presentasi topik 7

Post on 19-Jun-2015

664 views 0 download

Transcript of presentasi topik 7

Gerakan Mandibula

Stevani Monika H 160110080075Cut Meutia 160110080076Hanifah Nuraini 160110080077Dara maysa 160110080078

Gerakan Mandibula

Oklusi Sentrik & Relasi Sentrik

Mekanisme Gerakan

Mandibula

Membuka-Menutup Protusif-Retrusif Lateral Rotasi

Mekanisme Pengaruh Gaya

Terhadap Sistem Mastikasi

Oklusi Sentrik

• adalah keadaan beroklusinya gigi geligi RA dengan gigi geligi RB secara berkontak secara maksimum

• Sering disebut oklusi habitual, oklusi yang nyaman, intercuspal position (ICP)

• Cups masuk ke dalam fossa, di mana posisi condylus berada pada posisinya yang paling posterior dalam fossa glenoid

Relasi Sentrik

• Posisi mandibula terhadap maksila kontraksi maksimum otot rahang (spt saat menelan)

• Posisi mandibula yang paling retrusif terhadap maksila

• Posisi kondilus paling menaik (atas), belakang, rileks pada fossa glenoid, anterior berhubungan dengan lereng distal articular eminence

Relasi Sentrik

• Posisi Kontak Mundur (retrusi) :kedudukan mandibula dengan kondisi kondilus sedikit mundur dari posisi oklusi sentrik

• Tidak banyak dipengaruhi oleh ada tidaknya gigi geligi ataupun posisi kepala

• Gerakkan kepala sejauh mungkin ke belakang, lalu tutup mulut secara bersamaan

Mekanisme Gerakan Mandibula

Membuka Menutup Protrusif

Retrusif Lateral Rotasi

Pembukaan Mandibula

• Kedua kondilus berputar bersama mengelilingi sumbu putar yang berjalan horisontal melalui pusat kedua kondilus

• Permukaan atas kondilus dgn perm. bawah diskus articular gerak engsel (hinge movement)

• Otot-otot : digastric, mylohyoid dan geniohyoid, pterygoid medial

Penutupan Mandibula• Otot – otot : temporalis, masseter, dan

pterigoid medial• Saat mandibula perlahan menutup, tanpa

terjadinya kontak gigi, Elevasi tanpa adanya kontak atau resistance terjadi karena kontraksi otot masseter dan pterigoid medial.

• Otot suprahyoid bertindak sebagai antagonis dari otot elevator. Penutupan sampai ke intercusp maksimal (oklusi sentrik) dapat mengandung kontraksi otot-otot wajah dan leher.

Protusi• Pada ruang atas sendi (perm. atas diskus dengan fossa

glenoid)• Kontraksi otot pterygoid lateral, medial, masseter• Protrusi & pembukaan : otot pterygoid, medial masseter

dan sedikit serabut anterior otot temporalis• Protrusi dengan gigi saat oklusi dicapai oleh karena

kontraksi otot masseter dan pterigoid• Selama pergerakan protrusif, rahang bawah ditekan, maka

terjadi pergerakan langsung, membawa gigi depan bersama-sama di titik paling baik untuk menggigit makanan. Sehingga, pada gigi depan terjadi oklusi edge to edge.

Retrusi

• Kontraksi serabut posterior otot temporalis, otot suprahyoid dan infrahyoid

• Aktivitas suprahyoid menghasilkan rahang membuka sedikit sehingga memungkinkan gigi bergeser satu sama lain ( oklusi sentrik relasi sentrik)

Pergerakan Lateral

• Asimetris, kedua kondilus mengalami lintasan gerak berbeda

• Contoh : gerak lateral kiri , kondilus kiri rotasi di tempat, sumbu putar pada tempat yang sama, kondilus kanan meluncur ke depan & tengah

• Salah satu kondilus bergerak ke bawah & medial ; membentuk sudut pada bidang sagital Sudut Bennet

• Gerakan kombinasi rotasi & lateral Gerak Bennet

• Pergerakan ke lateral kanan kontraksi otot temporal posterior primer, otot suprahyoid menjaga rahang dari tekanan dan protrusi

• Pergerakan ke lateral kiri kontraksi otot pterygoid medial & otot masseter

Rotasi

• Menurut Kamus Dorland, rotasi adalah proses pergerakan sendi

• Gerak putar, putaran terjadi di sekeliling sumbu putar yang melalui kedua sisi kondilus

• Muncul sebagai gerakan dalam rongga inferior TMJ

3 bidang

Horizontal

Frontal (vertikal)

Sagital

Sendi Horizontal

• pergerakan pembukaan & penutupan mandibula

• Ketika condylus berada pada posisi yang paling superior dalam articular fossa dan mulut secara natural berotasi membuka pergerakan sendi yang muncul disekitarnya disebut sendi engsel terminal (terminal hinge axis).

Sendi Frontal / Vertikal

• Pergerakan condylus keluar dari posisi engsel terminal dan condylus lawannya tetap pada posisi engsel terminal

• Karena inklinasi dari articular eminence, yang memerintah agar sendi frontal itu miring ketika condylus bergerak ke anterior

• pergerakan ini tidak muncul secara natural.

Sendi Sagital

• Condylus bergerak inferior & condylus lawan tetap berada pada posisi engsel terminal.

• Karena ligamen dan otot TMJ mencegah dislokasi inferior, pergerakan ini tidak muncul secara natural

• Gerak ini terjadi bersamaan dengan pergerakan yang lain, ketika condylus bergerak ke arah bawah dan ke depan melintasi articular eminence.

Mekanisme pengaruh gaya terhadap sistem pengunyahan

• Dihasilkan dari aksi otot-otot mastikasi– Aktifitas normal dari pengunyahan, penelanan,

pernafasan, dan lain-lain, semua hal tersebut menghasilkan perubahan dalam gaya untuk mempengaruhi gigi dan tulang secara terus menerus

– Kebanyakan dari energi untuk menghasilkan gaya tersebut diperoleh dari kontraksi otot-otot dalam nervus kranial ke-5, yang disebut dengan otot-otot pengunyahan

Mekanisme pengaruh gaya terhadap sistem pengunyahan

• Dihasilkan dalam gigi– Erupsi dan kecendrungan rotasi pada daerah

mesial gigi merupakan gaya alamiah melekat yang dihasilkan oleh gigi dan jaringan periodontum

• Dihasilkan dari muskulatur sirkumoral– Otot lidah, bibir, serta pipi memberikan beban

pada gaya untuk melawan mahkota dan prosessus alveolar selama proses menelan, berbicara, mastikasi, dan respirasi

Mekanisme pengaruh gaya terhadap sistem pengunyahan

• Teori Equilibrium (Teori Keseimbangan)– Teori keseimbangan mengenai posisi gigi

dengan sederhana menyatakan bahwa meskipun gigi diberikan berbagai macam gaya dengan arah, jumlah dan durasi yang berbeda, posisi gigi tetap relative stabil.

MEKANISME ADAPTASI JARINGAN PERIODONTAL TERHADAP TEKANAN OKLUSAL

• Adaptasi terhadap tekanan pada periodontium dipengaruhi oleh:1. jarak( besarnya)2. Arah3. Durasi4. Frekuensi

JARAK / BESARNYA TEKANAN

• Dimana semakin besar tekanan oklusal yang di berikan maka akan terjadi:1. respon periodontal dengan penebalan ligament

periodontal2. semakin meningkatnya jumlah dan lebar(luas)

serat ligament periodontal3. semakin meningkatnya kepadatan dari tulang

alveolar

ARAH TEKANAN

• Perubahan arah dari tekanan oklusal akan menyebabkan:1. tekanan lateral (horizontal) dan torque

(rotational) lebih sering menimbulkan kerusakan pada periondontium

DURASI dan FREKUENSI TEKANAN

• Repon tekanan terhadap durasi dan frekuensi sangat berpengaruh terhadap adaptasi jaringan,dimana semakin besar frekuensi pada aplikasi tekanan yang sebentar-sebentar( intermitten force) maka akan meningkatkan kerusakan pada periodontium

Tekanan yang menyebabkan pembuluh-pembuluh darah

ligament periodonsium untuk saling berkontak

Hiperemia dalam ligament periodonsium

Osteoklas dan osteoblas tampak bersama-sama di ligament periodonsium

Resorpsi tulang dari lamina dura

Aposisi jaringan osteoid

Ketika gigi dan soket bergerak melalui tulang alveolar, akan terjadi remodeling untuk mengembalikan dan

mempertahankan keutuhan dinding soket

Serabut ligament periodonsium yang melekatkan gigi ke tulang alveolar akan tere-organisasi

Respon Jaringan Terhadap Tekanan yang Mengenai Gigi

Tekanan yang cukup besar untuk membuat pembuluh-pembuluh

darah ligament periodonsium berkontak

Kontak dari pembuluh-pembuluh darah di daerah tekanan. Dilatasi dari pembuluh darah di daerah

tegangan

Munculnya daerah-daerah bebas sel pada ligament periodonsium di daerah tekanan

Periode stasis, ketika gigi tidak bergerak karena tidak ada resorpsi yang terjadi di permukaan periosteal

soket

Meningkatnya vaskularisasi endosteal, dan resorpsi endosteal dari dinding soket pada daerah-daerah

bebas sel, misalnya “resorpsi undermining”

Pergerakan gigi yang relative cepat, disertai dengan deposisi tulang di dalam soket di dalam tegangan. Gigi

bisa sedikit goyang.

Penyembuhan dari ligament periodonsium, reorganisasi serabut dan remodeling dinding soket

ketika tekanan dihentikan

Tekanan yang sangat besar

ligament periodonsium di daerah tekanan akan

kekurangan pasokan darah dan bisa terjadi nekrosis dari

ligament

mungkin juga disertai resorpsi permukaan akar gigi

Tekanan ini cenderung menyebabkan rasa nyeri, gigi akan menjadi sangat goyang,

Respon jaringan terhadap gaya oklusal yang meningkat

Tahap 1: Luka (injury)Kerusakan jaringan

dihasilkan oleh gaya-gaya

oklusal yang berlebih. Tubuh

kemudian memperbaiki

luka dan memulihkan

jaringan periodontal

jika gaya yang terlalu besar ini

kronik, periodontium diremodeling

Tekanan-tekanan yang berlebihan

merangsang resorpsi tulang

alveolar

Regangan (tension) yang

berlebihan menyebabkan elongasi serat-serat ligamen

periodontal dan aposisi tulang

alveolar..

Pada daerah yang tekanannya

meningkat, pembuluh darah

banyak dan ukurannya

berkurang; pada daerah tarikan

yang meningkat,pemb

uluh darah membesar

Tahap 2: Perbaikan (repair)

Kerusakan jaringan dihilangkan dan sel-sel dan serabut jaringan ikat baru, tulang dan sementum terbentuk dalam sebuah usaha untuk memulihkan periodontum yang

rusak atau luka

Ketika tulang diresorbsi oleh gaya oklusal yang

berlebih, tubuh berusaha untuk

memperkuat tulang trabekula dengan tulang yang baru

Pada dinding sentral sel endosteal menyimpan

tulang baru (new bone), yang memperbaiki

tulang trabekula dan mengurangi ukuran

rongga sumsum

Tahap III: Penyesuaian remodeling periodontium

Jika proses perbaikan tidak dapat menyembuhkan

kerusakan yang disebabkan oleh oklusi,

periodontium diremodeling dalam upaya

untuk membentuk hubungan structural dalam gaya yang tidak berbahaya

untuk jaringan

menghasilkan ketebalan ligament periodontal yang

berbentuk corong pada crest dan kekakuan pada

tulang dengan tidak adnya formasi kantungTerdapat

ketika gigi hilang.

Terdapat ketika gigi hilang.

PERGERAKAN MANDIBULA YANG BERHUBUNGAN DENGAN GIGI TIRUAN

• Gaya oklusi pada mastikasi diterima oleh elemen tiruankebasis kejaringan pendukung tulang rahang

GAYA - GAYA PADA PROTESA SEBAGIAN LEPASAN

• gaya oklusalgaya oklusal yag sering disebut pula gaya vertical, adalah gaya yang timbul pada waktu bolus berada dipermukaan oklusal geligi tiruan sebelum dan pada saat berfungsi atau oklusi.

GAYA OKLUSAL

GAYA OKLUSAL

GAYA LATERAL

• gaya lateralGaya lateral timbul pada saat rahang bawah bergerak dari posisi kontak oklusi eksentrik keposisi sentrik atau sebaliknya. Gaya ini merupakan gaya yang paling merusak gigi asli maupun tulang alveolar pada daerah tak bergigi,

GAYA LATERAL

GAYA LATERAL

GAYA ANTERO-POSTERIOR

• gaya ini terjadi pada pergerakan rahang dimana gigi depan ada pada posisi edge atau oklusi protrusive ke oklusi sentrik dan sebaliknya. Pada pergerakan ini ada kecendrungan geligi tiruan rahang bawah bergerak kearah posterior dan geligi tiruan rahang atas bergerak kearah anterior.

GAYA PEMINDAH (DISPLACING)

• gaya pemindah atau pelepas (displacing or dislodging forces) timbul karena pada saat mastikasi,makanan lengket melekat pada permukaan oklusal geligi tiruan dan pada saat mulut terbuka protesa akan tertarik kearah oklusal

GAYA PEMINDAH

Pertimbangan Biologis pada Hubungan Vertikal Rahang

Penentuan Dimensi Vertikal• Diklasifikasikan dalam keadaan oklusi dan

istirahat• Vertikal dimensi dalam keadaan oklusi

dibangun oleh gigi• Metode menentukan hubungan vertikal

maxilomandibula dibagi menjadi 2 kategori. - metode mekanikal- metode psikologikal

Penentuan Dimensi Vertikal

Metode mekanikal• Catatan preekstraksi

a. Gambaran radiografiGambaran radiografi wajah digunakan sebagai sumber dimensi vertikal oklusi

Radiografi cephalometri yang digunakan untuk menentukan dimensi vertikal pada saat oklusi

Catatan preekstraksi

b. Cast of teeth on occlusionMetode yang mudah untuk mengetahui hubungan overlap vertikal, ukuran, dan bentuk gigi.

Mempelajari model preextraksi untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan overlap gigi

Catatan preekstraksi

c. Ukuran wajahUntuk mencatat jarak dari dagu ke dasar hidung sebelum gigi diekstraksi

• Ridge relationsa. Papila incisivus ke incisivus mandibula

• Ketika gigi beroklusi sentrik, jarak incisal edges incisivus sentral mandibula 4mm dari papilla incisivum

• Dari penampang sagital, vertical overlap 2mm

Ridge relations

b. Parallelism of ridgesPada pasien edentulous, posisi alveolar ridge maxilla cenderung sejajar dengan alveolar ridge mandibula

Keterangan : kedua gambar diatas menunjukan posisi alveolar ridge maxilla cenderung sejajar dengan alveolar ridge mandibula pada pasien edentulous

Ridge relations

c. Meassurement of the former dentureUkuran gigi tiruan harus sesuai dengan ukuran wajah pasien.Pengukuran dilakukan dengan cara pengukuran Boley gauge.

Pengukuran Boyle Gauge

Metode psikologikal1. Pshysiological rest position

Dimensi vertikal pada oklusi dan istirahat dapat berbeda karena adanya freeway space. Biasanya terdapat pada keadaan mandibula istirahat yang berada pada daerah premolar. Biasanya terdapat jarak 2 sampai 4 mm.

2. PhoneticsTes fonetik dilakukan ketika mengucapkan ch, s, dan j yang membawa gigi anterior saling berdekatan. Pada penempatan yang tepat gigi incisivua bawah akan ke depan dan berada di bawah gigi incisivus atas. Jika jarak gigi terlalu besar, maka dimensi vettikal kecil. Jika gigi anterior bersentuhan ketika membentuk suara tersebut, dimensi vertikal besar. Jika gigi bersentuhan, dimensi vertikal paling baik.

Metode psikologikal

3. EstetikKontur bibir tergantung dari struktur dalam mulut dan pendukungnya. Jika bagian anterior bibir tidak didukung maka permukaan bibir akan saling mendekat bidang vertikal

4. Swallowing thresholdJika oklusi denture terus menghilang selama menelan dimensi pada oklusi tidak mencukupi.

PenentuanDimensi Horizontal

• Dasardarihubungan horizontal adalahrelasisentrik

• Hubunganhorizontal rahangmerupakansebuahpergerakandarirelasisentrikdalambidang horizontal.

MANDIBULA

KETERANGAN :1.MANDIBULAR CONDYLE2.NECK OF CONDYLE3.CORONOID PROCESS OF MANDIBLE4.POSTERIOR ASPECT OF INFERIOR BORDER5.INFERIOR ALVEOLAR (MANDIBULAR) CANAL6.INFERIOR BORDER OF MANDIBLE7.SUPERIMPOSED SHADOW OF CERVICAL VERTEBRAE8.MENTAL FORAMEN9.SUBMANDIBULAR FOSSA10.MANDIBULAR ANGLE11.EXTERNAL OBLIQUE RIDGE12.SIGMOID NOTCH

MAKSILA

1.ARTICULAR TUBERCLE OF THE TEMPORAL BONE (ARTICULAR EMINENTIA OF TMJ)2.ZYGOMATIC ARCH3.ZYGOMATIC PROCESS OF MAXILLA4.PTERYGOMAXILLARY FISSURE5.ORBITAL RIM6.INFERIOR NASAL CONCHA7.NASAL SEPTUM8.ANTERIOR NASAL SPINE9.FLOOR OF THE MAXILLARY SINUS10.DEVELOPING THIRD MOLAR11.EAR LOBE12.CERVICAL VERTEBRAE