PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo...

144
i PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO ANIMASI) TERHADAP KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA FIKSI KELAS IV SDN 52 WELONGE KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH RAHMAWATY RAHMAN 105401101716 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

i

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO ANIMASI)

TERHADAP KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI CERITA

FIKSI KELAS IV SDN 52 WELONGE KABUPATEN SOPPENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH

RAHMAWATY RAHMAN

105401101716

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

ii

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

iii

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rahmawaty Rahman

NIM : 105401101716

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video

Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan

Kembali Cerita Fiksi Kelas IV SDN 52 Welonge

Kabupaten Soppeng.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan d depan tim penguji

adalah hasil karya saya sendiri, dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan

oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 2020

Yang membuat pernyataan

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

v

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Tidak ada seorangpun yang jatuh miskin karena memberi, karena

sesungguhnya memberi akan membuatmu kaya”

(Rahmawaty Rahman)

Kupersembahkan karya ini buat :

Kedua orang tua, kedua adikku

Karena tanpa doa dan dukungan mereka

saya mampu mewujudkan harapan menjadi kenyataan

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

vii

ABSTRAK

Rahmawaty Rahman, 2020. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (video

Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas IV

SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Rosmini Madeamin, dan Tjoddin S.B.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media audio visual

(video animasi) dalam pembelajaran keterampilan menceritakan kembali cerita

fiksi kelas IV SDN 52 Welonge, dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media audio visual video animasi) dalam pembelajaran keterampilan

menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV SDN 52 Welonge.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain

penelitian Pre-Eksperimental dalam bentuk penelitian One Group Pretest-

Posttest. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 52 Welonge.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh, dengan

menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 30 siswa. instrument penelitian yang

digunakan yaitu tes, lembar observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik

pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi,

dokumentasi dan tes menceritakan kembali. Analisis data yang digunakan yaitu

analisis data deskritif dan analisis data inferensial.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji Paired Sample T-Test pada

taraf signifikansi 5% diperoleh nilai signifikan (2-tailed) < α (0,00 < 0,05) atau t

hitung > t tabel (9,132 > 2,045).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa media audio visual

(video animasi) berpengaruh terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita

fiksi kelas IV SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng.

Kata Kunci : Media Audio Visual, Video Animasi, Keterampilan Menceritakan

Kembali

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt, berkat rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (Video Animasi) terhadap

Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas IV SDN 52 Welonge

Kabupaten Soppeng”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad saw yang dinantikan syafaatnya di hari kiamat.

Dengan kerendahan hati, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna baik dari redaksi kalimat maupun sistematika penulisannya,

karena segala keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti. Penyusunan skripsi

ini, peneliti menghadapi hambatan, namun berkat bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Ibunda Sudarma, S.Pd

, Ayahanda Drs. Rahman. K, dan Drs. Harto Imayaduddin sebagai wali yang

senantiasa memberikan motivasi dan doa kepada peneliti. Serta kepada Ibu Dr. Hj.

Rosmini Madeamin. M.,Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak Drs. H. Tjoddin

S.B, M.Pd sebagai Pembimbing II yang dengan sabar, tulus, dan ikhlas

meluangkan waktun, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan

saran yang berharga dan bermanfaat bagi peneliti sejak awal penyusunan proposal

hingga selesainya skripsi ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih ditujukan kepada, Prof. Dr. H. Ambo Asse,

M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi peluang

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

ix

untuk mengikuti proses perkuliahan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana,

Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan

seluruh staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang penuh perhatian dalam membimbing dan memfasilitasi selama proses

perkuliahan hingga penyusunan skripsi.

Ibu Hj. Rosnaini, S.Pd. Kepala Sekolah SDN 52 Welonge dan Ibu Ardiana,

S.Pd wali kelas IV, yang telah memberikan izin dan bantuan kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian,

Teristimewa Saudara, teman-teman kelas A PGSD 2016, Asisten Lab PGSD

yang senantiasa menemani dan menyemangati dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyampaikan kepada semua puhak yang tak sempat disebutkan

namanya atas bantuan dan bimbingannya, semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa memberikan ganjaran pahala yang setimpal. Harapan peneliti semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi pendidikan.

Makassar, 2020

Penulis

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ........................................................................................ v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Peneltian................................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9

A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 9

1. Penelitian yang Relevan ................................................................ 9

2. Keterampilan Berbahasa ............................................................... 11

3. Keterampilan Berbicara ................................................................ 11

4. Cerita Fiksi .................................................................................... 12

5. Media Pembelajaran Audio Visual (Video Animasi) ................... 15

6. Keterampilan Menceritakan Kembali ........................................... 22

B. Kerangka Pikir .................................................................................... 28

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 30

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

xi

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 32

A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 32

1. Jenis Penelitian ............................................................................... 32

2. Variabel Penelitian ......................................................................... 33

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 34

C. Devenisi Operasional Variabel ........................................................... 35

D. Instrument Penelitian .......................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 45

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 53

1. Hasil Analisis Desktiptif ................................................................. 53

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial ................................................. 60

B. Pembahasan ......................................................................................... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 68

A. Simpulan .............................................................................................. 68

B. Saran .................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70

LAMPIRAN .......................................................................................................... 72

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 129

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Populasi Penelitian .......................................................................................... 34

3.2 Sampel Penelitian ............................................................................................ 35

3.3 Format Instrument Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi........... 37

3.4 Format Kriteria Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita

Fiksi ................................................................................................................. 37

3.5 Pedoman Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Keterampilan

Menceritakan Kembali Cerita Fiksi ............................................................... 44

3.6. Pedoman Pengkategorian Hasil Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Siswa . 46

3.7 Kriteria Ketuntasan Minimal........................................................................... 48

3.8 Kategori Aspek Respon Siswa ........................................................................ 49

4.1 Nilai Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ...................................... 54

4.2 Data Statistik Deskriptif Nilai Pretest dan Posttest ........................................ 55

4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Pretest ........................... 57

4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Posttest ......................... 58

4.5 Data ketuntasan klasikal .................................................................................. 59

4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest .............................................. 60

4.7 Hasil Uji Homogenitas ................................................................................... 66

4.8 Hasil Paired Samples T-Test ........................................................................... 62

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir ..................................................................................... 30

3.1 Desain One Group Pretest-Posttest ................................................................ 32

4.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai pretest dan posttest ................................. 58

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pretest ....................................... 72

2. Bahan Ajar Teks Cerita Si Dada Emas .......................................................... 84

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Posttest ...................................... 86

4. Bahan Ajar Teks Cerita Putri Tandampalik ................................................. 98

5. Lembar Obsevasi Respon Siswa dalam Proses Pembelajaran ..................... 100

6. Daftar Hadir Siswa (Pretest) ......................................................................... 104

7. Daftar Hadir Siswa (Posttest)........................................................................ 105

8. Lembar Penilaian Pretest ............................................................................. 106

9. Lembar Penilaian Posttest ............................................................................ 108

10. Hasil Analisis Data Deskriptif ..................................................................... 110

11. Frekuensi Tabel Pretest ................................................................................ 111

12. Frekuensi Tabel Posttest .............................................................................. 112

13. Uji Normalitas .............................................................................................. 113

14. Uji Homogenitas .......................................................................................... 114

15. Uji Hipotesis ................................................................................................. 115

16. Tabel T ......................................................................................................... 116

17. Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 117

18. Surat Pengantar Penelitian ............................................................................ 121

19. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................. 122

20. Surat Izin Penelitian Dinas Penanaman Modal Dan Pelayan Terpadu ......... 123

21. Surat Izin Penelitian Kabupaten Soppeng ..................................................... 124

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

xv

22. Kontrol Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 125

23. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................................ 126

24. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi ................................................................. 127

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bertujuan untuk mengembakan potensi manusia itu sehingga

mampu berkembang menjadi khalifah di bumi dan berfungsi menumbuh

kembangkan potensi, bakat dan minat (Ahmadi 2014:51). Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 mendifinisikan “Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudukan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembakan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara”. Berbicara tentang pendidikan tentulah kita tidak jauh dalam

membahas kurikulum, karena kurikulum dalam pendidikan formal disekolah

memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan

pendidikan.

Pembicaraan tentang tujuan pendidikan mengacu pada pertanyaan: manusia

bagaimana yang dapat dibentuk melalui pendidikan?. Di Indonesia, manusia yang

dicita-citakan adalah manusia seperti yang digambarkan dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No. 2/1989, yaitu manusia yang berimam dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

2

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan

Kurikulum mengalami perubahan kembali pada tahun 2013, pemerintah

menerapkan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum

baru tersebut didesain sebagai bentuk penyesuaian terhadap tantangan pendidikan

dan kehidupan bermasyarakat yang lebih kompleks di masa mendatang. Selain itu,

Kurikulum 2013 juga merupakan penyempurnaan atas Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang diimplementasikan dalam kurun waktu enam tahun

terakhir. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek

pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan aspek perilaku. Pembelajaran

bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 menekankan pembelajaran berbasis teks,

baik lisan maupun tulisan dengan menempatkan bahasa Indonesia sebagai wahana

untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran.

Pembelajaran bahasa Indonesia di SD bukan hanya untuk meningkatkan

pengetahuan saja, tetapi sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan

berbahasa anak. Telah kita ketahui bahwa, di Indonesia terdapat berbagai suku

bangsa dengan bahasa daerah masing-masing suku, belum lagi ketika seorang

anak yang bersekolah di luar daerahnya. Oleh karena itu, bahasa Indonesia

merupakan kunci pokok dalam berkomunikasi antar manusia .

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV telah dituliskan dalam KD

4.9 berisi menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual. Dalam kompetensi dasar tersebut guru menarik

indikator yaitu bercerita dengan artikulasi jelas, ekspresi, intonasi tepat dan penuh

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

3

percaya diri. Sehingga jelas, keterampilan bercerita (menceritakan kembali)

adalah keterampilan berbahasa yang harus dikuasai di Sekolah Dasar (SD).

Keterampilan menceritakan kembali merupakan bagian dari pembelajaran

bercerita. Inti pembelajaran ini adalah siswa mampu menyampaikan cerita yang

dibacakan secara runtut dan ekspresif sehingga pendengar mampu memahami isi

ceritanya. Oleh karena itu, tugas guru ialah dapat membuat siswa memahami isi

cerita dan mampu menuangkan kembali secara lisan. Keterampilan menceritakan

kembali cerita yang dibaca bagi siswa akan mudah diperoleh jika ada pemahaman

terhadap isi cerita sehingga akan memudahkan siswa dalam menuangkan ide dan

gagasannya ke dalam bentuk lain.

Keterampilan menceritakan kembali tidak lepas dalam kaitannya dengan

berbicara. Berbicara merupakan suatu kemampuan dan kemampuan tidak akan

berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena itu, kemampuan

berbicara pada anak tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih. Apabila selalu

dilatih, kemampuan berbicara tentu akan semakin baik. Sebaliknya, kalau malu,

ragu, atau takut salah dalam berlatih berbicara, niscaya kemampuan berbicara

pada anak semakin jauh dari penguasaan. Kemampuan berbicara lebih mudah

dikembangkan apabila anak memperoleh kesempatan untuk mengkomunikasikan

sesuatu secara alami kepada orang lain, sehingga dalam pembelajaran perlunya

diajarkan kepada anak disekolah dasar tentang berbicara didepan umum.

Salah satu ragam sastra yang dipelajari di kelas IV SD adalah cerita fiksi.

Setelah mempelajari cerita fiksi, siswa diharapkan mampu memperoleh salah satu

kompetensi sastra yaitu meceritakan kembali cerita fiksi yang dibaca maupun

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

4

didengar. Cerita fiksi merupakan karya sastra yang bersifat imajinatif. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Muda 2006:265) “imajinatif adalah mempunyai

imnajinasi, menggunakan imajinasi, bersifat khayal”.

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Sehingga,

dalam proses pembelajaran, guru memerlukan media untuk merangsang pemikiran

anak. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga

memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan

menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di

kelas atas dasar pertimbangan yaitu apakah media tersebut sudah akrab ia temui.

Fenomena yang terjadi dalam pembelajaran menceritakan kembali cerita

fiksi dari hasil wawancara dengan ibu Ardiana. S.Pd. wali kelas IV di SDN 52

WELONGE pada tanggal 29 januari 2020 bahwa rata-rata siswa mengalami

kesulitan dalam menceritakan kembali, siswa lebih senang menjawab pertanyaan

seputar isi cerita dibandingkan harus menceritakan kembali isi cerita yang

didengar maupun dibaca. Hal tersebut disebabkan karena siswa tidak memiliki

keberanian naik di depan teman-temanya bercerita, bahkan siswa tidak memahami

jalan cerita yang dibacanya sebelum menceritakan kembali isi cerita.

Sesuai penjelasan tersebut menunjukkan kemampuan menceritakan kembali

siswa di kelas IV SDN 52 Welonge masih rendah. Hal utama yang tampak dalam

pembelajaran adalah siswa kurang memahami isi cerita dan kurangnya keberanian

anak dalam menceritakan kembali isi cerita khususnya pada cerita fiksi.

Siswa kurang memahami isi cerita diakibatkan teks cerita yang begitu

panjang, sehingga mengakibatkan siswa menjadi cepat bosan dan mengantuk.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

5

Meskipun di dalam buku siswa sudah dilengkapi dengan gambar pada teks cerita

masih belum membuat siswa bersemangat membacanya dikarenakan teks yang

terlalu panjang tersebut. Belum lagi ketika siswa yang tidak mampu memahami isi

cerita meskipun setelah membaca cerita berkali-kali, dan itu membutuhkan waktu

yang cukup lama. Menunjang hal tersebut maka dibutuhkan media pembelajaran

yang tidak hanya berupa teks cerita dan gambar saja, namun disertai dengan suara

dan gambar.

Guru di kelas IV belum menggunakan media yang bervariatif dalam

pembelajaran menceritakan kembali. Guru biasanya hanya menggunakan buku

siswa untuk melaksanakan pembelajaran, sehingga siswa mengeluh, mengantuk,

bahkan bermain-main. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemilihan

media pembelajaran yang kurang tepat. Kurangnya media pembelajaran yang

digunakan guru dan rendahnya kemampuan siswa dalam meceritakan kembali

menjadi alasan peneliti ingin melakukan penelitian di kelas IV SDN 52 Welonge.

Penggunaan media merupakan salah satu hal yang dibutuhkan guru untuk

melaksanakan proses pembelajaran, agar materi pembelajaran dapat tersampaikan

dengan baik kepada siswa. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima.

Meskipun guru sudah melakukan berbagai upaya belum mampu

mengembangkan keterampilan berbicara anak secara menyeluruh. Oleh karena

itu, peneliti memilih solusi penggunaan media berupa media audio visual dengan

peneliti menampilkan video animasi yang berisi cerita fiksi pada siswa sebagai

pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan menceritakan kembali yang

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

6

harus dilakukan sedini mungkin, karena anak yang terampil dalam bercerita, dapat

dengan mudah menjelaskan kebutuhan dan keinginannya, serta dapat

mengungkapkan perasaan dan idenya kepada orang lain.

Agar proses menceritakan kembali cerita fiksi dapat berlangsung secara

efektif dan efisien maka penggunaan media sangatlah berpengaruh. Sehingga jelas

dikatakan sebelumya peneliti menggunakan media video animasi. Video

merupakan media yang sangat efektif dalam proses pembelajaran karena siswa

mampu melihat keadaan secara konkret dalam cerita. Video kaya akan informasi

dan tuntas karena sampai kehadapan peserta didik secara langsung.

Pengemasan media video ini dikombinasikan dengan animasi. (Agustien,

Umamah, and Sumarno 2018:19)“animasi adalah suatu kegiatan menghidupkan,

menggerakkan benda diam. Suatu benda diam diberikan dorongan kekuatan,

semangat dan emosi unutk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan

hidup”. Sehingga jelas dapat ditarik kesimpulan bahwa video animasi itu berupa

serangkaian presentasi gambar bergerak yang mampu sampai kehadapan peserta

didik secara langsung. Sehingga, dengan media video animasi siswa dapat melihat

secara konkret jalannya cerita yang dituangkan dalam bentuk animasi yang

membuat siswa tertarik untuk belajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian untuk membantu siswa mempermudah memahami isi cerita dan dapat

menyampaikan kembali isi cerita tersebut. Dan membantu guru memilih media

yang tepat dalam pembelajaran menceritakan kembali. Berdasarkan asumsi yang

peneliti harapkan, maka judul penelitian yang diambil penulis adalah “Pengaruh

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

7

Penggunaan Media Audio Visual (Video Animasi) Terhadap Keterampilan

Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas IV SDN 52 Welonge, Kabupaten

Soppeng”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka peneliti merumuskan permasalahan yaitu :

1. Bagaimana penggunaan media audio visual (video animasi) dalam

pembelajaran keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV

SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng ?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan media audio visual (video animasi)

dalam pembelajaran keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas

IV SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual (video animasi)

dalam pembelajaran keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

kelas IV SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual (video

animasi) dalam pembelajaran keterampilan menceritakan kembali cerita

fiksi kelas IV SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

8

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Akademisi, sebagai acuan teoritis tentang penggunaan dan

pengaruh media audio visuam (video animasi) terhadap keteramp

keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV SDN 52

Welonge, Kabupaten Soppeng.

b. Bagi Peneliti, sebagai pengalaman yang bersifat ilmiah, dan insipirasi

bagi peneliti lain.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah,

Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di

kelas dengan berbasis teknologi yang akan memberikan dampak positif

bagi peningkatan kualitas sekolah

b. Bagi Guru

Sebagai masukan tentang media yang tepat digunakan guru dalam

mengoptimalkan penggunaan media khususnya dalam menceritakan

kembali cerita fiksi.

c. Bagi Siswa

Siswa lebih tertarik dan menyenagkan dalam proses pembelajaran

karena adanya penayangan video animasi, sehingga siswa lebih mudah

dalam menceritakan kembali cerita fiksi

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan bertujuan untuk membuktikan hasil penelitian terdahulu

dan membuktikan hasil penelitian saat ini. Adapun penelitian terdahulu yang

menjadi acuan dalam penelitian adalah :

a. (Sa’Diah 2017) dengan judul ”Pengaruh penggunaan media animasi audio

visual terhadap keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V MI

Al- Hikmah Jakarta” hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kelas

eksperimen yang menggunakan media animasi audio visual memperoleh

nilai rata-rata yang lebih tinggi yaitu 88.25 dari kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu sebesar 80.80. Pengujian

hipotesis kedua kelas menggunakan Independent Sample t-Test dan

diproleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2.65 > 2.00. Dengan demikian

menunjukkan pengaruh penggunaan media animasi audio visual terhadap

keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V MI Al-Hikmah

Jakarta. Adapun perbedaan penelitian Halimatus Sa’diah dengan penulis

adalah terletak pada variabel terikatnya yaitu keterampilan menyimak

cerita anak. Adapun yang menjadi persamaan dalam penelitian ini variabel

bebasnya yaitu media audio audio visual.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

10

b. (Cahyani 2018) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menceritakan

Kembali Cerita Fabel melalui Teknik Paired Storytelling Berbantuan

Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II A SD Negeri Panggang

Sedayu” pada penerapan paired storytelling berbantuan media boneka

tangan dapat meningkatkan keterampilan menceritakan kembali cerita

fable siswa kelas IIA SD Negeri Panggang Sedayu. Hal in terbukti pada

pra siklus, persentase keberhasilan siswa yang termasuk kategori

berkembang sesuai dengan harapan yaitu 31,82%. Pada siklus I meningkat

menjadi 45,45%, dan menjadi 83,36% pada siklus II. Keberhasilan

penelitian ini juga dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa.

Presentase aktivitas siswa pada siklus I mencapai 58,82% sehingga dapat

dikategorikan cukup dan pada siklus II persentase aktivitas siswa

meningkat menjadi 85,23% sehingga dapat dikategorikan sangat baik.

Adapun perbedaan penelitian Indah Dwi Cahyani dengan penulis terletak

pada jenis penelitian yaitu PTK dan variabel terikatnya yaitu teknik paired

storytelling berbantuan media boneka tangan. Persamaannya yaitu terletak

pada variabel bebas yaitu keterampilan menceritakan kembali cerita

c. (Yuliana:2018.) dengan judul “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap

Keterampilan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN 1

Harapan Jaya Bandar Lampung”. Hasil penelitian kelas eksperimen

dengan nilai rata-rata posttest 82,6. Sedangkan kelas control dengan nilai

rata-rata posttest 65,85. Hipotesis uji-t diperoleh thitung > ttabel (5.024 >

1.668) artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan, terdapat

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

11

pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap keterampilan

menyimak kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 1

Harapan Jaya Bandar Lampung. Adapun perbedaan penelitian Yuliana

dengan penulis yaitu terletak pada variabel terikat yaitu keterampilan

menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia sedangkan penulis

menceritakan kembali cerita fiksi. Adapun persamaannya yaitu terletak

pada variabel bebas yaitu media audio visual.

2. Keterampilan Berbahasa

Hoetomo (Noviyani, 2015:7) “terampil adalah cakap dalam

menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan”. Keterampilan adalah kecakapan

untuk menyelesaikan tugas, atau kecakapan yang diisyaratkan. Uparno

(Noviyani, 2015:7) “dalam pengertian luas, setiap cara yang digunakan untuk

mengembangkan manusia, bermutu dan memiliki pengetahuan, keteampilan dan

kemampuan sebagaimana diisyaratkan”

Terdapat 4 aspek keterampilan berbahasa Indonesia yaitu keterampilan

menyimak, bericara, membaca, dan menulis. Namun pada penelitian ini,

peneneliti lebih berfokus pada keterampilan berbicara.

3. Keterampilan Berbicara

Menurut Nuryanto (2018:84) keterampilan berbicara dalam bahasa

Indonesia merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan

baik, karena keterampilan ini merupakan suatu indikator yang terpenting bagi

keberhasilan dalam belajar bahasa. Dengan penguasaan ketarampilan berbicara

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

12

yang baik, siswa mampu mengkomunikasikan ide mereka, baik di sekolah

maupun di lingkungannya untuk menjaga hubungan baiknya dengan orang lain.

Dalam keterampilan berbicara dikenal dengan tiga jenis situasi berbicara

yaitu interaktif, semiinteraktif, dan noninteraktif. Situasi interaktif, contohnya

ketika seseorang berbicara melalui telepon atau dengan berhadapan langsung

dengan orang lain. Semiinteraktif, contohnya saat seseorang berpidato di

hadapan umum, kampanye, ceramah dan lain sebagainya. Sedangkan

noninteraktif contohnya tidak bertatap muka langsung, ketika berpidato melalui

radio maupun televise (Samad and Maryati 2017:11–12).

Keterampilan bercerita perlu dimiliki oleh setiap orang, khususnya siswa.

Maka, proses pembelajaran berbicara akan lebih mudah apabila siswa terlibat

aktif dalam berkomunikasi hal ini dikemukakan oleh Iskandarwassid (Janattaka

and Ghufron 2014:91). Dalam proses pembelajaran di sekolah digunakan siswa

untuk menyampaikan pendapat, gagasan, memberi informasi dan menerima

informasi dari orang lain.

4. Cerita Fiksi

a. Pengertian Cerita Fiksi

Telah ditemukan bagian terlebih dahulu, bahwa setiap orang menyukai

sastra baik anak-anak, dewasa maupun orang dewasa sekalipun. Pemenuhan

kebutuhan akan cerita merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan batiniah

yag berpengaruh pada pembentukan kepribadian. Keseimbangan antara

kebutuhan badaniah dan batiniah harus berkembang secara harmonis.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

13

Cerita fiksi banyak mengangkat misteri tentang kehidupan baik fiksi

anak maupun fiksi dewasa. Dengan membaca dan menikmati cerita fiksi, anak

bukan hanya memperoleh kenikmatan cerita fiksi dan pemenuhan rasa ingin

tahu, namun secara tidak langsung anak belajar tentang kehidupan

“Cerita fiksi anak SD adalah cerita yang berisikan misteri kehidupan

yang tidak jauh dari keidupan seorang anak” (Zulela 2012:44). Maksudnya,

sesuatu menjadi isi ungkapan yang ingin disampaikan penulis ke pembaca.

Isinya terjalin dalam sebuah rangkaian alur yang menampilkan berbagai

peristiwa dengan tokoh yang dikemas dalam narasi dan dialog. Cerita fiksi

menampilkan tokoh-tokoh cerita. Tokoh itu dalam cerita anak, tidak harus

tokoh anak. Tokoh fiksi boleh siapa saja, namun mesti berkisar di kehidupan

anak, tetapi juga berkisar tentang kehidupan anak, tetapi dapat juga tokoh

orang tua, guru, kakak dan lain-lain. Sesuai kehidupan nyata, bahwa anak

tidak hidup terisolasi, melainkan berbaur dengan siapa saja yang dijumpai.

Dalam fiksi menampilkan dunia dalam kata-kata.

Cerita fiksi memiliki berbagai macam jenis yaitu novel dan cerpen, fiksi

realistic (realistic fiction), fiksi fantasi (fantastic fiction), Fiksi Historis

(Historical Fiction) dan komik sastra anak. Namun, pada penelitian ini

peneliti memfokuskan pada cerita fiksi berjenis fiksi fantasi yaitu cerita

rakyat. Cerita yang diangkat pada penelitian ini yaitu cerita rakyat dari

Sulawesi Selatan dengan judul cerita “Putri Tandampalik” dan “Si Dada

Emas”

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

14

b. Fiksi Fantasi (Fantastic Fiction)

Cerita fantasi adalah cerita yang dikembangkan dengan menghadirkan

sebuah dunia lain disamping dunia realita. Cerita fantasi adalah cerita yang

menampilkan tokoh , alur, karakter dan lainnya, yang kebenarannya

diragukan, baik seluruh cerita maupun sebagian cerita. Menurut Huck dkk.,

(Zulela 2012:46) cerita fantasi merupakan cerita yang menyuguhkan makna

lebih dari sekedar pyang dikisahkan.

(Zulela 2012:46) menjelaskan bahwa cerita fiksi menampilkan cerita

yang kebenarannya diragukan. Kebenaran disini dikaitkan dengan kebenaran

logika realitas sebagaimana halnya yang terjadi di dunia nyata. Misalkan ada

tokoh manusia yang bisa terbang, bicara dengan binatang dan tumbuhan.

c. Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang

dimiliki Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat bercerita tentang suatu

kejadian pada daerah atau tempat tempat tertentu. Tokoh yang terdapat di

dalam cerita rakyat yaitu umunya dewa, manusia dan binatang. Cerita rakyat

bukan hanya memberikan hiburan kepada pembaca dan pendengarnya

melainkan mengandung pesan-pesan moral bagi pembacanya maupun

pendengarnya (Isnanda 2015:184).

Semi (Isnanda 2015:184) menjelaskan bahwa “cerita rakyat dianggap

sebagai kekayaan milik rakyat yang kehadirannya di atas dasar keinginan

untuk berhubungan sosial dengan orang lain”. Sehingga diketahui dalam

cerita rakyat lebih mengutamakan nilai-nilai dalam kehidupan

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

15

masyarakat.Penelitian ini mengangkat cerita fiksi yang dengan berfokus pada

cerita rakyat Sulawesi Selatan, dengan judul cerita “Putri Tandampalik” dan

“Si Dada Emas”

5. Media Pembelajaran Audio Visual (Video Animasi)

a. Pengertian Media Pembelajaran

Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah

berarti perantara atau pengantar. Media dikatakan pula sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan orang menyalurkan pesan/informasi. Kata segala

memberi makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada jenis media

yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan tertentu, akan tetapi

juga yang keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk diperjelas atau

mempermudah pemahaman siswa terhadap materi tertentu. Jadi apapun

bentuknya apabila dapat digunakan untuk menyalurkan pesan disebut media

(Samad and Maryati 2017:6)

Menurut Gagne (Samad and Maryati 2017:8) “media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak

didik untuk belajar”. sedangkan menurut Briggs (Samad and Maryati 2017:8)

“media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan serta merangsang

anak didik untuk belajar contohnya adalah buku, film, kaset, dan lain-lain”.

Selanjutnya menurut Russell (Samad and Maryati 2017:8) media

merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

16

(a receiver). Mereka mencontohkan media ini dengan film, televise, digram,

bahan tercetak (printed materials), komputer dan instruktur. Dalam situasi

pembelajaran terdapat pesa-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan

tersebut biasanya merupakan isi dari tema atau topik pembelajaran.

Dengan demikian, dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan atau disediakan

oleh guru dimana penggunanya diintegrasikan kedalam tujuan dan isi

pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan

pembelajaran serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Selain itu media

pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan/informasidari sumber kepada anak didik yang

bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian anak

didik mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dalam pemilihan media, guru tidak semerta-merta memilih media yang

digunakan, ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan guru dalam

memilih media, yaitu (a)media sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,

(b)tepat untuk mendukung isi pelajaran, (c)praktis, luwes, dan bertahan,

(d)guru terampil menggunakannya, (e)pengelompokan sasaran, (f)mutu

teknis (Arsyad 1997:74–75).

Media pembelajaran terdiri atas beberapa jenis yaitu media visual, media

audio dan media audio visual. Namun, pada penelitian ini, peneliti lebih

memfokuskan pada media audio visual yang berupa video animasi.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

17

b. Pengertian Media Audio Visual

Wingkel (Purwono, Yutmini, and Anitah 2014:130) “media audio

visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri

seperti slide yang dikombinasikan dengan kaset audio”. Sejalan dengan itu

Sanjaya (Purwono et al. 2014:130) mengemukakan “media audio visual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bias

dilihat, misalnya rekaman video, slide, suara, dan sebagainya”. Karakteristik

media audio visual adalah memiliki suara dan juga gambar.

Contoh media audio visual murni adalah televise. Televisi merupakan

sistem elektronik yang menayangkan gambar hidup dan gambar diam disertai

dengann suara melalui kabel. Selain sebagai media pembelajaran, televisi

merupakan sumber informasi bagi masyarakat. Televisi berperan penting

untuk pendidik, karena pendidik terbantu dalam menyampaikan hal – hal yang

tidak bisa dibawa ke dalam kelas. Siswa bisa menggunakan media tersebut

dirumah. Contoh lainnya yaitu video kaset. Video Kaset merupakan alat yang

dapat menampilkan gambar gerak dan disertai dengan suara. Video kaset

bersifat informatif dan juga sangat cocok untuk digunakan sebagai media

pembelajaran. Sebagian kedudukan film digantikan oleh video. Tetapi masing

– masing mempunyai kelebihan. Biasanya pedidik menayangkan video

pembelajaran di depan kelas melalui proyektor. Video kaset memiliki fungsi

untuk merekam data. Data tersebut bisa dihapus dan ditayangkan kembali

ketika dibutuhkan.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

18

Contoh media audio visual tidak murni yaitu Film Bingkai Suara

(Sound Slide). Sound slide merupakan gabungan dari slide atau gambar

dengann tape audio atau suara. Sound slide berupa powerpoit, adobe flash,

adobe premiere, dan windows movie maker. Sound slide sangat efektif untuk

proses belajar mengajar dan membuat siswa menjadi kreatif. Karena jika slide

suara yang dibuat tersebut bagus, maka akan meningkatkan hasil belajar. Slide

bersuara dapat diulang apabila dibutuhkan dan dapat dipercepat atau

diperlambat.

Media audio visual juga memilikin kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya yaitu Pemakaian tidak terikat waktu. Sangat praktis dan

menarik. Harganya relative tidak mahal, karena bisa digunakan berkali-kali.

Serta menghemat waktu dan video atau film dapat diputar kembali.

Kekurangannya yaitu jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat

mengikuti, untuk media film bingkai suara, harus memerlukan ruangang yang

gelap, untuk media televise, tidak bisa dibawa kemana – mana karena

cenderung ditempat tertentu. Serta Membutuhkan keahlian dan keterampilan

khusus dalam menyajikan atau membuat media belajar audio visual, karena

media ini berupa suara dan gambar-gambar, baik gambar bergerak maupun

diam. Oleh karena itu pembuatan media ini cenderung lebih rumit

dibandingkan dengan menggunakan media visual dan media audio.

c. Langkah-Langkah Penggunaan Media Audio Visual

Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru dalam penggunaan

audio-visual :

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

19

1) Langkah persiapan. Langkah ini meliputi persiapan bagi guru dan

persiapan bagi siswa. Guru menetapkan bahwa penggunaan alat ini

adalah dalam rangka pendidikan, siswapun harus dipersiapkan untuk

menerima program yang disajikan agar mereka berada dalam keadaan

siap untuk mengetahui apa yang akan diberikan, bagaimana

disajikannya dan pengalaman-pengalaman apa yang akan mereka

peroleh. Hamalik (Purwono et al. 2014:140).

2) Langkah pelaksanaan. Pada langkah ini siswa melihat dan mendengar,

mengikuti dengan seksama tayangan yang berlangsung dalam layar

LCD proyektor. Biasanya tingkat kematangan dan minat sangat

berpengaruh dalam tehnik penerimaan ini. Guru memimpin

pelaksanaan dengan membuat catatan-catatan sketsa yang diperlukan

dan ini dapat dilakukan kemudian. Hamalik (Purwono et al. 2014:140).

3) Kegiatan lanjutan. Kegiatan lanjutan dilakukan dalam bentuk diskusi

kelas, siswa bersama guru berdiskusi tentang penggunaan media audio

visual yang ditayangkan dengan bantuan LCD proyektor. Dalam

kegiatan ini, siswa menyampaikan perasaanya tentang pengalaman

belajarnya menggunakan media audio visual.

d. Manfaat Media Audio Visual

Media dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara dua

arah yaitu sebagai alat bantu mengajar atau yang sering disebut dependent

media contoh gambar, foto atau transparansi untuk menerangkan sesuatu, dan

sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa yang sering

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

20

disebut independent media contoh radio, TV, video, film. Menurut Arsyad

(Sayidiman 2012:37) media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama

apabila digunakan untuk perorangan, kelompok atau pendengar yang besar

jumlahnya yaitu media pembelajaran dapat memotivasi minat atau tindakan,

kemudian menyajikan informasi, serta memberi instruksi. Disamping itu

media juga mempunyai berbagai manfaat di antaranya yaitu pembelajaran

akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar kemudian sebagai bahan pembelajaran akan bermakna sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa serta memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran. Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Siswa dapat lebih banyak melakukan

kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga

aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,

memerankan dan lain-lain.

Menurut Hamalik (Sayidiman 2012:39) Pada awalnya media hanya

berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pendidikan yaitu sebagai

sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain

untuk memotivasi siswa untuk belajar, memperjelas, dan mempermudah

konsep yang abstrak dan mempertinggi daya pemahaman belajar. Kemudian

masuknya teknologi audio, maka lahirlah media audio visual yang sampai

sekarang fungsi utamanya yaitu penggunaan pengalaman yang konkret untuk

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

21

menghindarkan verbalistik. Sesuai penjelasan tersebut video animasi dapat

memberikan pengalaman konkret pada siswa.

e. Video Animasi

Menurut (Agustien et al. 2018:19–23) “video merupakan suatu media

yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran”. menurut Daryano

(Agustien et al. 2018:19–23) “video kaya akan informasi dan tuntas karena

sampai kehadapan siswa”.

Menurut Utami (2011:44) “animasi adalah rangkaian gambar yang

membentuk sebuah gerakan”. Sedangkan menurut Agustien (Agustien et al.

2018:19–23) “animasi adalah suatu kegiatan yang menghidupkan,

menggerakkan benda diam”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa video animasi adalah suatu media

pembelajaran yang berupa benda diam yang dihidupkan agar menjadi

bergerak. Keunggulan video animasi dengan media lain yaitu kemampuannya

mengemas gambar yang menarik sehingga mampu bergerak, terlihat lebih

konkret diajarkan pada siswa sekolah dasar.

Menurut Mayer (Utami 2011:44) “animasi memiliki 3 fitur utama: (1)

gambar-gambar animasi merupakan sebuah gambaran; (2) gerakan animasi

menggambarkan sebuah gerakan; (3) simulasi animasi terdiri atas objek-objek

yang dibuat dengan gambar atau metode simulasi lain”. Dengan fitur tersebut

membuat siswa sekolah dasar bergairah dalam belajar, karena karakteristik

anak sekolah dasar termasuk operasional konkret yang dilihat secara nyata.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

22

6. Keterampilan Menceritakan Kembali

a. Pengertian Keterampilan Menceritakan Kembali

Keterampilan menceritakan kembali adalah bagian dari pembelajaran

bercerita. Inti dari dari pembelajaran ini adalah siswa mampu menyampaikan

cerita yang dibaca secara runtut dan ekspresif sehingga pendengar mampu

untuk memahami isi cerita. Keterampilan menceritakan kembali cerita yang

dibaca bagi siswa akan mudah diperoleh jika ada pemahaman terhadap isi

cerita sehingga akan memudahkan siswa dalam menuangkan ide dan

gagasannya.

Menceritakan kembali tentang cerita merupakan salah satu bentuk

kegiatan yang mengembangkan keterampilan berbicara yang dimiliki oleh

anak. Hal tersebut dikarenakan menceritakan kembali merupakan bagian dari

pembelajaran berbicara. Keterampilan menceritakan kembali merupakan

keterampilan untuk mengungkapkan kembali hal yang telah dibaca maupun

didengar.

Kegiatan menceritakan kembali cerita dapat diimplementasikan dalam

bentuk lisan maupun tulisan. Kegiatan meneritakan kembali dalam bentuk

tulisan identik dengan kegiatan menuliskan cerita kembali, sedangkan

menceritakan kembali sebuah cerita secara lisan identic dengan kegiatan

berbicara. Menceritakan kembali cerita secara lisan adalah keterampilan

berbicara yang bertujuan untuk menginformasikan cerita yang disampaikan

oleh pencerita kepada pendengarnya.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

23

Kegiatan menceritakan kembali menjadi bagian dari kegiatan bercerita.

Keduanya merupakan kegiatan menceritakan suatu hal atau peristiwa. Akan

tetapi kegiatan menceritakan kembali harus memulai tahapan membaca

maupun menyimak terlebih dahulu. Keterampilan menceritakan kembali

mengarahkan siswa agar mampu untuk mengemukakan ide secara lisan

dengan lancar, runtut, lengkap, dan jelas dengan memperhatikan bahasa,

suara, intonasi, dan dapat menggambarkan gagasan dengan baik.

Gibson (Cahyani 2018:53) menyatakan bahwa menceritakan kembali

cerita (story retelling) adalah sebuah kegiatan yang membutuhkan pembaca

dan pendengar untuk menggabungkan dan menyusun kembali bagian-bagian

dalam cerita. Hal tersebut tidak hanya membantu pembaca atau pendengar

untuk mengingat cerita tetapi juga membantu memahami cerita, seta

membangun sebuah pemahaman cerita. Sementara itu, Isbell (Cahyani

2018:53) menyebutkan bahwa “kualitas mutu dari menceritakan kembali

cerita (story retelling) secara umum digunakan untuk mengingat, menghibur,

menginspirasi, dan mengetahui proses pribadi yang menghubungkan bahasa

anak”. Anak-anak memiliki lebih banyak pengalaman dengan menceritakan

kembali, semakin mereka mampu memahami, mensintesis, dan

menyimpulkan. Kegiatan menceritakan kembali mendorong anak untuk

menggunakan imajinasi, memperluas gagasan dan menciptakan citra visual

ketika mereka memindahkan alur ke setting yang baru termasuk karakter yang

berbeda atau menambahkan suara baru.

Siklus dalam bercerita menurut Isbell (Cahyani 2018.:54) bahwa:

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

24

Guru menceritakan sebuah cerita kepada siswa dimana siswa berperan

sebagai pendengar dan partisipan, lalu guru menceritakan kembali

cerita tersebut dengan bahasa yang dapat dipahami oleh siswa, siswa

mendengarkan dan berpartisipasi pada saat guru menceritakan kembali

cerita tersebut, kemudian siswa menceritakan cerita yang telah didengar

dari guru dengan kalimat mereka sendiri dan dilanjutkan membaca serta

menulis sebuah cerita.

Siklus bercerita tersebut sejalan dengan pendapat dari Mustakim

(Cahyani 2018.:55) bahwa “menceritakan kembali merupakan kegiatan anak

setelah anak memahami dan menceritakan kembali isi cerita”. Ada tiga hal

yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu anak mampu menyusun kembali

cerita yang disimak dari proses penceritaan, anak terampil menggunakan

bahasa lisan melalui kegiatan berbicara produktif, dan anak terampil

mengekspresikan perilaku dan dialog cerita dalam simulasi kreatif

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menceritakan kembali merupakan

keterampilan menyampaikan ulang sebuah cerita secara lisan dari pencerita

kepada pendengar dengan lancar, runtut, lengkap dan jelas dengan

menggunakan bahasanya sendiri dan memperhatikan penggunaan bahasa,

suara maupun intonasi. Saat guru meminta anak untuk menceritakan kembali

isi cerita yang telah dibaca atau didengar, peran seorang guru yaitu

memotivasi agar anak dapat berpikir secara logis dan dapat menceritakan

kembali isi cerita dengan baik dan lancar

b. Idikator Keterampilan Menceritakan Kembali

Keterampilan menceritakan kembali sebuah cerita dapat dikatakan baik

jika dalam menyampaikan kembali isi cerita dilakukan dengan memperhatikan

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

25

penggunaan kosakata dalam bercerita. Hal ini sejalan dengan pendapat dari

Mustakim (Cahyani 2018.:56) bahwa “ada dua hal yang perlu diperhatikan

untuk menetapkan anak mampu dan terampil menggunakan bahasa untuk

berkomunikasi dalam menceritakan kembali yaitu anak mengucapkan kata-

kata yang mudah dimengerti orang lain dan anak memahami arti kata-kata

yang telah diucapkan”.

Pada penelitian ini keterampilan menceritakan kembali isi cerita fiksi

dimulai dengan kegiatan guru menayangkan sebuah video animasi sehingga

anak mampu untuk memahami isi dari cerita yang dilihat dengan baik. Setelah

siswa memahami isi cerita yang telah dilihat dengan baik maka diharapkan

siswa mampu untuk menceritakan kembali isi cerita fiksi tersebut sesuai

dengan indikator yang diharapkan oleh guru. Adapun indikator yang

diharapkan oleh guru dalam keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

yaitu siswa mampu untuk menceritakan kembali dengan memperhatikan

penggunaan kosakata yang digunakan dalam bercerita, yaitu menggunakan

kosakata yag mudah untuk dipahami. Selain memperhatikan penggunaan

kosakata, dalam menceritakan kembali juga memperhatikan indikator-

indikator lainnya, diantaranya yaitu gerakan yang ditampilkan, kejelasan

dalam mengucapkan kosakata, ekspresi wajah serta nada dan irama siswa

dalam bercerita.

c. Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali

Sumantri (Cahyani 2018.:74) berpendapat bahwa “penilaian merupakan

suatu proses untuk menggambarkan perubahan dari diri siswa setelah

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

26

pembelajaran”. Dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 pasal 1 ayat 2 juga

disebutkan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Hal ini

sejalan dengan pendapat dari Trianto (Cahyani 2018:74) bahwa “penilaian

merupakan pengumpulan informasi untuk menentukan kualitas dan kuantitas

belajar peserta didik”. Melalui penilaian guru dapat menentukan apakah

peserta didik mengalami kemajuan dalam belajar atau mampu menguasai

kompetensi yang diharapkan. Penilaian diharapkan juga bermanfaat bagi

peserta didik utamanya, agar peserta didik mengetahui kemajuan belajarnya,

lebih termotivasi untuk belajar dan lebih bertanggung jawab terhadap

keberhasilan belajarnya. Pada pembelajaran dengan Kurikulum 2013,

penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik

(authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil

belajar secara utuh. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk

merencanakan program perbaikan pembelajaran, pengayaan, atau pelayanan

konseling.

Keterampilan berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang

dilakukan oleh manusia setelah keterampilan mendengarkan atau menyimak.

Nurgiyantoro (Cahyani 2018:76) berpendapat bahwa “untuk dapat bebicara

dalam suatu bahasa yang baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, dan

kosakata yang bersangkutan”. Selain itu, penguasaan masalah dan atau

gagasan yang akan disampaikan, serta kemampuan memahami lawan bicara.

Keterampilan berbicara merupakan keterampilan dasar yang paling tidak

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

27

mudah dimanipulasi karena unjuk kerja merupakan tolok ukur penilaiannya.

Oleh karena itu, keterampilan berbicara seharusnya mendapatkan perhatian

yang cukup dalam pembelajaran bahasa dan tes keterampilan berbahasa. Agar

dapat berbicara dengan baik, seseorang harus menguasai secara aktif struktur

dan kosakata bahasa yang bersangkutan yang akan digunakan sebagai wadah

untuk menampung pikiran yang akan dikemukakan, masalah ketepatan dan

kelancaran bahasa serta kejelasan pikiran.

Sebagai salah satu asesmen keterampilan berbicara, bentuk asesmen

berupa menceritakan kembali mempunyai karakteristik yang berbeda dengan

bentuk asesmen berbicara yang lainnya. Hal itu dikarenakan penilaian

keterampilan bercerita diambil bukan berdasarkan tes tertulis.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi yang berjenis cerita rakyat

pada siswa kelas IV SD merupakan suatu kemampuan dalam menyampaikan

kembali cerita yang telah disimak atau dibaca dengan tujuan memberikan

informasi dan pengetahuan kepada orang lain secara lisan dengan

memperhatikan aspek-aspek secara kebahasaan maupun nonkebahasaan yang

menjadi acuan dalam penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Aspek-aspek yang dinilai dalam tugas menceritakan kembali cerita fiksi ini

disesuaikan pula dengan hal-hal yang harus diperhatikan seorang pencerita

dalam mengungkapkan kembali isi cerita dan dibedakan menjadi aspek secara

kebahasaan dan non kebahasaan. Adapun aspek kebahasaan yang dinilai

meliputi pemberian tekanan, pengucapan, nada dan irama, pemilihan

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

28

kosakata/ungkapan atau diksi, dan struktur kalimat yang digunakan.

Sedangkan aspek non kebahasaan yang dinilai meliputi kelancaran,

penguasaan materi, keberanian, sikap dan gaya pencerita.

B. Kerangka Pikir

Keterampilan menceritakan kembali merupakan salah salah satu bentuk

keterampilan berbicara, karena dengan menceritakan kembali anak dapat

mengungkapkan kembali hal yang telah dibaca maupun didengar.

Pembelajaran menceritakan kembali cerita khususnya cerita fiksi seringkali

mengalami kendala yang menyebabkan siswa bosan dan tidak semangat bahkan

merasa jenuh. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan media pembelajaran

yang tidak bervariasi, guru hanya membagikkan buku dan menyuruh siswa

membacanya berulang-ulang kemudian menceritakan kembali cerita tersebut.

sehingga membuat siswa mengantuk, bosan dan enggan mengikuti pembelajaran.

Kebosanan ini membuat rendahnya minat dan motivasi beajar siswa sehingga

berpengaruh pada menurunnya keterampilan berbicara seorang siswa. Jika hal

tersebut terus terjadi maka bisa saja prestasi siswa juga ikut menurun dan tujun

pembelajaran tentang yang tertuang dalam standar kompetensi lulusan tidak dapat

dipenuhi.

Sehingga dalam penelitian ini, peneliti melakukan pretest terlebih dahulu

untuk mengukur kemampuan keterampilan menceritakan kembali tanpa

menggunakan media audio visual (video animasi). Setelah itu, peneliti

memberikan perlakuan berupa penggunaan media audio visual (video animasi)

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

29

pada siswa kelas IV dan selanjutnya diberikan posttest untuk mengukur

kemampuan menceritakan kembali siswa setelah mendapat perlakuan berupa

penggunaan media audio visual (video animasi). Hasil dari pretest dan posttest

tersebut yang akan dijadikan perbandingan untuk mengetahui penggunaan dan

pengaruh media audio visual (video animasi) tersebut terhadap keterampilan

menceritakan kembali cerita fiksi.

Penggunaan media audio visual dalam bentuk video animasi dalam

keterampilan menceritakan kembali dilakukan opleh peneliti diharapan agar

pembelajaran lebih menarik sehingga siswa tidak bosan. Media audio visual

adalah media yang menyampaikan pesan melalui suara dan gambar yang disertai

dengan unsur gerak. Sesuai dengan namanya audio visual yang berarti kombinasi

antara audio dan visual.

Sudah dipastikan dengan media ini, akan semakin mengoptimalkan

penyampaian cerita fiksi kepada siswa, selain itu media ini dapat membntu guru

dalam menyampaikan cerita fiksi yang akan dieritakan kembali oleh siswa. Jenis

media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena dalam satu media sudah

terdapat suara dan gambar animasi bergerak yang ditampilkan dengan bantuan

LCD, sehingga siswa dapat melihat secara konkrit cerita fiksi yang akan

diceritakan kembali.

Berdasarkan asumsi sementara dengan meggunakan media audio visual

berbasis video animasi lebih efektif dibandingkan dengan hanya menggunakan

buku ataupun guru sendiri yang menceritakan kepada siswa. berdasarkn uraian di

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

30

atas maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka, maka hipotesis penelitian ini

dapat dirumuskan yaitu :

Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media audio visual (video

animasi) terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

kelas IV SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng.

Keterampilan Bahasa

Menyimak Berbicara Membaca Menulis

Karya Fiksi Jenis Cerita

Rakyat

Penggunaan Media Audio

Visual (Video Animasi)

Pretest

Posttest Analisis Data

Hasil

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

31

H1 = Terdapat pengaruh penggunaan media audio visual (video animasi)

terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV

SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini yaitu eksperimen dengan

menggunakan pre-eksperimental design. Dikatakan pre-eksperimental

design karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap

terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen merupakan variabel

dependen tidak semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini

terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol.

Bentuk pre-eksperimental design ada beberapa macam, namun

peneliti menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. “Dalam

rancangan ini digunakan satu kelompok subjek” (Sumadi Suryabrata

2008:101). Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain One Group Pretest-Posttest

Sumber: Sumadi Suryabrata (2008)

Keterangan :

T1 = Pretes,t nilai sebelum menggunakan media audio visual

X = Treatment, penerapan media audio visual

T2 = Posttest, nilai setelah menggunakan media audio visual

T1 X T2

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

33

Rancangan di atas memiliki suatu prosedur yang dijelaskan Sumadi

Suryabrata (2008:102)

a. Kenakan T1, yaitu pretest untuk mengukur mean keterampilan

menceritakan kembali dengan menggunakan media teks bacaan

b. Kenakan subjek dengan X, yaitu mengajar dengan

menggunakan media audio visual (video animasi)

c. Berikan T2, yaitu posttest untuk mengukur mean keterampilan

menceritakan kembali setelah subjek dikenakan variabel

eksperimental X.

d. Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan seberapakah

perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat

digunakannya variabel ekperimental X

e. Terapkan test statistic yang cocok, dalam hal ini t test untuk

menentukan apakah perbedaan itu signifikan

2. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2013:161), “Variabel merupakan objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas yaitu variabel yang

menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen atau variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh data,

karena adanya variabel bebas atau variabel independen.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

34

a. Variabel Bebas ( Independen Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media audio visual

(video animasi).

b. Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan

menceritakan kembali cerita fiksi.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2013:173) “populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Populasi penelitian merujuk pada keseluruhan kelompok dari

mana sampel-sampel diambil. Berdsarkan pengertian di atas, maka populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 52 Welonge yang

berjumlah 30 orang yang terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang

perempuan.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 IV 14 16 30

Sumber : Absen Kelas IV SDN 52 Welonge

Arikunto (2013:174)mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Pada penelitian ini, peneliti menentukan sampel

dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Sugiyono (Endra 2017:117)

“sampel jenuh diambil jika semua anggota populasi digunakan sebagai

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

35

sampel. Hal ini dilakukan jika populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang

dari 30 orang, atau generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil”. Istilah

lain dari sampel jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel. Sampel jenuh dikenal pula dengan total sampel (Endra

2017:117).

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 IV 14 16 30

Sumber : Absen Kelas IV SDN 52 Welonge

Dikarenakan jumlah siswa kelas IV SDN 52 Welonge terdiri atas 30

orang, maka sampel dari penelitian ini 30 orang (semua anggota populasi)

yaitu 14 laki-laki dan 16 perempuan.

C. Defenisi Operasional Variabel

1. Media Audio Visual (Video Animasi)

Media audio visual adalah gabungan antara media suara dan media

gambar yang dituangkan dalam bentuk animasi bergerak (kartun).

2. Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi

Keterampilan menceritakan kembali merupakan keterampilan untuk

mengungkapkan kembali hal yang telah dibaca maupun didengar. Adapun

cerita yang didengar yaitu cerita fiksi jenis cerita rakyat.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

36

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam

mencari data-data yang terkait dengan penelitiannya. Alat inilah menjadi alat

ukur dalam penelitian. Adapun instrument penelitian yang digunakan peneliti

untuk mengukur keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi yang

berjenis cerita rakyat yaitu :

1. Tes

Manurut Arikunto (2013:193) “tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar yang bersifat hard

skills”. Pada penelitian ini memberikan tes keterampilan bercerita

dengan menceritakan kembali cerita fiksi.

Dalam penelitian ini, tes yang digunakan berupa tes keterampilan

meceritakan kembali cerita fiksi setelah mengamati video animasi.

Berikut ini format instrument keterampilan menceritakan kembali cerita

fiksi :

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

37

Tabel 3.3 Format Instrument Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita

Fiksi

No Aspek yang dinilai

Skor

Bobot Nilai

1 2 3 4 5

1 Pelafalan

2 Penggunaan Kosa Kata

3 Struktur Kalimat

4 Kesesuaian/Urutan Cerita

5 Kelancaran

6 Keberanian

7 Gaya/Ekspresi

Pedoman Penskoran :

Tabel 3.4 Format Kriteria Penilaian Keterampilan Menceritakan Kembali

Cerita Fiksi

No Aspek yang Dinilai Skor Kriteria

1

Pelafalan

5

Sangat baik: Pelafalan fonem

sangat jelas, tidak terpengaruh

dialek, intonasi sangat jelas

4 Baik: Pelafalan fonem jelas,

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

38

tidak terpengaruh dialek, intonasi

jelas

3

Cukup: Pelafalan fonem cukup

jelas, sedikit terpengaruh dialek,

intonasi cukup jelas

2

Kurang: Pelafalan fonem kurang

jelas, terpengaruh dialek, intonasi

kurang jelas

1

Sangat kurang: Pelafalan fonem

tidak jelas, sangat terpengaruh

dialek, intonasi tidak jelas

2

Penggunaan Kosa Kata

5

Sangat baik: Penggunaan kata-

kata, istilah sangat sesuai dengan

tema dan karakter tokoh, terdapat

variasi dalam pemilihan kata

4

Baik: Penggunaan kata-kata,

istilah sesuai dengan tema dan

karakter tokoh, kurang terdapat

variasi dalam pemilihan kata

3

Cukup: Penggunaan kata-kata,

istilah sesuai dengan tema dan

karakter tokoh, tidak ada variasi

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

39

dalam pemilihan kata

2

Kurang: Penggunaan kata-kata,

istilah kurang sesuai dengan tema

dan karaktertokoh, tidak ada

variasi dalam pemilihan kata

1

Sangat kurang: penggunaan

kata-kata, istilah tidak sesuai

dengan tema dan karakter tokoh,

tidak ada variasi dalam pemilihan

kata

3

Struktur Kalimat

5

Sangat baik: struktur kalimat

sangat tepat

4

Baik: struktur kalimat sekali

kurang tepat

3

Cukup: struktur kalimat

beberapa kali kurang tepat (3-5

kali)

2

Kurang: struktur kalimat sering

kurang tepat (5-10 kali)

1

Sangat kurang: struktur kalimat

banyak sekali dan kurang tepat

(> 10 kali)

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

40

4

Kesesuaian/Urutan Cerita

5

Sangat baik: isi cerita sesuai,

mudah dipahami, alur terkonsep

dengan sangat jelas, sesuai

dengan bagian-bagian yang

seharusnya ada

pada tiap bagian

4

Baik: isi cerita yang sesuai,

mudah dipahami, alur terkonsep

dengan jelas, sesuai dengan

bagian-bagian yang seharusnya

ada pada tiap bagian

3

Cukup: isi cerita yang sesuai,

mudah dipahami, alur terkonsep

dengan cukup jelas (walau

sederhana), sesuai dengan

bagianbagian yang seharusnya

ada pada tiap bagian,

cukup menarik

2

Kurang: isi cerita yang kurang

sesuai, sulit dipahami, alur

kurang terkonsep dengan jelas,

kurang sesuai dengan bagian-

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

41

bagian yang seharusnya ada pada

tiap bagian namun kurang

menarik

1

Sangat kurang : untuk isi cerita

tidak sesuai, sulit dipahami, ada

satu atau dua bagian alur yang

hilang, sehingga menjadi tidak

lengkap rangkaian cerita

5

Kelancaran

5

Sangat baik: Berbicara lancar,

tidak tersendat-sendat,

penempatan jeda sesuai

4

Baik: Berbicara lancar, tidak

tersendat-sendat, penempatan

jeda kurang sesuai

3

Cukup: Berbicara lancar, tidak

tersendat-sendat, tidak ada jeda

2

Kurang: Berbicara kurang

lancar, ersendat-sendat, tidak ada

jeda

1

Sangat kurang: Berbicara tidak

lancar, tersendat-sendat, tidak

ada jeda

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

42

6

Keberanian

5

Sangat baik : berani tampil

dengan percaya diri di depan

teman-temannya.

4

Baik : berani tampil, namun

sekali kali gugup

3

Cukup : Berani tampil, namun

gugup

2

Kurang : Butuh ajakan untuk

tampil di depan teman-teman

1

Sangat Kurang : Tidak berani

tampil di depan teman-teman

7

Gaya/Ekspresi

5

Sangat Baik : Mimik, gerak, dan

suara sesuai dengan karakter

tokoh yang diperankan sangat

tepat dan tidak grogi

4

Baik : Mimik, gerak dan suara

sesuai dengan karakter tokoh

yang diperankan sangat tepat dan

grogi tidak berlebihan

3

Cukup : Mimik, gerak dan suara

sesuai dengan karakter tokoh

yang diperankan sangat tepat dan

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

43

sedikit grogi

2

Kurang : Mimik, gerak dan

suara sesuai dengan karakter

tokoh yang diperankan tidak

tepat dan sedikit grogi

1

Sangat Kurang : Mimik, gerak

dan suara sesuai dengan karakter

tokoh yang diperankan tidak

tepat dan grogi

2. Lembar Observasi

Selain memberikan tes bercerita kepada siswa, namun peneliti

membuat lembar observasi. Pada lembar observasi bertujuan untuk

mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pada penelitian ini, peneliti mengamati dan menilai aktivitas, sikap,

respon dan ketertarikan siswa pada media audio visual (video animasi)

dalam proses kegiatan menceritakan kembali cerita fiksi. Adapun isi dari

lembar observasi aktivitas dijelaskan secara rinci dalam tabel di bawah

ini.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

44

Tabel 3.5 Pedoman Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Keterampilan

Menceritakan Kembali Cerita Fiksi

No Aspek yang diamati Skala Skor Jumlah Skor

1 Siswa aktif saat pembelajaran 5 4 3 2 1

2 Siswa memperhatikan guru saat

menjelaskan

5 4 3 2 1

3 Siswa bersemangat saat proses

pembelajaran

5 4 3 2 1

4 Keberanian siswa bercerita di depan kelas 5 4 3 2 1

5 Siswa antusias terhadap media audio

visual (video animasi)

5 4 3 2 1

6 Siswa mengikuti pembelajaran dengan

tertib

5 4 3 2 1

7 Siswa mempersiapkan diri sebelum

bercerita

5 4 3 2 1

Keterangan :

Skor 5 : Sangat Baik

Skor 4 : Baik

Skor 3 : Cukup

Skor 2 : Kurang

Skor 1 : Sangat Kurang

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

45

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, malalui dokumentasi

kita dapat memperoleh informasi foto keadaan sekolah, letak sekolah,

foto kegiatan sekolah. Pada penelitian ini, peneliti mengambil

dokumentasi berupa foto dalam kegiatan pembelajaran menceritakan

kembali cerita fiksi melalui media audio visual (video animasi). Foto

yang diambil sebagai sumber data untuk memperjelas hasil penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka tujuan penelitian. Dalam mengumpulkan data

peneliti melakukan cara yaitu :

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan wali kelas IV SDN 52

Welonge sebagai pengamatan awal peneliti serta peneliti mengumpulkan

data sebelum melakukan penelitian seperti jumlah siswa, KKM yang

dipergunakan.

2. Observasi

Observasi yang berupa lembaran yang diisi oleh seorang observer

untuk mengamati proses keterlaksanaan proses pembelajaran.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

46

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa foto-foto selama proses pembelajaran yang

berguna untuk mendokumentasikan peristiwa penting sebagai bukti yang

memperkuat kegiatan di dalam kelas.

4. Tes Bercerita

Menurut Nurgiyantoro (Zahra 2015:34) “tes berbicara merupakan

suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang

harus dikerjakan siswa”. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tes

keterampilan berbicara yaitu dengan menceritakan kembali cerita fiksi

setelah melihat video animasi di depan kelas.

Tes ini dilaksanakan untuk mengukur kemampuan bercerita setelah

dikenai tindakan. Adapun aspek penilaian bercerita yaitu pelafalan,kosa

kata, struktur, kesesuaian isi/urutan cerita, kelancaran, gaya/ekspresi, dan

keterampilan mengembangkan ide.

F. Teknik Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang kritis dalam

penelitian. Analisis data penelitian dilakukan dengan tujuan untuk

menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu

data yang teratur dan lebih berarti. Analisis data kuantitatif dilakukan

menggunakan statistik untuk menghitung data yang bersifat kuantitatif atau

dapat diwujudkan dalam angka yang didapatkan dari hasil penelitian di

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

47

lapangan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Statistik Deskriptif

Analisis data deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan hasil keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

siswa dari yang sudah diberikan perlakuan dengan media audio visual

(video animasi). Hasil keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

siswa tersebut akan dibandingkan dengan sebelum diberikan perlakuan

dengan media audio visual (video animasi). Terdiri atas nilai rata-rata

(mean), standar deviasi, nilai tertinggi, dan nilai terendah.

a) Penggunaan Media

1) Aktivitas Guru dalam Penggunaan Media

Aktivitas guru dilihat dari proses pelaksanaan pembelajaran,

dimulai dari mempersiapkan media hingga selesainya proses

pembelajaran.

2) Observasi Respon Siswa

Data hasil pengamatan siswa dilihat dari lembar observasi

saat proses pembelajaran berlangsung dengan melihat rata-rata

nilai respon siswa tiap aspek. Adapun aspek respon siswa diambil

melalui lembar observasi.

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

48

Tabel 3.6Kategori Aspek Respon Siswa

Persentase Siswa Aktif (A) Kategori

0% ≤ A < 20% Tidak Aktif

20% ≤ A < 40% Kurang Aktif

40% ≤ A < 60% Cukup Aktif

60% ≤ A < 80% Aktif

80% ≤ A ≤ 100% Sangat Aktif

Sumber: (Oktiarini and Lutfiati 2013)

Aktivitas siswa dikatakan efektif apabila kategori aktivitas

siswa minimal berada pada kategori cukup aktif.

b) Hasil Penggunaan Media dalam Proses Menceritakan

Kembali Cerita Fiksi

Berikut kategori skor hasil menceritakan kembali, dapat

dilihat pada tabel skor sebagai berikut :

Tabel 3.7. Pedoman Pengkategorian Hasil Menceritakan Kembali Cerita

Fiksi Siswa

Tingkat Penguasaan Nilai Keterangan

90% - 100% 90 – 100 Sangat Tinggi

80% - 89% 80 – 89 Tinggi

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

49

65% - 79% 65 – 79 Sedang

55% - 64% 55 – 64 Rendah

0% - 54% 0 – 54 Sangat Rendah

Sumber: (Purwanto 2013)

Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan untuk

mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 52 Welonge sebagai

berikut :

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Minimal

Nilai Kriteria

< 78 Tidak Tuntas

≥78 Tuntas

Sumber: SDN 52 Welonge

2. Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial merupakan teknik statistik yang

digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi. Analisis inferensial digunakan pada statistik parametrik dan

nonparametrik. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t.

Sebelum pengujian, hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian analisis

prasayarat, yakni uji normalitas dan uji homogenitas dimana semua data

diolah pada sistem SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20.0.

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

50

a. Uji Normalitas

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang diteliti berasal dari populasi terdistribusi normal atau

tidak. Pengujian normalitas data hasil menceritakan kembali cerita fiksi

siswa menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada sistem

SPSS Versi 20.0. Data hasil bercerita siswa akan terdistribusi normal jika

signifikansi > 0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak terdistribusi normal jika

dignifikansi yang diperoleh < 0,05. Dengan taraf kesalahan (α) yang

digunakan yaitu 0,05.

Hipotesis yang diajukan adalah :

H0 : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui

apakah siswa dikelas mempunyai varians yang homogeny atau tidak,

dengan taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 5% (0,05). Pengujian ini,

dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for

Social Science) versi 20.0. Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : Variansi setiap subjek tidak sama (tidak homogen)

H1 : Variansi setiap subjek sama (homogen)

Kriteria pengujian hipotesis yaitu :

1) H1 diterima jika p-value > α

2) H1 ditolak jika p-value < α

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

51

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual (video animasi)

terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV SDN 52

Welonge. Pengujian ini dilakukan dengan metode Paired Samples T-Test

atau uji t pada program SPSS versi 20.0. Paired Samples T-Test adalah

pemgujian yang dilakukan pada kelompok populasi yang sama, tetapi

memiliki kondisi data sampel sebagai akibat adanya perlakuan. Jumlah

yang digunakan yaitu sampel kecil yaitu (n ≤ 30). Paired Samples T-Test

digunakan untuk mengetahui perubahan suatu populasi sebelum dan

menerima perlakuan (Gani and Amalia 2019:59). Adapun taraf kesalahan

(α) yang digunakan yaitu 0,05.

Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu :

Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media audio visual (video

animasi) terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

kelas IV SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng.

H1 = Terdapat pengaruh penggunaan media audio visual (video animasi)

terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV

SDN 52 Welonge, Kabupaten Soppeng.

Dengan pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan thitung

dengan ttabel :

a) Jika nilai thitung > nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (H1) diterima berarti terdapat perbedaan yang

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

52

signifikan penggunaan media audio visual (video animasi) terhadap

keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

b) Jika nilai thitung < nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan

hipotesis alternatif (H1) ditolak berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan penggunaan media audio visual (video animasi) terhadap

keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

Dasar pengambilan keputusan dalam Paired Samples T-Test berdasarkan

perbandingan nilai signifikansi sebagai berikut :

a) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

b) Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dari perbandingan tes keterampilan

menceritakan kembali cerita fiksi tanpa meggunakan media audio visual (video

animasi) sebagai nilai pretest dengan tes keterampilan menceritakan kembali

cerita fiksi dengan meggunakan media audio visual (video animasi) sebagai nilai

posttest. Penelitian dapat dikatakan berhasil jika nilai posttest lebih besar

dibandingkan nilai pretest.

1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Penggunaan Media Audio Visual (Video Animasi)

1) Aktivitas Guru dalam Penggunaan Media Audio Visual (Video

Animasi)

Aktivitas peneliti dilihat dari cara menggunakan media video animasi

dalam proses pembelajaran. Pertama-tama peneliti menyiapkan rancangan

pembelajaran, dan menyiapkan media video animasi yang menarik untuk

siswa. Setelah peneliti mempersiapkan media, langkah selanjutnya yang

dilakukan peneliti yaitu menayangkan video animasi menggunakan LCD agar

semua siswa dapat melihat video animasi dengan jelas. Siswa melihat dan

mendengarkan tayangan video animasi tersebut. Peneliti juga melakukan tanya

jawab kepada siswa untuk mengukur pemahaman siswa. Setelah siswa

memahami video animasi yang ditayangkan setiap siswa satu per satu naik

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

54

menceritakan kembali cerita fiksi yang telah dilihat dan didengarkannya,

setiap siswa diberi waktu maksimal 3 menit bercertita. Saat siswa melihat

tayangan video animasi terlihat tidak seorangpun siswa yang bermain bahkan

menggaggu temannya. Semua siswa menikmati video animasi dibuktikan dari

respon siswa yang baik dan menikmati proses pembelajaran.

2) Hasil Observasi Respon Siswa

Proses pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi dengan

menggunakan media audio visual (video animasi) dapat dikatakan aktif. Hal

ini terlihat dari antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Terlihat siswa memperhatikan guru saat menjelaskan, bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran, keberanian siswa saat proses pembelajaran, respon

baik siswa terhadap media audio visual (video animasi) yang disediakan

peneliti, dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 4.1 Nilai Hasil Observasi Respon SiswaKeterlaksanaan Proses

Pembelajaran Menceritakan Kembali Cerita Fiksi kelas IV

dengan Teks Bacaan (Pretest)

Pretest Posttest

Skor Perolehan 24 31

Skor Maksimal 35 35

Persentase 68.57% 88.57%

Kualifikasi Aktif Sangat Aktif

Sumber: Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran

Manceritakana kembali Cerita Fiksi

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

55

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

pada saat menggunakan media teks bacaan (pretest) yang dilaksanakan dapat

dikategorikan aktif dengan persentase 68.57%. Sedangkan pada saat

menggunakan media audio visual (video animasi) (posttest) yang dilaksanakan

dapat dikategorikan sangat aktif dengan persentase 88.57%. persentase

pencapaian tersebut diperoleh dengan membagi skor yang diperoleh dengan

skor maksimal dikali 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan

media audio visual (video animasi) sangat aktif dibandingkan penggunaan

media teks bacaan.

b. Hasil Penggunaan Media dalam Proses Menceritakan Kembali Cerita

Fiksi

Hasil statistik yang berkaitan dengan nilai pretest dan posttest siswa yang

diajar selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman dari lampiran

tersebut disajikan pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Data Statistik Deskriptif Nilai Pretest, Posttest

Pretest Posttest

Ukuran Sampel 30 30

Rata-Rata 76,57 83,77

Median 77,00 83,00

Modus 77 80

Deviasi Standar 5,740 4,470

Variansi 32,944 19,978

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

56

Rentang Skor 25 14

Skor Terendah 66 80

Skor Tertinggi 91 94

Berdasarkan tabel 4.2, hasil pretest dan posttest siswa memperlihatkan

bahwa nilai rata-rata yang berbeda pada nilai pretest 76,57 sedangkan posttest

sebesar 83,77.

Nilai tertinggi pada pretest yaitu 91, sedangkan nilai tertinggi posttest

yaitu 94. Selisih nilai tertinggi pretest dan posttest adalah 3. Berdasarkan

selisih tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil

menceritakan kembali siswa setelah pemberian perlakuan berupa media audio

visual (vidio animasi) yang dilihat dari hasil posttest siswa. Nilai terendah

pretest yaitu 66, sedangkan nilai terendah posttest yaitu 80. Selisih nilai

terendah pretest dan posttest yaitu 14. Berdasarkan selisih nilai terendah

pretest dan postest tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

peningkatan hasil menceritakan kembali siswa.

Nilai median pada pretest yaitu 77,00 sedangkan nilai median pada

posttest yaitu 80,00. sehingga nilai median posttest lebih besar dari pada nilai

pretest.

Nilai modus pada pretest yaitu 77 sedangkan nilai modus pada posttest

yaitu 80. Sehingga nilai yang sering muncul pada data pretest dan posttest

yaitu 74 dan 80.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

57

Nilai standar deviasi pretest yaitu 5,740 sedangkan pada nilai posttest

yaitu 4,470. Nilai standar deviasi (simpangan baku) pretest menunjukkan

lebih tinggi dari pada nilai posttest. Sehingga dapat dilihat keberagaman

sampel pretest dan posttest yaitu 5,740 dan 4,470.

Jika nilai hasil menceritakan kembali cerita fiksi dikelompokkan dalam 5

kategori, maka diperoleh daftar distribusi frekuensi dan persentase kategori

hasil pretest dan posttest pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Pretest

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

90 – 100 1 3 % Sangat Tinggi

80 – 89 9 30% Tinggi

65 – 79 20 67% Sedang

55 – 64 0 0% Rendah

0 – 54 0 0% Sangat Rendah

Sumber : Output SPSS versi 20.0

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui jmlah siswa yang memperoleh kategori

sedang sebanyak 20 orang dengan persentase 67%, jumlah siswa yang

memperoleh nilai ketegori tinggi sebanyak 9 siswa dengan persentase 30%,

siswa yang memperoleh kategori sangat tinggi sebanyak 1 siswa dengan

persentase 3%, Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa pretest berada pada kategori sedang. Hal ini dapat

dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean) pretest yaitu 76,57.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

58

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kategori Hasil Posttest

Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

90 – 100 5 17% Sangat Tinggi

80 – 89 25 83% Tinggi

65 – 79 0 0% Sedang

55 – 64 0 0% Rendah

0 – 54 0 0 % Sangat Rendah

Sumber : Output SPSS Versi 20.0

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui jmlah siswa yang memperoleh kategori

tinggi sebanyak 25 orang dengan persentase 83%, jumlah siswa yang

memperoleh nilai ketegori sangat tinggi sebanyak 5 siswa dengan persentase

17%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa posttest berada pada kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan nilai rata-rata (mean) posttest yaitu 83,77.

Gambar 4.1 Grafik perbandingan rata-rata nilai pretest dan posttest

Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik rata-rata nilai

posttest lebih tinggi dibandingkan grafik nilai pretest.

70

75

80

85

PretestPosttest

Rata-Rata

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

59

Berdasarkan KKM yang berlaku di SDN 52 Welonge khususnya pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 78, maka tingkat pencapaian

ketuntasan hasil tes menceritakan kembali cerita fiksi siswa kelas IV SDN 52

Welonge dengan menggunakan media audio visual (video animasi) dapat

dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Data ketuntasan klasikal

Tes KKM

Frekuensi Persentase

Tuntas

Tidak

Tuntas

Tuntas

Tidak

Tuntas

Pretest

78

10 20 33% 67%

Posttest 30 0 100% 0%

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada saat siswa menceritakan kembali

cerita fiksi menggunakan media teks (pretest) terdapat 10 siswa memperoleh

nilai di atas KKM dengan persentase 33 % dan 20 siswa memperoleh nilai di

bawah KKM dengan persentase 60%. Sedangkan pada saat siswa

menceritakan kembali cerita fiksi menggunakan media audio visual (video

animasi) (posttest) terdapat 30 siswa memperoleh nilai di atas KKM dengan

persentase 100%.

Berdasarkan uraian di atas, nilai tes menceritakan kembali siswa kelas

IV SDN 52 Welonge, setelah diajar dengan media audio visual (video

animasi) mencapai kriteria ketuntasan, dibandingkan dengan menggunakan

teks sebagai media.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

60

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data yang telah

diolah berdistribusi normal atau tidak. Data uji normalitas diambil dari

hasil pretest dan posttest hasil tes menceritakan kembali cerita fiksi siswa

kelas IV. Uji normalitas yang dilakakukan menggunakan sistem SPSS

versi 20.0, dengan kriteria pengujian bahwa data hasil bercerita siswa akan

terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak

terdistribusi normal jika dignifikansi yang diperoleh < 0,05. Dengan taraf

kesalahan (α) yang digunakan yaitu 0,05. Berikut hasil uji normalitas data

pretest dan posttest

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest

Kelompok Data

Kolmogrov-

Smirnov Z

Asymp.Sig(2-

tailed)

Keterangan

n = 30

Pretest 0.748 0.630 Sig > 0.05 (Normal)

Posttest 1.280 0.076 Sig > 0.05 (Normal)

Sumber: Data Output SPSS 20.0

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang

diperoleh pada pretest dan posttest yaitu 0.630 dan 0.076. Karena p-value

> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa semua data berdistribusi normal.

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

61

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk metahui kedua kelompok data

memiliki variansi yang sama atau berbeda, dengan nilai signifikansi yaitu

>0,05 maka data tersebut dinyatakan memiliki variansi yang sama (homogen),

begitupun sebaliknya apabila nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut

dinyatakan tidak memiliki variansi yang sama (tidak homogen). Berdasarkan

analisis data menggunakan SPSS versi 20.0 diperoleh uji homogenitas sebagai

berikut :

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas

Pretest dan Posttest (α = 0,05)

Sig. > α

0,351 > 0,05

Sumber: Output SPSS 20.0

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data

memiliki yang sama atau homogen karena nilai signifikansi lebih besar dari

nilai α = 9,05 dengan hasil uji homogenitas yakni 0,351 > 0,05.

c. Uji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan dengan metode Paired Samples T-Test atau uji t

pada program SPSS versi 20.0. Paired Samples T-Test adalah pemgujian yang

dilakukan pada kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi data

sampel sebagai akibat adanya perlakuan. H0 ditolak dan H1 diterima apabila

sig. < 0,05 dan thitung > nilai ttabel. Berikut disajikan hasil analisis uji-t nilai

pretest dan posttest:

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

62

Tabel 4.8 Hasil Paired Samples T-Test

Variabel T Df Sig.(2-tailed) Ket.

Pretest & Posttest -9,132 29 0,00

0,00 < 0,05 = ada

perubahan

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai thitung = -9,132 dan nilai

sig.(2-tailed)=0,00 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan ttabel dilihat pada

tabel statistik dengan signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 dengan derajat kebebasan

(df) 30-1 = 29, hasil diperoleh untuk ttabel = 2,045 (terdapat pada lampiran).

Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga telah

diketahui bahwa terdapat pengaruh media audio visual (video animasi)

terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV SDN 52

Welonge Kabupaten Soppeng.

Sedangkan, pengambilan keputusan uji Paires Sample T-Test

berdasarkan perbandingan nilai signifikans yaitu diketahui nilai signifikansi

sebesar 0,00 karena nilai signifikansi < α (0,00 < 0,05) sesuai dasar

pengambilan keputusan dalam Paired Sample T-Test, maka dapat disimpulkan

pula bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh media audio

visual (video animasi) terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

kelas IV SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng.

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

63

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 52 Welonge pada kelas IV dengan

sampel 30 siswa, yang dilakukan menggunakan teks bacaan sebagai pretest dan

sebagai posttest menggunakan media audio visual (video animasi). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui penggunaan media audio visual (video animasi)

terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV SDN 52

Welonge Kabupaten Soppeng, dan pengaruh penggunaan media audio visual

(video animasi) terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV

SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali

pertemuan, pertemuan pertama dilakukan pretest dan pertemuan kedua dilakukan

posttest. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu One Groub Pretest-

Posttest. Sesuai yang dijelaskan Sumadi Suryabrata (2008:101) “Dalam

rancangan ini digunakan satu kelompok subjek”. Hanya ada satu kelas yang

diteliti, dengan terlebih dahulu diberi pretest berupa penggunaan media teks

bacaan, setelah itu diberi treatment yang berupa penggunaan media audio visual

(video animasi). Pada akhir pembelajaran diberikan posttest, pengaruh dari

diberlakukannya treatment, sehingga diperoleh nilai rata-rata posttest lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata pretest.

Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi data diuraikan tentang

pengaruh penggunaan media audio visual (video animasi) terhadap ketarampilan

menceritakan kembali cerita fiksi kelas IV SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng.

Berdasarkan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS versi

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

64

20.0 diperoleh nilai pretest dengan nilai terendah dan tertinggi yaitu 66 dan 91.

Nilai rata-rata (mean) yaitu 76,57 dengan kategori sedang.

Kemudian, setelah diberikan treatment maka diperoleh nilai posttest

dengan nilai terendah yaitu 80 dan nilai tertinggi 94. Sehingga dapat dilihat bahwa

nilai terendah dan tertinggi posttest lebih baik dibandingkan nilai terendah dan

tertinggi pretest. Nilai rata-rata (mean) yaitu 83.77 dengan kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest lebih tinggi dan ketogori meningkat

dibanding pretest. Dengan kata lain keterampilan bercerita siswa lebih baik

setelah diadakannya treatment dibandingkan sebelum diladakan treatment.

Perubahan keterampilan siswa setelah dilakukan treatment dikarenakan

penggunaan media audio visual (video animasi) sebagai media untuk membantu

seorang guru menyampaikan informasi kepada siswa yang dituangkan dalam

bentuk gambar animasi yang bergerak dan bersuara sehingga siswa dapat melihat

secara nyata (konkret) peristiwa dalam cerita. Sejalan dengan Hamalik

(Sayidiman 2012:39)Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu

visual dalam kegiatan pendidikan yaitu sebagai sarana yang dapat memberikan

pengalaman visual kepada siswa, Kemudian masuknya teknologi audio, maka

lahirlah media audio visual yang sampai sekarang fungsi utamanya yaitu

penggunaan pengalaman yang konkret untuk menghindarkan verbalistik. Sesuai

penjelasan tersebut video animasi dapat memberikan pengalaman konkret pada

siswa.

Proses pembelajaran menggunakan media audio visual (video animasi)

dilakukan dengan 2 kali pertemuan pada mata pelajaran bahasa indonesia dengan

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

65

cerita fiksi yang berbeda tiap pertemuannya. Pada pertemuan pertama dilakukan

pretest dengan menggunakan cerita “Si Dada Emas” cerita rakyat dari Sulawesi

Selatan. Proses pembelajarannya yaitu siswa hanya diberikan teks cerita rakyat

“Si Dada Emas” kemudian memahami isi cerita dan selanjutnya naik kedepan

temannya untuk menceritakan kembali cerita yang telah dibaca dan dipahami

sebelumnya. Sedangkan pada pertemuan kedua dilakukan treatment berupa

penggunaa media audio visual (video animasi) dengan judul cerita “Putri

Tandampalik” (Anon n.d.) cerita rakyat dari Sulawesi Selatan setelah itu

dilakukan posttest. Proses pembelajarannya yaitu peneliti menayangkan video

animasi dengan menggunakan LCD agar video dapat dilihat oleh seluruh siswa,

setelah siswa memahami isi video animasi tersebut siswa maju ke depan teman-

temanya untuk menceritakan kembali cerita yang telah ditontonnya.

Pelaksanaan pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi dengan

menggunakan media audio visual (video animasi) dapat dikatakan aktif. Hal ini

terlihat dari antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Terlihat

siswa memperhatikan guru saat menjelaskan, bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran, keberanian siswa saat proses pembelajaran, respon baik siswa

terhadap media audio visual (video animasi) yang disediakan peneliti, dan

kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan

hasil observasi keterlaksanaan proses pembelajaran. Pada pembelajaran pertama

yaitu pretest dapat dikategorikan aktif dengan persentase tingkat pencapaian

68,57%. Sedangkan pada pembelajaran kedua setelah dilakukan treatment yaitu

posttest dikategorikan sangat aktif dengan persentase tingkat pencapaian 88,57%.

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

66

Persentase pencapaian tersebut diperoleh dengan memagi skor skor indikator yang

dicapai dengan skor maksimal kemudian dikali dengan 100%.

Selanjutnya dapat dilihat dari analisis data yaitu analisis deskriptif dan

analisis inferensial (uji-t). Secara deskriptif hasil menceritakan kembali cerita fiksi

pada mata pelajaran bahasa indonesia dengan menggunakan media audio visual

(video animasi) lebih tinggi dibandingkan menggunakan teks bacaan. Tinjauan ini

didasarkan pada rata-rata hasil menceritakan kembali siswa. Berdasarkan nilai

analisis data , diketahui rata-rata saat menggunakan teks yaitu 76,57 sedangkan

saat menggunakan media audio visual (video animasi) yaitu 83,77. Keadaan ini

menggambarkan bahwa media audio visual (video animasi) berpengaruh terhadap

keterampilan menceritakan kembali cerita fiksi

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Mayer (Utami 2011:44)

“animasi memiliki 3 fitur utama yaitu gambar-gambar animasi , gerakan

animasi, simulasi animasi yang terdiri atas objek gambar”. Dengan fitur

tersebut membuat siswa sekolah dasar bergairah dalam belajar, karena

karakteristik anak sekolah dasar termasuk operasional konkret yang dilihat

secara nyata. Sehingga mendukung terjadi perubahan keterampilan bercerita

siswa setelah diberikan perlakuan (treatment).

Selanjtnya, pada analisis data statistik inferensial, pertama-tama

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normlitas

menggunakan uji One-Sampel Komlomogorv-Spirnov dengan hasil pretest dan

posttest berdistribusi normal. Setelah itu dilakukan uji homogenitas

menggunakan One-Way ANOVA dengan pretest dan posttest dinyatakan

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

67

homogen. Setelah uji prasyarat dilakukan maka selanjutnya dilakukan uji

hipotesis.

Pengujian hipotesis melalui uji-t dengan menggunakan metode Paired

Samples T-Test menunjukkan bahwa nilai thitung = -9,132 dan nilai sig.(2-

tailed)=0,00 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan ttabel dilihat pada tabel

statistik dengan signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 dengan derajat kebebasan (df)

30-1 = 29, hasil diperoleh untuk ttabel = 2,045. Karena thitung lebih kecil dari

ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Untuk nilai

signifikan sebesar 0,00 . Karena nilai signifikan lebih kecil dari taraf

signifikan(0,00<0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat dikatakan

bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil menceritakan kembali cerita fiksi

setelah menggunakan video animasi pada kelas IV SDN 52 Welonge. Dengan

demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio

visual (video animasi) terhadap keterampilan menceritakan kembali cerita

fiksi kelas IV SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Respon siswa pada pembelajaran menceritakan kembali cerita fiksi

dengan menggunakan media audio visual (video animasi) dapat

dikatakan aktif dengan persentase tingkat pencapaian 88,56%. Hal ini

terlihat dari antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Terlihat siswa memperhatikan guru saat menjelaskan, bersemangat

dalam mengikuti pembelajaran, keberanian siswa saat proses

pembelajaran, respon baik siswa terhadap media audio visual (video

animasi) yang disediakan peneliti, dan kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran

2. Penggunaan media audio visual (video animasi) terlaksana dengan baik,

peneliti mempersiapkan media sebaik-baiknya dan mendapat respon

positive dari siswa, dibuktikan dari hasil menceritakan kembali siswa

kelas IV SDN 52 Welonge Kabupaten Soppeng sebelum dan sesudah

digunakan media audio visual (video animasi) mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat dari rata-rata nilai keterampilan menceritakan kembali.

3. Media audio visual (video animasi) berpengaruh terhadap keterampilan

menceritakan kembali siswa kelas IV SDN 52 Welonge. Hal ini

dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Paired

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

69

Samples T-Test pada taraf signifikansi 5% yaitu nilai signifikan < α

(0,000 < 0,00) atau t hitung > t tabel (9,132 > 2,045) dengan demikian H0

ditolak dan H1 diterima.

4. Media audio visual (video animasi) berpengaruh terhadap keterampilan

menceritakan kembali cerita fiksi dibuktikan dari hasil penelitian

terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Sa’Diah n.d.) Sa’diah

(2017) menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan media

audio visual memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi 88,25 dari kelas

kontrol 80,80. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2018)

memperoleh uji-t dengan t hitung > t tabel (5,024 > 1,668) yang artinya H0

ditolak dan H1 diterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukan maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan media audio visual (video animasi)

hendaknya dapat diaplikasikan guru dalam proses pembelajaran di kelas,

khususnya pada menceritakan kembali cerita fiksi agar siswa lebih aktif,

dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran.

2. Penelitian ini sangatlah terbatas apalagi dilaksanakan dalam keadaan

new normal covid19, sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya

untuk melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama dan

menggunakan populasi yang lebih bervariansi dilihat dari jumlah

sekolah yang digunakan.

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

70

DAFTAR PUSTAKA

Agustien, Relis, Nurul Umamah, and S. Sumarno. 2018. “Pengembangan Media

Pembelajaran Video Animasi Dua Dimensi Situs Pekauman di Bondowoso

Dengan Model Addie Mata Pelajaran Sejarah Kelas X IPS.” Jurnal

Edukasi 5(1):19.

Ahmadi, Rulam. 2014. Asas Dan Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Anon. n.d. “Alifarose Syahda Zahra 10201244075.Pdf.”

Anon. n.d. “Ery Noviyani.” Retrieved August 30, 2020b

(https://www.slideshare.net/taufiq99/ery-noviyani).

Anon. n.d. “Kisah Putri Tandampalik Dari Sulawesi Selatan - Animasi Cerita

Indonesia (ACI) - YouTube.” Retrieved August 30, 2020c

(https://www.youtube.com/watch?v=PtdTrGXMAvY&feature=youtu.be).

Anon. n.d. “SKRIPSIYULIANA.Pdf.”

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Cahyani, Indah Dwi. n.d. “Peningkatan Keterampilan Menceritakan Kembali

Cerita Fabel Melalui Teknik Paired Storytelling Berbantuan Media

Boneka Tangan Pada Siswa Kelas Ii A Sd Negeri Panggang Sedayu.” 372.

Endra, Febri. 2017. Pedoman Metodologi Penelitian (Statistika Praktis). Sidoarjo:

Zifatama Jawara.

Gani, Irwan, and Siti Amalia. 2019. Alat Analisis Data, Aplikasi Statistik Untuk

Penelitian Bidang Ekonomi Dan Sosial. Yogyakarta: Andi.

Isnanda, Romi. 2015. “Struktur Dan Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat

Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat.” Gramatika STKIP

PGRI Sumatera Barat 1(2).

Janattaka, Nugrananda, and Anik Ghufron. 2014. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Metode Kooperatif Jigsaw Di Kelas 4 SDN 1

Jimbung Klaten.” Jurnal Prima Edukasia 2(1):90.

Muda, Ahmad A. K. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality

Publisher.

70

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

71

Nuryanto, Sukarir, A. Zaenal Abidin, Umi Setijowati, and Nugraheti Sismulyasih

Sb. n.d. “Peningkatkan Keterampilan Berbicara Mahasiswa Pgsd Dalam

Perkuliahan Bahasa Indonesia Berbasis Konservasi Nilai-Nilai Karakter

Melalui Penerapan Metode Task Based Activity Dengan Media Audio

Visual.” 12.

Oktiarini, Elis, and Dewi Lutfiati. 2013. “Penggunaan Model Pengajaran

Langsung Pada Standar Kompetensi Melakukan Depilasi Di Kelas Xi

Smkn 6 Surabaya.” 02:9.

Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi pendidikan. Bandung, Indonesia: Remaja

Rosdakarya.

Purwono, Joni, Sri Yutmini, and Sri Anitah. 2014. “Penggunaan Media Audio-

Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan.” 18.

Sa’Diah, Halimatus. n.d. “Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.).” 132.

Samad, Muliati, and Maryati. 2017. Media Pembelajaran. Makassar: Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Sayidiman, Sayidiman. 2012. “Penggunaan Media Audio Visual Dalam

Merangsang Minat Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Seni Tari.”

Publikasi Pendidikan 2(1).

Sumadi Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Rajawali Pub.

Utami, Dina. 2011. “Efektifitas Animasi Dalam Pembelajaran.” 7:9.

Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah

Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

72

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Pretest

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN 52 WELONGE

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

73

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual

Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.9.1 Menemukan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.

3.9.2 Menganalisis ciri-ciri cerita fiksi

4.9.1 Mengulangi cerita dengan tepat menggunakan artikulasi jelas,

ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya diri.

IPA

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan

sekitar.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.4.1 Menemukan pengertian gaya dan gerak dengan benar.

3.4.2 Membandingkan perbedaan gaya dan gerak.

4.4.1 Melakukan gaya dorongan dan tarikan.

4.4.2 Membuat hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menemukan

tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.

Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa

dapat mengulangi cerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat,

dan penuh percaya diri.

Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi,

siswa dapat menganalis pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

74

Dengan kegiatan mengamati gambar anak menarik dan mendorong

ayunan, siswa dapat menemukan pengertian gaya dan gerak dengan

benar.

Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat

membandingkan perbedaan gaya dan gerak.

Dengan mendorong dan menarik meja, siswa dapat melakukan gaya

dorongan dan tarikan.

Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja,

siswa dapat membuat hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara

tertulis..

D. MATERI PEMBELAJARAN

Teks cerita fiksi.

Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap arah

gerak benda.

E. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Model : Kooperatif tipe STAD

Metode : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah.

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Teks Cerita Si Dada Emas

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

75

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai Karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

Pendahu

luan

Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan memeriksa

kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Guru mengajak siswa bernyayi lagu

wajib“Indonesia Raya”

Menginformasikan tema yang akan

dibelajarkan yaitu tentang ”Daerah

Tempat Tinggalku”.

Menginformasikan tujuan pembelajaran

Pada awal pembelajaran, guru

mengondisikan siswa secara klasikal

dengan mengajukan pertanyaan:

a. Apa kamu senang membaca cerita?

b. Apa cerita yang pernah kamu baca?

c. Apa cerita yang terkenal di lingkungan

tempat tinggalmu?

Religius

Nasionalis

Rasa ingin tahu

10 menit

Inti Pada kegiatan AYO MEMBACA: Secara Literasi 150

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

76

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai Karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

mandiri siswa diminta untuk membaca

cerita Si Dada Emas di dalam hati.

Siswa diminta memahami isi cerita

tersebut sebelum menceritakan kembali

cerita ”Si Dada Emas”

Guru juga melakukan tanya jawab seputar

isi cerita, untuk melihat sejauh mana

pemahaman siswa terhadap cerita

Guru juga meminta siswa menemukan

tokoh yang terdapat di dalam cerita

Setelah memahami isi cerita dan

menemukan tokoh dalam cerita, guru

mempersilahkan siswa menceritakan

kembali cerita yang sudah dibaca melalui

teks di depan teman-temannya selama 3

menit dengan suara nyaring, artikulasi

jelas, ekspresif, intonasi tepat dan percaya

diri

Guru mengapresiasi keberanian siswa

dengan bertepuk tangan.

Pada kegiatan AYO BERDISKUSI: Guru

menjelaskan bahwa cerita Si Dada Emas

merupakan salah satu contoh teks fiksi

berupa cerita rakyat. Teks cerita fiksi

adalah teks berupa cerita yang sengaja

dikarang oleh pengarang. Cerita tersebut

Rasa ingin tahu

Berpikir Kritis

(Critical Thinking)

Kreativitas

(Creativity)

menit

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

77

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai Karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

dapat merupakan hasil imajinasi

pengarang ataupun yang pernah terjadi di

dunia nyata lalu diolah oleh pengarang

sehingga menghasilkan cerita rekaan.

Selanjutnya, siswa diminta untuk

menganalsis ciri-ciri cerita fiksi

berdasarkan cerita yang telah diceritakan

ulang.

Kegiatan ini dapat dilakukan, baik secara

individu, berpasangan, maupun kelompok.

Guru memberikan kebebasan kepada

siswa untuk mencari informasi dari

berbagai sumber, misalnya bertanya

kepada orang yang dianggap tahu,

membaca dari buku-buku di perpustakaan

sekolah.

Pada kegiatan AYO MENGAMATI:

Siswa membaca narasi pada buku siswa.

Kemudian, Guru menjelaskan bahwa

banyak sarana umum di lingkungan

tempat tinggal, misalnya taman bermain

untuk anak-anak.

Siswa diminta mengamati gambar.

Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada

gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang

Berpikir Kritis

(Critical Thinking)

Kerja sama

(Collaborative)

Literasi

Rasa ingin tahu

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

78

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai Karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

dilakukan Udin pada gambar di sebelah

kanan?”

Siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh Guru sesuai hasil

pengamatannya.

Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa, meskipun jika terdapat

jawaban nyeleneh.

Siswa diminta menemukan pengertian

gaya dan gerak pada buku siswa.

Siswa yang telah menemukan pengertian

gaya dan gerak dipersilahkan untuk

membacakan hasil temuannya kepada

teman-temannya.

Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk melakukan tanya jawab tentang

pengertian gaya dan gerak jika belum

paham.

Pada kegiatan AYO MENCOBA: Siswa

telah memahami pengertian gaya dan

gerak. Kemudian, siswa diminta untuk

melakukan percobaan untuk mengetahui

pengaruh gaya tarikan dan dorongan

terhadap arah gerak benda.

Percobaan ini dilakukan secara

Berpikir kritis

(Critical Thinking)

Komunikatif

(Communicative)

Rasa ingin tahu

Kerja Sama

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

79

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai Karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas

tiga anak.

Siswa melakukan percobaan

menggunakan alat berupa meja.

Pada kegiatan AYO MENULIS: Siswa

telah melakukan percobaan tentang gaya

dan gerak.

Selanjutnya, siswa diminta untuk

membuat hasil percobaan tentang gaya

dan gerak secara tertulis.

Kegiatan ini dilakukan bersama anggota

kelompoknya.

Pada kegiatan AYO BERDISKUSI:

Setalah siswa menulis hasil diskusinya,

siswa diminta mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya di depan kelompok

lain.

Guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya kepada

kelompok yang tampil.

Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban semua kelompok.

(Collabarative)

Gotong Royong

Berpikir Kritis

(Critical Thinking)

Kerja Sama

(Critical Thinking)

Komunikatif

(Communicative)

Rasa ingin tahu

Penutup Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya tentang

15 menit

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

80

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai Karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

pembelajaran yang telah diikuti.

Bersama-sama siswa menyimpulkan hasil

belajar selama sehari

Melakukan penilaian, guru memberikan

tugas kepada siswa untuk mengetahui

cerita rakyat lainnya dan mengetahui

kegiatan yang termasuk gaya dan

dorongan

Guru memberikan pesan moral pada siswa

sebelum pelajaran diakhiri.

Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

Kreativitas

(Creativity)

HOTS

Religius

H. PENILAIAN

1) Penilaian Sikap

Pengamatan sikap selama proses pembelajaran

2) Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan diambil dari tes tertulis

3) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan diambil dari keterampilan menceritakan kembali

cerita fiksi dan keterampilan melakukan percobaan gaya dan dorongan.

I. REMEDIAL

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian kompetensi

dasarnya belum tuntas (dibawah KKM)

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

81

b. Tahapan remedial dilakukan melalui remedial teaching, tutor teman

sebaya atau tugas

J. PENGAYAAN

Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pendalaman

materi sebagai pengetahuan tambahan.

Welonge, 22 Juni 2020

Guru Kelas IV

ARDIANA, S.Pd

NIP. 19840917 201001 2 027

Peneliti

RAHMAWATY RAHMAN

NIM. 105401101716

Mengetahui

Kepala UPTD SPF SDN 52 WELONGE,

HJ. ROSNAINI, S.Pd

NIP.19690923 198907 2 001

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

82

INSTRUMENT PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN 52 WELONGE

Kelas/Semester : IV/II

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ……………..

2 ……………..

3 ………………

dst

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

83

INSTUMENT PENILAIAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN

KEMBALI CERITA FIKSI

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN 52 WELONGE

Kelas/Semester : IV/II

Kompetensi Dasar : 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual

Indikator : 4.9.1 Mengulangi cerita dengan tepat menggunakan

artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh

percaya diri.

Nama Siswa :

No Aspek yang dinilai

Skor

Bobot Nilai

1 2 3 4 5

1 Pelafalan

2 Penggunaan Kosa Kata

3 Struktur Kalimat

4 Kesesuaian/Urutan Cerita

5 Kelancaran

Kriteria Penilaian :

5 = Sangat Baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Pedoman Penskoran :

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

84

Lampiran 2

BAHAN AJAR

TEKS CERITA SI DADA EMAS

Dahulu kala ada seorang raja yang hidup berdampingan dengan

permaisurinya. Kehidupan sudah lama, tetapi juga masih belum hamil. Raja

merasa cemas dan sedih, karena tidak punya anak, sehingga siapa yang akan

meneruskan tahta kerajaannya.

Pada suatu kesempatan raja punya gagasan ingin mengumpulkan semua

pengawalnya dan memerintahkan untuk pergi ke kolong rumah penduduk dan

mencari penduduk yang bersedia menjadi istri raja dan memberikan keturunan.

Mendengar perintah raja itu semua pengawalnya menyebar menuju ke kolong

rumah penduduk Terdengarlah dalam rumah si gadis miskin itu berkata,”

Seumpama saya menjadi istri raja, maka saya akan melahirkan tiga anak yang

berdada emas, seorang anak perempuan dan duanya laki-laki. Akhirnya gadis

miskin itu menikah dengan raja sebagai istri kedua, karena sang Raja benar-benar

ingin mendapatkan keturunan.

Tidak lama kemudian gadis miskin yang telah dikawin raja itu akhirnya

hamil dan dia mengidam daging rusa. Bahkan raja terjun sendiri berburu ke hutan.

Melihat raja menyayangi istri keduanya. Kini permaisurinya mulai cemburu.

Pada saat raja berburu tiba-tiba istrinya yang miskin melahirkan tiga anak

yang berdada emas, satu perempuan dan dua laki-laki. Pada saat melahirkan si

miskin mata dan telinga ditutup, hal ini merupakan aturan dari kerajaan. Saat itu

bertepatan juga dengan anjing beranak tiga ekor, satu betina dan dua jantan.

Ketiga anak anjing itu dimuat di baki lalu dibawa ke istana ditukarkan

dengan ketiga anak miskin tersebut. Sementara ketiga anak si miskin itu dibawa

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

85

ke tempat yang jauh dari istana. Si miskin yang baru saja melahirkan tadi ditaruh

di kolong istana tepatnya di bawah jamban dalam keadaan terikat.

Kini tibalah sang Raja dari hutan sambil membawa daging rusa. Beliau

dipersilahkan permaisurinya untuk melihat ketiga ekor anjing yang baru saja

dilahirkan dari si miskin itu. Saat melihat ketiga anjing itu raja marah-marah, dan

menganggap si miskin adalah pembohong.

Saat anak berdada emas itu dewasa, mereka diminta nenek Inang yang

merawatnya untuk pesta di istana yang acaranya yaitu penyambungan ayam.

Nenek Inang bahkan membuatkan ayam yang sudah disulap.

Setibanya di istana, pertandingan dimulai, ayam sang raja terpental oleh

ayam sang anak dada emas, akhirnya dia pulang membawa sekantong emas berkat

ayam yang dimilikinya tadi.

Raja merasa penasaran atas kekalahannya itu dan menyuruh anak berdada

emas itu kembali ke istana untuk menyambung ayam. Namun, nenek berpesan

bila nantinya kamu menang, maka janganlah minta emas, tetapi mintalah wanita

yang sedang diikat di bawah kolong jamban, dan itulah benar-benar ibumu.

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

86

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Postest

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN 52 WELONGE

Kelas / Semester : IV / 2

Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku

Subtema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

87

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks

fiksi secara lisan, tulis, dan visual

Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.9.3 Menemukan tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.

3.9.4 Menganalisis ciri-ciri cerita fiksi

4.9.1 Mengulangi cerita dengan tepat menggunakan artikulasi jelas,

ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya diri.

IPA

3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan

sekitar.

4.4 Menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.4.3 Menemukan pengertian gaya dan gerak dengan benar.

3.4.4 Membandingkan perbedaan gaya dan gerak.

4.4.3 Melakukan gaya dorongan dan tarikan.

4.4.4 Membuat hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa dapat menemukan

tokoh-tokoh pada teks cerita fiksi dengan tepat.

Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali teks cerita fiksi, siswa

dapat mengulangi cerita dengan artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat,

dan penuh percaya diri.

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

88

Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi,

siswa dapat menganalis pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi.

Dengan kegiatan mengamati gambar anak menarik dan mendorong

ayunan, siswa dapat menemukan pengertian gaya dan gerak dengan

benar.

Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat

membandingkan perbedaan gaya dan gerak.

Dengan mendorong dan menarik meja, siswa dapat melakukan gaya

dorongan dan tarikan.

Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja,

siswa dapat membuat hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara

tertulis..

D. MATERI PEMBELAJARAN

Teks cerita fiksi.

Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap arah

gerak benda.

E. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Model : Kooperatif tipe STAD

Metode : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan

ceramah.

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Daerah Tempat Tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

89

Teks Cerita Putri Tandampalik

Media Audio Visual (Video Animasi)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

Pendahulu

an

Guru memberikan salam dan mengajak

semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran dan

memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan

kegiatan pembelajaran.

Guru mengajak siswa menyanyikan lagu

wajib “Indonesia Raya”

Menginformasikan tema yang akan

dibelajarkan yaitu tentang ”Daerah

Tempat Tinggalku”.

Pada awal pembelajaran, guru

mengondisikan siswa secara klasikal

dengan mengajukan pertanyaan:

a. Apa kamu senang membaca cerita?

b. Apa cerita yang pernah kamu baca?

c. Apa cerita yang terkenal di

lingkungan tempat tinggalmu?

Religius

Nasionalis

Rasa ingin tahu

10 menit

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

90

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

Inti Pada kegiatan AYO MEMBACA:

Secara mandiri siswa diminta untuk

membaca cerita Putri Tandampalik di

dalam hati.

Guru memperlihatkan video animasi

kisah Putri Tandampalik yang termasuk

cerita fiksi jenis cerita rakyat melalui

LCD.

Setelah melihat dan mendengarkan

video animasi, guru meminta siswa

menemukan tokoh yang terdapat dalam

cerita

Setelah melihat kisah Putri Tandampalik

dan menemukan tokoh dalam cerita,

guru mempersilahkan siswa

menceritakan kembali cerita yang sudah

dibaca dan dilihatnya melalui video di

depan teman-temannya selama 3 menit

dengan suara nyaring, artikulasi jelas,

ekspresif, intonasi tepat dan percaya diri

Guru mengapresiasi keberanian siswa

dengan bertepuk tangan.

Pada kegiatan AYO BERDISKUSI:

Guru menjelaskan bahwa cerita Putri

Tandampalik merupakan salah satu

contoh teks fiksi berupa cerita rakyat.

Literasi

Berpikir Kritis

(Critical Thinking)

Kreativitas

(Creativity)

150

menit

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

91

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

Teks cerita fiksi adalah teks berupa

cerita yang sengaja dikarang oleh

pengarang. Cerita tersebut dapat

merupakan hasil imajinasi pengarang

ataupun yang pernah terjadi di dunia

nyata lalu diolah oleh pengarang

sehingga menghasilkan cerita rekaan.

Selanjutnya, siswa diminta untuk

menganalisis ciri-ciri cerita fiksi

berdasarkan cerita.

Kegiatan ini dapat dilakukan, baik

berpasangan, maupun kelompok.

Guru memberikan kebebasan kepada

siswa untuk mencari informasi dari

berbagai sumber, misalnya bertanya

kepada orang yang dianggap tahu,

membaca dari buku-buku di

perpustakaan sekolah.

Pada kegiatan AYO MENGAMATI:

Siswa membaca narasi pada buku siswa.

Kemudian, Guru menjelaskan bahwa

banyak sarana umum di lingkungan

tempat tinggal, misalnya taman bermain

untuk anak-anak.

Siswa diminta mengamati gambar.

Guru mengajukan pertanyaan kepada

Berpikir Kritis

(Critical Thinking)

Kerja sama

(Collaborative)

Literasi

Rasa ingin tahu

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

92

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

siswa, ”Apa yang dilakukan Udin pada

gambar di sebelah kiri?” dan ”Apa yang

dilakukan Udin pada gambar di sebelah

kanan?”

Siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh Guru sesuai hasil

pengamatannya.

Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban siswa, meskipun jika terdapat

jawaban nyeleneh.

Siswa diminta menemukan pengertian

gaya dan gerak pada buku siswa.

Siswa yang telah menemukan pengertian

gaya dan gerak dipersilahkan untuk

membacakan hasil temuannya kepada

teman-temannya.

Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk melakukan tanya jawab

tentang pengertian gaya dan gerak jika

belum paham.

Pada kegiatan AYO MENCOBA: Siswa

telah memahami pengertian gaya dan

gerak. Kemudian, siswa diminta untuk

melakukan percobaan untuk mengetahui

pengaruh gaya tarikan dan dorongan

Berpikir kritis

(Critical Thinking)

Komunikatif

(Communicative)

Rasa ingin tahu

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

93

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

terhadap arah gerak benda.

Percobaan ini dilakukan secara

berkelompok. Setiap kelompok terdiri

atas tiga anak.

Siswa melakukan percobaan

menggunakan alat berupa meja.

Pada kegiatan AYO MENULIS: Siswa

telah melakukan percobaan tentang gaya

dan gerak.

Selanjutnya, siswa diminta untuk

membuat hasil percobaan tentang gaya

dan gerak secara tertulis

Kegiatan ini dilakukan bersama anggota

kelompoknya.

Pada kegiatan AYO BERDISKUSI:

Setelah siswa membuat hasil percobaan

tentang gaya dan gerak, siswa berdiskusi

bersama anggota kelompoknya tentang

perbedaan gaya dan gerak.

Siswa menuliskan hasil diskusinya.

Selanjutnya, siswa diminta

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelompok lain.

Guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya kepada

Kerja Sama

(Collabarative)

Gotong Royong

Berpikir Kritis

(Critical Thinking)

Kerja Sama

(Critical Thinking)

Komunikatif

(Communicative)

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

94

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Nilai karakter

(PPK), Literasi,

4C, HOTS

Alokasi

Waktu

kelompok yang tampil.

Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi

jawaban semua kelompok.

Rasa ingin tahu

Penutup Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapatnya

tentang pembelajaran yang telah diikuti.

Bersama-sama siswa menyimpulkan

hasil belajar selama sehari

Melakukan penilaian, guru memberikan

tugas kepada siswa untuk mengetahui

cerita rakyat lainnya dan mengetahui

kegiatan yang termasuk gaya dan

dorongan

Guru memberikan pesan moral pada

siswa sebelum pelajaran diakhiri.

Mengajak semua siswa berdo’a menurut

agama dan keyakinan masing-masing

Kreativitas

(Creativity)

HOTS

Religius

15 menit

H. PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

Pengamatan sikap selama proses pembelajaran

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan diambil dari tes tertulis

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

95

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan diambil dari keterampilan menceritakan kembali

cerita fiksi dan keterampilan melakukan percobaan gaya dan dorongan.

I. REMEDIAL

c. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian kompetensi

dasarnya belum tuntas (dibawah KKM)

d. Tahapan remedial dilakukan melalui remedial teaching, tutor teman

sebaya atau tugas

J. PENGAYAAN

Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pendalaman

materi sebagai pengetahuan tambahan.

Welonge, 22 Juni 2020

Guru Kelas IV

ARDIANA, S.Pd

NIP. 19840917 201001 2 027

Peneliti

RAHMAWATY RAHMAN

NIM. 105401101716

Mengetahui

Kepala UPTD SPF SDN 52 WELONGE,

HJ. ROSNAINI, S.Pd

NIP.19690923 198907 2 001

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

96

INSTRUMENT PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN 52 WELONGE

Kelas/Semester : IV/II

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ……………..

2 ……………..

3 ………………

dst

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

97

PENILAIAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI

CERITA FIKSI

Satuan Pendidikan : UPTD SPF SDN 52 WELONGE

Kelas/Semester : IV/II

Kompetensi Dasar : 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual

Indikator : 4.9.1 Mengulangi cerita dengan tepat menggunakan

artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh

percaya diri.

Nama Siswa :

No Aspek yang dinilai

Skor

Bobot Nilai

1 2 3 4 5

1 Pelafalan

2 Penggunaan Kosa Kata

3 Struktur Kalimat

4 Kesesuaian/Urutan Cerita

5 Kelancaran

Kriteria Penilaian :

5 = Sangat Baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Pedoman Penskoran :

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

98

Lampiran 4

BAHAN AJAR

TEKS CERITA PUTRI TANDAMPALIK

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah di Provinsi Sulawesi

Selatan, berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaaan Luwu. Kerajaan ini

dipimpin seorang raja yang dikenal dengan nama Datu Luwu. Ia adalah seorang

raja yang adil, arif dan bijaksana, sehingga rakyatnya hidup makmur dan sentosa

Datu Luwu mempunyai seorang putri yang cantik jelita dan berperangai

baik, namanya Putri Tandampalik. Berita kecantikan dan perangai baiknya

tersebar sampai ke berbagai negeri di Sulawesi Selatan.

Tiba-tiba negeri Luwu geger. Putri Tandampalik terserang penyakit kusta.

Sekujur tubuhnya mengeluarkan cairan kental yang berbau anyir dan sangat

menjijikkan. Para tabib istana mengatakan bahwa Putri Tandampalik terserang

penyakit menular yang sangat berbahaya.

Berita tentang musibah yang menimpa sang Putri sudah tersebar ke

seluruh negeri. Rakyat negeri Luwu sangat bersedih atas penyakit yang diderita

oleh sang Putri yang mereka cintai itu. Setelah berpikir dan menimbang nimbang,

Datu Luwu memutuskan untuk mengasingkan putrinya ke suatu tempat yang jauh.

Ia khawatir penyakit putrinya akan menular ke seluruh rakyatnya.

Dengan berat hati, Datu Luwu terpaksa harus berpisah dengan putri yang

sangat dicintainya itu. Berangkatlah sang Putri dengan perahu bersama beberapa

pengawal istana. Sebelum berangkat, Datu Luwu memberikan sebuah keris

pusaka kepada Putri Tandampalik sebagai tanda bahwa ia tidak pernah

melupakan, apalagi membuang anaknya. Setelah mempersiapkan segala

perbekalan yang dibutuhkan, berangkatlah mereka ke suatu daerah yang jauh dari

Kerajaan Luwu. Berbulan-bulan sudah mereka berlayar tanpa arah dan tujuan.

Pada suatu hari, tampaklah bagi mereka sebuah pulau dari kejauhan.

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

99

“Lihat, Than Putri!” seru seorang pengawal sambil menunjuk ke arah

pulau itu.

“Akhirnya, kita pun menemukan pulau,” jawab sang Putri dengan perasaan

lega.

Sejak saat itu, Putri Tandampalik beserta pengawalnya memulai kehidupan

baru. Mereka hidup dengan penuh kesederhanaan. Meskipun demikian, mereka

tetap bekerja keras penuh dengan semangat dan gembira. Hari berganti hari,

minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tak terasa satu tahun sudah mereka

berada di tempat itu.

Suatu waktu, Putri Tandampalik duduk di tepi danau yang terletak di

tengah pulau itu. Tiba-tiba seekor kerbau putih menghampiri dan menjilati kulit

sang Putri dengan lembut. Semula, sang Putri hendak mengusirnya. Tetapi, hewan

itu tampak jinak dan terus menjilatinya. Akhirnya, ia diamkan saja.

Sungguh ajaib! Setelah berkali-kali dijilat oleh kerbau itu, kulit sang Putri

yang mengeluarkan cairan tiba-tiba hilang tanpa bekas. Kulit sang Putri kembali

halus, mulus dan bersih seperti sediakala. Sang Putri terharu dan bersyukur

kepada Tuhan, karena penyakitnya telah sembuh.

la kemudian berpesan kepada para pengawalnya, “Mulai saat ini, aku

minta kalian untuk tidak menyembelih atau memakan kerbau putih yang ada di

pulau ini, karena hewan itu telah menyembuhkan penyakitku.” Permintaan sang

Putri itu langsung dipenuhi oleh seluruh pengawalnya. Hingga kini, kerbau putih

yang ada di Pulau Wajo dibiarkan hidup bebas dan beranak pinak. Kemudian oleh

masyarakat setempat, kerbau putih tersebut disebut sebagai sakkoli.

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

100

Lampiran 5

Lembar Observasi Respon Siswa dalam Proses Pembelajaran

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

101

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

102

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

103

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

104

Lampiran 6

Daftar Hadir Siswa (Pretest)

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

105

Lampiran 7

Daftar Hadir Siswa (Posttest)

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

106

Lampiran 8

Lembar Penilaian Ketrerampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Menggunakan Teks (Pretest)

No Nama

Aspek yang diukur

Bobot Nilai Ket Pelafalan

Penggunaan

Kosa Kata

Strukur

Kalimat

Kesesuaian

Urutan

Cerita

Kelancaran Keberanian

Gaya/

Ekspresi

1 AHMAD ALFA

REZA 4 4 3 3 4 4 5 27

77 TT

2 AHMAD FAHRI 3 4 3 5 3 4 4 26 74 TT

3 AIDAL GARNI 3 4 2 3 3 4 4 23 66 TT

4 AL FADRI

RAMADHAN 3 4 3 4 4 5 5 28

80 T

5 ANI SAKILAH 3 4 3 4 4 4 4 26 74 TT

6 ANUGRAH

ALWAQIAH 3 3 3 5 4 5 4 27

77 TT

7 ASDAR MUHAJIR 3 3 3 4 3 5 5 26 74 TT

8 FADEL

MUHAMMAD 4 3 3 4 4 5 5 28

80 T

9 FADIL ISLAMI 3 4 3 4 4 4 4 26 74 TT

10 HERIL 3 3 3 4 3 5 4 25 71 TT

11 M. ALVIN 4 4 3 5 4 4 4 28 80 T

12 MEYZA

KHAERUNNISA 4 4 3 4 4 4 4 27

77 TT

13 MUH. AFDAL 4 3 4 5 4 5 4 29 83 T

14 MUH. IKSAN 3 3 3 3 3 5 4 24 69 TT

15 MUHAMMAD

SAIFUL 3 4 3 5 3 3 4 25

71 TT

16 MUTIA RAHMAH 4 4 3 4 4 4 4 27 77 TT

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

107

17 NABILA

AZZAHRA 3 4 3 4 4 4 4 26

74 TT

18 NUR AULIA 3 4 4 4 4 5 5 29 83 T

19 NURHIKMAH P 3 4 3 4 4 5 5 28 80 T

20 NURHIKMAH 3 3 3 4 4 4 4 25 71 TT

21 PUTRI RESKY

NADA 4 3 3 4 4 4 4 26

74 TT

22 PUTRI SALZA

BILA 3 3 3 4 4 4 4 25

71 TT

23 RAHMAT TAUFIK 3 3 3 4 3 4 3 23 66 TT

24 SALSA NABILA 3 4 4 5 4 5 5 30 86 T

25 SALSABILAH 4 5 4 5 4 5 5 32 91 T

26 SAMSUDDIN

FAREL 3 3 3 4 4 5 5 27

77 TT

27 SITTI

NURHAEDAH 4 3 3 5 4 5 5 29

83 T

28 SITTI

NURHJAMILA 4 3 3 4 4 4 5 27

77 TT

29 TIARA RAHMAN 4 4 3 5 4 5 4 29 83 T

30 ZAHRA MULATUL

ATIFA 3 4 3 4 4 5 4 27

77

KET :

T = TUNTAS

TT = TIDAK TUNTAS

KKM = 78

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

108

Lampiran 9

Lembar Penilaian Ketrerampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Menggunakan Media Video Animasi (Posttest)

No Nama

Aspek yang diukur

Bobot Nilai Ket Pelafalan

Penggunaan

Kosa Kata

Strukur

Kalimat

Kesesuaian

Urutan

Cerita

Kelancaran Keberanian

Gaya/

Ekspresi

1 AHMAD ALFA

REZA 4 3 4 5 4 5 5 30 86 T

2 AHMAD FAHRI 4 4 4 5 4 5 4 30 86 T

3 AIDAL GARNI 3 4 3 4 4 5 5 28 80 T

4 AL FADRI

RAMADHAN 4 5 4 5 4 5 5 32 91 T

5 ANI SAKILAH 4 4 5 5 4 5 5 32 91 T

6 ANUGRAH

ALWAQIAH 4 4 4 5 4 5 5 31 89 T

7 ASDAR

MUHAJIR 4 3 3 5 4 5 5 29 83 T

8 FADEL

MUHAMMAD 4 5 4 5 5 5 5 33 94 T

9 FADIL ISLAMI 4 4 4 5 4 5 5 31 89 T

10 HERIL 5 4 4 5 4 5 4 31 89 T

11 M. ALVIN 4 4 5 5 5 5 5 33 94 T

12 MEYZA

KHAERUNNISA 5 4 4 5 4 5 5 32 91 T

13 MUH. AFDAL 4 4 5 5 5 4 5 32 91 T

14 MUH. IKSAN 3 5 4 4 4 5 5 30 86 T

15 MUHAMMAD

SAIFUL 4 4 4 5 4 5 5 31 89 T

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

109

16 MUTIA

RAHMAH 4 5 4 5 5 5 5 33 94 T

17 NABILA

AZZAHRA 5 4 4 5 5 5 4 32 91 T

18 NUR AULIA 4 5 3 5 5 5 5 32 91 T

19 NURHIKMAH P 4 4 4 5 4 4 4 29 83 T

20 NURHIKMAH 4 4 4 5 4 5 4 30 86 T

21 PUTRI RESKY

NADA 5 4 5 5 4 5 4 32 91 T

22 PUTRI SALZA

BILA 4 4 4 5 5 5 5 32 91 T

23 RAHMAT

TAUFIK 4 3 4 5 5 5 5 31 89 T

24 SALSA NABILA 4 4 4 5 5 5 5 32 91 T

25 SALSABILAH 4 5 4 5 5 5 5 33 94 T

26 SAMSUDDIN

FAREL 4 4 3 5 4 5 5 30 86 T

27 SITTI

NURHAEDAH 3 4 4 5 5 5 4 30 86 T

28 SITTI

NURHJAMILA 3 4 4 5 4 5 5 30 86 T

29 TIARA

RAHMAN 4 5 4 5 4 5 5 32 91 T

30

ZAHRA

MULATUL

ATIFA

3 4 4 5 4 5 4 29 83 T

KET :

T = TUNTAS

TT = TIDAK TUNTAS

KKM = 78

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

110

Lampiran 10

Hasil Analisis Data Deskriptif

Statistics

Pre Test Post Test

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 76.57 83.77

Std. Error of Mean 1.048 .816

Median 77.00 83.00

Mode 77 80

Std. Deviation 5.740 4.470

Variance 32.944 19.978

Range 25 14

Minimum 66 80

Maximum 91 94

Sum 2297 2513

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

111

Lampiran 11

Freskuensi Tabel Pretest

Pre Test

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

66 2 6.7 6.7 6.7

69 1 3.3 3.3 10.0

71 4 13.3 13.3 23.3

74 6 20.0 20.0 43.3

77 7 23.3 23.3 66.7

80 4 13.3 13.3 80.0

83 4 13.3 13.3 93.3

86 1 3.3 3.3 96.7

91 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

112

Lampiran 12

Freskuensi Tabel Posttest

Post Test

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

80 13 43.3 43.3 43.3

83 6 20.0 20.0 63.3

84 1 3.3 3.3 66.7

86 5 16.7 16.7 83.3

91 3 10.0 10.0 93.3

94 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

113

Lampiran 13

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre Test Post Test

N 30 30

Normal Parametersa,b

Mean 76.57 83.77

Std. Deviation 5.740 4.470

Most Extreme Differences

Absolute .137 .234

Positive .137 .234

Negative -.097 -.200

Kolmogorov-Smirnov Z .748 1.280

Asymp. Sig. (2-tailed) .630 .076

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Keterangan :

Data berdistribusi normal jika sig > 0,05

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

114

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.885 1 55 .351

Keterangan :

Data homogen jika sig > 0,05

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

115

Lampiran 15

UJI HIPOTESIS

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Pre

Test

-

Post

Test

-7.200 4.318 .788 -8.813 -5.587 -9.132 29 .000

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

116

Lampiran 16

TABEL t

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

117

Lampiran 17

Dokumentasi Penelitian

Gambar 17.1 Siswa membaca teks bacaan “Sidada Emas”

Gambar 17.2 Siswa membaca teks bacaan “Si Dada Emas” dilakukan di rumah

siswa

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

118

Gambar 17.3 Siswa menceritakan kembali cerita fiksi “Si Dada Emas” (pretest)

Gambar 17.4 Siswa menceritakan kembali cerita fiksi “Si Dada Emas” (pretest)

dilakukan di rumah siswa

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

119

Gambar 17.5 Siswa menonton video animasi “Putri Tandampalik”

Gambar 17.6 Siswa menonton video animasi “Putri Tandampalik” dilakukan di

rumah siswa.

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

120

Gambar 17.7 Siswa menceritakan kembali cerita fiksi setelah menonton video

animasi (posttest)

Gambar 17.8 Siswa menceritakan kembali cerita fiksi setelah menonton video

animasi (posttest)

Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

121

Lampiran 18

Surat Pengantar Penelitian

Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

122

Lampiran 19

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

123

Lampiran 20

Surat Izin Penelitian Dinas Penanaman Modal Dan Pelayan Terpadu

Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

124

Lampiram 21

Surat Izin Penelitian Kabupaten Soppeng

Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

125

Lampiran 22

Kontrol Pelaksanaan Penelitian

Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

126

Lampiran 23

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

127

Lampiran 24

Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

128

Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL (VIDEO …Judul Skripsi : Pengaruh penggunaan Media Audo Visual (Video Animasi) terhadap Keterampilan Menceritakan Kembali Cerita Fiksi Kelas

129

RIWAYAT HIDUP

RAHMAWATY RAHMAN, lahir di Soppeng pada

tanggal 15 Oktober 1997, anak sulung dari 3

bersaudara, dari pasangan Drs. Rahman. K dengan

Sudarma, S.Pd. Penulis pertama kali menempuh

pendidikan formal pada tahun 2003 di TK Satu Atap.

Pada tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikan di SDN 52 Welonge. Pada tahun

2009 melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Marioriawa. Kemudian pada tahun

20013 melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Marioriawa dan tamat pada tahun

2016. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) program Strata 1 (S1)