WH - Unand

4
Jumal Peternakan Indonesia, Februan 2011 ISSN 1907 - 1760 Vol13(1) Hubungan antara Umur dengan Bobot Non Karkas Internal dan Eksternal pada Babi Duroc Jantan di RPH Mabar Medan The Relation of Animal Age with Internal and External Non Carcass Weight of Male Duroc Pig at WH Mabar Medan S.N. Aritonang, J. Pinem, dan T. A. Pelawi Fakultas P eternakan Univers itas Andalas Kampus Unand Limau Manis Padang 25153 E-mail .' [email protected] (Diterima : 14 Ollober 2010; Disetujui: 21 Januari 2011) ABSTRACT The purposed of this research was analyzed the relationship of pigs age with internal and external non carcass weight of male Duroc pigs. The experiment has been carried out on one hundred and nuenty male Duroc pig, which consisted offour aged groups : A (240-270 days), B (27 I - 300 days), C (301-330 days) and D (331-360 doy). The method of this researchwas survey method by purposive quota sampling in Mabar Slaugther House, Medan. The variables were observed of internal and external non carcass weigth (head andfoot) of male Duroc pigs. The relation of animal age andvariable measured is used the quadratic regression analysis. The result indicated that there are closely relation (P<0,01) between animal age with internal and external non carcass weigth (head andfoot) ofmale Durocpigwith correlation coefficient of0.953; 0.992 and 0.950. Keywords: Duroc pig, internal non carcass, external non carcass PENDAHTILUAN Babi merupakan komoditi ternak yang cukup potensial karena dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat perdesaan maupun pendapatan pemerintah daerah. Kontribusi temak babi dalam usaha memenuhi kebutuhan nasional akan daging sangat nyata, baik sebagai sumber protein hewani maupun untuk di ekspor ke luar negeri. Namun kenyataannya populasi ternak babi di Indonesia masih terbatas dan belum memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Hal ini disebabkan kondisi sosial budaya di Indonesia, yang sebagian besar masyarakat tidak mengkonsumsi daging babi. Dilihat dari segi ekonomi, babi mampu melahirkan anak dua kali per tahun atau lima kali per dua tahun, dengan jumlah anak yang dilahirkan bisa mencapai 8 ekor/induklkelahran (Eusobio, 1980). Di samping itu dalam paneliharaannya temak babi lebih efisien karena dapat memanfaatkan sisa-sisa bahan makanan, baik sisa dapur maupun sisa- sia hasil pertanian (Booth, 1995). Babi Duroc merupakan salah satu babi yang paling terkenal, yang dikembarrgkan di kota New Jersey, hasil persilangan dari dua bangsa Jersey Red dan dari New York. Babi tipe ini termasuk tipe pedaging, dengan pertambahan bobot badan yang cepat karena efisien dalam hal makanan (Sihombing, 1997\. tlkuran tubuh babi Duroc adalah panjang, punggung berbentuk busur, kuat dan lebar, susunan badan padat, lemak sedikit, kepala dan leher ringan dan halus, ukuran kaki panjangnya sedang. Umumnya babi Duroc dapat mencapai berat 150 kg pada umur 12 bulan dan warna merah terang sampai putih kemerah-merahan adalah babi yang paling banyak disukai (Soeparno, 2005). Karkas babi merupakan bobot seekor babi yang telah dipotong setelah dikurangi atau dipisahkan bagian kepala, paru-paru, jantung, jeroan dan ke empat kaki, sedangkan kulit, ginjal, ovarium, ekor dan leher merupakan bagian dari karkas (Anderson-Ek1und, 1998). Adapun di luar karkas yang disebut non karkas menurut Eusebio (1980) dan Mc Meecan (2009) terdin dad edible offal (non karkas yang dapat dimakan seperti jantung, hati, lidah dan saluran pencernaan, testikel, limpa paru-paru, uterus dan darah) dan in- edible offal seperti gigi, tulang, kaki, rambut/bulu, kelenjar dan hasil ikutan, Pengaruh Umur pada"Karkas Babi Duroc (S.NAritonang, et al.) 55

Transcript of WH - Unand

Page 1: WH - Unand

Jumal Peternakan Indonesia, Februan 2011ISSN 1907 - 1760 Vol13(1)

Hubungan antara Umur dengan Bobot Non Karkas Internal danEksternal pada Babi Duroc Jantan di RPH Mabar Medan

The Relation of Animal Age with Internal and External Non CarcassWeight of Male Duroc Pig at WH Mabar Medan

S.N. Aritonang, J. Pinem, dan T. A. Pelawi

Fakultas P eternakan Univers itas AndalasKampus Unand Limau Manis Padang 25153

E-mail .' [email protected](Diterima : 14 Ollober 2010; Disetujui: 21 Januari 2011)

ABSTRACTThe purposed of this research was analyzed the relationship of pigs age with internal and

external non carcass weight of male Duroc pigs. The experiment has been carried out on onehundred and nuenty male Duroc pig, which consisted offour aged groups : A (240-270 days), B (27 I -300 days), C (301-330 days) and D (331-360 doy). The method of this researchwas survey methodby purposive quota sampling in Mabar Slaugther House, Medan. The variables were observed ofinternal and external non carcass weigth (head andfoot) of male Duroc pigs. The relation of animalage andvariable measured is used the quadratic regression analysis. The result indicated that thereare closely relation (P<0,01) between animal age with internal and external non carcass weigth(head andfoot) ofmale Durocpigwith correlation coefficient of0.953; 0.992 and 0.950.

Keywords: Duroc pig, internal non carcass, external non carcass

PENDAHTILUANBabi merupakan komoditi ternak yang

cukup potensial karena dapat meningkatkanekonomi bagi masyarakat perdesaan maupunpendapatan pemerintah daerah. Kontribusi temakbabi dalam usaha memenuhi kebutuhan nasionalakan daging sangat nyata, baik sebagai sumberprotein hewani maupun untuk di ekspor ke luarnegeri. Namun kenyataannya populasi ternak babidi Indonesia masih terbatas dan belum memenuhikebutuhan konsumsi dalam negeri. Hal inidisebabkan kondisi sosial budaya di Indonesia,yang sebagian besar masyarakat tidakmengkonsumsi daging babi.

Dilihat dari segi ekonomi, babi mampumelahirkan anak dua kali per tahun atau lima kali perdua tahun, dengan jumlah anak yang dilahirkan bisamencapai 8 ekor/induklkelahran (Eusobio, 1980).Di samping itu dalam paneliharaannya temak babilebih efisien karena dapat memanfaatkan sisa-sisabahan makanan, baik sisa dapur maupun sisa- siahasil pertanian (Booth, 1995).

Babi Duroc merupakan salah satu babi yangpaling terkenal, yang dikembarrgkan di kota New

Jersey, hasil persilangan dari dua bangsa Jersey Reddan dari New York. Babi tipe ini termasuk tipepedaging, dengan pertambahan bobot badan yangcepat karena efisien dalam hal makanan (Sihombing,1997\. tlkuran tubuh babi Duroc adalah panjang,punggung berbentuk busur, kuat dan lebar, susunanbadan padat, lemak sedikit, kepala dan leher ringandan halus, ukuran kaki panjangnya sedang.Umumnya babi Duroc dapat mencapai berat 150 kgpada umur 12 bulan dan warna merah terang sampaiputih kemerah-merahan adalah babi yang palingbanyak disukai (Soeparno, 2005).

Karkas babi merupakan bobot seekor babiyang telah dipotong setelah dikurangi ataudipisahkan bagian kepala, paru-paru, jantung,jeroan dan ke empat kaki, sedangkan kulit, ginjal,ovarium, ekor dan leher merupakan bagian darikarkas (Anderson-Ek1und, 1998). Adapun di luarkarkas yang disebut non karkas menurut Eusebio(1980) dan Mc Meecan (2009) terdin dad edibleoffal (non karkas yang dapat dimakan sepertijantung, hati, lidah dan saluran pencernaan,testikel, limpa paru-paru, uterus dan darah) dan in-edible offal seperti gigi, tulang, kaki, rambut/bulu,kelenjar dan hasil ikutan,

Pengaruh Umur pada"Karkas Babi Duroc (S.NAritonang, et al.) 55

Page 2: WH - Unand

Vol13(l)

Tabel 1. Rataan bobot non karkas intemal babi Duroc jantan dan hubungannya dengan umur

KelompokUmur(hari)

Rataan Bobot Non Karkas

Internal (kg))Koefisien Korelasi

(r)AB

C

D

8,00 + 0,42

8,66 + 0,41g,5g + 0,45

10,30 + 0,20

0,953

Keterangan : A:240-270;B:271-300; C = 301-330, dan D:331-360

Umur ternak berpengaruh terhadap bentuktubuh ternak, di mana pada umur yang lebih tinggimenghasilkan kualitas karkas yang rendah(Ensminger, 2005). Temak babi yang dipotongpada fase pertumbuhan dan komponen fisikkarkasnya telah optimum, bobot karkas yangdihasilkan meningkat sehubungan denganmeningkatnya bobot hidup, yang juga akanberpengaruh terhadap bobot non karkas internalmaupun non karkas ekstemal.

MATERI DAN METODEPenelitian ini menggunakan 120 ekor babi

Duroc jantan dari berbagai umur yaflgdikelompokkan atas 4 kelompok umur, yaitu A(240-270 hari), B (271-300 hari), C (301-330) danD (3 3 1 -3 60 hari).

Pengelompokan berdasarkan umur bertujuanuntuk mengetahui perbedaan bobot karkas danbobot non karkas pada umur yang berbeda. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode surveidengan mengukur secara langsung peubah yangdiamati, dan pengambilan sampel dilakukan secaralangsung terhadap peubah yang diamati.

Pengambilan sampel dilakukan secarapurposive kuota sampling di RPH Mabar, Medan.Peubah yang diukur adalah bobot non karkasinternal, bobot kepala dan bobot kaki babi Durocjantan. Pendugaan antara umur dengan peubahyang diukur digunakan analisis regresi kuadratikdengan persamaan : Y: a * bx * cx', di mana Xadalah umur babi Duroc jantan, Y: Bobot nonkarkas internal dan eksternal.

IIASIL DAN PEMBAHASAN

Bobot non karkas internal

Perlumbuhan kaki yang terus terjadi denganbertambahnya umur disebabkan selama

pertumbuhan terjadi peningkatan hormon yangberpengaruh terhadap pertumbuhan tulang

Bertambahnya umur telah me-ningkatkanbobot non karkas internal babi Duroc jantan, dimana pada kelompok D, yaitu umur 331 - 360 harirata-rata bobot non karkas yang dicapai palingtinggi sekitar 10,30 +0,42 kg (Tabel 1).Peningkatan bobot non karkas internal padaperiode umur tersebut disebabkan karena denganber-tambahnya umur akan terjadi peningkatankonsumsi pakan yang tinggi, sehinggametabolisme danpertumbuhan semua organ dalamtemak babi pun menjadi sangat pesat. Sesuaidengan pendapat Sihombing (1997), bahwabertambahnya umur temak pada kurun waktutertentu maka akan diperoleh ukuran-ukuran tubuhyangmembesar.

Hasil analisis regresi menunjukkan, bahwaumur memiliki hubungan yang sangat erat (P <0,01) dengan bobot hidup babi Duroc jantandengan persamaan regresi Y : 8,544 + 0,019 x0,06x2 dan koefisien korelasi 0,953. Inimenunjukkan bahwa semakin bertambah umurtemak maka semakin meningkat ukuran bobot darimasing-masing organ dalam pada temak babiseperti hati, jantung, paru-paru, limpa, lambungdan usus, yang berarti makin tinggi juga bobot nonkarkas internal. Sesuai dengan pendapatSihombing (1997) bahwa bertambahnya umurtemak pada kurun waktu tertentu akan diperolehukuran-ukuran tubuh yang membesar. Demikianjuga menurut Aberle et al. (2001) bahwaperlumbuhan bobot non karkas internal akanbertambah dengan bertambahnya umur. Sepertiyang ditunjukkan dalam hasil penelitian ini, bahwabobot non karkas intemal babi Duroc jantan95,3 o/o

56 Pengaruh Umur pada Karkas Babi Duroc (S.NAritonang, et al.)

Page 3: WH - Unand

Vol13(l)

Tabel 2.Rataan Bobot Kaki Babi Duroc Jantan dan Hubungannya dengan umur

Kelompok Umur Rataan Bobot Non Karkas Koefisien Korelasi

B

C

D

2,80 + 0,21

3,23 + 0,17

3,92 + 0,14Keterangan : A:240-270;B:27I-300; C:30t-330; D--33I -360

Tabel 3.Rataan Bobot Kepala Babi Duroc Jantan dan Hubungannya dengan umur

Kelompok Umur Rataan Bobot Non Karkas Koefisien Korelasi(hari) Internal (kg)) ( r )A 7,56+0,29 r

8,25 + 0,24

9,74 + 0,24

9,25 + 032

B(.

D

Keterangan : A:240-27 0 ; B:27 I -300 ; C:3 0 l -3 3 0 ; D+ 3 1.3 60

dipengaruhi oleh umur. Hasil penelitian ini sesuaidengan pendapat Muller et al. (2000) bahwapenaksiran bobot non karkas internal berdasarkan

lobot masing-masing organ yang terdapat didalamnya, merupakan hal yang sering aidruhnuntuk mempertinggi nilai koefisien korelasi dalampengukuran pada kurun waktu tertentu.

Bobot Non Karkas EksternalBobot Kaki. Bertambahnya umurjuga telah

meningkatkan bobot kaki babi Duroc jantan, dimana pada kelompok D, yaitu umur 331 - 360 harirata-rata bobot kaki yang dicapai paling tinggisekitar 3,82 + 0,14 kg (Tabel 2).

Menurut pendapat Frandson (1992),bahwa pada bagian kaki babi terdiri Oaiibeberapa lapisan seperti lapisan membranesinoval yang melekat langsung pada tulang sertaotot tibialis kranialis dan otot peroneus pad,atarsus dan meta tarsus, yang membungkustulang kaki sehingga bobot badan d,apattertopang dengan sempurna.

Hasil analisis regresi menunjukkan, bahwaumur memiliki hubungan yang sangat erat (p <0,01) dengan bobot kaki babi Durocjantan denganpersamaan regresi Y = 2,949 + 0,023x- 0,05x2 dankoefisien korelasi 0,992. Ini menunjukkan bahwasemakin bertambah umur ternak maka semakinmeningkat ukuran dari kaki sehingga juga

meningkatkan bobot kaki babi Duroc jantan.Seperti yang ditunjukkan dalam hasil penelitian

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapatMourad et al. (2001) dan Ensminger (2005) bahwapertumbuhan ternak semakin meningkat baikbagian karkas maupun bagian kaki seiring denganwaktu pemeliharaan, sehingga bobot daii karkasdan kaki juga akan mengalami peningkatan.

Bobotkaki babi Duroc jantan hasil penelitian

flfTg dipotong pada umur sekitar 12 bulan (33 1-360 hari) sekitar 3,82 kg. Hasil ini senada denganpernyataan Wilson (1989), bahwa rataar-pemotongan pada umur 12 bulan didapat sebesar

i:9 Kg. Adapun pemotongan pada bagian kakidilakukan setelah bagian dalam isi perut sudahdikeluarkan, dimulai da/r carpus (lutut bagiandepan) ke bawah dan tarsus (lututbagian belakang)kebawah.

Bobot Kepala. Bertambahnya umur telahmeningkatkan bobot kepala babi Duroc jantan, dimana pada kelompok D, yaitu umur 331 - 360 harirata+ata bobot kepala yang dicapai paling tinggisekitar9,25 +0,32kg.

Peningkatan bobot kepal apadaperiode umurtersebut disebabkan dengan bertambahnya umur.Kemudian akan teq'adi pertumbuhan organ-organ

Pengaruh Umur pada Karkas Babi Duroc (S.N Aritonang, et al.) 57

Page 4: WH - Unand

seperti tulang kepala, otak, leher, lidah dan mata,yang meningkat disertai dengan penimbunanlemak di sekitar otot pipi sehingga bobot kepaladapat terus meningkat. Seperti yang dikemukakanoleh Frandson (1992) bahwa lapisan otot yangmenyusun kepala sangat berhubungan dengan otot-otot lainnya di antaranya otot leher (ototsternotiroides).

Hasil analisis regresi menunjukkan, bahwaumur memiliki hubungan yang sangat erat (P <0,01) dengan bobot kepala babi Duroc jantandengan persamaan regtesi Y = 8,493+0,011x-0,06X' dan koefi sien korelasi 0,950.

Ini menunjukkan bahwa semakinbertambah umur temak maka semakin meningkatukuran organ-organ yang menyusun kepala,sehingga juga meningkatkan bobot kepala babiDuroc jantan. Seperti yang ditunjukkan dalam hasilpenelitian ini, bahwa bobot kepala babi Durocjantan 95% dipengaruhi oleh umur. Hasilpenelitian ini sesuai dengan pendapat Soeparno(2005) bahwa pertumbuhan organ otak dan matayang terdapat di dalam kepala akan sejalan denganpertumbuhan dari ternak tersebut. Demikian jugamenurut Frandson (1992) dan Pedone et al.(1995)bahwa poia pertumbuhan tulang pada umumnyasangat mempengaruhi pertumbuhan dari kepala,dimana komponen kepala terdiri dari 3 bagian besaryaitu tulang, mata dan otak, sisanya adalahtimbunan lemak yang akan terus bertambahmelewati periode postnatal.

KESIMPULANUmur sangat berpengaruh terhadap bobot

non karkas intemal dan eksternal babi

1. Duroc jantan, dengan koefisien korelasimasing-masing 0,953 ; 0,992. 0,950.

2. Umur potong temak terbaik adalah pada

umur 331 - 360 hari.

DAT'TAR PUSTAKA

Aberle 8.D., J.C. Forrest., D.E. Gerrard., and E.W.Mills.2001. Principles of Meat Science.Fourth Edition. KendallAlunt PublishingCompany.Iowa.

Anderson-Eklund, L., L. Marklund., K.Ludstrom., C.S Haley., K. Anderson.,

Vol13(l)

I.Hansson and M. Moller. 1998. Mapping

Quantitative trait loci for intemal carcassand meat quality in a wild boar x largewhite intercross. Journal of AnimalScience 76: 694-700.

Bee, G. 2004. Effect of early gestafion feeding,birth weigth and gender of progeny onmuscle fiber characteristics of pig atslaughter. Journal ofAnimal Science. 826-836.

Booth, W'D. 1995. Wild boar farming in the UnitedKingdom. Journal of Mountain Ecology 3:

245-248.

Ensminger, M.E. 2005. Animal Science. TheInterstate Printed and Publisher Inc.Denville,Illinois.

Eusobio, J.A. 1980. Pig Production in The Tropic.Longman Group Ltd. Essex.

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan FisiologiTernak. Edisi Keempat. Penterjemah B.Srigandhono. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Mc Meekan, C.P.2009. The nature and variabilityof the carcass characters in Danish andEnglish bacon pigs. The Journal ofAgricultural Science 29 : 13 1-141.

Mourad, M., G.Gbanamau, and L.B. Balde. 2001.Carcass characteristics of West AfricaDwarf goats under extensive system.Small RuminantResearch 42: 8 1 -85.

Mullerm E. G. Moser., H. Bartenschlager, and H.Geldermann. 2000. Trait value of growth,carcass and meat quality in wild boar.Joumal of Animal Breeding and Genetics117:185-202.

Pedone, P,. S. Mattioli, and L. Mattioli. 1995.Body size and growth pattern in wild boarsof Ttuscany. Journal of Mountain Ecology3:66-68.

Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Beternak Babi.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Soepamo. 200 5. Ilmu dan Teknolo gi Daging. Gadj ahMada University Pres s. Yo gy al,arta.

Wilson, P.G. 1989. Pork Production System.United States Department of AgriculturalResearch Service, Houston.

58 Pengaruh Umur pada Karkas Babi Duroc (S.N Aritonang, et al.)