SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

50
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Vitalia Ristra Nataline NIM : 178114055 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

Page 1: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI

KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR

SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Vitalia Ristra Nataline

NIM : 178114055

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

i

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI

KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR

SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Vitalia Ristra Nataline

NIM : 178114055

HALAMAN JUDUL

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

ii

Persetujuan Pembimbing

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI

KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR

SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

Skripsi yang diajukan oleh:

Vitalia Ristra Nataline

NIM: 178114055

telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

drh. Sitarina Widyarini, MP., Ph.D

tanggal 5 Januari 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI

KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR

SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

Oleh:

Vitalia Ristra Nataline

NIM : 178114055

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

pada tanggal: 27 Januari 2021

Mengetahui,

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. apt. Yustina Sri Hartini

Panitia Penguji : Tanda tangan

1. drh. Sitarina Widyarini, M.P., Ph.D. …………………………

2. Dr. apt. Yustina Sri Hartini …………………………

3. apt. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D. …………………………

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan

sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi

plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 27 Januari 2021

Penulis,

Vitalia Ristra Nataline

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Vitalia Ristra Nataline

Nomor Mahasiswa : 178114055

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Uji Aktivitas Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea

Canephora L.) pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 11 Februari 2021

Yang menyatakan

(Vitalia Ristra Nataline)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

vi

ABSTRAK

Biji kopi Robusta (Coffea canephora) mengandung polifenol salah satunya

flavonoid yang terbukti memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui keberadaan aktivitas antiinflamasi dan persentase penghambatan

inflamasi krim ekstrak etanol biji kopi Robusta konsentrasi 0,5%; 1%, dan 2%.

Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan Rancangan Acak

Lengkap pola searah pada mencit jantan galur Swiss. Hewan uji dibagi menjadi 5

kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok krim ekstrak etanol

biji kopi Robusta konsentrasi 0,5; 1; dan 2%. Krim dioleskan pada kulit punggung

mencit yang diinduksi karagenin 4,5% secara subkutan. Tebal lipat kulit diukur

setiap satu jam selama enam jam menggunakan jangka sorong digital. Nilai AUC

dari selisih tebal lipat kulit dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan dengan

One Way ANOVA dan uji Scheffe.

Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta konsentrasi 0,5% dan 1% dapat

memberikan efek antiinflamasi topikal tidak berbeda signifikan dengan kontrol

karagenin. Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta konsentrasi 2% dapat

memberikan efek antiinflamasi topikal secara signifikan dibandingkan dengan

kontrol negatif karagenin. Persen penghambatan inflamasi yang diperoleh dari

krim dengan konsentrasi 0,5; 1; dan 2% secara berturut-turut ialah 19,9; 24,61;

dan 36,58%. Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta memiliki aktivitas

antiinflamasi topikal pada kulit punggung mencit terinduksi karagenin.

Kata kunci : biji kopi Robusta, anti inflamasi topikal, persen penghambatan

inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

vii

ABSTRACT

Robusta beans (Coffea canephora) contain polyphenols, such as

flavonoid which have anti-inflammatory effects. Research aims to determine the

presence of anti-inflamatory effect and percentage inflammation inhibition of

ethanolic extract cream of roasted Robusta coffee with a concentration of 0.5%;

1%, and 2%.

This research is a pure experimental with a complete randomized

design using Swiss male mice. The animals were divided into 5 groups; negative

control, positive control, and ethanolic extract cream concentration of 0.5; 1; and

2%. The cream was applied to the back skin of mice induced by 4.5%

carrageenan subcutaneously. Skin fold thickness was measured every one hour

for six hours using a digital caliper. The AUC value of each group was analyzed

by the Shapiro-Wilk test followed by One Way ANOVA and Scheffe test.

The ethanolic extract cream of Robusta coffee concentrations of 0.5%

and 1% can provide topical anti-inflammatory effects not significantly. The

ethanolic extract cream of Robusta coffee concentrations of 2% had a significant

topical anti-inflammatory effect. Percentage inflammation inhibition from the

cream with a concentration of 0.5; 1; and 2% respectively were 19.9; 24.61; and

36.58%. The ethanolic extract cream of Robusta coffee beans has topical anti-

inflammatory activity on carrageenan-induced Swiss male mice.

Key words: Roasted Robusta beans, topical anti-inflammatory effect, percentage

inflammation inhibition

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... 8

DAFTAR TABEL ................................................................................................... 9 DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 10 DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 11

PENDAHULUAN ................................................................................................ 12 METODE PENELITIAN ...................................................................................... 14

Jenis Dan Rancangan Penelitian .................................................................... 14

Alat dan Bahan ............................................................................................... 14 Pengumpulan Bahan ...................................................................................... 14 Determinasi Biji Kopi Robusta ...................................................................... 14

Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ............................................... 15 Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta ....................... 15

Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ...................................... 15 Penyiapan Hewan Uji .................................................................................... 15

Pengujian Aktivitas Anti Inflamasi ................................................................ 16 Perhitungan Persentase Penghambatan Inflamasi .......................................... 17

Analisis Statistik ............................................................................................ 17 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 18

Hasil Determinasi Biji Kopi Robusta ............................................................ 18

Hasil Ekstraksi Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) ..................... 18

Hasil Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta .............. 19 Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ...................................... 20 Uji Aktivitas Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ............ 21

KESIMPULAN ..................................................................................................... 25

SARAN ................................................................................................................. 25 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27 LAMPIRAN .......................................................................................................... 30

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

9

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ..................................... 19 Tabel II. Rata-rata AUC dan % Penghambatan Inflamasi .............................................. 22 Tabel III. Hasil Analisis Statistik .................................................................................... 24 Tabel IV. Penimbangan Bobot Tetap .............................................................................. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme Reaksi Flavonoid dengan Mg dan HCl (Ergina and

Puspitasari, 2014) ............................................................................................................ 20 Gambar 2. Kurva Profil Rata-Rata Selisih Tebal Lipat Kulit ......................................... 21 Gambar 3. Penumbukan Simplisia Biji Kopi Robusta .................................................... 30

Gambar 4. Pengayakan Serbuk Biji Kopi Robusta ......................................................... 30 Gambar 5. Campuran Biji Kopi Robusta dengan Etanol 96% ........................................ 30

Gambar 6. Maserasi dengan Shaker ................................................................................ 31 Gambar 7. Pemekatan Ekstrak dengan Rotary Evaporator ............................................ 31 Gambar 8. Ekstrak Etanol Kental Biji Kopi Robusta ..................................................... 31 Gambar 9. Hasil Uji Flavonoid Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ................................ 33 Gambar 10. Basis Biocream

® .......................................................................................... 34

Gambar 11. Pencampuran Biocream® dengan Ekstrak ................................................... 34

Gambar 12. Hasil Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta ............................................ 34

Gambar 13. Hasil Uji Homogenitas Ketiga Konsentrasi Krim ....................................... 35 Gambar 14. Jangka Sorong Hardened

® ........................................................................... 36

Gambar 15. Area Punggung Mencit................................................................................ 36 Gambar 16. Pemberian Krim Ekstrak ............................................................................. 36 Gambar 17. Pengukuran Tebal Udem ............................................................................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi robusta ............................................. 30 Lampiran 2. Skrining Fitokomia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta .............................. 33 Lampiran 3. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta .................................. 34 Lampiran 4. Uji Aktivitas Antiinflamasi ........................................................................ 36

Lampiran 5. Ethical Clearance ....................................................................................... 38 Lampiran 6. Hasil Uji Determinasi Biji Kopi Robusta ................................................... 39

Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Jangka Sorong ............................................................. 40 Lampiran 8. Surat Keterangan Analisis Data .................................................................. 41 Lampiran 9. Data AUC Kelompok Perlakuan ................................................................ 42 Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Data AUC.................................................................... 44 Lampiran 11. Data Perhitungan Persen Penghambatan Inflamasi .................................. 46

Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik Persen Penghambatan Inflamasi ......................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

12

PENDAHULUAN

Inflamasi terjadi sebagai bentuk dari respon jaringan tubuh terhadap

adanya rangsangan fisik atau kimiawi yang mengakibatkan lepasnya mediator

inflamasi. Karakterisitik utama dari terjadinya inflamasi yakni panas (calor),

kemerahan (rubor), bengkak (tumor), nyeri (dolor), dan gangguan fungsional

(functio laesa) (Katzung, 2012). Respon inflamasi juga dapat terlihat dari

diproduksinya sitokin proinflamasi seperti Tumor Nekrosis Factor-α (TNF-α)

interleukin (IL)-1α, dan IL-1β (Albrecht et al., 2016). Inflamasi terdiri dari dua

jenis yakni inflamasi akut dan inflamasi kronis. Inflamasi akut hanya terbatas

pada tanda dan gejala lokal yang merupakan respon langsung dan cepat terhadap

agen inflamasi. Pada jaringan yang merespon inflamasi akut akan dapat terjadi

akumulasi sel dan eksudasi leukosit. Eksudasi leukosit ini mengakibatkan

terjadinya pembengkakan karena cairan masuk ke dalam jaringan lunak. Inflamasi

kronis terjadi apabila rangsangan terus ada selama beberapa minggu bahkan

bulan. Inflamasi akut yang tidak kunjung mereda dan tidak tersembuhkan dapat

berubah menjadi inflamasi kronis (Kumar et al., 2009).

Anti inflamasi digunakan untuk mengatasi maupun menekan respon saat

terjadinya inflamasi. Obat-obatan anti inflamasi terdiri dari golongan steroid dan

golongan non steroid (NSAID). Secara umum, obat-obat antiinflamasi bekerja

menghambat produksi prostaglandin dengan cara mengganggu kerja dari enzim

cyclooxygenase (COX) (Kumar et al., 2009). Obat-obatan anti inflamasi dapat

diberikan melalui beberapa rute antara lain per oral, transdermal, dan intravena.

Rute pemberian yang paling nyaman dan paling disukai adalah peroral

(Thapa et al., 2016). Namun, obat yang diberikan per oral akan mengalami

degradasi enzimatik di saluran penceranaan serta first pass metabolism di hati.

Hal ini mengakibatkan bioavailabilitas obat menjadi rendah. Pemberian obat

secara topikal dapat meminimalisir obat terkena first pass metabolism di hati. Hal

ini dapat meningkatkan ketersediaan hayati obat karena jika diberikan topikal obat

dapat langsung terabsorbsi kulit dan masuk ke pembuluh darah yang berada di

permukaan kulit dan langsung dapat memberikan efek pada daerah lokal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

13

mengalami inflamasi (Octasari and Ayuningtyas, 2016). Obat yang diberikan

secara topikal juga dapat meningkatkan kepatuhan pasien karena cara

penggunaannya lebih mudah dan resikonya rendah (Ermawati et al., 2018).

Sediaan topikal terdiri dari krim, lotion, salep, dan gel. Krim merupakan bentuk

emulsi setengah padat baik dalam tipe air dalam minyak (a/m) atau minyak dalam

air (m/a). Kelebihan sediaan krim dibanding sediaan topikal lainnya yakni krim

lebih mudah menyebar rata di permukaan kulit (Ansel, 2012).

Senyawa polifenol merupakan senyawa bioaktif yang banyak terkandung

di tumbuh-tumbuhan dan berkontribusi terhadap warna, rasa, dan aktivitas

farmakologisnya. Polifenol yang berasal dari botani menunjukkan aktivitas anti-

inflamasi baik secara secara in vitro dan in vivo (Yahfoufi et al., 2018). Polifenol

diklasifikasikan menurut struktur kimianya menjadi flavonoid dan nonflavonoid

(Tsao, 2010). Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa polifenol adalah

tanaman kopi.

Tanaman kopi yang tumbuh di Indonesia adalah spesies Cofffea arabica

L., Coffea canephora, Coffea liberica, dan Coffea excels. Jenis spesies Arabika

memiliki nilai produktivitas paling tinggi diantara spesies kopi lainnya. Coffea

canephora atau dikenal dengan kopi Robusta memiliki produktivitas lebih rendah

dibandingkan dengan kopi Arabika namun tetap lebih tinggi dibandingkan dengan

jenis spesies kopi lainnya sehingga tetap lebih mudah untuk diperoleh (Rahardjo,

2012). Biji kopi adalah bagian dari tanaman kopi yang paling kaya akan

kandungan senyawa polifenol (Patay et al., 2016). Menurut penelitian Dybkowska

et al., (2017), kandungan polifenol pada kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan

pada kopi Arabika.

Ektraksi dengan pelarut etanol akan digunakan pada penelitian ini untuk

mengekstrak polifenol dari biji kopi Robusta. Pelarut etanol dipilih karena ekstrak

etanol biji kopi Robusta terbukti mengandung senyawa-senyawa polifenol, salah

satunya flavonoid, yang dapat dapat berperan sebagai anti inflamasi dan

antioksidan (Ermawati et al., 2018). Pada penelitian sebelumnya oleh Ermawati et

al. (2018) yang dilakukan secara in vitro, senyawa-senyawa polifenol dari ekstrak

etanol biji kopi robusta (Coffea canephora L.) terbukti dapat menghambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

14

produksi TNF-α. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian ini akan dilakukan

untuk melihat aktivitas anti inflamasi dari ekstrak etanol biji kopi Robusta (Coffea

canephora L.) yang dibuat dalam bentuk sediaan krim topikal. Aktivitas anti

inflamasi dilihat dengan cara mengukur udem (skin fold thickness) pada punggung

mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin.

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai aktivitas anti inflamasi pada sediaan topikal ekstrak etanol

biji kopi Robusta (Coffea canephora L.) pada mencit jantan galur Swiss

terinduksi karagenin merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan

menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat – alat gelas

(PYREX), rotary evaporator vaccuum, corong buchner, mortir dan stamper,

gunting, spuit injeksi 1 mL, neraca analitik, stopwatch, jangka sorong digital

caliper merk Hardened®.

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan

galur Swiss usia 2-3 bulan dengan bobot sekitar 20-30 gram, serbuk biji kopi

Robusta, Karagenin (Sigma Chemical Co.), etanol 96%, NaCl 0,9%, Biocream®,

Voltaren®

Gel 1%, dan Veet®.

Pengumpulan Bahan

Serbuk biji kopi Robusta (Coffea canephora) diperoleh dari Balai

Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (BALITTRI) Sukabumi, Jawa Barat.

Determinasi Biji Kopi Robusta

Biji kopi Robusta yang diperoleh dari BALITTRI dideterminasi di

Departemen Biologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

15

Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Serbuk simplisia biji kopi Robusta yang sudah diroasting ditimbang

sebanyak 200 gram kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer. Cairan

pengekstraksi etanol 96% sebanyak 200 mL ditambahkan ke dalam erlenmeyer.

Setelah itu, erlenmeyer ditutup rapat dengan alumunium foil sambil dibiarkan

selama 18 jam di atas shaker. Campuran kemudian disaring dengan corong

Buchner. Filtrat dikumpulkan kemudian dikeringkan menggunakan rotary

evaporator vaccum dengan suhu 60°C selama 10 menit kemudian diletakkan di

dalam oven hingga diperoleh ekstrak kental dengan bobot tetap (Wigati et al.,

2018).

Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta

Sebanyak 0,5 g ekstrak etanol biji kopi Robusta ditambahkan 0,1 g

serbuk Mg dan 5 tetes HCl pekat. Adanya Flavonoid ditunjukkan dengan

terbentuknya warna jingga, merah muda atau merah tua yang tidak hilang dalam

waktu 3 menit (Mangiwa and Maryuni, 2019).

Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Konsentrasi sediaan krim ekstrak etanol biji kopi Robusta (Coffea

canephora L.) ditentukan berdasarkan konsentrasi zat aktif pada sediaan topikal

anti inflamasi yang beredar di pasaran yaitu natrium diklofenak 1%. Konsentrasi

ekstrak etanol biji kopi Robusta yang digunakan adalah 0,5% ; 1% ; dan 2% b/b.

Konsentrasi pertama diturunkan 0,5 dari konsentrasi 1% dan konsentrasi ketiga

dinaikkan 1% dari konsentrasi 1%. Setelah itu, ekstrak etanol biji kopi Robusta

sebanyak 0,025 g ; 0,05 g ; dan 0,1 g dilarutkan dalam 5 g basis Biocream®.

Penyiapan Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor mencit jantan galur Swiss,

berumur 2-3 bulan dengan bobot 20-30 gram. Seluruh hewan uji dibagi ke dalam

5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit yang

dipilih secara acak. Kelompok 1 merupakan kontrol negatif (karagenin),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

16

kelompok 2 kontrol positif (Voltaren® gel 1%), dan kelompok 3, 4, dan 5 sebagai

kelompok perlakuan krim ekstrak etanol biji kopi Robusta dengan masing-masing

krim dengan konsentrasi ekstrak (0,5% ; 1% ; dan 2% b/b). Hewan uji dicukur

rambutnya terlebih dahulu di daerah kulit punggung hewan uji menggunakan

gunting, kemudian dioleskan Veet® untuk merontokkan rambut yang belum

tercukur sempurna. Sebelum dilakukan perlakuan, kulit punggung yang telah

dicukur rambutnya dibiarkan selama 24 jam untuk menghindari adanya inflamasi

yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet®. Penelitian dengan hewan

uji coba ini dilengkapi dengan adanya Ethical Clearance (EC) yang diperoleh dari

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Pengujian Aktivitas Anti Inflamasi

Dua puluh empat jam setelah pencukuran, diukur tebal lipat kulit

punggung mencit saat masih dalam keadaan normal (jam ke-0), lalu mencit

diinjeksi dengan 0,1 ml karagenin 4,5% secara subkutan. Kemudian setelah

diinjeksi dengan karagenin, kelompok 2, 3, 4, dan 5 berturut-turut punggungnya

langsung diolesi dengan Voltaren® gel 1%, krim ekstrak etanol biji kopi Robusta

konsentasi berturut-turut 0,5%; 1%; dan 2% b/b, masing-masing sebanyak 0,1

mL. Selanjutnya diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan jangka sorong

jangka sorong digital caliper merk Hardened®, yang telah dikalibrasi, setiap 1 jam

selama 6 jam.

Hasil dari pengukuran tebal lipat kulit pada jam ke-0 hingga jam ke-6

masing masing perlakuan dicatat kemudian dihitung selisih masing-masing jam

dengan tebal lipat kulit jam ke-0. Data selisih tebal kulit yang didapatkan

dilanjutkan dengan perhitungan AUC dan persen penghambatan inflamasi pada

masing-masing perlakuan. Nilai AUC total masing-masing perlakuan dan persen

penghambatan inflamasi disajikan dalam nilai rata-rata ± standar eror (Mean ±

SE) (Djunarko et al., 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

17

Perhitungan Persentase Penghambatan Inflamasi

Menurut Wulansari et al. (2018), berikut ini adalah tata cara untuk

menghitung persentase penghambatan inflamasi.

Rumus perhitungan AUC :

∑[

]

Keterangan:

0−6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 sampai ke-6 (mm. jam)

𝑛 = selisih tebal lipat kulit pada jam ke n (mm)

𝑛−1 = selisih tebal lipat kulit pada jam ke n-1 (mm)

𝑛 − 𝑛−1 = selisih waktu (jam)

Perhitungan persen penghambatan dengan rumus sebagai berikut:

n a a an n a a n

1

Keterangan :

( − )0 = − rata-rata kelompok kontrol negatif (mm. jam)

( − )𝑛 = − masing-masing mencit pada kelompok perlakuan (mm.

jam)

Analisis Statistik

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk untuk menguji

normalitas data. Apabila data terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji One Way

ANOVA (taraf kepercayaan 95%) sedangkan apabila data tidak terdistribusi

normal dilanjutkan dengan uji Kruskall-Wallis. Analisis dilanjutkan dengan Post

Hoc Test dengan Scheffe tes untuk data terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney

untuk data yang tidak terdistribusi normal. Analisis ini untuk mengetahui apakah

perbedaan yang ditemukan pada perlakuan berbeda bermakna atau berbeda tidak

bermakna. Apabila diperoleh nilai p<0,05 maka diartikan berbeda bermakna dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

18

jika diperoleh nilai p>0,05 diartikan perbedaan tersebut tidak bermakna secara

statistik (Djunarko et al., 2016).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Determinasi Biji Kopi Robusta

Biji kopi Robusta yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Industri

dan Penyegar (BALITTRI) Sukabumi, Jawa Barat dideterminasi di Departemen

Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Hasil determinasi

(Lampiran 6) menunjukkan bahwa biji kopi yang digunakan pada penelitian ini

adalah benar biji kopi Robusta (Coffea canephora).

Hasil Ekstraksi Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora)

Ekstraksi dilakukan pada serbuk biji kopi Robusta yang sudah diayak

dengan ayakan nomor mesh 60. Menurut Farmakope Herbal Indonesia, untuk

menghasilkan serbuk halus digunakan ayakan dengan nomor mesh 60. Pada

penelitian ini, ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi. Maserasi merupakan

salah satu metode ekstraksi tanpa pemanasan dengan beberapa kali pengadukan

pada suhu ruang (Susanty and Bachmid, 2016). Pelarut yang digunakan adalah

etanol 96%. Pemilihan etanol 96% sebagai pelarut karena mengacu dari penelitian

sebelumnya oleh Ermawati et al., (2018) telah membuktikan bahwa dengan etanol

96% dapat mengekstraksi senyawa-senyawa polifenol dari biji kopi Robusta

(Coffea canephora) yang secara in vitro memiliki aktivitas antiinflamasi dengan

menghambat produksi TNF-α.

Sebanyak 200 gram serbuk biji kopi Robusta yang sudah diroasting

ditambahkan dengan pengekstraksi etanol 96% sebanyak 200 mL. Kemudian

erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil dan dibiarkan selama 18 jam di atas

shaker. Setelah 18 jam, campuran kemudian disaring dengan corong Buchner dan

didapatkan filtrat berwarna coklat gelap. Filtrat yang telah dikumpulkan

dikeringkan menggunakan rotary evaporator vaccum pada suhu 60°C hingga

diperoleh ekstrak kental kemudian dimasukkan ke dalam oven hingga bobot tetap

(Lampiran 1). Hasil akhir didapatkan ekstrak etanol biji kopi Robusta sebanyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

19

1,4239 gram. Persen rendemen yang didapat dari pembuatan ekstrak ini adalah

sebesar 0,7120%.

Hasil Uji Kualitatif Identifikasi Flavonoid pada Biji Kopi Robusta

Senyawa polifenol pada biji kopi Robusta memiliki aktivitas

antiinflamasi yang ditunjukkan dengan penghambatan produksi TNF-α (Ermawati

et al., 2018). Salah satu senyawa polifenol yang terdapat dalam biji kopi Robusta

adalah flavonoid (Tsao, 2010). Pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia

flavonoid secara kualitatif pada ekstrak etanol kental biji kopi Robusta untuk

mendeteksi keberadaan salah satu jenis senyawa polifenol yakni senyawa

flavonoid yang berpotensi sebagai antiinflamasi.

Tabel I. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Senyawa Hasil Pengamatan Kesimpulan

Flavonoid Warna larutan menjadi

merah jingga.

Positif.

Ekstrak etanol biji kopi Robusta ditambahkan dengan serbuk Mg dan

HCl pekat. Adanya Flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah

jingga, merah muda atau merah tua yang tidak hilang dalam waktu 3 menit

(Mangiwa and Maryuni, 2019). Penambahan logam Mg dan HCl pekat bertujuan

untuk mereduksi inti benzopiron dalam struktur flavonoid sehingga akan

terbentuk garam flavilium berwarna merah atau jingga (Ergina and Puspitasari,

2014). Mekanisme reaksi antara senyawa flavonoid dengan Mg dan HCl dapat

dilihat di Gambar 2. Hasil pengujian flavonoid pada penelitian ini menunjukkan

hasil berwarna merah jingga yang berarti terdapat senyawa flavonoid pada ekstrak

etanol biji kopi Robusta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

20

Gambar 1. Mekanisme Reaksi Flavonoid dengan Mg dan HCl (Ergina and

Puspitasari, 2014)

Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Krim ekstrak etanol biji kopi Robusta dibuat dengan konsentrasi 0,5%,

1%, dan 2%. Ekstrak kental biji kopi Robusta ditimbang sebanyak 0,025 g ; 0,05

g ; dan 0,1 g akan dilarutkan dalam 5 g basis Biocream®. Campuran kemudian

digerus dengan menggunakan mortir dan stamper hingga homogen.

Pengujian organoleptis dan homogenitas dilakukan untuk mengevaluasi

kualitas krim yang dibuat. Evaluasi organoleptis dilakukan dengan cara

mengamati secara visual dari bentuk, bau, dan warna pada sediaan krim yang

dihasilkan. Sedangkan, evaluasi homogenitas yang dilakukan dengan cara

mengoleskan sedikit krim pada kaca preparat dan krim dikatakan homogen

apabila tidak memisah dan tidak telihat bahan padat pada kaca (Mailana et al.,

2016). Uji organoleptis menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol biji kopi Robusta

berwarna kecoklatan, bertekstur halus, dan memiliki aroma harum kopi. Uji

homogenitas pada ketiga krim menunjukan bahwa krim yang dibuat homogen

dimana tidak terjadi pemisahan, warna merata, dan tidak terdapat partikel

(Lampiran 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

21

Uji Aktivitas Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan untuk melihat adanya aktivitas

antiinflamasi dari krim ektrak etanol biji kopi Robusta. Aktivitas antiinflamasi

ditunjukkan melalui penurunan tebal lipatan kulit punggung mencit yang

diinduksi dengan 0,1 ml karagenin 4,5% secara subkutan setelah dioleskan dengan

krim ekstrak etanol biji kopi Robusta berbagai konsentrasi. Kurva profil rata-rata

selisih tebal lipat kulit punggung mencit terinduksi karagenin 4,5% dari semua

kelompok perlakuan dapat dilihat di Gambar 3. Pada penelitian ini digunakan

basis Biocream®

karena pada penelitian Cintika (2015) dan didukung juga oleh

penelitian Wulansari et al., (2018) terbukti bahwa basis ini tidak memiliki

aktivitas antiinflamasi.

Gambar 2. Kurva Profil Rata-Rata Selisih Tebal Lipat Kulit

Masing-masing kelompok perlakuan kontrol negatif, kontrol positif, dan

perlakuan krim ekstrak 0,5%; 1%; dan 2% dihitung selisih tebal lipat kulit jam ke

1-6 terhadap tebal lipat kulit awal untuk melihat besar inflamasi. Melalui kurva

terlihat bahwa kelompok kontrol karagenin menunjukkan peningkatan tebal lipat

kulit yang paling tinggi. Kelompok kontrol positif Voltaren® yang mengandung

Na-diklofenak dan kelompok krim 2% ekstrak etanol biji kopi Robusta memiliki

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

0 1 2 3 4 5 6 7

Ra

ta-r

ata

sel

isih

teb

al

lip

at

ku

lit

(mm

)

Waktu (jam)

Kontrol Karagenin Kontrol Voltaren Krim Ekstrak 0,5%

Krim Ekstrak 1% Krim Ekstrak 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

22

hasil yang mirip dimana keduanya terlihat menunjukkan peningkatan tebal lipat

kulit yang paling rendah.

Tabel II. Rata-rata AUC dan % Penghambatan Inflamasi

Kelompok Rata-rata AUC ± SE

(mm.jam) Rata-rata %PI ± SE

Kontrol Karagenin 17,28 ± 3,47

Kontrol Voltaren® 10,46 ± 1,44 39,49 ± 8,35

Krim ekstrak etanol biji

kopi robusta 0,5% 13,83 ± 1,33 19,97 ± 7,67

Krim ekstrak etanol biji

kopi robusta 1% 13,03 ± 2,56 24,61 ± 14,84

Krim ekstrak etanol biji

kopi robusta 2% 10,96 ± 3,62 36,58 ± 20,97

Hasil selisih tebal lipatan kulit dari masing-masing kelompok yang

didapatkan dari hasil pengamatan jam ke 1-6 kemudian dihitung nilai AUC dan %

Penghambatan Inflamasi (PI). Data AUC dan % Penghambatan Inflamasi dari

masing-masing kelompok yang disajikan dalam bentuk mean ± standar eror (SE)

dapat dilihat di Tabel II. Pada data di Tabel II terlihat bahwa rata-rata nilai AUC

terbesar ada pada kelompok kontrol negatif karagenin dan rata-rata nilai AUC

terkecil ada pada kelompok kontrol positif Voltaren®. Rata-rata nilai AUC dari

ketiga tingkatan konsentrasi krim ekstrak etanol biji kopi Robusta menurun

dengan semakin bertambahkan konsentrasi ekstrak dengan nilainya berturut-turut

dari konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% adalah 13,83 ± 1,33 mm.jam; 13,03 ± 2,56

mm.jam; dan 10,96 ± 3,62 mm.jam.

Persen penghambatan inflamasi menunjukkan besar persen kemampuan

suatu senyawa dalam memberikan efek penghambatan inflamasi. Nilai persen

penghambatan inflamasi diperoleh dari selisih antara nilai AUC dari masing-

masing mencit pada setiap kelompok perlakuan dengan rata-rata nilai AUC dari

kelompok kontrol negatif yang dibandingkan dengan nilai AUC kontrol negatif

karagenin. Pada Tabel II kelompok kontrol negatif karagenin tidak memiliki nilai

persen penghambatan inflamasi dikarenakan karagenin tidak memberikan efek

penghambatan inflamasi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh

Indrayani (2020) yang juga membuktikan bahwa karagenin dengan konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

23

4,5% tidak memberikan aktivitas antiinflamasi topikal. Kontrol postif Voltaren®

menunjukkan nilai rata-rata penghambatan inflamasi tertinggi yakni sebesar 39,49

± 8,35%. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan pada penelitian Indrayani

(2020) yang menunjukkan bahwa pemberian Voltaren®

pada mencit jantan galur

Swiss terinduksi karagenin 4,5% memberikan nilai persen penghambatan

inflamasi sebesar 65,26%. Hal ini dapat disebabkan perbedaan kondisi fisiologis

dari mencit yang digunakan sehingga besar efek antiinflamasi yang ditimbulkan

menjadi berbeda. Ketiga konsentrasi krim ekstrak etanol biji kopi Robusta

menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin tinggi pula

persen penghambatan inflamasi. Nilai persen penghambatan inflamasi dari ketiga

konsentrasi ekstrak berturut-turut dari konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% adalah 19,97

± 7,67; 24,61 ± 14,84; dan 36,58 ± 20,97%.

Data hasil nilai AUC dan persen penghambatan antiinflamasi

selanjutnya dianalisis secara statistik. Data seluruh kelompok diuji normalitasnya

dengan uji Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data seluruh

kelompok terdistribusi normal (P>0,05). Setelah itu, dilakukan uji one way

ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan post-hoc test

menggunakan uji Scefffe untuk melihat kebermaknaan perbadaan antar masing-

masing kelompok perlakuan (Lampiran 10 dan 12). Apabila nilai P<0,05 maka

berarti data tersebut dapat dikatakan berbeda secara signifikan atau secara statistik

berbeda bermakna (BB). Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan antar kelompok (P<0,05). Selanjutnya dilakukan post-hoc test dengan

uji Sceffe yang dapat dilihat di Tabel III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

24

Tabel III. Hasil Analisis Statistik

Kontrol

Karagenin

Kontrol

Voltaren®

Krim

ekstrak

0,5%

Krim

Ekstrak

1%

Krim

Ekstrak

2%

Kontrol

Karagenin BB BTB BTB BB

Kontrol

Voltaren®

BB BTB BTB BTB

Krim

ekstrak

0,5%

BTB BTB BTB BTB

Krim

ekstrak

1%

BTB BTB BTB BTB

Krim

ekstrak

2%

BB BTB BTB BTB

Keterangan :

BB : Berbeda bermakna (P<0,05)

BTB : Berbeda Tidak Bermakna (P>0,05)

Kelompok kontrol positif Voltaren®

menunjukkan persen penghambatan

inflamasi yang berbeda bermakna (P<0,05) dengan kelompok kontrol negatif

karagenin. Voltaren® mengandung Na-diklofenak dan sudah terbukti klinis

sebagai obat antiinflamasi. Pada penelitian ini terlihat bahwa Voltaren®

dapat

memberikan aktivitas antiinflamasi secara topikal walaupun dengan nilai

penghambatan inflamasi yang lebih rendah daripada hasil penelitian Indrayani

(2020). Oleh karena itu, hal ini menunjukkan bahwa metode yang dilakukan pada

penelitian ini sudah benar. Kelompok perlakuan krim 2% ekstrak etanol biji kopi

Robusta pada Tabel II menunjukkan nilai persen penghambatan inflamasi yang

paling tinggi dibanding kedua variasi konsentrasi lainnya dan secara statistik

berbeda bermakna (P<0,05) dengan kelompok kontrol negatif karagenin dan

berbeda tidak bermakna (P>0,05) dengan kelompok kontrol positif Voltaren®. Hal

ini menunjukkan bahwa krim 2% ekstrak etanol biji kopi Robusta merupakan

konsentrasi optimum karena mampu menurunkan tebal lipat kulit punggung

mencit secara signifikan terhadap kontrol negatif karagenin (P<0,05) dan efek

yang diberikan juga mendekati Voltaren®. Hasil analisis statistik juga

menunjukkan bahwa krim dengan konsentrasi ekstrak etanol biji kopi Robusta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

25

0,5% dan 1% tidak berbeda signifikan (P>0,05) dengan kontrol negatif karagenin,

namun juga tidak berbeda signifikan (P>0,05) dengan kontrol positif Voltaren®.

Pada tabel II juga terlihat bahwa krim dengan konsentrasi ekstrak etanol biji kopi

Robusta 0,5% dan 1% memiliki nilai persen penghambatan inflamasi berturut-

turut sebesar 19,97 ± 7,67% dan 24,61 ± 14,84%. Hal ini berarti baik krim dengan

konsentrasi ekstrak ekstrak etanol biji kopi Robusta 0,5% dan 1% memiliki

aktivitas antiinflamasi walaupun tidak sebesar krim ekstrak ekstrak etanol biji

kopi Robusta konsentrasi 2% namun sudah dapat memberikan efek antiinflamasi

secara topikal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketiga variasi konsentrasi

krim ekstrak etanol biji kopi Robusta memiliki aktivitas antiinflamasi. Hasil uji

fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kopi Robusta mengandung

flavonoid (Tabel I). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aktivitas antiinflamasi

dari krim ekstrak etanol biji kopi Robusta mungkin berasal dari adanya kandungan

salah satu senyawa polifenol yakni flavonoid yang memberikan aktivitas

antiiflamasi melalui mekanisme penghambatan TNF-α. Hal ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya oleh Ermawati et al., (2018) yang telah membuktikan

secara in vitro bahwa senyawa-senyawa polifenol pada ekstrak etanol biji kopi

Robusta dapat menghambat produksi TNF-α sehingga dapat memberikan efek

antiinflamasi.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol biji kopi

Robusta (Coffea canephora) memiliki aktivitas antiinflamasi topikal terhadap

mencit jantan galur Swiss teriduksi karagenin 4,5%. Nilai persen penghambatan

inflamasi dari ekstrak etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora) dengan

konsentrasi 0,5%; 1%; dan 2% berturut-turut adalah 19,97 ± 7,67; 24,61 ± 14,84;

dan 36,58 ± 20,97%.

SARAN

Pada penelitian ini mungkin saja ada senyawa golongan polifenol

lainnya selain flavonoid bahkan mungkin juga dari golongan metabolit sekunder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

26

lainnya selain golongan polifenol dari biji kopi Robusta (Coffea canephora) yang

memiliki aktivitas antiinflamasi. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini tidak

menggunakan senyawa tunggal sehingga diperlukan penelitian lanjutan yang

menguji menggunakan senyawa flavonoid tunggal. Selain itu, karena krim ekstrak

etanol biji kopi Robusta (Coffea canephora) konsentrasi 2% merupakan

konsentrasi optimum, maka dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk

meningkatkan konsentrasi ekstrak di atas 2% untuk melihat aktivitas

antiinflamasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

27

DAFTAR PUSTAKA

Akira, S., Uematsu, S., Takeuchi, O., 2006. Pathogen recognition and innate

immunity. Cell, 124(4), 783–801.

Albrecht, L.J., Tauber, S.C., Merres, J., Kress, E., Stope, M.B., Jansen, S., Pufe,

T., Brandenburg, L.O., 2016. Lack of Proinflammatory Cytokine Interleukin-

6 or Tumor Necrosis Factor Receptor-1 Results in a Failure of the Innate

Immune Response after Bacterial Meningitis. Mediators of Inflammation,

2016.

Alonso-Salces, R.M., Serra, F., Remero, F., Heberger, K., 2009. Botanical and

geographical characterization of green coffee (Coffea arabica and Coffea

canephora): Chemometric evaluation of phenolic and methylxanthine

contents. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 57(10), 4224–4235.

Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., Young, C., 2015. Advances in

NSAID Development: Evolution of Diclofenac Products Using

Pharmaceutical Technology. Drugs, 75(8), 859–877.

Ansel, H.C., Allen, L. V., Popov c , N.G., 2 12. n ’ p ar ac u ca do a

or and dru d v ry y : N n d on, n ’ ar ac u ca

Dosage Forms and Drug Delivery Systems: Ninth Edition.

Boshtam, M., Asgary, S., Kouhpayeh, S., Shariati, L., Khanahmad, H., 2016.

Aptamers Against Pro- and Anti-Inflammatory Cytokines: A Review.

Inflammation, 40, 340–349.

Cintika, K.D., 2020. Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Trengguli

(Cassia fistula L.) pada Edema Punggung Mencit Terinduksi Karagenin,

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Djunarko, I., Manurung, D.Y.S., Sagala, N., 2016. Efek Antiinflamasi Infusa

Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dan Kombinasi Dengan Infusa Daun

Iler (Coleus atropurpureus L. Benth) Dosis 140 mg/KgBB pada Udema

Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin, in: Prosiding Rakernas

Dan Pertemuan Ilmiah Tahunan IAI. pp. 6–15.

Dy kow ka, E., Sadow ka, ., Rakow ka, R., Dę ow ka, M., Św d r k , F.,

Św ąd r, K., 2 17. n o yp no on n and n ox dan c v y

in Coffee Beans According to Origin and The Degree of Roasting. Roczniki

Panstwowego Zakladu Higieny, 68(4), 347–353.

Ergina, Nuryanti, S., Pursitasari, I.D., 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit

Sekunder pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang Diekstraksi dengan

Pelarut Air dan Etanol. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 165–172.

Erlangga, M.E., Sitanggang, R.H., Bisri, T., 2015. Perbandingan Pemberian

Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik

terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal

Mastektomi Termodifikasi. Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(3), 146–154.

Ermawati, T., Meilawaty, Z., Harmono, H., 2018. Inhibition activity of Robusta

coffee beans polyphenol extract on the production of TNF-α n u rop c .

Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 4(2), 114.

González, R., Ballester, I., López-Posadas, R., Suárez, M.D., Zarzuelo, A.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

28

Martínez-Augustin, O., Sánchez de Medina, F., 2011. Effects of flavonoids

and other polyphenols on inflammation. Critical Reviews in Food Science

and Nutrition, 51(4), 331–362.

Indrayani, K.E., 2020. Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Bunga Telang

(Clitoria ternatea L.) Pada Kulit Mencit Terinduksi Karagenin, Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Interagency Taxonomic Information System (ITIS), 2020. ITIS Standard Report

Page: Coffea canephora.

https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search

_value=506060#null, diakses pada 4 April 2020.

Kasturi, J., Palla, P.R., Bakshi, V., Boggula, N., 2019. Non-steroidal anti-

inflammatory drugs: an overview. Journal of Drug Delivery & Therapeutics,

9(1-s), 442–448.

Katzung, B.G., 2012. Basic & Clinical Pharmacology, 12th Editi. ed, Basic and

clinical Pharmacology. McGraw-Hill Education, USA.

Kemenkes RI, 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi 2.

Kiattisin, K., Nantarat, T., Leelapornpisid, P., 2016. Evaluation of antioxidant and

anti-tyrosinase activities as well as stability of green and roasted coffee bean

extracts from Coffea arabica and Coffea canephora grown in Thailand.

Journal of Pharmacognosy and Phytotherapy, 8(10), 182–192.

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., Aster, J.C., 2009. Robbins and Cotran

Pathologic Basis of Disease, Professional Edition, 8th ed., Expert Consult -

Online.

Mangiwa, S., Maryuni, A.E., 2019. Skrining Fitokimia dan Uji Antioksidan

Ekstrak Biji Kopi Sangrai Jenis Arabika (Coffea arabica) Asal Wamena dan

Moanemani, Papua 11(2), 103–109.

Medzhitov, R., 2008. Origin and physiological roles of inflammation. Nature,

454(7203), 428–435.

Medzhitov, R., 2010. Inflammation 2010: New Adventures of an Old Flame. Cell,

140(6), 771–776.

Mukhriani, 2014. Esktraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.

Jurnal Kesehatan, VII(2), 361–367.

Necas, J., Bartosikova, L., 2013. Carrageenan: A review. Veterinarni Medicina,

58(4), 187–205.

Octasari, P.M., Ayuningtyas, F., 2016. Efek Antiinflamasi Sediaan Krim dan

Salep Senyawa2,5-Bis-(4- Nitrobenzilidin) Siklopentanonpada Edema

Mencit yang Diinduksi Formalin. JPSCR : Journal of Pharmaceutical

Science and Clinical Research, 1, 102–111.

Osafo, N., Agyare, C., Obiri, D.D., Antwi, A.O., 2017. Mechanism of action of

nonsteroidal antiinflammatory drugs.

Patay, É.B., Bencsik, T., Papp, N., 2016. Phytochemical overview and medicinal

importance of Coffea species from the past until now. Asian Pacific Journal

of Tropical Medicine, 9(12), 1127–1135.

Rahardjo, P., 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Robusta,

Penebar Swadaya.

Singh, A., Malhotra, S., Subban, R., 2008. Anti-inflammatory and analgesic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

29

agents from Indian medicinal plants. International Journal of Integrative

Biology,.

Stankov, S., 2012. Definition of Inflammation, Causes of Inflammation and

Possible Anti-inflammatory Strategies. The Open Inflammation Journal,

5(1), 1–9.

Susanty, Bachmid, F., 2016. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan

Refluks terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.).

KONVERSI, 5(2), 87–93.

Thapa, P., Aryal, K.K., Mehata, S., Vaidya, A., Jha, B.K., Dhimal, M., Pradhan,

S., Dhakal, P., Pandit, A., Pandey, A.R., Bista, B., Pokhrel, A.U., Karki,

K.B., 2016. Oral hygiene practices and their socio-demographic correlates

among Nepalese adult: Evidence from non communicable diseases risk

factors STEPS survey Nepal 2013. BMC Oral Health, 16(1).

Tsao, R., 2010. Chemistry and Biochemistry of Dietary Polyphenols. Nutrients, 2,

1231–1246.

Wigati, E.I., Pratiwi, E., Utami, N.F., Nissa, T.F., 2018. Uji Karakteristik

Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Biji Kopi Robusta (Coffea canephora

Pierre) dari Bogor, Bandung dan Garut Dengan Metode DPPH (1,1-

diphenyl-2-picrylhydrazyl). Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(1), 59–

66.

Wulansari, E.D., Subagus, W., Marchaban, Sitarina, W., 2018. Aktivitas

Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanolik Rimpang Bangle (Zingiber

cassumunar Roxb.) pada Mencit yang terinduksi Karagenin. Traditional

Medicine Journal. 23(2). 123.

Yahfoufi, N., Alsadi, N., Jambi, M., Matar, C., 2018. The Immunomodulatory and

Anti-inflammatory Role of Polyphenols. Nutrients, 10, 1–23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

30

LAMPIRAN

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Kopi robusta

Gambar 3. Penumbukan Simplisia Biji Kopi Robusta

Gambar 4. Pengayakan Serbuk Biji Kopi Robusta

Gambar 5. Campuran Biji Kopi Robusta dengan Etanol 96%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

31

Gambar 6. Maserasi dengan Shaker

Gambar 7. Pemekatan Ekstrak dengan Rotary Evaporator

Gambar 8. Ekstrak Etanol Kental Biji Kopi Robusta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

32

Tabel IV. Penimbangan Bobot Tetap

Hari, tgl Berat wadah+isi (g) Berat Isi (g) Selisih (g)

Kamis 18

November 2020

31,4338 6,9081 0,0000

31,3367 6,8110 0,0971

30,9976 6,4719 0,3391

Jumat, 19

November 2020

26,1036 1,5779 4,8940

26,1031 1,5774 0,0005

26,1028 1,5771 0,0003

26,1011 1,5754 0,0017

26,0886 1,5629 0,0125

26,0638 1,5381 0,0248

Sabtu, 20

November 2020

26,0284 1,5027 0,0354

26,0195 1,4938 0,0089

26,0175 1,4918 0,0020

26,0166 1,4909 0,0009

26,0158 1,4901 0,0008

26,0147 1,4890 0,0011

Senin, 22

November 2020

25,9512 1,4255 0,0635

25,9507 1,4250 0,0005

25,9501 1,4244 0,0006

25,9498 1,4241 0,0003

25,9496 1,4239 0,0002

Keterangan :

Berat wadah kosong = 24,5257 gram

Hasil rendemen :

o o ak r

o o r uk awa x 1

1, 2

2 x 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

33

Lampiran 2. Skrining Fitokomia Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Gambar 9. Hasil Uji Flavonoid Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

34

Lampiran 3. Pembuatan Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

Gambar 10. Basis Biocream®

Gambar 11. Pencampuran Biocream® dengan Ekstrak

Gambar 12. Hasil Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

35

Gambar 13. Hasil Uji Homogenitas Ketiga Konsentrasi Krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

36

Lampiran 4. Uji Aktivitas Antiinflamasi

Gambar 14. Jangka Sorong Hardened®

Gambar 15. Area Punggung Mencit

Gambar 16. Pemberian Krim Ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

37

Gambar 17. Pengukuran Tebal Udem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

38

Lampiran 5. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

39

Lampiran 6. Hasil Uji Determinasi Biji Kopi Robusta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

40

Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Jangka Sorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

41

Lampiran 8. Surat Keterangan Analisis Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

42

Lampiran 9. Data AUC Kelompok Perlakuan

Kontrol

Karagenin

Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC

0 1 2 3 4 5 6

Mencit 1 0 2,6 2,77 2,94 2,68 2,23 1,37 13,91

Mencit 2 0 3,25 3,41 3,52 2,98 2,57 2,19 16,83

Mencit 3 0 2,94 3,04 3,11 2,5 2,11 1,9 14,65

Mencit 4 0 3,99 4,83 4,99 4,04 3,51 2,49 22,61

Mencit 5 0 3,26 3,66 4,14 3,34 2,86 2,31 18,42

Rata-rata 0,00 3,21 3,54 3,74 3,11 2,66 2,05 17,28

SD 0,00 0,51 0,80 0,84 0,61 0,56 0,44 3,47

Kontrol

Voltaren®

Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- mm) AUC

0 1 2 3 4 5 6

Mencit 1 0 2,53 2,1 1,81 0,96 0,69 0,41 8,30

Mencit 2 0 2,68 2,28 2,02 1,66 1,29 0,81 10,34

Mencit 3 0 2,37 2,22 2,08 1,67 1,23 1,01 10,08

Mencit 4 0 2,58 2,2 1,73 2,41 2,08 1,75 11,88

Mencit 5 0 2,57 2,39 2,31 2,03 1,76 1,24 11,68

Rata-rata 0,00 2,55 2,24 1,99 1,75 1,41 1,04 10,45

SD 0,00 0,11 0,11 0,23 0,54 0,53 0,50 1,44

Ekstrak

0,5%

Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC

0 1 2 3 4 5 6

Mencit 1 0 2,49 2,36 2,36 2,22 2,09 1,35 12,20

Mencit 2 0 2,49 2,81 2,67 2,6 2,45 2,33 14,19

Mencit 3 0 3,43 2,85 2,77 2,70 2,59 2,39 15,54

Mencit 4 0 2,70 2,95 2,83 2,19 1,48 1,36 12,83

Mencit 5 0 2,00 3,03 3,03 2,76 2,40 2,36 14,40

Rata-rata 0,00 2,62 2,80 2,73 2,49 2,20 1,96 13,83

SD 0,00 0,52 0,26 0,25 0,27 0,44 0,55 1,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

43

Ekstrak

1%

Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC

0 1 2 3 4 5 6

Mencit 1 0 2,57 2,74 3,64 2,8 1,74 1,68 14,33

Mencit 2 0 2,21 2,37 1,99 1,92 1,64 1,44 10,85

Mencit 3 0 2,44 2,95 2,87 2,43 2,11 1,92 13,76

Mencit 4 0 3,07 2,66 1,92 1,11 1,03 0,4 9,99

Mencit 5 0 2,58 3,38 3,04 2,96 2,85 2,79 16,21

Rata-rata 0,00 2,57 2,82 2,69 2,24 1,87 1,65 13,03

SD 0,00 0,31 0,38 0,73 0,75 0,67 0,86 2,56

Ekstrak

2%

Selisih Tebal Lipat Kulit Jam Ke- (mm) AUC

0 1 2 3 4 5 6

Mencit 1 0 2,6 2,2 2,15 2,07 2,05 1,73 11,94

Mencit 2 0 3,71 2,8 2,57 2,29 1,94 1,78 14,20

Mencit 3 0 3,01 1,71 1,18 0,7 0,51 0,41 7,32

Mencit 4 0 2,58 2,98 2,81 2,59 2,44 1,98 14,39

Mencit 5 0 2,37 2,06 1,54 0,85 0,11 0,05 6,96

Rata-rata 0,00 2,85 2,35 2,05 1,70 1,41 1,19 10,96

SD 0,00 0,53 0,53 0,68 0,87 1,03 0,89 3,62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

44

Lampiran 10. Hasil Uji Statistik Data AUC

Oneway

Descriptives

Tebal Udem

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxi

mum

Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol

Karagenin 5 17.2840 3.47076 1.55217 12.9745 21.5935 13.91 22.61

Kontrol

Voltaren 5 10.4560 1.44301 .64533 8.6643 12.2477 8.30 11.88

Perlakuan

Dosis 0.5% 5 13.8320 1.32622 .59311 12.1853 15.4787 12.20 15.54

Perlakuan

Dosis 1% 5 13.0280 2.56560 1.14737 9.8424 16.2136 9.99 16.21

Perlakuan

Dosis 2% 5 10.9620 3.62189 1.61976 6.4648 15.4592 6.96 14.39

Total 25 13.1124 3.47845 .69569 11.6766 14.5482 6.96 22.61

Test of Homogeneity of Variances Tebal Udem

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.770 4 20 .056

ANOVA Tebal Udem

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 148.039 4 37.010 5.200 .005

Within Groups 142.351 20 7.118

Total 290.390 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

45

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable: Tebal Udem

(I) Kelompok

Vitalia Ristra

(J) Kelompok

Vitalia Ristra

Mean

Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Scheffe Kontrol

Karagenin

Kontrol Voltaren 6.82800* 1.68731 .014 1.1149 12.5411

Perlakuan Dosis

0.5% 3.45200 1.68731 .408 -2.2611 9.1651

Perlakuan Dosis

1% 4.25600 1.68731 .216 -1.4571 9.9691

Perlakuan Dosis

2% 6.32200

* 1.68731 .025 .6089 12.0351

Kontrol

Voltaren

Kontrol

Karagenin -6.82800

* 1.68731 .014 -12.5411 -1.1149

Perlakuan Dosis

0.5% -3.37600 1.68731 .430 -9.0891 2.3371

Perlakuan Dosis

1% -2.57200 1.68731 .680 -8.2851 3.1411

Perlakuan Dosis

2% -.50600 1.68731 .999 -6.2191 5.2071

Perlakuan

Dosis 0.5%

Kontrol

Karagenin -3.45200 1.68731 .408 -9.1651 2.2611

Kontrol Voltaren 3.37600 1.68731 .430 -2.3371 9.0891

Perlakuan Dosis

1% .80400 1.68731 .994 -4.9091 6.5171

Perlakuan Dosis

2% 2.87000 1.68731 .586 -2.8431 8.5831

Perlakuan

Dosis 1%

Kontrol

Karagenin -4.25600 1.68731 .216 -9.9691 1.4571

Kontrol Voltaren 2.57200 1.68731 .680 -3.1411 8.2851

Perlakuan Dosis

0.5% -.80400 1.68731 .994 -6.5171 4.9091

Perlakuan Dosis

2% 2.06600 1.68731 .824 -3.6471 7.7791

Perlakuan

Dosis 2%

Kontrol

Karagenin -6.32200

* 1.68731 .025 -12.0351 -.6089

Kontrol Voltaren .50600 1.68731 .999 -5.2071 6.2191

Perlakuan Dosis

0.5% -2.87000 1.68731 .586 -8.5831 2.8431

Perlakuan Dosis

1% -2.06600 1.68731 .824 -7.7791 3.6471

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

46

Lampiran 11. Data Perhitungan Persen Penghambatan Inflamasi

Karagenin

Mencit agenin AUC Karagenin %PI

1 17,28 13,91 19,53

2 17,28 16,83 2,63

3 17,28 14,65 15,22

4 17,28 22,61 -30,82

5 17,28 18,42 -6,57

Voltaren (Na Diklofenak)

Mencit AUC Voltaren %PI

1 17,28 8,30 52,00

2 17,28 10,34 40,19

3 17,28 10,08 41,70

4 17,28 11,88 31,28

5 17,28 11,68 32,41

Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta 0,5%

Mencit AUC 0,5% %PI

1 17,28 12,20 29,43

2 17,28 14,19 17,91

3 17,28 15,54 10,10

4 17,28 12,83 25,75

5 17,28 14,40 16,67

Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta 1%

Mencit AUC 1% %PI

1 17,28 14,33 17,07

2 17,28 10,85 37,21

3 17,28 13,76 20,37

4 17,28 9,99 42,19

5 17,28 16,21 6,22

Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta 2%

Mencit AUC 2% %PI

1 17,28 11,94 30,93

2 17,28 14,20 17,82

3 17,28 7,32 57,67

4 17,28 14,39 16,72

5 17,28 6,96 59,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

47

Lampiran 12. Hasil Analisis Statistik Persen Penghambatan Inflamasi

Oneway Descriptives

% Penghambatan Inflamasi

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minim

um

Maxi

mum

Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol

Karagenin 5 -.0180 20.08407 8.98187 -24.9557 24.9197 -30.84 19.50

Kontrol

Voltaren 5 39.4920 8.35128 3.73481 29.1225 49.8615 31.25 51.97

Perlakuan

Dosis 0.5% 5 19.9720 7.67220 3.43111 10.4457 29.4983 10.10 29.43

Perlakuan

Dosis 1% 5 24.6120 14.83945 6.63641 6.1864 43.0376 6.22 42.19

Perlakuan

Dosis 2% 5 36.5780 20.97568 9.38061 10.5333 62.6227 16.72 59.75

Total 25 24.1272 20.13146 4.02629 15.8173 32.4371 -30.84 59.75

Test of Homogeneity of Variances % Penghambatan Inflamasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.776 4 20 .055

ANOVA % Penghambatan Inflamasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4957.955 4 1239.489 5.198 .005

Within Groups 4768.660 20 238.433

Total 9726.614 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

48

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: % Penghambatan Inflamasi

(I)

Kelompok

Vitalia

Ristra

(J)

Kelompok

Vitalia

Ristra

Mean

Differenc

e (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Scheffe Kontrol

Karagenin

Kontrol

Voltaren

-

39.51000*

9.76592 .014 -72.5764 -6.4436

Perlakuan

Dosis 0.5% -19.99000 9.76592 .408 -53.0564 13.0764

Perlakuan

Dosis 1% -24.63000 9.76592 .216 -57.6964 8.4364

Perlakuan

Dosis 2%

-

36.59600*

9.76592 .025 -69.6624 -3.5296

Kontrol

Voltaren

Kontrol

Karagenin 39.51000

* 9.76592 .014 6.4436 72.5764

Perlakuan

Dosis 0.5% 19.52000 9.76592 .431 -13.5464 52.5864

Perlakuan

Dosis 1% 14.88000 9.76592 .680 -18.1864 47.9464

Perlakuan

Dosis 2% 2.91400 9.76592 .999 -30.1524 35.9804

Perlakuan

Dosis 0.5%

Kontrol

Karagenin 19.99000 9.76592 .408 -13.0764 53.0564

Kontrol

Voltaren -19.52000 9.76592 .431 -52.5864 13.5464

Perlakuan

Dosis 1% -4.64000 9.76592 .994 -37.7064 28.4264

Perlakuan

Dosis 2% -16.60600 9.76592 .587 -49.6724 16.4604

Perlakuan

Dosis 1%

Kontrol

Karagenin 24.63000 9.76592 .216 -8.4364 57.6964

Kontrol

Voltaren -14.88000 9.76592 .680 -47.9464 18.1864

Perlakuan

Dosis 0.5% 4.64000 9.76592 .994 -28.4264 37.7064

Perlakuan

Dosis 2% -11.96600 9.76592 .823 -45.0324 21.1004

Perlakuan

Dosis 2%

Kontrol

Karagenin 36.59600

* 9.76592 .025 3.5296 69.6624

Kontrol

Voltaren -2.91400 9.76592 .999 -35.9804 30.1524

Perlakuan

Dosis 0.5% 16.60600 9.76592 .587 -16.4604 49.6724

Perlakuan

Dosis 1% 11.96600 9.76592 .823 -21.1004 45.0324

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI - USD

49

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas

Antiinflamasi Krim Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta

(Coffea Canephora L.) pada Mencit Jantan Galur Swiss

T r nduk Kara n n” k na a n kap V a a

Ristra Nataline, lahir di Jakarta pada tanggal 26

Desember 1998, merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara pasangan Vigilius Christian Anthony dan

Veronika Leli Retnowati. Pendidikan formal yang

ditempuh penulis yaitu TK Santa Maria 1 Jakarta Utara

(2002-2004), pendidikan Sekolah Dasar yaitu SD Strada

St. Petrus Jakarta Utara (2004-2010), pendidikan

Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Strada St.

Fransiskus Xaverius II Jakarta Utara (2010-2013),

pendidikan Sekolah Menengah Atas yaitu SMA Pangudi Luhur Van Lith

Muntilan (2013-2016). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2017. Penulis terlibat

dalam organisasi, kepanitiaan, dan asisten praktikum selama berkuliah di Fakultas

Farmasi. Penulis pernah menjadi anggota divisi hubungan masyarakat acara

Osteoday JMKI (2017), divisi lomba cerdas cermat acara FACTION 3 (2018),

sekretaris eksternal Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) Farmasi

2018/2019, sekretaris acara Science Competition 2019, dan asisten praktikum

Farmakognosi Fitokimia (2020). Selain itu, penulis pernah mengikuti Student

Exchange Programme (SEP) di Taipei Medical University-Taiwan yang

diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Student Federetion (IPSF)

pada Januari 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI