Sistem Transportasi Non Mekaniss

download Sistem Transportasi Non Mekaniss

of 20

Transcript of Sistem Transportasi Non Mekaniss

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    1/20

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    2/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 2

    OBSERVASISISTEM TRANSPORTASI NON MEKANIS

    PADA BLISS SURFER HOTELKUTA, BADUNG, BALI

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    3/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 3

    1.1. Latar Belakang

    Berbagai bangunan yang yang dirancang oleh seorang Perancang itu tidak dapat berfungsidengan baik tanpa memperdulikan adanya kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untukmenunjang tercapainya kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalambangunan. Kelengkapan fasilitas bangunan tersebut adalah Utilitas merupakan suatu ilmupengetahuan teknik arsitektur di samping ilmu-ilmu lain mengenai bangunan yang harus dipelajarioleh seorang arsitek dalam kooordinasi merancang bangunan. Sistem utilitas tersebut tidak kalahpenting perencanaannya seperti halnya sistem struktur bangunan. Karena sistem utilitas merupakankomponen operasional dalam bangunan yang dapat memaksimalkan fungsi kegiatan di dalambangunan tersebut. Membahas tentang sistem utilitas kita tidak dapat lepas dengan bagian-bagiannya sepertisistem plumbing, sistem sampah, pencahayaan alami, penghawaan alami, pengkondisian udara,dan transportasi. Sistem transportasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung,oleh karena itu perencanaan sistem transportasi haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengantahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka menunjang sirkulasi pergerakan

    manusia dalam melakukan aktitas di dalamnya. Pada umumnya sistem transportasi pada bangunan dibagi menjadi dua. Pertama adalahsistem transportasi mekanis (elevator, eskalator, dll). Kedua adalah sistem transprtasi non mekanis(tangga, ramps, dll). Untuk mendalami pemahaman pada materi sistem utilitas bangunan khususnya sistemtransportasi non mekanis maka dalam tugas 2 Mata kuliah Sains bangunan dan Utilitas ini kamimengobservasi sebuah bangunan hotel yaitu Bliss Surfer Hotel berlokasi di daerah Kuta Legian,Bali. Pada objek ini kami meninjau sistem transportasi non mekanis yang kami tinjau berdasarkandata yang kami dapat dan kemudian kami analisis lebih mendalam baik dari segi kualitatif maupunkuantitatif.

    BAB I

    Pendahuluan

    1.2. RUMUSAN MASALAH

    Atas penentuan latar belakang dan identitas masalah diatas, maka kami dapat mengambilperumusan masalah sebagai berikut :1. Bagaimana sistem transportasi non mekanis yang esien dan efektif dalam sebuah bangunan dan

    bagaimana sistem kerja serta kendala sistem transportasi non mekanis yang berada dalam bangunanyang diobservasi?

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    4/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 4

    1.4. MANFAAT PENULISAN

    1.3. TUJUAN PENULISAN

    1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Pada makalah ini, akan dijelaskan dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan terakhir sistematika penelitian. Dilanjutkandengan bab kedua yang berisi landasan teori, kerangka penugasan yang terdiri dari teori-teori terkaitdengan sistem utilitas bangunan yang akan berimplikasi pada pembahasan objek studi.

    Bab ketiga merupakan substansi yang membahas tentang hasil observasi terhadap objek studi yangmembahas secara mendalam mengenai sistem utilitas bangunan pada objek studi. Bab keempat merupakan bab penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini, kami menyimpulkanuraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai merencanakan sistem utilitasyang baik dan benar sehingga mendukung segala kenyamanan dan keamanan pengguna.

    1.6. METODE PENULISAN

    Tujuan penulisan tugas ini yaitu :1. Mengetahui bagaimana sistem transportasi non mekanis dalam sebuah bangunan.2. Menjelaskan hasil observasi mahasiswa sekaligus dapat mengerti tentang materi sistem transportasi

    non mekanis

    Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan mampu :1. Memahami dan dapat mendenisikan pengertian sistem transportasi non mekanis.2. Memahami sistem utilitas serta pengaplikasiannya pada bangunan melalui kegiatan observasi langsung padabangunan Bliss Surfer Hotel.3. Menjelaskan dan mengaplikasikan sistem transportasi non mekanis pada perancangan bangunan denganpemahaman yang baik dan benar.

    Metode penulisan ini dirancang sebagai penelitian evaluasi, bersifat observasionaldeskriptif yang dilakukan dengan melakukan pengamatan, pengukuran, observasi terhadap objekyang diamati yang dalam hal ini merupakan sistem Utilitas Bangunan pada Bliss Surfer Hotel, Bali.Selain itu juga menggunakan metode wawancara dengan melakukan wawancara terhadap pihakmanajemen serta petugas dari hotel. Penelitian dilakukan pada bulan 15 Januari 2014 denganbeberapa narasumber, antara lain :1. I Wayan Wijana selaku Manager On Duty Operasional2. Made Sumerta selaku petugas hotel.3. Ferdy Permana selaku chief engineering hotel Kuta Central Park Hotel. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu mengevaluasi pelaksaanaan sistem utilitas

    Bangunan dengan membandingkan dengan teori yang kami dapat selama perkuliahan denganpengaplikasian objek utilitas pada objek studi.

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    5/20

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    6/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 6

    2.2.1.1. Jenis Sistem Transportasi Non Mekanis Sistem transportasi non mekanis yang diaplikasikan pada bangunan memiliki berbagai macam jenis,seperti tangga, dan ramp.

    2.2.1.1.1. Tangga

    Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan dua tingkat vertikal yangme-

    miliki jarak satu sama lain Tangga terdiri dari berbagai macam jenis dan bentuk yang disesuaikan penggunaanya berdasarkan ruanganyang tersedia dan bentuk ruangannya. Di bawah ini merupakan beberapa jenis tangga yang biasa digunakanpada sebuah bangunan.

    1. Tangga tusuk lurus Tangga ini biasa digunakan pada ruang yang panjang atau kebutuhan panjang tangga yang standar,dimana kebutuhan tangga tersebut tidak terlalu tinggi dan lebar tangga yang tidak terlalu lebar.

    2. Tangga border lurus Pemasangan bordes pad tangga lurus difungsikan sebagai tempat istirahat sejenak untuk penggunatangga agar pengguna tidak kelelahan saat menggunakan tangga dengan jumlah anak tangga yang banyak(diatas 20 anak tangga).

    GAMBAR TANGGA TUSUK LURUS

    SUMBER : http://1.bp.blogspot.com/_zwVYq8NdRIs/TTkLxRFIm_I/ AAAAAAAACio/rx3ml0ewyo0/s400/Aubochon%2Bstairs.jpg

    GAMBAR TANGGA BORDES LURUS

    SUMBER : http://www.rumahuni.com/wp-content/uploads/2012/09/ Tangga-Model-I.jpg

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    7/20

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    8/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 8

    3. Tangga dengan perempatan Guna menghemat ruangan dalam pembuatan tangga dapat dibentuk perempatan pada bagian anaktangga. Jika dimulai pada awal naik tangga disebut tangga dengan dengan awal perempatan, dan jika per-empatan pada akhir tangga, dinamakan tangga dengan akhir perempatan. Bahkan dapat dibuat perempatanpada awal dan akhir tangga.

    GAMBAR TANGGA DENGAN AWAL PEREMPATAN

    SUMBER : http://2.bp.blogspot.com/_wC8_9aR_6uE/THtyFy5FqII/ AAAAAAAADfg/8QS_Kx8LXNA/s320/tangga%2Bdgn%2Bawal%2Bpe

    rempatan.JPG

    GAMBAR TANGGA DENGAN AKHIR PEREMPATAN

    SUMBER : http://2.bp.blogspot.com/_wC8_9aR_6uE/THtyEnneQwI/ AAAAAAAADfY/Hkf4NAohTLw/s1600/tangga%2Bdgn%2Bakhir%2Bp

    erempatan.JPG

    GAMBAR TANGGA DENGAN PEREMPATAN

    SUMBER : http://3.bp.blogspot.com/_wC8_9aR_6uE/TH-tyA2uONXI/AAAAAAAADfA/gZ0yMwBOyw0/s1600/

    tangga%2B2%2Bperempatan.JPG

    4. Tangga dengan lengan Tangga yang tidak lurus dan membelok disebut tangga dengan lengan, dimana setiap lengan dibelok-kan oleh bordes.

    GAMBAR TANGGA DENGAN LENGAN

    SUMBER : http://1.bp.blogspot.com/_wC8_9aR_6uE/ THtyDW4ukaI/AAAAAAAADfQ/k-ODvOFdQik/s1600/

    tangga%2Bbordes%2B3%2Blengan.JPG

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    9/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 9

    5. Tangga putar Tangga putar pada Ibu tangga dibuat melingkat dan mempunyai ibu tangga sebelah dalam. Tanggabentuk ini banyak digunakan dengan bahan baja atau beton.

    GAMBAR TANGGA PUTAR

    SUMBER : http://1.bp.blogspot.com/_zwVYq8NdRIs/TTkLxRFIm_I/ AAAAAAAACio/rx3ml0ewyo0/s400/Aubochon%2Bstairs.jpg

    2.2.1.1.2. Ramp

    Ramp merupakan suatu bidang miring yang menghubungkan dua ketinggian yang berbeda dengansudut kemiringan tertentu ( lebih landai dari kemiringan tangga). Ramp biasanya digunakan sebagai alternatifbagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga (cacat).

    GAMBAR RAMP

    SUMBER : http://www.lowes.com/brands/AccessibleHome/images/ ramp_2.gif

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    10/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 10

    Menurut kemiringannya ramps dapat dibagi menjadi :1. Ramp rendah sampai dengan 5% kemiringan (00-50). Ramps jenis low atau landai ini tidak perlumenggunakan anti selip untuk permukaan lantainya.2. Ramp sedang atau medium dengan kemiringan sampai dengan 7% (50-100) dianjurkan menggu-nakan bahan penutup lantai anti selip.3. Ramp curam atau steep dengan kemiringan antara 90% (100-200) yang dipersyaratkan harusmenggunakan bahan penutup lantai anti selip pada permukaan lantai dengan dibuat kasar. Untuk manu-sia dilengkapi dengan railing terutama untuk handicapped/disabled person (penderita cacat tubuh).

    2.2.1.2. Bagian-Bagian dan Kelengkapan dalam Sistem Transportasi Non Mekanis Sistem transportasi non mekanis yang diaplikasikan pada bangunan terdiri dari beberapa bagian seperti:

    2.2.1.2.1. Bagian-Bagian Tangga

    GAMBAR BAGIAN-BAGIAN TANGGA

    SUMBER : http://yudha-arch.blogspot.com/2010/06/elemen-tangga-dan.html

    1. Ibu Tangga

    Ibu Tangga merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok yang berfungsi untuk mendukunganak tangga.

    2. Anak Tangga Anak tangga berfungsi untuk bertumpunya telapak kaki, dibuat dengan jarak yang sama dan selisihtinggi (trap) dibuat ,supaya kaki yang melangkah menjadi nyaman, enak untuk melangkah, benuk anak tanggadapat divariasikan sesuai selere pemilik. Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuklangkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertikal lang-kah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian tempat tinggal

    adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    11/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 11

    3. Railing Railing merupakan berfungsi sebagai pegangan dan pembatas tangga. Railing memegang peranan pent-ing dalam keamanan dalam ruangan rumah , khususnya rumah yang memiliki lantai bertingkat, dengan peng-gunaan railing tangga maka meminimalisir resiko yang bisa terjadi disekitar tangga, selain untuk keamanan,railing berfungsi untuk membantu penghuni rumah mengunakan tangga dengan rasa aman dan nyaman Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa menga-komodasi sebagian besar ukuran tangan manusia. Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm biasanya sudah cukup.

    4. Bordes Bordes adalah plat datar diantara anak-anak tangga. Bordes biasa juga disebut Landing. Bordes meru-pakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsisebagai pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga

    5. Baluster Baluster merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertikal. Material bal-uster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang juga ada material baluster yang menggunakankaca.Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, diusahakan jarak antar baluster tidak terlalu jauh,

    terutama untuk keamanan anak kecil. Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100cm.

    6. Nosing Step nosing / hidung tangga adalah material yang dipasang pada sudut ujung trap tangga agar tanggatidak licin. Material step nosing bermacam-macam, mulai yang terbuat dari material sama dengan material pe-nutup pijakan tangga, misalnya keramik, granit atau marmer, kemudian permukaannya digerinda membentuktekstur atau guratan kasar. Saat ini, industri penutup lantai juga sudah menyediakan step nosing dalam berba-gai warna dengan tekstur dan membentuk pola tertentu untuk menambah keindahan tangga.

    GAMBAR NOSING PADA PIJAKAN TANGGA

    SUMBER : http://assets.kompas.com/data/ photo/2011/11/30/1249205620X310.jpg

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    12/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 12

    2.2.1.3. Bahan-Bahan dalam Transportasi Non Mekanis Sistem transportasi non mekanis yang diaplikasikan pada bangunan dapat terbuat dari berbagai macambahan material seperti :

    2.2.1.3.1. Bahan Tangga Bahan bahan tangga dibuat dari bahan-bahan yang yang disesuaikan dengan gaya bangunan, fungsibangunan, fungsi tangga dan selera dari penghuni.

    1. Konstruksi tangga kayu Tangga dengan bahan kayu masih banyak digunakan pada bangunan bertingkat dengan per timbanganbahannya ringan, mudah didapat, dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Namun konstruksi tangga kayu me-miliki beberapa kelemahan seperti : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas karenakayu memiliki sifat lentur yang lentur, serta tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena sifatnya yang mu-dah lapuk jika terkena panas dan hujan.

    2. Konstruksi tangga baja Biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri darimaterial baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan bengkel, bangunan gu-dang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mem-percepat proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.

    GAMBAR KONSTRUKSI TANGGA KAYU

    SUMBER : http://rumahjaya.fles.wordpress.com/2010/11/tangga-kayu.jpg

    GAMBAR KONSTRUKSI TANGGA BAJA

    SUMBER : http://4.bp.blogspot.com/-DAlmRI5WWao/TyJqxnFa0OI/ AAAAAAAAAEc/KvRzd1WM5LE/s1600/2012-01-08%2B14.37.45.

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    13/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 13

    4. Konstruksi tangga batu/bata Konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, esiensi pem-buatannya, dana sangat terbatas dalam penempatannya.Dilihat dari penempatannya tangga batu/bata seringdigunakan pada bangunan di luar rumah seperti teras, tangga menuju halaman yang lebih tinggi.

    3. Konstruksi tangga beton Sampai sekarang tangga betonbanyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau lebih dan ber-sifat permanen seperti bangunan kantor, rumah tinggal, pertokoan. Tangga beton memiliki keuntungan mudahdibuat sesuai dengan begesting/cetakan beton yang direncanakan.

    GAMBAR KONSTRUKSI TANGGA BETON

    SUMBER : http://4.bp.blogspot.com/-tDGXfmymltI/UkJx8E6TqrI/ AAAAAAAAAWc/tyX7k7F4-iU/s1600/tangga.jpg

    GAMBAR KONSTRUKSI TANGGA BATU

    2.2.1.4. Syarat-Syarat dalam Sistem Transportasi Sistem transportasi non mekanis yang diaplikasikan pada bangunan harus dapat memenuhi berbagaipersyaratan agar dapat menunjang pergerakan penggunanya seperti : Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau Mendapat penerangan yang cukup terutama pada siang hari Layak untuk digunakan (struktur yang kuat dan aman) Dekat dengan ruang pendukung (toilet, ruang tunggu, dll)

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    14/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 14

    2.2.1.5. Kapasitas dan Perhitungan dalam Sistem Transportasi Non Mekanis Sistem transportasi non mekanis yang diaplikasikan pada bangunan memiliki kapasitas yang disesuai-kan dengan kebutuhan pengguna seperti :

    2.2.1.5.1. Kapasitas Tangga Secara umum lebar tangga sangat tergantung dari fungsi bangunan dan jumlah orang yang akan mele-wati tangga tersebut, adapun lebar minimal adalah: Dilewati satu orang : 60 - 90 cm Dilewati dua orang : 80 - 120 cm

    Dilewati tiga orang : 160 cm Untuk bangunan sekolah dan gedung pertunjukan 150 300 cm Sedangkan untuk menentukan panjang bordes digunakan pedoman ukuran satu langkah datar padahitungan (rumus 1) ditambah satu atau dua langkah berkisar antara 80 s/d 150 cm. Banyaknya langkah tegagtergantung tinggi ruangan antara lantai satu dengan lantai berikutnya. Untuk itu pembagian dilakukan denganseteliti mungkin agar terdapat tinggi langkah naik dengan bilangan yang sama dan bulat. Dilapangan untuk ukuran tangga tegak (optrade) dan tangga datar (Aantrade) diambil 20 dan 30 cmukuran ini berdasarkan pengalaman dari perencana dan sudah sangat umum digunakan. Sedangkan secarateori untuk mendapatkan ukuran tangga tegak (optrade) dan tangga datar (Aantrade) menggunakan rumus1 (Aantrade) + 2 (optrade) = 57 s/d 65 cm (rumus 1)Pertimbangan rumus ini adalah panjang langkah orang dewasa dengan tinggi normal adalah 57 sampai 65 cm.Dari hasil penelitian pada saat menggangkat kaki secara vertical untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kalilipat dibandingkan melangkah normal secara horizontal.

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    15/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 15

    BAB III

    Data Objek dan Pembahasan

    3.1. Pengenalan Objek Studi

    bjek studi yang dipilih pada tugas kali ini adalah Bliss Surfer Hotel. hotel ini merupakan hotelbintang 4 yang terkenal yang ada di Legian, Kuta. Letaknya sangat strategis yaitu paa akses jalan Sunset Road dan Denpasar, Bali. Hotel ini pantas dijadikan sebagai objek studi karena

    memiliki pengaplikasian sistem utilitasnya cukup lengkap dan dapat dipelajari dengan baik.

    O

    JALAN SRIWIJAYA 88, LEGIAN,BALI, INDONESIA

    Bliss Surfer Hotel merupakan sebuah hotel yang terdiri dari 4 lantai, dengan jumlah kamar sebanyak

    111 kamar yang terdiri dari 100 standar room, 3 deluxe room, 3 family room, dan 5 suite room. Fasilitasyang ada pada hotel ini adalah 1 ruang bar, restoran, 1 kolam renang, dan Meeting room.

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    16/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 16

    3.1. Sistem Transportasi Non Mekanis Pada Bliss Surfer

    3.1.1. Tangga Pada Bangunan Bliss Surfer Hotel ini terdapat 3 buah tangga umum, dimana pada masing-masing blokhotel terdapat 1 buah tangga umum yaitu pada blok depan, blok tengah, dan blok belakang dengan 2 jenistangga yang berbeda yaitu tangga tusuk lurus dan tangga dengan lengan.

    GAMBAR LAYOUT PENEMPATAN TANGGA

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    17/20

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    18/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 18

    3.1.1.2. Tangga dengan Lengan Tangga dengan lengan ini merupakan salah satu jenis tangga umum yang terdapat pada hotel bangunanini. Dan juga sekaligus menjadi salah satu alat yang menunjang aktitas orang yang berada di dalam hoteltersebut .3.1.1.2.1. Bagian - Bagian Tangga

    Pada tangga dengan lengan yang ada di hotel ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :1. Railing

    Tangga dengan lengan ini memiliki railing yang berfungsi sebagai pegangan dan pembatas tangga.Bahan yang digunakan untuk pembuatan railing ini adalah jenis besi hollow.2. Baluster Baluster yang terdapat pada tangga ini berfungsi sebagai penyangga pegangan tangan. Bahan yangdigunakan untuk pembuatan baluster ini adalah jenis besi hollow.3. Bordes

    Bordes pada tangga ini berfungsi sebagai tempat peristirahatan sementara untuk pengguna tangga .Bordes pada tangga ini juga berfungsi sebagai pengubah anak tangga

    GAMBAR TANGGA DENGAN LENGAN PADA BLISS SURFER HOTEL

    RAILING

    BORDES

    LAMPUCEILING

    BALUSTER

    3.1.1.2.2. Bahan TanggaPada tangga dengan lengan yang ada di hotel ini menggunakan konstruksi tangga beton bertulang

    dengan bahan penutup yaitu keramik bertekstur kasar berwarna hitam.

    3.1.1.2.3.Penerangan pada Tangga Pada siang hari penerangan pada tangga ini memanfaatkan penerangan alami dari sinar matahari yangmasuk melalui jendela mati. Sementara untuk malam hari penerangan pada tangga ini memanfaatkan penerangan buatan daribeberapa buah lampu ceiling yang ditanam di dalam anak tangga.

    JENDELA MATI

    3.1.1.2.4. Tata Letak Tangga Tangga jenis dengan lengan ini terletak di samping lobby hotel. Tangga ini menghubungkan lantaibasement dengan lantai diatasnya begitu juga seterusnya. Tangga ini biasa digunakan oleh penyewa danpetugas hotel.

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    19/20

    SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1 2014 19

    GAMBAR TATA LETAK TANGGA DENGAN LENGAN PADA BLISS SURFER HOTEL

    3.1.2. RAMP Pada Bangunan Bliss Surfer Hotel ini terdapat juga menggunakan ramp yang digunakan sebagaipenghubung lantai 1 dengan basement dengan kemiringan 60%, dengan kemiringan securam itu makapermukaan ramp dibuat kasar agar tidak terjadi selip saat dilewati. Fungsi utama ramp pada hotel ini yaitu sebagai jalur untuk kendaraan agar bisa diparkir di dalambasement.

    GAMBAR RAMP PADA BLISS SURFER HOTEL

  • 8/11/2019 Sistem Transportasi Non Mekaniss

    20/20

    BAB IVPENUTUP

    Setelah menyimak dan memahami uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem transportasikhususnya sistem transportsai non mekanis, baik dari segi kenyaman maupun keefektifan sirkulasipergerakan yang didesain dengan baik pada Bliss Surfer hotel, hal ini untuk mengantisipasi terjadinyakecelakaan maupun ketidaknyamanan dalam sirkulasi pergerakan di dalamnya. Sudah sepantasnya jika perencanaan hotel ini harus baik dari segi arsitektur, kekuatan daristruktur dan juga jaringan utilitas bangunan termasuk sistem transportasi non mekanisnya, karena

    hal tersebut berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung atau tamu hotel. Demikenyaman para pengunjung hotel, pihak pengelola Bliss Surfer hotel sudah merencanakan system jaringan transportasi non mekanis dengan baik yang mendukung segala kenyamanan bagi tamu-tamu hotel yang datang. namun ada beberapa kendala yang dihadapi pada sistem transportas non mekanis ini,khususnya karena tidak adanya darurat,karena tangga darurat sangat diperlukan jika sesuatu halyang tidak diinginkan seperti kebakaran terjadi pada hotel.

    4.1. KESIMPULAN

    4.2. SARAN

    Akan lebih baik jika bangunan hotel seperti Bliss Surfer Hotel memiliki tangga darurat untukberjaga-jaga jika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap bangunan hotel tersebut.