Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

14
PROBLEMATIKA PENERJEMAHAN BAHASA ARAB KE BAHASA INDONESIA; Suatu Pendekatan Error Analysis Abdul Munip 1 Abstract This article tries to find the problems faced by Arabic students in translating Arabic texts to Indonesian language. By Error analysis, the writer finds that the problems in translation can be classified in to two categories, e,i linguistic problems and non linguistic problems. The linguistic problems are in relation with morphology, syntax, semantics and restructurization. While the non linguistic problems are in relation with (a) the deferences between the scientific background of translator and the field or discipline of the text; (b) the situation in where the translator tries to translate the texts. Key words: Problematika, Penerjemahan, Bahasa. Pendahuluan Bahasa Arab sebagai bahasa asing di Indonesia menduduki posisi yang strategis terutama bagi umat Islam Indonesia. Hal ini bukan saja karena bahasa Arab digunakan dalam ritual keagamaan seperti shalat, khutbah Jum'at, dalam berdo'a dan Iain-lain, tetapi juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan (lughat al'ilm wa al-ma'rifah) dan bahasa pergaulan internasional. Sumber-sumber ajaran Islam yang sebagian besar masih ditulis dalam bahasa Arab menyebabkan bahasa ini identik dengan bahasa Islam dan umat Islam itu sendiri (lughat al-islam wa al-muslimin). Siapa saja yang ingin memahami Islam dari sumbernya yang asli, maka ia harus menguasai bahasa Arab sebagai alat untuk memahaminya. Inilah salah satu faktor 1 Abdul Munip, MAg, Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fak. Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Transcript of Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

Page 1: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

PROBLEMATIKA PENERJEMAHAN BAHASAARAB KE BAHASA INDONESIA;Suatu Pendekatan Error Analysis

Abdul Munip1

Abstract

This article tries to find the problems faced by Arabic students intranslating Arabic texts to Indonesian language. By Error analysis, thewriter finds that the problems in translation can be classified in to twocategories, e,i linguistic problems and non linguistic problems. Thelinguistic problems are in relation with morphology, syntax, semanticsand restructurization. While the non linguistic problems are in relationwith (a) the deferences between the scientific background of translator andthe field or discipline of the text; (b) the situation in where the translatortries to translate the texts.

Key words: Problematika, Penerjemahan, Bahasa.

Pendahuluan

Bahasa Arab sebagai bahasa asing di Indonesia mendudukiposisi yang strategis terutama bagi umat Islam Indonesia. Hal inibukan saja karena bahasa Arab digunakan dalam ritual keagamaanseperti shalat, khutbah Jum'at, dalam berdo'a dan Iain-lain, tetapijuga menjadi bahasa ilmu pengetahuan (lughat al'ilm wa al-ma'rifah)dan bahasa pergaulan internasional. Sumber-sumber ajaran Islamyang sebagian besar masih ditulis dalam bahasa Arab menyebabkanbahasa ini identik dengan bahasa Islam dan umat Islam itu sendiri(lughat al-islam wa al-muslimin). Siapa saja yang ingin memahamiIslam dari sumbernya yang asli, maka ia harus menguasai bahasaArab sebagai alat untuk memahaminya. Inilah salah satu faktor

1 Abdul Munip, MAg, Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fak. TarbiyahUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 2: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

pendorong diajarkannya bahasa Arab di sekolah-sekolah muslimdi seluruh dunia.2

Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, dilihat dari tujuan-nya, nampaknya bisa dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu (1)belajar bahasa Arab sebagai "tujuan"; dan (2) belajar bahasa Arabsebagai "alat". Bahasa Arab sebagai "tujuan", berati siswa ataumahasiswa yang mempelajari bahasa Arab diharapkan mampumenguasai bahasa Arab secara aktif, baik dalam kemampuan mu-hadatsah, istima', qiraah dan kitSbah. Dengan dimilikinya empatkemahiranberbahasa tersebut, maka siswa atau mahasiswa mampuberkomunikasi secara lisan maupun tertulis dalam bahasa Arab,yang berarti mampu berbahasa Arab secara aktif maupun pasif.

Sementara, jika bahasa Arab dianggap sebagai "alat", makapengetahuan tentang bahasa Arab didudukkan dalam posisi sub-ordinat dari tujuan yang lebih tinggi. Sebagai ilustrasi bisa diberi-kan contoh di sini, misalkan Ahmad berkeinginan untuk bisa mem-baca, memahami dan menerjemahkan bacaan berbahasa Arab kedalam bahasa Indonesia, maka dia cukup mempelajari bahasa Arabterutama tentang aspek-aspek linguistik yang bisa membantunyamemiliki kemampuan seperti yang diharapkannya. Dengan demi-kian, menjadikan bahasa Arab sebagai "alat" sering diartikansebagai pembelajaran bahasa Arab untuk "tujuan pasif". Tujuanpasif di sini sering direduksi sekedar memiliki kemampuan mem-baca atau al-qiraah yang di dalamnya mengandung usur kemam-

2 Pengajaran bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan Islam di negara-negara muslim memang telah menjadi perhatian tersendiri bagi para pemerhatibahasa Arab. Berbagai buku daras telah dikembangkan oleh para linguis, terutamadiperuntukkan bagi siswa di negara-negara muslim yang tidak menggunakan bahasaArab sebagai bahasa resminya (li ghair an-nathiqina biha). Problem mendasar yangdihaapi lembaga-lembaga pendidikan tersebut adalah: "Dapatkah kita mengharap-kan jutaan warga muslim mampu menguasai bahasa Arab, sementara antara bahasaArab dan bahasa ibu mereka ada perbedaan linguistik yang besar? Dapatkah dalamwaktu yang singkat mereka mampu menguasai bahasa Arab pada tingkat yang me-muaskan, sementara pada waktu yang sama, mereka juga harus memperoleh penge-tahuan Iain unhik kehidupan mereka? Lihat Sajjad Husein dan Syed Ali Asyraf, Crisisin Muslim Education (Jeddah; Hodder and Stoughton King Abdul Aziz University,1979) hal. 114.

2 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan ...

Page 3: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

puan membaca teks berbahasa Arab, memahaminya dan selanjut-nya mampu mengungkapkan kembali isi bacaan dalam bentukterjemahan dalam bahasa Indonesia.

Kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Arab ke dalambahasa Indonesia menuntut berbagai pengetahuan prasyarat yangharus dimiliki oleh seorang penerjemah. Disamping itu, ia harusmenguasai bahasa sumber (sourch language-SL) dengan baik, ia jugaharus memiliki pengetahuan yang memadai tentang struktur baha-sa sasaran (target language-TL). Pengetahuan tentang kedua bahasatersebut ternyata belum cukup, karena seorang penerjemah harustahu pula jenis, isi dan bidang disiplin apa dari naskah yang akanditerjemahkan. Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengajarmata kuliah Tarjamah di jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab)Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, banyak mahasiswa yangmengalami kesulitan dalam menerjemahkan teks berbahasa Arabke dalam bahasa Indonesia.

Tulisan ini pada dasarnya berusaha mendiskripsikan danmenganalisis problematika yang dihadapi mahasiswa (dan mung-kin juga para penerjemah pemula) dalam menerjemahkan teksberbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Sumber data yang di-gunakan dalam tulisan ini adalah sampel hasil ujian akhir semestermahasiswa untuk mata kuliah Tarjamah. Adapun pendekatan yangdigunakan sebagai pemnadu tulisan ini adalah error analysis (ana-lisis kesalahan), yakni suatu prosedur yang berusaha untuk meng-analisis, menjelaskan serta mendeskripsikan kesalahan-kesalahanfaktual siswa/mahasiswa dalam berbahasa.3 Langkah-langkahyang ditempuh dalam prosedur analisis kesalahan antara lain; (1)Mengumpulkan sampel kesalahan, (2) Mengidentifikasi kesalahan,(3) Menjelaskan kesalahan, (4) Mengklasifikasi kesalahan, dan (5)Mengevaluasi kesalahan.4 Assumsi dasar yang digunakan penulisadalah, apabila seorang mahasiswa melakukan kesalahan dalam pener-

1 Inf ormasi yang cukup memadai tentang teori analisis kesalahan berbahasa bisadilihat dalam Henry Gutur tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis KesalahanBerbahasa (Bandung; Angkasa, 1988).

' Ibid, hal. 58.

AL-'ARABIYAH, Vol. 1, No. 2 Januari 2005 3

Page 4: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

jemahan, berarti dia mengalami kesulitan atau problem. Dengan demi-kian, hubungan antara kesalahan dan problematika penerjemahanmerupakan hubugan yang saling kait mengkait.

Agar tulisan ini bisa memberikan informasi yang cukupmengenai probematika sekaligus kesalahan penerjemahan yangdilakukan mahasiswa, maka akan lebih baik jika penulis mencobamemetakan atau mengklasifikasikan terlebih dahulu wilayahproblematika untuk selanjutnya memerinci dan mengevaluasikesalahan penerjemahan berdasarkan pemetaan problematikatersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, problematika yangdihadapi mahasiswa dalam menerjemahkan teks berbahasa Arabke dalam bahasa Indonesia, bisa dikategorikan ke dalam duaproblematika besar, yaitu problematika linguistik dan problema-tika non linguistik.

Problematika Linguistik

Menerjemahkan adalah menyampaikan berita yang terkan-dung dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran agar isinyabenar-benar mendekati aslinya. Sedangkan tujuan penerjemahantidak lain adalah menyampaikan berita dalam bahasa sasaran,yang berarti apa yang diterjemahkan harus dapat dimengerti dantidak disalahfahami oleh orang-orang yang akan mendengarkanatau membaca hasil terjemahan tersebut.5 Definisi tarjamah ter-sebut mengisyaratkan bahwa hasil terjemahan yang baik hen-daknya dibaca seolah-olah karangan asli yang ditulis dalam bahasasasaran. Agar bisa menghasilkan terjemahan yang baik, seorangpenerjemah hendaknya memperhatikan aspek-aspek linguistikdan non linguistik.

Yang dimaksud dengan aspek linguistik di sini adalahaspek-aspek kebahasaan yang meliputi tataran morfologis («/-sharf), sintaksis (al-nahw) dan sematik (al-dilalah). Sementara tataranlinguistik yang lain yaitu tataran fonologi ('Urn al-ashwat) nampak-

5 E. Sadtono, Pedoman Penerjemahan (Jakarta; Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa Depdikbud, 1985) hal. 9.

4 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan ...

Page 5: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

nya kurang berpengaruh dalam penerjemahan teks tertulis, kecualipada penerjemahan bahasa lisan yang mensyaratkan adanya per-hatian secara seksama terhadap unsur-unsur bunyi bahasa.

Secara teoritis, perbedaan-perbedaan linguistik (fonologis,moriologis, sintaksis dan semantis) antara bahasa asing dan bahasaibu (dalam hal ini antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia) akanmenimbulkan kesulitan bagi siswa untuk mempelajari bahasaasing tersebut (bahasa Arab). Bahkan sistim tulisan yang berbedaantara bahasa Arab dan bahasa Indonesia juga merupakan pro-blem tersendiri bagi siswa Indonesia. Tidak sebagaimana denganbahas asing lainnya seperti bahasa Inggris, Francis dan Iain-lain,untuk sekedar bisa membaca teks berbahasa Arab (yang umumnyatanpa syakal atau harakat) dengan benar saja, dibutuhkan penge-tahuan yang memadai tentang morfologis dan sintaksis bahasaArab, belum lagi untuk bisa memahami maknanya. Oleh karenairu, wajar jika siswa Indonesia banyak mengalami kesulitan dalamaspek linguistik ketika mempelajari bahasa Arab, termasuk jugaketika menerjemahkan teks berbahasa Arab ke dalam bahasaIndonesia.

Berikut ini beberapa problematika atau kesalahan linguistikyang dilakukan mahasiswa PBA dalam menerjemahkan teksberbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

1. Problematika Morfologis

Morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari bentuk-bentuk kata dan perubahan bentuk kata serta makna akibatperubahan bentuk tersebut6 atau bidang lingusitik yang mempe-lajari susunan bagian kata secara gramatikal.7 Dalam bahasa Arab,morfologi identik dengan ilm al-sharf yang merupakan cabanglingistik yang mempelajari isytiqaq al-kalimat atau perubahan ben-

6 Mansoer patcda, Linguistik, Sebuah Pengantar (Bandung; Angkasa, 1990), hal.7i.

7 JWM Verhaar, Pengmtar Lmgguistik (Yogyakarta; Gadjah Mada UniversityPress, 1985) hal. 52.

AL-'ARABIYAH Vol. 1, No. 2 Jmuari 2005 5

Page 6: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

tuk kata dari satu wazan menjadi beberapa wazan yang lain yangmembawa konsekuensi pada perubahan makna.8

Dengan demikian, problematika morfologis yang seringdijumpai mahasiswa dalam menerjemahkan bahasa Arab ke dalambahasa Indonesa, pada umumnya berkenaan dengan kesalahanmenentukan kataegori jenis kata tertentu yang dilambangkandengan kesalahan membaca (memberi syakal atau harakat). Kesalah-an membaca ini jelas membawa konsekuensi pada penentuan mak-na yang salah, yang berakibat pada kesalahan penerjemahan secarakeseluruhan.

Contoh kesalahan (1)

Banyak mahasiswa yang membaca kata (^Ji*) di atas dengan. Ini berarti mahasiswa melakukan kesalahan dalam menentu-

kan jenis kata yang dikehendaki dalam kalimat di atas. Merekamenganggap kata (,_JI!») sebagai jenis kata benda yakni JJ.BI .j darikata kerja (*-lXr), sehingga mereka mengartikani_.^L_^l i^dengan "murid-murid ulatna pendidikan Islam". Padahal, kata (dalam kalimat di atas adalah jenis kata irM.\ J-Ji dengan wazan vJH>- J_f 6. Sebenarnya, jika para mahasiswa jeli, kesalahan bacaan ataukesalahan dalam menentukan jenis kata (-JI1.) tidak akan terjadi,karena sebelumnya ada penanda lingistik yang berupa (jj) yanghanya melekat pada jenis kata kerja atau/TiZ.

Contoh kesalahan (2)

Kesalahan di atas adalah kesalahan dalam membaca kata(r—^) yang seharusnya dibaca (i__ •£). Hal ini berarti mahasiswamelakukan kesalahan dalam menentukan jenis kata kerja, yakni

8 Mengenai studi linguistik bahasa Arab, baca misalnya karya Emil Bad!' Ya'qubfiqh al-Luglia al-'Arabiyah wa Khashaishuha (Beirut; dar al-Tsaqafah al-Islamiyah, 1982)

6 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan ...

Page 7: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

menganggap (£_«£) sebagai kata kerja pasif atau d-fi'lu ul-majhulyang diterjemahkan dengan "dinasihatkan", sehingga hasil terjemah-an lengkap kalimat di atas adalah:

Yaitu nasihat berharga dari Ibn Sina. Dinasihatkan baginya untuk parapengasuh/para murabi yang menghendoki pilihan altematifbagi si anak se-menjak bayi (diambil dari sampel ujian mid semester mahasiswa P6A)

Kalau diamati, hasil terjemahan di atas bukan saja janggal,tetapi malah menyesatkan karena tidak sesuai dengan maksud be-rita yang ada pada naskah aslinya. Dilihat dari aspek morfologis,kesalahan terutama terjadi pada pembacaan kata (^-^) yang se-harusnya (f '.,.£). Sedangkan kesalahan-kesalahan lainnya termasukkategori kesalahan sintaksis dan semantis yang akan dipaparkansecara terperinci pada bagian tersendiri. Kalimat di atas sebaiknyaditerjemahkan dengan:

Itulah nasihat berharga dari Ibn Sina. Dalam nasihatnya, Ibn Sina menasihatipara pendidik yang hendak memilihkan pekerjaan bagi salah seorang sisuxmya.

2. Problematika atau Kesalahan Sintaksis

Sintaksis secara etimologis berarti "menempatkan bersarna-sama kata-kata menjadi sekelompok kata atau kalimayt". Kata sin-taksis dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasaBelanda "syntaxis" (Inggris; syntax).9 Menurut Ramlan, sintaksisadalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakanseluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase.10 Sedangkan Verhaarmenyatakan bahwa "bidang sintaksis menyelidiki semua hubung-an antar kata dan antar kelompok kata (atau antar frase) dalamsatuan dasar sintaksis itu, yaitu kalimat".11 Senada dengan pen-dapat-pendapat di atas, Jos Daniel Parera menyatakan bahwa "yang

9 Mansoer Pateda, Ibid, hal. 8510 Ramlan, Umu Bahasa Indonesia- Sintaksis (Yogyakarta; UP Karyono, 1981) hal. 111JWM Verhaar, Pmggantar ... hal. 70.

AL-'MABIVMl Vol. 1, No. 2 Jmuari 2005 7

Page 8: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

kami maksudkan dengan sintaksis adalah pembicaraan mengenaiunit bahasa kalimat, klausa dan frase".12

Dalam linguistik bahasa Arab, sintaksis dikenal dengan ilmual-nahw, yakni cabang linguistik yang mempelajari tentang kalimat(al-jumlah) serta segala hal yang berkaitan dengan itu, seperti peransintaksis tertentu dalam kalimat semisal al-fd'il, d-maful, al-khabar,al-mubtada dan Iain-lain, ttm al-nahw seringkali dianggap pula se-bagai ilmu tentang qawd'id al-i'rab, yaitu ketentuan-ketentuantentang perubahan harakah huruf terakhir (al-i'rab) dari suatu katakarena menduduki peran sintaksis tertentu, atau karena adanya'Awamil al-i'rab, yakni faktor-faktor tertentu yang menyebabkanterjadinya i'rab.

Dengan demikian, problematika atau kesalahan sintaksisdalam penerjemahan umumnya berkaitab dengan kesalahan me-nentukan peran kata (frase) dalam hubungan sintaksis tertentu.Dengan kata lain, kesalahan sintaksis lebih sering disebabkankarena ketidakmampuan dalam melakukan analisis kalimat bahasasumber yang dalam hal ini adalah bahasa Arab. Seperti diketahui,bahwa analisis bahasa sumber merupakan langkah awal dalamproses penerjemahan. Kesalahan dalam langkah ini akan berakibatpada kesalahan pemahaman terhadap isi atau pesan yang diter-jemahkan, yang berakibat pula pada kesalahan dalam melakukanrestrukturisasi yang diwujudkan dalam hasil penerjemahan dalambahasa Indonesia.

Pada umumnya, kesalahan sintaksis yang dilakukan olehmahasiswa PBA adalah kesalahan dalam menentukan jenis kalimatdan kedudukan kata (frase) dalam sebuah kalimat, misalnya kata(frase) mana yang menduduki posisi subjek, predikat, objek, kete-rangan dan Iain-lain. Kesalahan itu antara lain diwujudkan dengankesalahan i'rab, yakni kesalahan dalam memberikan harakat atausyakal huruf terakhir suatu kata karena kedudukan sintaksis yangdiperankannya dalam sebuah kalimat.

" Jos Daniel Parera, Sintaksis Jakarta; Gramedia, 1993) hal xii.

8 Abdul Mump, Problematika Penerjemahan ...

Page 9: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

Contoh kesalahan (3)

Terfenufun:

Dan sesungguhnya munculnva para penparang-pengarang yang independen ttersebut merupakan warisan sangat berharga dalam syari'at Islam, ibadahmaupun muamalah, pembatasan hubungan spiritual dalam bermasyarakat danberamal khusus pada diri manusia. (Dikutip dari sampel ujian mid semestermahasiswa PBA)

Contoh hasil terjemahan di atas mengandung beberapa ke-salahan yang kompleks, baik pada tataran morf ologis, sintaksismaupun semantik yang mengakibatkan kekaburan, ketidakjelasanserta penyimpangan hasil terjemahan dari maksud yang sebenar-nya dalam naskah aslinya.

Marilah kita mencoba menganalisis kesalahan sampel ter-jemahan di atas. Dilihat dari tataran sintaksis, mahasiswa tersebutsalah menentukan jenis kalimat dan salah pula dalam mengana-lisisnya. Kalimat tersebut di atas pada dasarnya adalah jenis kali-mat majemuk bertingkat. Adapun hubungan antara induk kalimatdengan anak kalimat adalah bersifat kausalitas (al-'alaqat al-syar-thiyah) atau hubungan sebab-akibat, dimana .. .UjJ.; jU: jJk'j-; ji,a - jill merupakan sebab atau syarat, sedangkan ^j Ui -i L!t_; j-f-.o^Ull, olsL_Jlj t-* f\ y-Z2\ ... 1 — 11, merupakan akibat. Disampingitu, mahasiswa juga melakukan kesalahan morfologis, yaitu kesa-lahan dalam menentukan jenis kata ( 1 _ ijll) yang dianggapnyasebagai ism al-fd'il sehingga diterjemahkan dengan para pengarang,padahal yang sebenarnya adalah ism al-maful yang terjemahannyaadalah karangan-karangan, Tcarya-karya atau buku-buku. Dilihat daritataran semantik, mahasiswa tersebut melakukan kesalahan dalammenerjemahkan kata (t _ Jull) yang seharusnya diterjemahkan denganberharga, tetapi dia terjemahkan dengan independen. Adapunterjemahan yang tepat untuk kalimat di atas adalah:

U-'ARABIYAH Vol. I, No. 2 Januari 2005

Page 10: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

Barang siapa yang menelaah atau mempelajari karya-karya berharga tersebut,(maka) ia ohm menemukan warisan yang kaya di bidang syari'ah Mam, ibadah,muamalah dan ketentuan hubungan-hubungan manusiawi, (baik) yang bersijhtspiritual, sosial (maupun) praktis.

3. Problematika atau Kesalahan Semantik

Semantik (Inggris; semantics) berarti teori makna atau teoriarti, yakni cabang linguistik yang mempelajari makna atau arti.Dalam bahasa Arab, semantik identik dengan Urn al-dilalah, yakniilmu yang mempelajari hubungan antara lambang (form) denganmaknanya (meaning) atau arti yang dimaksud oleh lambang bahasatersebut. Dalam semanti dikenal ada tiga makna, yaitu maknaleksikan (lexical meaning), makna gramatikal (grammatical meaning)dan makna kontekstual (contextual meaning).

Makna leksikal adalah makna yang diperoleh dari atau ber-dasarkan kamus. Sedangkan makna gramatikal adalah makna yangmuncul akibat proses gramatikal, adapun makna kontekstual adalahmakna yang muncul akibat tuntutan konteks tertentu. Dengandemikian, problematika semantik dalam penerjemahan teks bahasaArab ke bahasa Indonesia pada umumnya berkaitan dengankesalahan menentukan padanan kata yang tepat dalam bahasasasaran (Indonesia). Beberapa contoh kesalahan semantik dalampenerjemahan teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dapatdilihat dalam tabel di bawah ini.

Terjemahan yang tepat

Nasihat yang berharga

Karya-karya yang bernilai atauberharga

Mereka menulis buku-bukuyang terperinci dan yangringkas

Memperhatikan bakat ataupotensi bawaan

Tidak mudah bagi siswa untukmendalami atau menguasaisecara sempurna semua materiyang dipelajari

Kesalahan Penerjemahan

Nasihat delapan

Pengarang yang independen

Seribu kitab nmjhshaiah dan

Medan persiapan naluriah

Dan bukanlah hal yangmudah untuk menempatkansiswa pada tiap-tiappelajaran yangdiinginkannya

Teks

*J i*^i,

Aj-jjl 4^U)jll

l^^i 4Ui- US' Ijifl,

ij>ijl oblJ-s-'y »UI^

rUdl^otj^Jl^^j

14-jj, oU JT J

10 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan ...

Page 11: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

4. Problematika Restrukturisasi

Yang dimaksud dengan problematika restrukturisasi di siniadalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika me-lakukan penyusunan kembali makna, berita atau pesan terjemahandalam bahasa sasaran yakni bahasa Indonesia.

Pada umumnya, kesalahan yang dilakukan pada tahaprestrukturisasi ini adalah masih adanya interferensi struktur bahasaArab ke dalam bahasa Indonesia, atau dengan kata lain, hasil ter-jemahan dalam bahasa Indonesia masih kental dipengaruhi olehstruktur dan gaya bahasa arab. Dismaying itu, penggunaan bahasayang tidak efektif juga dikategorikan sebagai keasalahan dalamrestrukturisasi.

Contoh hasil terjemahan (4)

Dan bukanlah suatu perkara yang mudah bahwa setiap materi yang adadipelajari semua oleh pelajar, akan tetapi ini bisa unggul dan pintar pada salahsatu materi yang disukainya dan cenderung untuk mempelajarinya (Diambildari sampel ujian mid semester mahasiswa PBA).

Naskah asli terjemahan di atas adalah

Terjemahan yang tepat adalah:

Tidaklah mudah bagi siswa untuk mendalami semua materi yang dipelajarinya,tetapi bisa saja siswa (ham/a) unggul dan pandai dalam materi atau bidang yangdia sukai dan ingin mempelajarinya saja.

Problematika Non Linguistik

Baik tidaknya suatu hasil terjemahan, disamping dipengaruhioleh faktor-faktor linguistik (seperti yang telah dipaparkan), jugadipengaruhi oleh faktor-faktor non linguistik atau non kebahasaan.Diantara beberapa faktor non linguistik yang berpeluang menjadiproblematika dalam penerjemahan bahasa Arab ke bahasa Indone-sia antara lain:

fll-'ARABIYAK Vol. 1, No. 2 Januari 2005 11

Page 12: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

1. Isi atau materi atau bentuk dari naskah yang diterjemahkan

Sebuah teks yang berisi permasalahan tertentu di bidanghukum tentu akan berbeda dengan teks yang berisi pemikiran filo-sofis, psikologi atau pendidikan. Demikian juga teks sastra akanberbeda dengan teks ilmiah. Perbedaan corak, gaya penuturan danistilah-istilah teknis yang digunakan dalam bidang disiplin yangberbeda akan menimbulkan problem tersendiri bagi seorang pener-jemah. Oleh karena itu, seorang penerjemah hendaknya memilihlatar belakang keilmuan yang sama (atau setidaknya berdekatan/familiar) dengan bidang disiplin dari naskah yang diterjemahkan-nya.

Problematika ini pula yang dihadapi oleh mahasiswa jurus-an PBA. Pada saat mereka dihadapkan teks berbahasa Arab yangberbicara tentang pendidikan, mereka cenderung bisa ceat menye-suaikan diri, tetapi tidak demikian jika mereka disuguhi teks dalambidang disiplin lain spfilsafat, ekonomi dan Iain-lain. Kesulitanumumnya berkaitan dengan ketidakfamilieran mereka terhadapistilah-istilah teknis atau konsep-konsep yang digunakan dalambidang disiplin-disiplin tersebut.

2. Kondisi pada saat menerjemahkan

Kegiatan penerjemahan yang dilakukan dengan tergesa-gesa tentu akan berbeda hasilnya dengan penerjemahan yangdilakukan dengan tenang dan waktu yang cukup. Hal inilah yangnampaknya mempengaruhi mutu terjemahan mahasiswa jurusanPBA.

Hasil terjemahan mereka yang dilakukan pada saat ujianmid semester cenderung lebih jelek jika dibandingkan dengan hasilterjemahan yang mereka kerjakan di rumah sebagai tugas mandiri.Salah satu penyebab perbedaan itu adalah terbatasnya waktu sertakondisi psikologis yang berupa ketegangan ketika mengerjakan soalujian.

12 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan ...

Page 13: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

PenutupKualitas suatu hasil terjemahan memang banyak dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik faktor linguistik maupun non linguistik.Masing-masing faktor tersebut berpotensi menimbulkan problemdalam proses penerjemahan yang diwujudkan dalam bentukkesalahan mener-jemahkan.

Pada umumnya kesalahan penerjemahan yang dilakukanoleh mahasiswa jurusan PBA dapat dikategorikan ke dalam pro-blematika lingusitik dan non linguistik. Problematika linguistikmencakup kesalahan morfologis, sintaksis, semantik dan restruk-turisasi, sementara problematika non linguistik muncul akibatketidakakraban mahasiswa (penerjemah) dengan bidang disiplin,materi atau isi dari naskah yang diterjemahkan serta kondisi yangmempengaruhi pada saat proses penerjemahan berlangsung.

DaftarPustaka

All Audah, Penerjemahan Arab-Indonesia dan Masalahnya, (makalahpada pertemuan ilmiah nasional bahasa Arab, tanggal 24-26September 1999 di Batu Malang.

A. Widya Martaya, Seni Mener/ema/iABn,(Yogyakarta; Kanisius, 1993)

E. Sadtono, Pedoman Penerjemahan, (Jakarta; Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa Depdikbud, 1985).

Eugene Nida, "Principle of Correspondence" dalam Lawrence Venuti(ed), The Translation Studies Reader, cet.ke-1 (London: Routledge,2000).

Yu'ael Yusuf 'Aziz, Mabadi' al-Tarjamah min al-Injlisiyah ila al-'Arabiyah, (Mousul: Universitas Mousul; tt)

Peter Newmark, A Texbook Of Translation (New York; Prentice Hall,1988).

R.AG. Kamil, Teknik Membaca Textbook dan Penterjemahan (Yogyakarta;Kanisius, 1993)

Roman Jakobsen, "On Linguistics Aspects Of Translation" dalamLawrence Venuti (ed), The Translation Studies Reader, cet.ke-1(London: Routledge, 2000).

fll-'ABBBIVAH Vol. 1, No. 2 Janwri 2005 13

Page 14: Problematika Penerjemahan bahasa Arab ke Bahasa Indonesia ...

Sukamto, Masalah Dalalah dalam Penerjemahan Arab-Indonesia: KajianSemantik (artikel).

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran AnalisisKesalahan Berbahasa (Bandung; Angkasa, 1988)

Syed Sajjad Husein san Syed Ali Ashraf, Crisis in Muslim Education(Jeddah; Hodder and Stoughton King Abdul Aziz University,1979).

Mansoer Pateda, Linguistik (sebuah pengantar) (Bandung: Angkasa,1990)

JWM Verhaar, Pengantar Lingguistik (Yogyakarta: UGM Press, 1985)

14 Abdul Munip, Problematika Penerjemahan...