PENGARUH FINANCING TO DEPOSITE RATIOe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9520/1/SKRIPSI FIX...

112
PENGARUH FINANCING TO DEPOSITE RATIO (FDR), BIAYA OPERASIONAL DENGAN PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH DENGAN RETURN ON ASSET (ROA) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2019) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: VIVIANI AMALIA 63010160177 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020 i

Transcript of PENGARUH FINANCING TO DEPOSITE RATIOe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9520/1/SKRIPSI FIX...

  • PENGARUH FINANCING TO DEPOSITE RATIO (FDR), BIAYA OPERASIONAL DENGAN

    PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH

    DENGAN RETURN ON ASSET (ROA) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2019)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh:

    VIVIANI AMALIA

    63010160177

    PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

    i

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    i

  • ii

  • PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    iii

  • PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    iv

  • MOTO DAN PERSEMBAHAN

    -MOTTO-

    “Ubah fikiranmu dank au dapat mengubah duniamu”

    -PERSEMBAHAN-

    Terimakasih juga ku persembahkan kepada Orang Tua, saudaraku, teman

    spesialku yang menemaani dari masuk kuliah, Dosen-dosen ku, terutama

    Pembimbingku, para sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan

    menemani disetiap hariku dan Almamater IAIN Salatiga terima kasih atas

    pengetahuan ini yang Allah berikan kepadaku lantaran IAIN Salatiga. Semoga apa

    yang aku dapat, dapat bermanfaat dan barokah.

    Amiinn

    v

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah

    SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang seta junjungan nabi agung

    Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah.

    Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan penelitian ilmiah

    berupa skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Financing To Deposite Ratio (FDR),

    Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Tingkat

    Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan Return On Asset (ROA) sebagai

    Variabel Intervening”. Penulis berharap dengan selesainya skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan.

    Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan

    serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan referensi sampai

    dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karena itu

    penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak

    yang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapan terimakasih

    penulis sampaikan kepada:

    1. Bapak Prof.Dr. Zakiyyudin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama

    Islam Negeri Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.SI selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

    Islam IAIN Salatiga

    vi

  • 3. Bapak Ari Setiawan, M.M, selaku Ketua Progdi S1 Perbankan Syariah

    Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

    4. Bapak Dr. Faqih Nabhan , M.M selaku pembimbing yang telah banyak

    meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan mengarahkan

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada

    penulis selama perkuliahan.

    6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

    Salatiga atas pelayanannya.

    7. Kedua orang tuaku Bapak Yunus Subandono dan Ibu Puji Rahayu yang telah

    memberikan do’a kasih saying dan dukungannya, Serta teman special saya

    Akhir Riyanto yang setia menemani saya dari masuk kuliah sampai detik ini.

    8. Sahabat-sahabat terkasih disaat suka maupun duka, Febri, Ulfah, Cica. Fitri,

    Maryani. Terima kasih selalu menyemangati, memberikan motivasi, dan atas

    segala tawa, duka, keluh dan kesah yang telah kita lalui bersama. Semoga

    kebahagiaan memihak kepada kita semua.

    9. Sahabat-sahabatku teman kerja, Tiwik, Findi, Dyah terima kasih telah menjadi

    teman, saudara, keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungan

    selama ini.

    10. Keluarga besar PS-S1 angkatan 2016 yang telah member warna tersendiri

    dalam hidupku. Terima kasih.. Teruskan perjuangan kita.

    vii

  • 11. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang

    lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan

    kesehatan, keselamatan, dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis

    menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna tapi penulis akan

    berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang

    diberikan sangat berharga dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dengan senggang

    hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi

    ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.

    Salatiga, 7 September 2020

    Penulis

    Viviani Amalia

    NIM. 63010160177

    viii

  • ABSTRAK

    Amalia, Viviani 2020. Pengaruh Financing To Deposite Ratio (FDR), Biaya Operasinal Dengan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan Return On Asset (ROA) sebagai Variabel Intervening.Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Strata Satu Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Dosen Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan, M.M

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Financing To Deposite Ratio (FDR), Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO), terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan Return On Asset (ROA) sebagai Variabel Independen. Periode 2010-2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif data sekunder berbentuk data panel dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 10 Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode 2010-2019. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengakses laporan tahunan yang dipublikasikan oleh masing-masing BUS pada websitenya. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan alat analisis Eviews9. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji deskriptif, uji stasioner, uji regresi, uji asumsi klasik, uji analisis path. Hasil penelitian ini menunjukkkan variabel Financing To Deposite Ratio (FDR) tidak berpengaruh terhadap Tingkat Bagi hasil Deposito Mudharabah. Variabel Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap Tingkat Bagi hasil Deposito Mudharabah. Setelah melakukan analisis jalur, variabel ROA memediasi pengaruh Financing To Deposite Ratio (FDR) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah. Dan Variabel ROA tidak dapat memediasi pengaruh Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

    Kata Kunci : Financing To Deposite Ratio (FDR), Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO), Return On Asset (ROA)

    ix

  • DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ i PENGESAHAN KELULUSAN ............................ Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iii PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................. ix DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 11 E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12

    BAB II ................................................................................................................... 13 LANDASAN TEORI ............................................................................................ 14

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 14 B. Kerangka Teori........................................................................................... 21

    1. Financing to Deposite Ratio (FDR) ....................................................... 21 2. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO) ................ 23 3. Return On Asset (ROA) .......................................................................... 24 4. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah ............................................. 26

    C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 26 D. Hipotesis ..................................................................................................... 27

    BAB III ................................................................................................................. 39 METODE PENELITIAN ...................................................................................... 39

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 39 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39

    x

  • C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 39 D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 41 E. Definisi Konsep dan Operasinal ................................................................ 42 F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44

    1. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 44 2. Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 45 3. Uji Regresi Berganda ............................................................................. 47 4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 49 5. Uji Path Analysis .................................................................................... 52

    G. Alat Analisis ............................................................................................... 52 BAB IV ................................................................................................................. 54 ANALISIS DATA ................................................................................................ 54

    A. Deskriptif Objek Penelitian ........................................................................ 54 B. Analisis Data .............................................................................................. 55

    1. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 55 2. Uji Regresi .............................................................................................. 56 3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 61 4. Uji Path Analysis .................................................................................... 70

    C. Pembahasan Hipotesis ................................................................................ 74 BAB V ................................................................................................................... 80 PENUTUP ............................................................................................................. 80

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 80 B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 81 C. Saran ........................................................................................................... 81

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82 LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

    xi

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1. 1 Temuan Research Gap ........................................................................ 7 Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya ...................................................................... 18 Tabel 2. 2 Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK ................................. 41 Tabel 4. 2 Deskriptif Variabel Penelitian .......................................................... 54 Tabel 4. 3 Hasil Uji Stasioneritas Level ............................................................ 55 Tabel 4. 4 Regresi Utama.................................................................................... 56 Tabel 4. 5 Regresi Variabel Intervening ........................................................... 59 Tabel 4. 6 Hasil Uji Multikolonieritas Regresi Utama .................................... 64 Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolonieritas Regresi Intervening ............................ 64 Tabel 4. 8 Hasil Uji Autokorelasi Regresi Utama ............................................ 65 Tabel 4. 9 Penyembuhan Autokorelasi Regresi Utama ................................... 66 Tabel 4. 10 Hasil Uji Autokorelasi Regresi Intervening .................................... 67 Tabel 4. 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Utama ............................... 69 Tabel 4. 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Regresi Intervening ....................... 70 Tabel 4. 13 Analisis Jalur ................................................................................... 71 Tabel 4. 14 Hasil Penelitian ................................................................................ 79

    xii

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ................................................................................. 27 Gambar 4. 1 Uji Normalitas Regresi Utama ................................................................ 61 Gambar 4. 2 Penyembuhan Uji Normalitas Regresi Utama ....................................... 62 Gambar 4. 3 Uji Normalitas Regresi Intervening ........................................................ 62 Gambar 4. 4 Penyembuhan Uji Normalitas Regresi Intervening ............................... 63 Gambar 4. 5 Area ada tidaknya autokorelasi regresi utama ...................................... 67 Gambar 4. 6 Area ada atau tidaknya autokorelasi regresi intervening ..................... 68 Gambar 4. 7 Model Analisis Jalur Path ........................................................................ 71

    xiii

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Ekonomi saat ini dengan berjalannya waktu berkembang sangat pesat

    dalam lembaga keuangan islam, peran perbankan sangat penting dalam

    kemajuan tersebut. Bank sebagai lembaga perantara bagi masyarakat yang

    mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan ke lembaga tersebut, dan bank

    juga lembaga perantara kepada masyarakat yang membutuhkan dana untuk

    menjalankan usahanya. Atas dasar kebutuhan bagi kesejahteraan masyarakat

    terkhususkan umat islam di Indonesia, mulailah dibentuknya bank syariah.

    Kemudian pada tahun 2004, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan

    Fatwa No. 1 tahun 2004 tentang hukum bunga bank, praktek penggunaan

    bunga tersebut hukumnya haram. Persaingan antar bank dalam meningkatkan

    kualitas layanannya juga menjadi salah satu faktor untuk menarik nasabah.

    Berbagai peniliti menemukan bahwa nasabah memilih bank syariah dilihat

    dari keuntungan bank tersebut untuk mengetahui kesehatan bank.

    Tidak seperti bank konvensional yang menawarkan deposito dengan

    konsep bunga, Bank Syariah hadir dengan menawarkan deposito mudharabah

    konsep bagi hasil. Bagi Hasil (profit sharing) antara bank dengan nasabah

    dalam pengelolaan dananya digunakan sebagai prinsip dalam perbankan

    syariah. Profit sharing menekankan bahwa simpanan yang ditabung pada

    Bank Syariah nantinya akan digunakan untuk pembiayaan oleh Bank Syariah,

    kemudian hasil atau keuntungan yang didapat akan dibagi menurut nisbah

    1

  • 2

    yang disepakati bersama. Tingkat bagi hasil yang tinggi akan menarik nasabah

    dalam memilih perbankan (Nelwani, 2013)

    Fatwa DSN-MUI dalam Ashori (2007:100) menerangkan bahwa

    deposito yang dibenarkan secara syariah adalah yang berdasarkan prinsip

    mudharabah. Adapun prinsip tersebut memiliki ketetntuan sebagai berikut: (a)

    nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank

    bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana, (b) memiliki kapasitas

    sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak

    bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di

    dalamnya mudharabah dengan pihak lain, (c) modal harus dinyatakan dengan

    jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang, (d) pembagian keuntungan

    harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan

    rekening, (e) bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito

    dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, (f) bank tidak

    diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan.

    Financing to Deposits Ratio (FDR) merupakan rasio pembiayaan

    terhadap dana pihak ketiga yang menggambarkan sejauh mana simpanan

    digunakan untuk pemberian pembiayaan yang biasa digunakan untuk

    mengukur tingkat likuiditas perbankan syariah dengan membandingkan

    jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin

    tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas Bank semakin rendah, karena jumlah

    dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil, demikian pula

    sebaliknya (Amelia & Murtiasih, 2017)

  • 3

    Financing Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan antara

    jumlah pembiayaan yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang

    dihimpun dari masyarakat. FDR mencerminkan likuiditas suatu bank.

    Semakin tinggi FDR mengindikasikan bahwa sebuah bank lebih menekankan

    keuangannya pada penyaluran hutang/pembiayaan yang lebih banyak

    (Pramuka, 2010).

    Menurut Mawardi (2004) faktor yang menjadi sumber pendapatan

    adalah aset produktif dalam bentuk pembiayaan (earning assets). Semakin

    banyak dana yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi

    earning asset, artinya dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat

    disalurkan kepada pembiayaan yang produktif, hal ini tercermin dari tingkat

    FDR (Financing to Deposit Ratio) bank. Disamping itu, bila rasio FDR

    semakin tinggi dan melebihi ketentuan, maka bank akan berusaha

    meningkatkan perolehan dananya dengan memberikan return bagi hasil yang

    menarik investor.

    Menurut (Kasmir, 2008) Kenaikan laba akan mempengaruhi tingkat

    bagi hasil yang akan diberikan ke pihak deposan, karena apabila kredit

    semakin besar dan pembayaran lancar dapat di simpulkan bahwa perputaran

    dan yang dimiliki oleh pihak deposan dapat dikelola dengan baik oleh bank

    dan itu menguntungkan pihak deposan dan pihak bank.

    Penelitian yang dilakukan oleh Novianti et al. (2015) mengemukakan

    bahwa FDR yang tinggi maka semakin baik intermediasi bank dalam

    mengidentifikasi tingkat pembiayaan maka mempengaruhi meningkatnya

  • 4

    tingkat return yang dihasilkan oleh pembiayaan maka mempengaruhi

    meningkatnya bagi hasil. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa nilai regresi

    sebesar 0,226 dan melebihi tingkat standar maka FDR disini mempengaruhi

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Dari hasil pengujian parsial variabel

    financing to deposits ratio terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah,

    dapat diketahui bahwa nilai β4 sebesar 0,226 dengan tingkat signifikan

    sebesar 0,027 berada lebih kecil pada α = 0,05, Hasil tersebut menunjukkan

    bahwa FDR berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah atau dengan kata lain hipotesis 4 (H4) diterima. Dengan

    begitu FDR mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Suatu bank dengan rasio FDR yang tinggi berarti bahwa dana yang

    terkumpul dari pihak ketiga dapat disalurkan untuk pembiayaan sehingga akan

    meningkatkan pendapatan bank. Ketika pendapatan naik laba juga akan

    mengalami kenaikan. Laba yang tinggi akan meningkatkan jumlah bagi hasil

    yang akan dibagikan kepada nasabah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya

    variabel FDR memiliki nilai t hitung sebesar 2,043 > t tabel 1,68488 dan nilai

    signifikansi 0,048 < 0,05 yang berarti bahwa variabel FDR berpengaruh

    signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, sehingga dapat

    disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa FDR

    berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah diterima

    (Fadilawati & Fitri, 2019).

    Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Widarto (2019)

    Menurut hasil penelitian diperoleh hasil uji t untuk variabel FDR sebesar -

  • 5

    2,070 dengan signifikansi 0,043 > 0,05. Angka tersebut menunjukkan bahwa

    hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima artinya FDR memiliki pengaruh

    signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Semakin tinggi

    tingkat FDR suatu bank, maka bank tersebut akan berusaha untuk

    meningkatkan perolehan dananya, salah satunya dari sisi deposito, untuk

    menarik investor menginvestasikan dananya di bank syariah, maka

    diberikanlah tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Kondisi perbankan

    syariah sudah efisien, sehingga mampu memaksimalkan nilai pendapatan dari

    dana yang dipinjamkan. Dari penelitian ini diuraikan bahwa uji t untuk

    variabel FDR lebih besar dari 0.005 maka FDR mempengaruhi tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah.

    Fasa & Laily (2018) dari hasil penelitiannya bahwa FDR berpengaruh

    positif secara signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada

    Bank Umum Syariah. Dikarenakan 0.005 < 0.10. nilai konstanta yang positif

    menunjukkan pengaruh positif terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah. Jadi setiap kenaikan sebesar 1 persen FDR yang dialami Bank

    Umum Syariah, maka akan berdampak pada peningkatan tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah sebesar 0.107 demikian pula sebaliknya. Setiap

    kenaikan 1 persen FDR yang dialami oleh Bank Umum Syariah maka akan

    mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sedangkan nilai

    signifikan FDR pada hasil regresi 0.005 dan dalam penelitian ini melebihi

    angka tersebut maka FDR mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah.

  • 6

    Berbeda dengan penelitiannya Sabtantianto & Yusuf (2018) pengaruh

    financing to deposits ratio (FDR) terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah menunjukan hasil berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal

    tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.130231 dan

    probabilitas sebesar 0.5775 yang lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar

    0.05. Pada penelitian ini disebutkan bahwa nilai regresi menunjukkan kurang

    dari 0.005, seharusnya nilai regresi diatas tersebut maka dapat disimpulkan

    bahwa FDR tidak mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Sumber dana pembiayaan tidak hanya berasal dari deposito (yang

    termasuk dalam DPK), sehingga bagi hasil yang diterima dari seluruh

    pembiayaan tidak hanya disalurkan ke investor deposito, tetapi juga ke

    nasabah tabungan, giro dan pemegang saham. Sehingga, walaupun jumlah

    pembiayaan dan DPK tinggi, tidak berpengaruh ke tingkat bagi hasil yang

    diterima depositor mudharabah (Rahmawaty & Yudina, 2015).

    Dalam penelitian Indrajati & Prasetyaningrum (2015), variabel FDR

    diperoleh sebesar -0,195 dengan tingkat signifikan 0,846 yang lebih besar dari

    0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa FDR berpengaruh negatif dan tidak

    memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat deposito mudharabah.

    FDR yang negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat deposito mudharabah

    adalah FDR menghitung keseluruhan dari total pembiayaan dan DPKnya

    sedangkan tingkat deposito mudharabah disini adalah bagi hasil yang sudah

    diberikan kepada nasabah yang dibagi dengan jumlah volume deposito

    mudharabah, dimana yang hanya terkait dalam DPK yaitu jumlah deposito

  • 7

    mudharabah, tanpa giro dan tabungan. Bank yang masih terkendala oleh

    market share mempengaruhi kurang optimalnya pengelolaan portofolio

    pembiayaan yang disalurkan. Sehingga berdampak pada kurang

    pencapaiannya kinerja keuangan seperti FDR, maka FDR tidak

    memepengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Tabel 1. 1 Temuan Research Gap

    GAP PENULIS TEMUAN

    Research Gap:

    Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh FDR terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah

    FDR

    mempengaruhi

    tingkat bagi hasil

    deposito

    mudharabah

    Nofianti, dkk ( 2015) FDR yang tinggi maka semakin baik

    intermediasi bank dalam mengidentifikasi

    tingkat pembiayaan maka mempengaruhi

    meningkatnya tingkat return yang dihasilkan

    oleh pembiayaan maka mempengaruhi

    meningkatnya bagi hasil. Dalam penelitian

    ini disebutkan bahwa nilai regresi sebesar

    0,226 dan melebihi tingkat standar maka

    FDR disini mempengaruhi tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    Fadilawati dan Fitri

    (2019)

    Semakin tinggi rasio FDR maka semakin tinggi

    pula dana yang disalurkan untuk pembiayaan

    semakin besar maka oendapatan juga semakin

    meningkat. Apabila pendapatan semakin

    meningkat maka tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah juga meningkat. Hal ini diperkuat

    dengan adanya hasil nilai koefisien sebesar 0.014

    dan diatas nilai yang sudah ditentukan.

    Widarto ( 2019) Kondisi perbankan syariah sudah efisien, sehingga mampu memaksimalkan nilai

    pendapatan dari dana yang dipinjamkan. Dari

    penelitian ini diuraikan bahwa uji t untuk variabel

    FDR lebih besar dari 0.005 maka FDR

    mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah.

  • 8

    Fasa & Laily (2018) Setiap kenaikan 1 persen FDR yang dialami oleh Bank Umum Syariah maka akan mempengaruhi

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Sedangkan nilai signifikan FDR pada hasil

    regresi 0.005 dan dalam penelitian ini melebihi

    angka tersebut maka FDR mempengaruhi tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah.

    ROA tidak

    mempengaruhi

    tingkat bagi hasil

    deposito

    mudharabah

    Sabtantianto & Yusuf

    (2018)

    Pada penelitian ini disebutkan bahwa nilai regresi

    menunjukkan kurang dari 0.005, seharusnya nilai

    regresi diatas tersebut maka dapat disimpulkan

    bahwa FDR tidak mempengaruhi tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah.

    Rahmawaty &

    Yudina (2015)

    Dalam praktek diperbankan bahwa sumber dana

    tidak berasal dari deposito saja sehingga bagi

    hasil yang disalurkan tidak hanya pada investor

    deposito saja melainkan ke nasabah tabungan,

    pemegang saham dan giro untuk itu FDR tidak

    mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah.

    Indrajati &

    Prasetyaningrum

    (2015)

    Bank yang masih terkendala oleh market share

    mempengaruhi kurang optimalnya pengelolaan

    portofolio pembiayaan yang disalurkan. Sehingga

    berdampak pada kurang pencapaiannya kinerja

    keuangan seperti FDR, maka FDR tidak

    memepengaruhi tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah.

    Dari beberapa penelitian terdahulu yang diuraikan diatas menunjukkan

    adanya inkonsistensi hasil, dan adanya perbedaan dari penelitian diatas maka

    perlu dilakukan penelitian tentang FDR terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah. Didalam penelitian ini dihararapkan dapat mempertegas dan

    memperkuat teori yang ada. Pada penelitian ini ada perbedaan dengan

    penelitian terdahulu, perbedaan yang pertama yaitu dengan ditambahkannya

    variabel biaya operasianal dengan pendapatan operasional (bopo). Biaya

    operasional dengan pendapatan operasional adalah perbandingan antara biaya

  • 9

    operasional dan pendapatan operasional. Kemudian perbedaan yang kedua

    adalah dilihat dari periode penelitian sebelumnya, pada penelitian ini

    menggunakan pelaporan keuangan tahunan tahun 2010-2019. Perbedaan yang

    ketiga yaitu menggunakan variabel ROA sebagai variabel intervening.

    Berdasarkan latar belakang tersebut peniliti terdorong untuk melakukan

    penelitian mengenai “Analisis Pengaruh FDR, BOPO terhadap Tingkat

    Bagi Hasil Deposito Mudharabah dengan ROA sebagai Variabel

    Intervening pada Bank Umum Syariah (periode 2010-2019)”.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah pada periode

    2010-2019?

    2. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional

    (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

    Umum Syariah pada periode 2010-2019?

    3. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return

    On Asset (ROA) pada periode 2010-2019?

    4. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional

    (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) pada periode 2010-2019?

    5. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah pada periode 2010-2019?

  • 10

    6. Bagaimana pengaruh Financing To Deposite Ratio (FDR) terhadap tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah yang dimediasi oleh Return On Asset

    (ROA) pada Bank Umum Syariah pada periode 2010-2019?

    7. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional

    (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah yang dimediasi

    oleh Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah pada periode

    2010-2019?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk menganalisis pengaruh pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)

    terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

    Syariah pada periode 2010-2019.

    2. Untuk menganalisis pengaruh pengaruh Biaya Operasional dengan

    Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah pada Bank Umum Syariah pada periode 2010-2019.

    3. Untuk menganalisis pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    Return On Asset (ROA) pada periode 2010-2019.

    4. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan

    Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) pada periode 2010-

    2019.

    5. Untuk menganalisis pengaruh pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum Syariah pada

    periode 2010-2019.

  • 11

    6. Untuk menganalisis pengaruh pengaruh Financing To Deposite Ratio

    (FDR) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah yang dimediasi

    oleh Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah pada periode

    2010-2019.

    7. Untuk menganalisis pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan

    Operasional (BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah

    yang dimediasi oleh Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah

    pada periode 2010-2019.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitiann ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Penulis

    Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

    mempengaruhi tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Umum

    Syariah di Indonesia. Serta suatu proses pembelajaran dalam penerapan

    teori yang didapat saat perkuliahan dengan praktik di lapangan.

    2. Bagi Pembaca

    Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan suatu

    bahan informasi mengenai pengaruh FDR, BOPO terhadap tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah dengan ROA sebagai variabel intervening pada

    Bank Umum Syariah pada periode 2010-2019 yang diharapkan dapat

    dijadikan sebagai bahan rujukan apabila topik penelitian sama.

  • 12

    3. Bagi Perusahaan Perbankan

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan koreksi

    untuk terus meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah.

    E. Sistematika Penulisan

    Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab yaitu:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Di dalam bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah,

    Tujuan, Manfaat Penelitian Serta Sistematika Penulisan

    Penelitian.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini mengkaji Telaah Pustaka, Kerangka

    Teori,Kerangka Penelitian serta Hipotesis.

    BAB II : METODE PENELITIAN

    Dalam bab ini membahas Populasi san Sampel, Teknik

    Pengumpulan Data, Skala Pengukuran, Definisi Konsep

    dan Operasional, Instrumen Penelitian, Uji Instrumen

    Penelitian serta Alat Analisis.

    BAB IV : ANALISIS DATA

    Pada bab ini berisi Deskripis Obyek Penelitian, Analisis

    Deskriptif, Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian.

  • 13

    BAB V : SIMPULAN

    Pada bab ini membahas kesimpulan dan saran. Penelitian

    ini dilampiri dengan daftar pustaka dan daftar lampiran

    yang meliputi deskripsi sampel penelitian dan hasil outout

    Eviews.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Pada telaah pustaka terdiri dari ringkasan penelitian terdahulu yang

    dilakukan oleh peneliti-peneliti yang lebih dulu melakukan penelitian yang

    berkaitan dengan penelitian ini. Telaah pustaka ini menggambarkan penelitian

    yang akan dilakukan dengan membandingkan penelitian-penelitian

    sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Fasa & Laily (2018)

    menunjukkan bahwa financing to deposit ratio (FDR) berpengaruh positif

    secara signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sama

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Novianti et al. (2015) menunjukkan

    bahwa financing to deposit ratio berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi

    hasil.

    Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabtantianto & Yusuf

    (2018) menunjukkan bahwa financing to deposit ratio tidak berdampak

    signifikan pada besarnya tingkat bagi hasil deposito mudharabah pad Bank

    Umum Syariah. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahmawaty &

    Yudina (2015) bahwa financing to deposit ratio tidak berpengaruh signifikan

    terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Kemudian penelitian yang

    dilakukan oleh Indrajati & Prasetyaningrum (2015) hasil menunjukkan bahwa

    financing to deposit ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    14

  • 15

    Selanjutnya penelitian yang lain yang menunjukkan adanya perbedaan

    biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) terhadap tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah. Penelitian yang dilakukan oleh Widarto

    (2019) menunjukkan bahwa biaya operasional dengan pendapatan operasional

    (BOPO) berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Sedangkan penelitian lain oleh Rahayu & Bustamam (2016) yang

    membuktikan bahwa BOPO berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah.

    Sedangkan hasil penelitian Rahayu (2015) dan Sunaryo & Isna K

    (2012) menunjukkan bahwa BOPO tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan

    oleh S. Rahayu (2013) bahwa BOPO tidak terdapat pengaruh yang signifikan

    terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Begitu juga penelitian

    Novianti et al. (2015) menunjukkan bahwa BOPO tidak berpengaruh terhadap

    tingkat bagi hasil. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sunaryo &

    Isna K (2012), yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara biaya

    operasional terhadap pendapatan operasional dengan tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    Selanjutnya penelitian yang lain yang menunjukkan perbedaan

    financing to deposit ratio (FDR) dengan ROA. Penelitian yang dilakukan oleh

    Santosa (2012) menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan

    terhadap ROA. Penelitian yang sama dilakukan oleh Nur Jamaludin dan Siti

    Kuriyah (2017) bahwa secara bersama FDR berpengaruh negatif terhadap

  • 16

    ROA. Penelitian Santosa (2012) bertentangan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Widati (2012) yang menunjukkan adanya pengaruh yang

    signifikan antara FDR dengan ROA. Kemudian penelitian.

    Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Mahmudan dan Ririh Sri

    Harjanti (2016) menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap ROA.

    Penelitian ini konsisten dengan penelitian Suryani (2011) yang menemukan

    bukti bahwa FDR tidak mempunyai pengaruh terhadap probitabilitas (ROA).

    Namun tidak konsisten dengan penelitian Riyadi & Yulianto (2014) bahwa

    FDR berpengaruh positif terhadap ROA.

    Selanjutnya penelitian yang lain yang menunjukkan perbedaan biaya

    operasiaonal dengan pendapatan operasional (BOPO) dengan ROA. Penelitian

    yang dilakukan oleh Widati (2012) menunjukkan tidak adanya pengaruh

    antara BOPO terhadap ROA. Hasil penelitian Widati (2012) berbeda dengan

    hasil penelitian yang dilakukan oleh Rasyid (2012) yang menunjukkan adanya

    pengaruh yang signifikan BOPO terhadap ROA. Sama halnya dengan

    penelitian Sudarmawanti & Pramono (2017) bahwa BOPO terdapat pengaruh

    yang signifikan terhadap ROA. Begitupun penelitian Simatupang & Franzlay

    (2016) bahwa BOPO berpengaruh signifikan secara parsial terhadap ROA.

    Penelitian yang dilakukan Hakiim & Rafsanjani (2016) bahwa BOPO

    berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Dari hasil penelitian

    Nu’man Hamzah Pahlevie (2009) BOPO tidak berpengaruh terhadap return on

    asset (ROA). Penelitian Sri Muliawati (2015) biaya operasional terhadap

    pendapatan operasional berpengaruh positif terhadap return on asset (ROA).

  • 17

    Sedangkan Muh. Sukron Makmun (2008) menyatakan berpengaruh negatif

    antara variabel biaya operasional terhadap pendapatan operasional terhadap

    return on asset (ROA). Teori ini didukung oleh Yuliani (2007), Mawardi

    (2004) dan Yacub, (2006) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh

    signifikan negatif terhadap ROA.

    Yang terakhir penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan ROA

    terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Penelitian yang dilakukan

    oleh Ali (2018) bahwa ROA tidak memiliki korelasi dengan tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah. Penelitian mengenai return on asset (ROA)

    menunjukan hasil yang berbeda, Pramilu (2012) menunjukan hasil bahwa

    return on asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah, sedangkan penelitian Juwariyah (2008) dan Anggrainy

    (2010) menunjukan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh positif

    signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Penelitian yang dilakukan oleh Indrajati & Prasetyaningrum (2015)

    menunjukkan hasil bahwa ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Berbeda dengan penelitian Gundari

    (2015) yang menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan

    terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Bertolak belakang dengan

    penelitian Widarto (2019) bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah.

  • 18

    Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya

    Pengaruh FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil deposito Mudharabah

    No. Peneliti Variabel Hasil

    1. Fasa & Laily

    (2018)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: FDR

    FDR berpengaruh positif

    secara signifikan terhadap

    Tingkat Bagi Hasil Deposito

    Mudharabah.

    2. Nofianti et al.,

    (2015)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: FDR

    FDR berpengaruh signifikan

    terhadap Tingkat Bagi Hasil.

    3. Sabtantianto &

    Yusuf (2018)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: FDR

    FDR tidak berdampak

    signifikan pada besarnya

    Tingkat Bagi Hasil Deposito

    Mudharabah.

    4. Rahmawaty &

    Yudina (2015)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: FDR

    FDR tidak berpengaruh

    signifikan terhadap Tingkat

    Bgai Hasil Deposito

    Mudharabah.

    5. Indrajati &

    Prasetyaningrum

    (2015)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: FDR

    FDR berpengaruh negatif dan

    tidak signifikan pada Tingkat

    Bagi Hasil Deposito

    Mudharabah.

    Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

    No. Peneliti Variabel Hasil

    1. Widiarto (2019) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh terhadap

    Tingkat Bagi Hasil Deposito

    Mudharabah.

    2. P. A. Rahayu &

    Bustamam, (2016)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh signifikan

    positif terhadap tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah.

    3. S. Rahayu, (2015) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    BOPO tidak berpengaruh

    terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

  • 19

    Independen: BOPO

    4. Sunaryo & Isna K

    (2012)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: BOPO

    BOPO tidak berpengaruh

    terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    5. S. Rahayu, (2015) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: BOPO

    BOPO tidak terdapat pengaruh

    yang signifikan terhadap

    tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah.

    6. Nofianti, dkk

    (2015)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: BOPO

    BOPO tidak berpengaruh

    terhadap tingkat bagi hasil.

    7. Sunaryo & Isna K

    (2012)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: BOPO

    BOPO tidak berpengaruh

    terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    Pengaruh FDR terhadap ROA

    No. Peneliti Variabel Hasil

    1. Santosa (2012) Dependen: ROA

    Independen: FDR

    FDR tidak berpengaruh

    signifikan terhadap ROA.

    2. Jamaludin &

    Kuriyah (2016)

    Dependen: ROA

    Independen: FDR

    FDR berpengaruh negatif

    terhadap ROA.

    3. Widati (2012) Dependen: ROA

    Independen: FDR

    FDR berpengaruh signifikan

    terhadap ROA.

    4. Mahmudah &

    Harjanti (2016)

    Dependen: ROA

    Independen: FDR

    FDR tidak berpengaruh

    terhadap ROA.

    5. Suryani (2010) Dependen: ROA

    Independen: FDR

    FDR tidak mempunyai

    pengaruh terhadap

    probitabilitas (ROA).

    6. Riyadi & Yulianto,

    (2014)

    Dependen: ROA

    Independen: FDR

    FDR berpengaruh positif

    terhadap ROA.

    Pengaruh BOPO terhadap ROA

    No. Peneliti Variabel Hasil

  • 20

    1. Widati (2012) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO tidak berpengaruh

    terhadap ROA.

    2. Rasyid (2012) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh dan

    signifikan terhadap ROA.

    3. Sudarmawanti &

    Pramono, (2017)

    Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO terdapat pengaruh yang

    signifikan terhadap ROA.

    4. Simatupang &

    Franzlay (2016)

    Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh signifikan

    secara parsial terhadap ROA.

    5. Hakiim &

    Rafsanjani (2016)

    Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap ROA.

    6. Pahlevie (2009) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO tidak berpengaruh

    terhadap Return On Asset

    (ROA).

    7. Muliawati (2015) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh positif

    terhadap Return On Asset

    (ROA).

    8. Makmun (2008) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh negatif

    terhadap ROA.

    9. Yuliani (2007) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh signifikan

    negatif terhadap ROA.

    10. Mawardi (2004) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh signifikan

    negatif terhadap ROA.

    11. Yacub (2006) Dependen: ROA

    Independen: BOPO

    BOPO berpengaruh signifikan

    negatif terhadap ROA.

    Pengaruh ROA terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

    No. Peneliti Variabel Hasil

    1. Ali, (2018) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: ROA

    ROA tidak memiliki korelasi

    dengan tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    2. Pramilu (2012) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: ROA

    ROA berpengaruh negatif

    terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    3. Juwariyah (2008) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    ROA berpengaruh positif

    signifikan terhadap tingkat

  • 21

    mudharabah

    Independen: ROA

    bagi hasil deposito

    mudharabah.

    4. Anggrainy (2010) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: ROA

    ROA berpengaruh positif

    signifikan terhadap tingkat

    bagi hasil deposito

    mudharabah.

    5. Redhatullah dan

    Septyana (2015)

    Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: ROA

    ROA berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap tingkat

    bagi hasil deposito

    mudharabah.

    6. Gundari (2015) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: ROA

    ROA berpengaruh positif

    signifikan terhadap tingkat

    bagi hasil deposito

    mudharabah.

    7. Widarto (2019) Dependen: Tingkat bagi

    hasil deposito

    mudharabah

    Independen: ROA

    ROA tidak berpengaruh

    terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    B. Kerangka Teori

    1. Financing to Deposite Ratio (FDR)

    Menurut Mawardi (2004), faktor yang menjadi sumber pendapatan

    adalah aset produktif dalam bentuk pembiayaan (earning assets).

    Semakin banyak dana yang bisa disalurkan dalam pembiayaan berarti

    semakin tinggi earning asset, artinya dana-dana yang dihimpun dari

    masyarakat dapat disalurkan kepada pembiayaan yang produktif, hal ini

    tercermin dari tingkat FDR (Financing to Deposit Ratio) bank.

    Disamping itu, bila rasio FDR semakin tinggi dan melebihi ketentuan,

    maka bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya dengan

    memberikan return bagi hasil yang menarik investor. Financing to

  • 22

    deposit ratio (FDR), rasio yang menggambarkan tingkat kemampuan

    bank syariah dalam mengembalikan dana kepada pihak ketiga melalui

    keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan mudharabah (Stiawan :

    2012). Financing to deposits ratio (FDR) merupakan rasio pembiayaan

    terhadap dana pihak ketiga yang menggambarkan sejauh mana simpanan

    digunakan untuk pemberian pembiayaan yang biasa digunakan untuk

    mengukur tingkat likuiditas perbankan syariah dengan membandingkan

    jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki.

    Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas bank semakin rendah,

    karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin

    kecil, demikian pula sebaliknya (Amelia & Murtiasih, 2017).

    FDR adalah perbandingan antara total pembiayaan yang diberikan

    dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank. FDR

    akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana

    pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Maksimal FDR

    yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110%. FDR dapat

    dijadikan tolak ukur kinerja perbankan sebagai lembaga mediasi, yaitu

    lembaga yang menghubungkan antara pihak yang kelebihan dana (Unit

    Surplus of Funds) dengan pihak yang membutuhkan dana (unit Defisit of

    Funds) (Riyadi & Yulianto, 2014). Financing deposit ratio (FDR)

    merupakan perbandingan antara jumlah pembiayaan yang diberikan

    terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat.FDR

    mencerminkan likuiditas suatu bank. Semakin tinggi FDR

  • 23

    mengindikasikan bahwa sebuah bank lebih menekankan keuangannya

    pada penyaluran hutang/pembiayaan yang lebih banyak (Bambang Agus

    Pramuka (2010:69).

    Menurut Duwiknyo yang dikutip oleh Muhammad Syukur rumus

    financing to deposito ratio dinyatakan sebagai berikut :

    Financing to Deposite Ratio (FDR) = Total Pembiayaan X 100%

    Dana Pihak Ketiga

    2. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

    Rasio efisiensi diwakili dengan biaya operasional per pendapatan

    operasional (BOPO) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

    perbandingan biaya operasi atau biaya intermediasi terhadap pendapatan

    operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka rasionya, maka semakin

    baik kondisi bank tersebut (Anggrainy, 2010). BOPO merupakan ratio

    perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan opersional. Ratio ini

    digunkan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

    melakukan kegiatan operasinya, terutama kredit. Mengingat kegiatan

    utama bank adalah sebagai perantara yaitu menghimpun dan menyalurkan

    dana (misalnya dana masyarakat), maka biaya pendapatan opersional bank

    didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga (Dendawijaya,

    2009:120).

    Menurut Veithzal et.al (2007:722), semakin kecil rasio beban

    operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat

    menutup biaya (beban) operasional dengan pendapatan operasionalnya.

  • 24

    Kemudian Taswan (2010:167) beban operasional terhadap pendapatan

    operasional (BOPO) rasio ini mengindikasikan efisiensi operasional suatu

    bank. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak efisien

    operasional bank Efisiensi operasional merupakan kemampuan

    manajemen perbankan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

    pendapatan operasional. BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk

    mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

    kegiatan operasinya. Semakin besar rasio BOPO, maka semakin tidak

    efisien suatu bank. Nilai rasio BOPO yang ideal menurut Bank Indonesia

    berada antara 50-75% atau di bawah 94%.

    Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/24/DPNP,

    tanggal 25 oktober 2011, untuk menghitung rasio BOPO menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    BOPO = Biaya Operasional X 100%

    Pendapatan Operasional

    3. Return On Asset (ROA)

    Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur

    profitabilitas adalah ROA (Return on Asset). ROA merupakan

    perbandingan antara laba dengan jumlah aset. ROA digunakan untuk

    mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba atas

    aset yang dimiliknya (Darmadji dan Fakhruddin, 2008:200). Artinya, ROA

    mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.

  • 25

    Menurut Sunaryo & Isna K (2012) ROA merupakan salah satu rasio

    profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam

    menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya.

    Iskandar Nur dan Nasir (2014) mengungkapkan bahwa return on asset

    merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aktiva yang

    dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva

    yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba

    bagi perusahaan.

    Return on asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan

    perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini

    menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank

    bersangkutan (Frianto, 2012:71). Return on asset menurut Kasmir

    (2012:201) adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva

    yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu,ROA memberikan ukuran

    yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan

    efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh

    pendapatan. Dendawijaya (2009:118) mengungkapkan, rasio ini digunakan

    untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

    keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total asset

    bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat

    keuntungan yang dicapai bank. Standar terbaik ROA menurut Peraturan

    Bank Indonesia Nomor 6/9/PBI/2004 adalah 1,5%.

    Perhitungan ROA dapat dinyatakan dalam rumus (SE No.

    9/24/DPbS/2007):

  • 26

    ROA = Laba Sebelum Pajak X 100%

    Rata – rata Total Asset

    4. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

    Secara definitif menurut Muhammad (2011:107) profit sharing

    adalah distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu

    perusahaan. Bagi hasil adalah suatu akad yang meliputi pembagian hasil

    usaha antara pemodal dan pengelola dana (Antonio, 1999: 191).

    Besaran (tingkat) bagi hasil yang diterima oleh pihak yang

    bekerjasama biasa disebut dengan nisbah. Dalam perspektif perbankan

    syariah nisbah bagi hasil didefinisikan sebagai sebuah porsi bagi nasabah

    untuk mendapatkan hak atas laba yang disisihkan kepada simpanan

    mereka. Hal ini dikarenakan simpanan masing-masing nasabah

    dipergunakan oleh bank untuk kegiatan usaha sehingga mendapatkan

    keuntungan. Salah satu produk bank syariah yang menerapkan sistem bagi

    hasil adalah deposito mudharabah. Secara umum, deposito diartikan

    sebagai simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan

    pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan

    bank (Firdaus, 2005: 44).

    C. Kerangka Penelitian

    Kerangka penelitian berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis

    dan model penelitian yang akan diuji, disajikan dalam bentuk gambar atau

    persamaan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, landasan teori dan

  • 27

    tinjauan pustaka, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

    disajikan sebagai berikut:

    FDR(X1)

    BOPO(X2)

    Tingkat BagiHasil DepositoMudharabah

    (Y)

    ROA(Z)

    H1

    H2

    H3

    H4

    H5

    Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

    D. Hipotesis

    1. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Tingkat Bagi Hasil

    Deposito Mudharabah

    Financing to Deposits Ratio (FDR) merupakan rasio pembiayaan

    terhadap dana pihak ketiga yang menggambarkan sejauh mana simpanan

    digunakan untuk pemberian pembiayaan yang biasa digunakan untuk

    mengukur tingkat likuiditas perbankan syariah dengan membandingkan

    jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki.

    Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas bank semakin rendah,

  • 28

    karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin

    kecil, demikian pula sebaliknya (Amelia, 2011).

    Penelitian yang dilakukan oleh (Novianti et al., (2015)

    menunjukkan hasil bahwa variabel fdr berpengaruh terhadap tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah. Fadilawati & Fitri (2019) bahwa FDR

    memiliki hubungan positif terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah. Artinya, apabila variabel independen lainnya tetap, maka

    setiap kenaikan per satuan variabel FDR akan menaikkan tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah. Widarto (2019) mengatakan bahwa fdr

    berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito. Nuryanto & Pambuko

    (2018) menunjukkan bahwa variabel financing to deposit ratio (FDR)

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah. Menurut Mawardi (2008) dalam Aisiyah (2010) semakin

    tinggi rasio financing to deposits ratio (FDR) mengindikasikan tingkat

    pembiayaan yang tinggi dan ini berdampak pada meningkatnya return

    yang akan dihasilkan dari pembiayaan. Hal tersebut secara otomatis akan

    meningkatkan tingkat bagi hasil.

    Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabtantianto &

    Yusuf (2018) mengatakan bahwa FDR secara parsial tidak berpengaruh

    terdapat tingkat bagi hasil deposito, secara signifikan besar kecilnya bagi

    hasil tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya FDR. Rahmawaty & Yudina,

    (2015) menunjukkan bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi

    hasil deposito mudharabah, berarti dalam penentuan return FDR bukan

  • 29

    menjadi acuan utama. Indrajati & Prasetyaningrum (2015) menunjukkan

    bahwa adanya pengaruh negatif dan signifikan financing to deposit ratio

    (FDR) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Manajemen bank

    masih terkendala oleh minimnya market share yaitu presentase penjualan

    suatu produk atau jasa tertentu yang dikuasai suatu perusahaan, disini

    perusahaan terlihat terlalu berhati – hati sehingga kurang optimal dalam

    mengelola portofolio pembiayaan yang disalurkan. Keadaan ini akhirnya

    berdampak pada ketidakefektifan capaian kinerja keuangan seperti FDR

    yang cukup bagus ternyata belum mampu berpengaruh terhadap tingkat

    bagi hasil yang diatribusikannya. Dengan demikian apabila kehati – hatian

    dari manajemen yang dicerminkan oleh tingginya FDR bank ternyata

    negatif. Dapat dikatakan setiap kenaikan FDR mempengaruhi penurunan

    bagi hasil deposito mudharabah.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas hipotesis penelitian ini adalah:

    H1 = Financing to Deposite Ratio (FDR) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

    2. Pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

    terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

    Biaya operasional per pendapatan operasional (BOPO) yaitu rasio

    yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi atau biaya

    intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh Bank. Semakin

    kecil angka rasionya, maka semakin baik kondisi Bank tersebut

    (Anggrainy, 2010). Menurut Putri, et al., (2015), biaya operasional

  • 30

    pendapatan operasional (BOPO) yaitu perbandingan antara biaya

    operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat

    efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

    Penelitian yang dilakukan oleh (Widarto, 2019) menunjukkan

    bahwa BOPO berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah. Fadilawati & Fitri (2019) menyatakan bahwa variabel BOPO

    berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. (Sunaryo &

    Isna K, 2012) menunjukkan bahwa variabel biaya operasional dengan

    pendapatan opersiaonal (BOPO) berpegaruh signifikan terhadap tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah. Ketika rasio BOPO suatu bank

    meningkat, maka pendapatan bank semakin menurun. Sebaliknya, apabila

    rasio BOPO menurun maka pendapatan bank semakin meningkat. Dengan

    adanya peningkatan pendapatan bank maka tingkat bagi hasil yang

    diterima oleh nasabah juga meningkat. Jadi, bagi hasil yang diterima

    nasabah akan meningkat ketika rasio BOPO mengalami penurunan.

    Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh S. Rahayu (2015)

    tidak ada pengaruh yang signifikan antara BOPO dengan tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah, semakin rendah BOPO maka semakin tinggi tingkat

    bagi hasil deposito mudharabah dan tingkat pengembalian ekuitas yang

    diterima oleh para nasabah dan investor. Novianti et al., (2015)

    menyatakan bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap bagi hasil ditolak.

    Wirawan (2016) bahwa variabel BOPO memiliki pengaruh negatif

    signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, artinya

  • 31

    setiap kenaikan per satuan variabel BOPO akan menyebabkan penurunan

    tingkat bagi hasil. Indrajati & Prasetyaningrum (2015) menunjukkan

    bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas hipotesis penelitian ini adalah:

    H2 = Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

    berpengaruh dan signifikan terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

    Mudharabah.

    3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)

    Loan to deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara total

    kredit yang diberikan dengan total dana pihak ke tiga (DPK) yang dapat

    dihimpun oleh bank. LDR akan menunjukan tingkat kemampuan bank

    dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank. Dalam

    perbankan syariah tidak ada istiah kredit (Loan), yang ada dalam

    perbankan syariah adalah pembiayaan (financing). Sehingga LDR dalam

    bank syariah disebut sebagai finacing to deposit ratio (FDR)

    (Dendawijaya : 2009). FDR merupakan rasio jumlah modal yang

    disalurkan oleh perbankan terhadap modal yang dimiliki oleh perbankan

    (Sumarlin, 2016). Dengan kata lain, FDR menunjukkan kemampuan

    perbankan dalam menyalurkan dana kepada debitur sekaligus

    membayarkan kembali kepada deposan dengan mengandalkan kredit yang

    disalurkan sebagai sumber likuiditas (Sumarlin, 2016).

  • 32

    Penelitian yang dilakukan oleh Erna S., dan Joko P., (2017)

    menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Apriani

    S., dan Denis F., (2016) menunjukkan berpengaruh signifikan secara

    parsial terhadap profitabilitas. Mishabul M., (2018) menunjukkan bahwa

    variabel FDR berpengaruh terhadap variabel ROA. Slamet R., dan Agung

    Y., (2014) menunjukkan bahwa FDR secara parsial berpengaruh terhadap

    ROA. Hal ini dapat diartikan apabila FDR mengalami kenaikan maka

    profitabilitas juga mengalami kenaikan. Risky D, A., dan Irene R, D, P.,

    (2016) menunjukkan bahwa variabel financing to deposite ratio (FDR)

    berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Semakin tinggi

    LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya

    semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam

    menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka semakin tinggi dana yang

    disalurkan ke dana pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga

    yang besar maka bank akan pendapatan bank (ROA) akan semakin

    meningkat. Perhitungan untuk mencari LDR atau FDR adalah sebagai

    berikut (Defri, 2012) .

    Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kadek A, K, D., Ni K,

    S., dan Nyoman A, S, D., (2014) menunjukkan bahwa FDR tidak

    mempunyai pengaruh terhadap ROA. Nur, J., dan Siti K., (2017)

    menyatkan bahwa FDR berpengaruh negatif terhadap ROA, hal ini

    menunjukkan bahwa kenaikan FDR tidak diikuti dengan naiknnya ROA.

    Nurul M., dan Ririh S, H., (2016) bahwa variabel FDR tidak berpengaruh

  • 33

    terhadap ROA. Ningsukma H., dan Haqiqi R., (2016) menunjukkan bahwa

    FDR secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

    ROA. Lemiyana dan Erdah L., (2016) menunjukkan bahwa tidak terdapat

    pengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian sebelumnya

    oleh Santosa (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial LDR tidak

    mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA. Pengaruh yang tidak

    siginifikan antara LDR terdahap ROA dalam penelitian ini disebabkan

    oleh tingginya biaya operasional yang ditanggung oleh bank, sehingga

    walaupun dana yang diterima oleh bank cukup tinggi, namun bank juga

    harus mempergunakan dana tersebut untuk membiaya kegiatan

    operasionalnya, yang menyebabkan turunnya kemampuan bank dalam

    mengahsilkan laba.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas hipotesis penelitian ini adalah:

    H3 = Financing to Deposite Ratio (FDR) berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Profiabilitas (ROA).

    4. Pengaruh Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

    terhadap Profitabilitas (ROA)

    BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

    pendapatan operasional (Dendawijaya, 2005:119). Semakin kecil BOPO

    maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

    besangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Semakin efisien bank

    dalam menjalankan aktivitas usahanya maka laba yang dapat dicapai bank

    semakin meningkat. Menurut Sri S, dkk (2000) bank sebagai agent of

  • 34

    trust, agent of development, serta agent of services, maka salah satu

    kegiatan bank adalah memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat dan

    menghimpun dan menyalurkan dana. Biaya operasional digunakan untuk

    mengukur tingkat efisien dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

    operasionalnya.

    Efisiensi operasional (BOPO) adalah rasio perbandingan antara

    biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah rasio

    ini akan semakin bagus, karena semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti

    semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam

    menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan (Dendawijaya : 2009)

    Penelitian yang dilakukan oleh Kadek A, K, D., Ni K, S., Nyoman

    A, S, D., (2014) menyatakan bahwa BOPO mempunyai pengaruh

    signifikan terhadap ROA. Erna S., dan Joko P., (2017) menunjukkan

    bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap ROA.

    Apriani S., dan Denis F., (2016) menunjukkan bahwa variabel biaya

    operasional dengan pendapatan oprasional (BOPO) berpengaruh signifikan

    terhadap Profitabilitas (ROA). Semakin rendah BOPO maka profitabilitas

    yang didapat semkain meningkat.

    Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsukma H., dan

    Haqiqi R., (2016) menunjukkan bahwa BOPO berpngaruh negatif dan

    signifikan terhadap ROA, semakin kecil BOPO menunjukkan semakin

    efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya, BOPO yang kecil

    menunjukkan bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari pendapatan

  • 35

    operasionalnya sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen

    bank sangat efisien dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Edhi S,

    W., dan Muhammad S., (2013) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh

    negatif signifikan terhadap ROA. Fitri Z., dan Joni S., (2014) menyatakan

    bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Semakin kecil rasio

    BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh

    bank yang bersangkutan, dan setiap peningkatan pendapatan operasi akan

    berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan

    menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan

    (Lukman, 2005).

    Berdasarkan uraian tersebut diatas hipotesis penelitian ini adalah:

    H4 = Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

    berpengaruh dan signifikan terhadap Profiabilitas (ROA).

    5. Pengaruh Profitabilitas (ROA) dengan Tingkat Bagi Hasil Deposito

    Mudharabah

    ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total

    asset. Besarnya bagi hasil yang diperoleh, ditentukan berdasarkan

    keberhasilan pengelola dana untuk menghasilkan pendapatan. Rasio yang

    menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang

    diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan pendapatan

    adalah ROA (Juwariyah, 2008). Apabila ROA meningkat, maka

    pendapatan bank juga meningkat, dengan adanya peningkatan pendapatan

    bank maka tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat.

  • 36

    Penelitian yang dilakukan oleh Zulfikar F., dan Ummiy F, L.,

    (2018) bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah. Siti R., (2013) menunjukkan pengaruh positif

    terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah diterima. Hal ini sesuai

    dengan teori yang menyatakan bahwa apabila ROA meningkat maka

    pendapatan bank juga meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan

    bank maka tingkat bagi hasil yang dierima oleh nasabah juga meningkat.

    Reandy S., dan Muhamad Y., (2018) bahwa ROA secara parsial

    berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Nana N.

    Tenny B., dan Aditya E., (2015) menunjukan bahwa ROA berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Semakin tinggi nilai ROA yang diperoleh Bank, maka semakin besar pula

    pendapatan bank dan semakin besar pula tingkat bagi hasil yang diberikan

    oleh bank syariah kepada nasabah. Andryani I, K., dan Kunti S., (2012)

    menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil

    deposito mudharabah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

    (Rahmawaty & Yudina, 2015) yang menunjukkan bahwa ROA

    berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada BUS

    yang terdaftar di Bank Indonesia.

    Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Haedar A., (2018)

    bahwa ROA tidak memiliki korelasi dengan tingkat bagi hasil deposito

    mudharabah. Rahmawaty dan Tiffany A. Y., (2015) bahwa ROA tidak

    berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Ridhatullah

  • 37

    I.,dan Septyana P., (2015) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif

    dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Nuri F.,

    dan Meutia F., (2019) menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh dan

    tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Nissa P.

    W., (2019) mengemukakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah. ROA yang positif mampu

    memberikan laba atau keuntungan pada bank tersebut, sebaliknya jika

    ROA negatif total aktiva yang digunakan tidak memberikan keuntungan.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas hipotesis penelitian ini adalah:

    H5 = Profiabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.

    6. Pengaruh FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah yang

    dimediasi oleh ROA.

    FDR dapat mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan

    kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini merupakan perbandingan antara

    pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang

    berhasil dikerahkan oleh bank Zulfikar Faza dan Ummiy Fauziah Laily

    (2018). Hubungan FDR dan profitabilitas pernah diteliti oleh Apriani dan

    Denis (2016) menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap ROA. Sehingga hasil pengujian tersebut secara tidak langsung

    menunjukkan profitabilitas mampu memediasi pengaruh FDR terhadap

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Berdasarkan uraian diatas hipotesis penelitian ini adalah:

  • 38

    H6 = ROA mampu memediasi FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil

    Deposito Mudharabah.

    7. Pengaruh BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah yang

    dimediasi oleh ROA.

    BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan

    operasi. Biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisien dan

    kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya

    operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka

    menjalankan aktivitas usaha pokoknya, pendapatan operasional merupakan

    pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari

    penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya

    Erna dan Joko (2017). Hubungan antara biaya operasional dan

    profitabilitas pernah diteliti oleh Apriani dan Denis (2016) menyatakan

    bahwa BOPO berpengaruh signifikan secara parsial terhadap profitabilitas.

    Sehingga hasil pengujian tersebut secara tidak langsung menunjukkan

    profitabilitas mampu memediasi pengaruh biaya operasional terhadap

    tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

    Berdasarkan uraian diatas, hipotesis penelitian ini adalah:

    H7 = ROA mampu memediasi BOPO terhadap Tingkat Bagi Hasil

    Deposito Mudharabah.

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yang

    dinyatakan dengan angka-angka. Data kuantitatif itu sendiri merupakan jenis

    data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berbentuk

    informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau numerical.

    Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data

    yang dilakukan secara sistematis dan objectif untuk memecahkan suatu

    persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip

    umum (Nikolaus, 2019)

    Data dalam penelitian ini menggunakan data Financing To Deposit

    Ratio (FDR), Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO),

    Profitabilitas (ROA) dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah yang

    bersumber dari laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia

    yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, waktu

    penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Agustus 2020 dengan meneliti

    laporan keuangan Bank Umum Syariah tahun 2010 sampai 2019.

    C. Populasi dan Sampel

    Menurut Hermawan (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri dari obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    39

  • 40

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulan.

    Populasi bukan hanya orang, akan tetapi objek dan benda alam yang lain.

    Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

    dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subjek

    atau objek itu (Iwan Hermawan, 2019).

    Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi.

    Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu

    populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias, tidak dapat

    dipercaya, dan kesimpulannyapun bisa keliru. Hal ini karena tidak dapat

    mewakili populasi (Iwan Hermawan, 2019). Sampel penelitian ini adalah

    Bank Umum Syariah di Indonesia yang memenuhi syarat sebagai BUS yang

    terdaftar di OJK dan telah mempublikasikan laporan keuangan. Berdasarkan

    syarat tersebut, maka terdapat 12 BUS yang terdaftar di OJK.

    Sampel dipilih adalah Bank yang terdaftar di OJK dengan kriteria sebagai

    berikut:

    1. Bank terkait menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode

    pengamatan yaitu tahun 2010 sampai dengan 2019 dan melakukan

    pembagian tingkat bagi hasil deposito setiap tahunnya.

    2. Bank secara berturut-turut masuk dalam OJK selama periode penelitian

    yaitu tahun 2010 hingga 2019.

    Berdasarkan syarat tersebut, maka hasil diperoleh:

    1. Berdasarkan kriteria pertama, ada 14 bank yang masuk dalam OJK.

  • 41

    2. Berdasarkan kriteria kedua, hanya ada 10 bank yang tercatat di OJK

    periode 2010-2019 secara berturut-turut, yaitu BJB. BRIS, Bank

    Muamalat, BNI Syariah, BSM, BTPN Syariah, Bank Mega Syariah, BCA

    Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Panin Syariah.

    3. Berdasarkan kriteria ketiga, dari 12 perusahaan semua menerbitkan

    laporan tahunan tingkat bagi hasil deposito mudharabah dengan lengkap

    per tahunnya. Tetapi ada 4 bank umum syariah yang tidak melakukan

    pembagian tingkat deposito mudharabah pada tahun tertentu untuk itu 4

    bank umum syariah ini tidak masuk dalam sampel pada penelitian ini,

    sehingga terdapat 10 bank yang memenuhi syarat.

    Tabel 2. 2 Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK

    No Nama Bank 1. PT. Bank Muamalat Indonesia 2. PT. Bank Syariah Mandiri 3. PT. Bank Mega Syariah 4. PT. Bank BRI Syariah 5. PT. Bank Syariah Bukopin 6. PT. Bank BNI Syariah 7. PT. Bank Jabar Banten Syariah 8. PT. BCA Syariah 9. PT. Bank Victoria Syariah 10. PT. Maybank Syariah Indonesia 11. PT. Bank Panin Syariah 12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 13. PT. Bank Aceh Syariah 14. PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

    Sumber: www.akuntansikeuangan.com

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data adalah adalah fakta mentah, observasi, atau kejadia dalam bentuk

    angka atau sImbol khusus. Data merupakan butir kuantitatif yang dapat

    disisihkan dari suatu fakta atau kejadian (Nuraida, 2008). Data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah

    http://www.akuntansikeuangan.com/

  • 42

    data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan

    dipublikasikan kepada masyarakat pengguna jasa. Data sekunder data yang

    dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset tertentu saja (Yulianto et

    al., 2018).

    Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu

    (time series) dalam bentuk laporan keuangan tahunan. Data yang akan diteliti

    adalah laporan keuangan Bank Umum Syariah dari tahun 2010 – 2019 yang

    didalamnya terdapat rasio keuangan (FDR, BOPO, Profitabilitas (ROA). Data

    tersebut dapat dikategorikan sebagai dokumentasi.

    E. Definisi Konsep dan Operasinal

    1. Financing To Deposie Ratio (FDR)

    Financing to deposit ratio merupakan merupakan rasio pembiayaan

    terhadap dana pihak ketiga yang menggambarkan sejauh mana simpanan

    digunakan untuk pemberian pembiayaan yang biasa digunakan untuk

    mengukur tingkat likuiditas perbankan syariah dengan membandingkan

    jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki.

    Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas Bank semakin rendah,

    karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin

    kecil, demikian pula sebaliknya (Amelia, 2011). Pengukuran FDR dalam

    penelitian ini menggunakan rumus:

    Financing to Deposite Ratio (FDR) = Total Pembiayaan X 100%

    Dana Pihak Ketiga

  • 43

    (Muhammad Syukur)

    2. Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

    Biaya operasional dengan pendapatan operasional merupakan ratio

    perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan opersional. Ratio ini

    digunkan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

    melakukan kegiatan operasinya, terutama kredit. Mengingat kegiatan

    utama bank adalah sebagai perantara yaitu menghimpun dan menyalurkan

    dana (misalnya dana masyarakat), maka biaya pendapatan opersional bank

    didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga (Dendawijaya,

    2009:120). Pengukuran BOPO dalam penelitian ini menggunakan rumus:

    BOPO = Biaya Operasional X 100%

    Pendapatan Operasional

    (Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 13/24/DPNP, tanggal

    25 oktober 2011)

    3. Return On Asset (ROA)

    Profitabilitas (ROA) merupakan perbandingan antara laba dengan

    jumlah aset. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan suatu

    perusahaan untuk menghasilkan laba atas aset yang dimiliknya (Darmadji

    dan Fakhruddin, 2008:200). Pengukuran ROA dalam penelitian ini

    menggunakan rumus:

    ROA = Laba Sebelum Pajak X 100%

    Rata – rata Total Asset

  • 44

    4. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

    Tingkat bagi hasil deposito mudharabah adalah jenis investasi pada

    bank dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya

    dapat dilakukan pada saat jatuh tempo deposito (sesuai jangka waktunya).

    Deposito tersebut dapat diperpanjang secara otomatis. Deposito ini

    menggunakan prinsip mudharabah yakni suatu perkongsian antara dua

    pihak dengan dengan pihak pertama selaku pemilik dana (shahibul maal)

    menyediakan dana, dan pihak kedua selaku pengelola dana (mudharib)

    bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Untuk itu pihak bank

    (mudharib) akan memberitahukan kepada pihak investor/ shahibul maal

    mengenai nisbah/ratio dan tata cara pemberian keuntungan dan atau

    perhitungan pembagian keuntungan serta resiko yang dapat timbul dari

    investasi yang dimaksud. Apabila telah tercapai kesepakataan, hal tersebut

    dicantumkan dalam akad (Ahmad. 2010 : 229).

    F. Teknik Analisis Data

    1. Uji Stasioneritas

    Stasioneritas adalah konsistensi pola pergerakan data runtun waktu

    dimana nilai rata-rata dan varian konstan sepanjang waktu. Jika suatu

    variabel terdiri dari akar unit, tidak stationer dan berkombinasi dengan

    variabel lain yang tidak stationer pula, kesua series tersebut membentuk

    stasioneritas dalam hubungan kointegrasi. Data yang stationer akan

    bergerak stabil dan konvergen di sekitar nilai rata-rata dengan deviasi yang

    kecil tanpa pergerakan tren positif atau negatif (Wardhono. 2019 :96). Uji

  • 45

    stasioneritas dengan uji akar unit augmented dickey fuller apabila nilai

    prfitabilitas melibihi 0.05 maka data tersebut bersifat stationer (Nuryanto.

    2018: 35).

    2. Analisis Regresi Data Panel

    Regresi data panel adalah regresi gabungan antara regresi time series

    dan regresi cross section, sebuah variabel independen berpengaruh

    terhadap variabel dependen adalah terjadi pada periode berbeda dan

    terdapat pada sampel yang berbeda, jika terjadi hal ini maka solusinya

    adalah regresi data panel (Kurniawan. 2019: 209).

    Dalam metode estimasi model regresi data panel dapat dilakukan

    melalui tiga pendekatan, antara lain:

    a. Common Effect Model

    Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana

    karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section.

    Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu,

    sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam

    berbagai kurun waktu. Metode ini menggunakan pendekatan ordinary

    least square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi

    model data panel.

    b. Fixed Effect Model

    Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu

    dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi

    data panel model fixed effect menggunakan teknik variabel untuk

  • 46

    menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan

    intersepbisa terjadi karena perbadaan budaya kerja, manajerial, dan

    insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model

    estimasi ini sering juga disebut dengan teknik least squares dummy

    variable (LSDV).

    c. Random Effect Model (RE)

    Model ini akan mengestimasi data penel dimana variabel

    gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

    Pada model random effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error

    terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunkan model

    random effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga

    disebut error component model (ECM) atau teknik generalized least

    square (GLS).

    Penentuan metode estimasi regresi data panel :

    a. Uji Chow

    Chow test adalah pengujian untuk menentukan model apakah

    commend effect (CE) ataukah fixed effect (FE) yang paling tepat

    digunakan dalam mengestimasi data penel. Jika nilai prob < α

    maka model yang cocok adalah fixed effect, sedangkan nilai prob >

    α maka model yang cocok adalah commond effect.

    b. Uji Hausman

    Hausman test adalah pengujian statistic untuk memilih

    apakah model fixed effect atau random effect yang paling tepat

  • 47

    digunakan. Jika nilai prob < α maka model yang cocol adalah fixed

    effect, sedangkan nilai prob > α maka model yang cocok adalah

    random effect.

    3. Uji Regresi Berganda

    Analisis regresi adalah suatu metode sederhana untuk melakukan

    investigasi tentang hubungan fungsional diantara beberapa variabel.

    Hubungan antara beberapa variabel tersebut diwujudkan dalam suatu

    model matematis (Nawari. 2010: 1). Analisis regresi berganda adalah

    hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,

    X2…..) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah

    hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah

    masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan

    untuk memprediksi nilai dari