mudah membuat

kesimpulan. Data juga diubah menjadi informasi dengan

―menampilkannya‖, seperti membuatnya dalam bentuk

visual atau audio.

Pengetahuan mempunyai kompleksitas

pengalaman, yang disebabkan oleh cara pandang yang

berbeda. Inilah alasan kenapa pendidikan dan pelatihan

menjadi sulit. Orang tidak bisa mengharapkan

pengetahuan seseorang berpindah ke yang lain.

Pengetahuan dibangun sejak awal mula oleh pembelajar

sepanjang pengalaman. Informasi itu statis, tetapi

pengetahuan adalah dinamis seperti hidup dalam diri

kita. Kebijaksanaan adalah tingkatan pemahaman yang

terakhir. Sama halnya dengan pengetahuan,

kebijaksanaan beroperasi di dalam diri. Kita dapat

berbagi pengalaman yang menciptakan bangunan untuk

kebijaksanaan. Bagaimanapun, kebijaksanaan perlu

dikomukasikan dengan berbagai pemahaman dalam

konteks pribadi pendengar daripada dengan membagi

pengetahuan.

Informasi dan data berhadapan dengan masa lalu.

Mereka didasarkan pada pengumpulan fakta dan

penambahan konteks . Pengetahuan berhadapan dengan

masa kini. Dan kebijaksanaan berhadapan dengan masa

depan untuk memprediksi dan desain apa yang akan

dilakukan. Seringkali, perbedaan antara data, informasi,

pengetahuan, dan kebijaksanaan tidak begitu jelas . Jadi

pembedaan antara masing-masing istilah lebih

menyerupai arsiran abu-abu, ketimbang putih dan hitam

(Shedroff, 2001) .

Page 27: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

25

F. Fungsi Pengetahuan

Pengetahuan didefinikasikan sebagai, ―a fluid mix

of framed experience, contextual information, values and

expert insight that provides a framework for evaluating

and incorporating new experiences and information” oleh

Davenport dan Prusak (1998). Dari definisi tersebut

dapat ditarik dua hal yaitu:

1. Adanya isi: ”a fluid mix of framed experience,

contextual information, values and expert insight”. Ini

meliputi sejumlah hal yang kita miliki, seperti

pengalaman, kepercayaan, nilai-nilai, bagaimana kita

merasakan, motivasi, dan informasi.

2. Menggambarkan fungsi atau tujuan pengetahuan,

”that provides a framework for evaluating and

incorporating new experiences and information”. Hal ini

sejalan dengan definisi pengetahuan yang

diungkapkan John Locke (1689) yaitu ―knowledge is

the perception of the egreement or disagreement of two

ideas‖.

Jadi setiap kita mempunyai suatu kerangka

(gagasan pertama) yang kita gunakan untuk

mengevaluasi pengalaman baru (gagasan kedua ). Fungsi

Pengetahuan oleh Achterbergh dan Vriens (2002)

mempunyai dua komponen utama yaitu ;

1. Pengetahuan menyajikan semacam dasar untuk

isyarat penilaian, yang pada gilirannya,

memungkinkan untuk melakukan tindakan .

2. Peran pengetahuan dalam menghasilkan tindakan

yang tepat adalah bahwa pengetahuan menyajikan

dasar untuk menyampaikan tindakan yang

memungkinkan, mempertimbangkan apakah tindakan

Page 28: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

26

yang sesuai dengan hasil yang diharapkan,

menggunakan pertimbangan tersebut dalam memilih,

untuk memutuskan bagaimana tindakan harus

dimplementasikan dan untuk benar-benar

mengimplementasikan tindakan tersebut.

G. Bentuk-bentuk Pengetahuan

Peter Drucker dalam The New Realities (1966)

menyatakan bahwa pengetahuan adalah informasi yang

mengubah sesuatu atau seseorang, dengan

menjadikannya dasar untuk bertindak atau dengan

membuat individu (atau institusi) mampu dari yang lain

atau lebih efektif bertindak. Untuk menggunakan

pengetahuan sehingga dapat berfungsi seperti yang Peter

Drucker katakan, kita perlu memahami bentuk-bentuk

pengetahuan karena masing-masing pengetahuan

membutuhkan perlakuan yang berbeda pula ketika

memanfaatkannya .

Michel Polanyi (1966) membedakan pengetahuan

dalam dua bentuk yaitu pengetahuan eksplisit dan

pengetahuan tacit. Pengetahuan eksplisit atau terkadang

disebut pengetahuan formal bisa disampaikan dalam

bahasa, juga termasuk nomor dan kata, tanda

matematika, spesifikasi, manual, dal lainnya.

Pengetahuan eksplisit juga siap disebar pada yang

lainnya. Selain itu pengetahuan eksplisit bisa dengan

mudah diproses oleh komputer, alat elektronik, atau

basis data penyimpanan .

Pengetahuan tacit yang tersimpan dalam

pengalaman individu dan faktor-faktor tak berwujud,

seperti kepercayaan pribadi, perspektif, dan sistem nilai .

Pengetahuan tacit susah untuk diartikulasikan dengan

Page 29: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

27

bahasa formal. Isinya mencakup pemahaman pribadi,

intuisi, dan firasat . Sebelum dikomunikasikan

pengetahuan tacit harus diubah dalam bentuk kata-

kata, model, atau angka-angka yang dapat dipahami .

Ada dua dimensi dalam pengetahuan tacit, yaitu:

1. Dimensi Teknis (prosedural).

Ini meliputi segala hal informal dan ketrampilan

yang sering diberi istilah know-how.

2. Dimensi Teori:

Terdiri dari model kepercayaan, persepsi, ideal,

nilai-nilai, mental yang mengakar dalam diri kita begitu

saja. Meskipun mereka tidak bisa dilafalkan dengan

mudah, dimensi ini membentuk cara kita merasakan

dunia sekitar.

Menurut Polanyi, selalu ada pengetahuan yang

akan tetap tacit, sehingga proses menjadi tahu (knowing)

sama pentingnya dengan pengetahuan itu sendiri. Selain

itu, ada pandangan yang menganggap bahwa semua

pembelajaran terjadi di dalam kepala manusia, sebuah

organisasi belajar melalui dua cara saja:

1. Kegiatan belajar anggota - anggotanya.

Dengan menyerap anggota baru yang memiliki

pengetahuan yang tidak dimiliki organisasi itu (Simon,

1991: 126). Pemahaman tradisional menyangkut peran

pengetahuan pada organisasi bisnis, pengetahuan tacit

kerap kali dipandang sebagai kunci nyata untuk

melaksanakan sesuatu dan menciptakan nilai baru,

bukan pengetahuan ekplisit.

Page 30: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

28

Dalam Knowledge Praxis yang buat oleh Rebeca O

Barclay dan Philip C Murray menyatakan membedakan

arti dari pengetahuan tidaklah terlalu penting. Tidak

menjadi soal apakah suatu prosedur tertulis atau tenaga

ahli yang menyediakan solusi terhadap masalah tertentu,

sepanjang hasil dicapai positif.

Di sisi lain, I Made Wiryana dan Ernianti Hasibuan

(2002) memiliki pandangan lain tentang pengetahuan.

Mereka mengelompokkan knowledge (pengetahuan)

menjadi 3 jenis yaitu;

a) Tacit knowledge

Pada dasarnya suatu informasi akan menjadi tacit

knowledge ketika diproses oleh pikiran seseorang.

Knowledge jenis ini biasanya belum dikodifikasikan atau

disusun dalam bentuk tertulis . Dalam knowledge ini

termasuk intuisi, cognitive knowledge. Tacit knowledge

seperti intuisi, dan pandangan biasanya sangat sulit

untuk dikodifikasikan. Biasanya pengetahuan ini

terkumpul melalui pengalaman sehari-hari pada

pelaksanaan suatu pekerjaan. Pengetahuan jenis ini

akan menjadi explicit knowledge ketika dikomunikasikan

kepada pihak lain dengan format yang tepat (tertulis,

grafik dan lain sebagainya).

b) Explicit Knowledge

Pengetahuan yang telah dikodifikasi atau

dieksplisitkan. Jadi biasanya telah direpresentasikan

dalam suatu bentuk yang tertulis dan terstruktur

pengetahuan jenis ini jelas lebih mudah direkam,

dikelola dan dimanfaatkan serta ditransfer ke pihak lain.

Page 31: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

29

c) Shared Knowledge

Explicit knowledge yang digunakan bersama-sama

pada suatu komunitas. Bagaimanapun, mengamati

bagaimana pengetahuan diperoleh dan bagaimana kita

dapat menerapkannya apakah tacit atau eksplisit supaya

mencapai hasil positif yang memenuhi persyaratan bisnis

adalah suatu isu sangat penting dan berbeda .

2. Proses Pembentukan Pengetahuan

Nonaka dan Takeuchi (The Knowledge Creating

Company, (1995; 63-69) lebih lanjut mendiskusikan

empat gaya konversi atau ciptaan pengetahuan yang

diperoleh dari kedua macam pengetahuan:

Gambar 1

Empat mode Penciptaan dan Transfer Pengetahuan

(Nonaka & Takeuchi, 1995)

Page 32: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

30

a) Sosialisasi

Sosialisasi meliputi kegiatan berbagi pengetahuan

tacit antar individ. Istilah sosialisasi digunakan, karena

pengetahuan tacit disebarkan melalui kegiatan bersama,

seperti tinggal bersama, meluangkan waktu bersama

bukan melalui tulisan atau instruksi verbal. Dengan

demikian, dalam kasus tertentu pengetahuan tacit hanya

bisa disebarkan jika seseorang merasa bebas untuk

menjadi seseorang yang lebih besar yang memiliki

pengetahuan tacit dari orang lain.

Dalam prakteknya, sosialisasi dilakukan melalui

kegiatan penangkapan pengetahuan lewat kedekatan

fisik seperti interaksi antara pimpinan dan pegawai,

pimpinan dengan pimpinan, pegawai dengan pegawai .

b) Ekternalisasi

Eksternalisasi membutuhkan penyajian

pengetahuan tacit ke dalam bentuk yang lebih umum

sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Pada tahap

eksternalisasi ini, individu memiliki komitmen terhadap

sebuah kelompok dan menjadi satu dengan kelompok

tersebut. Dalam prakteknya, eksternalisasi didukung

oleh dua faktor kunci.

Pertama, artikulasi pengetahuan tacit yaitu

konversi dari tacit ke eksplisit, seperti dalam dialog.

Kedua, menerjemahkan pengetahuan tacit dari

para ahli ke dalam bentuk yang dapat dipahami,

misalnya dokumen, manual, dsb .

Page 33: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

31

c) Kombinasi

Kombinasi meliputi konversi pengetahuan eksplisit

ke dalam bentuk himpunan pengetahuan eksplisit yang

lebih kompleks . Dalam prakteknya, fase kombinasi

tergantung pada tiga proses berikut:

Pertama, penangkapan dan integrasi pengetahuan

eksplisit baru, termasuk pengumpulan data eksternal

dari dalam atau luar institusi kemudian

mengkombinasikan data - data tersebut .

Kedua, penyebarluasan pengetahuan eksplisit

tersebut melalui presentasi atau pertemuan langsung .

Ketiga, pengolahan pengetahuan eksplisit

sehingga lebih mudah dimanfaatkan kembali, misal

menjadi dokumen rencana, laporan, data pasar, dsb .

d) Internalisasi

Terakhir, internalisasi pengetahuan baru

merupakan konversi dari pengetahuan eksplisit ke dalam

pengetahuan tacit organisasi. Individu harus

mengidentifikasi pengetahuan yang relevan dengan

kebutuhannya di dalam pengelolaan pengetahuan

tersebut. Dalam prakteknya, internalisasi dapat

dilakukan dalam dua dimensi.

Pertama, penerapan pengetahuan eksplisit dalam

tindakan dan praktek langsung. Contoh melalui program

pelatihan.

Kedua, penguasaan pengetahuan eksplisit melalui

simulasi, eksperimen, atau belajar sambil bekerja.

Pada dasarnya Manajemen Pengetahuan (MP) atau

Knowledge Management (KM) adalah kegiatan yang

mengkaitkan antara belajar, perubahan dan inovasi.

Secara teknis Manajemen Pengetahuan muncul karena

Page 34: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

32

dorongan teknologi yang memungkinkan orang merekam

dalam bentuk teks, tulisan, gambar dan sebagainya. Tapi

akarnya tidak hanya teknologi, Manajemen Pengetahuan

muncul karena orang mau mengaitkan antara inovasi

dikelompok manusia, baik yang komersial dan non

komersial dengan pengetahuan. Bagaimana menyimpan

apa yang sudah kita ketahui merupakan konsep yang

sudah lama ada, sejak manusia mulai bisa

mendokumentasikan sesuatu. Tetapi Manajemen

Pengetahuan saat ini merupakan konsep gabungan dari

teknologi, yang ingin merekam segala hal, ditambah

keinginan untuk menggabungkan perubahan antara

belajar, perubahan dan inovasi.

Ketiga hal itu yaitu belajar, perubahan dan inovasi

merupakan sesuatu ada disegala bidang baik komersial

maupun sosial. Manajemen Pengetahuan dalam arti

mengelola pengetahuan sudah ada sejak dulu. Tetapi

sebagai proses yang mengkaitkan ketiga hal tersebut

mulai muncul sejak tahun 1970-an setelah infrastruktur

jaringan cukup baik untuk digunakan tukar menukar

data.

H. Model Pendekatan Manajemen Pengetahuan

Karena luas dan kompleksnya bidang manajemen

pengetahuan ini para ahli mencoba membangun model

untuk manajemen pengetahuan. Manajemen

Pengetahuan dilaksanakan dalam sistem pengelolaan

pengetahuan, atau Knowledge Management System

Knowledge Management System (KMS). Sebagian besar

organisasi yang menerapkan KMS, menggunakan

pendekatan tigacabang untuk mengelola

pengetahuannya, yaitu Manusia (People), Proses

(Process), dan Teknologi (Technology). Penekanan

Page 35: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

33

terhadap tiap-tiap elemen bisa berbeda di setiap bagian

organisasi.Berdasarkan model pendekatan ini

memberikan batasan dari knowledge management

sebagai berikut :

Gambar 2

Batasan manajemen pengetahuan

mengidentifikasi manajemen pengetahuan dengan

dua aktivitas yaitu:

1. Manajemen Informasi, dimana pengetahuan

dipandang sebagai obyek yang dapatdiidentifikasi dan

ditangani dengan sistem informasi. Aktivitas ini

membutuhkan teknologi informasi dalam

pelaksanaannya.

2. Manajemen Manusia, dimana pengetahuan dipandang

sebagai proses, struktur kompleksketerampilan yang

Page 36: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

34

dinamis, pengetahuan tentang bagaimana cara, dan

lainnya yang beru bah secara konstan.

Lebih lanjut Rebbeca O. Barclay dan Philip C.

Murray mengembangkan pendekatan di atas dengan

membagi tiga pendekatan dalam manajemen

pengetahuan:

1. Pendekatan mekanistik

Pendekatan mekanistik dikarakterisasikan dengan

penerapan teknologi dan sumber daya untuk melakukan

yang lebih baik. Asumsi utama pendekatan ini

mencakup:

Akses lebih baik ke informasi adalah kunci, meliputi

pengembangan cara mengakses dan temu balik

dokumen (menghubungkan hypertext, database,

pencarian teks, dan lainnya).

Teknologi networking secara umum (terutama

intranet), dan groupware khususnya, menjadi kunci

pemecahan. Secara umum, teknologi dan

meninggikan volume informasi akan menyelesaikan

pekerjaan.

Pendekatan ini relatif mudah diterapkan oleh

organisasi mengingat teknologi dan teknik sudah dikenal

umum dan mudah dipahami. Namun pendekatan ini

mempunyai kekurangan terutama dalam hal

penanganan volume informasi yang menggunung,

sehingga dampaknya akan sulit terukur ketimbang

model kertas tradisional.

2. Pendekatan budaya atau perilaku

Page 37: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

35

Pendekatan Budaya atau perilaku mengartikan

manajemen pengetahuan sebagai isu manajemen,

sehingga merupakan substansi dari proses reengineering

dan manajemen perubahan. Teknologi meskipun penting

untuk pengelolaan pengetahuan eksplisit, namun

bukanlan solusi. Pendekatan ini lebih memusatkan pada

kreativitas dan inovasi (organisasi pembelajaran)

daripada pengungkitan sumber daya pengetahuan

eksplisit atau mempekerjaan pengetahuan eksplisit.

Asumsi pendekatan ini meliputi:

Perilaku organisasi dan kultur perlu diubah secara

dramatis. Dalam lingkungan informasi yang intensif,

organisasi menjadi relatif tidak berfungsi untuk

mencapai sasaran bisnis .

Perilaku keorganisasian dan kultur dapat diubah

sehingga teori perilaku sering dilibatkan dalam

sistem.

Proses menjadi yang utama, bukan teknologi.

Tidak ada apapun yang berubah kecuali jika seorang

manajer merubahnya .

Namun hasil yang dicapai oleh pendekatan budaya

atau perilaku ini tidak mungkin bisa menopang, terukur,

kumulatif, atau direplika oleh karyawan secara

menyeluruh. Selain itu hubungan antara manfaat bisnis

dan strategi budaya seringkali tidak jelas.

3. Pendekatan sistematik

Pendekatan sistematis mempunyai asumsi-asumsi

sebagi berikut:

a) Hasil menjadi lebih utama, bukan teknologi atau

proses atau definisi pengetahuan.

Page 38: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

36

b) Sumber daya tidak bisa dikelola kecuali jika diberi

model, dan banyak aspek pengetahuan organisasi

yang dapat diberi model sebagai sumber daya

eksplisit.

c) Solusi dapat ditemukan dalam berbagai teknologi dan

disiplin, dan metode analisa tradisional dapat

digunakan untuk mengujui ulang kealamian

pekerjaan pengetahuan dan memecahkan masalah

pengetahuan.

d) Isu Budaya penting, tetapi juga harus dievaluasi

sistematis. Karyawan mungkin perlu atau tidak perlu

diubah, tetapi kebijakan dan praktek kerja harus

diubah, dan teknologi dapat diterapkan dengan

sukses untuk permasalahan pengetahuan bisnis.

e) Manajemen pengetahuan adalah komponen

manajemen yang penting, tetapi bukan merupakan

disiplin dan aktivitas milik eksklusif para manajer

saja.

Pengetahuan adalah sumber daya mendasar yang

memungkinkan dalam bisnis dari perspektif bisnis,

perspektif ilmu kognitif atau ilmu pengetahuan dan

perspektif proses yaitu:

a) Dari perspektif bisnis (business perspective):

Manajemen pengetahuan adalah aktivitas bisnis dengan

dua aspek utama:

1) Menyatakan komponen pengetahuan dari aktivitas

bisnis sebagai perhatian eksplisit bisnis yang

tercermin dalam strategi, kebijakan, praktik di

semua tingkat organisasi dan membuat koneksi

langsung antara aset intelektual organisasi baik

eksplisit (direkam) dan tacit /pengetahuan pribadi

(personal know-how) dan hasil bisnis yang positif,

(Barclay dan Murray, 1997).

Page 39: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

37

2) Manajemen pengetahuan adalah pendekatan

kolaboratif dan terpadu untuk penciptaan,

penangkapan, pengorganisasian, akses, dan

penggunaan aset intelektual perusahaan, (Gray,

1996).

b) Dari perspektif ilmu kognitif atau ilmu pengetahuan:

Pengetahuan wawasan, pemahaman, dan

pengetahuan praktis yang kita miliki adalah sumber

daya mendasar yang memungkinkan kita berfungsi

secara cerdas. Seiring waktu, pengetahuan yang cukup

juga ditransformasikan menjadi manifestasi lain seperti

buku, teknologi, praktik, dan tradisi dalam organisasi

dari semua jenis dan dalam masyarakat pada umumnya.

Transformasi ini menghasilkan pengalaman

terakumulasi dan ketika digunakan dengan tepat,

meningkatkan efektivitas. Pengetahuan adalah faktor

utama, faktor utama yang memungkinkan perilaku

cerdas pribadi, organisasi, dan masyarakat.

c) Dari perspektif proses / teknologi (process/ technology

perspective) :

Manajemen pengetahuan adalah konsep di mana

informasi diubah menjadi pengetahuan yang dapat

ditindaklanjuti dan disediakan dengan mudah dalam

bentuk yang dapat digunakan oleh orang-orang yang

dapat menerapkannya.

Memanfaatkan kebijaksanaan kolektif untuk

meningkatkan daya tanggap dan inovasi.

Pendekatan sistematis untuk mengelola penggunaan

informasi untuk memberikan aliran Pengetahuan

yang berkelanjutan kepada orang yang tepat pada

waktu yang tepat memungkinkan pengambilan

Page 40: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

38

keputusan yang efisien dan efektif dalam bisnis

mereka sehari-hari.

Sistem manajemen pengetahuan adalah gudang

virtual untuk informasi yang relevan yang sangat

penting untuk tugas-tugas yang dilakukan setiap hari

oleh pekerja pengetahuan organisasi.

Mengingat pentingnya pengetahuan dalam hampir

semua bidang kehidupan sehari-hari dan komersial, dua

aspek yang berhubungan dengan pengetahuan sangat

penting untuk kelangsungan hidup dan kesuksesan di

tingkat mana pun. Ini adalah aset pengetahuan yang

harus diterapkan, dipelihara, dilestarikan, dan

digunakan semaksimal mungkin oleh individu dan

organisasi dan proses yang berhubungan dengan

pengetahuan untuk menciptakan, membangun,

menyusun, mengatur, mengubah, mentransfer,

menyatukan, menerapkan, dan melindungi pengetahuan

yang harus dikelola secara hati-hati dan eksplisit di

semua area yang terkena dampak.

Page 41: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

39

BAB 3

MULTIDISCIPLINARY NATURE OF

KNOWLEDGE MANAGEMENT

(SIFAT MULTIDISIPLIN

MANAJEMENPENGETAHUAN)

A. Sifat Multidisiplin Manajemen Pengetahuan

Secara historis, pengetahuan selalu dikelola,

setidaknya secara implisit. Namun, manajemen

pengetahuan yang efektif dan aktif membutuhkan

perspektif dan teknik baru dan menyentuh hampir

semua aspek organisasi. Kita perlu mengembangkan

disiplin baru dan menyiapkan kader profesional

pengetahuan dengan campuran keahlian yang belum

pernah kita lihat sebelumnya.

Manajemen pengetahuan merupakan campuran

mengejutkan dari strategi, alat, dan teknik beberapa di

Page 42: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

40

antaranya bukanlah hal baru di bawah matahari.

Mendongeng, pendampingan sebaya, dan belajar dari

kesalahan, misalnya, semua memiliki preseden dalam

pendidikan, pelatihan, dan praktik kecerdasan buatan.

Manajemen pengetahuan memanfaatkan campuran

teknik dari desain sistem berbasis pengetahuan, seperti

strategi akuisisi pengetahuan terstruktur dari para ahli

materi pelajaran dan teknologi pendidikan (misalnya,

analisis tugas dan pekerjaan untuk merancang dan

mengembangkan sistem pendukung tugas. Manajemen

Pengetahuan mencakup segala sesuatu yang berkaitan

dengan pengetahuan. Pada saat mendesak, ia

didefinisikan secara sempit sebagai sistem teknologi

informasi yang memberikan pengetahuan organisasi.

Salah satu dari beberapa bidang konsensus di lapangan

adalah bahwa Manajemen Pengetahuan adalah bidang

yang sangat multidisiplin.

Manajemen pengetahuan mengacu pada sejumlah

besar bidang yang beragam seperti:

1. Ilmu organisasi. Ilmu kognitif.

2. Linguistik dan linguistik komputasi.

3. Teknologi informasi seperti sistem berbasis

pengetahuan, manajemen dokumen dan informasi,

sistem pendukung kinerja elektronik, dan teknologi

basis data.

4. Informasi dan ilmu perpustakaan. Penulisan teknis

dan jurnalisme. Antropologi dan sosiologi.

5. Pendidikan dan Pelatihan.

6. Studi mendongeng dan komunikasi.

7. Teknologi kolaboratif seperti Komputer yang

Mendukung Pekerjaan Kolaboratif dan groupware,

serta intranet, ekstranet, portal, dan teknologi web

lainnya.

Page 43: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

41

Dari bidang di atas berfungsi untuk menunjukkan

akar prilaku yang sangat bervariasi yang memberi

kehidupan kepada KM dan terus menjadi basisnya hari

ini. Gambar di bawah ini mengilustrasikan beberapa dari

beragam disiplin ilmu yang berkontribusi pada KM.

Gambar 3 Sifat Interdisipliner Manajemen Pengetahuan

Sifat multidisiplin KM mewakili pedang bermata

dua. Di satu sisi, ini merupakan keuntungan karena

hampir semua orang dapat menemukan fondasi yang

akrab di mana menjadi dasar pemahaman dan bahkan

praktik KM. Seseorang dengan latar belakang jurnalisme,

misalnya, dapat dengan cepat menyesuaikan

keahliannya untuk menangkap pengetahuan dari para

ahli dan merumuskannya kembali sebagai kisah

organisasi untuk disimpan dalam memori perusahaan.

Seseorang yang berasal dari latar belakang database

yang lebih teknis dapat dengan mudah memperkirakan

keahliannya untuk merancang dan

mengimplementasikan repositori pengetahuan yang akan

berfungsi sebagai memori perusahaan untuk organisasi

Page 44: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

42

itu. Namun, keragaman KM juga menghadirkan beberapa

tantangan sehubungan dengan batas-batas. Skeptis

berpendapat Bahwa KM tidak dan tidak bisa dikatakan

sebagai disiplin yang terpisah dengan tubuh

pengetahuan yang unik. Sikap ini biasanya diwakili oleh

frasa seperti "KM hanya Manajemen Informasi" atau "KM

tidak masuk akal itu hanya praktik bisnis untuk menjadi

baik. "Menjadi sangat penting untuk dapat membuat

daftar dan menggambarkan set atribut apa yang

diperlukan dan dalam dirinya sendiri cukup untuk

merupakan manajemen pengetahuan baik sebagai suatu

disiplin ilmu dan sebagai bidang praktik yang dapat

dibedakan dari yang lain.

Salah satu atribut utama KM berkaitan dengan

fakta bahwa KM berhubungan dengan pengetahuan serta

informasi. Pengetahuan adalah cara yang lebih subyektif

untuk mengetahui dan biasanya didasarkan pada nilai-

nilai, persepsi, dan pengalaman pengalaman atau

individu. Contoh populer untuk membedakan data dari

informasi dan dari pengetahuan meliputi:

Data: Konten yang dapat diamati atau diverifikasi

secara langsung, fakta misalnya, daftar waktu dan

lokasi semua film yang ditampilkan hari ini saya

mengunduh daftar.

Informasi: Konten yang mewakili data yang

dianalisis misalnya, ―Saya tidak bisa pergi sebelum

jam 5 jadi saya akan pergi ke 19:00 WIB di bioskop

dekat kantor saya. "

Pengetahuan: Pada saat itu, tidak mungkin

menemukan tempat tujuan apabila tidak ingat

terakhir kali mengambil jalan arah tersebut, dan

pada era ini dengan bantuan Grab Car dengan

memanfaatkan lokasi GPS memudahkan dalam

Page 45: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

43

mendapatkan tujuan dan pelayanan yang nyaman

untuk sampai ke tempat tujuan.

Karakteristik lain yang membedakan dari KM yang

bertentangan dengan bidang manajemen informasi

lainnya adalah kemampuan KM untuk mengatasi

pengetahuan dalam semua bentuknya, khususnya,

pengetahuan eksplisit.

1. Pemfokusan Ilmu

Dengan pengembangan ilmu yang begitu cepatnya,

terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan

klasifikasi ilmu berkembang kea rah disiplin ilmu yang

lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam disiplin fisika telah

terjadi pemfokusan menjadi berbagai subdisiplin fisika,

antara lain bunyi dan getaran, magnet, listrik, optik,

mekanika, dan fisika modern.

Selanjutnya, subdisiplin ilmu tersebut berkembang

menjadi spesialisasi tertentu. Sehingga tidak

memungkinkan lagi seseorang dapat menguasai

beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu dengan

sempurna.. untuk dapat menguasai ilmu dengan baik,

maka seorang ahli akan lebih memfokuskan atau

menspesialisasikan dirinya dalam salah satu focus

disiplin ilmu tertentu.

2. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu

Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan

yang cakupan pembahasannya menggunakan lebih dari

satu kelompok disiplin ilmu, misal kelompok IPA dan

IPS. Contoh multidisiplin ilmu adalah lingkungan, yang

dapat mengolaborasikan ilmu IPA dan IPS.

Sedangkan Interdisiplin ilmu merupakan ilmu

pengetahuan yang cakupan pembahasannya

menggunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Contoh

Page 46: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

44

interdisiplin ilmu adalah ilmu computer yang

dikembangkan dari disiplin IPA.

Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak

dan berkembang sangat pesat. Sehingga perkembangan

tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan

kehidupan sosial saat ini. Oleh karena itu, suatu ilmu

yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi

karena dampak sosial perlu diperhitungkan, sehingga

pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.

B. Dua Jenis Utama Pengetahuan

1. Tacit knowledge (know-how)

pengetahuan yang tertanam dalam pikiran

manusia melalui pengalaman dan pekerjaan.

Pengetahuan dan pembelajaran tertanam dalam benak

orang. Kearifan dan pengalaman pribadi, spesifik

konteks, lebih sulit untuk digali dan dikodifikasikan.

Pengetahuan Tacit Termasuk wawasan, intuisi.

2. Pengetahuan eksplisit (mengetahui-itu):

pengetahuan dikodifikasi dan didigitalkan dalam

buku, dokumen, laporan, memo, dll. Informasi

terdokumentasi yang dapat memfasilitasi tindakan.

Pengetahuan tentang apa yang mudah diidentifikasi,

diartikulasikan, dibagikan, dan digunakan.

Dengan demikian, eksplisit (sudah dikodifikasikan)

dan tacit (tertanam dalam pikiran).

Page 47: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

45

Tabel 1

Tertanam Dalam Pikiran

Explicit knowledge Tacit (implicit) knowledge

Objective, rational,

technical

Subjective, cognitive,

experiential learning

Structured Personal

Fixed content Context sensitive/specific

Context independent Dynamically created

Externalized Internalized

Easily documented Difficult to capture and codify

Easy to codify Difficult to share

Easy to share Has high value

Easily transferred/

taught/learned Hard to document

Exists in high volumes Hard to transfer/teach/learn

Involves a lot of human

interpretation

Namun, Dalkir (2005, p.8) mencatat bahwa

pengetahuan diam-diam adalah konsep yang relatif: -

apa yang mudah diartikulasikan oleh satu orang

mungkin sangat sulit untuk dieksternalisasi oleh orang

lain. Dengan demikian, konten yang sama mungkin

eksplisit untuk satu orang dan diam-diam untuk orang

lain.

Pengetahuan Tacit sulit untuk diartikulasikan dan

juga sulit untuk dimasukkan ke dalam kata-kata, teks,

atau gambar. Sebaliknya, pengetahuan eksplisit

mewakili konten yang telah ditangkap dalam beberapa

bentuk nyata seperti kata-kata, rekaman audio, atau

Page 48: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

46

gambar. Selain itu, pengetahuan tacit cenderung berada

"in the head of someone who knows", sedangkan

pengetahuan eksplisit biasanya terkandung dalam media

nyata atau konkret. Sebenarnya, ―saksi‖ adalah milik

orang yang tahu, apa yang mudah diartikulasikan oleh

satu orang mungkin sangat sulit untuk dieksternalisasi

oleh orang lain. Artinya, konten yang sama mungkin

eksplisit untuk satu orang dan diam-diam untuk orang

lain. Entah bagaimana paradoks berperan di sini. Di satu

sisi, individu yang sangat terampil, berpengalaman, dan

ahli mungkin merasa lebih sulit untuk

mengartikulasikan pengetahuan mereka. Di sisi lain,

lebih cenderung untuk dengan mudah mengungkapkan

apa yang mereka coba lakukan karena mereka biasanya

mengikuti sebagaimana proses. Tabel dibawah

merangkum beberapa sifat utama dari pengetahuan tacit

dan eksplisit.

Biasanya, semakin banyak pengetahuan tacit,

semakin berharga nilainya. Paradoksnya terletak pada

fakta bahwa semakin sulit untuk mengartikulasikan

konsep seperti "cerita," semakin berharga pengetahuan

itu. Ini sering dibuktikan ketika orang membuat referensi

ke pengetahuan versus pengetahuan, atau pengetahuan

tentang sesuatu versus pengetahuan tentang cara

melakukan sesuatu. Pengetahuan diam-diam yang

berharga sering kali menghasilkan beberapa tindakan

yang dapat diamati ketika individu memahami dan

kemudian menggunakan pengetahuan. Perspektif lain

adalah bahwa pengetahuan eksplisit cenderung mewakili

produk akhir, sedangkan pengetahuan tacit adalah

pengetahuan atau semua proses yang diperlukan untuk

menghasilkan produk akhir.

Page 49: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

47

Tabel 2 Perbandingan Properti Tacit Vs.

Pengetahuan Eksplisit

Properties of Tacit Knowledge

Ability to adapt, to deal with new and exceptional situations

Expertise, know-how, know-why, and care-why

Ability to collaborate, to share a vision, to transmit a culture

Properties of Explicit Knowledge

Ability to disseminate, to reproduce, to access, and to reapply throughout the organization

Ability to teach, to train

Coaching and mentoring to transfer experiential knowledge on a one-to-one, face-to-face basis

Ability to organize, to systematize; to translate a vision into a mission statement, into operational guidelines

Transfer of knowledge via products, services, and documented processes

Kesalahpahaman yang populer adalah bahwa KM

berfokus pada render apa pun yang taxit menjadi bentuk

yang lebih eksplisit atau nyata, dan kemudian

menyimpan atau mengarsipkan formulir ini di suatu

tempat, biasanya dalam beberapa bentuk intranet atau

portal pengetahuan. Pendekatan ini dicirikan oleh

ekspektasi “make and they will come” di mana organisasi

mengambil inventaris lengkap dari pengetahuan nyata

(misal. Dokumen, catatan digital) dan membuatnya

dapat diakses oleh semua karyawan. Manajemen senior

kemudian bingung mengapa karyawan tidak

menggunakan sumber daya baru yang indah ini.

Bahkan, manajemen pengetahuan lebih luas dan

mencakup peningkatan nilai pengetahuan organisasi dan

keterampilan yang terakumulasi dari waktu ke waktu.

Pendekatan ini jauh lebih holistik dan berpusat pada

Page 50: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

48

pengguna dan dimulai bukan dengan audit dokumen

yang ada tetapi dengan analisis kebutuhan untuk lebih

memahami bagaimana peningkatan berbagi pengetahuan

dapat menguntungkan individu, kelompok, dan

organisasi tertentu secara keseluruhan. Contoh-contoh

berbagi pengetahuan yang berhasil dikumpulkan dan

didokumentasikan dalam bentuk pelajaran yang dipetik

dan praktik terbaik, dan ini kemudian membentuk inti

cerita organisasi.

Sejumlah atribut lainnya bergabung untuk

membuat satu set tentang apa yang seharusnya KM.

Menggunakan teknik analisis konsep adalah cara yang

baik untuk mengidentifikasi atribut-atribut ini.

Page 51: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

49

BAB 4

KONSEP ANALISIS TEKNIK

A. Analisis Teknik

Analisis konsep adalah teknik mapan yang

digunakan dalam ilmu sosial, seperti filsafat dan

pendidikan, untuk memperoleh "formula" yang pada

gilirannya dapat digunakan untuk menghasilkan definisi

dan frase deskriptif untuk istilah yang sangat kompleks.

Kami masih kurang memiliki konsensus tentang istilah

yang terkait dengan manajemen pengetahuan, meskipun

istilah ini tampaknya cukup kompleks untuk

mendapatkan pendekatan analisis konsep. Banyak

alasan dari kurangnya konsensus ini terletak pada fakta

bahwa kata seperti "pengetahuan" harus bersifat

subjektif, belum lagi sarat dengan nilai dalam

interpretasi.

Page 52: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

50

Pendekatan analisis konsep bertumpu pada

memperoleh konsensus pada tiga dimensi utama dari

konsep yang diberikan seperti di bawah ini

Tabel 3

Ilustrasi Teknik Analisa Konsep

1. Daftar atribut kunci yang harus ada dalam definisi,

visi, atau pernyataan misi.

2. Daftar contoh ilustratif.

3. Daftar contoh ilustrasi.

Pendekatan ini sangat berguna dalam menangani

multidisiplin seperti modal intelektual, karena kriteria

yang jelas dapat dikembangkan untuk memungkinkan

pemilahan ke dalam kategori seperti pengetahuan versus

informasi, manajemen dokumen versus manajemen

pengetahuan, dan aset berwujud versus aset tidak

berwujud. Selain itu, kontribusi berharga untuk modal

intelektual organisasi diperoleh melalui produksi ontologi

(peta semantik konsep-konsep kunci), identifikasi

kompetensi inti, dan identifikasi pengetahuan,

Concept Name

Key Attributes Examples Nonexamples

1.___________

1. ___________

1. ___________ 2.___________ 2. ___________ 2. ___________ 3.___________ 3. ___________ 3. ___________ 4.___________ 4. ___________ 4. ___________ 5.___________ 5. ___________ 5. ___________ 6.___________ 6. ___________ 6. ___________

7.___________ 7. ___________ 7. ___________

Page 53: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

51

keterampilan, dan pengetahuan mengapa berisiko hilang

melalui gesekan modal manusia.

Analisis konsep dapat digunakan untuk

memetakan informasi konseptual secara visual dalam

proses mendefinisikan kata (Novak, 1991). Teknik ini

berasal dari bidang filsafat dan pendidikan sains

(Lawson, 1994) dan biasanya digunakan dalam istilah-

istilah rumit yang sarat dengan nilai, seperti demokrasi

atau agama. Ini adalah pendekatan grafis untuk

membantu mengembangkan pemahaman konsep yang

kaya dan mendalam. Gambar 1.2 menguraikan

komponen utama dari pendekatan ini.

Davenport dan Prusak (1998:5) melarang

ketidakmampuan untuk memberikan penjelasan yang

pasti tentang manajemen pengetahuan karena ―para

epistemologis telah menghabiskan hidup mereka dengan

mencoba memahami apa artinya mengetahui sesuatu.‖

Karena kurangnya kejelasan dan kurangnya konsensus

tentang definisi, manajemen pengetahuan menampilkan

dirinya sebagai kandidat yang baik untuk pendekatan

ini. Dalam lokakarya visi, ini adalah kegiatan pertama

yang diminta untuk dilakukan oleh para peserta.

Tujuannya adalah untuk menyetujui daftar atribut kunci

yang diperlukan dan memadai agar definisi manajemen

pengetahuan dapat diterima. Tugas ini dilengkapi dengan

daftar contoh dan non-contoh, dengan alasan mengapa

item tertentu dimasukkan pada contoh atau daftar non-

sampel. Pemetaan semantik adalah teknik visual yang

digunakan untuk memperluas definisi dengan

menampilkan kata-kata yang berkaitan dengannya.

Istilah populer untuk membedakan dengan jelas dari

manajemen pengetahuan termasuk manajemen

dokumen, manajemen konten, portal, dan penyimpanan

pengetahuan. Bersama-sama, konsep dan peta semantik

Page 54: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

52

secara visual menggambarkan definisi model berbasis

manajemen pengetahuan dan istilah-istilah yang terkait

erat.

Dalam beberapa kasus, peserta diberikan daftar

definisi manajemen pengetahuan dari berbagai sumber

sehingga mereka dapat "mencoba" peta konsep

manajemen pengetahuan mereka dengan menganalisis

definisi yang ada ini. Definisi biasanya diambil baik dari

literatur manajemen pengetahuan dan, secara internal,

dari organisasi mereka sendiri. Penggunaan definisi

konsep melalui konsep dan teknik pemetaan semantik

dapat membantu peserta dengan cepat mencapai

konsensus tentang definisi "formulaik" dari manajemen

pengetahuan yaitu, yang kurang berfokus pada teks atau

kata-kata aktual yang digunakan dan lebih pada konsep-

konsep kunci yang perlu hadir, apa yang terdiri dari

seperangkat konsep yang diperlukan dan cukup

(lengkap), dan aturan praktis untuk digunakan dalam

membedakan apa yang merupakan contoh ilustrasi

manajemen pengetahuan.

B. kunci dari manajemen pengetahuan

Ruggles and Holtshouse (1999) mengidentifikasi

atribut kunci dari manajemen pengetahuan berikut ini:

1. Menghasilkan pengetahuan baru.

2. Mengakses pengetahuan berharga dari sumber

luar.

3. Menggunakan pengetahuan yang dapat diakses

dalam pengambilan keputusan.

4. Menanamkan pengetahuan dalam proses, produk,

dan / atau layanan.

Page 55: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

53

5. Mewakili pengetahuan dalam dokumen, database,

dan perangkat lunak.

6. Memfasilitasi pertumbuhan pengetahuan melalui

budaya dan insentif.

7. Mentransfer pengetahuan yang ada ke bagian lain

dari organisasi.

8. Mengukur nilai aset pengetahuan dan / atau

dampak manajemen pengetahuan.

Beberapa atribut manajemen pengetahuan utama

yang terus berulang termasuk yang berikut ini:

1. Kedua bentuk pengetahuan tacit dan eksplisit

adalah pengetahuan yang sering berada hanya di

dalam individu dan pengetahuan yang sulit

diartikulasikan seperti keahlian, keterampilan, dan

trik perdagangan.

2. Ada gagasan tentang nilai tambah ("jadi apa?" KM).

3. Ada gagasan tentang penerapan atau penggunaan

pengetahuan yang telah ditangkap, dikodifikasi,

dan disebarluaskan (dampak dari KM).

Sebuah definisi "cukup baik" atau memuaskan

pengetahuan telah terbukti efektif (yaitu, puas dengan

"cukup baik" sebagai lawan mengoptimalkan ketika 80%

dilakukan karena biaya tambahan untuk menyelesaikan

sisa 20% secara tidak proporsional mahal dan / atau

memakan waktu dalam kaitannya dengan manfaat

tambahan yang diharapkan). Norman (1988:50-74)

mencatat bahwa pengetahuan dapat berada di dua

tempat: di kepala orang dan di dunia. Mudah untuk

menunjukkan sifat yang salah dari pengetahuan dan

ingatan manusia. Sebagai contoh, ketika juru ketik diberi

kap untuk kunci mesin tik, mereka tidak dapat

mengaturnya dalam konfigurasi yang tepat namun

Page 56: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

54

mereka semua dapat mengetik dengan cepat dan akurat.

Mengapa perbedaan jelas antara ketepatan perilaku dan

ketidaktepatan pengetahuan? Jawabannya adalah bahwa

tidak semua pengetahuan yang diperlukan untuk

perilaku yang tepat harus ada di kepala. Itu dapat

didistribusikan sebagian di kepala, sebagian di dunia,

dan sebagian lagi di kendala dunia. Perilaku yang tepat

bisa muncul dari pengetahuan yang tidak tepat (Ambur,

1999). Untuk alasan ini begitu definisi kerja atau

operasional manajemen pengetahuan yang memuaskan

telah dirumuskan, maka strategi manajemen

pengetahuan dapat ditangani dengan penuh percaya diri.

Sangat disarankan agar setiap organisasi

melakukan latihan analisis konsep untuk

mengklarifikasi pemahamannya tentang apa arti KM

dalam konteks organisasinya sendiri. Cara terbaik untuk

melakukannya adalah bekerja sebagai sebuah kelompok,

memungkinkan mereka untuk mencapai pemahaman

bersama pada saat yang sama ketika mereka

mengembangkan konseptualisasi konsep KM yang lebih

jelas. Setiap peserta dapat mengambil satu kontribusi

contoh yang baik tentang apa itu KM dan contoh lain apa

yang bukan KM. Seluruh grup kemudian dapat

mendiskusikan contoh pasangan non-sampel untuk

mengidentifikasi satu (atau beberapa) atribut KM kunci.

Setelah anggota kelompok merasa mereka telah

mencakup tanah sebanyak mungkin, atribut utama

dapat diringkas dalam bentuk "formula" konsep KM

seperti: "Dalam organisasi kami, manajemen

pengetahuan harus mencakup yang berikut: keduanya

tacit dan pengetahuan eksplisit kerangka kerja untuk

mengukur nilai aset pengetahuan sebuah proses untuk

mengelola aset pengetahuan. ‖

Page 57: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

55

BAB 5

PERSPEKTIF ORGANISASI TENTANG

MANAJEMEN PENGETAHUAN

A. Sejarah mengenai Manajemen Pengetahuan berkembang

Pemikiran mengenai manajemen pengetahuan

berkembang dan digunakan sejak tahun 90 an. Para

peneliti dan pakar mengenai manajemen pengetahuan

yang mulai meneliti dan mengkaji secara akademis pada

tahun 70-an diantaranya Peter Ducker, kemudian di

akhir 80-an Karl-Erik Sveiby, serta Nonaka dan Takeuchi

pada 1990. Manajemen Pengetahuan dalam

perkembangannya banyak dipengaruhi oleh perubahan

waktu, ekonomi, sosial, dan teknologi. Di era

perdagangan bebas dunia sekarang ini membuat

kesempatan baru dan meningkatan kompetisi yang

Page 58: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

56

merupakan tantangan bagi organisasi-organisasi,

terutama organisasi bisnis. Untuk meningkatkan

produktifitas dan keuntunganorganisasi bisnis

memanfaatkan perkembangan teknologi dan teknologi

jaringan. Manajemen pengetahuan pun sempat

diidentikan dengan teknologi informasi.

Menurut Gupta dan Govidrajat (2000) dalam

penelitiannya menyangkal pernyataan tersebut. Gupta

dan Govidrajat berpendapat bahwa yang paling

menentukan dalam keefektifan manajemen pengetahuan

yaitu kondisi ekologi sosial organisasi yang meliputi

budaya, struktur, sistem informasi, sistem penghargaan,

proses, manusia, dan kepemimpinan. Saat ini

manajemen pengetahuan sangat diminati oleh organisasi

bisnis. Menurut sebuah studi di tahun 1997, walaupun

baru 28 % perusahaan terbesar di Amerika Serikat dan

Eropa mengaku sudah menerapkan manajemen

pengetahuan, 50 % lainnya sedang bersiap-siap

melaksanakannya, dan 93 % mengatakan sudah

membuat rencana. Tiga tahun setelah itu sebuah studi

lain menunjukkan bahwa 50 % dari perusahaan-

perusahaan besar di dunia telah menerapkan

manajemen pengetahuan. (Smith dan Farquar dalam

Putu Pendit, 2000)

Dalam perkembangannya manajemen pengetahuan

tidak lepas dari perkembangan pengetahuan. Donald

Clark membagi sejarah pengetahuan ke dalam empat

kategori, yaitu:

1. Tehnologi.

2. Era.

3. Paradigma.

4. Struktur Pengetahuan.

Page 59: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

57

Konsep pemahaman pengetahuan memunculkan 5

kerangka dasar. Masing-masing pokok tidak

menggantikan yang lainnya, tetapi saling membangun

dalam membentuk sejarah manajemen pengetahuan.

Untuk itu perlu dipahami lima kerangka dasar dalam

sejarah manajemen pengetahuan, yaitu: Lahirnya

Industri Pengetahuan 1960, Era Informasi 1973,

Gelombang Ke-tiga-1980, Masyarakat Informasi 1982,

Dua Belas Pokok Ekonomi Baru.

B. Kelahiran Industri Pengetahuan-1960

Peningkatan pekerja yang berpendidikan juga

memacu revolusi industri yang memunculkan prosedur

yang lebih rumit pada pekerjaannya. Sebagian dari

prosedur ini memerlukan lebih dari sekedar menyerap

informasi secara sederhana agar mampu melaksanakan,

namun mereka memerlukan keterampilan. Dan sebagian

dari keterampilan ini, tidak mudah diajarkan ke yang

lainnya karena mereka memerlukan pengetahuan tacit.

Dengan prosedur yang lebih rumit dalam menyelesaikan

setiap pekerjaan, jumlah pekerjaan tulis menulis

meningkat, sehingga manajemen dokumen semakin

dibutuhkan. Kemudian, dengan banyaknya ketentuan-

ketentuan baru dalam proses yang berlaku bagi

pekerjaan dan penyiangan arsip untuk menjejaki proses

tersebut mengakibatkan ditemukannya teknik

manajemen ilmiah (scientific management) yang

diciptakan untuk membantu mengorganisir dan

membuat pekerjaan semakin efisien.

Meskipun frase "manajemen pengetahuan" mulai

digunakan pada akhir 1980-an (misalnya, konferensi di

KM mulai muncul, buku-buku tentang KM diterbitkan,

Page 60: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

58

dan istilah itu mulai terlihat dalam jurnal berorientasi

bisnis), KM telah ada selama beberapa dekade.

Pustakawan, filsuf, guru, dan penulis telah lama

menggunakan banyak teknik yang sama. Namun, bisa

juga dikatakan bahwa manajemen pengetahuan telah

ada jauh lebih lama daripada istilah yang sebenarnya

telah digunakan. Denning (2000) menceritakan

bagaimana dari ―zaman dahulu, penatua, tabib

tradisional dan bidan di desa telah menjadi repositori

hidup dari pengalaman suling dalam kehidupan

masyarakat‖. Beberapa bentuk repositori naratif telah

ada sejak lama, dan orang-orang telah menemukan

berbagai cara berbagi pengetahuan untuk membangun

pengalaman sebelumnya, menghilangkan redudansi yang

mahal, dan menghindari membuat setidaknya kesalahan

yang sama lagi. Misalnya, berbagi pengetahuan sering

berbentuk pertemuan kota, lokakarya, seminar, dan sesi

pendampingan. ―Teknologi‖ primer digunakan untuk

mentransfer pengetahuan yang terdiri dari orang-orang

itu sendiri. Memang, banyak warisan budaya kita berasal

dari migrasi orang-orang yang berbeda di seluruh benua.

H.G. Wells (1938), meskipun tidak pernah

menggunakan istilah manajemen pengetahuan yang

sebenarnya, menggambarkan visinya tentang "Otak

Dunia," yang akan memungkinkan organisasi intelektual

dari jumlah total pengetahuan kolektif kita. Otak Dunia

akan mewakili "organisasi universal dan klarifikasi

pengetahuan dan ide". Wells mengantisipasi World Wide

Web, meskipun secara ideal ketika dia berbicara tentang

―kesenjangan yang lebar antara keduanya saat ini

pemikiran dan pengetahuan terbaik yang belum dirakit

dan dieksploitasi di dunia. Kita hidup di dunia yang

tidak terpakai dan salah menerapkan pengetahuan dan

keterampilan ‖

Page 61: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

59

Otak Dunia merangkum banyak fitur yang

diinginkan dari pendekatan modal intelektual untuk KM:

konten yang dipilih, dikelola dengan baik, dan secara

luas diperiksa yang dipertahankan, diperbarui, dan, di

atas semua itu, digunakan untuk menghasilkan nilai

bagi pengguna, komunitas pengguna, dan organisasi

mereka. Apa yang dibayangkan Wells untuk seluruh

dunia dapat dengan mudah diterapkan dalam suatu

organisasi dalam bentuk intranet. Apa yang baru dan

disebut manajemen pengetahuan adalah bahwa kita

sekarang dapat mensimulasikan pertemuan

pengetahuan yang kaya, interaktif, tatap muka secara

virtual melalui penggunaan teknologi komunikasi baru.

Teknologi informasi seperti intranet dan Internet

memungkinkan kita untuk menyatukan aset intelektual

organisasi dan mengatur serta mengelola konten ini

melalui lensa minat bersama, bahasa yang sama dan

kerja sama yang sadar. Dapat memperluas kedalaman

dan luasnya atau jangkauan penangkapan pengetahuan,

berbagi dan kegiatan diseminasi, karena belum mampu

melakukannya sebelumnya (intestive digest) dan sistem

publikasi dan distribusi untuk penyatuan intelektual

ingatan manusia. Pada awal 1960-an, Drucker adalah

orang pertama yang membuat koin istilah pekerja

pengetahuan (Drucker, 1964). Senge (1990) berfokus

pada "organisasi pembelajaran" sebagai organisasi yang

dapat belajar dari pengalaman masa lalu yang disimpan

dalam sistem memori perusahaan. Barton-Leonard

(1995) mendokumentasikan kasus Chapparal Steel

sebagai kisah sukses manajemen pengetahuan. Nonaka

dan Takeuchi (1995) mempelajari bagaimana

pengetahuan diproduksi, digunakan, dan disebarkan

dalam organisasi dan bagaimana pengetahuan itu

Page 62: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

60

dihasilkan pengetahuan berkontribusi pada difusi

inovasi.

Sejumlah orang, merasakan nilai pengukuran aset

intelektual, mengakui semakin pentingnya pengetahuan

organisasi sebagai aset kompetitif. Sebuah studi

benchmark industri lintas dipimpin oleh presiden APQC

Carla O'Dell dan selesai pada tahun 1996. Studi ini

berfokus pada kebutuhan KM berikut:

1. Manajemen pengetahuan sebagai strategi bisnis.

2. Transfer pengetahuan dan praktik terbaik.

3. Pengetahuan yang berfokus pada pelanggan.

4. Tanggung jawab pribadi untuk pengetahuan.

5. Manajemen aset intelektual.

6. Inovasi dan penciptaan pengetahuan.

Timeline Entovation mengidentifikasi berbagai

disiplin ilmu dan domain yang telah dicampur bersama

untuk muncul sebagai manajemen pengetahuan. Teori

manajemen yang telah memberikan kontribusi signifikan

terhadap evolusi KM termasuk Peter Drucker, Peter

Senge, Ikujiro Nonaka, Hirotaka Takeuchi, dan Thomas

Stewart. Ekstrak dari garis waktu ini diberikan lihat

gambar di bawah.

Tonggak dalam pengembangan teknologi modern

menawarkan perspektif lain tentang sejarah KM:

industralization dimulai pada 1800, teknologi

transportasi pada 1850, komunikasi pada 1900,

komputerisasi pada 1950-an, virtualisasi pada awal

1980-an, dan upaya awal pada pribadi- teknologi isasi

dan profil pada tahun 2000 (Deloitte, Touche, dan

Tohmatsu, 1999). Gambar di bawah ini merangkum fase

perkembangan ini.

Page 63: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

61

Gambar 4

Ringkasan Waktu Pengelolaan Pengetahuan

Gambar 5

Fase Pengembangan di Sejarah Km

Dengan munculnya era informasi atau komputer,

KM berarti pengungkit aset pengetahuan secara

sistematis dan disengaja. Teknologi memungkinkan

pengetahuan berharga untuk "diingat" melalui

pembelajaran organisasi dan memori perusahaan, dan

Page 64: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

62

mereka juga memungkinkan pengetahuan berharga

untuk "dipublikasikan" yaitu, untuk disebarluaskan

secara luas kepada semua pemangku kepentingan.

Evolusi manajemen pengetahuan telah terjadi bersamaan

dengan pergeseran dari model ritel berdasarkan katalog

(di sini orang harus ingat kutipan terkenal Ford bahwa

Anda dapat memiliki mobil dalam warna apa pun yang

Anda suka asalkan berwarna hitam) ke pelelangan model

(seperti yang dicontohkan oleh eBay) ke model

personalisasi di mana pencocokan waktu-nyata

kebutuhan dan layanan pengguna terjadi dalam model

pertukaran win-win.

Pada tahun 1969, peluncuran ARPANET

memungkinkan para ilmuwan dan peneliti untuk

berkomunikasi lebih mudah satu sama lain selain dapat

bertukar set data besar mereka. Mereka datang dengan

protokol jaringan atau bahasa yang akan memungkinkan

komputer yang berbeda dan sistem operasi untuk

jaringan bersama di seluruh jalur komunikasi.

Selanjutnya, sistem pesan ditambahkan ke jaringan

transfer file data ini. Pada tahun 1991, node-node

tersebut dipindahkan ke Internet dan World Wide Web.

Pada akhir 1969, hanya empat komputer dan sekitar

selusin pekerja yang terhubung.

Bersamaan dengan itu, banyak perkembangan

utama terjadi dalam teknologi informasi yang

dikhususkan untuk sistem berbasis pengetahuan: sistem

pakar yang berusaha untuk menangkap "para ahli pada

disket, "sistem pengajaran cerdas yang bertujuan

menangkap "guru pada disket," dan pendekatan

kecerdasan buatan yang memunculkan rekayasa

pengetahuan di mana seseorang ditugaskan untuk

memperoleh pengetahuan dari para ahli materi

pelajaran, secara konseptual memodelkan konten ini,

dan kemudian menerjemahkannya ke dalam kode yang

Page 65: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

63

dapat dieksekusi mesin (McGraw dan Harrison-Briggs,

1989). McGraw dan Harrison-Briggs menggambarkan

rekayasa pengetahuan sebagai ―melibatkan

pengumpulan informasi, pengenalan domain, upaya

analisis dan desain. Selain itu, akumulasi pengetahuan

harus diterjemahkan ke dalam kode, diuji dan

disempurnakan‖. Insinyur pengetahuan adalah "individu

yang bertanggung jawab untuk menyusun dan

membangun sistem pakar". Desain dan pengembangan

sistem berbasis pengetahuan seperti itu memiliki banyak

hal untuk ditawarkan manajemen pengetahuan, yang

juga bertujuan untuk menangkap, validasi, dan

diseminasi teknologi selanjutnya yang dimediasi

pengetahuan berharga dari para ahli.

Buku-buku tentang manajemen pengetahuan

mulai muncul pada awal 1990-an, dan bidang ini

mengambil momentum pada pertengahan 1990-an

dengan perkembangan sejumlah konferensi dan

konsorsium KM internasional yang besar. Pada tahun

1999, Boisot merangkum beberapa tonggak sejarah ini

(lihat Tabel dibawah untuk ringkasan yang diperbarui).

Pada Kongres Dunia ke-24 tentang Manajemen Modal

Intelektual pada Januari 2003, sejumlah guru KM

bersatu dalam mengirimkan permintaan ke akademisi

untuk "Take the KM torch." Di antara mereka yang

menghadiri konferensi adalah Karl Sveiby, Leif

Edvinsson, Debra Amidon, Hubert Saint-Onge, dan

Verna Allee. Mereka membuat alasan kuat bahwa KM

sampai sekarang telah dipimpin oleh praktisi

"penyelesaian masalah dengan kursi celana mereka" dan

bahwa sekarang saatnya untuk fokus pada mengubah

KM menjadi disiplin akademik, mempromosikan

penelitian doktoral dalam disiplin, dan menyediakan

pelatihan yang lebih formal untuk praktisi masa depan

kita. Saat ini, lebih dari 100 universitas di seluruh dunia

Page 66: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

64

menawarkan kursus di KM, dan banyak sekolah bisnis

dan perpustakaan menawarkan program gelar di KM

(Petrides dan Nodine, 2003).

Tabel 4

Milestone Pengelolaan Pengetahuan

Year Entity Event

1980 DEC, CMU XCON Expert System

1986 Dr. K. Wiig Coined KM concept at UN

1989 Consulting firms Start internal KM projects

1991 HBR article Nonaka & Takeuchi

1993 Dr. K. Wiig First KM book published

1994 KM Network First KM conference

Mid-1990s Consulting firms Start offering KM services

Late 1990s Key vertical industries Implement KM and start seeing benefits

2000–2003 Academia KM courses/programs in universities

C. Dari Aset Fisik Ke Aset Pengetahuan

Pengetahuan telah menjadi semakin berharga

daripada aset fisik atau aset berwujud yang lebih

tradisional. Misalnya, secara tradisional, aset organisasi

maskapai penerbangan mencakup inventaris fisik

pesawat terbang. Saat ini, aset terbesar maskapai adalah

sistem reservasi SABER, perangkat lunak yang

memungkinkan maskapai tidak hanya mengelola logistik

pemesanan penumpang, tetapi juga menerapkan "sistem

manajemen hasil" kursi. Sistem manajemen hasil

mengacu pada program optimalisasi yang digunakan

untuk memastikan bahwa pendapatan maksimum

dihasilkan dari setiap kursi yang dijual bahkan jika

masing-masing dan setiap kursi memiliki harga yang

berbeda. Demikian pula, di sektor manufaktur, nilai aset

nonfisik seperti sistem persediaan just-in-time (JIT)

dengan cepat memberikan nilai lebih. Ini adalah contoh

Page 67: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

65

aset intelektual, yang umumnya merujuk pada informasi

yang dicatat organisasi, dan talenta manusia di mana

informasi seperti itu biasanya tidak disimpan secara

efisien atau hanya hilang, terutama di organisasi besar

yang cacat fisik (Stewart, 1991).

Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada masa

manfaat sepotong pengetahuan yang berharga. Kapan

pengetahuan tentang tidak berguna? Bagaimana dengan

pengetahuan yang tidak pernah kehilangan nilainya?

Gagasan keusangan pengetahuan dan pengarsipan perlu

didekati dengan mata yang segar. Tidak lagi disarankan

untuk hanya membuang barang-barang yang "sudah

lewat batas waktunya." Sebaliknya, analisis konten dan

analisis biaya-manfaat diperlukan untuk mengelola

setiap bagian dari pengetahuan yang berharga dengan

cara terbaik.

Modal intelektual sering dibuat terlihat oleh

perbedaan antara nilai buku dan nilai pasar suatu

organisasi (sering disebut sebagai niat baik). Aset

intelektual diwakili oleh jumlah total dari apa yang

diketahui oleh karyawan organisasi dan apa yang harus

mereka lakukan. Nilai aset pengetahuan ini setidaknya

sama dengan biaya menciptakan kembali pengetahuan

ini. Profesi akuntansi masih memiliki kesulitan yang

cukup besar dalam menyesuaikan diri dengan bentuk

aset baru ini. Beberapa kemajuan telah dibuat (mis.,

Skandia adalah organisasi pertama yang melaporkan

modal intelektual sebagai bagian dari laporan keuangan

tahunannya), tetapi masih banyak pekerjaan yang harus

dilakukan di bidang ini. Seperti ditunjukkan pada

Gambar di bawah ini, aset intelektual dapat ditemukan

di tingkat strategis, taktis, dan operasional organisasi.

Beberapa contoh modal intelektual meliputi:

Page 68: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

66

1. Kompetensi, keterampilan yang diperlukan untuk

mencapai tingkat kinerja (tinggi) tertentu.

2. Kemampuan, keterampilan strategis yang diperlukan

untuk mengintegrasikan dan menerapkan kompetensi.

3. Teknologi, alat dan metode yang diperlukan untuk

menghasilkan hasil fisik tertentu.

Gambar 6

Tiga Tingkat Modal Intellektual

Kompetensi inti, yang ditemukan pada level taktis,

adalah hal-hal yang diketahui oleh organisasi dengan

baik dan menyediakan keunggulan kompetitif. Beberapa

contoh akan berupa proses, jenis pengetahuan khusus,

atau jenis keahlian tertentu yang jarang atau unik bagi

organisasi. Kemampuan, ditemukan pada tingkat yang

lebih strategis, adalah hal-hal yang seorang individu

tahu bagaimana melakukannya dengan baik, yang, di

bawah kondisi yang tepat, dapat dikumpulkan ke

Page 69: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

67

kompetensi organisasi. Kemampuan adalah kompetensi

inti potensial, dan praktik KM yang baik diperlukan agar

potensi tersebut dapat direalisasikan. Sejumlah teks

manajemen bisnis mendiskusikan konsep-konsep ini

secara lebih rinci (mis., Hamel dan Prahalad, 1990).

Perlu dicatat bahwa semakin tinggi kemampuannya dan

semakin sedikit itu dibagikan di antara banyak

karyawan, maka semakin rentan organisasi jika

karyawan tersebut pergi.

Page 70: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

68

BAB 6

SEJARAH MANAJEMEN PENGETAHUAN

A. Perspektif Organisasi Tentang Manajemen Pengetahuan

Wiig (1993) mempertimbangkan manajemen

pengetahuan dalam organisasi dari tiga perspektif,

masing-masing dengan wawasan dan tujuan yang

berbeda:

1. Perspektif Bisnis, berfokus pada mengapa, di mana,

dan sejauh mana organisasi harus berinvestasi atau

mengeksploitasi pengetahuan. Strategi, produk dan

layanan, aliansi, akuisisi, atau divestasi harus

dipertimbangkan dari sudut pandang terkait

pengetahuan.

Page 71: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

69

2. Perspektif Manajemen, berfokus pada penentuan,

pengorganisasian, pengarahan, fasilitasi, dan

pemantauan praktik dan kegiatan terkait

pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai

strategi dan tujuan bisnis yang diinginkan.

3. Perspektif Praktek, berfokus pada penerapan keahlian

untuk melakukan pekerjaan dan tugas terkait

pengetahuan yang eksplisit.

Perspektif bisnis dengan mudah memetakan ke

sifat strategis manajemen pengetahuan, perspektif

manajemen sejajar dengan lapisan taktis, dan perspektif

praktis dapat disamakan dengan tingkat operasional.

Mengapa KM Penting?

Penggerak bisnis utama di balik meningkatnya

minat dan penerapan KM saat ini di empat bidang

utama:

1. Globalisasi bisnis. Organisasi dewasa ini lebih bersifat

global multisite, multibahasa, dan multikultural.

2. Organisasi lean. Kami melakukan lebih banyak dan

kami melakukannya lebih cepat, tetapi kami juga

harus bekerja lebih pintar sebagai pekerja

pengetahuan, mengadopsi peningkatan kecepatan dan

beban kerja.

3. "Amnesia perusahaan." Kami lebih mobile sebagai

tenaga kerja, yang menciptakan masalah kontinuitas

pengetahuan untuk organisasi dan menempatkan

tuntutan pembelajaran berkelanjutan pada pekerja

pengetahuan. Kami tidak lagi berharap untuk

menghabiskan seluruh kehidupan kerja kami dengan

organisasi yang sama.

Page 72: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

70

4. Kemajuan teknologi. Kami lebih terhubung. Kemajuan

teknologi informasi tidak hanya membuat konektivitas

ada di mana-mana tetapi juga secara radikal

mengubah harapan. Kita diharapkan "hidup" setiap

saat, dan waktu penyelesaian dalam merespons

sekarang diukur dalam hitungan menit, bukan

minggu.

Lingkungan kerja saat ini lebih kompleks karena

kita sekarang perlu menghadiri setiap hari untuk

peningkatan jumlah item pengetahuan subjektif.

Memfilter lebih dari 200 email, faks, dan pesan suara

setiap hari harus dilakukan sesuai dengan praktik

manajemen waktu yang baik dan aturan pemfilteran,

tetapi lebih sering daripada tidak, pekerja cenderung

menunjukkan "refleks Pavlovian" ketika mereka

memperhatikan bunyi bip yang diumumkan. kedatangan

surat baru atau dering telepon yang menuntut perhatian

segera. Pekerja pengetahuan semakin diminta untuk

"berpikir pada kaki mereka," dengan sedikit waktu untuk

menggali dan menganalisis data dan informasi yang

masuk, apalagi mengambil, mengakses, dan menerapkan

pengetahuan pengalaman yang relevan. Ini karena

volume tugas yang harus diatasi dan waktu penyelesaian

yang sangat berkurang. Harapan hari ini adalah bahwa

setiap orang "hidup" setiap saat sebagaimana dibuktikan

oleh berbagai pesan yang menyatakan jengkel ketika

pesan suara tidak ditanggapi dengan segera atau email

tidak diakui.

Manajemen pengetahuan merupakan satu

tanggapan terhadap tantangan dalam mencoba

mengelola lingkungan kerja yang kompleks dan penuh

informasi ini. Dengan demikian, KM mungkin

dikategorikan sebagai ilmu kompleksitas. Salah satu

kontributor terbesar untuk kompleksitas adalah bahwa

Page 73: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

71

informasi yang berlebihan hanya merupakan puncak

gunung es hanya informasi yang telah diberikan secara

eksplisit. KM juga harus berurusan dengan pengetahuan

yang belum diartikulasikan atau diam-diam. Untuk

semakin memperumit masalah, kita bahkan mungkin

tidak menyadari semua pengetahuan diam-diam yang

ada; kita mungkin tidak ―tahu bahwa kita tidak tahu.‖

Maynard Keynes (dalam Wells, 1938, hlm. 6)

menemukan kebenaran ketika dia menyatakan bahwa

―ini... orang-orang yang memiliki arahan atas kita,

hampir tidak tahu apa-apa tentang bisnis yang mereka

miliki. Tidak ada yang tahu banyak, tetapi hal penting

untuk disadari adalah bahwa mereka bahkan tidak tahu

apa yang harus diketahui." Sementara Keynes

membahas politik dan konsekuensi ekonomi dari

perdamaian, para pemimpin organisasi saat ini telah

menggemakan kata-katanya berkali-kali.

Bahkan, kita sekarang, menurut Snowden (2002),

memasuki generasi ketiga manajemen pengetahuan,

yang dikhususkan untuk konteks, narasi, dan

manajemen konten. Pada generasi pertama, penekanan

diberikan pada para penghuni pengetahuan atau

teknologi informasi untuk membantu kami dengan

dilema yang dicontohkan oleh frasa yang banyak dikutip

―andai saja kami tahu apa yang kami ketahui‖ (O'Dell

and Grayson, 1998). Pengadopsi awal KM, perusahaan

konsultan besar yang menyadari bahwa produk utama

mereka adalah pengetahuan dan bahwa mereka perlu

menginventarisir stok pengetahuan mereka secara lebih

efektif, menjelaskan fase ini. Banyak sekali intranet dan

sistem manajemen pengetahuan internal

diimplementasikan selama generasi KM pertama. Ini

adalah generasi yang dikhususkan untuk menemukan

semua informasi yang sampai saat itu telah terkubur

dalam organisasi dengan produk sampingan yang

Page 74: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

72

diproduksi secara umum yang dikemas sebagai praktik

terbaik dan pelajaran yang dapat digunakan kembali.

Terguncang oleh kelebihan informasi, generasi

kedua berayun ke ujung spektrum yang berlawanan

untuk fokus pada orang-orang, yang dapat diartikan

sebagai "seandainya kita tahu siapa yang tahu." Ada

kesadaran yang tumbuh tentang pentingnya dimensi

manusia dan budaya manajemen pengetahuan ketika

organisasi merenungkan mengapa perpustakaan digital

yang baru sepenuhnya tanpa konten (―tempat barang

rongsokan informasi‖) dan mengapa tingkat

penggunaannya sangat rendah. Bahkan, pendekatan

teknologi informasi dari generasi KM pertama condong ke

arah sistem KM monolitik, top-down organisasi-lebar.

Pada generasi kedua, menjadi sangat jelas bahwa adopsi

KM dari bawah ke atas atau akar rumput membawa

pada kesuksesan yang jauh lebih besar dan bahwa ada

banyak gerakan akar rumput — yang kemudian menjadi

komunitas praktik. Komunitas praktik adalah kendaraan

yang baik untuk mempelajari berbagi pengetahuan atau

pergerakan pengetahuan di seluruh organisasi untuk

memicu tidak hanya digunakan kembali untuk efisiensi

yang lebih besar tetapi juga penciptaan pengetahuan

untuk inovasi yang lebih besar.

Tahap ketiga dari KM menghasilkan kesadaran

akan pentingnya konteks bersama: bagaimana

mendeskripsikan dan mengatur konten sehingga

pengguna akhir yang disadari menyadari keberadaannya

dan dapat dengan mudah mengakses dan menerapkan

konten ini. Konteks bersama menciptakan makna

bersama. Konten perlu disarikan dari konteks. Fase ini

ditandai dengan munculnya metadata untuk

mendeskripsikan konten di samping format konten,

manajemen konten, dan pajak pengetahuan.

Page 75: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

73

Bagaimanapun, jika pengetahuan tidak digunakan untuk

memberi manfaat bagi individu, komunitas praktik, dan

/ atau organisasi, maka manajemen pengetahuan telah

gagal. Ide-ide cemerlang dalam bentuk bola lampu di

saku tidak cukup; mereka harus "dicolokkan," dan ini

hanya dapat dimungkinkan jika orang tahu apa yang

perlu diketahui, dapat menemukannya ketika mereka

perlu, dapat memahaminya, dan - mungkin yang paling

penting - yakin bahwa pengetahuan ini harus diletakkan

bekerja. Slogan untuk fase ini mungkin seperti:

"taksonomi sebelum teknologi" (Koenig, 2002: 3).

B. KM UNTUK INDIVIDU, KOMUNITAS, DAN

ORGANISASI

Manajemen pengetahuan memberikan manfaat

bagi karyawan secara perorangan, komunitas praktik,

dan bagi organisasi itu sendiri. Pandangan tiga tingkat

KM ini membantu menekankan mengapa KM penting

saat ini (lihat Gambar 1-6).

Untuk individu, KM:

Membantu orang melakukan pekerjaan mereka

dan menghemat waktu melalui pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah yang lebih

baik.

Membangun rasa ikatan komunitas dalam

organisasi. Membantu orang untuk tetap

mendapatkan informasi terbaru.

Memberikan tantangan dan peluang untuk

berkontribusi. Untuk komunitas praktik, KM:

Mengembangkan keterampilan profesional.

Mempromosikan pendampingan peer-to-peer.

Page 76: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

74

Memfasilitasi jaringan dan kolaborasi yang lebih

efektif. Mengembangkan kode etik profesional

yang dapat diikuti oleh anggota.

Mengembangkan bahasa yang sama.

Untuk organisasi, KM:

Membantu strategi berkendara. Memecahkan

masalah dengan cepat. Menyebarkan praktik

terbaik.

Meningkatkan pengetahuan yang tertanam

dalam produk dan layanan.

Menyuburkan gagasan dan meningkatkan

peluang untuk inovasi. Memungkinkan

organisasi untuk tetap unggul dalam

persaingan.

Membangun memori organisasi.

Beberapa tantangan KM kritis adalah untuk

mengelola konten secara efektif, memfasilitasi kerja

sama, membantu pekerja pengetahuan terhubung dan

menemukan ahli, dan membantu organisasi untuk

belajar dan mengambil keputusan berdasarkan data,

informasi, dan pengetahuan yang lengkap, valid, dan

ditafsirkan dengan baik.

Gambar 7 Ikhtisar Tiga Komponen Utama KM

Page 77: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

75

Agar manajemen pengetahuan berhasil, ia harus

memanfaatkan apa yang penting bagi pekerja

pengetahuan apa yang bernilai bagi mereka dan bagi

praktik profesional mereka serta apa yang akan diperoleh

organisasi. Penting untuk mendapatkan keseimbangan

yang tepat. Jika inisiatif KM terlalu besar, risikonya

terlalu umum, terlalu abstrak, terlalu top-down, dan

terlalu jauh untuk mengkatalisasi tingkat permintaan

pembelian dari individu. Namun, jika inisiatif KM terlalu

kecil, maka itu mungkin tidak cukup untuk

menyediakan interaksi yang cukup antara pekerja

pengetahuan untuk menghasilkan sinergi. Teknologi KM

harus mendukung, dan manajemen harus berkomitmen

untuk menempatkan imbalan dan insentif yang sesuai

untuk kegiatan manajemen pengetahuan. Terakhir tetapi

tidak kalah pentingnya, peserta perlu mengembangkan

keterampilan KM agar dapat berpartisipasi secara efektif.

Keterampilan dan kompetensi KM ini cukup beragam

dan beragam, mengingat sifat multidisiplin lapangan,

tetapi satu tautan khusus sering diabaikan, dan itu

adalah keterkaitan antara keterampilan KM dan

keterampilan para profesional informasi. KM telah

menghasilkan munculnya peran dan tanggung jawab

baru, dan banyak dari ini dapat mengambil manfaat dari

fondasi yang sehat yang tidak hanya didasarkan pada

teknologi informasi (TI) tetapi juga dalam ilmu informasi.

Profesional KM memiliki peran penting untuk dimainkan

dalam semua proses siklus KM, yang dijelaskan secara

lebih rinci dalam Bab 2.

POIN PENTING

KM belum tentu "benar-benar baru" tetapi telah

dipraktikkan dalam berbagai pengaturan untuk

beberapa waktu sekarang - meskipun di bawah

monikers berbeda.

Page 78: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

76

Pengetahuan lebih kompleks daripada data atau

informasi; itu subyektif, seringkali berdasarkan

pengalaman, dan sangat kontekstual.

Tidak ada definisi KM yang diterima secara umum,

tetapi sebagian besar praktisi dan profesional

sependapat bahwa KM memperlakukan pengetahuan

diam-diam dan eksplisit dengan tujuan menambah

nilai bagi organisasi.

Setiap organisasi harus mendefinisikan KM dalam hal

tujuan bisnisnya sendiri; analisis konsep adalah salah

satu cara untuk mencapai ini.

KM adalah tentang menerapkan pengetahuan dalam

situasi baru, yang sebelumnya tidak terbebani atau

baru.

KM berakar pada berbagai disiplin ilmu yang berbeda.

Generasi KM sampai saat ini telah berfokus pertama

pada wadah, selanjutnya pada komunitas, dan

akhirnya pada konten itu sendiri.

POIN PEMBAHASAN

1. Gunakan analisis konsep untuk mengklarifikasi istilah

berikut:

Sebuah. Modal intelektual versus aset fisik.

b. Tacit knowledge versus knowledge eksplisit.

c. Komunitas praktik versus komunitas yang diminati.

2. "Manajemen pengetahuan bukanlah hal yang baru."

Apakah Anda berpendapat bahwa pernyataan ini

sebagian besar benar atau salah? Mengapa atau

mengapa tidak? Gunakan anteseden historis untuk

membenarkan argumen Anda.

3. Sampai sejauh mana tiga generasi manajemen

pengetahuan? Apa fokus utama masing-masing?

Page 79: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

77

4. Apa saja jenis peran yang berbeda yang diperlukan

untuk masing-masing dari tiga generasi di atas?

Page 80: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

78

BAB 7

MODEL MANAJEMEN PENGETAHUAN

Bab ini menjelaskan fase-fase utama yang terlibat

dalam siklus manajemen pengetahuan, meliputi

penangkapan, pembuatan, kodifikasi, berbagi,

mengakses, aplikasi, dan penggunaan kembali

pengetahuan di dalam dan di antara organisasi. Empat

pendekatan utama untuk siklus KM disajikan dari Meyer

dan Zack (1996), Bukowitz dan Williams (2000), McElroy

(2003), dan Wiig (1993). Sintesis dari pendekatan ini

kemudian dikembangkan sebagai kerangka kerja untuk

mengikuti jalan yang dibutuhkan informasi untuk

menjadi aset pengetahuan yang berharga bagi organisasi

tertentu. Bab ini diakhiri dengan diskusi tentang

implikasi strategi dan praktis dari pengelolaan

pengetahuan di seluruh siklus KM.

Page 81: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

79

A. Tujuan Pembelajaran

1. Jelaskan bagaimana pengetahuan individu,

kelompok, dan organisasi yang berharga ditangkap,

dibuat, dikodifikasi, dibagikan, diakses,

diterapkan, dan digunakan kembali sepanjang

siklus manajemen pengetahuan.

2. Bandingkan dan kontras model siklus hidup KM

utama, termasuk Zack, Bukowitz dan Williams,

McElroy, dan model siklus hidup Wiig.

3. Tetapkan langkah-langkah utama dalam setiap

proses siklus KM dan berikan contoh konkret dari

masing-masing.

4. Identifikasi tantangan dan manfaat utama dari

setiap fase dari siklus KM.

5. Jelaskan bagaimana siklus KM terintegrasi

menggabungkan keunggulan model siklus hidup

KM lainnya.

B. Pengantar KM Efektif

Prinsip-prinsip didalam Manajemen Pengetahuan

disebut tacit dan eksplisit. Pengetahuan Tacit / Tacit

Knowledge: adalah pengetahuan yang bersifat tak

terlihat, tak bisa diraba kecuali disampaikan (eksplisit) .

1. Jenis pengetahuan tacit :

Tacit yang ada di dalam masing-masing orang,

pribadi-pribadi, bersifat unik, tidak tertulis, tapi

diketahui .

Tacit yang ada di dalam sekelompok orang.

Page 82: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

80

Yaitu pengetahuan yang dimiliki bersama oleh

sekelompok orang namun sifatnya masih tidak terlihat

dan ada di dalam pikiran kelompok itu . Contoh yang

kerap digunakan adalah orang bermain bola, mereka

saling mengoper secara refleks tanpa komunikasi yang

bisa dilihat bentuknya . Ini terjadi karena diantara

mereka ada pengetahuan yang sifatnya tidak tertulis .

Pengetahuan tacit semacam ini sebanarnya banyak

dimiliki oleh masyarakat, yang disebut pengetahuan

yang tertanam di dalam hubungan antar manusia.

Dan pengetahuan semacam ini biasanya disebut

trust atau kepercayaan. Saling percaya dan solider

menjadi bagian dari pengetahuan . Paradigma lama

berpikir bahwa pengetahuan tidak ada hubungannya

dengan solidaritas dan norma-norma . Tapi sekarang

makin terbukti bahwa hubungan itu ada .

2. Pengetahuan Eksplisit.

Jika pengetahuan yang sifatnya tacit ini kemudian

dikeluarkan, ditulis atau direkam, maka sifatnya lantas

menjadi eksplisit . Bentuk pengetahuan eksplicit ini

berupa :

Bentuk eksplisit yang dimiliki secara pribadi.

Biasanya dalam bentuk catatan, buku harian, alamat

teman, fotokopi dan segala bentuk eksplisit yang

disimpan perorangan secara pribadi .

Bentuk eksplisit yang dipakai bersama-sama oleh

sekelompok orang dalam bentuk tulisan tangan

sampai internet. Dengan kata lain pengetahuan

eksplisit yang di-share atau dibagikan agar dapat

dikses oleh banyak pihak.

Page 83: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

81

Gambar 8

Explicit and Tacit Knowledge

Kegiatan Manajemen Pengetahuan atau MP adalah

segala sesuatu yang berhubungan dengan proses

perubahan dari tacit pribadi menjadi tacit milik bersama,

dari tacit milik bersama jadi eksplisit, dari eksplisit jadi

tersimpan. Semua proses-proses ini berlaku dalam

proses kerja, kehidupan, sosial, politik dan lain-lain. MP

mengurus dalam konteks inovasi, perubahan dan

dokumentasi.

Page 84: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

82

Gambar 9

Pola Pendekatan Explicit and Tacit Knowledge

Dengan memahami 4 pola penciptaan dari

Manajemen Pengetahuan, maka organisasi perlu

menyadari bahwa pengetahuan awalnya eksis di masing-

masing individu dan agar menjadi milik organisasi, maka

organisasi harus memfasilitasi, mendukung, dan

menstimulasi pengetahuan individu menjadi

pengetahuan organisasi melalui dialog, diskusi, berbagi

pengalaman, dan observasi .

Dalam penelitian-penelitian mengenai manajemen

pengetahuan mengungkapkan pentingnya organisasi

mengembangkan pengetahuan sebagai aset agar mampu

menghadapi persaingan. (Caniero, 2000; Lee, 2001;

Rowley, 1999). Penelitian mengenai Manajemen

Pengetahuan yang dilakukan oleh Caniero (2000)

Page 85: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

83

memberikan pemahaman bahwa Manajemen

Pengetahuan dibentuk dari berbagai karakteristik

personal dan pengembangan personal. Manajemen

Pengetahuan membentuk keputusan-keputusan

stratejik, dan dari keputusan-keputusan stratejik

terbentuklah market knowledge dancompetitors

knowledge. Market knowledge membentuk usaha-usaha

inovatif dan menghasilkan inovasi sedangkan competitors

knowledge membentuk usaha-usaha kompetitif dan

menghasilkan daya saing.

Lee pada tahun 2001 melakukan penelitian dengan

tujuan untuk mengidentifikasi dan memahami peran

knowledge sharing pada kesuksesan outsourcing proyek

sistem informasi (SI) .

Ada empat variabel yang digunakan dalam

pengujian ini yaitu ;

knowledge sharing (tacit and explicit knowledge),

organizational capability,

partnership quality,

outsourcing success.

Semua variabel independen (knowledge sharing,

organizational capability, partnership quality) memberikan

pengaruh yang kuat pada variabel dependent

(outsourcing success) . Penelitian ini memberikan

gambaran bahwa knowledge sharing mampu menjadi

salah satu faktor anteseden dalam kerjasama lintas

fungsi. Knowledge sharing antara organisasi dengan

service providers bisa dianalogikan sebagai knowledge

sharing antar anggota tim karena organisasi dengan

service providers bekerja sama dalam tim untuk

mengembangkan sistem informasi.

Page 86: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

84

Mengacu dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan

oleh berbagai akademisi menunjukkan bahwa MP

memegang peranan penting dalam kehidupan organisasi.

Kemampuan organisasi untuk mengeksplorasi kekayaan

pengetahuan yang eksis di setiap anggota organisasi,

kemudian mengumpulkannya menjadi knowledge-base,

dan memanfaatkannya secara efektif akan membantu

mempercepat akselerasi organisasi. Kemampuan

perusahaan untuk mengumpulkan, memanfaatkan, dan

mendaya gunakan pengetahuan secara efektif akan

menjadi sumber utama keunggulan kompetitif

organisasi.

Manajemen Pengetahuan Sebagai Keungulan

Kompetitif.

Sumber kekuatan internal organisasi yang tidak

mungkin diadaptasi oleh pesaing manajemen

pengetahuan . Pengetahuan eksis disetiap individu dan

masing-masing individu mempunyai pengetahuan yang

berbeda satu sama lainnya. Para pesaing tidak mungkin

meniru pengetahuan yang dipunyai oleh perusahaan .

Sebagai sumber daya bagi suatu organisasi ,

sebaiknya organisasi mengelola manajemen pengetahuan

dengan baik. Studi yang dilakukan oleh Davenport at. el.

(1998) mengindentifikasikan empat tahapan yang perlu

dilakukan suatu organisasi agar Manajemen

Pengetahuan dapat menjadi sumberdaya stratejik ;

1. Pengetahuan dapat disimpan.

Data, informasi, maupun pengetahuan dapat

disimpan dalam bentuk dokumentasi agar mudah

Page 87: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

85

ditelusuri bila dibutuhkan. Bagi pengetahuan yang

sifatnya tacit, sebaiknya diartikulasikan menjadi codifield

explicit knowledge. Pengetahuan yang dapat disimpan

memudahkan organisasi untuk menelusurinya dan

memanfaatkan di setiap kesempatan.

2. Pengetahuan mudah diakses.

Setiap anggota organisasi mempunyai aloes yang

sama terhadap knowledge base organisasi. Agar proses

aksessibilitas dan transfer mudah dilakukan antar

anggota, organisasi perlu memfasilitasi dengan

memanfaatkan teknologi misalnya video conference,

jaringan internet dan intranet, telepon, dan faksimili.

Banyak organisasi mempunyai ruang perpustakaan

sehingga anggotanya mudah mengakses pengetahuan-

pengetahuan terbaru melalui buku-buku, jurnal-jumal,

dan media cetak.

Organisasi memfasilitasi juga dengan aturan dan

prosedur yang memudahkan setiap orang dapat

mengakses pihak-pihak dan anggota organisasi lain yang

mempunyai pengetahuan.

3. Peningkatan pengetahuan didukung oleh organisasi

Lingkungan eksternal berubah dengan cepat

akibatnya organisasi harus senantiasa berdaptasi.

Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu

dukungan pengingkatan pengetahuan. Organisasi perlu

menciptakan lingkungan yang mampu mempercepat

peningkatan pengetahuan. Temuan Davenport et al.

(1998) mengungkapkan perlunya sentralisasi struktur

organisasi, dan perubahan budaya kerja yang

mendukung kreatifitas anggota organisasi. Hal konkrit

Page 88: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

86

yang bisa dilakukan perusahaan yaitu dengan

memberikan penghargaan bagi anggota organisasi yang

menyumbangkan pengetahuan kepada knowledge base

organsiasi. Penghargaan yang diterima dapat berupa

peningkatan kompensasi maupun promosi

pangkat/jabatan.

4. Mengelola pengetahuan sebagai asset

Dalam organisasi, aset dapat berbentuk barang

berwujud maupun barang berwujud. Organisasi berfokus

kepada dua aset tersebut. Pengetahuan, merupakan aset

tidak berwujud, haru diperlakukan sebagai aset

berwujud yaitu dapat diukur. Skyrme dan Amidon (1998)

mengemukakan bahwa pengetahuan (knowledge) dapat

diukur dengan menggunakan balanced scorecard.

Dimensi innovation dan learning dalam balanced

scorecard merupakan proses aktivitas manajemen

pengetahuan. Meskipun ada debat dalam

pengukurannya, Skyrme dan Amidon (1998) menyakini

bahwa dimensi innovation dan learning mempunyai

potensi untuk mengukur pengetahuan sebagai aset.

Organisasi yang mempunyai pengetahuan superior

mampu mengkoordinasi dan mengkombinasikan

sumberdaya-sumberdaya tradisional dan kapabilitas

dalam bentuk dan cara barn sehingga dapat memberikan

nilai lebih bagi pelanggan. Dengan memiliki sumberdaya

intelektual yang superior, organisasi dapat mengetahui

bagaimana mengembangkan dan mengeksploitasi

sumberdaya tradisonal lebih baik daripada pesaing

meskipun sumberdaya tersebut tidak unik dan mudah

ditiru. Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai

sumberdaya stratejik terpenting sehingga dapat

Page 89: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

87

digunakan untuk keunggulan kompetitf yang tahan lama

.

Pengetahuan, terutama tacit knowledge, berpotensi

menjadi sumberdaya yang unik dan sukar ditiru . Tidak

seperti sumberdaya tradisional lainnya, tacit knowledge

tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk siap pakai .

Untuk meniru tacit knowledge organisasi, pesaing

setidaknya memiliki pengalaman yang serupa dan untuk

mendapatkannya memerlukan waktu yang lama. Untuk

mempertahankan keberlangsung keunggulan kompetitif,

organisasi dapat melakukan dengan menambah

pengetahuan baru. Gabungan pengetahuan lama dan

baru menciptakan keunikan baru yang akhirnya

menciptakan kesempatan untuk melakukan sinergi

pengetahuan.

Pengetahuan dapat menjadi keunggulan kompetitif

yang tahan lama bila organisasi mengetahui lebih

banyak akan sesuatu dibandingkan pesaing. Tidak

seperti sumberdaya tradisional lainnya yang dapat

berkurang saat digunakan, pengetahuan justru akan

meningkat pada saat digunakan. Pengetahuan yang

semakin sering digunakan akan semakin bernilai bagi

organisasi.

Dengan menjadikan manajemen pengetahuan

menjadi keunggulan kompetitif organisasi sebaiknya

Manajemen Pengetahuan dimanfaatkan dan diterapkan

secara nyata oleh perusahaan. Bentuk konkrit

penerapan adalah mengembangkan strategi organisasi

berbasis pengetahuan. Strategi yang berbasis

pengetahuan diharapkan mampu lebih mengeksplorasi

keunikan yang dimiliki organisasi.

4. Strategi Organisasi berbasis pengetahuan

Page 90: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

88

Konsep SWOT (streghts, weakness, oppurtunities,

dan threats) sudah lama dikenal oleh praktisi maupun

akademisi. Rerangka SWOT menjelaskan dan

menganalisis kapabilitas internal perusahaan, tercermin

dalam kekuatan dan kelemahan, yang berhubungan

dengan kesempatan dan ancaman lingkungan

organisasi. Organisasi disarankan untuk melakukan

tindakan-tindakan strategis untuk mendayagunakan

kesempatan, mengurangi kelemahan, meminimalkan

ancaman, dan mengkapitalisasi peluang. Strategi

organisasi dapat dilihat sebagai tindakan untuk

menyeimbangkan keadaan doernal organisasi dengan

kapabilitas internal organisasi .

Dominasi analisis SWOT ditandai dengan

penggunaan model five forces milik Porter. Model yang

dikembangkan Porter (1980) lebih terfokus pada

kemampuan perusahaan menganalisis kekuatan

lingkungan eksternal perusahaan yang dapat

memunculkan kesempatan dan ancaman. Mangacu pada

five forces Porter, industri sangat terstruktur sehingga

memudahkan perusahaan melakukan penetrasi ke

suplier dan pelanggan, dan mencegah masuknya pesaing

barn dan produk substitusi. Strategi menjadi sekedar

memilih industri yang tepat dan melakukan positioning

dalam industry tersebut strategi generik yang dipilih

yaitu biaya rendah (low cost) atau diferensiasi produk

(product differentiation).

Menurut Zack (1999), model five forces Porter lebih

menekankan keunggulan industri daripada keunggulan

perusahaan sehingga keunikan dan keunggulan

perusahaan tidak tergali. Mengacu pada keadaan

tersebut perusahaan sebaiknya kembali fokus kepada

Page 91: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

89

kapabilitas dan sumberdaya perusahaan. Perspektif ini

dikenal dengan resource-based view.

Pendekatan resource-based view berpendapat

bahwa perusahaan sebaiknya memposisikan dirinya

secara strategis berdasarkan keunikan, nilai-nilai

perusahaan, serta sumberdaya dan kapabilitas yang

sukar ditiru. Strategi organisasi bukan didasarkan pada

produk dan jasa yang dihasilkan dari keunikan, nilai-

nilai perusahaan, serta sumberdaya dan kapabilitas yang

sukar ditiru.

Strategi berdasarkan pendekatan resource-based

memungkinkan perusahaan bertahan dalam jangka

waktu yang lama dibandingkan pendekatan tradisional

misalnya analisis SWOT (Zack, 1999) . Keunggulan

kompetitif organisasi akan bertahan lama bila

berdasarkan kekuatan yang berasal dari organisasi.

Kritikan terhadap analisis SWOT bukan berarti

menunjukkan bahwa analisis tersebut kurang

bermanfaat. Analisis SWOT dapat dipergunakan dalam

perspektif lain. Analisis SWOT dapat digunakan untuk

memetakan kapabilitas dan sumberdaya pengetahuan

yang dimiliki organisasi. Dengan pemetaan yang balk,

organisasi dapat mengetahui keunggulan Berta

mengurangi kelemahan manajemen pengetahuannya

sehingga strategi berbasis pengetahuan dapat dibuat

berdasarkan manajemen pengetahuan yang dipunyai.

Strategi berbasis pengetahuan, sebenarnya

merupakan bentuk pararel dengan analisis SWOT,

menjelaskan keseluruhan pendekatan yang dilakukan

organisasi untuk mengkaitkan sumberdaya pengetahuan

dan kapabilitas yang dipunyai dengan strategi yang

Page 92: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

90

dilakukan. Hubungan manajemen pengetahuan dan

strategi merupakan hubungan timbal balik artinya

strategi mempengaruhi manajemen pengetahuan

sebaliknya manajemen pengetahuan mempengaruhi

strategi. Hubungan antara manajemen pengetahuan dan

strategi perusahaan seringkali tidaklah sejalan sehingga

terdapat perbedaan antara keduanya.

Perbedaan dalam strategi terjadi antara apa yang

harus dilakukan organisasi dan apa yang dapat

dilakukan organisasi. Perbedaan dalam manajemen

pengetahuan terjadi antara apa yang perusahaan harus

ketahui dan apa yang perusahaan ketahui.

Untuk memperkecil perbedaan antara manajemen

pengetahuan dan strategi, organisasi perlu mencari

sumber pengetahuan. Sumber-sumber pengetahuan

dapat dicari dan dalam organisasi maupun luar

organisasi. Pengetahuan internal organisasi dapat

ditemukan dari dokumen, prosedur dan aturan

organisasi, perilaku, iklim dan budaya organisasi.

Pengetahuan eksternal dapat ditemukan di publikasi-

publikasi iltniah, majalah-majalah populer, dan di

sekolah-sekolah bisnis.

Pengetahuan yang berasal dari luar organisasi,

biasanya lebih abstrak dan dapat diakses pesaing,

memberikan pemikiran-pemikiran barn dan segar bagi

organisasi serta dapat menjadi pembanding. Beberapa

perusahaan telah melakukan penyegaran bagi

karyawannya dengan bekerja sama dengan beberapa

sekolah bisnis (Program Magister Manajemen) di

Indonesia untuk membuka kelas khusus dengan nama

perusahaan tersebut.

Page 93: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

91

Kombinasi pengetahuan yang didapat dari luar

organisasi dengan pengetahuan dari dalam akan

memberikan perspektif barn dalam membuat strategi

organisasi atau melakukan eksekusi strategi organisasi

yang telah dibuat. Bentuk konkrit yang dilakukan

organisasi melalui program-programreward untuk

pelanggan, customer care yang merupakan umpan balik

pelanggan kepada organisasi sehingga organisasi

memperbaiki kektuangan-kekurangan produk/jasa yang

dihasilkan.

Strategi organisasi berbasis pengetahuan

mensyaratkan keinginan kuat organisasi untuk

menambah basis pengetahuan yang dipunyai.

Implementasi dan eksekusi strategi organisasi

memerlukan kemampuan pengetahuan yang cukup

dalam mengoptimalkan pilihan-pilihan strategi yang ada

sesuai dengan perkembangan industri, pesaing, dan

kapabilitas organisasi.

Manajemen pengetahuan yang efektif

membutuhkan organisasi untuk mengidentifikasi,

menghasilkan, memperoleh, menyebar, dan menangkap

manfaat pengetahuan yang memberikan keuntungan

strategis bagi organisasi itu. Pembedaan yang jelas harus

dibuat antara informasi yang dapat digitasi dan aset

pengetahuan sejati yang hanya bisa ada dalam konteks

sistem cerdas. Karena kita masih jauh dari penciptaan

sistem kecerdasan buatan, ini berarti bahwa aset

pengetahuan berada di dalam pengetahuan manusia,

dan bukan organisasi itu sendiri. Siklus informasi

pengetahuan dapat dipertimbangkan ketika informasi

rute mengikuti untuk diubah menjadi aset strategis yang

berharga bagi organisasi melalui siklus manajemen

pengetahuan.

Page 94: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

92

Salah satu proses KM utama bertujuan untuk

mengidentifikasi dan menemukan sumber pengetahuan

dan pengetahuan dalam organisasi. Pengetahuan yang

berharga kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk

eksplisit, sering disebut sebagai kodifikasi pengetahuan,

untuk memfasilitasi penyebaran yang lebih luas.

Jaringan, praktik, dan insentif dilembagakan untuk

memfasilitasi transfer pengetahuan orang-ke-orang serta

koneksi konten orang-pengetahuan untuk menyelesaikan

masalah, membuat keputusan, atau bertindak

berdasarkan fondasi pengetahuan terbaik. Setelah

pengetahuan dan pengetahuan yang bernilai di lapangan

ini ditransfer ke repositori pengetahuan organisasi,

dikatakan menjadi bagian dari "memori perusahaan". Ini

kadang-kadang juga disebut sebagai "kebenaran dasar."

Seperti halnya dengan definisi KM yang diterima secara

umum, kurangnya konsensus yang sama ada

sehubungan dengan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan langkah-langkah utama dalam siklus

KM. Tabel di bawah merangkum istilah-istilah utama

yang ditemukan dalam literatur KM.

Namun, setelah diperiksa lebih dekat,

perbedaannya tidak terlalu bagus. Istilah yang

digunakan berbeda, tetapi tampaknya ada beberapa

tumpang tindih dalam berbagai jenis langkah yang

terlibat dalam siklus KM. Untuk tujuan ini, empat model

dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk

memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mereka diimplementasikan dan divalidasi dalam

pengaturan dunia nyata.

2. Mereka komprehensif sehubungan dengan berbagai

jenis langkah yang ditemukan dalam literatur KM.

3. Mereka termasuk deskripsi terperinci dari proses KM

yang terlibat dalam setiap langkah.

Page 95: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

93

C. Pendekatan Utama ke Siklus Km (Zack KM Cycle)

Siklus Zack KM berasal dari pekerjaan pada desain

dan pengembangan produk informasi (Meyer dan Zack,

1996). Sejumlah pelajaran dari siklus yang diikuti

produk fisik dalam suatu organisasi.

Tabel 5

Perbandingan Proses Siklus Kunci KM

Nickols (1999) Wiig (1993) McElroy (1999)

Acquisition Creation Individual and group learning

Organization Sourcing Knowledge claim validation

Specialization Compilation Information acquisition

Store/access Transformation Knowledge validation

Retrieve Dissemination Knowledge integration

Distribution Application

Conservation Value realization

Disposal

Rollet (2003) Bukowitz & Williams (2003)

Zack (1996)

Planning Get Acquisition

Creating Use Refinement

Integrating Learn Store/retrieve

Organizing Contribute Distribution

Transferring Assess Presentation

Maintaining Build/sustain

Assessing Divest

diterapkan pada manajemen aset pengetahuan.

Produk informasi secara luas didefinisikan sebagai

Page 96: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

94

informasi yang "dijual" kepada pelanggan internal atau

eksternal seperti database, sinopsis berita, dan profil

pelanggan. Meyer dan Zack (1996) mengusulkan bahwa

penelitian dan pengetahuan tentang desain produk fisik

dapat diperluas ke ranah intelektual untuk dijadikan

sebagai dasar untuk siklus KM.

Pendekatan ini menyediakan sejumlah analogi yang

bermanfaat, seperti gagasan platform produk (repositori

pengetahuan) dan platform proses informasi (kilang

pengetahuan) untuk menekankan gagasan tentang

proses nilai tambah yang diperlukan untuk

meningkatkan pengetahuan. dari suatu organisasi.

Siklus KM terutama terdiri dari menciptakan "produk

pengetahuan" nilai tambah yang lebih tinggi pada setiap

tahap pemrosesan pengetahuan. Misalnya, basis data

dasar dapat mewakili contoh pengetahuan yang telah

dibuat. Nilai kemudian dapat ditambahkan dengan

mengekstraksi tren dari data ini. Informasi asli telah

dikemas ulang untuk memberikan analisis tren yang

dapat berfungsi sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan dalam organisasi. Demikian pula, intelijen

kompetitif dapat dikumpulkan dan disintesis untuk

mengemas kembali data "mentah" menjadi pengetahuan

yang bermakna, ditafsirkan, dan divalidasi yang bernilai

langsung bagi pengguna. Dengan kata lain, itu dapat

diterapkan secara langsung. Contoh lain adalah layanan

pengumpulan-berita yang merangkum atau mengemas

ulang informasi untuk memenuhi kebutuhan individu

yang berbeda dan berbeda melalui pembuatan profil dan

personalisasi kegiatan yang bernilai tambah.

Meyer dan Zack menggemakan penulis lain dalam

menekankan ―pentingnya mengelola evolusi dan

pembaruan arsitektur produk untuk kesuksesan

kompetitif yang berkelanjutan. arsitektur yang berbeda

menghasilkan fungsi produk yang berbeda

Page 97: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

95

nasionalitas, biaya, kualitas dan kinerja.

Arsitekturnya adalah dasar untuk inovasi produk.

Penelitian dan pengetahuan tentang desain produk

informasi fisik dapat menginformasikan desain siklus

KM. Dalam pendekatan Meyer dan Zack, antarmuka

antara setiap tahap dirancang agar mulus dan

terstandarisasi. Pengalaman menunjukkan pentingnya

menentukan antarmuka pengguna internal dan eksternal

untuk melakukannya.

Proses siklus Meyer dan Zack KM terdiri dari

teknologi, fasilitas, dan proses untuk pembuatan produk

dan layanan. Para penulis menyarankan bahwa produk

informasi paling baik dilihat sebagai repositori yang

terdiri dari konten dan struktur informasi. Konten

informasi adalah data yang disimpan dalam repositori

yang menyediakan blok bangunan untuk produk

informasi yang dihasilkan. Konten tersebut unik untuk

setiap jenis bisnis atau organisasi. Misalnya, bank

memiliki konten yang berkaitan dengan akun pribadi dan

komersial; perusahaan asuransi menyimpan informasi

tentang kebijakan dan klaim; dan perusahaan farmasi

mengumpulkan banyak pengetahuan ilmiah dan

pemasaran di sekitar setiap produk yang dirancang atau

saat ini dijual.

Selain konten yang sebenarnya, elemen penting

lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah keseluruhan

struktur dan pendekatan untuk bagaimana konten

disimpan, dimanipulasi, dan diambil. Unit informasi

dipilih sebagai atom informasi yang didefinisikan secara

formal untuk disimpan, diambil, dan dimanipulasi.

Gagasan unit informasi ini adalah konsep penting yang

harus diterapkan pada item pengetahuan juga. Fokus

pada tingkat objek pengetahuan membedakan KM dari

manajemen dokumen. Meskipun document management

system (DMS) menyimpan, memanipulasi, dan

Page 98: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

96

mengambil dokumen sebagai keutuhan integral, KM

dapat dengan mudah mengidentifikasi, mengekstrak,

dan mengelola sejumlah item pengetahuan yang berbeda

(kadang-kadang disebut sebagai objek pengetahuan)

dalam dokumen yang sama. Unit yang diteliti dengan

demikian sangat berbeda, baik secara alami maupun

dalam skala. Ini lagi menghubungkan kita kembali ke

gagasan bahwa KM bukan tentang koleksi lengkap dari

konten yang banyak tetapi lebih tentang penyaringan

yang lebih selektif dan modifikasi dari konten yang

diambil yang ada. Istilah yang sering digunakan saat ini

adalah sistem manajemen konten (content management

systems).

Bisnis yang berbeda sekali lagi menggunakan unit

informasi yang bermakna dan unik. Misalnya, repositori

laporan keuangan diadakan di Mead's System Data

Nexis, dan catatan kaki dapat didefinisikan sebagai unit

informasi. Seorang pengguna dapat memilih laporan

keuangan tertentu untuk dianalisis berdasarkan pada

perhatian utama catatan kaki. Sistem lokasi keahlian

mungkin memiliki, sebagai objek pengetahuan, berbagai

kategori keahlian yang ada dalam organisasi itu (mis.,

Analisis keuangan). Atribut ini digunakan untuk

mencari, memilih, dan mengambil individu

berpengetahuan tertentu dalam perusahaan.

Struktur untuk repositori selanjutnya mencakup

skema untuk pelabelan, pengindeksan, penautan, dan

referensi silang unit informasi yang bersama-sama terdiri

dari konten KM. Meskipun siklus kunci Meyer dan Zack

membahas produk informasi, pendekatan ini dapat

dengan mudah diperluas ke produk pengetahuan.

Pengetahuan memang memiliki atribut yang unik, tetapi

ini tidak berarti kita harus mengadopsi pendekatan

tabula rasa dan menciptakan kembali metode,

pendekatan, dan nilai yang benar selama satu dekade

Page 99: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

97

untuk manajemen konten. Hal ini khususnya berlaku

untuk pengetahuan eksplisit, formal, dan terkodifikasi di

mana jenis pengetahuan ini mengikuti sebagian besar

proses yang serupa dengan produk informasi pada

umumnya. Dalam hal pengetahuan diam-diam,

pendekatan manajemen konten perlu diadaptasi lebih

lanjut, tetapi sekali lagi, manajemen konten yang solid

harus berfungsi sebagai titik tolak.

Repositori menjadi fondasi tempat perusahaan

menciptakan keluarga produk informasi dan

pengetahuannya. Ini berarti bahwa semakin besar ruang

lingkup, kedalaman, dan kompleksitas, semakin besar

fleksibilitas untuk memperoleh produk dan dengan

demikian semakin besar variasi potensial dalam

kelompok produk. Repositori seperti itu sering

membentuk kernel pertama dari memori organisasi atau

memori perusahaan untuk perusahaan. Tempat

penyimpanan sampel untuk organisasi railway

administration ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah.

Meyer dan Zack menganalisis tahapan

perkembangan utama dari repositori pengetahuan dan

memetakan tahapan ini ke siklus KM. Tahapannya

adalah akuisisi, penyempurnaan, penyimpanan /

pengambilan, distribusi, dan presentasi / penggunaan

(acquisition, refinement, storage/retrieval, distribution,

and presentation/use). Mereka menyebut siklus ini

sebagai kilang "refinery." Pada gambar dibawah

merangkum tahapan utama dalam siklus Meyer dan

Zack.

Akuisisi data (Acquisition of data) atau informasi

membahas masalah-masalah yang berkenaan dengan

sumber-sumber bahan "mentah" seperti ruang lingkup,

luasnya, kedalaman, kredibilitas, akurasi, ketepatan

waktu, relevansi, biaya, kontrol, dan eksklusivitas.

Prinsip panduan adalah pepatah terkenal tentang

Page 100: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

98

"sampah masuk, sampah keluar." Artinya, sumber data

harus berkualitas tinggi; jika tidak, produk intelektual

yang diproduksi di hilir akan lebih rendah.

Gambar 10

Sampel dari Pengetahuan Pengetahuan

Page 101: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

99

Gambar 11

Tingkat Tingkat Tinggi Dari Siklus Meyer Dan Zack Km

Perbaikan (Refinement) adalah sumber utama nilai

tambah; mungkin fisik (misal bermigrasi dari satu media

ke media lain) atau logis (merestrukturisasi, melabel

ulang, Masih logis dari Pengindeksan, dan

pengintegrasian) Pemurnian (Refining) juga mengacu

pada pembersihan 'cleaning up’ (misalnya,

"membersihkan" konten untuk memastikan anonimitas

lengkap dari sumber dan pemain kunci yang terlibat)

atau standarisasi (misalnya, menyesuaikan dengan

templat praktik terbaik atau pelajaran yang dipelajari

sebagai yang digunakan dalam organisasi tertentu).

Analisis statistik dapat dilakukan pada konten pada

tahap ini untuk melakukan meta-analisis (ringkasan

tingkat tinggi tema dan pola utama yang ditemukan

Page 102: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

100

dalam kumpulan objek pengetahuan). Tahap siklus

Meyer dan Zack ini menambah nilai dengan menciptakan

objek pengetahuan yang lebih mudah digunakan dan

dengan menyimpan konten lebih fleksibel untuk

penggunaan di masa depan.

Gambar 12

Tingkat Tingkat Tinggi Dari Siklus Meyer dan Zack

KM(Lanjutan)

Penyimpanan / pengambilan (Storage / retrieval)

membentuk jembatan antara tahap akuisisi dan

penyempurnaan hulu yang memberi makan repositori

dan tahap hilir dari generasi produk. Penyimpanan dapat

berupa fisik (folder file, informasi cetak) atau digital

(database, perangkat lunak manajemen pengetahuan).

Distribusi (Distribution) menjelaskan bagaimana

produk dikirim ke pengguna akhir (mis., Faks, cetak,

email) dan mencakup tidak hanya media pengiriman

Page 103: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

101

tetapi juga waktu, frekuensi, bentuk, bahasa, dan

sebagainya.

Langkah terakhir adalah presentasi atau

penggunaan (presentation or use). Pada tahap inilah

konteks memainkan peran penting. Efektivitas dari

masing-masing langkah nilai tambah sebelumnya

dievaluasi di sini: apakah pengguna memiliki cukup

konteks untuk dapat menggunakan konten ini? Jika

tidak, siklus KM gagal memberikan nilai kepada individu

dan akhirnya ke organisasi.

Agar siklus berfungsi sebagaimana dimaksud,

pengetahuan front-end perlu disediakan. Ini biasanya

dalam bentuk aturan dalam cara mengidentifikasi

informasi sumber, memperolehnya, memperbaikinya,

dan kemudian menambahkannya ke repositori informasi

perusahaan. Mungkin juga ada kebutuhan yang serupa

pada tahap akhir aturan tentang bagaimana konten

dapat didistribusikan dan digunakan seperti hak cipta,

atribusi, kerahasiaan, dan pembatasan lain yang

mungkin berlaku.

Repositori dan "kilang" bersama-sama

memungkinkan pengelolaan pengetahuan yang berharga

dari suatu perusahaan. Mereka pada gilirannya perlu

didukung oleh kemampuan inti perusahaan dalam

teknologi informasi, pengetahuan internal tentang

bisnisnya, pengetahuan eksternal tentang lingkungan

saat ini dan yang muncul, serta bagaimana mengatur

dan mengelola sendiri. Fleksibilitas yang digunakan

perusahaan untuk membuat produk berbasis konten

membentuk dasar dari kemampuan perusahaan untuk

mewujudkan leverage pasar dari aset informasinya.

Meskipun tidak secara eksplisit dijelaskan dalam

siklus Meyer dan Zack, ada juga gagasan harus terus

memperbarui repositori dan kilang untuk menghindari

keusangan. Pembaruan harus ditambahkan ke diagram

Page 104: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

102

siklus dalam bentuk loop umpan balik yang melibatkan

memikirkan kembali konten dasar dan struktur

repositori untuk memutuskan apakah berbeda, produk

yang lebih baru atau pengemasan ulang diperlukan. Ini

dapat berarti meningkatkan kedalaman analisis,

memperbarui laporan, memberikan integrasi yang lebih

besar, memungkinkan hubungan silang yang lebih

canggih, atau mencapai standardisasi konten yang lebih

besar.

D. Bukowitz dan Williams KM Cycle

Bukowitz dan Williams (2000) menggambarkan

kerangka kerja proses manajemen pengetahuan yang

menguraikan ―bagaimana organisasi menghasilkan,

memelihara, dan menggunakan stok pengetahuan yang

benar secara strategis untuk menciptakan nilai‖.

Kerangka kerja ini ditunjukkan pada Gambar 1.4.

Dalam kerangka kerja ini, pengetahuan terdiri dari

repositori pengetahuan, hubungan, teknologi informasi,

infrastruktur komunikasi, keterampilan fungsional,

pengetahuan proses, responsif lingkungan, kecerdasan

organisasi, dan sumber eksternal. Fase mendapatkan,

belajar, dan berkontribusi bersifat taktis. Mereka dipicu

oleh peluang atau tuntutan yang didorong oleh pasar,

dan mereka biasanya menghasilkan penggunaan

pengetahuan sehari-hari untuk menanggapi permintaan

ini. Tahap penilaian, bangun / pertahankan, atau

divestasi lebih strategis, dipicu oleh perubahan dalam

lingkungan makro. Tahap-tahap ini fokus pada proses

pencocokan modal intelektual jangka panjang dengan

persyaratan strategis.

Tahap pertama, dapatkan, terdiri dari mencari

informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan,

Page 105: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

103

memecahkan masalah, atau berinovasi. Tantangan hari

ini tidak begitu banyak dalam menemukan informasi

tetapi dalam menangani secara efektif dengan volume

besar informasi yang dapat diperoleh.

Gambar 13 The Bukowitz And Williams KM Cycle

Teknologi telah membuat langkah besar dalam

menyediakan akses ke kumpulan informasi yang

semakin meningkat. "information overload" yang

dihasilkan telah menciptakan kebutuhan kritis untuk

menyaring volume konten yang luas, mengidentifikasi

pengetahuan nilai, dan kemudian mengelola

pengetahuan ini secara efektif dan efisien. Para

profesional informasi secara tradisional telah memenuhi

peran ini, dan mereka tentu dibutuhkan, sekarang lebih

dari sebelumnya. Kebutuhan pengguna harus dipahami

dengan baik untuk mencocokkan pencari informasi

dengan konten terbaik. Ini melibatkan mengetahui di

mana sumber daya pengetahuan ada dan dapat diakses.

Di mana manajemen pengetahuan menyimpang

dari manajemen informasi adalah bahwa ―mendapatkan‖

konten tidak hanya mencakup konten eksplisit

tradisional (misal, Dokumen fisik atau elektronik) tetapi

Page 106: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

104

juga pengetahuan diam-diam. Ini berarti pengguna

informasi perlu terkoneksi tidak hanya dengan konten

tetapi juga dengan para ahli konten orang-orang di mana

sebagian besar pengetahuan diam-diam berada. Istilah

cybrarian kadang-kadang digunakan untuk

menggambarkan peran profesional pengetahuan baru.

Tugas utamanya adalah mengatur konten pengetahuan,

menjaga ketepatan waktu, kelengkapan, dan akurasi,

kebutuhan informasi pengguna profil, mengakses /

menavigasi / memfilter konten yang banyak untuk

menanggapi kebutuhan pengguna, dan membantu

melatih pengguna dengan teknologi repositori

pengetahuan baru (literasi informasi). Tahap selanjutnya,

gunakan, berkaitan dengan bagaimana menggabungkan

informasi dengan cara baru dan menarik untuk

mendorong inovasi organisasi. Fokusnya terutama pada

individu dan kemudian pada kelompok. Fokus sempit

pada inovasi sebagai alasan untuk menggunakan aset

intelektual agak terbatas dalam siklus KM ini. Para

penulis mendiskusikan sejumlah teknik untuk

mempromosikan teknik berpikir kebetulan dan out-of-

the-box atau meningkatkan kreativitas. Meskipun

mempromosikan aliran pengetahuan yang paling besar

dan paling mengalir adalah upaya yang bermanfaat,

penggunaan pengetahuan jauh lebih luas cakupannya

daripada inovasi.

Tahap belajar mengacu pada proses formal belajar

dari pengalaman sebagai sarana untuk menciptakan

keunggulan kompetitif. Memori organisasi dibuat

sehingga pembelajaran organisasi menjadi mungkin baik

dari keberhasilan (praktik terbaik) dan kegagalan

(pelajaran yang didapat). Kaitan antara belajar dan

menciptakan nilai lebih sulit dibangun daripada

hubungan untuk mendapatkan dan menggunakan

informasi. Belajar dalam organisasi adalah penting

Page 107: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

105

karena itu mewakili langkah transisi antara penerapan

ide dan generasi yang baru. Waktu harus diambil untuk

merenungkan pengalaman dan mempertimbangkan

kemungkinan nilainya di tempat lain. Harus ada

hubungan yang kuat antara strategi organisasi dan

kegiatan pembelajaran organisasi. Belajar sangat penting

setelah "mendapatkan" dan "menggunakan" konten; jika

tidak, konten hanya disimpan di suatu tempat dan tidak

membuat perbedaan dalam bagaimana hal-hal dilakukan

dalam organisasi.

Tahap kontribusi dari siklus KM berkaitan dengan

membuat karyawan memposting apa yang telah mereka

pelajari ke basis pengetahuan komunal (misal,

Repositori). Hanya dengan cara ini pengetahuan

individual dapat dibuat terlihat dan tersedia di seluruh

organisasi, jika sesuai. Peringatan terakhir ditambahkan,

karena kecenderungannya adalah untuk menyimpan

semua pengetahuan, yang seharusnya tidak menjadi

fokus KM. Urutan langkah-langkah ini digunakan oleh

banyak penulis, dan mereka memiliki efek langsung

menciptakan kesalahpahaman bahwa KM adalah tentang

mempublikasikan semua yang berada di dalam kepala

individu. Tak perlu dikatakan, dampak pada motivasi

karyawan menurun drastis! Maksud dari latihan ini

bukanlah untuk memposting segala sesuatu di intranet

perusahaan tetapi untuk memilah pengalaman-

pengalaman yang darinya orang lain dalam organisasi

juga dapat memperoleh manfaat. Ini menyiratkan bahwa

pengalaman memiliki potensi untuk digeneralisasi.

Bahkan, banyak konten yang akan dibagikan di seluruh

organisasi harus dikemas ulang terlebih dahulu dalam

format "generik" agar dapat digunakan oleh khalayak

yang lebih luas.

Contoh konten yang harus didorong oleh karyawan

untuk berkontribusi termasuk berbagi praktik terbaik

Page 108: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

106

dan pelajaran yang dipetik sehingga orang lain tidak

mengulangi kesalahan yang sama. Para penulis

menggambarkan sejumlah wortel dan tongkat yang dapat

digunakan untuk mempromosikan berbagi pengetahuan.

Akibatnya, praktik telah membuktikan bahwa berbagi

pengetahuan terjadi dengan cukup baik tanpa skema

pembayaran per kontribusi langsung yang berat, atau

dengan ancaman hukuman yang sama beratnya dengan

yang ditahan. Agar pertukaran pengetahuan yang

berhasil terjadi, itu harus "masuk akal." Artinya, manfaat

bagi organisasi dan individu harus ada dan harus

dipahami dengan jelas. Faktor keberhasilan kritis

lainnya tampaknya melibatkan keberhasilan penyebaran

perantara pengetahuan para profesional yang memikul

tanggung jawab mengumpulkan, mengemas ulang, dan

mempromosikan nugget pengetahuan di seluruh

organisasi. Sistem yang baik harus ada untuk

mempertahankan hasil pembelajaran organisasi sistem

manajemen memori organisasi yang baik, seringkali

dalam bentuk semacam intranet. Bagian dari praktik

manajemen memori organisasi yang baik harus selalu

menjaga atribusi, memerlukan otorisasi untuk

diseminasi, menyediakan mekanisme umpan balik, dan

melacak penggunaan kembali pengetahuan. Salah satu

penghargaan terbaik untuk kontribusi adalah untuk

diberitahu tentang seberapa "populer" kontribusi Anda

(yang analog dengan indeks kutipan untuk publikasi

ilmiah).

Selanjutnya, tahap penilaian lebih berkaitan

dengan tingkat kelompok dan organisasi. Penilaian

mengacu pada evaluasi modal intelektual dan

mengharuskan organisasi mendefinisikan pengetahuan

kritis-misi dan memetakan modal intelektual saat ini

terhadap kebutuhan pengetahuan di masa depan.

Organisasi juga harus mengembangkan metrik untuk

Page 109: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

107

menunjukkan bahwa ia mengembangkan basis

pengetahuannya dan mengambil untung dari

investasinya dalam modal intelektual. Teori organisasi

perlu diperluas untuk mencakup menangkap dampak

pengetahuan pada kinerja organisasi. Ini termasuk

mengidentifikasi bentuk modal baru seperti modal

manusia (kompetensi), modal pelanggan (hubungan

pelanggan), modal organisasi (basis pengetahuan, proses

bisnis, infrastruktur teknologi, nilai-nilai, norma, dan

budaya), dan modal intelektual (hubungan antara

manusia, pelanggan, dan modal organisasi). Penilaian

harus memperhitungkan jenis-jenis aset baru ini dan

fokus pada seberapa mudah dan fleksibel organisasi

dapat mengubah pengetahuannya menjadi produk dan

layanan bernilai bagi pelanggan. Serangkaian kerangka

kerja, proses, dan metrik baru yang mengevaluasi basis

pengetahuan harus dimasukkan ke dalam proses

manajemen secara keseluruhan.

Langkah membangun dan mempertahankan dalam

siklus KM memastikan bahwa modal intelektual masa

depan organisasi akan membuat organisasi tetap hidup

dan kompetitif. Sumber daya harus dialokasikan untuk

pertumbuhan dan pemeliharaan pengetahuan, dan

sumber daya tersebut harus disalurkan sedemikian rupa

untuk menciptakan pengetahuan baru dan memperkuat

pengetahuan yang ada. Pada tingkat taktis,

ketidakmampuan untuk menemukan dan menerapkan

pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan yang ada

menghasilkan peluang yang hilang. Pada tingkat

strategis, keluar dari pengetahuan "benar" memberikan

pukulan yang jauh lebih serius hilangnya daya saing dan

pada akhirnya kelayakan organisasi juga.

Langkah terakhir dalam siklus Bukowitz dan

Williams KM adalah langkah divestasi. Organisasi

hendaknya tidak berpegang pada aset fisik atau

Page 110: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

108

intelektual jika aset tidak lagi menciptakan nilai.

Bahkan, beberapa pengetahuan mungkin lebih berharga

jika ditransfer ke luar organisasi. Dalam langkah siklus

KM ini, organisasi perlu memeriksa modal intelektual

mereka dalam hal sumber daya yang diperlukan untuk

mempertahankannya dan apakah sumber daya ini akan

dihabiskan dengan lebih baik di tempat lain. Ini

melibatkan memahami mengapa, kapan, di mana, dan

bagaimana secara resmi melepaskan bagian dari basis

pengetahuan. Analisis biaya peluang untuk

mempertahankan pengetahuan harus dimasukkan ke

dalam praktik manajemen standar. Penting untuk dapat

memahami bagian mana dari basis pengetahuan yang

tidak perlu untuk mempertahankan keunggulan

kompetitif dan kelangsungan industri.

Keputusan divestasi tradisional tentang

pengetahuan termasuk mendapatkan paten,

memisahkan perusahaan, pekerjaan outsourcing,

mengakhiri program pelatihan dan / atau karyawan,

mengganti / meningkatkan teknologi, dan mengakhiri

kemitraan, aliansi, atau kontrak. Namun, KM

membutuhkan bentuk divestasi terencana yang

terencana, yang berarti bahwa keputusan yang akan

diambil adalah yang strategis, bukan tugas operasional.

Idealnya, pengetahuan yang tidak perlu seharusnya

tidak diperoleh sejak awal; organisasi harus menerapkan

proses untuk membedakan secara jelas antara bentuk-

bentuk pengetahuan yang dapat dimanfaatkan dan yang

penggunaannya terbatas. Pengetahuan yang menguras

sumber daya harus dikonversi menjadi nilai. Ini sering

melibatkan konversi daripada membuang pengetahuan

— misalnya, dengan menggunakan kembali pengetahuan

di tempat lain di dalam atau di luar organisasi.

Siklus Bukowitz dan Williams KM memperkenalkan dua

fase kritis baru: pembelajaran konten pengetahuan dan

Page 111: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

109

keputusan apakah akan mempertahankan pengetahuan

ini atau melepaskan organisasi dari konten pengetahuan

ini. Siklus KM ini lebih komprehensif daripada siklus

Meyer dan Zack karena gagasan diam-diam serta

manajemen pengetahuan eksplisit telah dimasukkan.

E. Siklus KM McElroy

McElroy (1999) menjelaskan siklus hidup

pengetahuan yang terdiri dari proses produksi

pengetahuan dan integrasi pengetahuan, dengan

serangkaian umpan balik ke memori organisasi,

kepercayaan, dan klaim serta lingkungan pemrosesan

bisnis. Proses tingkat tinggi ditunjukkan pada Gambar di

bawah.

McElroy menekankan bahwa pengetahuan

organisasi dimiliki baik secara subyektif dalam pikiran

individu dan kelompok dan secara objektif dalam bentuk

eksplisit. Bersama-sama, mereka terdiri dari basis

pengetahuan organisasi yang didistribusikan dari

perusahaan. Penggunaan pengetahuan dalam

lingkungan pemrosesan bisnis menghasilkan hasil yang

sesuai dengan harapan atau gagal melakukannya.

Kecocokan memperkuat pengetahuan yang ada, yang

mengarah ke penggunaannya kembali, sedangkan

ketidakcocokan menyebabkan penyesuaian dalam

perilaku pemrosesan bisnis melalui pembelajaran satu

putaran (Argyris dan Schon, 1978). Kegagalan yang

berurutan dari ketidakcocokan akan menyebabkan

keraguan dan pada akhirnya penolakan terhadap

pengetahuan yang ada, yang pada gilirannya akan

memicu proses pengetahuan untuk menghasilkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru, kali ini melalui

pembelajaran dua putaran (Argyris dan Schon, 1978).

Page 112: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

110

Perumusan klaim masalah merupakan upaya

untuk mempelajari dan menyatakan sifat spesifik dari

kesenjangan pengetahuan yang terdeteksi. Perumusan

klaim pengetahuan berikut sebagai tanggapan terhadap

klaim masalah yang divalidasi melalui perolehan

informasi dan pembelajaran individu dan kelompok.

Klaim pengetahuan baru diuji dan dievaluasi melalui

proses evaluasi klaim pengetahuan. Evaluasi klaim

pengetahuan mengarah pada klaim pengetahuan yang

bertahan yang akan diintegrasikan sebagai pengetahuan

organisasi baru atau klaim pengetahuan yang

dipalsukan / tidak diputuskan. Catatan semua hasil

tersebut menjadi bagian dari basis pengetahuan

organisasi yang didistribusikan melalui integrasi

pengetahuan. Setelah terintegrasi, mereka digunakan

dalam proses bisnis. Pengalaman yang diperoleh dari

penggunaan pengetahuan dalam basis pengetahuan

organisasi memunculkan klaim baru dan keyakinan yang

dihasilkan, memicu siklus untuk memulai dari awal lagi.

Gambar 13 Proses Tingkat Tinggi Dalam Siklus Km Mcelroy

Page 113: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

111

Dalam produksi pengetahuan, proses kuncinya

adalah pembelajaran individu dan kelompok; perumusan

klaim pengetahuan, perolehan informasi, klaim

pengetahuan terkodifikasi; dan evaluasi klaim

pengetahuan. Gambar di bawah ini menggambarkan

proses produksi pengetahuan ini.

Gambar 14

Proses Produksi Pengetahuan di Pt

Mcelroy KM Cycle

Pembelajaran individu dan kelompok merupakan

langkah pertama dalam pembelajaran organisasi.

Pengetahuan adalah informasi sampai divalidasi. Validasi

klaim pengetahuan melibatkan kodifikasi di tingkat

organisasi. Diperlukan prosedur formal untuk

penerimaan dan kodifikasi inovasi individu dan

kelompok. Pengambilan informasi adalah proses di mana

suatu organisasi dengan sengaja atau kebetulan

memperoleh klaim pengetahuan atau informasi yang

dihasilkan oleh orang lain, biasanya di luar organisasi.

Page 114: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

112

Tahap ini memainkan peran mendasar dalam

merumuskan klaim pengetahuan baru di tingkat

organisasi. Ujian ples termasuk intelijen kompetitif,

layanan berlangganan, layanan perpustakaan, inisiatif

penelitian, think tank, konsorsium, dan layanan

informasi yang dipersonalisasi. Evaluasi klaim

pengetahuan adalah proses di mana klaim pengetahuan

dievaluasi untuk menentukan kebenaran dan nilainya.

Ini menyiratkan bahwa mereka memiliki nilai lebih besar

dari pengetahuan yang ada di basis pengetahuan

organisasi. Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa

komponen dari tahap siklus pengetahuan ini.

Gambar 15 Proses Evaluasi Klaim Pengetahuan Dalam Siklus Km

Mcelroy

Integrasi pengetahuan adalah proses di mana

organisasi memperkenalkan klaim pengetahuan baru ke

lingkungan operasinya dan pensiun yang lama. Ini

termasuk semua transmisi pengetahuan seperti

pengajaran, berbagi pengetahuan, dan kegiatan sosial

Page 115: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

113

lainnya yang mengkomunikasikan pemahaman tentang

pengetahuan organisasi yang diproduksi sebelumnya

kepada pekerja pengetahuan atau mengintegrasikan

pengetahuan yang baru dicetak. Gambar di bawah

menjelaskan tahap siklus KM ini.

Salah satu kekuatan besar siklus McElroy adalah

deskripsi yang jelas tentang bagaimana pengetahuan

dievaluasi dan keputusan sadar dibuat, apakah itu akan

diintegrasikan ke dalam memori organisasi. Validasi

pengetahuan adalah langkah yang dengan jelas

membedakan manajemen pengetahuan dari manajemen

dokumen. Siklus KM melakukan lebih dari sekedar

menangani penyimpanan dan pengelolaan dokumen atau

pengetahuan selanjutnya yang telah disimpan

"sebagaimana adanya." Siklus KM berfokus pada proses

untuk mengidentifikasi konten pengetahuan yang

bernilai bagi organisasi dan karyawannya.

Gambar 16 Proses Integrasi Pengetahuan Dalam Siklus Mcelroy KM

Page 116: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

114

F. Wiig KM Cycle

Wiig (1993) berfokus pada tiga kondisi yang perlu

ada agar organisasi dapat menjalankan bisnisnya dengan

sukses: ia harus memiliki bisnis (produk / layanan) dan

pelanggan; harus memiliki sumber daya (orang, modal,

dan fasilitas); dan harus memiliki kemampuan untuk

bertindak. Poin ketiga ditekankan dalam siklus Wiig KM.

Pengetahuan adalah kekuatan utama yang

menentukan dan mendorong kemampuan untuk

bertindak secara cerdas. Dengan peningkatan

pengetahuan, kami lebih tahu apa yang harus dilakukan

dan bagaimana melakukannya. Wiig mengidentifikasi

tujuan utama KM sebagai upaya "untuk membuat

perusahaan bertindak cerdas dengan memfasilitasi

penciptaan, penumpukan, penyebaran dan penggunaan

pengetahuan berkualitas". Berarti bekerja lebih cerdas

bahwa kita harus mendekati tugas kita dengan keahlian

yang lebih besar bahwa kita harus memperoleh sebanyak

mungkin pengetahuan yang relevan dan berkualitas

tinggi dan menerapkannya dengan lebih baik dalam

sejumlah cara berbeda. Bekerja lebih cerdas "melibatkan

penggunaan semua pengetahuan terbaik yang kami

miliki".

Siklus KM Wiig membahas bagaimana

pengetahuan dibangun dan digunakan sebagai individu

atau sebagai organisasi. Ada empat langkah utama

dalam siklus ini, seperti yang ditunjukkan pada Gambar

di bawah:

1. Membangun pengetahuan.

2. Memegang pengetahuan.

3. Pengetahuan pooling.

4. Menerapkan pengetahuan.

Page 117: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

115

Meskipun langkah-langkahnya terbukti independen

dan berurutan, ini adalah penyederhanaan karena kami

dapat melakukan beberapa fungsi dan aktivitas secara

paralel. Dimungkinkan juga untuk melakukan daur

ulang untuk mengulangi fungsi dan kegiatan yang

dilakukan sebelumnya tetapi dengan penekanan dan /

atau tingkat perincian yang berbeda. Siklus tersebut

membahas berbagai pembelajaran dari semua jenis

sumber: pengalaman pribadi, pendidikan atau pelatihan

formal, teman sebaya, dan kecerdasan dari semua

sumber. Kita kemudian dapat menyimpan pengetahuan

baik di dalam kepala kita atau dalam bentuk nyata

seperti buku atau database. Pengetahuan dapat

dikumpulkan dan digunakan dalam berbagai cara

berbeda tergantung pada konteks dan tujuannya.

Siklus ini berfokus pada mengidentifikasi dan

menghubungkan fungsi dan kegiatan yang kami lakukan

untuk menjadikan produk dan layanan sebagai pekerja

berpengetahuan.

Build Knowledge

Hold Knowledge

Pool Knowledge

Use Knowledge

Gambar 17

Langkah-Langkah Utama Dalam Siklus Km Wiig

Page 118: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

116

Membangun pengetahuan mengacu pada kegiatan

mulai dari riset pasar hingga kelompok fokus, survei, intelijen kompetitif, dan aplikasi penambangan data. Membangun pengetahuan terdiri dari lima kegiatan utama:

1. Dapatkan pengetahuan. 2. Analisis pengetahuan. 3. Merekonstruksi / mensintesis pengetahuan. 4. Mengkodifikasi dan memodelkan pengetahuan. 5. Atur pengetahuan. Penciptaan pengetahuan dapat terjadi melalui

proyek-proyek R&D, inovasi oleh individu untuk meningkatkan cara mereka melakukan tugas-tugas mereka, bereksperimen, mengingat dengan pengetahuan yang ada, dan mempekerjakan orang baru. Pengetahuan juga dapat dibuat melalui pengimporan pengetahuan (mis., Dapatkan pengetahuan dari para ahli dan dari manual prosedur, terlibat dalam usaha patungan untuk mendapatkan teknologi, atau mentransfer orang antar departemen). Akhirnya, pengetahuan dapat diciptakan melalui mengamati dunia nyata (mis., Melakukan kunjungan ke lokasi, mengamati proses setelah pengenalan perubahan).

Analisis pengetahuan terdiri dari: Mengekstraksi apa yang tampak sebagai

pengetahuan dari materi yang diperoleh (mis., Menganalisis transkrip dan mengidentifikasi tema, mendengarkan penjelasan, dan memilih konsep untuk dipertimbangkan lebih lanjut).

Mengabstraksi bahan yang diekstraksi (mis., Membentuk model atau teori). Mengidentifikasi pola yang diekstraksi (mis., Analisis tren).

Menjelaskan hubungan antara fragmen pengetahuan (mis., Membandingkan dan kontras, hubungan sebab akibat).

Memverifikasi bahwa materi yang diekstraksi sesuai dengan makna sumber asli (mis., Makna

Page 119: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

117

belum rusak dengan meringkas, mengumpulkan, dan sebagainya).

Sintesis atau rekonstruksi pengetahuan terdiri dari

generalisasi bahan yang dianalisis untuk mendapatkan prinsip yang lebih luas, menghasilkan hipotesis untuk menjelaskan pengamatan, membangun kesesuaian antara pengetahuan baru dan yang sudah ada (misalnya, menguatkan validitas berdasarkan apa yang sudah diketahui), dan memperbarui kumpulan pengetahuan total dengan menggabungkan pengetahuan baru.

Mengodifikasi dan memodelkan pengetahuan melibatkan bagaimana kita merepresentasikan pengetahuan dalam pikiran kita (model mental, misalnya), bagaimana kita kemudian mengumpulkan pengetahuan menjadi model yang koheren, bagaimana kita mendokumentasikan pengetahuan dalam buku dan manual, dan bagaimana kita menyandikannya dalam rangka untuk mempostingnya ke repositori pengetahuan.

Akhirnya, pengetahuan diorganisasikan untuk penggunaan khusus dan sesuai dengan kerangka kerja organisasi yang sudah mapan (seperti standar dan kategori). Contohnya termasuk layanan help desk atau daftar pertanyaan umum (FAQ) pada intranet perusahaan. Organisasi ini biasanya dilakukan dengan menggunakan beberapa bentuk ontologi pengetahuan (model konseptual) dan taksonomi (aturan klasifikasi). Contohnya termasuk daftar resmi kata-kata kunci atau kategori, spesifikasi atribut objek pengetahuan, dan pedoman untuk terjemahan.

Memegang pengetahuan terdiri dari mengingat,

mengumpulkan pengetahuan dalam repositori, menanamkan pengetahuan dalam repositori, dan mengarsipkan pengetahuan. Mengingat pengetahuan berarti bahwa individu tersebut telah mempertahankan atau mengingat item pengetahuan tersebut (yaitu, pengetahuan telah diinternalisasi atau dipahami oleh individu yang diberikan). Akumulasi pengetahuan dalam repositori berarti bahwa basis pengetahuan penduduk komputer telah dibuat dan pengetahuan itu telah

Page 120: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

118

disandikan, memungkinkannya untuk disimpan dalam memori organisasi. Pengetahuan yang tertanam terdiri dari memastikan bahwa itu adalah bagian dari prosedur bisnis (mis., Ditambahkan ke manual prosedur atau kursus pelatihan). Akhirnya, pengarsipan pengetahuan melibatkan pembuatan perpustakaan ilmiah dan secara sistematis pensiun dari ketinggalan zaman, salah, atau tidak lagi pengetahuan yang relevan dari repositori aktif. Pengarsipan biasanya melibatkan penyimpanan konten di media lain, lebih murah, atau kurang besar untuk pengambilan di masa mendatang yang lebih jarang.

Contoh-contoh pengetahuan yang dipegang oleh

perusahaan termasuk kekayaan intelektual, paten,

pengetahuan yang didokumentasikan dalam bentuk

laporan penelitian, makalah teknis, atau pengetahuan

diam-diam, yang tetap ada dalam pikiran individu tetapi

yang dapat diperoleh dan tertanam dalam basis

pengetahuan atau repositori (misalnya , kiat, trik

perdagangan, studi kasus, rekaman video demonstrasi

oleh para ahli, dan sistem pendukung tugas). Dengan

cara ini, kepemilikan pengetahuan berharga oleh

organisasi didokumentasikan dalam repositori atau

dalam orang dan oleh karena itu tersedia untuk referensi

dan penggunaan di masa depan.

Kumpulan pengetahuan terdiri dari

mengoordinasikan, mengumpulkan, dan mengakses

serta mengambil pengetahuan. Koordinasi pengetahuan

biasanya membutuhkan pembentukan tim kolaboratif

untuk bekerja dengan konten tertentu untuk

menciptakan jaringan "siapa yang tahu apa". Setelah

sumber pengetahuan diidentifikasi, mereka kemudian

dikumpulkan menjadi referensi latar belakang untuk

perpustakaan atau repositori untuk memfasilitasi akses

dan pengambilan berikutnya. Kelompok fokus sering

digunakan untuk mencapai konsensus tentang

bagaimana hal ini dapat dicapai. Akses dan pengambilan

Page 121: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

119

kemudian membahas untuk dapat berkonsultasi dengan

orang-orang yang berpengetahuan tentang masalah-

masalah yang sulit, mendapatkan pendapat kedua dari

seorang ahli, atau membahas kasus yang sulit dengan

seorang rekan. Pengetahuan dapat diakses dan diambil

langsung dari repositori juga (mis., Menggunakan sistem

basis pengetahuan untuk mendapatkan saran tentang

cara melakukan sesuatu atau membaca dokumen

pengetahuan untuk sampai pada suatu keputusan).

Organisasi dapat mengumpulkan pengetahuan

dalam berbagai cara. Karyawan yang tidak memiliki

pengetahuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah tertentu dapat menghubungi

orang lain dalam organisasi yang telah memecahkan

masalah serupa dengan mendapatkan informasi dari

repositori pengetahuan organisasi atau dengan mencari

seorang ahli melalui pencari lokasi keahlian jaringan dan

menghubungi orang itu secara langsung. Individu

kemudian dapat mengatur semua informasi ini dan

meminta agar pekerja yang lebih berpengalaman

memvalidasi konten.

Akhirnya, ada banyak cara untuk menerapkan

pengetahuan, termasuk yang berikut:

Gunakan pengetahuan mapan untuk melakukan

tugas rutin misalnya, membuat produk standar,

menyediakan layanan standar, atau menggunakan

jaringan pakar untuk mencari tahu siapa yang

memiliki pengetahuan tentang bidang tertentu.

Gunakan pengetahuan umum untuk mensurvei

situasi luar biasa yang ada - misalnya,

menentukan apa masalahnya dan memperkirakan

konsekuensi yang mungkin timbul.

Gunakan pengetahuan untuk menggambarkan

situasi dan ruang lingkup masalah misalnya,

Page 122: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

120

identifikasi masalah dan perlihatkan secara umum

cara menanganinya.

Pilih pengetahuan khusus yang relevan untuk

menangani situasi misalnya, identifikasi dengan

siapa Anda perlu berkonsultasi atau ingin

mengatasi masalah tersebut.

Amati dan gambarkan situasi dengan pengetahuan

khusus misalnya, membuat perbandingan dengan

pola yang diketahui, mengambil sejarah, dan

mengumpulkan serta mengatur informasi yang

diperlukan untuk bertindak.

Analisis situasi dengan pengetahuan misalnya,

putuskan apakah itu dapat ditangani secara

internal atau apakah bantuan dari luar akan

diperlukan.

Mensintesis solusi alternatif dengan pengetahuan

misalnya, mengidentifikasi opsi dan menguraikan

pendekatan yang mungkin.

Mengevaluasi kemungkinan alternatif

menggunakan pengetahuan khusus misalnya,

menentukan risiko dan manfaat dari setiap

pendekatan yang memungkinkan.

Gunakan pengetahuan untuk memutuskan apa

yang harus dilakukan misalnya, merangking

alternatif, pilih satu, dan lakukan pengecekan

realitas.

Terapkan alternatif yang dipilih misalnya, jalankan

tugas dan beri wewenang kepada tim untuk

melanjutkan.

Ketika pengetahuan diterapkan pada objek kerja, tugas rutin

dan standar didekati dengan cara yang berbeda dari tugas yang

sulit atau tidak biasa. Tugas rutin atau standar biasanya dilakukan

dengan menggunakan pengetahuan "dikompilasi" yang dapat

dengan mudah kita akses dan gunakan hampir secara tidak sadar

Page 123: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

121

atau otomatis. Tugas yang sulit biasanya dilakukan dengan cara

yang lebih disengaja dan sadar, karena pekerja berpengetahuan

tidak dapat menggunakan pengetahuan otomatis dalam situasi

yang tidak terduga.

Gambar 18

Ringkasan Kegiatan Siklus Utama Wiig KM

Gambar di atas merangkum kegiatan utama dalam siklus

Wiig KM. Keuntungan utama dari pendekatan Wiig pada siklus

KM adalah deskripsi yang jelas dan terperinci tentang bagaimana

memori organisasi digunakan untuk menghasilkan nilai bagi

individu, kelompok, dan organisasi itu sendiri. Segudang cara di

mana pengetahuan dapat diterapkan dan digunakan terkait dengan

urutan pengambilan keputusan dan karakteristik individu. Wiig

juga menekankan peran pengetahuan dan keterampilan,

penggunaan bisnis dari pengetahuan itu, kendala yang dapat

mencegah agar pengetahuan itu tidak digunakan sepenuhnya,

peluang dan alternatif untuk mengelola pengetahuan itu, dan nilai

tambah yang diharapkan untuk organisasi.

Page 124: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

122

G. Siklus Km Terintegrasi

Atas dasar studi kami sebelumnya tentang

beberapa pendekatan utama untuk siklus KM, kita dapat

menyaring siklus KM terintegrasi. Tiga tahap utama

adalah:

1. Pengambilan dan / atau penciptaan pengetahuan.

2. Berbagi pengetahuan dan diseminasi.

3. Akuisisi dan aplikasi pengetahuan.

Dalam transisi dari penangkapan / penciptaan

pengetahuan ke berbagi dan diseminasi pengetahuan,

konten pengetahuan dinilai. Pengetahuan kemudian

dikontekstualisasikan agar dapat dipahami ("akuisisi")

dan digunakan ("aplikasi"). Tahap ini kemudian

diumpankan kembali ke yang pertama untuk

memperbarui konten pengetahuan. Siklus KM

terintegrasi diuraikan pada Gambar di bawah ini.

Gambar 19

Siklus KM Terintegrasi

Page 125: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

123

Pengambilan pengetahuan mengacu pada

identifikasi dan kodifikasi berikutnya dari pengetahuan

dan pengetahuan internal yang ada (biasanya

sebelumnya tidak diketahui) di dalam organisasi dan /

atau pengetahuan eksternal dari lingkungan. Penciptaan

pengetahuan adalah pengembangan pengetahuan dan

pengetahuan baru inovasi yang tidak memiliki

keberadaan sebelumnya dalam perusahaan. Ketika

pengetahuan diinventarisasi dengan cara ini, langkah

kritis berikutnya adalah menyajikan penilaian terhadap

kriteria seleksi yang akan mengikuti dengan seksama

tujuan organisasi. Apakah konten ini valid? Apakah ini

baru atau lebih baik? Artinya, apakah nilai itu cukup

untuk organisasi sehingga harus ditambahkan ke

penyimpanan modal intelektual?

Setelah diputuskan bahwa konten yang baru atau

yang baru diidentifikasi bernilai cukup, langkah

selanjutnya adalah mengontekstualisasikan konten ini.

Ini melibatkan menjaga hubungan antara pengetahuan

dan orang-orang yang mengetahui tentang konten itu:

penulis atau pencetus ide dan ahli materi pelajaran,

serta mereka yang telah mengumpulkan pengalaman

signifikan dalam memanfaatkan konten ini.

Kontekstualisasi juga menyiratkan pengidentifikasian

atribut-atribut kunci dari konten agar lebih cocok

dengan beragam pengguna misalnya, personalisasi

untuk menerjemahkan konten menjadi sesuatu yang

disukai oleh pengguna akhir atau pembuatan ringkasan

eksekutif singkat untuk mengakomodasi waktu dengan

lebih baik kendala seorang manajer senior. Akhirnya,

kontekstualisasi akan sering berhasil ketika konten baru

tertanam dengan kuat, namun mulus, dalam proses

bisnis organisasi. Siklus terintegrasi merangkum

sebagian besar langkah yang terlibat dalam siklus KM

Page 126: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

124

yang dibahas dalam bab ini. Tabel di bawah

menunjukkan pemetaan ini secara lebih rinci.

Tabel 6

Langkah-Langkah Siklus Km Terintegrasi

Siklus manajemen pengetahuan kemudian

ditegaskan kembali saat pengguna memahami dan

memutuskan untuk menggunakan konten. Para

pengguna akan memvalidasi kegunaan, dan mereka

akan memberi sinyal ketika sudah ketinggalan zaman

atau ketika pengetahuan ini tidak berlaku. Pengguna

akan membantu memvalidasi ruang lingkup konten atau

seberapa umum praktik terbaik dan pelajaran yang

dapat diambil. Mereka juga akan, cukup sering,

menghasilkan konten baru, yang kemudian dapat

mereka kontribusikan pada iterasi siklus berikutnya.

Page 127: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

125

Contoh

Sebuah organisasi konsultan internasional besar

ingin menangkap pelajaran dari proyek-proyek

utamanya. Ini merupakan langkah pertama menuju

menjadi organisasi pembelajaran. Dari pemindaian apa

yang dilakukan perusahaan serupa, intelijen kompetitif

mereka mengarahkan mereka untuk memilih penerapan

tinjauan setelah tindakan (After-Action Review, AAR)

dalam bentuk postmortem proyek. AAR adalah prosedur

baru, dan pada awalnya diujicobakan dengan

sekelompok konsultan berpengalaman. Manajer proyek

yang menjadi berpengalaman dengan postmortem

kemudian diminta untuk menjadi nara sumber bagi

mereka yang mau belajar dan mencobanya. Peran baru

jurnalis pengetahuan telah dibuat; idenya adalah untuk

menunjuk orang yang netral dan objektif yang belum

menjadi anggota tim proyek asli untuk memfasilitasi

proses postmortem dan menangkap pembelajaran utama

dari proyek. Akhirnya, post-mortem ditambahkan

sebagai langkah terakhir untuk semua manajer proyek

sebelum mereka dapat secara resmi dan resmi

menganggap proyek untuk diselesaikan.

Implikasi Strategis Siklus KM

Pengetahuan merupakan dasar yang menentukan

untuk perilaku cerdas, kompeten di tingkat individu,

kelompok, dan organisasi. Hanya refleksi yang sadar dan

terorganisir dari pelajaran yang dipetik dan praktik

terbaik yang ditemukan yang akan memungkinkan

perusahaan untuk meningkatkan aset pengetahuan

mereka yang sulit didapat. Arsitektur pengetahuan perlu

dirancang dan diimplementasikan untuk memungkinkan

proses bertahap dan transformasi pengetahuan, seperti

halnya produk informasi diproses, dan untuk

memastikan bahwa objek pengetahuan mencapai

Page 128: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

126

pengguna akhir yang dimaksudkan dan dimanfaatkan

dengan baik. Tujuannya adalah untuk mempertahankan

dan berbagi pengetahuan dengan audiens yang lebih

luas. Teknologi informasi dan komunikasi seperti

perangkat grup, intranet, dan basis pengetahuan atau

repositori menyediakan infrastruktur yang diperlukan

untuk melakukannya. Proses bisnis dan pemungkin

budaya menawarkan insentif dan peluang yang

diperlukan bagi semua pekerja pengetahuan untuk

menjadi peserta aktif di seluruh siklus manajemen

pengetahuan.

Pertimbangan Praktis Untuk Mengelola Pengetahuan

Memahami berbagai tahapan mengelola

pengetahuan di seluruh siklus KM adalah penting,

meskipun tidak cukup. Dari perspektif praktis,

pengelolaan pengetahuan membutuhkan prinsip

pengorganisasian — kerangka kerja — yang akan

membantu kita mengklasifikasikan berbagai jenis

kegiatan dan fungsi yang diperlukan untuk menangani

semua pekerjaan terkait pengetahuan di dalam dan di

antara organisasi. Kerangka kerja ini sering diringkas

dalam bentuk teori atau model KM. Beberapa model KM

utama disajikan pada bab berikutnya.

Poin Penting

Ada sejumlah pendekatan berbeda pada siklus

manajemen pengetahuan seperti yang dilakukan oleh

McElroy, Wiig, Bukowitz dan Willams, dan Meyer dan

Zack.

Dengan membandingkan dan membedakan

pendekatan-pendekatan ini dan dengan memvalidasinya

melalui pengalaman yang diperoleh sampai saat ini

dengan praktik KM, tahapan-tahapan utama

diidentifikasi sebagai pengumpulan dan penciptaan

Page 129: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

127

pengetahuan, berbagi dan diseminasi pengetahuan, serta

akuisisi dan penerapan pengetahuan.

Proses kritis sepanjang siklus KM menilai nilai

konten berdasarkan pada tujuan organisasi,

mengontekstualisasikan konten agar lebih cocok dengan

berbagai pengguna, dan terus memperbarui dengan

fokus pada pembaruan, pengarsipan sesuai kebutuhan,

dan memodifikasi ruang lingkup setiap pengetahuan

obyek.

Page 130: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

128

REFERENSI

Barton-Leonard, D. (1995). Wellsprings of

knowledgebuilding and sustaining sources of

innovation. Boston: Harvard Business Scho ol

Press.

Boisot, M. (1999). Knowledge assets. New York: Oxford

University Press.

Bontis, N., and Nikitopoulos, D. (2001). Thought

leadership on intellectual capital.

Journal of Intellectual Capital, 12(3): 183–191.

Davenport, T., and Prusak, L. (1998). Working

knowledge. Boston: Harvard Business School

Press.

Edvinsson, L., and Malone, M. (1997). Intellectual capital:

realizing your company‘s true value by finding its

hidden brain power. New York: HarperCollins.

Fisher, K. M. (1990). Semantic networking: the new kid

on the block. Journal of Research in Science

Teaching, 27(10): V1001–1018.

Gery, G. (1991). Electronic performance support systems.

Cambridge, MA: Ziff Institute.

Hamel, G., and Prahalad, C. (1990, May–June). The core

competence of the corpo- ration. Harvard

Business Review.

Jonassen, D. H., Beissner, K., and Yacci, M. A. (1993).

Structural knowledge: tech- niques for conveying,

assessing and acquiring structural knowledge.

Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.

Klein, D. (1998). The strategic management of intellectual

capital, pp. 1–3. Oxford, UK: Butterworth-

Heinemann, Oxford.

Lawson, M. J. (1994). Concept mapping. In T. Husen and

T. N. Postlewaite (Eds.), The international

Page 131: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

129

encyclopedia of education, 2nd ed., Vol. 2, pp.

1026–1031, Oxford: Elsevier Science.

McGraw, K., and Harrison-Briggs, K. (1989). Knowledge

acquisition: Principles and guidelines. Englewood

Cliffs, N.J.: Prentice Hall.

Nawawi, Ismail, ―Manajemen Pengetahuan (knowledge

management)‖, Ghalia Indonesia - Jakarta, 2012

Nonaka, I., and Takeuchi, H. (1995). The knowledge-

creating company: how Japa- nese companies

create the dynamics of innovation. New York:

Oxford University Press.

Norman, D. A. (1988). The design of everyday things. New

York: Doubleday.

Norton, N., and Kaplan, D. (1996). The balanced

scorecard: translating strategy into action.

Boston: Harvard Business School Press.

Novak, J. (1991). Clarify with concept maps: a tool for

students and teachers alike. The Science Teacher,

58(7): 45–49.

Novak, J. (1990). Concept mapping: a useful tool for

science education. Journal of Research in Science

Teaching, 60(3): 937–940.

O‘Dell, C., and Grayson, C. (1998). If only we knew what

we know: the transfer of internal knowledge and

best practice. New York: Simon & Schuster.

Pasternack, B., and Viscio, A. (1998). The centerless

corporation. New York: Simon & Schuster.

Petrides, L., and Nodine, T. (2003, March). Knowledge

management in education: defining the landscape.

The Institute for the Study of Knowledge

Management in Education.

Pfeiffer, J., and Sutton, R. (1999). The knowing-doing

gap: How smart companies turn knowledge into

action. Boston: Harvard Business School Press.

Page 132: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

130

Polanyi, M. (1966). The tacit dimension. Gloucester, MA:

Peter Smith.

Ruggles, R., and Holtshouse, D. (1999). The knowledge

advantage. Dover, N.H.: Capstone Publishers.

Senge, P. (1990). The fifth discipline: the art and practice

of the learning organization. New York:

Doubleday.

Sangkala.2007 ―Knowledge Management‖, PT Raja

Grafindo Persada - Jakarta.

Snowden, D. (2002). Complex acts of knowing: paradox

and descriptive self- awareness. Journal of

Knowledge Management, 6(2): 100–111.

Stewart, T. (2000, September 4). Software preserves

knowledge, people pass it on. Fortune.

Stewart, T. (1997). Intellectual capital. New York:

Doubleday.

Stewart, T. (1991, June). Intellectual capital: your

company‘s most valuable asset. Fortune

Magazine, 44–60.

Tobing, Paul L. ―Knowledge Management Konsep,

Arsitektur, dan Implementasi‖, Graha Ilmu -

Yogyakarta, 2007

Wells, H. G. (1938). World brain. Garden City, NY:

Doubleday, Doran & Co.

Wiig, K. (1993). Knowledge management foundations.

Arlington, TX: Schema Press.

Page 133: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

131

SINOPSIS

Manajemen pengetahuan (knowledge

management) merupakan suatu rangkaian kegiatan

yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan

untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,

dan mendistribusikan pengetahuan untuk

digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di

dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait

dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk

mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan

bersama, peningkatan kinerja, keunggulan

kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Sehubungan dengan itu peranan ilmu pengetahuan

menjadi makin menonjol, karena hanya dengan

pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi

dapat disikapi dengan tepat. Ini berarti pendidikan

memainkan peran penting dalam mempersiapkan

SDM yang berkualitas dan kompetitif. Ketatnya

kompetisi secara global khususnya dalam bidang

ekonomi telah menjadikan organisasi usaha

memikirkan kembali strategi pengelolaan usahanya,

dan SDM yang berkualitas dengan penguasaan

pengetahuannya menjadi pilihan penting yang

harus dilakukan dalam konteks tersebut.

Page 134: MODAL INTELEKTUAL DAN

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

132

Tentang Penulis

PROFIL SINGKAT PENULIS 1

Arman Maulana, S.Sy., M.M. dilahirkan di

Bandung, Lahir pada tahun 1991. Pendidikan dasar yang

ditempuhnya lulus pada tahun 2009. Gelar sarjana

(S,Sy) bidang Hukum Ekonomi Syariah diperolehnya di

STAI Sabili Bandung lulus pada Tahun tahun 2016.

Gelar Magister Manajemen (M.M.) bidang ilmu

Manajemen diperolehnya di STIE Ekuitas Bandung pada

tahun 2019.

Di sela sela kesibukan dalam pekerjaan

Struktural nya, sejak tahun 2018 sampai sekarang

menjadi sembari mengajar sebagai dosen di Sekolah

Tinggi Ekonomi Islam Bina Muda Bandung. Matakuliah

yang pernah dibinanya melainkan di Bidang Ekonomi

dan Manajemen.

Arman Maulana, S.Sy., M.M. Lulus S1 dari

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah di Sekolah Tinggi

Agama Islam Sabili Bandung (2016), gelar Magister

Manajemen bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

(2019), dan sedang melanjutkan Program Pascasarjana

Doktor di Universitas Islam Nusantara Bandung.

Page 135: MODAL INTELEKTUAL DAN

Maulana * Rosmayati

133

PROFIL SINGKAT PENULIS 2

Siti Rosmayati, SST., M.M. dilahirkan di

Cimahi, Lahir pada tahun 1991. Pendidikan dasar yang

ditempuhnya lulus pada tahun 2009. Gelar sarjana (SST)

bidang ilmu Kesejahteraan Sosial diperolehnya di

Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung 2013.

Gelar Magister Manajemen (M.M.) bidang ilmu

Manajemen diperolehnya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Pasundan Bandung.

Pengalaman mengajar sebagai Dosen Tetap di

Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Bina Muda Bandung

(2017), Matakuliah yang pernah dibinanya di Bidang

Ekonomi dan Manajemen. Lulus S1 dari Bidang Sosial

Jurusan Kesejahteraan Sosial di Sekolah Tinggi

Kesejahteraan Sosial Bandung, gelar Magister

Manajemen bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

(2017), dan sedang melanjutkan Program Pascasarjana

Doktor di Universitas Islam Nusantara Bandung.