Presentation 3

download Presentation 3

of 38

description

m

Transcript of Presentation 3

  • 5/28/2018 Presentation 3

    1/38

    Hipertension

    Disusun oleh :

    1. Rezki Surya Ningsih111501009

    2. Dian Iswari

    111501011

    3. Anggi Arfah Nursahada

    111501016

    4. Suci Syafitri111501029

    5. Liasta Barus

    111501036

    6. Muslimah Nurul utami

    111501039

    7. Janet Bardos H.

    111501087

    8. Dika Syafianti Sirait

    111501090

    9. Rizka Hanum Laoli

    11150110410. Zulfa Safrina

    111501143

    11. Nadia Savira

    111501170

    12. Sylvi Haydiani Utami

    111501174

  • 5/28/2018 Presentation 3

    2/38

    Definisi Peningkatan tekanan darah secara

    persisten di atas nilai tekanan darah

    normal yang disepakati Terdapat perbedaan ambang batas

    tekanan darah dalam menetapkan definisihipertensi

    Yang banyak diterima adalah TDS 140mmHg dan atau TDD 90 mmHg

  • 5/28/2018 Presentation 3

    3/38

    Klasifikasi TD Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII

    Kategori TDS(mmHg)

    TDD(mmHg)

    Normal < 120 < 80

    Prehipertensi 120 - 139 80 - 89

    Hipertensi derajat 1 140 - 159 9099

    Hipertensi derajat 2 > 160 > 100

  • 5/28/2018 Presentation 3

    4/38

    Epidemiologi Prevalensi tergantung dari definisi yang digunakan

    Di Indonesia termasuk penyebab morbiditas dan

    mortalitas cukup tinggi setelah penyakit infeksi Prevalensi pd populasi dewasa 29-31%

    Prevalensi berbeda pada kelompok usia dan jenis

    kelamin yang berbeda

    Di sebagian besar RS di DIY masuk dalam daftar

    10 besar penyakit

  • 5/28/2018 Presentation 3

    5/38

    Etiologi dan Faktor resiko Berdasarkan etiologinya hipertensi

    dibedakan menjadi 2 kategori Hipertensi primer tidak diketahui pastietiologinya, angka kejadian > 90%

    Hipertensi sekunder diketahui pasti

    etiologinya (penyakit lain atau penggunaanobat tertentu), angka kejadian < 10%

  • 5/28/2018 Presentation 3

    6/38

  • 5/28/2018 Presentation 3

    7/38

    Etiologi dan Faktor risiko Faktor risiko faktor risiko kardiovaskular secara umum

    Riwayat keluarga

    Diabetes mellitus

    Dislipidemia

    Obesitas

    Alkohol

    Physical inactivity

    microalbuminemia

  • 5/28/2018 Presentation 3

    8/38

    Patofisiologi Tekanan darah merupakan resultan dari curah jantung

    dan tahanan perifer BP = CO x PR

    Peningkatan tekanan darah dapat terjadi akibat

    Peningkatan curah jantung Peningkatan resistensi vaskular

    Ingat CO = SV x HR

    Tekanan darah arteri rata-rata menentukan curahjantung dan aliran darah ke jaringan MAP = 1/3 SBP

    + 2/3 DBP

  • 5/28/2018 Presentation 3

    9/38

    BP = Blood Pressure CO(Q)= Cardiac

    Output

    SV= Stroke

    Volume

    HR= Heart Rate

    TPR= Total

    PeripheralResistance

  • 5/28/2018 Presentation 3

    10/38

    BLOOD PRESSURE (BP)- Tekanan yang ditimbulkan aliran darah terhadap dinding pembuluh

    darah, dinyatakan sebagai systolic dan diastolic

    - *sistolic : tekanan tertinggi & dihubungkan dengankontraksi ventrikel- *diastolic : tekanan terendah & dihubungkan dengan relaksasi

    ventrikel

    - sistolic over diastolic , about 120/80 mmHg

    - sphygmomanometer (korotkoff sounds)

    CARDIAC OUTPUT (Q)Total jumlah darah yang dikeluarkan oleh ventrikel kiri dalam 1 menit (Q)

    Q= HR x SV

    Rata-rata cardiac output saat istirahat : 5-6 liter. Selama olahraga

    meningkat menjadi 30 liter pada olahragawan berat.

  • 5/28/2018 Presentation 3

    11/38

    HEART RATE (HR)

    Dalam 1 menit, jantung berdenyut 60-100x/i = Normo cardia

    100x/i = Tachycardia ; Cth: dehidrasi, shock, demam, setelah exercise STROKE VOLUME (Volume sekuncup)

    - Darah dikeluarkan dari ventrikel kiri dalam 1x kuncup/kontraksi.

    Sebanyak 60-70cc

    - Sejumlah darah tersisa di ventrikel kiri setelah kontraksi, disebut end-

    systolic volume (volume sistolik akhir)- Jumlah darah maksimal yang bisa masuk kedalam ventrikel, End

    Diastolic Volume (EDV)

    - SV= EDV-ESV

    - Semakin besar EDV maka semakin besar pula SV (Hk. Frank-Starling)

  • 5/28/2018 Presentation 3

    12/38

    Pengaturan BP

    Kidney lession Impaired sodium pump

    Fluid retention

    Blood volume

    Venous return

    CO

    Renin/Angiotensin

    Symphatetic

    nervous system

    Stress

    BP

    Vasoconstriction

    Resistensi perifer

    Symphatetic

    nervous system

    Stress

    Aldosterone

    (Ca)

    (Na)

  • 5/28/2018 Presentation 3

    13/38

    Tanda dan Gejala Secara umum pada awal perjalanan penyakit px tampak sehat dan

    segar bugar kemungkinan memiliki salah satu atau beberapa

    faktor risiko kardiovaskular

    Sebagian besar pasien asimptomatik

    Tanda utama adalah peningkatan tekanan darah

  • 5/28/2018 Presentation 3

    14/38

    Pemeriksaan dan

    Diagnosis Pemeriksaan utama adalah pemeriksaan tekanan

    darah

    30 menit sebelum pengukuran px harus menghindari keadaanyang mempengaruhi hasil pengukuran tidak merokok dan

    mengkonsumsi kafein

    Dilakukan dalam keadaan px tenang, minimal 5 menit dari saat

    kedatangan

    Dilakukan dalam posisi duduk dengan pinggang bersandar Diulang dengan interval2 menit apabila hasil berbeda > 5

    mmHg pengukuran harus diulang

  • 5/28/2018 Presentation 3

    15/38

    Pemeriksaan dan

    Diagnosis

    Diagnosis hipertensi hanya bisa ditegakkan

    apabila hasil pengukuran pada minimal 2x

    kunjungan yang berbedadidapatkan BPyang melampuai ambang batas hipertensi

  • 5/28/2018 Presentation 3

    16/38

    Pemeriksaan dan

    Diagnosis Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII

    Kategori TDS(mmHg) TDD(mmHg)

    Normal < 120 < 80

    Prehipertensi 120 - 139 80 - 89

    Hipertensi derajat 1 140 - 159 9099

    Hipertensi derajat 2 > 160 > 100

  • 5/28/2018 Presentation 3

    17/38

    Pemeriksaan dan

    Diagnosis Pemeriksaan lab. Penunjang

    BUN dan serum kreatinin

    Profil lipid GDP

    Profil elektrolit

    Urinalisis

    Pemeriksaan diagnostik lain EKG

    Echocardiogram

  • 5/28/2018 Presentation 3

    18/38

    Komplikasi Organ target komplikasi otak, mata, jantung, ginjal,

    pembuluh darah

    Komplikasi di jantung terjadi akibat mekanisme kompensasi

    yang kontraproduktif

    BP meningkat persisten beban kerja jantung

    meningkat perubahan struktur ventrikel untuk

    mengkompensasi (dilatasi dan hipertrofi) gagal

    jantung dan PJK

  • 5/28/2018 Presentation 3

    19/38

    Komplikasi Komplikasi di organ lain umumnya terjadi akibat iskemia

    (berkurangnya aliran darah ke jaringan)

    BP meningkat persisten afterload meningkat curah

    jantung menurundarah yang dialirkan ke jaringanberkurang kerusakan dan kematian jaringan

    Morbiditas dan mortalitas pada px hipertensi umumnya bukan

    karena hipertensinya, tetapi karena komplikasi perlu

    deteksi dan penanganan sedini mungkin

  • 5/28/2018 Presentation 3

    20/38

    Tujuan Terapi Mencegah serta menurunkan morbiditas dan mortalitas dengan jalanmenurunkan tekanan darah sampai tidak mengganggu fungsi organtarget maupun kualitas hidup pasien secara umum Target tekanan darah

    Umum < 140/90 mmHg Pasien DM atau CKD

  • 5/28/2018 Presentation 3

    21/38

    Tatalaksana Terapi Indonesia belum memiliki pedoman sendiri untuktatalaksana terapi hipertensi Pedoman yang banyak diikuti adalah pedomandari JNC terakhir edisi VII tahun 2003

  • 5/28/2018 Presentation 3

    22/38

    Pedoman Umum JNC VII Pada individu dgn usia > 50 th, peningkatan SBP merupakan

    faktor risiko yang lebih nyata dibandingkan DBP

    Risiko kardiovaskular dimulai pd BP 115/75 mmHg, meningkat

    menjadi 2x lipat setiap peningkatan 20/10 mmHg

    Individu dg BP 120-139/80-89 mmHg (prehipertensi) sangat

    disarankan untuk memperbaiki pola hidup yg dapat

    menurunkan risiko kardiovaskular

  • 5/28/2018 Presentation 3

    23/38

    Pedoman Umum JNC VII Diuretik thiazid direkomendasikan sebagai pilihan

    pertama untuk diresepkan pada pasien hipertensi tanpa

    indikasi penyulit

    Pemilihan antihipertensi pada px dengan indikasi penyulit

    harus disesuaikan indikasi penyulit yang ada

    Sebagian besar px kemungkinan memerlukan kombinasi

    antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah yang

    diinginkan

  • 5/28/2018 Presentation 3

    24/38

    Pedoman Umum JNC VII Terapi antihipertensi hanya akan berhasil apabila

    didukung dengan kepatuhan dan upaya memperbaiki

    pola hidup

  • 5/28/2018 Presentation 3

    25/38

    Algorithma Terapi Hipertensi Menurut JNC 7

    DM=diabetes mellitus, CKD=chronic kidney diseases (gagal ginjal kronis), ACEI=angiotensin-

    converting enzyme inhibitor; ARB=angiotensin receptor blocker; BB=b-blocker;

    CCB=calcium channel blocker

    Dosis obat yang sudah diberikan dioptimalkan, atau ditambahkan obat lain sampai target TD

    tercapai.

    Konsultasi dengan spesialis hipertensi sangat dianjurkan

    Target TD tidak tercapai

    Tidak ada indikasi penyulit

    Hipertensi Stage 1

    Diuretik tiazid direkomendasikan sebagai

    pilihan pertama.

    Obat golongan lain yg dapat

    dipertimbangkan : ACEI, ARB, BB, CCB

    Hipertensi Stage 2

    Kombinasi 2 obat untuk sebagian besar

    pasien

    (diutamakan kombinasi dg salah satunya

    adalah diuretik tiazid)

    Modifikasi gaya hidup

    Target TD tidak tercapai (

  • 5/28/2018 Presentation 3

    26/38

    Terapi Nonfarmakologi

    Perbaikan kebiasaan dan pola hidup To stop smoking

    Latihan fisik yang sesuai

    Penurunan berat badan

    Perbaikan pola makan

    Pengurangan asupan garam

    Pengurangan asupan lemak

    Manajemen stress

  • 5/28/2018 Presentation 3

    27/38

    Terapi Farmakologi Lima golongan obat yang direkomendasikan oleh JNC untuk

    pengobatan hipertensi jangka panjang

    Diuretik : terutama thiazid dan antagonis aldosteron

    Beta blockers (BB)

    Calcium channel blockers (CCB)

    Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACEI)

    Angiotensin receptor blockers (ARB)

  • 5/28/2018 Presentation 3

    28/38

    Terapi Farmakologi Pemilihan antihipertensi terutama memperhatikan

    derajat hipertensi dan ada tidaknya indikasi

    penyulit Pada px tanpa indikasi penyulit diuretik thiazid

    pilihan pertama

    Pada px dengan indikasi penyulit sesuaikan

    dengan indikasi penyulit yang ada

  • 5/28/2018 Presentation 3

    29/38

    Terapi Farmakologi Indikasi penyulit hipertensi

    Penyakit penyerta yang kondisinya dapat menjadi lebih beratbaik akibat hipertensi maupun terapi antihipertensi

    JNC VII menetapkan ada 6 indikasi penyulit

    Gagal jantung

    Post-infark miokard

    PJK

    DM

    CKD

    Stroke berulang

  • 5/28/2018 Presentation 3

    30/38

    Terapi Farmakologi Pemilihan antihipertensi pada px dengan indikasi

    penyulit

    Gagal jantung : diuretik dan ACEI BB ARB,antagonis aldosteron

    PMI : BB dan ACEI antagonis aldosteron

    PJK : BB ACEI, CCB, diuretik

    DM : ACEI, ARB diuretik BB, CCB

    CKD : ACEI, ARB

    Stroke berulang : diuretik, ACEI

  • 5/28/2018 Presentation 3

    31/38

    Terapi Farmakologi Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

    antihipertensi

    Faktor sosio-ekonomi Profil faktor risiko kardiovaskular

    Ada tidaknya kerusakan organ target

    Penyakit penyerta yang ada

    Respons individu px

    Potensi interaksi obat

  • 5/28/2018 Presentation 3

    32/38

    Terapi Farmakologi

    Terapi farmakologi pada populasi dan

    kondisi khusus

    Usia lanjut kemungkinan ISH cukup besar Kehamilan perhatikan kemanan thd janin

    Anak-anak identifikasi penyebab sekunder

    Krisis hipertensi : urgensi dan emergensi

  • 5/28/2018 Presentation 3

    33/38

    Masalah dalam Terapi Persistent elevated blood pressure Multiple drug intolerance Multiple drug contraindication Persistent non-compliance Treatment declined the reluctant hypertensive)

  • 5/28/2018 Presentation 3

    34/38

    Monitoring dan Evaluasi Tekanan darah harus dimonitor secara rutin

    Px harus mengetahui tekanan darah

    Perlu didukung dengan monitoring kepatuhan px

    mencakup Tx farmakologi maupun nonfarmakologi

    Monitoring penyebab sekunder bila ada

    Monitoring tanda, gejala, dan parameter kerusakan organ

    target

  • 5/28/2018 Presentation 3

    35/38

    Sebab2 kegagalan Terapi Pemilihan dan dosis obat yang belum optimal

    Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi obat

    Ketidakpatuhan px dalam perbaikan pola hidup

    Penggunaan obat lain yang mempresipitasi peningkatan tekanan

    darah

    Adanya penyebab sekunder yang tidak terkontrol

    Pengukuran tekanan darah yg tidak benar (??)

  • 5/28/2018 Presentation 3

    36/38

    Peluang Edukasi dan Konseling

    Upaya untuk meningkatkan kepatuhan

    terhadap terapi

    Pentingnya terapi (farmakologi dan nonfarmakologi) Pentingnya pengontrolan tekanan darah

    Empati dan motivasi

    Pertimbangkan latar belakang sosial, pendidikan, dan

    kepercayaan px

  • 5/28/2018 Presentation 3

    37/38

    Penutup Prevalensi hipertensi diperkirakan terus meningkat seiring

    meningkatnya populasi usia lanjut

    Morbiditas dan mortalitas px hipertensi sering kali akibat komplikasi

    Terapi antihipertensi sangat berperan menurunkan morbiditas danmortalitas

    Terapi antihipertensi harus didukung dengan kepatuhan dan

    perbaikan pola hidup

    Apoteker memiliki peluang besar dalam pemilihan antihipertensi

    dan edukasi untuk meningkatkan kepatuhan

  • 5/28/2018 Presentation 3

    38/38

    Terima kasih

    Semoga bermanfaat*********