Pola Jaringan Instalasi LANx

download Pola Jaringan Instalasi LANx

of 15

Transcript of Pola Jaringan Instalasi LANx

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    1/15

    MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

    RANCANGAN REGENERASI TOPOLOGI JARINGAN GEDUNG

    FIXED DAN ROTARY WING PT. DIRGANTARA INDONESIABondan Fiqi Riyalda

    1), Ir. Kodrat I.S., MT.

    2)

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,Jln. Prof. Sudarto, Tembalang, Semarang, Indonesia

    email : [email protected]

    ABSTRAK

    Pada abad sekarang ini kemajuan di dunia informasi begitu pesat dan berdampak pada perkembangan

    bidang telekomunikasi. Kebutuhan masyarakat akan transfer maupun komunikasi data semakin meningkat,

    sehingga penerapan teknologi, pemilihan komponen dan perancangan arsitektur jaringan yang tepat dan efisien

    perlu dilakukan.Terdapat kendala yang sedang dialami PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 2014 nanti, yaitu

    mengalami fase peralihan dan regenerasi pegawai. Rancangan regenerasi topologi jaringan dan subnetting IP

    Address merupakan suatu hal yang layak untuk dikaji lebih mendalam, mengingat PT. Dirgantara Indonesia

    merupakan suatu perusahaan berskala internasional di Indonesia. Menentukan pengalokasian IP Address dapat

    dimulai dari gedung fixed dan rotary wing PT. Dirgantara Indonesia, karena kedua gedung merupakan jantung

    utama proses pembuatan pesawat maupun helikopter industri tersebut.

    Wawancara, Study Literatur, pembimbingan dan pengamatan di lapangan merupakan metodologi

    yang tepat untuk menunjang proses regenerasi gedung fixed dan rotary wing. Analisa, perancangan topologi

    dan subnetting jaringan komputer internal gedung fixed dan rotary wing menjadi kunci dari permasalahan yang

    ada dan harus dilakukan demi terciptanya suatu topologi dan subnetting jaringan komputer internal yang tepat

    dan efisien. Faktor keterampilan sumber daya engineer IT dalam jaringan komputer internal dan

    mengefisiensikan alokasi IP Address, merupakan harapan perusahaan dalam mengoptimalkan pemakaian IP

    Address untuk para user pada perusahaannya maupun tertatanya jaringan komputer internal gedung fixed dan

    rotary wing yang efektif dan sesuai standar internasional yang berlaku .

    KataKunci : Jaringan Komputer, Topologi, Subnetting

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada abad sekarang ini kemajuan di

    dunia informasi begitu pesat dan berdampak

    pada perkembangan bidang telekomunikasi.

    Kebutuhan masyarakat akan transfer maupun

    komunikasi data semakin meningkat, sehingga

    penerapan teknologi, pemilihan komponen dan

    perancangan arsitektur jaringan yang tepat

    perlu dilakukan.

    PT. Dirgantara Indonesia sendiri

    adalah sebuah industri pesawat terbang di

    Indonesia yang juga memerlukan suatu

    jaringan dengan kecepatan akses yang tinggi

    demi memudahkan para pegawainya dalam

    melakukan pekerjaan. Selain itu penyusunan

    topologi jaringan, dan pemilihan komponen

    yang sesuai dengan kebutuhan akan dapat

    mengoptimalkan kinerja sistem. Hasil dari

    optimalisasi tersebut adalah peningkatan

    performa dan kualitas jaringan. Namun

    terdapat kendala yang sedang dialami PT.Dirgantara Indonesia pada tahun 2014 nanti,

    yaitu mengalami fase peralihan dan regenerasi

    pegawai. Maka diperlukanya penataan ulang

    topologi jaringan yang sudah ada sesuai

    kebutuhan PT. Dirgantara Indonesia itu

    sendiri, sehingga proses produksi perusahaan

    tersebut tidak terganggu.

    Rancangan regenerasi topologi

    jaringan dansubnettingIP addressmerupakan

    suatu hal yang layak untuk dikaji lebih

    mendalam, mengingat PT. Dirgantara

    Indonesia merupakan suatu perusahaan

    berskala internasional di Indonesia.

    Subnetting IP address fungsinya adalah

    pengalokasian IP Address yang digunakan

    supaya efisien dan optimal.

    Berdasarkan banyaknya jumlah

    gedung di sana (14 buah) dan letaknya yang

    saling berjauhan, ada baiknya kalau gedung

    perakitan yang merupakan jantung utama

    proses pembuatan pesawat maupun helikopter

    industri tersebut harus lebih diutamakan proses

    regenerasi topologi jaringan komputernya. PT.Dirgantara Indonesia memiliki 2 buah gedung

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    2/15

    perakitan yang terdapat jembatan penghubung

    antar kedua gedung tersebut. Kedua gedung

    tersebut adalah Fixed dan Rotary Wing, dan

    pada kedua gedung tersebut terdapat gudang-

    gudang perakitannya masing-masing.

    Spesifikasi tiap gedungnya berbeda-beda,

    dimana gedung Fixed Wing terdapat 6 lantai,

    gedung Rotary Wing terdapat 7 lantai dan

    sedangkan jembatannya terdiri atas 6 lantai.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dan manfaat melakukan kerja

    Praktek ini adalah :

    1.

    Merancangan regenerasi topologi

    jaringan gedung fixed dan rotary wing

    PT. Dirgantara Indonesia.

    2.

    Mengetahui komponen-komponen yang

    digunakan dalam merancang topologijaringan dan mampu

    mengalokasikannya sesuai kebutuhan

    gedung fixed dan rotary wing PT.

    Dirgantara Indonesia.

    3. Membuatsubnettingdan menentukanIP

    address yang dipakai oleh users pada

    gedung Fixed dan Rotary Wing beserta

    Bridge.

    1.3 Batasan MasalahAdapun pembatasan masalah dalam

    laporan ini yatu sebagai berikut:1.

    Hanya merancang regenerasi topologi

    jaringan gedung fixed dan rotary wing

    PT. Dirgantara Indonesia.

    2.

    Hanya membahas topologi jaringan,

    arsitektur topologi jaringan, dan

    komponen - komponen topologi

    jaringan gedung fixed dan rotary wing

    di PT. Dirgantara Indonesia.

    3. Hanya membahas skema topologi

    jaringan gedung fixed dan rotary wing

    di PT Dirgantara Indonesia beserta

    daftar komponen-komponennya.

    4.

    Hanya membuat subnetting dan

    menentukan IP address yang dipakai

    oleh users pada gedung Fixed dan

    RotaryWingbesertaBridge.

    II. KONSEP DASAR JARINGAN DAN

    SUBNETTING

    2.1 Pengenalan Jaringan KomputerJaringan komputer merupakan sebuah

    kumpulan komputer dan perangkat keras

    lainnya yang terhubung satu sama lain.Informasi dan data bergerak melalui media

    penghubung sehingga memungkinkan

    pengguna jaringan dapat bertukar data-data,

    menggunakan perangkat keras atau lunak yang

    terdapat dalam jaringan tersebut.

    2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

    Berdasarkan Geografis

    a.Local Area Network (LAN)

    Sebuah LAN adalah jaringan yang

    dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya

    dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah

    perkantoran di sebuah gedung atau sebuah

    sekolah.

    Gambar 1Local Area Network

    b.Metropolitan Area Network(MAN)

    Metropolitan Area Network (MAN)

    adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengantransfer data berkecepatan tinggi yang

    menghubungkan berbagai lokasi seperti

    kampus, perkantoran, pemerintahan, dan

    sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan

    dari beberapa LAN.

    Gambar 2Local Area Network

    c. Wide Area Network (WAN)

    Wide Area Network (WAN) merupakan

    jaringan komputer yang mencakup area besar.

    Jangkauannya mencakup daerah geografis

    yang luas, sebagai contoh yaitu jaringan

    komputer antar wilayah, antar kota, antar

    negara, bahkan benua.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kampushttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kampus
  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    3/15

    Gambar 3Wide Area Network

    2.1.2 Klasifikasi Jaringan Komputer

    Berdasarkan Topologi

    2.1.2.1 Topologi BusTopologi jaringan ini menghubungkan

    seluruh komputer terkoneksi ke satu jalur data

    utama. Pada topologi ini semua sentral

    dihubungkan secara langsung pada medium

    transmisi dengan konfigurasi yang disebut

    Bus.

    Gambar 4TopologiBus

    2.1.2.2 Topologi RingTopologi ring adalah cara

    menghubungkan komputer sehingga berbentuk

    ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai

    tingkatan yang sama. Jaringan akan disebutsebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul

    dan setiap informasi yang diterima simpul

    diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya

    atau bukan

    Gambar 5 TopologiRing

    2.1.2.3 Topologi Star

    Pada topologi star terdapat perangkat

    pengendali yang berfungsi sebagai pengatur

    dan pengendali komunikasi data. Sedangkan

    perangkat lain terhubung dengan perangkat

    pengendali sehingga pengiriman data akan

    melalui perangkat pengendali.

    Gambar 6Topologi Star

    2.1.2.4 Topologi Tree

    Topologi tree merupakan

    generalisasi dari topologi bus, media transmisi

    berupa kabel yang bercabang tanpa loop

    tertutup. Topologi tree selalu dimulai pada

    titik yang disebut headend. Satu atau beberapa

    kabel berasal dari headend.

    Gambar 7Topologi Tree

    2.1.2.5 Topologi Mesh

    Jenis topologi yang merupakan dari

    berbagai jenis topologi yang lain(disesuaikan

    dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada

    jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak

    node di dalamnya. Dikarenakan setiap

    perangkat dihubungkan dengan perangkatlainnya.

    Gambar 8 TopologiMesh

    2.2 Komponen Jaringan

    2.2.1 Kabel UTPKabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

    adalah suatu kabel yang digunakan sebagaimedia penghubung antar komputer dan

    peralatan jaringan (hubatauswitch).

    2.2.1.1 Ketgori Kabel UTP

    1. Kategori 1 merupakan kabel UTP dengan

    kualitas transmisi terendah, yang didesain

    untuk mendukung koneksi atau komunikasi

    suara analog saja.

    2. Kategori 2 adalah kabel UTP dengan

    kualitas transmisi yang lebih baik

    dibandingkan dengan kabel UTP Category

    1 (Cat1).Kabel ini dapat mentransmisikan

    data hingga 4 megabit per detik (4Mbps).

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    4/15

    3. Kategori 3 adalah kabel UTP dengan kualitas

    transmisi yang didesain untuk data network

    dengan frequensi hingga 16Mhz dan lebih

    populer untuk protocol ethernet dengan

    kecepatan data hingga 10 Mbps.4. Kategori 4 adalah kabel UTP dengan kualitas

    transmisi yang lebih baik dibandingkan

    dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang

    didesain untuk mendukung komunikasi data

    dan suara hingga kecepatan 16 megabit per

    detik.5. Kategori 5 adalah kabel dengan kualitas

    transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan

    dengan kabel UTP kategori 4, yang didesain

    untuk mendukung komunikasi data serta

    suara pada kecepatan hingga 100 megabit per

    detik (100Mbps).

    6. Memiliki kecepatan up to 250Mbps ataulebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e.

    Frekuensi signal yang dapat dilewatkan

    sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat

    separator yg terbuat dari plastik yang

    berfungsi memisahkan keempat pair di

    dalam kabel tersebut. Kategori 6a kecepatan

    up to10Gbps.

    2.2.1.2 Macam Kabel UTP

    2.2.1.2.1 Kabel StraightKadang-kadang Anda akan menggunakan

    kabel Straight, biasanya digunakan untukmenghubungkan perangkat jenis yang beda.

    Gambar 9 kabel Straight

    2.2.1.2.2 Kabel CrossoverKadang-kadang Anda akan menggunakan

    kabel crossover, biasanya digunakan untuk

    menghubungkan perangkat jenis yang sama.

    Gambar 10 kabel crossover

    2.2.2 Crimping Tool

    Crimp tool/ Crimping Tool adalah

    alat untuk memasang kabel UTP ke konektor

    RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan.

    Bentuknya macam-macam ada yang besar

    dengan fungsi yang banyak, seperti bisa

    memotong kabel, mengupas dan lain

    sebagainya. Ada juga yang hanya

    diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11

    saja

    Gambar 11 CrimpingTool

    2.2.3 LAN Tester

    LAN Testeradalah sebuah alat yangdigunakan untuk pengecekan Kabel UTP yang

    telah terpasang RJ 45 maka gunakan LAN

    Tester. Anda bisa membeli yang merek dari

    Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya

    seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan

    pasang dan bisa kedap-kedip.

    Gambar 12 LAN Tester

    2.2.4 Konektor RJ-45Konektor RJ-45 adalah alat yang

    dipasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar

    kabel dapat dipasang pada port LAN.

    Konektor RJ-45 harus dipasangkan pada ujung

    kabel UTP apabila tidak maka Kabel UTP

    tidak akan berguna.

    Gambar 13 Konektor RJ-45

    3.4.5 Kabel Fiber Optik

    Fiber optik adalah suatu materi,

    filament, ataupun bahan yang terbuat dari

    glass atau fiber kaca yang berdiameter lebih

    kurang 120 micrometer (hampir sama dengan

    sehelai rambut manusia). Fiber optik

    digunakan untuk mengantarkan jauh lebih

    banyak sinyal dalam bentuk pulsa cahaya (bisa

    berupa komunikasi suara maupun data) hinggamencapai lebih dari 50 kilometer tanpa

    http://localhost/var/www/apps/Laporan%20KP%20Bondan/materi/Lan%20tester_files/images.jpghttp://dunovteck.files.wordpress.com/2010/10/kabel-stright.jpg
  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    5/15

    memerlukan lagi bantuan perangkat repeater

    (penguat sinyal).

    Gambar 14 Fiber Optik

    Core berfungsi untuk menentukan

    cahaya merambat dari satu ujung ke ujung

    lainnya. Cladding berfungsi sebagai cermin

    yaitu memantulkan cahaya agar dapat

    merambat ke ujung lainnya. Buffer Coating

    berfungsi sebagai pelindung mekanis pada

    fiber optik dan identitas kode warna.

    3.5 SwitchJaringan KomputerSwitchadalah perangkat telekomunikasi

    yang menerima pesan dari perangkat yang

    terhubung dengannya dan kemudian

    mengirimkan pesan hanya untuk perangkat

    yang pesan dimaksud atau sebagai

    sentral/konsentrator pada sebuah network. Hal

    ini membuat switch adalah perangkat yang

    lebih cerdas daripada hub (yang menerima

    pesan dan kemudian mengirimkan ke semua

    perangkat lain pada jaringan.) karena dapatmengecek frame yang error dan langsung

    membloknya.

    Ada empat jenis utama dari Switch

    Jaringan Komputer, yaitu

    1.

    Unmanaged Switch adalah pilihan

    termurah dan biasanya digunakan di kantor

    atau bisnis kecil. SwitchJaringan Komputer ini

    melakukan fungsi dasar mengelola aliran data

    antara printer bersama dan beberapa komputer.

    Mereka dapat menjadi model desktop atau rakmount.

    2.Managed Switch memiliki antarmuka

    pengguna atau menawarkan perangkat lunak

    yang memungkinkan pengguna untuk

    mengubah pengaturan switch. Ada beberapa

    metode untuk memperbarui switch jaringan,

    mulai dari konsol serial ke aplikasi berbasis

    Internet. Jenis Switch Jaringan Komputer

    mengharuskan pengguna berpengetahuan

    untuk menyesuaikan pengaturan yang

    diperlukan.

    3.

    Smart Switch menawarkan produktengah antaraswitchunmanaged dan managed.

    Antarmuka pengguna berbasis web dan set

    dengan pengaturan default yang paling

    populer. Penyesuaian terhadap satu hasil

    pengaturan dalam penyesuaian otomatis untuk

    pengaturan yang terkait.

    4.Managed CompaniesSwitchmemiliki

    berbagai pengaturan yang dapat disesuaikan

    untuk memungkinkan digunakan dalam

    perusahaan atau organisasi besar. Jenis Switch

    Jaringan Komputer ini biasanya dikelola oleh

    spesialis jaringan dan terus-menerus dipantau,

    karena ukuran dan kompleksitas jaringan.

    3.6 I P Address danSubnetting IP Address

    3.6.1 I P Address

    Alamat IP (Internet Protocol Address

    atau sering disingkat IP) adalah deretan angkabiner sepanjang 32-bit dan direpresentasikan

    dalam bentuk desimal dibagi menjadi 4

    bagian, dipisahkan oleh titik yang dipakai

    sebagai alamat identifikasi untuk tiap

    komputer dalam jaringan komputer.

    3.6.2 Kelas I P Address

    IP address dibagi menjadi lima kelas, A

    sampai E. IP address yang dipakai secara

    umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas

    lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini

    untuk memudahkan pendistribusianIP addresskeseluruh dunia.

    1. KELAS AFormat:

    0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

    Bit pertama : 0

    PanjangNetworkID : 8 bit

    PanjangHostID : 24 bit

    Byte pertama : 0127

    Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

    Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai

    126.xxx.xxx.xxxJumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap

    kelas A

    IP address kelas ini diberikan kepada suatu

    jaringan yang berukuran sangat besar, yang

    pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta

    host.

    2. KELAS B

    Format:

    10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

    2 bit pertama : 10

    PanjangNetworkID : 16 bit

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    6/15

    PanjangHostID : 16 bit

    Byte pertama : 128191

    Jumlah : 16.384 kelas B

    Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai

    191.255.xxx.xxx

    Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas

    B

    IP address kelas ini diberikan kepada jaringan

    dengan ukuran sedang-besar.

    3. KELAS C

    Format :

    110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

    3 bit pertama : 110

    PanjangNetworkID : 24 bit

    PanjangHostID : 8 bit

    Byte pertama : 192223

    Jumlah : 2.097.152 kelas CRange IP : 192.0.0.xxx sampai

    223.255.255.xxx

    Jumlah IP : 254IP addresspada tiap kelas C

    IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan

    berukuran kecil.

    IP kelas D digunakan sebagai alamat multicast

    yaitu sejumlah komputer memakai bersama

    suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-

    time video conference yang melibatkan lebih

    daridua host. Ciri IP kelas D adalah 4 bit

    pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama1111) dialokasikan untuk keperluan

    eksperimen.

    3.6.3 Subnetting

    Jumlah IP address sangat terbatas,

    apalagi jika harus memberikan alamat semua

    host di Internet. Oleh karena itu, perlu

    dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP

    address supaya dapat mengalamati

    semaksimal mungkin hostyang ada dalam satu

    jaringan. Konsep subnetting dari IP address

    merupakan teknik yang umum digunakan diInternet untuk mengefisienkan alokasi IP

    address dalam sebuah jaringan supaya bisa

    memaksimalkan penggunaan IP Address.

    Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi

    perbedaan hardware dan media fisik yang

    digunakan dalam suatu network.

    3.6.4 SubnetMaskSuatu subnet didefinisikan dengan

    mengimplementasikan masking bit (subnet

    mask) kepada IP Address. Struktur subnet

    mask sama dengan struktur IPAddress, yakni

    terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen.

    Bentuk subnet mask adalah urutan bit 1,

    diikuti bit 0. Jumlah bit 1 menentukan tingkat

    subnet mask.

    III.ANALISA PERANCANGAN

    TOPOLOGI DAN SUBNETTING

    JARINGAN KOMPUTER INTERNAL

    GEDUNG FIXED DAN ROTARY

    WING

    3.1 Jaringan Backbone PT Dirgantara

    Indonesia

    Backboneadalah saluran yang menjadi

    lintasan utama dalam sebuah jaringan. Dimana

    backbone ini merupakan dasar untuk

    pengembangan jaringan selanjutnya. Jaringan

    backbone memiliki koneksi berkecepatantinggi yang menjadi lintasan utama dalam

    sebuah jaringan.

    Dengan menggunakan jaringan

    backbone, masalah kecepatan interkoneksi

    antar jaringan lokal dapat teratasi. Sebenarnya

    bisa saja jika hanya menggunakan kabel

    jaringan UTP untuk menggabungkan atar

    jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa

    sekali lambatnya. Sehingga kabel yang cocok

    untuk digunakan pada jaringan backbone

    adalah kabel fiber optik.

    3.1.1 Peta Internal PT Dirgantara

    PT Dirgantara Indonesia terdiri atas

    beberapa bangunan yaitu IT- Center, GPM,

    Diklat, AE-MT, East of Aero, Center of Aero,

    West of Aero, NC-Program, GPT, GRW,

    GFW, FTC, CBC dan HMP. Gambar berikut

    menunjukan peta internal dari PT Dirgantara

    Indonesia :

    Gambar 15Peta Internal PT Dirgantara

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    7/15

    3.1.2 Topologi Jaringan pada Backbone

    PT Dirgantara Indonesia

    Berdasarkan jalur gorong-gorong

    bawah tanah PT Dirgantara, maka topologi

    yang paling sesuai untuk diterapkan pada

    backbonePT Dirgantara adalah topologistar.

    Gambar 16Topologi StarJaringan PT Dirgantara

    Indonesia

    Dalam pengukuran jarak tersebut,

    seorang engineerharus mengukurnya secara

    teliti dan akurat menggunakan meteran

    beroda. Kabel fiber optik yang ditentukan

    menjadi terlalu panjang sehingga

    menyebabkan kerugian finansial atau bahkan

    terlalu pendek sehingga kabel fiber optik

    perlu disambung dengan menggunakan

    tekniksplicingyang prosesnya sangat rumit.

    3.3 Sistem Switching di PT Dirgantara

    IndonesiaSwitch adalah perangkat/komponen

    jaringan yang berperan sebagai jembatan

    untuk perangkat-perangkat jaringan sehingga

    masing-masing perangkat dapat terhubung

    satu dengan yang lain (menghubungkan

    komputer satu dengan yang lainnya). Switch

    memiliki sejumlah port ethernet untuk

    menghubungkan dirinya dengan perangkat-

    perangkat lain di jaringan

    Untuk switch yang diggunakan padajaringan komputer di PT Dirgantara Indonesia

    menggunakan metode Multi layer switching,

    yaitu penyusunan perangkat network switch

    menjadi beberapa tingkatan dikarenakan end

    useryang terkoneksi ke dalam suatu jaringan

    memiliki jumlah yang sangat banyak, sehingga

    perlu melakukan trunking (menyambungkan

    switch satu dengan switch lain) antar network

    switch secara bertingkat. Di bawah ini

    merupakan gambaran multi layer switching

    yang diterapkan pada PT Dirgantara Indonesia

    :

    Gambar 17Multi Layer Switchingpada JaringanKomputer PT Dirgantara

    Core Switch yang digunakan di PT

    Dirgantara adalah Switch HP5820 dengan

    jumlah port SFP sebanyak 24 port dan port

    RJ-45 sebanyak 4 port. . Fungsi Core Switch

    adalah sebagai network switch yang

    menggabungkan beberapa device network

    switch menjadi satu kesatuan (integrated

    network).

    Distribution Switch berfungsi sebagaipenghubung antara Core Switch dengan

    Access Switch. Pada switch layer kedua

    (Distribution Switch), switch yang digunakan

    adalah switch AT-94245/XP dengan jumlah

    port SFP sebanyak 4 port dan port RJ45

    sebanyak 24 port. . Switch ini digunakan

    sebagai penghubung core switch dengan

    access switch.

    Sedangkan untuk switch layer ketiga

    (Access Switch),switchyang digunakan adalah

    switch AT-GS950 dengan jumlah port SFP

    sebanyak 4 port dan port RJ45 sebanyak 24port. Switch inilah yang menghubungkan

    jaringan dengan end use.

    3.4 Jaringan Komputer Internal

    Gedung Fixeddan RotaryWingJaringan Komputer Internal adalah

    suatu saluran yang digunakan untuk aktifitas

    transfer data, dimana lingkupnya adalah hanya

    dalam suatu area tertentu dalam suatu

    bangunan, dan lebih tepatnya lagi adalah area

    sebuah gedung. Dalam laporan ini

    pembahasan utamanya adalah 2 buah gedung

    perakitan yang ada di perusahaan PT.

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    8/15

    Dirgantara Indonesia, yaitu Gedung Fixeddan

    RotaryWing. Namun terdapat Bridge sebagai

    perantara antara Gedung Fixed dan Rotary

    Wing.

    Jaringan komputer internal memang

    akan lebih efektif apabila transfer datanya

    menggunakan kabel fiber optik, namun ketika

    terdapat pemindahan posisi beberapa user

    ataupun permutasian user ke gedung lainnya,

    maka kabel fiber optik yang telah terpasang

    akan menjadi sia sia menganggur atau tidak

    terpakai. Padahal harga kabel fiber optik

    tidaklah murah dan bersifat mudah rusak bila

    terinjak atau tertimpa beban yang lumayan

    berat, karena di dalamnya berisi kaca.

    Oleh sebab itu solusi pengkabelan

    jaringan komputer internaladalah kabel UTP.

    Kabel UTP yang digunakan adalah tipe kabelUTP Cat6, karena dapat melayani proses

    transfer data hingga 10Gbps, lebih murah

    daripada kabel fiber optik, dan sifatnya tidak

    gampang rusak bila tertimpa benda.

    Sedangkan yang dipakai adalah kabel UTP

    jenis straight untuk switch ke komputer dan

    crossuntuk sesamaswitch.

    Jenis topologi yang digunakan oleh

    jaringan komputer internal yang dirancang

    adalah topologistar. Hal tersebut didasari oleh

    komponen yang digunakan untuk menyusun

    jaringan komputer internal, yaitu penggunaanmultilayer switch. Standar yang digunakan

    dalam perancangan kabel UTP adalah

    TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial Building

    Telecommunications Cabling Standard, yaitu

    jarak maksimal kabel UTP CAT6 yang

    digunakan adalah 90-95 meter. Selain jenis

    topologi yang dipakai terdapat sebuah hal

    penting yang harus diperhatikan. Hal-hal yang

    perlu diperhatikan sebelum membangun

    jaringan komputer internal, yaitu:

    1.

    Kebutuhan yang berkaitan dengan desain

    akses jaringan, meliputi jenis data,pelayanan, IP, danframe relay

    2. Kapasitas yang dibutuhkan dalam

    membangun jaringan komputer internal

    tergantung pada desain keluarannya

    3. Topologi dan teknologi yang akan

    digunakan perlu dipertimbangkan,

    Topologi akan berpengaruh pada jumlah

    dan letak switch, user, desain saluran,

    maupun keseluruhan desain akses

    jaringan komputer internal.

    3.4.1 Jaringan Komputer Internal

    Gedung Fixed dan Rotary Wingserta

    Bridge

    3.4.1.1 Jaringan Komputer Internal

    Gedung Fixed Wing

    Gedung Fixed Wing merupakan

    sebuah gedung perancangan dan perakitan

    pesawat yang terdapat pada PT. Dirgantara

    Indonesia. Gedung ini berjarak 1 km dari

    gedung IT Center. Gedung ini memiliki 6 buah

    lantai dan jumlah user yang mencapai 197

    orang. Dalam perancangannya, gedung ini

    memerlukan 1 buah Distribution Switch AT-

    94245/XP dan 10 buah Access Switch AT-

    GS950 untuk meng-handle semua user yang

    ada. Berikut ini merupakan tabel perinciannya:Tabel 1 Rincian GedungFixedWing

    LANTAI JML USER KET Switch Access Switch Distribusi

    1 25 1 (24 Port)

    1,5 3 0

    2 15 1 (24 Port)

    3 88 4 (24 Port)

    4 57 3 (24 Port)

    5 9 1 (24 Port)

    TOTAL 197 10 (24 Port) 1 (24 Port)

    1 (24 Port)

    Berdasarkan tabel 1, terdapat contoh

    pada lantai 3 Gedung Fixed Wing memiliki

    jumlah sebanyak 88 user, sedangkan switch

    Access Switch berjumlah 4 buah. Apabila

    digambarkan letak user dan perancangantopologi internallantainya sebagai berikut:

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    10 11 12 13 14 15

    28

    29

    30 31

    32

    33

    16 17 18 19 20

    2223 21242526

    27

    LIFT C LIFT D

    WCWC WC

    34 35 36 37 38 39

    40 41

    42

    43

    44 45 46 47 4 8

    49

    50

    PORT

    PORT

    O

    R

    T

    25m

    32m

    33m 33m

    39m

    2m2m

    3m

    13m

    16m19m

    22m 30m 44m

    30m

    31m

    32m

    33m

    44m

    50 m 52 m

    53m

    6m12m

    16m 17m

    28m

    30m 16m14m12m10m

    36m

    38m

    4 5m 4 8m

    8m

    12m

    12m

    16m

    14m

    16m

    17 m 19 m 35 m

    34m

    35m

    36m

    37m

    39m

    1m1m

    1m1m

    6m

    11m13m14m15m

    13m 15m 1 7m 1 9m

    16m

    Gambar 18 Perancangan Jaringan Komputer

    InternalGedungFixedWingLantai 3

    Pada gambar diatas gambar diatas,

    perancangan topologi internal lantainya telah

    dirancang dengan baik dan efisien sesuai

    standar TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial

    Building Telecommunications Cabling

    Standard, yaitu jarak maksimal kabel UTP

    CAT6 yang digunakan adalah 90-95 meter.

    Portswitch yang digunakan tidak semuanya

    digunakan, ada beberapa port switch yang

    dicadangkan apabila suatu ketika ada

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    9/15

    kerusakan mendadak dari sebuah port yang

    terpakai. Sedangkan pada gambar, jarak kabel

    UTP penghubung Distribution Switch dengan

    Access Switch terjauh adalah 81 meter.

    Sedangkan jarak terjauh untuk UTP

    penghubungAccess Switch dengan useradalah

    44 meter.

    3.4.1.2 Jaringan Komputer Internal

    Bridge

    Gedung Bridge merupakan sebuah

    gedung penghubung antara Gedung Fixeddan

    Rotary Wing yang terdapat pada PT.

    Dirgantara Indonesia. Pada Bridge terdapat

    beberapa gudang penyimpanan untuk

    peralatan-peralatan yang digunakan untuk

    perancangan dan perakitan pesawat maupun

    helikopter, yang nantinya akandiimplementasikan di Gedung Fixed dan

    RotaryWing. Gedung ini berjarak 1 km dari

    gedung IT Center. Gedung ini memiliki 6 buah

    lantai dan jumlah user yang mencapai 61

    orang. Dalam perancangannya, gedung ini

    memerlukan 6 buah Access SwitchAT-GS950

    untuk meng-handle semua user yang ada.

    Berikut ini merupakan tabel perinciannya:

    Tabel 2 RincianBridge

    LANTAI JML USER KET Switch Access

    2 7 2 (24 Port)

    3 13 0

    4 6 2 (24 Port)

    5 4 0

    6 31 2 (24 Port)

    TOTAL 61 6 (24 Port)

    Secara kalkulasi subnetting nantinya,

    terdapatportDistribution Switchyang kosong

    pada Gedung Fixed Wing. Sedangkan pada

    Bridge tidak dipasang Distribution Switch,

    karena untuk keperluan memudahkan

    subnettingnantinya, makaDistribution Switchpada bridge menginduk pada Gedung Fixed

    Wing.

    Berdasarkan tabel 2, terdapat contoh

    pada lantai 6 Bridge memiliki jumlah

    sebanyak 31 user, sedangkan switchAccess

    Switch berjumlah 2 buah. Apabila

    digambarkan letak user dan perancangan

    topologi internallantainya sebagai berikut:

    WIDEFix Wing

    Rotary Wing

    18m

    19m 20m21m

    22m

    23m

    1 3 m 1 4 m

    15m

    13m14m

    15m

    15 m 17 m 19 m 21m 25m 27m 29 m 31 m

    33m

    30m

    33 m 37 m 41 m 15 m 17 m 19 m 21 m 23 m 25 m 27 m

    Gambar 19 Perancangan Jaringan KomputerInternalBridgeLantai 6

    Pada gambar diatas gambar diatas,

    perancangan topologi internal lantainya telah

    dirancang dengan baik dan efisien sesuai

    standar TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial

    Building Telecommunications Cabling

    Standard, yaitu jarak maksimal kabel UTPCAT6 yang digunakan adalah 90-95 meter.

    Portswitch yang digunakan tidak semuanya

    digunakan, ada beberapa port switch yang

    dicadangkan apabila suatu ketika ada

    kerusakan mendadak dari sebuah port yang

    terpakai. Sedangkan pada gambar, kabel fiber

    optic single mode 6 core yang digunakan

    untuk penghubung Distribution Switchdengan

    Access Switch terjauh adalah 316 meter.

    Sedangkan jarak terjauh untuk UTP

    penghubungAccess Switch dengan useradalah

    41 meter.

    3.4.1.1 Jaringan Komputer Internal

    Gedung RotaryWingGedung Rotary Wing merupakan

    sebuah gedung perancangan dan perakitan

    helikopter yang terdapat pada PT. Dirgantara

    Indonesia. Gedung ini berjarak 1 km dari

    gedung IT Center. Gedung ini memiliki 7 buah

    lantai dan jumlah user yang mencapai 160

    orang. Dalam perancangannya, gedung ini

    memerlukan 1 buah Distribution Switch AT-

    94245/XP dan 8 buah Access Switch AT-GS950 untuk meng-handle semua user yang

    ada. Berikut ini merupakan tabel perinciannya:

    Tabel 3 Rincian GedungFixedWingLANTAI JML USER KET Switch Access Switch Distribusi

    2 27 1 (24 Port)

    2,5 10 0

    3 8 1 (24 Port)

    4 60 3 (24 Port)

    5 34 2 (24 Port)

    6 10 0

    7 11 1 (24 Port)

    TOTAL 160 8 (24 Port) 1 (24 Port)

    1 (24 Port)

    Berdasarkan tabel 3, terdapat contohpada lantai 4 Gedung Rotary Wing memiliki

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    10/15

    jumlah sebanyak 60 user, sedangkan switch

    Access Switch berjumlah 3 buah. Apabila

    digambarkan letak user dan perancangan

    topologi internallantainya sebagai berikut:

    1

    LIFT A

    WC

    LIFT B

    WC

    432

    40

    6 7

    8

    9 10 115 12 13

    14

    17

    18

    16

    2019

    21

    22

    23

    24

    16

    40

    25

    26

    27

    28 29 30

    31

    32 33 34

    35

    36 37

    41

    38

    39

    7m

    8m11m

    11m

    12m

    16m

    18m

    17m

    21m

    27m

    33m

    30m

    26m

    28m

    28m

    40m

    39m

    41m

    40m

    43m

    43m 45m

    10m

    9m5m

    2m

    5m

    12m

    14m

    14m

    16m19m21m

    22m

    25m

    21m

    25m

    23m

    26m19m20m 20m

    26m

    24m

    6m

    8m

    9m

    11m 10m

    7m 11m

    16m

    10m

    8m

    6m

    4m

    7m 7m

    8m

    26m

    28m

    Gambar 20 Perancangan Jaringan Komputer

    InternalGedungRotaryWingLantai 4

    Pada gambar diatas gambar diatas,

    perancangan topologi internal lantainya telah

    dirancang dengan baik dan efisien sesuaistandar TIA/EIA-568-B.1-2 Commercial

    Building Telecommunications Cabling

    Standard, yaitu jarak maksimal kabel UTP

    CAT6 yang digunakan adalah 90-95 meter.

    Portswitch yang digunakan tidak semuanya

    digunakan, ada beberapa port switch yang

    dicadangkan apabila suatu ketika ada

    kerusakan mendadak dari sebuah port yang

    terpakai. Sedangkan pada gambar, jarak kabel

    UTP penghubung Distribution Switch dengan

    Access Switch adalah 52 meter. Sedangkan

    jarak terjauh untuk UTP penghubung Access

    Switch dengan useradalah 45 meter.

    3.5 SubnettingJaringan Komputer

    InternalGedung Fixeddan Rotary

    WingJumlah IP Address sangat terbatas,

    apalagi jika harus memberikan alamat semua

    host di Internet. Oleh karena itu, perlu

    dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP

    Address supaya dapat mengalamati

    semaksimal mungkin hostyang ada dalam satujaringan. Konsep subnetting dari IP Address

    merupakan teknik yang umum digunakan di

    Internet untuk mengefisienkan alokasi IP

    Address dalam sebuah jaringan supaya bisa

    memaksimalkan penggunaanIP Address.

    Untuk beberapa alasan yang

    menyangkut efisiensi IPAddress, mengatasi

    masalah topologi network dan organisasi,

    network administrator biasanya melakukan

    subnetting. Esensi dari subnetting adalah

    memindahkan garis pemisah antara bagian

    networkdan bagian hostdari suatuIPAddress.Beberapa bit dari bagian host dialokasikan

    menjadi bit tambahan pada bagian network.

    Address satu network menurut struktur baku

    dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara

    ini menciptakan sejumlah network tambahan

    dengan mengurangi jumlah maksimum host

    yang ada dalam tiap networktersebut.

    Berdasarkan keterangan di atas

    memang benar kenyataannya yang dialami

    oleh perusahaan Internasional sebesar PT.

    Dirgantara Indonesia. Faktor banyaknya

    pegawai hingga mencapai angka ribuan,

    padahal harus diberikannya alamat kepada

    semua host atau pekerja yang menggunakan

    komputer. Membuat langkahsubnettingdinilai

    mampu mengatasi masalah mengefisiensikan

    penggunaan IP Address supaya dapat

    mengalamati semaksimal mungkin host yang

    ada dalam satu jaringan topologi networktersebut.

    Pada Laporan ini akan khusus dibahas

    subnetting dari Gedung Fixed dan Rotary

    Wing beserta Bridge yang menghubungkan

    kedua bangunan ini. Namun sebelum

    membahas masalah subnetting yang terdapat

    pada Gedung Fixed dan Rotary Wing beserta

    Bridge, akan terlebih dahulu menententukan

    blok subnet yang terbentuk berdasarkan dari

    jumlah user terbanyak tiap gedung dari 14

    gedung yang ada di PT. Dirgantara Indonesia.

    Berdasarkan pengamatan dilapangan,didapatkan data sebagai berikut :

    Tabel 4 Jumlah userper gedung PT.

    Dirgantara IndonesiaNO GEDUNG TOTAL Core Switch Distribution Switch Access Switch

    1 IT CENTER 55 1 4

    2 GPM 456 1 25

    3 GPT 702 1 40

    4 DIKLAT 85 1 5

    5 AE CENTER 1 8

    6 AE WEST 1 8

    7 AE EAST 1 8

    8 NC PROGRAM 1 8

    9 MT 1 8

    10 RW 160 1 811 FW + Bridge 258 1 16

    12 CBC 194 1 11

    13 MPH 30 1 4

    14 FTC 112 1 10

    2652 1 14 163

    600

    TOTAL

    1

    Dari data di atas dapat dijelaskan

    bahwa user terbanyak berada pada gedung

    GPT, yaitu sebanyak 702 user. Sehingga

    setiap subnet dialokasikan masing-masing

    memerlukan host sebanyak (2^10) - 2 (untuk

    network dan broadcast) = 1022 host. Angka

    (2^10) digunakan, karena 1022 mendekati

    angka 702 berdasarkan perhitungan 2^n .

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    11/15

    Maka 1022 host yang nantinya digunakan

    untuk acuan menentukanIP Address.

    3.5.1 Menentukan jumlah network dan

    blok subnetPada PT. Dirgantara Indonesia, IP

    Addressyang digunakan adalah kelas A yang

    dijadikan kelas B. Terdapat sebuah cara

    melakukan subnetting untuk mencari network

    dan host. Sebagai gambaran dan lagkah-

    langkahnya adalah sebagai berikut :

    kelas A (10.1.x.x)

    (00001010.00000001.hhhhhhhh.hhhhhhhh)

    subnetmask

    (11111111.11111111.00000000.00000000)

    Diubah menjadi satusubnetkelas B untuk satu

    gedung:

    kelas B (10.1.n.x)(00001010.00000001.nnnnnnhh.hhhhhhhh)

    subnetmask

    (11111111.11111111.11111100.00000000)

    Berarti terdapat 22 bit pada subnet

    mask kelas B, sehingga netmask yang

    terbentuk terbilang (255.255.252.0). Dari

    bilangan tersebut dapat dibuat suatu formula

    untuk menentukan IP Address yang berlaku

    pada jaringan komputer tiap gedung yang ada

    di area Regional PT. Dirgantara Indonesia.

    Formula tersebut adalah

    (11111111.11111111.nnnnnnhh.hhhhhhhh).Dengan kata lainIP Addressyang tersedia

    mulai dari :

    (11111111.11111111.000000hh.hhhhhhhh)

    (11111111.11111111.000001hh.hhhhhhhh)

    (11111111.11111111.000010hh.hhhhhhhh)

    hingga

    (11111111.11111111.111111hh.hhhhhhhh)

    Kemudian setelah ditemukan

    formula tersebut, maka langkah berikutnya

    adalah mencari jumlah network. Untukmencari jumlah network tersebut berpatokan

    pada jumlah network (n) yang terdapat dalam

    formula , yaitu 6 buah. Berarti untuk mencari

    jumlah network, menggunakan cara :

    Jumlah network: 2^6 = 64 sub network

    Sedangkan sudah dijelaskan di atas tadi bahwa

    tiap 1 sub network mampu melayani host

    sebanyak (2^10) - 2 (untuk network dan

    broadcast) = 1022 host.

    Setelah formula penentuan IP

    Address, jumlah sub network, jumlah host

    yang dapat dilayani tiap sub networknya

    ketemu, langkah terakhir sebelum membuat

    tabel IP Address secara global adalah

    menentukan blok subnet. Blok subnet dapat

    ditentukan dari pengurangan antara jumlah

    maksimal IP Address tiap kelasnya, yaitu 2^8

    =256, dibagi dengan jumlah networknya, yaitu

    2^6=64. Maka secara matematika dihasilkan

    perhitungan :

    Bloksubnet= 256 / 64 = 4

    Jadi cara pemahaman mudahnya IP

    Address 10.1.(+4).x untuk setiap sub network

    yang terbentuk. Untuk lebih jelasnya, terdapat

    tabel hasil perhitungan yang telah dilakukan

    berdasarkan formula penentuan IP Address,

    jumlah sub network, jumlah host yang dapat

    dilayani tiap sub network, dan blok subnet

    sebagai berikut:

    Tabel 5 JatahIP Addresstiap gedungGEDUNG IT CENTER GPM GPT DIKLAT AE CENTER AE WEST

    Host Pertama 10.1.0.0 10.1.4.0 10.1.8.0 10.1.12.0 10.1.16.0 10.1.20.0

    Host Terakhi r 10.1.3.255 10.1.7.255 10.1.11.25510.1.15.255 10.1.19.255 10.1.23.255GEDUNG AE EAST NC PROGR MT RW FW

    Host Pertama 10.1.24.0 10.1.28.0 10.1.32.0 10.1.36.0 10.1.40.0

    Host Terakhir 10.1.27.25 10.1.31.25 10.1.35.25510.1.39.255 10.1.43.255

    GEDUNG CBC MPH FTC ............ subnet ke-64

    Host Pertama 10.1.44.0 10.1.48.0 10.1.52.0 .hingga. 10.1.252.0

    Host Terakhir 10.1.47.25 10.1.51.25 10.1.55.255... ....... . 10.1.255.255 Walaupun PT. Dirgantara Indonesia

    hanya menggunakan 14 sub networksaja. Hal

    tersebut membuktikan bahwa cara yang

    digunakan untuk menentukan jumlah network

    dan blok subnet sudah lebih efisien, sehingga

    pemakaian IP Address lebih maksimal,

    optimal dan tidak boros.

    Pengalokasian pemakaian IPAddress

    Gedung Fixed Wing dan Bridge sangatlah

    penting. Jumlah user dalam PT. Dirgantara

    Indonesia sangatlah banyak, sehingga dalam

    pengalokasian pemakaian IP AddressGedung

    FixedWingdanBridgeharus efisien.

    Dalam jaringan komputer, subnetwork (network utama) dapat terdiri dari

    beberapa network kecil yang baru. Untuk

    memenuhi struktur IP Address user, maka

    diperlukan pembagian yang tepat terhadap

    network. Pembagian tersebut dapat berawal

    dari pembagian network utama (misal:

    10.1.40.x atau dapat dibilang

    10.1.40.hhhhhhhh) menjadi network kecil

    yang baru, seperti 10.1.40.nhhhhhhh,

    10.1.40.nnhhhhhh, dan seterusnya, tergantung

    2^n yang dibutuhkan untuk mengalokasikan

    banyaknyaIP Addressuser.

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    12/15

    Bisa saja network utama

    (10.1.40.hhhhhhhh) tidak perlu dibagi ke

    dalam beberapa network kecil yang baru,

    apabila dalam suatu lantai terdapat banyak

    user. Bahkan tak menutup kemungkinan

    apabila sebuah lantai memerlukan lebih dari 1

    buah network utama. Sebut saja cara ini

    sebagai Prinsip Pembagian Network. Berikut

    gambaran jelasnya untuk pembagian network

    utama menjadi network-network kecil yang

    baru, demikian penjelasan lengkapnya:

    1.10.1.40.nhhhhhhh apabila ingin dipecah

    menjadi 2 networkatau (2^1) yang dapat

    melayani 128-2(untuk network dan

    broadcast)= 126 host untuk tiap

    networknya.

    2.

    10.1.40.nnhhhhhh apabila ingin dipecah

    menjadi 4 networkatau (2^2) yang dapatmelayani 64-2(untuk network dan

    broadcast)= 62 host untuk tiap

    networknya.

    3.

    10.1.40.nnnhhhhh apabila ingin dipecah

    menjadi 8 networkatau (2^3) yang dapat

    melayani 32-2(untuk network dan

    broadcast)= 30 host untuk tiap

    networknya.

    4.

    10.1.40.nnnnhhhh apabila ingin dipecah

    menjadi 16 network atau (2^4) yang

    dapat melayani 16-2(untuk network dan

    broadcast)= 14 host untuk tiapnetworknya.

    5.

    Dan seterusnya hingga 10.1.40.nnnnnnnn

    .

    Network tersebutlah yang nantinya

    digunakan untuk mengalokasikan IP Address

    tiap lantainya. Sedangkan simbol n tersebut

    nantinya diisikan dengan angka biner (0 dan 1)

    untuk menentukanIP Addressuser.

    Pada prinsip Pembagian Networkjuga

    diperkenankan melakukan pembagian network

    lagi dari network kecil baru yang terbentuk,

    menjadi beberapa network lebih kecil yangbaru. Tentu perubahan tersebut memiliki

    syarat, yaitu dari IP Address dengan network

    sedikit (10.1.40.nhhhhhhh) menjadi IP

    Address dengan network lebih banyak

    (10.1.40.nnhhhhhh), (10.1.40.nnnhhhhh), dan

    seterusnya. Sedangkan pada Prinsip

    Pembagian Network juga diperkenankan pula

    melakukan pembagian network lagi dari

    network lebih kecil baru yang terbentuk,

    menjadi beberapa network lebih kecil lagi

    yang baru dan seterusnya hingga efisiensi

    pengalokasian didapatkan. Selain itu,

    penentuan pembagian network mengacu pada

    jumlah user/hostterbanyak pada sebuah lantai,

    apabila nantinya dibuat pengelompokan lantai

    dalam pengalokasianIP Address.

    PT. Dirgantara Indonesia memiliki

    request tersendiri dalam menentukan

    pengalokasian IP Address. Request tersebut

    cenderung berbentuk peraturan bahwa :

    1.

    1 network tidak boleh untuk digunakan

    beberapa lantai.

    2.

    Kalau bisa 1 lantai dioptimalkan dengan

    menggunakan 1 networksaja.

    3.1 lantai minimal menggunakan 1 network,

    namun kalo lebih dari 1 network pun

    juga boleh, asalkan efisien dan optimal.

    Faktor keterampilan sumber daya

    engineer ITdalam jaringan komputer internal

    dan mengefisiensikan alokasi IP Address,merupakan harapan perusahaan dalam

    mengoptimalkan pemakaian IPAddressuntuk

    para user pada perusahaannya maupun

    tertatanya jaringan komputer internal gedung

    fixeddan rotarywing yang efektif dan sesuai

    standar internasional yang berlaku .

    3.5.1.1 Alokasi I P Address Gedung Fixed

    Wingdan Bridge

    Gedung Gedung FixedWingmemiliki

    karekteristik rincian gedung seperti pada tabel

    1. Sedangkan Bridge memiliki karekteristikrincian gedung seperti pada tabel 2. Bridge

    memang sengaja dirancang untuk mengikuti

    pengalokasianIP Addresspada Gedung Fixed

    Wing, karena semua Access Switch yang

    berada pada Bridge terhubung ke Distribution

    Switch yang ada pada Gedung Fixed Wing.

    Secara otomatis, pengalokasian IP Address

    Userpada Bridgepun ikut dalam perhitungan

    pengalokasian IP Address User pada Gedung

    Fixed Wing. Sedangkan cara pengalokasian

    pemakaianIP Addressuntuk useryang berada

    pada Gedung Fixed Wing berdasar kepadajatah IP Address tiap gedung yang telah

    dibahas di atas. Berarti Gedung Fixed Wing

    dan Bridgememiliki jatah IP Address sebagai

    berikut :

    Tabel 6 Jatah IP Address Gedung Fixed

    WingdanBridge

    GEDUNG FW

    Host pertama 10.1.40.0

    Host terakhir 10.1.43.255

    Dari tabel diatas dapat menentukan

    pengalokasian lebih khusus lagi untuk tiap IP

    Address user yang berada di Gedung Fixed

    Wingdan Bridge. Jatah IP Addressuseryang

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    13/15

    berada di Gedung Fixed Wing dan Bridge

    memiliki 4 buah sub network. Pada prinsipnya

    sesuai perhitungan di sub bab sebelumnya

    bahwa setiap sub network dapat melayani

    maksimal 1022 host. Namun, tidak semuanya

    sub network nantinya akan dipakai, karena

    tujuan untuk sub bab ini adalah pengoptimalan

    alokasiIP Address.

    Untuk membuat suatu alokasi IP

    Address user yang efisien, maka perlu

    diperhatikan karekteristik rincian gedung,

    jatah IP Address Gedung Fixed Wing dan

    Bridge yang di padukan dengan prinsip

    pembagian network. Dari hasil perpaduan dan

    perhitungan yang matang, maka didapatkan

    data pengalokasian yang dinilai efisien sebagai

    berikut ini:

    Tabel 7 Efisiensi alokasiIP Address

    GedungFixedWingdan BridgePola Alokasi lantai Network address Host Jumlah Host Broadcast Address Keterangan

    10. 1.40.00h hhh hh 10. 1.40.0 10.1. 40.1 - 1 0.1.40.62 62 10.1.40. 63 u ntuk l an tai 1

    1 0. 1. 40 .0 1h hh hh h 10 .1 .4 0. 64 10 .1 .4 0. 65 - 10 .1 .4 0. 12 6 6 2 10 .1 .40 .1 27 u nt uk l an ta i 1 ,5

    1 0. 1. 40 .1 0h hh hh h 1 0. 1. 40 .1 28 1 0. 1. 40 .1 29 - 1 0. 1. 40 .19 0 6 2 10 .1 .40 .1 91 u nt uk l an ta i 2

    1 0. 1. 40 .1 1hhhhhh 1 0. 1. 40 .1 92 1 0. 1. 40 .1 93 - 1 0. 1. 40 .2 54 6 2 1 0. 1. 40 .2 55 tidak terpakai

    l an ta i 3 10 .1 .4 1. 0h hh hh hh 1 0. 1. 41 .0 hh hh hh h 1 0. 1. 41 .0 1 0. 1. 41 .1 - 1 0. 1. 41 .1 26 12 6 10 .1 .41 .1 27 u nt uk l an ta i 3

    1 0. 1. 41 .1 0h hh hh h 1 0. 1. 41 .1 28 1 0. 1. 41 .1 29 - 1 0. 1. 41 .19 0 6 2 10 .1 .41 .1 91 u nt uk l an ta i 4

    1 0. 1. 41 .1 1h hh hh h 1 0. 1. 41 .1 92 1 0. 1. 41 .1 93 - 1 0. 1. 41 .25 4 6 2 10 .1 .41 .2 55 u nt uk l an ta i 5

    lantai 2 bridge 10.1.42.000hhhhh 10.1.42.0 10.1.42.1 - 10.1.42.30 30 10.1.42.31 untuk lantai 2 bridge

    l ant ai 3 bri dge 10.1.42.001hhh hh 10.1.42.32 10. 1.42.33 - 10.1.42.62 30 10.1.42. 63 u ntu k l an tai 3 b ri dge

    l ant ai 4 bri dge 10.1.42.010hhh hh 10.1.42.64 10. 1.42.65 - 10.1.42.94 30 10.1.42. 95 u ntu k l an tai 4 b ri dge

    l ant ai 5 bri dge 10.1.42.011hhh hh 10.1.42.96 10.1.42.97 - 10.1.42.126 30 10.1.42.127 u ntu k l an tai 5 b ri dge

    l an tai 6 b ri dge 10. 1. 42. 100h hh hh 10. 1. 42. 128 10. 1. 42. 129 - 10. 1. 42. 158 30 10. 1. 42. 159 u nt uk l an ta i 6 b ri dg e

    l an tai 6 b ri dge 10. 1. 42. 101h hh hh 10. 1. 42. 160 10. 1. 42. 161 - 10. 1. 42. 190 30 10. 1. 42. 191 u nt uk l an ta i 6 b ri dg e

    ti dak te rpakai 10.1.42.110hhh hh 10.1.42.192 10.1.42.193 - 10. 1.42.222 30 10.1.42.223 tidak terpakai

    ti dak te rpakai 10.1.42.111hhh hh 10.1.42.224 10.1.42.225 - 10. 1.42.254 30 10.1.42.255 tidak terpakai

    10.1.43.x tidak terpakai 10.1.43.0 10.1.43.1 - 10.1.43.254 254 10.1.43.255 tidak terpakai10.1.43.hhhhhhhh

    10.1.40.nnhhhhhh

    10.1.42.nnnhhhhh

    10.1.41.1hhhhhhh

    lantai 1 ; 1,5 ; dan 2

    Struktur IP Address

    lantai 4 ; 5

    10.1.40.x

    10.1.42.x

    10.1.41.x

    Dari tabel di atas didapatkan suatu

    efisiensi alokasi IP Address Gedung Fixed

    Wing dan Bridge yang dinilai tepat. Dimana

    untuk lantai 1; 1,5 dan 2 menggunakan prinsip

    pembagian network dari network utama

    (10.1.40.hhhhhhhh) menjadi network kecil

    baru (10.1.40.nnhhhhhh) yang dipecah ke 4

    network atau (2^2) yang dapat melayani 64-

    2(untuk network dan broadcast)= 62 host

    untuk tiap network-nya, karena pada ketigalantai tersebut maksimal terbesar user-nya

    (host) adalah pada lantai 1 dengan dengan 25

    host(

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    14/15

    network. Pada prinsipnya sesuai perhitungan

    di sub bab sebelumnya bahwa setiap sub

    network dapat melayani maksimal 1022 host.

    Namun, tidak semuanya sub networknantinya

    akan dipakai, karena tujuan untuk sub bab ini

    adalah pengoptimalan alokasiIP Address.

    Untuk membuat suatu alokasi IP

    Address user yang efisien, maka perlu

    diperhatikan karekteristik rincian gedung,

    jatahIP AddressGedungRotaryWingyang di

    padukan dengan prinsip pembagian network.

    Dari hasil perpaduan dan perhitungan yang

    matang, maka didapatkan data pengalokasian

    yang dinilai efisien sebagai berikut ini:

    Tabel 9 Efisiensi alokasi IP Address

    GedungRotaryWingPola Alokasi Lantai Network address Host Jumlah Host Broadcast address Keterangan10.1.36.00hhhhhh 10.1.36.0 10.1.36.1 - 10.1.36.62 62 10.1.36.63 l antai 2

    1 0. 1. 36 .01 hh hh hh 1 0. 1. 36 .64 10 .1. 36. 65 - 10 .1. 36. 126 62 1 0. 1. 36 .1 27 l an ta i 2 ,5

    1 0. 1. 36 .10 hh hh hh 10 .1. 36. 128 1 0. 1. 36 .1 29 - 10 .1. 36. 190 62 1 0. 1. 36 .1 91 l an ta i 3

    1 0. 1. 36 .11 hh hh hh 10 .1. 36. 192 1 0. 1. 36 .1 93 - 10 .1. 36. 254 62 1 0. 1. 36 .2 55 l an ta i 4

    10.1.37.00hhhhhh 10.1.36.0 10.1.37.1 - 10.1.37.62 62 10.1.37.63 l antai 5

    10. 1. 37. 01hh hhh h 10.1. 36. 64 10. 1. 37. 65 - 10. 1. 37. 126 62 10. 1.37.127 l ant ai 6

    1 0. 1. 37 .10 hh hh hh 10 .1. 36. 128 1 0. 1. 37 .1 29 - 10 .1. 37. 190 62 1 0. 1. 37 .1 91 l an ta i 7

    10. 1. 37.11h hh hh h 10. 1. 36.192 10. 1. 37.193 - 10. 1. 37.254 62 10. 1. 37.255 t idak terp ak ai

    10.1.38.x tidak terpakai 10.1.38.0 10.1.38.1 - 10.1.38.254 254 10.1.38.255 tidak terpakai

    10.1.39.x tidak terpakai 10.1.39.0 10.1.39.1 - 10.1.39.254 254 10.1.39.255 tidak terpakai10.1.39.hhhhhhhh

    10.1.38.hhhhhhhh

    Struktur IP Address

    10.1.36.x lantai 2 ; 2,5 ; 3 ; 4

    10.1.37.x lantai 5 ; 6 ; 7

    10.1.36.nnhhhhhh

    10.1.37.nnhhhhhh

    Dari tabel di atas didapatkan suatu

    efisiensi alokasi IP Address Gedung Rotary

    Wing yang dinilai tepat. Dimana untuk lantai

    2; 2,5; 3 dan 4 menggunakan prinsippembagian network dari network utama

    (10.1.36.hhhhhhhh) menjadi network kecil

    baru (10.1.36.nnhhhhhh) yang dipecah ke 4

    network atau (2^2) yang dapat melayani 64-

    2(untuk network dan broadcast)= 62 host

    untuk tiap networknya, karena pada ketiga

    lantai tersebut maksimal terbesar user-nya

    (host) adalah pada lantai 4 dengan dengan 60

    host(

  • 7/23/2019 Pola Jaringan Instalasi LANx

    15/15

    4.2 Saran

    1.

    Untuk wilayah gudang dari gedung Fixed

    dan Rotary Wing, sebaiknya

    menggunakanswitchdengan 16portsaja,

    karena mengingat jarak yang berjauhan

    antar usernya dan jumlah user yang tidakterlalu banyak (kecuali lantai 6 bridge).

    2. Pemilihan switch sebaiknya yang

    manageble, supaya lebih tahan lama (long

    life duration ).

    3. Pada ruang kabel pada tiap lantai gedung

    Fixed dan Rotary Wing perlu diberi

    penerangan, mengingat hanya berpijak

    pada ram-ram besi saja.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] __________. 2013. How to Design Switch

    Network or Designing LAN | CCDA.

    http://www.w7cloud.com/how-to-design-

    switch-network-or-designing-lan-ccda/.

    diakses pada 20 Agustus 2013

    [2] Lesmana, Ricky. 2009. Jaringan

    Komputer, IP Address & Subnetting.

    Bandung : Unikom

    [3] Lusi, Reskita. 2013. Merancang Jaringan

    Antar Gedung.

    http://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/me

    rancang-jaringan-antar-gedung.html.

    diakses pada 25 Agustus 2013.[4] Fauzi, Nurman. 2008. Sistem Komunikasi

    Serat/Fiber Optik.

    http://zethcorner.wordpress.com/2008/07/

    22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/.

    diakses pada 25 Agustus 2013.

    [5] ---, 2013. Jaringan Komputer dalam

    id.wikipedia.org.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_ko

    mputer.Diakses : 26 Oktober, 2013.

    BIODATA

    Bondan Fiqi Riyalda,

    lahir di Semarang, 2

    Januari 1993.

    Menempuh pendidikan

    dasar di SD Sompok

    Semarang. Melanjutkan

    ke SMPN 5 Semarang

    dan pendidikan tingkat

    atas di SMAN 15

    Semarang. Dari tahun

    2010 sampai saat ini masih menempuh studi

    Strata-1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas

    Teknik Universitas Diponegoro Semarang,

    konsentrasi Teknologi Informasi.

    Semarang, November 2013

    Mengetahui dan Menyetujui,

    Dosen pembimbing

    http://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/http://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/http://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputerhttp://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://reskitalusi.blogspot.com/2013/04/merancang-jaringan-antar-gedung.htmlhttp://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/http://www.w7cloud.com/how-to-design-switch-network-or-designing-lan-ccda/