Presentasi Lepra Kel 6

download Presentasi Lepra Kel 6

of 15

Transcript of Presentasi Lepra Kel 6

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    1/15

    HANSENS DISEASEKelompok VI

    Pembimbing: dr. Agung SDL, MSc. PH

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    2/15

    Definisi

    Hansens disease = morbus hansen = Leprosy

    = kusta = lepra adalah sebuah penyakit infeksi

    kronis yang disebabkan oleh bakteri

    Mycobacterium leprae

    M. leprae pertama kali diidentifikasi oleh

    Gerhard Armauer Hansen pada tahun 1873 di

    Norwegia

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    3/15

    Epidemiologi

    Diperkirakan 2-3 juta orang di seluruh duniamengalami cacat permanen akibat Hansensdisease

    Kasus terbanyak ditemukan di India, diikutiBrazil dan Indonesia.

    Tahun 1999 640.000 kasus Hansensdisease, 2000 738.284 kasus, 2002

    763.937 kasus, 2004

    menurun mencapai407.791 kasus baru di seluruh dunia.

    Jawa Timur, Jawa barat dan Sulsel kasusterbanyak di Indonesia

    1997 prevalensi di Indonesia sebesar 8,7 per

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    4/15

    MorfologiMycobacterium leprae gram (+)

    tahan asam

    hidup intrasel (obligat intrasel)

    berkembang baik di sel Schwann dan

    makrofag kulit

    di luar tubuh dapat hidup selama 2-9 hari

    masa pembelahan atau generation time rata-

    rata 20 hari

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    5/15

    Patogenesis

    Belum diketahui secara pasti tetapi terdapatbeberapa jalur transmisi yang diketahui

    kontak langsung dengan penderita, kontak

    dengan tanah yang mengandung basil M.leprae,droplet nasalyang infeksius

    Infeksi bakteri M. leprae masuk melalui kulit dan

    mucous membranes structure

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    6/15

    Patogenesis dan Patofisiologi

    Basil lepra respon hipersensitivitas tipe lambat yang

    melibatkan sel T dan makrofag. Ag diolah monosit-

    makrofag dan disajikan kepada sel T. IL-1 dan IL-6 yang

    dikeluarkan oleh makrofag mendorong ekspansi sel Tspesifik antigen yang menghasilkan limfokin (terutama

    IL-2, IFN-, dan limfotoksin) untuk menarik sel T dan

    makrofag lain untuk ikut serta dalam respon inflamasi.

    Kemudian IL-2 akan mengaktifkan sel T sitotoksik.Makrofag mengalami transformasi sel epiteloid dan

    membentuk sel raksasa karena pengaruh IL-4 dan IFN-

    .

    Perbedaan respon imun: Tuberculoid Leprosy(TT)didominasi oleh Th-1 CD4+ sedan kan Le romatous

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    7/15

    Manifestasi klinikGejala Klinis Tuberculoid

    Leprosy(TT)

    Borderline

    Tuberculoid

    Leprosy(BT)

    Mid-borderline

    Leprosy(BB)

    Borderline

    Lepromatous (BL)

    Lepromatous

    Leprosy(LL)

    Lesi kulit Lesi 1-3 buah;

    makula asimetris

    atau plak yang

    bertendensi

    central healing

    Lesi lebih kecil

    atau lebih besar

    dari lesi TT; lesi

    bersifat anular

    dengan margin

    yang tajam

    Lesi dimorfik

    menengah

    diantara BT dan

    BL

    Lesi dengan plak

    dengan batas yang

    tajam; jumlah

    beberapa atau

    banyak dan tampak

    bersinar atau

    mengkilap

    Lesi bersifat

    simetris; tidak

    berbatas; nodul

    infiltrat banyak;

    berwarna

    keemasan; leonin

    facies

    Lesi saraf Lesi kulit disertai

    dengan mati rasa;

    saraf disekitar lesi

    membesar

    Lesi kulit disertai

    dengan mati rasa;

    mati rasa pada

    saraf bersifat

    asimetris; abses

    saraf lebih sering

    terjadi pada BT

    Lesi kulit

    disertai dengan

    mati rasa

    Lesi kulit dapat mati

    rasa atau hanya

    kebas; jumlah

    beberapa ata

    banyak;

    kelumpuhan saraf

    bersifat asimetris

    Hipoestesi

    merupakan tanda

    kemudian; mati rasa

    dapat terjadi

    asimetris di akral

    dan distal

    Basil 3 0-1 + 3-4 + 4-5 + 4-6 +

    Limfosit 3 + 2 + 1 + 1 + 0-1 +

    Makrofag Epiteloid Epiteloid Epiteloid Terkadang tidak

    dapat dibedakan;

    terkadang

    menunjukan adanya

    perubahan menjadi

    sel foam

    Perubahan menjadi

    sel foam; terkadang

    tidak dapat

    dibedakan saat lesi

    awal

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    8/15

    DiagnosisDiagnosis gambaran klinis, bakterioskopis, histopatologik

    Diagnosis klinispenting dan sederhana

    Diagnosis Klinis WHO (1995):

    Pausibasilar (TT, BT, I) Multibasilar (LL, LB, BB)

    Lesi kulit 1-5 lesi

    Hipopigmentasi/eritema

    Distribusi asimetris

    Hilang sensasi yg jelas

    5 lesi

    Distribusi lebih simetris

    Hilang sensasi kurang jelas

    Kerusakan saraf Hanya satu cabang saraf Banyak cabang saraf

    WHO (1995), salah satu tanda cardinal sudah cukup untuk

    menegakkan diagnosis, yaitu:

    Lesi kulit, kehilangan sensibilitas

    Ditemukannya M. leprae (bakteriologis positif)

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    9/15

    Pemeriksaan penunjang

    Uji kimia darah dan hematologik

    Lepromin tes

    Bakteriologis

    Immunologis

    Histopatologis

    PCR

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    10/15

    Terapi

    Promotif :

    Penemuan penderita secara dini

    Penyuluhan kesehatan di bidang Hansens disease

    kepada masyarakat

    Peningkatan ketrampilan petugas kesehatan di bidang

    Hansens disease

    Pola hidup bersih dan sehat

    Preventif

    Mencegah kontak dengan kulit penderita

    Meningkatkan sistem imun dengan melakukan pola

    hidup bersih dan sehat

    Diagnosis dan pengobatan yang tapat dan segera

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    11/15

    Kuratif

    MDT menurut standar WHO meliputi :

    1. MDT untuk multibasilera. Rifampisin

    b. Diaminodifenil sulfon (DDS)

    c. Klofazimin

    Diberikan 2-3 tahun bakterioskopis harus (-).Apabila bakterioskopis masih (+) pengobatan dilanjutkan sampai

    bakterioskopis (-).

    Selama pengobatan pemeriksaan klinis setiap bulan dan secarabakterioskopis minimal setiap 3 bulan.

    Penghentian pemberian obatrelease from treatmen (RFT). SetelahRFT tindak lanjut tanpa pengobatan, hanya pemeriksaan klinisdan bakterioskopis minimal setiap tahun selama minimal 5 tahun.

    Bakterioskopis (-) dan klinis tidak ada reaktifan baru bebas daripengamatan RFC (Release From Control).

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    12/15

    2. MDT untuk pausibasiler

    a. Rifampisinb. DDS 100

    Keduanya diberikan 6 bulan sampai 9 bulan.

    Selama pengobatan pemeriksaan secara klinis setiap

    bulan dan bakterioskopis setelah 6 bulan pada akhirpengobatan.

    RFT setelah 6-9 bulan Pemeriksaan secara klinis

    dan bakterioskopis minimal setiap tahun selama 2 tahun.

    Jika tidak ada keaktifan baru secara klinis danbakterioskopis tetap (-) RFC.

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    13/15

    Rehabilitatif :

    Rehabilitasi medis operasi dan fisioterapi.

    Rehabilitasi karya memberi lapangan

    pekerjaan yang sesuai cacat tubuhberprestasi dan meningkatkan harga dirinya.

    Rehabilitasi sosial dan kemasyarakatan

    masyarakat membaur dengan penderita tidak

    ada kelompok tersendiri dan penderita tidak

    merasa dikucilkan.

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    14/15

    Prognosis Lepra

    Adanya obat kombinasi pengobatan lebihsederhana dan lebih singkat, dan prognosis

    menjadi lebih baik.

    Kontraktur dan ulkus kronik prognosisnyakurang baik

  • 7/29/2019 Presentasi Lepra Kel 6

    15/15